Anda di halaman 1dari 11

MODUL AJAR

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK)


BAB 5 : ATLETIK
(JALAN CEPAT, LARI SAMBUNG, LOMPAT TINGGI, LEMPAR LEMBING)

I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun : Mohamad Luazin Lutfi, S.Pd
Institusi : SD Negeri 3 Selo
Tahun : 2022 / 2023
Semester :1
Jenjang : SD
Kelas :5
Materi : Lari Sambung atau Estafet
Alokasi Waktu : 1 minggu (3 jp / minggu)

B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat bergerak bebas berlari;
Peserta didik dapat bergerak bebas berlari dengan cepat;

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


- Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME;
- Kreatif;
- Bernalar kritis;
- Gotong royong;

D. SARANA DAN PRASARANA


- Buku pegangan guru dan siswa;
- Gambar-gambar;
- Aplikasi Youtube;
- Materi tentang Aktivitas Lari Sambung/ Estafet;
- Tongkat;
- Trek Lari;

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik kelas 5 SD Negeri 3 Selo

F. MODEL PEMBELAJARAN
Tatap muka

II. KOMPONEN INTI


A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.5.2. Peserta didik dapat melakukan praktek variasi dan kombinasi pola gerak
dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan
start, gerakan lari sambung/ estafet, dan memasuki garis finis lari
sambung/ estafet.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik dapat melakukan teknik perpindahan tongkat estafet;
2. Peserta didik dapat mempraktekkan posisi pelari estafet.
3. Peserta didik dapat mengetahui peraturan lari sambung/ estafet.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Guru dan peserta didik mengamati gambar, guru mengajukan pernyaan :
1. Lari sambung/ estafet dilakukan berapa orang ?
2. Membawa alat apa pada saat perlombaan lari sambung/ estafet ?
3. Dimana saat tongkat berpindah ?
4. Berapa meter lari sambung/ eftafet dilombakan ?
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Pada model pembelajaran tatap muka secara umum, kegiatan persiapan
pembelajaran yaitu sebagai berikut:
 Mempersiapkan sarana dan prasarana;
 Mempersiapkan modul ajar;

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. KEGIATAN AWAL
a. Berdoa;
b. Presensi;
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan garis besar kegiatan
pembelajaran dan teknik penilaianya;
d. Apersepsi dengan memberi pertanyaan pematik;
e. Pemanasan dengan peregangan;

2. KEGIATAN INTI
a. Guru memaparkan materi berupa gambar yang telah bawa;
b. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar;
c. Guru mengajukan pertanyaan pemantik ;
d. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan baik secara klasikal
maupun mandiri;
e. Guru menyampaikan materi mengenai aktivitas lari sambung/ estafet;
f. Guru dan siswa melakukan aktivitas : teknik gerakan start, teknik lari, dan
teknik masuk garis finish lari sambung/ estafet;
g. Guru dan siswa melakukan aktivitas : teknik memberi dan menerima
tongkat estafet;
h. Guru memberi contoh teknik gerakan start, gerakan saat lari dan gerakan
masuk garis finish lari sambung/ estafet;
i. Guru memberi contoh teknik memberi dan menerima tongkat estafet;
j. Siswa melakukan teknik gerakan start, saat lari dan masuk garis finish lari
sambung/ estafet sendiri-sendiri;
k. Siswa melakukan teknik gerakan memberi dan menerima tongkat estafet;
l. Siswa melakukan lomba lari sambung/ estafet;
m. Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa

3. KEGIATAN PENUTUP
a. Guru melakukan refleksi bersama siswa mengenai gerakan yang sudah
dilakukan
b. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa, mengucapkan yel
dan mengucap salam

F. ASESMEN
 Diagnostik : Pertanyaan pematik tersebut di atas.
 Formatif : Penilaian proses, observasi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan selama peserta didik melakukan :
 Teknik gerakan start;
 Teknik gerakan saat lari;
 Teknik gerakan masuk garis finish;
 Teknik gerakan memberi & menerima tongkat estafet;
 Berapa meter lari sambung/ estafet yang dilombakan;
 Sumatif : Mengerjakan LKS

G. PENGAYAAN DAN REMIDIAL


1. Pengayaan
Pengayaan dilakukan dengan memberi tugas melakukan lomba lari sambung/
estafet secara berkelompok kepada siswa yang sudah mencapai CP.
2. Remedial
Remedial dilakukan dengan memberi latihan kembali cara melakukan teknik
gerakan start, teknik gerakan saat lari, teknik gerakan masuk garis finish,
teknik memberi tongkat estafet dan menerima tongkat estafet lari sambung/
estafet kepada siswa yang belum mecapai CP.

H. REFLEKSI
Refleksi guru
1. Apakah semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran? Apa tantangan
pesserta didik?
2. Apakah peserta didik bisa melakukan teknik gerakan start, saat lari, masuk
garis finish ?
3. Apakah peserta didik bisa mempraktikkan teknik gerakan memberi dan
menerima tongkat estafet dalam lomba lari sambung/ estafet ?

Reflesksi siswa
1. Apakah peserta didik merasa senang dengan kegiatan pembelajaran ini ?
2. Adakah hal menarik lainnya ?
3. Apakah peserta didik memahami materi yang disampaikan guru ?
4. Bisakah peserta didik mempraktikkannya sendiri di rumah ?

III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
1. Asessmen (Formatif)
Pengetahuan (Lisan)
 Apa pengertian lari sambung/ estafet ?
 Bagaimana teknik gerakan start, teknik saat lari, teknik masuk garis finish,
teknik memberi dan menerima tongkat estafet lari sambung ?
 Pernahkah mengikuti lomba lari sambung/ estafet ?
Keterampilan :
 Pengamatan guru kepada peserta didik saat melakukan teknik gerakan start
lari sambung !
 Pengamatan guru kepada peserta didik saat melakukan teknik gerakan saat
lari pada lari sambung/ estafet !
 Pengamatan guru kepada peserta didik saat melakukan teknik gerakan masuk
garis finish lari sambung !
 Pengamatan guru kepada peserta didik saat memberi dan menerima tongkat
estafet lari sambung/ estafet ?

Nilai Nilai
Gerakan Gerakan
Nilai
Memberi & Memberi &
Nilai Nilai Gerakan
Menerima Menerima
No Nama Siswa Geraka Gerakan Masuk
Tongkat Tongkat
n Start Saat Lari Garis
Estafet Estafet
Finish
cara Visual cara Non
Visual
1
2
3
4
5
6
7
Dst
 Kriteria nilai teknik gerakan start :
Kriteria Skor Keterangan
a. Aba-aba Bersedia
Pelari menempati posisi start, kedua kaki berada pada
balok tumpuan, lutut menyentuh tanah, telapak tangan dan
jari-jari terbuka menapak tanah, pandangan ke depan.
A 91-100 b. Aba-aba Siap
Lutut dan pantat diangkat naik, kepala menunduk agar tidak
hilang keseimbangan.
c. Aba-aba Yak
Pelari menolakkan kaki dengan kekuatan penuh.
a. Aba-aba Bersedia
Pelari menempati posisi start, kedua kaki berada pada
balok tumpuan, lutut menyentuh tanah, telapak tangan dan
jari-jari terbuka menapak tanah, pandangan ke depan.
B 81-90 b. Aba-aba Siap
Lutut dan pantat diangkat naik, kepala menunduk agar tidak
hilang keseimbangan.
c. Aba-aba Yak
Pelari tidak menolakkan kaki dengan kekuatan penuh.
a. Aba-aba Bersedia
Pelari menempati posisi start, kedua kaki berada pada
balok tumpuan, lutut menyentuh tanah, telapak tangan dan
jari-jari terbuka menapak tanah, pandangan ke depan.
C 71-80 b. Aba-aba Siap
Lutut dan pantat tidak diangkat naik, kepala menghadap ke
depan.
c. Aba-aba Yak
Pelari tidak menolakkan kaki dengan kekuatan penuh.
a. Aba-aba Bersedia
Pelari seenaknya sendiri.
b. Aba-aba Siap
D 61-70 Lutut dan pantat tidak diangkat naik, kepala menghadap ke
depan.
c. Aba-aba Yak
Pelari tidak menolakkan kaki dengan kekuatan penuh.

 Kriteria nilai teknik gerakan saat lari :


Kriteria Skor Keterangan
1. Badan sedikit condong ke depan, sudut kedua lengan
sedikit fleksi 90 derajat kemudian saat berlari tangan
diayunkan searah.
A 91-100
2. Kondisi rilek pada otot-otot bagian depan dan kedua
lengan.
3. Kaki tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus.
1. Badan tidak condong ke depan, sudut kedua lengan sedikit
fleksi 90 derajat kemudian saat berlari tangan diayunkan
searah.
B 81-90
2. Kondisi rilek pada otot-otot bagian depan dan kedua
lengan.
3. Kaki tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus.
1. Badan tidak condong ke depan, sudut kedua lengan sedikit
fleksi 90 derajat kemudian saat berlari tangan diayunkan
searah.
C 71-80
2. Kondisi kaku pada otot-otot bagian depan dan kedua
lengan.
3. Kaki tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus.
D 61-70 1. Badan tidak condong ke depan, sudut kedua lengan sedikit
fleksi 90 derajat kemudian saat berlari tangan diayunkan
searah.
2. Kondisi kaku pada otot-otot bagian depan dan kedua
lengan.
3. Kaki tungkai bawah ditolakan dengan lemah sampai lurus.

 Kriteria nilai teknik gerakan masuk garis finish :


Kriteria Skor Keterangan
Pelari lari terus tanpa mengubah sikap lari, mencondongkan dada
ke depan dengan posisi kedua tangan diayun ke posisi belakang
A 91-100
bawah tubuh, memutar dada sembari mengayunkan lengan ke
bagian depan atas pada garis finish.
Pelari lari berhenti, hanya mencondongkan dada ke depan
dengan posisi kedua tangan diayun ke posisi belakang bawah
B 81-90
tubuh dan memutar dada sembari mengayunkan lengan ke
bagian depan atas sampai pada garis finish.
Pelari lari berhenti, tidak mencondongkan dada ke depan dengan
posisi kedua tangan diayun ke posisi belakang bawah tubuh dan
C 71-80
hanya memutar dada sembari mengayunkan lengan ke bagian
depan atas sampai pada garis finish.
D 61-70 Pelari sampai garis finish berjalan saja.

 Kriteria nilai teknik gerakan memberi dan menerima tongkat estafet


dengan visual :
Kriteria Skor Keterangan
1. Pada saat menerima tongkat estafet, maka penerima harus
menjulurkan tangannya ke belakang dengan telapak tangan
A 91-100 menghadap ke atas, jari tangan terlihat membentuk huruf V.
2. Pandangan menoleh ke belakang/ ke pemberi tongkat.

1. Pada saat menerima tongkat estafet, maka penerima harus


menjulurkan tangannya ke belakang dengan telapak tangan
B 81-90 menghadap ke atas, jari tangan tidak terlihat membentuk huruf V.
2. Pandangan tidak menoleh ke belakang/ ke pemberi tongkat.

1. Pada saat menerima tongkat estafet, maka penerima tidak


menjulurkan tangannya ke belakang dengan telapak tangan
C 71-80 menghadap ke atas, jari tangan tidak terlihat membentuk huruf V.
2. Pandangan menoleh ke belakang/ ke pemberi tongkat.

1. Pada saat menerima tongkat estafet, maka penerima tidak


menjulurkan tangannya ke belakang dengan telapak tangan
D 61-70 menghadap ke atas, jari tangan tidak terlihat membentuk huruf V.
2. Kepala tidak menoleh ke belakang/ ke pemberi tongkat.

 Kriteria nilai teknik gerakan memberi dan menerima tongkat estafet


dengan non visual :
Kriteria Skor Keterangan
1. Tangan yang menerima tongkat dijulurkan ke belakang pinggul,
dengan telapak tangan menghadap dalam dan jari-jari agak
A 91-100 ditekuk, sedangkan ibu jari dibuka.
2. Pandangan tidak menoleh ke belakang/ pemberi tongkat.

1. Tangan yang menerima tongkat tidak dijulurkan ke belakang


pinggul, dengan telapak tangan menghadap dalam dan jari-jari
B 81-90 agak ditekuk, sedangkan ibu jari dibuka.
2. Pandangan tidak menoleh ke belakang/ pemberi tongkat.

C 71-80 1. Tangan yang menerima tongkat tidak dijulurkan ke belakang


pinggul, dengan telapak tangan menghadap dalam dan jari-jari
agak ditekuk, sedangkan ibu jari tidak dibuka.
2. Pandangan tidak menoleh ke belakang/ pemberi tongkat.

1. Tangan yang menerima tongkat tidak dijulurkan ke belakang


pinggul, dengan telapak tangan menghadap dalam dan jari-jari
D 61-70 agak ditekuk, sedangkan ibu jari tidak dibuka.
2. Pandangan menoleh ke belakang/ pemberi tongkat.

2. Lembar Kerja Peserta Didik (Sumatif)


 Asesmen sikap :
1. Profil pancasila yang dapat diterapkan dalam melakukan Teknik Gerakan
Lari Sambung/ Estafet, yaitu ……
 Asesmen pengetahuan :
2. Start lari sambung/ estafet menggunakan start …. dan …..
3. Teknik gerakan memberi & menerima tongkat dengan cara ...... dan ….
4. Jumlah pelari dalam lari sambung/ estafet ….. orang
5. Jarak lari sambung/ estafet yaitu …. dan ….
 Asesmen keterampilan :
6. Melakukan lomba lari sambung/ estafet secara kelompok !

B. PENILAIAN HARIAN
 Penilaian Ketrampilan :
1. Lakukan gerakan memberi dan menerima tongkat estafet.
 Penilaian Pengetahuan :
1. Lari sambung disebut juga lari ……
2. Start lari sambung menggunakan start …… dan ……..
3. Teknik memberi dan menerima tongkat dengan cara ….. dan …..
4. Pada saat masuk garis finish badan harus …..
5. Tongkat estafet dapat terbuat dari ….. dan …..

C. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


Cabang Olahraga Lari Nomor Lari Sambung/ Estafet Dalam Atletik
Lari sambung/ estafet adalah cabang olahraga lari beregu yang dimainkan oleh
beberapa pelari dalam satu tim. Setiap pelari harus memindahkan tongkat/ baton dari
pelari pertama hingga terakhir sampai mencapai garis finish.
Lari estafet atau lari sambung adalah salah satu cabang olahraga lari dalam
perlombaan atletik yang dilakukan beregu dan tiap pelari di regu tersebut harus
menempuh jarak tertentu sebelum memberikan tongkat penyambung lomba ke teman satu
tim yang ada di depannya. Proses ini akan diulang beberapa kali hingga pelari terakhir di
dalam tim tersebut mencapai garis finish.
Tongkat penyambung lomba yang digunakan dalam olahraga ini disebut sebagai
tongkat estafet atau baton. Perlombaan lari estafet biasanya dilangsungkan dalam dua
nomor lomba, yaitu 4x100 m dan 4x400 m.
Namun selain lari jarak pendek, olahraga ini juga bisa diperlombakan dalam jarak
menengah dan jauh, tergantung dari penyelenggara lomba. Jarak menengah untuk estafet
adalah 4 x 800 m dan 4 x 1.500 m. Sementara dalam jarak jauh, lari estafet maraton
diperlombakan pada jarak 42.195 km dengan jumlah peserta 6 pelari setiap regu.

Sejarah lari estafet


Lari estafet diduga pertama kali dilakukan oleh suku Aztek, Inka, dan Maya di area
yang kini disebut sebagai Meksiko. Lari sambung ini mereka lakukan dengan tujuan untuk
meneruskan berita dari satu tempat ke tempat lain.
Selanjutnya, sejarah lari estafet juga mencatat bangsa Yunani melakukan hal yang
sama, tapi untuk tujuan lain, yaitu sebagai bentuk pemujaan leluhur dan untuk
meneruskan api keramat ke tempat-tempat jajahan baru. Dari cerita inilah tradisi estafet
api atau obor Olimpiade berasal.
Perlombaan lari estafet modern, pertama kali diselenggarakan tahun 1912 saat
Olimpiade musim panas di Stockholm, Swedia.
Pada masa itu, nomor lari sambung yang dipertandingkan adalah 4 x 100 m dan 4 x
400 m putra. Lalu pada tahun 1928, nomor 4 x 100 m untuk putri pertama kali
dipertandingkan, sedangkan 4 x 400 m untuk putri pertama kali dilombakan pada tahun
1972.
Teknik lari estafet
Cabang olahraga lari yang satu ini umumnya dimulai dengan start jongkok. Namun setelah
pelari pertama mulai meninggalkan garis start, ada hal lain yang perlu diperhatikan selain
kecepatan, yaitu teknik memberi dan menerima tongkat serta proses pergantiannya.

Berikut ini teknik lari estafet selengkpanya.


1. Teknik perpindahan tongkat estafet
Berikut ini teknik penerimaan dan pemberian tongkat yang dikenal dalam lari estafet :
 Teknik perpindahan tongkat estafet dengan cara melihat (visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari kecil sambil
menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya.
Penerimaan tongkat dengan cara ini biasanya dilakukan pada nomor 4 x 400 meter.
 Teknik perpindahan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat
yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya
digunakan dalam lari estafet 4 x 100 meter.

Selain itu, pemberian dan penerimaan tongkat estafet juga bisa dibagi dari arah
pemberiannya, seperti berikut ini :
 Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari bawah
Teknik ini biasanya dilakukan jika pelari membawa tongkat dengan tangan kiri.
Penerima akan bersiap-siap dengan menerima tongkat dengan telapak tangan
menghadap ke bawah.
Menjelang pemberian tongkat, pelari yang membawa tongkat akan
mengayunkannya dari belakang ke depan dan memberikannya dari bawah, sesuai
arah hadap telapak tangan penerima.
 Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari atas
Pada teknik ini, telapak tangan penerima akan menghadap atas dan pemberi
tongkat meletakkan tongkat estafet sesuai arah hadap dari telapak tangan
penerima.
Pada lari estafet, tongkat yang dibawa dengan tangan kiri juga akan diterima
dengan tangan kiri, begitupun sebaliknya.

2. Posisi pelari estafet


Setelah mengetahui teknik dasar pergantian tongkat dalam lari estafet, kini perlu juga
memahami tentang posisi para pelari selama pertandingan berlangsung.
Karena lintasan lari pada pertandingan resmi umumnya berbentuk oval atau persegi
panjang dengan ujung tumpul, maka keempat pelari akan berada dalam posisi seperti
berikut ini :
 Pelari ke-1 di daerah start pertama dengan lintasan ditikungan;
 Pelari ke-2 di daerah start kedua dengan lintasan lurus;
 Pelari ke-3 di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan;
 Pelari ke-4 di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish.
Masing-masing pelari akan menempuh jarak yang sama. Sementara pada lomba lari
estafet yang dilakukan di jalan raya alias lari estafet maraton, setiap pelari menempuh
jarak yang berbeda, yaitu :
 Pelari pertama : 5 km
 Pelari kedua : 10 km
 Pelari ketiga : 5 km
 Pelari keempat : 10 km
 Pelari kelima : 5 km
 Pelari keenam : 7,195 km
Peraturan lari estafet
Berikut ini beberapa peraturan dalam lomba lari estafet yang perlu diperhatikan :
 Peraturan pergantian tongkat :
Pegantian tongkat harus dilakukan di zona pergantian yang sudah disediakan. Panjang
zona tersebut adalah 20 meter dengan lebar 1,20 meter.
Jika yang sedang berlangsung adalah nomor lari estafet 4 x 100 m, maka zona
pergantian tongkatnya lebih panjang, karena ada tambahan 10 meter pra-zona.
Pra-zona adalah suatu daerah bagi pelari untuk menambah kecepatan sambil
menunggu pelari di belakang memberikan tongkat.

 Posisi pelari
Selama pertandingan, setiap pelari tidak boleh keluar jalur lintasan masing-masing
meskipun sudah selesai memberikan tongkat/ baton ke pelari berikutnya. Apabila saat
proses mengoper, tongkat tersebut jatuh, maka pelari yang menjatuhkan harus
mengambilnya.
Dalam lari estafet, pelari pertama harus berlari di lintasannya masing-masing sampai
tikungan pertama. Sementara itu pelari kedua boleh masuk ke lintasan dalam, lalu
pelari ketiga dan keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai
dengan kedatangan pelari satu timnya.

Diskualifikasi pada perlombaan lari estafet


Dalam perlombaan lari estafet, ada beberapa hal yang bisa membuat seorang pemain
mengalami diskualifikasi, seperti :
 Baton atau tongkat estafet hilang;
 Memberikan dan menerima baton tidak sesuai peraturan;
 Melakukan kesalahan start lebih dari satu kali;
 Menyingkirkan lawan dengan cara yang tidak sportif;
 Menghalangi lawan untuk mendahului saat berlari;
 Tidak mengikuti peraturan pertandingan dengan baik secara keseluruhan;

Sarana dan prasarana lari estafet


Untuk melakukan lari estafet, sarana dan prasarana yang diperlukan sebenarnya
sederhana. Berikut yang perlu disiapkan :
 Sepatu lari dan baju lari;
 Lintasan atau trek lari;
 Tongkat estafet dengan ciri-ciri dan ukuran sebagai berikut :
 Tongkat dibuat dari kayu atau logam;
 Berbentuk silinder;
 Panjangnya 28-30 cm;
 Keliling silinder 12-30 cm;
 Berat tidak lebih dari 50 gram;

Cabang lari estafet adalah olahraga yang tidak hanya memerlukan kecepatan, tapi juga
ketepatan saat proses pergantian tongkat. Selain melatih fisik, lari sambung juga mampu
melatih kerjasama antar anggota tim.

D. Guru bersama siswa mengidentifikasi kegiatan yang ada di gambar


E. DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Panduan Guru, Kemeterian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Republik Indonesia
2. Buku Panduan Siswa

Mengetahui Selo, ....................................... 20


Kepala SD Negeri 3 Selo Guru Mapel PJOK

WIBISONO, S.Pd MOHAMAD LUAZIN LUTFI, S.Pd


NIP. 19640711 198405 1 001 NIP. 19700405 200003 1 007

Anda mungkin juga menyukai