Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Buku pedoman proposal penelitian dan karya tulis ilmiah Program D III
Keperawatan Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti ini merupakan buku
panduan bagi mahasiswa dan pembimbing selama proses pembuatan proposal
penelitian dan karya tulis ilmiah. Dengan adanya buku panduan ini maka
mahasiswa dan pembimbing mempunyai persepsi yang sama dalam
pembuatan proposal penelitian dan karya tulis ilmiah.
PEDOMAN PENULISAN Buku panduan ini menjelaskan tentang pedoman umum bimbingan karya tulis

PROPOSAL PENELITIAN DAN KARYA TULIS ILMIAH ilmiah, langkah-langkah penyusunan proposal penelitian dan karya tulis
ilmiah, sistematika penulisan proposal penelitian dan karya tulis ilmiah, tata
cara penulisan dan tata tertib ujian. Disamping itu, juga dijelaskan lampiran-
lampiran yang harus ada pada saat penulisan proposal penelitian dan karya
tulis ilmiah.
Dalam penulisan buku pedoman ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan buku ini sangat
diharapkan. Terima kasih diucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam terbitnya buku pedoman proposal penelitian dan karya tulis
ilmiah ini.
Sungai Penuh, Januari 2022
AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI Direktur AKPER Bina Insani Sakti
SUNGAI PENUH TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Jl. Prof. DR. Sri Sudewi Maschun Sofwan, SH – Kota Sungai Penuh
Telp/Fax (0748) 21249 Ns. Yosep Andri Putra S.Kep.,M.Kep

i
BAB I bagaimana, dan mengapa. Untuk dapat memahami dan melakukan
PENDAHULUAN penelitian itu, selain harus menguasai metodologinya juga harus
menguasai filsafat ilmunya. Biasanya metodologi penelitian tidak
Penelitian (reserch) merupakan kegiatan memperluas pengetahuan dalam melakukan penelitian merupakan proses pembelajaran yang dapat datang
upaya mengahasilkan pengetahuan baru tentang objek atau penomena (gejala) sendirinya, tetapi memerlukan pembinaan untuk pengembangan dan
dalam suatu peristiwa (instance), atau pengetahuan empirik, teori, konsep, mempertajam prosesnya. Pembinaan ke arah membangkitkan budaya
metodologi, model atau informasi baru, yang memeperkaya Ilmu penelitian diharapkan dapat mengahsilkan seseorang , sekelompok, atau
Pengeatahuan Teknologi dan seni (IPTEKS). Kegiatan penelitian ini selain seluruh masyarakat ilmiah memiliki keinginan tahu yang mendalam
untuk pengembangan IPTEKS, inovasi, peningkatan mutu pendidikan , (curiosity) pada suatu permasalahan, dan akan mencoba mencarikan
pemecahan masalah, pembangunan, juga untuk melatih tenaga peneliti itu pemecahannya melalui pendekatan ilmiah.
sendiri dalam penulisan ilmiah.
Dengan menggunakan “jembatan keledai” syarat untuyk menjadi peneliti
Salah satu aspek penting dalam melakukan penelitian adalah adanya masalah yang baik adalah “Open Your I’s” : Peneliti yang baik dan produktif
yang perlu dicarikan pemecahannya melalui penelitian. Dengan kata lain, hendaknya memiliki 12 sifat “I” berikut ini : 1) Intelligence (merupakan
salah satu alasan untuk melakukan penelitian adalah untuk memecahkan faktor yang essensial), 2) Interest (rasa ingin tahu yang spesifik dan
masalah yang ada sehingga menghasilkan suatu karya ilmiah. Pemecahan mendalam/ curiosity pada suatu masalah. 3) Imanigation (perlu keberanian
masalah yang dilakukan dapat diteliti dengan menggunakan pendekatan mencoba sesuatu yang orisinil), 4) Initiative (tidak menunggu atau
kualitatatif dan kuantitatif. menunda-nunda dalam memulai sesuatu), 5) Infomation ( mengumpulkan
informasi dari sumber pertama dan terbaru), 6) Infentive (menciptkan
1.1. Pengertian Penelitian sendiri sarana dan prasarana yang diperlukan), 7) Industrous (bekerja
Penelitian adalah upaya (kegiatan) membangun ilmu, yang dilakukan keras dan disiplin), 8) Intense observation (pengamatan dan pencatatan
tidak dengan semena-mena. Melainkan dengan melalui prosedur-prosedur yang intensif), 9) Integrity(kejujuran yang mutlak dan idaman), 10)
dan menggunakan metode-metode tertentu yang dilakukan secara Infectious entusiasm ( antusiasme untuk dapat menarik peneliti lain
sistematis. Penelitian bertanya tentang: apa, bilamana, dimana, maupun pengguna), 11) Indefatigable writer (penulis yang tidak mudah

1 2
i i
putus asa karena hasil penelitian baru merupakan sumbangan bagi ilmu contoh format proposal penelitian , format KTI dan beberapa contoh
pengetahuan bila sudah dipuplikasikan/ dan disebarluaskan), 12) Incentive format lainnya.
yaitu bila 11 “I” dijalankan dengan baik, insentive dan rasa puas
merupakan cerminan dari telah dimilikinya “budaya peneliti”. BAB II
PEDOMAN UMUM BIMBINGAN KTI
Kegiatan utama penelitian adalah penalaran. Menyusun asulan penelitian
sama dengan menyusun rencana penellitian. Didalamnya termuat segala 2.1. Penunjukan dan Penentuan Komisi Pembimbing
hal yang terkandung dalam pengertian penelitian dan prosedurnya, sesuai 1. Pada pertengahan semester V, direktur Akper Bina Insani Sakti
dengan langkah-langkah metode ilmiah. Sebelum melakukan penelitian, menentukan komisi pembimbing yang terdiri dari pembimbing I dan
seseoarang harus membuat rencana (proposal) penelitian terlebih dahulu. pembimbing II adalah dosen yang terlibat aktif selama proses
pembelajaran di dipoloma III keperawatan Akper Bina Insani Sakti
Untuk membuat suatu proposal penelitian sebenarnya tidak ada aturan Sungai Penuh.
yang baku. Masing-masing organisasi/ institusi atau penyandang dana,
mempunyai persyaratan khusus tertentu sesuai dengan keinginannya. Baik 1) Pembimbing KTI
mengenai isi maupun formatnya. Oleh karen itu, khusus untuk Syarat-syarat menjadi pembimbing KTI :
memperoleh gelar ahli madya keperawatan Akper Bina Insani sakti, a) Pembimbing KTI utama adalah dosen yang terlibat mengajar
dibuat suatu pedoman penulisan proposal penelitian dan karya tulis dan pernah berperan minimal sebagai penguji KTI angkatan
ilmiah yang dapat dipedomani oleh mahasiswa dan juga pembimbing agar sebelumnya pada Diploma III keperawatan dengan latar
adanya kesamaan persepsi dalam proses penulisan. belakang S1 / S2 dengan jumlah maksimal sebanyak 6
mahasiswa / semester.
Buku panduan ini akan memuat penjelasan tentang pedoman umum b) Pembimbing kedua/ pendamping adalah dosen yan terlibat
bimbingan karya tulis ilmiah, sistematika penulisan proposal penelitian mengajar di diploma III keperawatan dengan pendidikan
dan KTI, langkah-langkah penulisan proposal dan KTI serta ujian, serta minimal S1 keperwatan atau kesehatan.

3 i

i 4
2. Setiap calon pembimbing yang ditunjukan diminta kesediannya menjadi 2.4. Tugas dan Wewenang Komisi Pembimbing.
anggota komisi pembimbing oleh Direktur Akper yang dituangkan dalam Pertama-tama mahasiswa harus mendapatkan persetujuan judul dari
surat pernyataan bersedia menjadi komisi pembimbing. pembimbing I dan II kemudian dilanjutkan dengan pembuatan bab I, II
dan III. Komisi pembimbing secara teratur membimbing mahasiswa
2.2. Penggantian Komisi Pembimbing dalam menyusun dan mengembangkan proposal penelitian KTI,
1.Direktur Akper mempunyai hak untuk mengganti komisi pembimbing melaksanakan penelitian dan penulisan KTI.
dengan alasan berhalangan tetap.
2. Penggantian komisi pembimbing dilakukan oleh direktur Akper seperti
yang dimaksud pada butir 1 wajib memperhatikan dan mengutamakan
kelangsunagan prosoposal penelitian dan KTI.

2.3. Proses Bimbingan


Setiap mahasiswa akan dibimbing oleh komisi pembimbing yang terdiri
dari 2 (dua) orang pembimbing selama proses bimbingan KTI.
Pembimbing I dan pembimbing II sama-sama bertanggung jawab untuk
mengarahkan mahasiswa tentang substansi keilmuan serta mengarahkan
mahasiswa tentang metodologi penelitian.

Proses bimbingan KTI dimulai pada saat mahasiswa sudah mendapatkan


nama pembimbing I dan II dari direktur Akper Bina Insani Sakti Sungai
Penuh. Proses bimbingan dimulai dari penyusunan proposal sampai
dengan penyusunan hasil peelitian yang telah diseminarkan dan
penyempurnaan KTI berdasarkan hasil dari sidang hasil KTI.

5 6
i i
BAB III 3. Penulisan Proposal Penelitian
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN Mahasiswa mulai menuliskan proposal penelitian berdasarkan
PROPOSAL PENELITIAN DAN KTI masukan dari pembimbing I dan II, Konsultasi / pertemuan dengan
masing-masing pembimbing minimal 10 kali tatap muka sebelum
3.1. Proposal Penelitian mahasiswa mengajukan ujian.
Didalam proposal termuat segala hal yang terkandung dalam pengertian
penelitian dan prosedurnya, sesuai dengan langkah-langkah metode Setiap konsultasi dengan pembimbing wajib di dokumentasikan pada
ilmiah. Usulan penelitian dianggap baik apabila : (1) Menggambarkan lembar bimbingan. Lemar konsultasi antara pembimbing I dan II
keseluruhan rencana dan langkah-langkah kerja dalam melaksanakan dilakukan terpisah. Adapun isi lembar konsultasi sesuai dengan hasil
penelitian, (2) Mencerminkan usaha peneliti untuk menjelaskan atau konsultasi dan dicatat kemudian ditandatangani oleh pembimbing
menjawab permasalahan yang ditelitinya. (Lampiran)

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan proposal penelitian adalah : 4. Presentasi Seminar Proposal
1. Menentukan Judul Penelitian Presentasi seminar proposal dilakukan setelah mahasiswa
Judul penelitian harus singkat (usahakan tidak lebih 16 kata), harus mendapatkan persetujuan untuk maju seminar proposal dari
jelas, dan tidak merupakan kalimat pertanyaan. Judul tersebut harus pembimbing I dan II. Seminar proposal bertujuan untuk memperbaiki
tepat, logis dan cermat dan bersifat indikatif dan informatif serta dan menyempurnakan proposal penelitian yang di tulis mahasiswa,
sebaiknya menggambarkan tema yang akan diteliti. sehingga tidak banyak masalah dalam pelaksanaan penelitian nantinya.
Seminar proposal bisa dilakukan apabila mahasiswa telah
2. Persetujuan Pembimbing I dan Pembimbing II menyelesaikan administrasi.
Judul penelitian harus mendapatkan persetujuan dari pembimbing I
dan II. Mahasiswa diperbolehkan mengajukan judul KTI sebanyak 3 Selanjutnya mahasiswa mengisi formulir dan diajukan kepada
buah dan akan diseleksi oleh pembimbing I dan II dan hanya 1 judul Direktur serta bagian akademik membuat jadwal seminar proposal.
yang akan disetujui oleh pembimbing

7 8
i i
Alur ujian seminar proposal dapat dilihat pada lampiran, (Lampiran Selain dosen seminar proposal juga dihadiri oleh mahasiswa diploma
2) III. Saran dan masukan dari dosen penguji dan oponen yang hadir
menjadi pertimbangan bagi pembimbing dalam perbaikan proposal
Pada seminar proposal diundang juga dosen diluar pembimbing yang penelitian yang sedang ditulis oleh mahasiswa. Mahasiswa yang akan
mempunyai kepakaran dalam bidang yang diteliti, baik dari dalam atau presentasi seminar proposal diharuskan untuk memnghadiri minimal
dari luar Akper yang disebut dengan penguji. Pakar yang akan 10 x kedatangan seminar proposal.
diundang ditentukan oleh tim KTI Akper Bina insani Sakti Sungai
penuh. Pakar yang diundang adalah 2 orang yang dapat mengajukan Sidang proposal dipimpin oleh ketua komisi pembimbing dalam hal
pertanyaan ataupun memberikan saran dalam seminar proposal ini pembimbing I, Mahasiswa dinyatakan lulus seminar proposal
tersebut. apabila mendapatkan nilai minimal “B”.

Penguji KTI pada ujian seminar proposal, syarat-syarat menjadi 5. Perbaikan Hasil Seminar Proposal
penguji KTI : Proposal penelitian harus diperbaiki oleh mahasiswa berdasarkan
1. Penguji utama adalah S2 rumpun kesehatan yang terlibat mengajar masukan dari dosen pakar dan oponen. Kemudian proposal yang telah
atau pernah menguji KTI angkatan sebelumnya pada diploma III diperbaiki oleh mahasiswa harus dapat persetujuan dari pembimbing
keperawatan dengan jumlah mahasiswa maksimal sebannyak 8 dan dosen pakar/ penguji pada saat seminar proposal sebelum
mahasiswa/ semester dilakukan penelitian / pengambilan data.
2. Penguji kedua adalah dosen yang terlibat mengajar pada diploma
III keperawatan dan pernah berpengalaman sebagai penguji KTI 3.2. Pelaksanaan Penelitian
pada angkatan sebelumnya atau pemegang program pada institusi Setelah proposal disetujui oleh komisi pembimbing dan dewan penguji
pemerintah terkait judul KTI dengan latar belakang minimal S1 maka, mahasiswa dapat mengajukan permohonan pelaksanaaan penelitian
keperawatan/ kesehatan dengan jumlah mahasiswa maksimal kepada direktur Akper Bina Insani Sakti dengan melampirkan proposal
sebanyak 8 mahasiswa / semester. penelitian yang telah disetujui.

9 10
i i
Uji coba instrumen harus dilakukan sebelum mahasiswa mengumpulkan muka dengan masing- masing pembimbing. Catatan bimbingan juga
data penelitian. Hasil uji coba instrumen harus dilaporkan oleh harus diisi pada proses ini.
mahasiswa kepada pembimbing I dan II. Jika pembimbing I dan II sudah 3. Penulisan KTI akan disetujui oleh kedua pembimbing jika KTI yang
setuju dengan hasil uji coba instrumen maka mahasiswa diizinkan untuk dibuat oleh mahasiswa telah sesuai dan telah menjawab pertanyaan
mengumpulkan data penelitian. Bukti persetujuan hasil uji coba penelitian.
instrumen yang didapatkan dari kedua pembimbing harus secara tertulis.
3.4. Seminar Hasil Penelitian
Pengolahan data dapat dilakukan pada saat penelitian atau segera setelah Sama halnya dengan seminar proposal penelitian, setelah konsep KTI
penelitian selesai. Selanjutnya data diinterprestasikan dan dilanjutkan disetujui oleh komisi pembimbing, maka mahasiswa dapat mengajukan
dengan penulisan hasil dan pembahasan KTI. Sebelum penulisan permohonan seminar hasil penelitian pada bagian akademik untuk
pembahasan KTI, sebaiknya data yang telah dianalisa didiskusikan dibuatkan jadwalnya. Prosedurnya permohonan seminar hasil penelitian
terlebih dahulu dengan pembimbing I dan II. sama dengan seminar proposal penelitian, yaitu mengisi formulir dan
diajukan kepada direktur Akper . Adapun alur pendaftaran seminar hasil
3.3. Penulisan KTI penelitian dapat dilihat pada lmpiran.
Laporan akhir penelitian bagi mahasiwa diloma III keperawatan ditulis
dalam bentuk KTI. Seminar hasil penelitian terbuka untuk semua mahasiswa diploma III
keperawatan dan dipimpin oleh ketua komisi pembimbing yaitu
Adapun langkah-langkah dalam penulisan KTI adalah : pembimbing I serta pakar/ tim penguji yang sama dengan seminar
1. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa dilaporkan proposal.
dalam bentuk format yang telah ditetapkan oleh Akper Bina insansi
Sakti Sungai Penuh. Seminar hasil penelitian dipimpin oleh pembimbing I sebagai ketua
2. Hasil penelitian dan pembahasannya harus dikonsultasikan dengan komisi pembimbing/ ketua sidang. Data mentah penelitian dan hasil
pembimbing I dan II sebelum dipersentasikan didepan dewan penguji. SpSS harus dailampirkan pada makalah yang akan diujikan. Mahasiswa
Proses bimbingan ini dilakukan oleh mahasiswa minimal 10 kali tatap dinyatakan lulus seminar apabila mendapatkan nilai minimal “B”.

i 12
11 i
Setelah seminar hasil penelitian, mahasiswa melakukan perbaikan KTI 3.7. Kewajiban mahasiswa yang dinyatakan lulus
sesuai dengan saran yang diberikan oleh dewan penguji. KTI yang 1. Menyerahkan laporan KTI yang sesuai dengan pedoman KTI Akper
diperbaiki harus dikonsulkan juga dengan tim penguji dan terakhir akan Bina Insani Sakti Sungai Penuh kepada kepustakaan Akper dan komisi
disetujui oleh kedua pembimbing. pembimbing. Laporan KTI yang dibuat tidak boleh mencantumkan
pengolahan data dari SpSS.
3.5. Ujian Ulang Seminar Proposal/ seminar Hasil
1. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus seminar proposal/ seminar
hasil penelitian diberi kesempatan untuk mengulang sebanyak 1 kali BAB IV
ujian dalam waktu minimal 1 bulan sejak dinyatakan tidak lulus. SISTEMATIKA PENULISAN
Biaya pelaksanaan ujian pengganti dibebenkan kepada mahasiswa. PROPOSAL PENELITIAN
2. Mahsiswa yang tidak dapat memenuhi butir 1 maka KTI tersebut
dinyatakan batal. Adapun sistematika penulisan proposal penelitian sebagai berikut :
3. Mahasiswa yang tidak lulus pada ujian ulang maka KTI dinyatakan 4.1. Bagian Awal
batal dan mulai membuat proposal dari awal kembali. Bagian awal memuat komponen yang berurutan sebagai berikut :
a. Kulit Depan
3.6. Penggantian Penguji Warna kulit proposal adalah coklat, judul ditulis dibagian atas dengan
1. Jika penguji yang telah ditunjuk oleh direktur Akper tidak bisa hadir huruf kapital, dibawah judul ditulis kata proposal, disusul oleh dan
sebelum ujian maka direktur akan mencarikan penguji pengganti. nama mahasiswa serta nomor induk mahasiswa. Setelah itu lambang
2. Jika penguji yang telah ditunjuk oleh direktur Akper tidak bisa hadir Akper Bina Insani Sakti Sungai Penuh. Kemudian dibawahnya ditulis
sesaat sebelum ujian maka direktur berhak membatalkan jadwal ujian Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Sungai Penuh dan tahun
dan melakukan reschedule ulang. (Lampiran 3)

13 14
i
i
b. Kulit Dalam e. Daftar Tabel
Kulit dalam menggunakan kertas putih yang isinya sama dengan kulit Halaman daftar tabel memuat semua judul tabel yang terdapat dalam
depan. proposal beserta halaman tabel. Daftar tabel diketik seperti mengetik
daftar isi, diketik dengan huruf besar. Nomor tabel disusun
berdasrkan bab dimana tabel itu terdapat. Misalnya tabel 2.1 ; 2.2 dan
c. Halaman Persetujuan seterusnya bila terdapat pada bab II, tabel 3.1 ; 3.2 dan seterusnya bila
Halaman ini berisi persetujuan dari pembimbing untuk maju pada terdapat pada bab III dan seterusnya. Pada sisi sebelah kiri dan 2 spasi
seminar proposal dan disertai dengan tanda tangan dengan dibawah daftar tabel ditulis “Nomor”, sedangkan pada sisi sebelah
menggunakan bolpoint tinta biru dan tanggal persetujuan. (Lampiran kanan 2 spasi dibawah daftar tabel ditulis “Halaman”.
4) Jarak dari Nomor ketabel pertama adalah 2 spasi, dan jarak antara
d. Daftar Isi judul tabel dengan tabel berikutnya 2 spasi, sedangkan jarak baris
Daftar isi memuat gambaran secara keseluruhan tentang isi pada pada tabel yang sama 1 spasi. Judul tabel dalam daftar tabel harus
proposal. Daftar isi disusun berdasarkan urutan halaman. Daftar sama dengan judul tabel dalam teks, nomor tabel dimulai dari angka
pustaka dan daftar lampiran harus tergambar juga pada daftar isi. satu. Setiap nomor diberi titik dan setelah dua ketukan diikuti oleh
Penulisan daftar isi menggunakan spasi 1,5. Daftar isi diketik dengan judul tabel.
huruf kapital termasuk daftar tabel, daftar gambar, daftar pustaka,
daftar lampiran dan judul bab. Hanya huruf awal dari tabel ditulis dengan huruf kapital, sedangkan
yang lain dengan huruf kecil biasa. Akhir dari setiap judul tabel
Untuk sub-sub hanya pertama huruf kapital, dan tanpa diakhiri titik. dihubungkan dengan titik-titik dengan nomor halaman dimana tabel
Judul daftar isi ditempatkan ditengah-tengah kertas, dua (2) spasi yang memerlukan lebih dari satu baris, maka jarak antara baris pada
dibawah nomor halaman. Perkataan “halaman” diketik dipinggir judul yang sama adalah 1 spasi dan dimulai di bawah kata pertama
kanan, dua (2) spasi dibawah daftar isi, dan 3 cm dari sisi kanan baris kalimat diatasnya (Lampiran 6)
(Lampiran 5)

15 16
i i
f. Daftar Gambar 4.2. Bagian Isi
Daftar gambar diketik pada halaman baru, tersendiri dan disusun 1. PENELITIAN KUANTITTIF
seperti dafar tabel. Halaman daftar gambar memuat tentang semua Bab I. PENDAHULUAN
judul gambar yang terdapat dalam proposal penelitian. Tidak A. Latar belakang
dibedakan antara grafik dengan foto. Sama halnya dengan nomor Latar belakang merupakan mata rantai yang terpenting dan ikut
tabel, nomor gambar dapat pula berdasarkan bab seperti bab II, menentukan kelancaran keberhasilan penelitian. Bagian ini berisi
gambar 2.2 ; 2.2 dst, bila gambar terdapat dalam bab III, gambar 3.1 ; penjelasan tentang mangapa perlu dilakukan penelitian mengenai
3.2 dst. Halaman daftar gambar diberi nomor sesuai dengan urutan topik tertentu ( yang dipilih oleh mahasiswa yang bersangkutan).
setelah halaman daftar tebel. Pada sisi sebelah kiri dan 2 spasi Disamping itu pada latar belakang ini juga dijelaskan fenomena
dibawah daftar gambar ditulis “Nomor” , sedangkan pada sisi yang ada serta bukti empiris yang mendukung permasalahan yang
sebelah kanan dua spasi dibawah daftar gambar ditulis “ halaman”. diangkat diakaitkan dengan konsep/ teori penellitian yang terkait /
relevan sebelumnya.
Dibawah kata nomor ditulis angka satu dst sesuai dengan jumlah
gambar yang terdapat dalam proposal penelitian atau KTI. Setiap B. Rumusan masalah
angka diberi titik dan setelah dua ketukan diikuti oleh judul gambar. Mengidentifikasi masalah-maslah yang relevan dan dituliskan
Jarak masing-masing judul gambar 2 spasi, sedangkan jarak baris dalam bentuk kalimat pertanyaan. Seelah justifikasi dan
untuk gambar yang sama adalah 1 spasi. Huruf awal dari judul identifikasi terhadap pentingnya masalah yang akan diteliti
gambar dihubungkan dengan titik-titik dengan nomor halaman diuraikan pada bagian latar belakang, maka pada bagian ini
dimana gambar tersebut dijumpai dalam teks proposal penelitian atau masalah penelitian perlu dirumuskan secara spesifik dan tegas.
KTI (Lampiran 7). Perumusan masalah ii memberikan gambaran tentang aspek dan
topik yang menjadi fokus penelitian, dan ganbaran tentang
g. Daftar Lampiran kecenderungan yang terjadi dalam aspek tsb.
Daftar lampiran ditullis dengan tata cara yang sama, dengan penulisan
pada daftar tabel atau daftar gambar (Lampirab 8)

17 18
i i
Rumusan masalh penelitian ini bersifat operasional dan akan D. Manfaat Penelitian
menjadi acuan dalam membuat tujuan penelitian, serta menjadi Pada manfaat penelitian dijelaskan bagaimana hasil penelitian ini
rujukan dalam pengembangan studi kepustakaan, metode berguna bagi keilmuan, pelayanan kesehatan khususnya
mengumpulkan data, dan instrumen-instrumen atau bahan dan alat keperawatan serta aspek terkait lainnya.
yang akan digunakan dalam penelitian. Rumusan masalah
penelitian ini merupakan titik berangkat (awal) dari sebuah Bab II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN
kegiatan penelitian. Oleh karena itu, harus ringkas, solid dan jelas. A. Tinjauan Teoritis
Tinjauan pustaka mempunyai beberapa fungsi yaitu :
C. Tujuan penelitian 1. Membuat tinjauan terhadap perkembangan mutakhir (state-of-the
Jika rumusan masalah dan pertanyaan penelitian merupakan titik -art) pengetahuan dan pemikiran dalam topik yang akan diteliti
awal (berangkat), maka tujuan ini menspesifikasikan dengan jelas dan mengidentifikasi gap pengetahuan yang ada (apa yang sudah
apa yang ingin dicapai dengan penelitian tersebut sehubungan diketahui dan apa yang belum).
dengan pertanyaan penelitian yang diajukan tadi. 2. Menjadi dasar dalam perumusan hipotesis penelitian.
3. Menjadi landasan dalam menginterprsetasikan data empiris
Tujuan penelitian dituliskan secara ringkas dan tegas apa tujuan penelitian.
umum dan tujuan khusus dilakukan penelitian dan atau yang
hendak di jawab pada penelitian ini. Tujuan umum penelitian Berdasarkan fungsi tersebut, maka tinjauan pustaka pada proposal
adalah menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam penelitian menggambarkan tentang tinjauan terhadap konsep teori
permasalahan penelitian. Tujuan umum penelitian ditulis dalam yang relevan dan prinsip teori yan ada, dan hasil-hasil penelitian
kalimat aktif sedangkan tujuan khusus penelitian ditulis dalam terlebih dahulu dalam topik yang sama.
kalimat pasif.
Tinjauan pustaka, sangat penting dalam menyusun proposal
penelitian, karena dari literatur tersebut akan betapa pentingnya apa

19 20
i i
yang telah ditemukan orang dan apa yang masih bermasalah dan Bab III : METODE PENELITIAN
betapa pentingnya penelitian yang akan dilakukan. A. Jenis Penelitian
Tetapkan jenis penelitian yang digunakan serta uraikan alasan
Diakhir tinjauan pustaka harus dibuat kerangka teori penelitian yang kenapa menggunakan jenis penelitian tersebut.
merupakan alur penelitian kita yang melibatkan beberapa
teori/konsep terkait yang ada di tinjauan pustaka. B. Populasi dan Sampel
B. Kerangka Konsep Populasi dan sampel penelitian harus diuraikan secara ringkas
Kerangka konsep penelitian merupakan gambaran ringkas dan lugas dan jelas, batasan, karakteristik serta berapa besar populasi
tentang keterkaitan antara satu konsep dengan konsep lainnya yang dalam penelitian ini sehingga bisa diambil sampel berdasarkan
akan diteliti. kerangka konsep umumnya ditulis dalam bentuk bagan. rumus. Untuk selanjutnya metode pengambilan sampel harus
Bagan kerangka konsep harus bisa mengambarkan variabel yang akan dijelaskan termasuk kriteria pengambilan sampel inklusi dan
diteliti. eksklusi.

C. Hipotesis C. Tempat Penelitian


Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara yang memerlukan Jelaskan dimana tempat penelitian dilakukan dan alasannya
pembuktian. Hipotesis yang dibuat adalah hipotesis Ha. dilakukan penelitian di tempat tersebut.

D. Defenisi Operasional D. Waktu Penelitian


Defenisi operasional menggambarkan defenisi operasional variabel Waktu penelitian dibuat pada saat dimulainya pembuatan
penelitian yang bertujuan untuk menghindari salah pengertian dari proposal penelitian dan berakhir pada saat pengumpulan
konsep yang digunakan serta adanya pemahaman yang sama terhadap hardcopy dari penelitian yang dilakukan. Disamping itu juga
konsep/variabel yang diteliti. Defenisi operasional dibuat dalam dijelaskan waktu pada saat pengambilan data.
bentuk tabel yang menjelaskan variabel penelitian, defenisi variabel,
alat ukur, cara ukur, hasil ukur serta skala ukur.

21 22
i i
E. Etika Penelitian I. Analisa Data
Pada etika penelitian, mahasiswa harus menjelaskan produser Analisa data dimulai dengan melakukan pengolahan data. Pada
yang dilakukan terkait dengan penelitian dan mengacu kepada analisa data harus digambarkan secara jelas bagaimana cara
kode etik penelitian. melakukan analisa terhadap variabel penelitian seperti analisa
univariat, analisa bivariate, dll. Analisa data dilakukan untuk
F. Alat Pengumpulan Data menjawab tujuan penelitian.
Jelaskan secara rinci bagaimana data dikumpulkan dan
bagaimana cara pengumpulan data serta alat yang digunakan
dalam pengumpulan data. Pengumpulan data harus dijelaskan BAGIAN AKHIR
berdasarkan variabel penelitian. .
a. Daftar Pustaka
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Bahan bacaan yang diambil sebagai bahan rujukan harus dicantumkan
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk melihat instrument dengan jelas pada daftar pustaka. Hal ini berguna untuk meyakinkan
penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Uji orang lain tentang orisinilitas karya kita di samping membantu orang
validitas bertujuan untuk mengetahui ketetapan alat ukur dalam lain yang membaca tulisan kita. Seandainya orang lain tertarik, maka
mengukur suatu data. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk dengan mudah mereka akan merujuk ke bahan bacaan yang kita
mengetahui konsistensi atau keandalan alat ukur apabila gunakan. Cara menulis daftar pustaka menggunakan teknik penulisan
dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejala yang “APA”.( Lampiran 9)
24
sama dan alat ukur yang sama pula.
i
H. Prosedur Pengumpulan Data 23 Referensi untuk daftar pustaka minimal 5 buah untuk jurnal dan 15
i
Pengumpulan data harus dijelaskan bagaimana prosesnya. buah untuk text book dengan batasan tahun 10 tahun terakhir.
Apakah menggunakan tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi Referensi menggunakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya
ataupun tahap lain yang jelas dan lugas. dari jurnal hasil penelitian. Sedapat mungkin hindari menggunakan
“cited”.
Dalam tinjauan pustaka, pendapat atau bahasan penulis tidak boleh BAB V
dimasukkan. Semua pernyataan dalam tinjauan pustaka harus ada SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
sumber litaraturnya. Dalam hal ini penulis hanya merangkai pendapat
atau hasil penelitian orang lain, dan bukan mengemukakan pendapat Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah sebagai berikut:
penulis. A. Bagian Awal
Bagian awal memuat komponen yang berurutan sebagai berikut:
b. Lampiran 1. Kulit Depan
Lampiran berisi informasi tambahan yang tidak mungkin dimuat pada Warna kulit karya tulis ilmiah adalah coklat, judul ditulis dibagian atas
bagian awal dan inti. Lampiran pada proposal penelitian seperti jadwal dengan huruf kapital, dibawah judul ditulis kata karya tulis ilmiah,
penelitian, kisi-kisi kuesioner penelitian, inform concern dan disusul oleh dan nama mahasiswa serta induk mahasiswa. Setelah itu
kuesioner penelitian. lambang Akper YBIS. Kemudian dibawahnya ditulis Program Studi
D3 Keperawatan Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Sungai
Penuh dan tahun. (Lampiran 10).

2. Kulit Dalam
Kulit dalam terdiri dari kertas warna kuning emas/gold. Kata karya
tulis ilmiah ditulis kemudian diikuti dengan judul yang semuanya
25
i huruf kapital. Selanjutnya ditulis kata: ‘karya tulis ilmiah ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahlimadiya
Keperawatan’ yang semuanya ditulis dengan huruf kecil kecuali awal
kata. Kemudian diikuti dengan lambang Akademi Keperawatan Bina
Insani Sakti, oleh, nama mahasiswa serta nomor induk mahasiswa.
Kemudian dibawahnya ditulis Program D3 Keperawatan Akademi

26
i
Keperawatan Bina Insani Sakti Sungai Penuh dan tahun (Lampiran diujin dan dipertahankan........Menyetujui komisi pembimbing dan
11). mengetahui Direktur Akper YBIS (Lampiran 14).

3. Panitia Sidang 6. Halaman Pernyataan Orisinal


Halaman ini menjelaskan nama-nama panitia sidang proposal/ karya Halaman ini menjelaskan karya tulis ilmiah yang dibuat merupakan
tulis ilmiah dengan dimulai kalimat: “Panita sidang karya tulis ilmiah . karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil karya orang
diikuti tempat dan tanggal sidang. Selanjutnya diikuti oleh nama-nama lain serta dibubuhi tandatangan mahasiswa dengan menggunakan
pembimbing serta anggota dan tandatangan dengan bolpoint tinta biru bolpoint dengan tinta biru (Lampira 15)
(Lampiran 12).
7. Abstrak (Bahasa Indonesia)
4. Halaman Pengesahan Merupakan intisari karya tulis ilmiah yang menguraikan secara singkat
Halaman pengesahan dari atas ke bawah dimulai dengan: ‘karya tulis dan lengkap dari latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metode
ilmiah ini diajukan oleh: Nama, nomor induk mahasiswa, program penelitian hasil penelitian serta saran penelitian. (Lampiran 16)
studi dan judul karya tulis ilmiah mahasiswa’. Selanjutnya diikuti oleh
kalimat bahwa karya tulis ilmiah ini telah berhasil 8. Abstrak (Bahasa Inggris)
dipertahankan........Selanjutnya dibuat nama-nama dewan penguji Isinya sama dengan abstrak yang ditulis dalam Bahasa Indonesia.
dalam bentuk tabel dan dibubuhi tandatangan dengan bolpoint tinta Ditulis dalam tulisan miring/italic. Abstrak yang ditranslet ke dalam
biru. Diakhiri dengan ditetapkan di....serta tanggal ujian. (Lampira Bahasa Inggris harus menggunakan layanan translator yang
13). mempunyai ijin jika mahasiswa tidak mamapu menstransletnya
sendiri. (Lampiran 17)
5. Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan berisi judul karya tulis ilmiah, nama serta nomor 9. Kata Pengantar
induk mahasiswa, selanjutnya kalimat: karya tulis ilmiah ini telah Halaman ini menjelaskan ucapan terima kasih mahasiswa kepada
berbagai pihak yang membantu selama proses karya tulis ilmiah.

27 28
i i
10. Daftar Isi Jarak dari nomor ke tabel pertama adalah 2 spasi, dan jarak antara,
Daftar isi memuat gambaran secara keseluruhan tentang isi pada judul tabel, dengan tabel berikutnya 2 spasi, sedangkan jarak baris
proposal. Daftar isi disusun berdasarkan urutan halaman. Daftar pada, tabel yang sama, 1 spasi. Judul tabel dalam daftar tabel harus
pustaka dan daftar lampiran harus tergambar juga pada daftar isi. sama dengan judul tabel dalam teks, nomor tabel dimulai dari angka
Penulisan daftar isi menggunakan spasi 1,5. satu. Setiap nomor diberi titik, dan setelah dua ketukan diikuti oleh
judul tabel. Hanya huruf awal dari judul tabel ditulis dengan huruf
Daftar isi diketik dengan huruf kapital termasuk daftar tabel, daftar kapital, sedangkan yang lain dengan huruf kecil biasa. Akhir dari
gambar, daftar pustaka, daftar lampiran dan judul bab. Untuk sub-bab setiap judul tabel dihubungkan dengan titik-titik dengan nomor
hanya huruf pertama dengan huruf kapital, dan tanpa diakhiri titik. halaman dimana tabel tersebut dijumpai dalam teks proposal penelitian
Judul daftar isi ditempatkan ditengah-tengah kertas, dua, spasi atau karya tulis ilmiah. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu
dibawah nomor halaman. Perkataan “halaman” diketik di pinggir baris, maka jarak antara baris pada judul yang sama adalah satu spasi
kanan, dua spasi dibawah daftar isi, 3 cm dari sisi kanan. dan dimulai dibawah kata pertama baris kalimat diatasnya.

11. Daftar Tabel 12. Daftar Gambar/Skema


Halaman daftar tabel memuat semua judul tabel yang terdapat dalam Daftar gambar diketik pada halaman baru, tersendiri dan disusun
proposal beserta halam tabel. Daftar tabel diketik seperti mengetik seperti daftar tabel. Halaman daftar gambar memuat tentang semua
daftar isi, diketik dengan huruf beasr. Nomor tabel disusun judul gambar yang tedapat dalam proposal penelitian. Tidak dibedakan
berdasarkan bab dimana tabel itu terdapat misalnya tabel 2.1 , 2.2 dan antara grafik dan foto. Sama halnya dengan nomor tabel, nomor
seterusnya bila, terdapat pada bab II, tabel 3.1, 3.2 dan seterusnya bila gambar dapat pula berdasarkan bab, seperti gambar 2.1; 2.2 dan
terdapat pada bab III, dan seterusnya. Pada sisi sebelah kiri dan 2 spasi seterusnya, bila gambar terdapat dalam bab II, gambar 3.1 ; 3.2 dst
dibawah daftar tabel ditulis “Nomor”, sedangkan pada sisi sebelah bila terdapat dalam bab III. Halaman daftar gambar diberi nomor
kanan 2 spasi dibawah daftar tabel ditulis ‘Halaman”. sesuai dengan urutan setelah halaman daftar tabel. Pada sisi sebelah
kiri dan dua spasi dibawah daftar gambar ditulis “Nomor”, sedangkan

29 30
i i
pada sebelah kanan dua spasi dibawah daftar gambar ditulis B. Bagian Isi
“Halaman”. Secara umum isi dari Bab I – Bab III hampir sama dengan proposal
penelitian.
Dibawah kata nomor ditulis angka satu dan seterusnya sesuai dengan
jumlah gambar yang terdapat dalam proposal penelitian atau karya Bab IV: HASIL PENELITIAN
tulis ilmiah. Setiap angka diberi titik dan setelah dua ketukan diikuti Hasil penelitian menjelaskan penelitian secara umum serta memuat
oleh judul gambar. Jarak masing-masing judul gambar dua spasi, tabel serta penjelasan tabel dari data yang diolah dalam rangka
sedangkan jarak baris untuk gambar yang sama adalah 1 spasi. Huruf menjawab pertanyaan penelitian.
awal dari judul gambar ditulis dengan huruf kapital. Akhir dari setiap
judul gambar dihubungkan dengan titik-titik dengan nomor halaman di Bab V : PEMBAHASAN
mana gambar tersebut dijumpai dalam teks proposal penelitian atau Pembesahan terdiri dari:
karya tulis ilmiah. A. Pembahasan Penelitian
Membahas tentang hasil penelitian dan membandingkannya dengan
13. Daftar Lampiran konsep/teori pada bab II serta dengan hasil penelitian orang
Daftar lampiran ditulis dengan tata cara yang sama dengan penulisan lain/jurnal terkait. Disamping itu juga harus digambarkan pemikiran
pada daftar tabel atau daftar gambar. cerdas peneliti terhadap hasil penelitian yang didapat serta
membandingkannya dengan konsep/teori terkait serta jurnal terkait.
14. Daftar Istilah
Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan B. Implikasi Penelitian
dalam penelitian (Lampiran 18) Menggambarkan apa dampak penelitian terhadap institusi pendidikan,
pelayanan kesehatan ataupun hal lain yang terkait.
15. Daftar Riwayat Hidup Mahasiswa
Daftar ini memuat riwayat hidup mahasiswa termasuk didalamnya
riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan. (Lampiran 19)
31 32
i i
C. Keterbatasan Penelitian BAB VI
Keterbatasan penelitian dijelaskan terkait dengan kendala-kendala apa TATA CARA PENULISAN
saja yang ditemui selama penelitian dilakuan serta bias yang ada.
A. Umum
Bab VI: KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kertas
Kesimpulan dibuat berdasarkan tujuan penelitian serta menjawab Kertas untuk print out dan perbanyak proposal penelitian/karya tulis
pertanyaan penelitian dan tidak boleh ada angka. Saran lebih bersifat ilmiah adalah HVS 80 g warna putih berukuran A4. Print proposal/
operasional dan sesuai dengan hasil penelitian. karya tulis ilmiah tidak boleh menggunakan print dengan pilihan
‘draft’. Proposal penelitian dan karya tulis ilmiah diperbanyak dengan
fotocopy yang jelas, bersih dan bagus. Warna sampul coklat dengan
jilid hardcover. Setiap bab dibatasi dengan kertas dorslah (doorslag)
warna kuning sesuai dengan sampul depan.

2. Pengetikan
Jenis huruf (font) yang digunakan adalah “times new roman”, dengan
ukuran huruf (font size) 12. Untuk bahasa asing maka kata/kalimatnya
di miringkan/italic. Untuk bilangan dituliskan dengan angka kecuali
bilangan tersebut dipakai di awal kalimat. Jika bilangan mempunyai
desimal maka ditandai dengan koma.

Spasi yang digunakan antara baris adalah dua spasi. Kutipan langsung,
judul daftar/tabel dan gambar yang lebih dari satu baris serta daftar
pustaka menggunakan satu spasi. Batas pengetikan adalah 4 cm dari

33 34
i i
pinggir kiri, 3 cm dari pinggir kanan, pinggir atas dan dari pinggir menulis kalimat panjang, maka usahakan jangan lebih dai 25 kata.
bawah. Hindari pula memulai kalimat dengar simbul seperti C, H 0, dst.

Judul bab ditulis dengan huruf kapital dengan baris awal dibawahnya Demikian pula memulai kalimat dengan kata tetapi, karena, dan. Jika
berjarak 4 spasi. Judul sub-bab atau sub-sub bab ditulis dengan huruf kata tetapi perlu untuk memulai kaliamat, maka perlu didahului
kecil pada awal kata kecuali kata penghubung dan kata depan tanpa dengan kata akan, dan diiringi koma misalnya; akan tetapi, jalan
diakhiri dengan titik dengan baris terakhir diatasnya berjarak 4 spasi, tersebut perlu ditempuh meskipun sulit. Demikian pula kata karena
sedangkan dengan baris awal dibawahnya berjarak 2 spasi. Baris akhir juga bisa dipakai tetapi didahului dengan kata oleh misalnya; oleh
judul tabel dengan garis atas tabel, dan batas bawah gambar dengan karena itu, perlu difikirkan resiko yang mungkin dialami. Perhatikan
judul gambar juga berjarak 2 spasi. juga susunan satu kalimat yang baik menurut kaedah bahasa
indonesia. Karya ilmiah biasanya ditulis dengan kalimat pasif, tetapi
Ruangan pada halaman naskah diisi penuh. Setiap pengetikan pada bukan tidak boleh kalimat aktif. Hal itu sangat bergantung pada situasi
alinea baru dimulai dari batas tepi kiri sampai tepi kanan dan jangan tertentu.
sampai ada ruangan yang terbuang. Gambar, tabel, persamaan dan
judul simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan. Pengetikan bab 3. Nomor halaman
diletakkan di sentral, sub bab dan sub-sub bab diletakkan dipinggir kiri Bagian awal dari proposal penelitian dan karya tulis ilmiah yaitu mulai
batasan ketikan, dan seterusnnya. dari halaman luar sampai sebelum pendahuluan diberi nomor halaman
dengan angka romawi kecil ( i, ii, iii, iv, v dst) ditempatkan pada
Satu alinea terdiri dari beberapa kalimat yang menjelaskan satu bagian (Senter) bawah berjarak 1,5 cm (setelah dijilid). Bagian isi
kelompok pemikiran, atau satu kelompok bahasan tentang suatu yang dimulai dengan pendahuluan sampai bagian akhir proposal
persoalan yang relatif sama. Hindari menulis satu kalimat untuk satu penelitian atau karya tulis ilmiah diberi nomor halam dengan angka
alinea, atau satu alinea hanya satu kalimat. Upayakan menulis kalimat- arab (1, 2, 3, 4, 5, dst). Nomor halaman ditempatkan disudut kanan
kalimat pendek, sehingga mudah dipahami isinya. Jika terpaksa atas berjarak 1,5 cm dari pinggir atas dan 3 cm dari pinggir kanan atas

35 36
i i
(setelah di jilid). Halaman judul bab dituliskan nomor halaman pada 1) ..............
bagian sebelah kanan bawah.
a) ..........

(1) ............
Penomoran pada tabel dengan menggunakan angka arab dan
disesuaikan dengan bab dimana tabel tersebut ada. Adapun contoh Dst..
penomoran dapat dilihat pada lampiran
Awal alinea diketik satu tab dari batas kiri bidang pengetikan jika

tidak menggunakan penjorokan satu tab tiap alinea maka pemisahan


B. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia yang baik dan benar antara alinea pertama dengan alinea berikutnya dengan satu kali
dan buku yang sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan
enter.
(EYD) yang terdiri dari subjek dan prediket dan bisa ditambahkan
dengan objek dan keterangan. Hindari mencampur adukkan bahasa
indonesia dengan bahasa asing.

Penulisan kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang


kedua (saya, aku, kami, engkau, dll) akan tetapi dibuat dalam bentuk
pasif dan diganti dengan kata ‘penulis’.

C. Sistim Penomoran Dalam bab


Ex : Bab I
A. ...............

1. ...........

a. ..........

37 38
i
BAB VII d. Tanda titik jga untuk memisahkan angka-angka, untuk menuliskan
PENGGUNAAN TANDA BACA jam, menit, dan detik, misalnya: jam 12.15.34 artinya jam 12 lebih
15 menit 34 detik.
Beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan dalam menggunakan Bahasa e. Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan angka ribuan,
Indonesia yang telah disempurnakan, antara lain menggunakan tanda baca jutaan yang tidak menunjukkan jumlah, misalnya: Pingkan lahir
seperti penggunaan titik, koma, titik koma, titik dua, tanda hubung, tanda tahun 2004 di Sungai Penuh atau dalam menuliskan NIP/NIM
pisah, tanda tanya, tanda kurung, tanda petik, garis miring, penggunaan huruf seseorang.
besar, pemotongan kata, penggabungan kata, istilah asing, dan lain-lainnya. f. Tanda titik tidak digunakan dalam menuliskan singkatan yang
A. Penggunaan Tanda Baca terdiri dari huruf awal kata atau suku kata atau gabungan
1. Penggunaan tanda titik (.) keduanya yang terdapat di dalam nama badan pemerintah,
a. Biasanya tanda titik diletakkan diakhir sebuah kalimat dan pada lembaga pemerintah atau didalam akronim yang sudah diterima
umumnya kalimat yang dimaksud bukan kalimat “tanya” atau khalayak ramai. Misalnya ABRI, TNI, SMU, UUD, WHO,
kalimat “seru”, misalnya: saya mahasiswa AKPER Bina Insani Depkes dan lain-lain.
Sakti Sungai Penuh. Atau Rafi Farnandes pergi ke Bukit Tinggi g. Tanda titik tidak digunakan dalam singkatan nama zat kimia,
dengan bus ANS. misalnya: Cu untuk tembaga, satuan ukuran, misalnya: TNT untuk
b. Tanda titik juga dipakai untuk penulisan nama orang yang kekuatan bahan peledak, takaran, misalnya: 1 liter air, timbangan,
memerlukan singkatan, misalnya: Paquita S.F. atau B.A Noer misalnya: Kg untuk berat dan mata uang, misalnya: Rp untuk
P.S.F. Rupiah.
c. Tanda titik juga digunakan jika hendak menuliskan gelar h. Tanda titik tidak digunakan di akhir judul sebiah karangan, tabel,
seseorang, misalnya: IL. Afra, S.KM, M.Kes atau gelar yang ilustrasi dan sebagainya.
lainnya atau untuk menuliskan singkatan yang sudah umum,
misalnya: Yth. Atau sdr. Ny. Menulis jabatan seseorang, 2. Penggunaan tanda koma (,)
misalnya: Ka. Untuk kepala atau Kol. Untuk Kolonel. a. Tanda koma biasanya dipakai diantara kata bersambung yang
menunjukkangradasi/tingkatan, atau dipakai dalam menuliskan

i
40
39
suatu perincian, misalnya: Yolanda berjanji akan datang kerumah 3. Tanda titik koma (;)
Pingkan dengan membawa kerta, tinta printer dan martabak. a. Digunakan diakhir pernyataan lengkap, misalnya : saat ini
b. Tanda koma digunakan untuk memisahkan antar kalmiat setara Pingkan sangat membituhkan hal-hal sebagai berikut : Vitamin,
yang didahului dengan kata tetapi, dan, melainkan, misalnya: Gizi, Mineral semua hal yang bisa menambah perkembangannya.
Pingkan berjanji untuk datang kerumah Afik jam tujuh malam ini, b. Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
akan tetapi karena jalanan macet total, Pingkan baru sampai pemberian, misalnya:
kerumah Afik jam delapan malam. Ketua : Pingkan
c. Tanda koma digunakan dibelakang kata penghubung antar Sekretaris : Afik
kalimat. Misalnya: dengan menggunakan kalimat .......oleh karena
itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. 4. Tanda hubung (-)
d. Tanda koma digunakan saat menuliskan alamat, misalkan: Sdr. a. Digunakan untuk menyambung kata dasr yang terpisah oleh
Jon eka Saputra, jl. Depati Parbo, RT 01, RW 01, Pancuran Tiga, karena penggantian baris, kecuali untuk suku kata yang hanya
Tanjung Pauh Mudik. terdiri dari satu huruf, tidak dilakukan pemenggalan kata.
e. Tanda koma digunakan diantara nama orang dan gelarakademik, b. Digunakan untuk menyambung awalan dengan dengan bagian
misalnya: IL. Afra, S.KM, M.Kes (IL. Afra Sarjana Kesehatan kata dibelakangnya, atau akhiran dengan bagian kata didepannya
Masyarakat dan Magster Kesehatan Masyarakat). pada pergantian baris, misalnya:
f. Tanda koma digunakan untuk menuliskan angka perpuluhan, Sudah ada cara meng-
misalnya: Rp 12,50 atau 7,5 Cm. ukur panas manusia.
g. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan c. Digunakan untuk menyambung kata ulang, misalnya:
keterangan oposisi, misalnya: Adik perempuan saya, Pingkan, berulang–ulang, anak-anak, kemerah-merahan.
sedang ikut melaksanakan tugas studi kasus nya di Kepulauan d. Digunakan untuk penghubung kata yang perlu dieja, misalnya: P-i
Mentawai. -n-k-a-n.

41 42
e. Digunkan untuk merangkaikan kata, sedangkan kata berikutnya 7. Tanda kurung ( )
menggunakan huruf kapital atau angka, misalnya : se-Indonesia, a. digunakna untuk mengapit tambahan keterangan, misalnya: studi
se-Jawa, bom-H, sinar-X, tahun 50-an, KTP-nya. kasus (Studi Kasus) merupakan salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan D-III.
5. Tanda pisah b. Digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
a. Digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang bukan bagian menunjukkan bagian integral dari pokok
memberikan penjelasan khusus diluar bangun kalimatnya, pembicaraan, misalnya : keterangan itu (lihat tabel 10)
misalnya: keindahan komposisi lagu yang sedang digelar tersbut- menunjukkan perkembangan berat badan ibu hamil di daerah ini.
Mozart, yang ditunjang oleh keindahan suara penyanyinya-telah
memukau seluruh penonton yang ada digedung opera. 8. Tanda petik (“.......”)
b. Digunakan untuk memberikan penekanan atau keterangan lain a. Digunakan untuk menuliskan kalimat langsung dari pembicaraan,
sehingga kalimat menjadi lebih jelas, misalnya: rentetan kejadian naskah, atau bahan tertulis lain, misalnya: “ sudah siap”tanya
peristiwa tersebut-orangnya, waktu dan tempatnya-menunjukkan Pinkan.
bentuk kejadian epidemiologisnya. b. Digunakan untuk mengapit istilah yang tidak umum dikenal atau
c. Dipakai diantara dua bilangan atau tanggal, yang berarti “sampai” kata yang mempunyai arti khusus ,misalnya: Pingkan
atau “ke”, misalnya : kejadiannya antara tahun 1990-1991, atau menggunkan Data Print Inject Cartidge “DP-005”.
tim Pingkan lahir tanggal 17 Mei 2004
B. Penggunaan Huruf Besar
6. Tanda tanya (?) Penggunaan huruf besar atau capital hanya diperuntukkan sebagai:
a. digunakan diakhir kalimat tanya, misalnya: ............... benarkah? 1. Huruf pertama awal kalimat, misalnya: Ada gula, ada semut.
b. Digunakan diantara tanda kurung, dengan maksud mempertegas 2. Huruf pertama kutipan langsung, misalnya : Ibu Pingkan bertanya”
kesangsian atas kalimat tersebut atau perlu dibuat Studi Kasus kan kapan anda pulang?”.
kebenarannya, misalnya: Pinkan lahir tahun 2004 (?) atau uang 3. Huruf pertama kalimat keagamaan, misalnya: Allah, Quran, Alkitab.
sebanyak sepuluh juta rupiah (?) itu berasal dari hasil KKN. Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.

43 44
4. Huruf pertama gelar kehormstsn, keturunan yang diikuti dengan nama kutip (“.......................”). walau demikian sedapat mungkin dihindari
orng, misalnya: Haji Agus Salim, Nabi Ibrahim, Sultan pemakaian istilah asing.
hamengkubuwono.
5. Huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti dengan nama D. Penggunaan kata-kata yang mendekati margins kanan kertas yang
orang, misalnya: Perdana Mentri Nehru, Gubernur Zainal Bakar. digunakan untuk studi kasus, diperbolehkan memperhatikan:
6. Huruf pertama nama ornag, bangsa, suku, misalnya: Andi Kusut, 1. Apakah kata-kata itu merupakan asal atau kata jadian yang telah
Bangsa Indonesia, Suku Kerinci, Bahasa Kerinci. mendapat imbuhan awalan, akhiran atau keduanya sekaligus.
7. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa 2. Kalau kata tersebut merupakan kata jadian, maka awalan, akhiran
sejarah, misalnya: 17 Mei 2016, Hari Raya Idul Fitri. atau keduanya harus dipisahkan terlebih dahulu, sehingga diperoleh
8. Huruf pertama nama khas dalam geografi, misalnya: Gunung Kerinci, kata dasarnya.
Danau Kerinci. 3. Setelah itu baru dapat dipisahkan menurut suku-suku dari kata aslinya
9. Huruf pertama nama badan resmi dan dokumen resmi, misalnya: Misalkan :
Departemen Kesehatan, Dewan Perwakilan Rakyat. Termakan : ter-ma-kan
10. Huruf pertama yang menunjukkan hubungan kekerabatan, misalnya : Keluhan : ke-lu-han
Kapan Bapak berangkat?. Mereka pergi ke rumah Pak Camat. Dipermainkan : di-per-ma-in-kan
Pelayanan : pe-la-ya-nan
C. Penggunaann Istilah Asing
Penggunaan kata-kata atin seperti nama genus, spesies, organisme, sub- E. Penggunaan singkatan atau Akronim
spesies, dan varitas dari taksonomi mikroorganisme tumbuh-tumbuhan Singkatan atau akronim tidak dibenarkan untuk pembuka kalimat. Jika
dan hewan, harus diberi garis bawah, kecuali kata latin tersebut terpaksa harus menulis singkatan dan akronim dalam awal kalimat
digunakan untuk judul STUDI KASUS atau judul bab, maka kata tersebut hendaknya ditulis lengkap. Namun demikian usahakanlah singkatan dan
dicetak miring, misaknya: Carica Pepaya-L. Istilah asing lainna yang akronim seperti angka bilangan tidak dipakai pada awal kalimat,
belum ada terjemaahan yang tepat dalam Bahasa Indonesia dapat misalnya: PKL dilaksanakan pada semester enam. Seharusnya : Praktek
digunakan dengan menempatkan kata yang bersangkutan diantara tanda Kerja Lapangan dilaksanakan pada semester enam.

45 46
Beberapa singkatan yang tidak boleh digunakan dalam penulisan studi H. Pengetikan di dan ke
kassu, antara lain : anda,dkk, dll, dst, kep, kpd, tgl, tsb, yg dan lain- Kata depan di dan ke diketik terpisah dengan kata yang mengikutinya,
lainnya singkatan yang biasa digunakan. misalkan Pinkan pergi ke pasar, Pinkan mencangkul di sawah, Pinkan
menyimpan hassil studi kasusnya di dalam almari buku.
F. Penggunaan lambang Sebaliknya di dan ke sebagai awalan harus diketik rapat dengan kata yang
Lambang bilangan yang dinyatakan dengan satu atau dua ditulis dengan mengikutinya, misalkan : kata-kata itu ditulis dengan tulisan tangan,
huruf. Kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, Pinkan mendapat gelar kehormatan dari daerah Kerinci, Pinkan termasuk
misalnya: Pingkan biasanya makan tiga kali sehari, Pak Jon Eka Saputra keturunan kerajaan Jujun.
memelihara lima puluh ekor ayam Bangkok, seluruh balita terdapat 45
orang, 23 orang laki-laki, dan 22 orang perempuan.

Lambang persen (%) tidak dapat dipakai tanpa didahului oleh sebuah
bilangan. Pengetikan lambang % diberi jarak 1 spasi dibelakang anka
terakhir, misalnya: 55 %, 7,5 %. Lambang-lambang lain pada prinsipnya
sama seperti : cm, m, km, kg, Rp, gr. Pengetikan singkatan lambang-
lambang tersebut tidak diakhiri tanda titik, kecuali jika lambang-lambang
tersebut diakhir kalimat.
G. Bentuk pengulangan
Bentuk pengulangan harus dituliskan dengan tanda hubung (-) dan tisak
dibenarkan menggunakan angka dua (2), misalnya : biri-biri, kacang-
kacangan, terus-menerus.

48
47
4. Waktu Ujian
BAB VIII Seminar proposal / seminar hasil dilaksanakan selama 60-90 menit
TATA TERTIB UJIAN dengan ketentuan : pembukaan (5 menit), penyajian (15 menit), tanya
jawab (60 menit), penutup (5 menit). Pada saat ujian, waktu ujian bisa
Tata tertib ujian berlaku untuk mahasiswa, komisi pembimbing dan dewan diperpanjang karena komisi pembimbing ikut menguji mahasisiwa.
penguji. Adapun tata tertib ujian adalah sebagai berikut : Materi ujian hasil tidak hanya sebatas pada hasil penlitian saja akan
1. Pakaian tetapi menguji sejauh mana pemahaman mahsiswa terhadap materi
Pada saat sidang proposal dan seminar hasil mahasiswa wajib yang didapatka selma perkuliahan yang tentu saja ada keterkaitan
memakai baju seragam kuliah dan disertai jacket almamater dengan judul penelitian.

2. Etika Ujian 5. Hasil Ujian


Pada saat ujian, mahasiswa wajib menjga sikap dan menunujukan Nilai yang didiapat mahasiswa terpisah antara nilai sidang proposal
etika yang baik kepada dewan penguji dan komisi pembimbing serta dan seminar hasil. Mahasiswa dikatakan lulus apabila mendapatkan
ketua sidang. Mahasiswa yang berperan sebagai oponen pada saat nilai “B” pada seminar proposal /seminar hasil. Nilai yang didiapatkan
seminar proposal dan seminar hasil dilarang meninggalkan ruang mahasiswa dapat diumumkan langsung kepada mahasiswa setelah
sidang sampai ujian selesai. dilakukan rapat tertutup antara dewan penguji dan komisi pembimbing
serta ketua sidang.
3. Jadwal Ujian
Seminar proposal dan seminar hasil dilakukan sesuai dengan jadwal
yang telah diberikan oleh akademik. Komisi pembimbing dan dewan
penguji wajib hadir pada saat ujian dilaksanakan. Tidak diperbolehkan
melakukan ujian secara individudi luaar jadwal yang telah ditetapkan.
50

49
Lampiran 1 : Lembar Konsultasi Lampiran 2 : Alur Ujian

ACC UJIAN PROPOSAL DARI


LEMBAR KONSULTASI KTI PEMBIMBING I DAN II

Nama Mahasiswa :
Nim : PENGURUSAN ADMINISTRASI
UJIAN STUDI KASUS
Pembimbing :
Judul Tesis :
PENJILIDAN PROP/ HASIL
No Hari / Tanggal Hasil Konsul Tanda Tangan ACC UJIAN HASIL DARI
MENJADI 5 RANGKAP PEMBIMBING I DAN II
Pembimbing

PENDAFTARAN PROPOSAL MENYELESAIKAN KTI


/HASIL KE BIDANG AKADEMIK

MELANJUTKAN PENELITIAN
MENGETAHUI TIM PENGUJI DAN
PELAKSANAAN UJIAN PROP/ HASIL
ACC PERBAIKAN PROP

MEMBERIKAN PROP/HASIL DAN


UNDANGAN KEPADA MASING-MASING
PERBAIKAN PROPOSAL
TIM PENGUJI

PELAKSANAAN UJIAN PROP/HASIL LULUS

TIDAK LULUS UJIAN ULANG

GAGAL TIDAK LULUS


Lampiaran 3 : Cover Depan Proposal Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Pembimbing Untuk Ujian Seminar
Proposal dan Seminar Hasil
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN
DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA PERSETUJUAN PEMBIMBING
DI RS X Nama Mahasiwa :
NIM :
PROPOSAL Judul KTI :

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan
OLEH : dihadapan Tim Penguji Seminar Proposal / Seminar Hasil Akademi
PRISCILLA Keperawatan Bina Insani Sakti Sungai Penuh
NIM. 1021224100 Sungai Penuh, Januari 2022
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I

(.........................................)
Pembimbing II

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI
SUNGAI PENUH TAHUN AKADEMIK 2022 (............................................)
Lampiran 5 : Daftar Isi Lampiran 6 : Daftar Tabel
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ i Hal
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................. iii Tabel 2.2. Karakteristik Perawat............................................................ 30
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv Tabel 3.1. Defenisi Operasional....................................................... 40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
1. Tujuan Umum .................................................................... 2
2. Tujuan khusus .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
1. Bagi Penulis ....................................................................... 5
2. Bagi instansi Pendidikan .................................................... 5
3. Bagi Rumah sakit ............................................................... 6
4. Bagi Perawat ...................................................................... 6
5. Bagi Pembaca .................................................................... 6

Seterusnya sesuai pedoman sistematika penulisan


Lampiran 7 : Daftar Gambar
Contoh tabel dalam Bab :
DAFTAR GAMBAR
Tabel 5.9
Hal
Hubungan Mutasi dengan Kinerja Perawat dalam Pendokumentasian
di Instalasi rawat Inap Rs X Tahun 2017 (n =150) Gambar 2.1. Kerangka Teoritis.............................................................. 30
P OR
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual........................................................ 40
Kinerja Perawat value (CI
Mutasi Baik Kurang Baik Total 95%)
f % f % f %
Pernah 40 76,9 12 23,1 52 100 0,05 4,600
Tidak 92 93,918 6 6,1 98 100 1,613-
Pernah
Total 13 88 18 12 150 100 13,118
2
Lampiran 8 : Daftar Lampiran Lampiran 9 : Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Abdul, K (2011). Hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja
Lampiran 1 : Inform Concent Penelitian perawat di RSUD Tugurejo Semarang. Unversitas Muhammadiyah
Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian Semarang (tidak dipuplikasikan)

Bobak ; Lowdermilk; Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas


Edisi 4. Jakarta : EGC

Denzin, N.k & Lincoln. Y.S (2003). Strategis of qualitative inquiry. (2nd). Ed.
Thounsand oaks, California : Sage puplication.Inc
Harahap, E. (2010). Hubungan gaya kepemimpinan dalam meningkatkan
motivasi kerja perawat dirumah sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. http :// publikasi umy.ac.id. diperoleh tanggal 27
Agustus 2017
Lewin, K;Lippit, R; White, R. (2000). Pattens of agressive behavior in
experimentally created social climate, Journal of social Psychology.
10(2),271-299
Siahaan, Natalia Desri. (2011). Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan.
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jkh/article/view/183. Diakses 3 April
2014
Lampiran 10 : Cover Depan KTI Lampiran 11 : Judul Dalam KTI

HUBUNGAN KINEREJA PERAWAT KARYA TULIS ILMIAH


HUBUNGAN KINERJA PERAWAT
DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN
DENGAN TINGKAT KEPUASAAN PASIEN
DI RS X DI RS X

KARYA TULIS ILMIAH


Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Diploma III Keperawatan

OLEH
OLEH:
LILA ALSYANI
LILA ALSYANI
NIM. 1021224200
NIM. 1021224200

D III KEPERAWATAN D III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI
SUNGAI PENUH TAHUN AKADEMIK 2022 SUNGAI PENUH TAHUN AKADEMIK 2022
Lampiran 12 : Panitia Sidang Lampiran 13 : Halaman Pengesahan
PANITIA SIDANG KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN HALAMAN PENGESAHAN
AKPER BINA INSANI SAKTI
SUNGAI PENUH
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :
Sungai Penuh, Januari 2022 Nama :
PEMBIMBING I Nim :
Program Studi :
Judul KTI :

(.........................................) Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
PEMBIMBING II bagian perayaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan pada D III Keperawatan Akper Bina Insani Sakti Sungai Penuh

DEWAN PENGUJI
(.........................................) NO Nama Keterangan Tanda Tangan
1 Ns............................ Ketua dewan
ANGGOTA Penguji
2 Ns............................. Angggota Penguji
3 Ns............................. Angggota Penguji
(............................................) 4 Ns.............................. Angggota Penguji
5 Ns.............................. Angggota Penguji

Ditetapkan di : Sungai Penuh


(............................................) Tanggal : 5 Januari 2022
Lampiran 14 : Lembar Pengesahan Lampiran 15 : Pernyataan Orisinilitas

LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

Judul KTI : Dengan ini menyatakan bahwa KTI yang saya tulis dengan judul “Hubungan
Nama Mahasiswa : Mutasi Dengan Kinerja Perawat Di RS X Tahun 2022” adalah hasil karya
Nim : saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain kecuali
Karya Tulis Ilmiah ini telah diuji dan dipertahankan didepan sidang panitia kutipan yang sumbernya dicantumkan. Jika dikemudian hari pernyataan yang
ujian akhir diploma III Keperawatan Akper Bina Insani Sakti Sungai Penuh saya buat ini ternyata tidak betul, maka status kelulusan dan gelar yang saya
dan dinyatakan lulus pada tanggal 17 Februari 2022. peroleh menjadi batal dengan sendirinya.

Menyetujui,
Komisi Pembimbing Sungai Penuh, Januari 2022
Pembimbing I Pembimbing II Yang Membuat Pernyataan,

(...........................................) (.............................................) Lila


Mengetahui
Direktur Akper Bina Insani Sakti

(............................................)
Lampiran 16 : Abstrak Bahasa Indonesia Lampiran 17 : Abstrak Inggris

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


Penulisan abstrak dalam bahas inggris sama dengan penulisan abstrak dalam
AKPER BINA INSANI SAKTI SUNGAI PENUH
bahasa indonesia namun yang membedakan dari segi bahasanya yaitu
Karya Tulis Ilmiah, Januari 2022
diterjemahkan dalam BAHASA INGGRIS, abstrak dalam bahasa inggris
Lita Purnama Sari
ditulis dalam bentuk cetak miring.
Hubungan Mutusi dengan Kinerja Perawat dalam Pendokumentasian
Proses Keperawatan di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2022.

Xiii + 68 hal + 8 tabel + 5 lampiran + 2 skema

Abstrak

Program Mutasi dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan antara lain masih
ada perawat yang terlalu cepat dimutasi dan ada yang sudah lama disatu Lampiran 18 : Daftar Istilah
ruangan belum mengalami mutasi. Kondisi ini mengakibatkan kecemburuan
sosial, hubungan yang tidak kondusif pada llingkungan kerja yang akhirnya
menurunnya kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui DAFTAR ISTILAH
hubungan mutasi dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian proses
BOR : Bed Occupation rate
keperawatan. Desain penelitian deskriptif analitik, pendekatan cross sectional.
Sampel 150 perawat dengan propposional random sampling. Hasil penelitian DPKES : Depertemen Kesehatan
adalah perawat yang tidak pernah mengalami mutasi sebesar 65,3%, kinerja
MPKP : Model Praktek Keperawatan Profesioanl
perawat dalam pendokumentasian proses keperawatan. Namun secara rinci
terapat hubungan antara mutasi dengan kinerja perawat dalam RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
pendokumentasian implementasi di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
WHO :Worlrd Healt Organisation
Saran untuk Institusi pelayanan melakukan audit keperawatan dan melakukan
supervisi berjenjang terutama pada elemen implementasi.

Kata Kunci : Mutasi, dokumentasi proses keperawatan, kinerja


Daftar Pustaka:59 (2000 – 2016 )
DAFTAR ISI

Lampiran 19 : Daftar Riwayat Hidup KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
Nama :
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ iv
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat : BAB I PEDAHULUAN
Email : 1.1. Defenisi
1

Riwayat Pendidikan : BAB II PEDOMAN BIMBINGAN KTI


2.1. Penunjukan dan penentuan Komisi Pembimbing .................. 4
1. TK........, lulus tahun....... 2.2. Penggantian Pembimbing ...................................................... 5
2. SD Negri..........., lulus tahun ........ 2.3. Proses Bimbingan .................................................................. 5
2.4. Tugas dan Wewenag Pembimbing ........................................ 6
3. SMP Negri.........,lulus tahun .......
4. SMA Negri........,lululs tahun ....... BAB III LANGKAH PENYUSUNAN PROPOSAL DAN KTI
3.1. Proposal Penelitian....................................................... ..... 6
3.2. Pelaksanaan Penelitian............................................... ... 10
3.3. Penulisan KTI..................................................................... 11
3.4. Seminar Hasil Penelitian................................................. .... 12
3.5. Ujian Ulang Seminar Proposal / KTI................................ 13
3.6. Pengganti Penguji ........................................................ 13
3.7. Kewajiban mahasiswa yang dinyatakan lulus.................... 13

BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN


4.1. Bagian Awal ............................................................................. 14
4.2. Bagian isi .................................................................................. 18

BAB V SISTEMATIKA PENULISAN KTI


5.1. Bagian awal
26
5.2. Bagian Isi
32
5.3. Keterbatasan Penelitian
33
BAB VI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM STUDI
KASUS
6.1. Umum ................................................................................... 34
6.2. Bahasa................................................................................... 37
6.3. Sistim Penomoran dalam Bab .............................................. 37

BAB VII PENGGUNAAN TANDA BACA


7.1. Penggunaan tanda baca......................................................... 39
7.2. Penggunaan Huruf Besar...................................................... 44
7.3. Penggunaan Istilah asing ...................................................... 45
7.4. Penggunaan kata yang mendekati margin ............................ 46
7.5. Penggunaan singkatan / Akronim......................................... 46
7.6. Penggunaan Lambang .......................................................... 47
7.7. Bentuk pengulangan ............................................................. 47
7.8. Pengetikan di dan ke............................................................. 48

BAB VIII TATA TERTIB UJIAN


8.1. Pakaian ................................................................................. 48
8.2. Etika Ujian............................................................................ 48
8.3. Jadwal Ujian ......................................................................... 49
8.4. waktu Ujian .......................................................................... 49
8.5. Hasil Ujian............................................................................ 49

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai