Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Kesadaran Politik Mahasiswa


(Dosen pengampu: Dr. Achmad Sulchan, SH. MH)

Disusun oleh : Kelompok A 2


1. Annisa Sajdah (30902200002) 21. Bella Maharani Putri (30902200056)
2. Pebiyana Dwiyanti (30902200004) 22. Bunga Ardela Rensa Nur Wulan
3. Risma Silviana Agustin (30902200007) (30902200057)
4. Annisa Khusnul Khotimah (30902200008) 23. Cantika Dwi Puspita (30902200058)
5. Nur Laeli Rizkiyah (30902200012) 24. Carresa Anja Safara (30902200060)
6. Safina Annajah (30902200016) 25. Chandra Dian Natalia (30902200061)
7. Ainul adillah rusdiana (30902200023) 26. Devi Karunia Risky (30902200071)
8. Aliya Marsiana(30902200027) 27. Dewi Romadhoni (30902200073)
9. Aliyatul khusna ( 30902200028) 28. Divia Neila Anggriani (30902200081)
10. Alma Khalista Yunia Rahma 29. Dwi Anggraini Evitasari (30902200082)
(30902200029) 30. Dwi Nurul Badiah (30902200083)
11. Amanda Putri (30902200030) 31. Dwi Wahyu Kharismah (30902200084)
12. Amelia Hidayati (30902200031) 32. Eka Meli Agustin (30902200086)
13. Amrina Rosada (30902200032) 33. Elyana Fathur Rizki (30902200090)
14. Annisa Lutfiana (30902200040) 34. Endang Sri Handayani (30902200092)
15. April Wulandari (30902200043) 35. Enggar Nasya Hidayah (30902200093)
16. Ardila Wahyu Yunanta (30902200044) 36. Erly Segy Lestari (30902200094)
17. Arina laila fauziyya (30902200045) 37. Ersa Wahyu Nurcahyani (30902200095)
18. Aura Salsabila Wahyu Trisnian 38. Fina ayu Kusuma (30902200105)
(30902200049) 39. Himatul Millaini Assyifa (30902200113)
19. Baiq farah sarmadiya (30902200053) 40. Ika Roswita ( 30902200115 )
20. Bella Aldanisa Afanda (30902200054) 41. Ima Rotul Khusna (30902200117)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena
tanpa Rahmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Achmad Sulchan, SH.,
MH. selaku dosen pengampu kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu
dalam hal mengumpulkan data- data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami
menjelaskan tentang "Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Kesadaran
Politik Mahasiswa". Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang sempurna.
Wassalamualaikum wr. Wb

Semarang, 27 November 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3. Tujuan..........................................................................................................................5
1.4. Metode Penulisan........................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
2.1. Pengertian Kesadaran Politik Mahasiswa Dalam Konteks Pendidikan
Kewarganegaraan...................................................................................................................7
2.2. Peran Dosen dan Metode Pengajaran dalam Meningkatkan Efektivitas Pendidikan
Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa........................................................................................7
2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Mengembangkan Kesadaran Politik Mahasiswa....................................................................9
2.4. Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan yang Dapat Memperkuat Kesadaran
Politik Mahasiswa di Tingkat Perguruan Tinggi..................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan................................................................................................................11
3.2. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya adalah bagaimana
menjadikan warga negara yang baik yang mampu mendukung bangsa dan negara. Upaya
mewarganegarakan individu atau orang-orang yang hidup dalam suatu negara merupakan
tugas pokok negara. Konsep warga negara yang baik (good citizen) tentunya amat
tergantung dari pandangan hidup dan sistem politik negara.
Pada era reformasi dan demokrasi sekarang ini tentunya dibutuhkan pendidikan
kewarganegaraan yang bertujuan membentuk warga negara yang demokratis, yaitu warga
negara yang cerdas,berkeadaban, dan bertanggung jawab bagi keberlangsungan negara
Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam membentuk
mahasiswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai
dengan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia memiliki misi pengembangan good citizen.
Paradigma baru Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia sekarang ini menekankan
pada peran dalam membentuk warga negara yang cerdas dan baik. Peran tersebut tidak
hanya membentuk warga negara hanya mengetahui hak dan kewajibannya tetapi juga
memahami tanggung jawab serta partisipasi warga negara. Lahirnya Undang-undang No.
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional membawa perubahan, baik dalam hal
konsep, fungsi, tujuan, prinsip penyelenggaraan pendidikan, serta hal-hal lainnya. Dalam
pasal 2 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dijelaskan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada pasal 3 bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pasal 37 ayat 1 dan
2 kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi harus memuat
pendidikan kewarganegaraan, pendidikan agama dan pendidikan bahasa. Pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik (warga negara) yang

4
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Nilai-nilai nasionalisme oleh sebagian
pihak dipandang mengalami erosi saat ini, terutama di kalangan generasi muda
(Triantoro, 2008). Sebagai warga negara yang hidup di negara yang pluralis, sikap
nasionalisme merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki warga negara.
Dengan demikian, sudah seharusnya dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di sekolah dasar sampai perguruan tinggi mampu membekali warga
negara dengan sikap nasionalisme sehingga menjadi penyemangat persatuan generasi
mendatang. Meningkatkan sikap nasionalisme pada warga negara memerlukan proses
yang berkesinambungan dalam setiap jenjang pendidikan. Mulai dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi. Pengembangan muatan materi nasionalisme diajarkan melalui
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan untuk perguruan tinggi. Melihat realita kehidupan kebangsaan dan
kenegaraan saat ini, dengan berbagai krisis dan masalah, maka menjadi sangat penting
untuk ditingkatkannya sikap nasionalisme pada mahasiswa karena mahasiswa adalah
sebagai generasi bangsa yang harus memiliki intelektual, berkeadaban, berkemanusiaan
dan cinta tanah air dan bangsanya. Oleh karena itu, pemahaman secara mendasar tentang
nasionalisme sangat penting melalui pendidikan kewarganegaraan agar berpartisipasi
aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai-nilai Pancasila.
Adapun tujuan peneliti yang ingin dicapai adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
peran pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan nasionalisme mahasiswa.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari kesadaran politik mahasiswa dalam konteks pendidikan
kewarganegaraan?
2. Bagaimana peran dosen dan metode pengajaran dalam meningkatkan efektivitas
pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pendidikan kewarganegaraan
dalam mengembangkan kesadaran politik mahasiswa?
4. Bagaimana implementasi pendidikan kewarganegaraan dapat memperkuat kesadaran
politik mahasiswa di tingkat perguruan tinggi?

1.3. Tujuan

5
1. Untuk mengetahui pengertian dari kesadaran politik mahasiswa dalam konteks
pendidikan kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui peran dosen dan metode pengajaran dalam meningkatkan
efektivitas pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan kesadaran politik
mahasiswa
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas pendidikan
kewarganegaraan dalam mengembangkan kesadaran politik mahasiswa
4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan kewarganegaraan dapat
memperkuat kesadaran politik mahasiswa ditingkat perguruan tinggi

1.4. Metode Penulisan


Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur yang bersumber dari jurnal, buku
dan sumber lainnya yang memiliki keterkaitan dengan peranan PKn dan pembentukan
karakter bangsa. Sebagaimana menurut Muhadjir (2000) penelitian menggunakan studi
literatur atau studi pustaka mencakup: pertama, telaah teoritik suatu disiplin ilmu yang
perlu dilanjutkan secara empirik (pengalaman) untuk memperoleh kebenaran. Kedua,
studi yang berupaya mempelajari seluruh obyek penelitian secara filosofis atau teoritik
dan berkaitan dengan validitas. Ketiga, studi yang berupaya mempelajari teoritik
linguistic. Keempat, studi karya sastra. Tujuan dalam menggunakan metode ini adalah
untuk memahami dan menemukan validitas mengenai Pendidikan kewarganegaraan yang
mempengaruhi pembentukan karakter bangsa.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kesadaran Politik Mahasiswa Dalam Konteks Pendidikan


Kewarganegaraan
Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak,
kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Kartaprawira (2004) mengartikan politik sebagai upaya untuk meningkatkan
pengetahuan politik rakyat dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam
sistem politiknya. Pendidikan politik sangat penting bagi masyarakat terutama kepada
mahasiswa tahun pertama dan kedua. Dimana mereka merupakan pemilih pemula agar
mereka tidak buta terhadap politik, mengetahui hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya
sebagai warga negara. Disebabkan oleh permasalahan-permasalahan politik sangat
kompleks dan dinamis maka pendidikan politik bagi generasi muda sejak dini harus
dimantapkan. Apalagi mereka sebagai pemilih pemula sangatlah vital dalam mendukung
perbaikan sistem politik Indonesia. Pendidikan politik betujuan untuk menanamkan
pemahaman dan bermacam aspek yang muncul dari setiap permasalahan yang berkaitan
dengan dunia politik (Aina: 2015). Pendidikan politik bertujuan untuk membentuk dan
menumbuhkan kepribadian politik, kesadaran politik dan membentuk kemampuan
individu dalam berpartisipasi politik.

2.2. Peran Dosen dan Metode Pengajaran dalam Meningkatkan Efektivitas


Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa
Dosen adalah pendidik professional yang menempati posisi strategis di dalam proses
pembelajaran di perguruan tinggi. Dosen bertugas untuk mentrasformasikan ilmu
pengetahuan, meneliti, mengembangkan dan mengabdikan ilmunya untuk kepentingan
masyarakat. Tugas umum dosen adalah mendidik, mengajar dan memahamkan
Mahasiswa terhadap materi perkuliahan melalui proses pembelajaran yang sudah
ditetapkan. Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen adalah sebagai berikut: “Guru dan Dosen adalah pendidik professional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi mahasiswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dan pendidikan berkelanjutan”. Peran dosen
sangat terkait dengan TUPOKSI yang diembannya untuk diimplemtasikan dalam proses

7
pembelajaran. Dosen yang menjalankan TUPOKSInya dengan baik, maka dosen
tersebut telah melaksanakan perannya sebagai pendidik profesional, pelatih, penguji
dan pembimbing mahasiswanya. Untuk mewujudkan perannya tersebut dosen harus
memiliki kemampuan dalam merencanakan proses pembelajaran. Dosen dapat
melakukan berbagai cara dalam mengajar, seperti memberi petunjuk, membujuk,
mendorong, membimbing, menunjuk, berbicara, memerintah, memberitahu,
menceritakan, menyampaikan materi, mendemonstrasikan, melatih, menguji, meneliti,
mengkritik, mengoreksi, mengarahkan, mengasah keterampilan, serta hal lain yang
tidak menghambat pemahaman Mahasiswa. Dosen Pancasila dan kewarganegaraan
adalah pendidik yang harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi
Mahasiswa yang mencakup beberapa hal :
1. Pengetahuan kognitif mahasiswa terhadap pendidikan Pancasila dan PKN
Pengetahuan kognitif adalah salah satu ranah yang menjadi penilaian terpenting
dalam proses pembelajaran. Pengetahuan kognitif terdiri dari enam tahapan yaitu ingatan,
pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi dan menciptakan. Pengetahuan kognitif
merupakan kemampuan pengetahuan Mahasiswa terhadap materi pembelajaran.
Pengetahuan itu terdiri atas empat tingkatan yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.
2. Pengetahuan afektif mahasiswa terhadap pendidikan Pancasila dan PKN
Pengetahuan afektif merupakan pengetahuan kesadaran dan emosi Mahasiswa terhadap
pembelajaran Pancasila dan PKN yang akan mendorong terhadap minat belajar.
Sehingga Mahasiswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Mahasiswa mempunyai
minat untuk belajar dengan aktif dan menyadari pentingnya pendidikan Pancasila dan
PKN sebagai landasan ideologi bangsa.
3. Pengetahuan konatif mahasiswa terhadap Pancasila dan PKN
Pengetahuan konatif merupakan kesiapan seseorang untuk berperilaku sesuai dengan
pengetahuan, pengalaman dan pemahaman terhadap objek yang diketahui dan
diyakininya. Kompetensi tersebut harus dimiliki oleh dosen Pancasila dan
kewarganegaraan untuk memaksimalkan perannya sebagai pendidik dalam rangka
menjaga, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan
kepada Mahasiswa dan generasi berikutnya. Variabel kompetensi dalam konteks
pembelajaran merupakan keharusan untuk dimiliki oleh seorang dosen dalam upaya
membantu mahasiswa memperoleh prestasi belajar. Dengan kompetensi yang baik
Mahasiswa dapat termotivasi dan terdorong minat belajarnya terhadap materi pelajaran

8
Pancasila dan PPKn. Motivasi belajar mahasiswa merupakan faktor yang dapat memberi
dampak terhadap prestasi belajar. Jika seorang mahasiswa memiliki motivasi belajar
tinggi, maka ia akan terdorong untuk selalu belajar yang pada akhirnya dapat
menghasilkan prestasi belajar yang baik. Mahasiswa diharapkan dapat memiliki
pengetahuan kognitif, afektif dan konatif tercermin dalam sikap dan perilakunya yang
berkepribadian Pancasila.

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pendidikan Kewarganegaraan


dalam Mengembangkan Kesadaran Politik Mahasiswa
Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran
politik dan partisipasi aktif masyarakat. Tingkat pendidikan juga memiliki peranan
penting dalam meningkatkan kesadaran politik. Makin tinggi tingkat pendidikan
masyarakat menjadi makin tinggi kesadaran politiknya. Selain itu, faktor-faktor seperti
status sosial, status ekonomi, afiliasi politik orang tua, dan pengalaman berorganisasi juga
mempengaruhi tinggi rendahnya kesadaran politik seseorang. Namun, konteks sosial dan
politik yang tidak mendukung dapat mempengaruhi efektivitas pendidikan
kewarganegaraan. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pendidikan kewarganegaraan,
perlu ada kurikulum yang komprehensif, pelatihan yang tepat bagi guru, serta
penggunaan metode pengajaran yang menarik dan interaktif.
Faktor pendukung yang dapat membantu dalam meningkatkan pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi, antara lain: pertama, kebijakan pemerintah yang
mendukung dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kewarganegaraan di
perguruan tinggi, pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan
yang memperkuat strategi dan program pengajaran kewarganegaraan yang efektif
(Erofonia et al., 2021). Kedua, penggunaan teknologi yang tepat, teknologi dapat
digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang modern dan interaktif, seperti
pembelajaran daring atau digital. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, siswa
dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam pembelajaran kewarganegaraan
(Tsoraya et al., 2023). Ketiga, pendidik dan staf pengajar berkualitas. Dalam pendidikan
kewarganegaraan, dosen dan staf pengajar yang berkualitas sangatlah penting
(Setiyaningsih et al., 2020).

9
2.4. Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan yang Dapat Memperkuat
Kesadaran Politik Mahasiswa di Tingkat Perguruan Tinggi
Implementasi pendidikan kewarganegaraan dapat memperkuat kesadaran politik
mahasiswa di tingkat perguruan tinggi dengan menggunakan metode yang sesuai dan
mencakup berbagai aspek pendidikan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat
digunakan dalam implementasi pendidikan kewarganegaraan:
1. Mengintegrasikan pendidikan politik ke dalam mata pelajaran: Menghadapi globalisasi
dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, penting untuk mengintegrasikan
pendidikan politik ke dalam mata pelajaran seperti matematika, bahasa, dan sastra.
2. Menggunakan metode pendidikan politik yang efektif: Dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan, metode pendidikan politik seperti metode ceramah, diskusi, dan voting
dapat digunakan untuk membangun keterampilan berpikir kritis dan mengembangkan
kompetensi kewarganegaraan.
3. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pendidikan politik: Melakukan
penelitian dan pengembangan tentang pemahaman guru terhadap pendidikan politik dan
budaya demokrasi dapat membantu meningkatkan kesadaran politik mahasiswa.
4. Menggunakan media dan alat peraga yang sesuai: Dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan, penggunaan media dan alat peraga sangat penting untuk
menyampaikan informasi dan mendukung pembelajaran.
5. Melakukan evaluasi secara berkelanjutan: Evaluasi secara berkelanjutan dapat digunakan
untuk mengukur efektivitas implementasi pendidikan kewarganegaraan dan membuat
korektif dalam proses pembelajaran

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan
pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan politik sangat penting bagi masyarakat
terutama kepada mahasiswa tahun pertama dan kedua. Di mana mereka merupakan
pemilih pemula agar mereka tidak buta terhadap politik, mengetahui hak, kewajiban, dan
tanggung jawabnya sebagai warga negara. Disebabkan oleh permasalahan-permasalahan
politik sangat kompleks dan dinamis maka pendidikan politik bagi generasi muda sejak
dini harus dimantapkan. Dosen dapat membantu meningkatkan efektivitas pendidikan
kewarganegaraan dengan menggunakan metode pengajaran yang bervariasi dan menarik
seperti diskusi kelompok, simulasi, dan role play. Karena pendidikan kewarganegaraan
dapat membentuk kesadaran politik mahasiswa dan pendidikan kewarganegaraan juga
penting diberikan agar mahasiswa menjadi pribadi yang paham tentang hak dan
kewajiban sebagai warga negara Indonesia.
Selain itu, faktor-faktor seperti status sosial, status ekonomi, afiliasi politik orang tua
dan pengalaman berorganisasi juga mempengaruhi tinggi rendahnya kesadaran politik
seseorang. Serta implementasi pendidikan kewarganegaraan dapat memperkuat kesadaran
politik mahasiswa di tingkat perguruan tinggi, adapun strategi yang dapat digunakan
meliputi: mengintegrasikan pendidikan politik ke dalam mata pelajaran, menggunakan
metode pendidikan politik yang efektif, meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang
pendidikan politik, menggunakan media dan alat peraga yang sesuai,dan melakukan
evaluasi secara berkelanjutan.

3.2. Saran
Atas dasar kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran
yang sekiranya dapat bermanfaat bagi studi pengembangan karakter dalam pembelajaran
kewarganegaraan serta bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini yakni:
Pendidikan kewarganegaraan lah yang mengajarkan seseorang untuk menjadi warga
negara yang lebih bertanggung jawab. Karena kewarganegaraan itu tidak dapat
diwariskan begitu saja dan harus dipelajari oleh setiap masing-masing individu. Kita
sebagai mahasiswa harus mempelajarinya, agar kita bisa menjadi garda terdepan dalam

11
melindungi bangsa dan negara. Kita semua tahu bahwa pendidikan kewarganegaraan ini
tidak hanya mengajarkan untuk tunduk dan patuh terhadap Negara, tetapi juga
mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang harus mempunyai sikap toleransi
dan mandiri. Pendidikan kewarganegaraan ini mampu memberikan generasi ilmu yang
baru serta pengembangan komunikasi dengan lingkungan yang lebih luas. Meskipun
pengembangan komunikasi tidak diajarkan dalam pendidikan kewarganegaraan, akan
lebih baik jika ini dimanfaatkan untuk pengembangan diri seluas-luasnya.
Oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan sangat penting manfaatnya, maka
seharusnya di masa yang akan datang harus segera memberikan perubahan secara
mendasar mengenai konsep, materi , metode dan evaluasi pembelajarannya. Dengan
tujuan agar dapat membangun kesadaran para mahasiswa akan hak dan kewajiban Negara
dan mampu menjaga dengan sebaik-baiknya.

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai