Anda di halaman 1dari 2

HKUM4306-5

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Genap (2024.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4306/Metode Penelitian Hukum
Tugas :1

No. Soal
1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010, penertiban dan pendayagunaan tanah
terlantar diatur dalam Pasal 2. Menyebutkan bahwa objek penertiban tanah terlantar meliputi tanah yang
sudah diberikan hak oleh negara berupa hak milik, hak guna usaha,hak guna bangunan, hak pakai, dan
hak pengelolaan, atau dasar penguasaan atas tanah yang tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau
tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaanya atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar
penguasaanya.
Dalam kenyataannya sekarang ini banyak tanah yang terlantar yang terabaikan persuratannya baik yang
berupa hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, maupun hak pengelolaan dan hak penguasaan
bahkan tanah yang dikuasai oleh pemerintah baik langsung maupun tidak langsung berstatus barang hak
milik negara/daerah. Hal inilah yang nantinya akan menimbulkan kesulitan dalam penegakan
hukum,mengingat dimungkinkan akan terjadinya perebutan hak atas tanah yang terlantar tersebut.
Kiranya masalah ini perlu mendapat perhatian dari pihak Badan Pertanahan Nasional setempat untuk
mengupayakan penertiban sebagai bentuk pendayagunaan tanah terlantar dalam rangka mewujudkan
prinsip keadilan dan kepastian hukum di masyarakat

Pertanyaan :
1. Berdasarkan wacana di atas, kita dapat mengangkatnya dalam suatu penelitian hukum. Apakah
penelitian tersebut dapat dimasukkan dalam penelitian hukum doktrinal? Berikan alasan yang
mendukung jawaban Anda.
2. Berikan ciri-ciri penelitian doktrinal dalam penelitian hukum.

2. Lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Ciptakerja yang menerapkan model Omnibus
law memunculkan pro kontra di kalangan masyarakat, karena selama ini undang-undang dengan konsep
omnibus law dalam pemberlakuan hukum di Indonesia dinilai merupakan paradigma baru. Makna dan
sifat hukum dalam konsep omnibus law berbeda dengan makna, sifat dan konsep norma hukum dalam
undang-undang yang selama ini berkembang.
Konsep omnibus law dapat dimaknai sebagai penyelesaian berbagai pengaturan dalam peraturan
perundang-undangan ke dalam satu undang-undang dan konsekuensinya mencabut beberapa aturan
hasil penggabungan yang dinyatakan tidak berlaku, baik untuk sebagian maupun secara keseluruhan.
Permasalahannya bahwa norma hukum dalam konsep omnibus law tidak sejalan dengan norma hukum
yang selama ini berlaku sesuai dengan sistem hukum Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Pertanyaan :
1. Berdasarkan wacana di atas, tentukan isu hukum yang dapat di ambil dari uraian di atas.
2. Berdasarkan isu hukum yang Anda angkat, kaitkan dengan teori hukum yang sesuai.

1 dari 2
HKUM4306-5

3. Kasus :
Pandemi Covid-19 yang terjadi pada saat ini membuat orang semakin gelisah dengan adanya penyebaran
hoax yang terus berkembang di masyarakat tentang Covid-19. Berdasarkan siaran pers Kemeninfo No.
135/HM/KOMINFO/10/2020 pada tanggal 19 Oktober 2020, penyebaran hoax yang berkaitan dengan
Covid-19 telah memunculkan istilah baru yang disebut oleh WHO sebagai infodemi, sehingga dengan
adanya infodemi ini telah menjadi sebuah masalah baru selain perkembangan pandemi Covid-19 itu
sendiri.
Salah satu kasus penyebaran hoax terkait dengan Covid-19 terjadi di Kota Banjar Provinsi Jawa Barat,
dimana seorang ibu rumah tangga yang menerima informasi di media sosial melalui whatsapp yang
mengabarkan bahwa daerah Bobojong dijaga Tenaga Medis dan Polisi karena ada pasien Covid-19 yang
kabur dari RSUD Kota Banjar, setelah mendapat informasi yang belum diketahui jelas kebenarannya
tersebut, Ibu ini kemudian membuat status di facebook sehingga informasi yang berupa hoax tersebut
tersebar dan meresahkan masyarakat sekitar. Akibat tindakannya itu, Ibu tersebut ditetapkan sebagai
Terdakwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Banjar Reg. Nomor 85/Pid.Sus/2020/PN Bjr.

Pertanyaan :
1. Berdasarkan uraian wacana di atas, kita dapat melakukan penelitian hukum dengan
menggunakan pendekatan penelitian hukum. Coba Saudara tentukan pendekatan yang tepat
untuk melakukan penelitian mengenai masalah/isu hukum tersebut.
2. Coba Saudara uraikan langkah apa saja yang diambil jika Anda ingin meneliti dengan pendekatan
tersebut.

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai