Anda di halaman 1dari 30

DAMPAK PENDIDIKAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL

TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP SOSIAL


EKONOMI
DI DESA PARADO WANE KECAMATAN
PARADO KABUPATEN BIMA

Oleh :Ariani Rosadi


(Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Mbojo Bima)

ABSTRAK

Pendidikan keaksaraan, merupakan bentuk layanan Pendidikan Non Formal (PNF)


untuk membelajarkan masyarakat buta aksara, agar memiliki keterampilan baca
tulis hitung, dan kemampuan fungsional untuk meningkatkan “mutu”dan “taraf
“ hidupnya. Keaksaraan dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk layanan
Pendidikan Non Formal (PNF) bagi masyarakat yang belum memilikikemampuan
ca-lis-tung, dan setelah mengikuti program ini (hasil belajarnya) mereka memiliki
kemampuan “membaca menulis dan berhitung, mendengarkan dan berbicara”
dalam bahasa Indonesia serta menggunakan / berfungsi bagi kehidupannya. Artinya
mereka tidak hanya memiliki kemampuan keaksaraan dan keterampilan atau bermata
pencaharian saja, tetapi juga dapat survivedalam dunia kehidupannya.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dampak pendidikan keaksaraan fungsional terhadap
kualitas hidup sosial ekonomi, studi pada masyarakat Desa Parado Wane Kecamatan
Parado Kabupaten Bima.Jenis peneliti yang digunakan dalam peneliti ini adalah : 1)
Pamong belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) NTB, 2) Pengelola PKBM
Desa Parado Wane, 3) Tutor PKBM, 4) Warga belajar di Pemerintahan Desa, Kepala
Desa/staf Desa Parado Wane. Dalam rangka pengumpulan data ini dalam penelitian
ini menggunakan metode observasi, metode interviewatau teknik pengumpulan data
dengan menggunakan indera manusia disertai dengan pencatatan secara sistematik
penyelidik langsung mendatangi sasaran-sasaran penyelidiknya, mendengar, melihat
serta membuat catatan-catatan.Metode interview disebut juga dengan wawancara
atau kuesioner lisan yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh keterangan-keterangan atau informasi dari data usaha atau catatan-
catatan tentang masalah-masalah atau peristiwa lalu.
Keyword: Keaksaraan Fungsional, kualitas hidup sosial ekonomi.
PENDAHULUAN karena itu tingkat keaksaraan suatu
A. Latar Belakang negara sangat menentukan dalam
pembangunan manusia yang nantinya
Salah satu aspek yang mene­
merupakan salah satu indikator untuk
ntukan tinggi rendahnya sumber daya
menetapkan indeks pengembangan
manusia dapat diukur melalui tingkat
Sumber Daya Manusia (SDM) atau
keaksaraan penduduknya. Oleh
Human Development Indext (HDI).

130 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


Buta aksara merupakan salah satu dikeluarkannya instruksi presiden
masalah Nasional yang sampai RI no.5 tahun 2006 tentang Gerakan
saat ini tetap menjadi perhatian Nasional Pecepatan Pengentasan
pemerintah untuk penuntasannya, Warga Belajar Pendidikan Dasar
karena program pemberantasan (GNPPWBPD). Khusus mengenai
buta aksara merupakan program buta aksara langkah kongkrit untuk
integral dalam pengentasan pemantapan perencanaan program
masyarakat dari kebodohan, dimulai dengan mengadakan survei
kemiskinan, keterbelakangan dan khusus yaitu survei buta aksara.
ketidakberdayaan masyarakat dalam Berbagai kebijakan dalam upaya
kerangka makro pengembangan meningkatkan drajat kemeleksaraan
kualitas sumber daya manusia. penduduk telah dilakukan oleh
Dalam beberapa dekade terahir pemerintah dari waktu ke waktu, baik
dunia semakin peduli terhadap isu dari program pendidikan dasar secara
kemeleksaraan (literacy) khususnya massal maupun melalui berbagai
pada kemampuan membaca dan instrumen kebijakan seperti kursus A
menulis. Diyakini bahwa kemampuan – B – C. Program pemberantasan buta
ini akan mendorong individu huruf fungsional kejar paket A dan saat
memperoleh keuntungan atau ini yang paling populer yaitu melalui
kesempatan untuk berkontribusi di program keaksaraan fungsional yang
berbagai aspek kehidupan yang pada dijalankan oleh pemerintah sejak
akhirnya akan memberi keuntungan tahun 1995. Program ini dimaksudkan
secara kultural, sosial dan ekonomi. untuk memberantas kebuta aksaraan
Kepedulian atau kesadaran dengan fokus kegiatan melalui diskusi,
tersebut tercermin dalam deklarasi membaca, menulis, berhitung dan
PBB tahun 1975 di Perpolis dan pemecahan masalah yang dihadapi
kemudian dilanjutkan di Hanburg dalam aktivitas yang berkaitan dengan
pada tahun 1997. Dalam eklarasi kebutuhan keseharian. Kemampuan
Dakkar (Senegal:2000) mengenai membaca dan menulis sejauh ini
Millenium Development Goals (MDGS) dapat diinterpretasikan, dan juga
telah ditetapkan target yang nyata diukur dengan beberapa cara, serta
untuk tercapainya 50 persen mengalami penyesuaian dari waktu ke
peningkatan tingkat melek huruf waktu. Pengertian melek huruf yang
orang dewasa pada tahun 2015. paling umum adalah kemampuan
seseorang untuk dapat membaca dan
Di indonesia perhatian menulis secara sederhana. Pengenalan
pemerintah terhadap pendidikan terhdap angka (berhitung) sebetulnya
keaksaraan ditunjukkan dengan hanya komplemen dari komponen

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 131


pengukuran kebuta aksaraan/ biarkan saja buta aksara itu, kan
buta huruf yang berlaku secara usianya sudah tua-tua sepuluh, dua
intrnasional. puluh tahun hilang sendiri”, (asumsi
Disadari sepenuhnya bahwa sebagian besar masyarakat). Anggapan
berbagai program pemerintah demikian agaknya kurang manusiawi.
khususnya dalam hal memberantas Sebab fakta menunjukkan bahwa
buta huruf tidak mungkin dapat buta aksara berbanding lurus dengan
dilakukan secara efektif tanpa kemiskinan dan keterbelakangan.
didukung oleh ketersediaan data dan (Prof. Bambang Sudibyo yang dikutif
statistik yang terpercaya. Berdasarkan dalam Aksara 2006: 14).
data Badan Pusat Statistuk (BPS) Desa Parado Wane Kecamatan
menunjukkan bahwa konsentrasi buta Parado termasuk sasaran program
aksara terutama berada di Parado, penuntasan buta aksara dan dalam
Kecamatan Parado Kabupaten Bima mengimplementasikan program
yaitu dan yang dikutip dalam aksara tersebut, maka Lembaga PKBM yang
(2007:16). merupakan salah satu dari lembaga
Dalam upaya penuntasan pendidikan luar sekolah yang ada di
buta aksara tersebut pemerintah Desa Parado Wane telah bekerjasama
Kabupaten Bima berkomitmen untuk dengan pemerintah desa melakukan
meningkatkan sinergi, melakukan pendataan penduduk dan pendidikan
teroosan-terobosan baru guna dari tanggal 12 sampai dengan 26
meningkatkan pendidikan khususnya April dengan mengerahkan 20 orang
pada pendidikan orang dewasa karena petugas pendataan pada 11 (sebelas)
pendidikan merupakan parameter rukun warga yang ada di Desa Parado
penting yang merupakan salah satu Wane. Dari hasil pendataan tersebut
idikator untuk menentukan Human terdapat penduduk usia 15-44 tahun
Depelovement Index (HDI). yang buta aksara sebanyak 528 orang
yang terdiri dari laki-laki 239 orang
Berdasarkan data penduduk dan perempuan 289 orang (9,60%)
buta huruf dan program pendidikan dari jumlah penduduk 5415 orang,
keaksaraan fungsional kabupaten dan data tersebut belum terhitung
Bima tahun 2009/2010 jumlah usia 45 tahun ke atas yang masih buta
penduduk yang masih tersisa (buta aksara.
aksara) sebesar 58.606, angka tersebut
masih tergolong tinggi dan sekitar 50 Dengan demikian mereka
persen dianatranya berusia di atas yang sudah melek aksara bisa secara
45 tahun. Kalau melihat angka ini fungsional menggunakan bekal baca
banyak yang sinis mengatakan “Ah”, tulis tersebut untuk berkembang
menjadi pekerja yang produktif,

132 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


anggota masyarakat yang aktif dan Kegunaan secara teoritis: Penelitian
efektif serta anggota keluarga yang baik ini diharapkan dapat memberikan
dan andal. Dampak sosial semacam sumbangan teoritis yaitu bagi
itulah yang diharapkan sebagai hasil perkembangan ilmu Administrasi
dari program keaksaraan. Negara khususnya bagi segenap
Pendidikan keaksaraan me­ mahasiswa yang tertarik untuk
rupakan salah satu bentuk layanan mengkaji lebih dalam tentang Dampak
pendidikan non formal bagi Pendidikan Keaksaraan Fungsional
masyarakat yang masih buta aksara terhadap Peningkatan Kualitas dan
di Indonesia.Pendidikan keaksaraan Taraf Hidup Masyarakat. Kegunaan
di selenggarakan untuk memberi praktis: 1. Sebagai informasi bagi
layanan pendidikan yang memenuhi para pembina dan penyelenggara
standar kelayakan mutu, proses, hasil pendidikan keaksaraan dalam
dan dampak sehingga hasilnya dapat melakukan pembinaan terhadap
dipertanggung jawabkan. kelompok-kelompok belajar
keaksaraan yang dibinanya. 2. Sebagai
B. Rumusan Masalah, Tujuan dan masukan bagi para tutor / fasilisator
Kegunaan Penelitian pendidikan keaksaraan bahwa pola
Berdasarkan uraian latar pembelajaran mempunyai andil
belakang masalah di atas, maka dalam pencapaian hasil belajar warga
permasalahan penelitian di rumuskan belajar. 3. Sebagai masukan kepada
sebagai berikut: 1. Bagaimana dampak pemerintah desa bahwa pendidikan
pendidikan keaksaraan fungsional keaksaraan mempunyai peran
terhadap kualitas kehidupan sosial dalam pengembangan masyarakat.
warga belajar?. 2. Bagaimana dampak 3. Bagi masyarakat khususnya
pendidikan keaksaraan fungsional (warga belajar) dapat bermanfaat
terhadap kualitas kehidupan ekonomi dalam kehidupan sosial ekonomi
warga belajar?.Tujuan penelitian: mereka yang berorientasi pada upaya
1. Untuk Mengetahui dampak pemecahan masalah.
pendidikan keaksaraan fungsional
C. Metode Penelitian
terhadap kualitas kehidupan sosial
warga belajar di Desa Parado Wane Pendekatan yang digunakan
Kecamatan Parado Kabupaten dalam penelitian ini adalah pendekatan
Bima. 2. Untuk Mengetahui dampak kualitatif. Dimana dalam peneliti
pendidikan keaksaraan fungsional inimenghasilkan data-data yang
terhadap kualitas kehidupan ekonomi berupa kata-kata tertulis atau lisan
warga belajar di Desa Parado Wane dari orang atau pelaku yang diamati.
Kecamatan Parado Kabupaten Bima. Peneliti menggunakan metode
kualitatif disebabkan karena data

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 133


yang ingin dicapai dalam penelitian meliputi keseluruhan karakteristik/
ini adalah data-data hasil observasi. sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek
Disamping itu, peneliti ingin itu.
menggambarkan objek penelitian Populasi dalam penelitian ini
secara apa adanya atau yang bersifat adalah masyarakat desa Parado
alamiah. jenis yang digunakan Wane khususnya obyek yang bisa
peneliti adalah jenis penelitian memberikan informasi tentang
Deskriptif kualitatif, dimana jenis sejauh mana dampak pendidikan
penelitian deskriptif kualitatif ini keaksaraan fungsional terhadap
digunakan untuk memberi gambaran peningkatan kualitas hidup social dan
atau melukiskan keadaan subjek atau ekonomi.F. Teknik pengumpulan
objek penelitian pada saat sekarang data: Metode observasi adalah
berdasarkan fakta-fakta yang nyata dan suatu metode penelitian untuk
penelitian ini dilakukan dilapangan mendapatkan data-data dengan
bukan di laboratorium.Penelitian mengadakan pengamatan secara
ini dilakukan di Desa Parado Wane langsung dan mencatat gejala-gejala
Kecamatan Parado Kabupaten Bima. yang diselidiki. Metode observasi
Populasi adalah keseluruhan orang merupakan teknik pengumpulan
atau obyek yang akan diteliti.Prof. data dengan menggunakan indera
Dr. Sugiyono (2010) menegaskan manusia di sertai dengan pencatatan
bahwa terdapat perbedaan mendasar secara sistematik penyelidik langsung
dalam pengertian antara “ populasi mendatangi sasaran-sasaran
dan sampel” dalam penelitian penyelidikannya, mendengar, melihat
kuantitatif dan kualitatif. Dalam serta membuat catatan-catatan (I.K.
penelitian kuantitatif, populasi di Natia, 1994: 48).
artikan sebagai wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang Observasi atau pengamatan
mempunyai kualitas dan karakteristik meliputi kegiatan pemusatan
tertentu yang diterapkan oleh peneliti perhatian terhadap suatu objek dengan
untuk dipelajari dan kemudian ditarik menggunakan alat indra (Suharsimi,
kesimpulannya. Populasi itu misalnya 1993: 128).Metode interview adalah
penduduk di wilayah tertentu, jumlah proses tanya jawab atau percakapan
guru dan murid di sekolah tertentu dalam penelitian berlangsung secara
dan sebagainya. Populasi bukan hanya lisan (Singarimbun, 1998: 195).
orang, tetapi juga obyek dan benda- Interview disebut juga wawancara atau
benda alam yang lain. Populasi juga kuisioner lisan, adalah sebuah dialog
bukan sekedar jumlah yang ada pada yang dilakukan oleh pewawancara
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi (interviewer) untuk memperoleh
informasi dari orang yang

134 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


diwawancarai (responden) (Suharsimi, yang diperoleh dengan metode ini
1992: 126). Sedangkan menurut adalah dokumen tentang jumlah
Moleong (2002: 135) menjelaskan warga belajar, lokasi tempat warga
bahwa wawancara adalah percakapan belajar, data tentang identifikasi Desa
dengan maksud tertentu yang Parado Wane. Teknik Analisis Data:
dilakukan oleh dua orang yaitu dalam analisis data menurut Patton
pewawancara dan narasumber, dari (1990: 268) adalah proses pengaturan
pendapat di atas dapat disimpulkan urutan data, mengorganisasikannya
bahwa wawancara adalah sebuah ke dalam suatu pola, kategori dan
dialog yang dilakukan dua orang satuan uraian dasar (Moleong, 2002:
yaitu pewawancara dan responden 103). Sedangkan Bogdad dan Taylor
dengan maksud tertentu.Menurut (1975: 79) mendefinisikan analisis
I.K. Natia (1994) metode dokumentasi data sebagai proses yang rinci. Usaha
adalah metode penyelidikan secara formal untuk menemukan
untuk memperoleh keterangan- tema dan merumuskan hipotesis
keterangan atau informasi dari data (ide) seperti yang disarankan oleh
usaha atau catatan-catatan tentang data, dan sebagai usaha untuk
masalah-masalah atau peristiwa memberikan bantuan pada tema
lalu. Dokumentasi, berasal dari kata hipotesis itu (Moleong, 2002: 103).
dokumen, yang berarti barang-barang intensif yaitu sesudah meninggalkan
tertulis di dalam melaksanakan lapangan (Moleong, 2002: 104).
penelitian. Dalam metode Dalam penelitian ini, analisis data-
dokumentasi, peneliti menyelidiki datanya menggunakan teknik
benda-benda tertulis seperti buku- “Analisis Domein” dimana dilakukan
buku, majalah, dokumen, peraturan- terhadap data yang diperoleh dari
peraturan, notulen rapat, catatan pengamatan dan wawancara atau
harian dan sebagainya (Suharsimi pengamatan deskriptif yang terdapat
Arikunto, 1992: 131-132). Dengan dalam catatan lapangan Moleong
menggunakan metode ini peneliti (2005: 2004). Adapun langkah-
dapat memperoleh data tertulis langkah yang dilakukan dalam analisis
dari lokasi dan subjek penelitian, domein seperti berikut: 1. M e m i l i h
dan metode ini sangat mendukung salah satu hubungan simantik dari
keaslian dan keabsahan data serta sembilan hubungan simantik yang
dapat menyesuaikan dan menulis tersedia hubungan termasuk spasial
data yang benar. Data yang diperoleh sebab akibat rasional, lokasi tempat
agar menggunakan metode ini adalah bertindak, fungsi, alat tujuan dan
tentang sarana dan prasarana serta urutan. 2. Menyiapkan lembar
output dan kualitas output. Dokumen analisis domein. 3. Memilih salah

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 135


satu sampel catatan lapangan yang Definisi keaksaraan mengacu
dibuat terakhir untuk memulainya. pada hasil deklarasi dari seminar di
4. Mencari istilah acuan dan istilah Toronto tentang literacy di negara-
bagian yang cocok dengan hubungan negara industri, seperti yang dikutip
simantik dari catatan lapangan. 5. Gillespie (1990:17) merumuskan:
Mengulangi usaha pencarian domein 1. Literacy is a basic human right for
sampai semua hubungan semantik advancement of people araund the
habis (Moleong, 2005: 305). world ( keaksaraan adalah hak
asasi manusia untuk memajukan
manusia di seluruh dunia );
KAJIAN PUSTAKA
2. Literacy is a major problem not
A. Pendidikan Keaksaraan only in develoving countries, but
Fungsional in indrustrialized contries well.
Secara lebih teknis, dapat It is a sign and affect, of poverty,
ditegaskan mengenai pendidikan unimployment, alienation and
Keaksaraan, merupakan bentuk oppresive, social structur. Its effect
layanan PNF untuk membelajarkan both individual and communities
masyarakat buta aksara, agar ( keaksaraan adalah masalah
memiliki keterampilan baca tulis utama yang tidak hanya terjadi
hitung, dan kemampuan fungsional di negara berkembang, tetapi
untuk meningkatkan “mutu”dan juga di Negara industri. Hal ini
“taraf “ hidupnya . Keaksaraan dapat menandai dan mempengaruhi
didefinisikan sebagai salah satu kemiskinan, pengangguran,
bentuk layanan Pendidikan Non keterasingan, dan struktur sosial,
Formal (PNF) bagi masyarakat yang individu dan masyarakat);
belum memiliki kemampuan ca-lis- 3. Literacy is more than the ability
tung, dan setelah mengikuti program to read, write and compute.
ini (hasil belajarnya) mereka memiliki The demands created by
kemampuan “membaca menulis advancing technology require
dan berhitung, mendengarkan dan levels of knowledge, skills and
berbicara” dalam bahasa Indonesia undurstanding to achieved basic
serta menggunakan / berfungsi literacy. Literacy is means of
bagi kehidupannya. Artinya mereka acquiring the understanding and
tidak hanya memiliki kemampuan ability necessary to improve living
keaksaraan dan keterampilan atau and conditions ( keaksaraan
bermata pencaharian saja, tetapi lebih dari sekedar kemampuan
juga dapat survive dalam dunia membaca, menulis, dan
kehidupannya. berhitung. Kebutuhannya

136 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


tercipta dari kemajuan serta struktur sosial. Semua itu akan
teknologi yang membutuhkan berdampak pada individu dan pada
tingkat pengetahuan, masyarakatnya. Keaksaraan tidak
keterampilan dan pemahaman hanya sekedar kemampuan baca tulis
menguasai keaksaraan dasar. hitung, tetapi juga dalam rangka
Keaksaraan berarti penguasaan memenuhi kebutuhan yang diciptakan
pemahaman dan kemampuan oleh teknologi maju.Semua itu
yang dibutuhkan untuk memerlukan pengetahuan, keahlian
meningkatkan kehidupan dan dan pemahaman sebagai upaya untuk
kondisinya); mencapai keaksaraan dasar.
4. Literacy is a way of building Menurut John Hunter
community. It promotes social (1997:124), ada tiga kategori dasar
and individual change, equality tentang definisi keaksaraan. Setiap
of opportunity and global kategori didasari oleh asumsi yamg
understanding (keaksaraan sangat berbeda dari peran keaksaraan
merupakan cara membangun dalam kehidupan setiap individu dan
masyarakat dengan mamajukan dalam kehidupan masyarakat, yaitu:
perubahan sosial dan individu,
1. Literacy as a set of basic skills,
keaksaraan, kesempatan, dan
abilities, or competensies
pemahaman global);
(keaksaraan merupakan
5. Justice demands that the problem seperangkat keterampilan dan
of literacy must ba attaked in a kemampuan atau kompetensi
word that processes all the means dasar);
and resources to do so (kebutuhan
2. Literacy as the necessary foundation
keadilan yang merupakan
for a higher quality of life
masalah keaksaraan harus
(keaksaraan sebagai dasar yang
dicapai dengan melaksanakan
penting untuk meningkatkan
semua cara dan memanfaatkan
kualitas kehidupan yang lebih
sumber daya yang ada).
baik);
Berdasarkan pengertian di­
3. Literacy as areflection of
atas, keaksaraan merupakan hak
political and structural realities
asasi manusia untuk kemajuan
(keaksaraan merupakan refleksi
masyarakat seluruh dunia.Buta aksara
dari kebijakan dan kenyataan
merupakan masalah utama, bukan
struktural).
hanya dinegara-negara berkembang
tetapi juga dinegara industri.Hal ini Jadi, istilah keaksaraan me­
merupakan dampak dari kemiskinan, nekankan pada suatu kemampuan
pengangguran, pertikaian, tekanan, untuk dapat mengatasi suatu kondisi

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 137


baru yang tercipta oleh lingkungan seseorang dalam menguasai dan
masyarakat khususnya diperlukan menggunakan keterampilan
dalam rangka agar warga belajar membaca, menulis, berhitung,
dapat memiliki kemampuan yang mengamati dan menganalisis, yang
bermanfaat bagi diri dan masyarakat berorientasi pada kehidupan sehari-
sekitarnya. Asumsi ini menekankan hari serta memanfaatkan potensi yang
pada peningkatan kualitas hidup ada di lingkungan sekitar (Samto,
dan pemberdayaan masyarakat, 2003 ; 9).
disertai harapan bahwa melalui 1. Tujuan Pendidikan Kea­
pendidikan keaksaraan akan dapat ksaraan
mengembangkan kemampuan
Terdapat enam tujuan dari
dan keterampilan warga belajar,
penyelenggaraan pendidikan kea­
selanjutnya dapat digunakan untuk
ksaraan, yaitu :
memecahkan masalah kehidupannya
sendiri dan kehidupan masyarakat 1) Membelajarkan masyarakat
di sekitarnya, membuka jalan untuk buta aksara (warga belajar) agar
mendapatkan sumber-sumber mampu membaca, menulis
kehidupannya, melaksanakan dan berhitung, serta berbahasa
kehidupan sehari-hari secara efektif Indonesia; memiiki pengetahuan
dan efisien, mengunjungi dan belajar dan keterampilan dasar yang
pada lembaga yang dibutuhkan, dan benar – benar bermanfaat bagi
menggali, mempelajari pengetahuan peningkatan mutu dan taraf
keterampilan dan sikap pembaharuan hidupnya.
untuk ikut berpartisipasi dalam 2) Mengembangkan kemampuan
pembangunan. warga belajar dalam
Sedangkan istilah fungsional memecahkan masalah sehari
dalam keaksaraan, berkaitan erat – hari yang dihadapi oleh
dengan minat dan kebutuhan warga mereka.
belajar , fungsi dan tujuan dilakukannya 3) Melatih warga belajar untuk
pembelajaran keaksaraan fumgsional, menggunakan keterampilan dan
serta adanya jaminan bahwa hasil kompetensi keaksaraan dalam
belajarnya benar bermakna atau kehidupan sehari – hari.
bermanfaat ( fungsional ) bagi 4) Memotifasi warga
peningkatan mutu kehidupan warga belajar sehingga mampu
belajar dan masyarakatnya. memberdayakan dirinya
Keaksaraan fungsional adalah sendiri dengan menggunakan
suatu pendekatan atau cara untuk kompetensi keaksaraan.
mengembangkan kemampuan

138 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


5) Mengembangkan kemampuan kelompok sasaran, bahan belajar,
berusaha atau bermata sarana belajar, kegiatan belajar,
pencaharian sehingga mampu waktu dan tempat pertemuan,
meningkatkan taraf hidupnya. dan unsur-unsur penting lainnya,
6) Mengembangkan kemampuan harus dirancang sesuai dengan
dan minat baca warga belajar situasi, dan potensi lokal di mana
sehingga mampu menjadi kelompok belajar berbeda. Perlu
bagian dari masyarakat gemar juga dibuat kesepakatan belajar,
membaca dan masyarakat rencana pembelajaran, dan
belajar. pemilihan kegiatan belajar atas
dasar minat, kebutuhan, dan
2. Prinsip Pendidikan Keaksaraan harapan kelompok belajar, serta
Adapun prinsip-prinsip dari dirancang sesuai karakteristik
penyelenggaraan pendidikan kea­ kelompok belajar.
ksaraan, di Indonesia adalah sebagai 3) Proses partisipatif, program
berikut: pendidikan keaksaraan harus
mampu memobilisasi warga
1) Konteks lokal, agar pembelajaran
belajar untuk melakukan
pendidikan keaksaraan dapat
beragam tindakan atau
berjalan sesuai dengan fungsi
perbuatan sehingga dapat
dan tujuannya, maka bahan
mengembangkan ragam
belajar harus digali dari konteks
keterampilan yang bermanfaat
lokal. Bahan belajar harus
untuk memeperbaiki mutu
bermanfaat bagi kehidupan
kehidupan dan tarap hidup
warga belajar sehari-hari. Mereka
warga belajar. Pendidikan
yang hidup di daerah perkotaan
keaksaraan fungsional harus
berbeda kebutuhannya dengan
berorientasi pada tindakan, dan
mereka yang hidup di daerah
semua unsur yang terlibat di
pertanian, nelayan, ataudaerah
dalamnya harus secara aktif dan
spesifik lainnya. Perlu dipahami
proaktif turut berpartisipasi
kebutuhan warga belajar untuk
dalam keseluruhan kegiatan.
mengembangkan program
pembelajaran pendidikan 4) Kesesuaian hubungan belajar,
keaksaraan yang benar-benar Program pendidikan keaksaraan
bermutu dan relevan. seyogyanya dimulai dari hal-
hal yang telah diketahui dan
2) Desain lokal, unsur-unsur
dapat dilakukan oleh warga
pokok berkaitan penyajian
belajar, sehingga pengalaman,
pembelajaran pendidikan
kemampuan, minat, dan
keaksaraan seperti : tujuan,

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 139


kebutuhan belajar mereka sehingga mampu memenuhi
hendaknya menjadi dasar minat dan kebutuhan belajar
dalam menjalin hubungan yang warga belajar di setiap daerah
harmonis dan dinamis antara yang berbeda-beda.
tutor dengan warga belajar 3. Standar Kompetensi Keaksaraan
dalam kegiatan pembelajaran. Dasar
5) Fungsionalisasi hasil belajar, Standar Kompetensi Keaksaraan
program pendidikan keaksaraan Dasar (selanjutnya disingkat SKK
harus memberikan manfaat dan Dasar) para program pendidikan
makna yang berkaitan secara keaksaraan merupakan seperangkat
langsung dengan lingkungan kemampuan keaksaraan dasar yang
hidup, pekerjaan atau mata harus dikuasai oleh warga belajar.
pencaharian, dan situasi keluarga Kemampuan keaksaraan dasar
warga belajar, sehingga hasil tersebut meliputi kemampuan
belajar warga belajar memberi berbahasa (mendengarkan, berbicara,
manfaat bagi peningkatan mutu membaca, menulis dan berhitung)
kehidupannya. merupakan kemampuan yang dapat
6) Kesadaran, proses pembelajaran difungsikan dalam kehidupan sehari-
keaksaraan hendaknya dapat hari.
meningkatkan kesadaran Untuk mencapai SKK Dasar
dan kepedulian warga tersebut diperlukan standar
belajar terhadap keadaan dan kompetensi lulusan yang dapat dicapai
permasalahan lingkungan melalui standar kompetensi dan
untuk melakukan aktivitas kompetensi dasar.Standar kompetensi
kehidupannya. dan kompetensi dasar (SK-KD) dapat
7) Fleksibilitas, program diukur melalui indikator-indikator
pendidikan keaksaraan harus yang harus dikuasai oleh warga
fleksibel, agar memungkinkan belajar.Sedangkan yang dimaksud
untuk dimodifikasi sehingga dengan standar kompetensi lulusan
responsif terhadap minat dan (SKL) adalah kualifikasi kemampuan
kebutuhan belajar serta kondisi lulusan yang mencakup pengetahuan,
lingkungan warga belajar yang sikap, dan keterampilan.
berubah dari waktu ke waktu.
Lalu yang dimaksud dengan
8) Keanekaragaman, program standar Kompetensi adalah
pendidikan keaksaraan ukuran kompetensi minimal
hendaknya bervariasi dilihat dari yang harus dicapai warga belajar
segi materi, metode maupun setelah mengukuti suatu proses
strategi pembelajarannya

140 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


pembelajaran pada satuan pendidikan terkait dengan usaha mandiri
tertentu. Sedangkan yang dimaksud uantuk mengembangkan dan
kompetensi dasar keaksaraan dasar mengaktualisasikan berbagai
adalah seperangkat kemampuan potensi yang dimiliki warga belajar,
minimal untuk mencapai standar b) meningkatkan keberdayaan
kompetensi yang telah ditetapakan warga belajar melalui peningkatan
meliputi kemampuan mendengar, pengetahuan, sikap, keterampilan,
berbicara, membaca, menulis dan dan berusaha secara mandiri, c)
kemampuan berhitung dalam mengembangkan kemampuan
kehidupan sehari-sehari. berusaha atau bermata pencaharian
Ruang lingkup SK-SD adalah: 1) sehingga mampu meningkatkan
mendengar, 2) berbicara, 3) membaca, mutu dan taraf hidup warga belajar,
4) menulis, 5) berhitung. Keseluruhan dan d) mengembangkan kemampuan
aspek di atas berhubungan dengan dan minat baca warga belajar
kehidupan sehari-hari dan bermakna sehingga mampu menjadi bagian
bagi warga belajar. dari masyarakat gemar membaca dan
masyarakat belajar.
SK-KD merupakan standar
minimal yang harus dikuasai oleh SKKUM mencakup Standar
warga belajar setelah mengikuti Kompetensi Lulusan (SKL), Standar
program pendidikan keaksaraan Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar
dasar. Tujuan SK_KD berbahasa (KD), dan Indikator. Adapun standar
dan berhitung ini adalah agar warga kompetensilulusannya, adalah sebagai
belajar: a) memahami bahasa berikut:
indonesia dan menggunakannya 1) Mengidentifikasi jenis-jenis
dengan tepat dan kreatif untuk usaha yang berpeluang untuk
bertujuan dalam kehidupan sehari- dikembangkan sesuai potensi
hari, b) menggunakan bahasa lingkungan dan pasar.
indonesia untuk meningkatkan 2) Menuliskan dan
pengetahuan serta kematangan mengomunikasikan rancangan
emosional dan sosial, c) memahami usaha mandiri yang akan
konsep berhitung dan meerapkannya dikembangkan.
dalam kehidupan sehari-hari. 3) Menguasai kerempilan produksi
4. Standar Keaksaraan Usaha tertentu sesuai dengan uasaha
Mandiri yang dikembangkan.
Kompetensi usaha mandiri 4) Memasarkan produk usaha yang
bertujuan untuk : a)meningkatkan dikembangkan.
kemampuan keberaksaraan yang

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 141


5) Melakukan analisa perhitungan tugas sekolah anaknya di rumah.
laba/rugi dari uasaha yang Penyandang buta aksara (buta
dikembangkan. huruf ) dapat dianggap negatif di
6) Menjalin kemitraan dalam lingkungan sekitar yang berdampak
rangka pengembangan dan pada psikologisnya karena adanya
kelangsungan uasaha. kesenjangan dalam status sosial pada
7) Memelihara dan baca, tulis dan berhitung mengenai
mengembangkan kompetensi angka dan bukan hanya pada
membaca, menulis, dan menghitung uang saja.Penyandang
berkomunikasi dengan bahasa buta aksara juga memiliki
indonesia secara berkelanjutan keterbatasan tidak dapat membaca
dalam menjalankan kegiatan dan menulis untuk mengurus
uasaha. administrasi kependudukan, seperti
pembuatan KTP (Kartu Tanda
Keaksaraan fungsional (KF)
Penduduk). Proses mendapatkan
merupakan sebuah pendekatan
akses pengurusan jaminan kesehatan
melalui program pendidikan
masyarakat dengan prosedur
non formal untuk mengatasi
membuat keterangan keluarga
masyarakat yang menyandang
miskin kepada aparatur pemerintah
buta aksara.Keaksaraan fungsional
terendah yaitu Rukun Tetangga (RT)
diartikan secara sederhana sebagai
sampai dengan tingkatan teratas juga
kemampuan untuk membaca,
termasuk keterbatasan penyandang
menulis dan berhitung (calistung)
buta aksara. Proses tersebut dapat
serta berorientasi pada kehidupan
dilihat ketika mereka harus mengisi
sehari-hari dengan memanfaatkan
absensi pertemuan atau kegiatan
kearifan lokal dan sumber daya alam
dilingkungan. Fakta tersebut, terlihat
yang ada di lingkungan sekitar untuk
bahwa penyandang buta aksara
meningkatkan mutu dan taraf hidup
kurang memiliki kesempatan dengan
warga belajarnya.
kata lain mereka haruslah bergantung
Keaksaraan fungsional kepada orang lain. Adanya program
membantu masyarakat lebih keaksaraan fungsional, penyandang
berdaya dengan cara belajar untuk buta aksara memiliki kekuatan untuk
menambah kemampuan dan meningkatkan mutu dan kualitas
pengetahuan. Penyandang buta hidupnya dalam kehidupan sehari-
aksara dalam kehidupan sehari- hari.
hari akan dihadapkan pada dilema
Jumlah penyandang buta aksara
dan masalah yang sangat komplek.
di Indonesia memang dapat dikatakan
Seperti, kesulitan mendampingi dan
masih besar, hal ini dapat dilihat
membantu dalam menyelesaikan

142 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


dari data Kementerian Pendidikan 4) Menulis
Nasional (Kemendiknas) tahun 2011 5) Berhitung. Ternyata dalam
mengenai penduduk Indonesia yang penerapannya masih belum
buta huruf (penyandang buta aksara efektif
usia 15 tahun ke atas sebanyak 7,76 Sepenuhnya terakomodasi
juta orang. Sebanyak 64% atau 6,3 dalam kegiatan pembelajaran yang
juta dari data Kemendiknas adalah dilakukan, hal ini terbukti dengan
perempuan masih menyandang buta masih adanya warga belajar yang
aksara yang berusia 15 tahun ke atas berulang-ulang mengikuti program
(Kemendiknas, 2011). keaksaraan fungsional tersebut.
Kemampuan baca tulis pada Kegiatan pembelajaran yang
kenyataannya masih menjadi masih konfensional membutuhkan
permasalahan bagi sebagian rakyat waktu dan pemahaman yang berat
Indonesia khususnya perempuan dan lama dari warga belajar untuk
miskin. Berdasarkan identifikasi data mencapai SKKD tersebut.Karena
dilapangan, di kota Banjarmasin itu perlu dilakukan pengembangan
sendiri tercatat 1,760 penyandang metode dan media pembelajaran
buta aksara. Data Diknas Kota yang lebih efektif untuk membantu
Banjarmasin tahun 2011, dari jumlah peningkatan pemahaman warga
penduduk Kota Banjarmasin yang belajar dalam kegiatan belajarnya
buta huruf (penyandang buta aksara) secara tutorial.Metiode ini dapat di
usia 15 tahun ke atas ada sebanyak aplikasikan dengan pengembangan
sebanyak 1.553 orang. (Disdik Kota media Pembelajaran Papan Casing.
Banjarmasin: 2011). Casing singkatan untuk Cantol,
Secara umum kegiatan Calistung dan Gasing, yang merupakan
pembelajaran keaksaraan fungsional pengembangan media pembelajaran
dasar dari pengelola di Parado Wane dengan mengaplikasikan antara
selama ini yang berusaha menerapkan metode belajar membaca dan aksara
critical literacy sebagai bentuk upaya mencantol, media Poster/ beberan,
memenuhi Standar Kompetensi papan tulis, Kartu huruf dan Angka,
Keaksaraan Dasar (SKKD). Ruang serta Game/ permainan tradisional
lingkup SKKD sesuai dengan yang berkompilasi antara permainan
ketentuan Kemendiknas yang terdiri rakyat dan pembelajaran Calistung
dari 5 pokok, yaitu, tersebut.
1) Mendengar
2) Berbicara
3) Membaca

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 143


5. Prinsip Penyelenggaraan ditambah. Tutor bersama
Program Keaksaraan peserta didik merancang dan
Fungsional menetapkan kurikulum sendiri.
Penyelenggaraan program Proses penyusunan didesain
keaksaraan fungsional menggunakan pembelajaran bisa dilakukan
empat prinsip utama yang perlu melalui diskusi antara tutor
diperhatikan adalah : dengan peserta didik untuk
menetapkan:
1) Konteks lokal, artinya kegiatan
belajar mengajar yang a. Pokok Bahasan yang
dilaksanakan, berdasarkan ingin dipelajari dan tujuannya
pada minat dan kebutuhan b. Prioritas pokok bahasan
peserta didik, serta potensi yang diinginkan;
yang ada disekitarnya. Kontek c. cara atau strategi pem­
lokal mengacu pada konteks belajaran yang akan digunakan
sosial lokal dan kebutuhan d. langkah-langkah kegi­
khusus di setiap peserta didik atan yang perlu dilakukan, agar
dan masyarakat sekitarnya. tujuan pembelajaran tercapai
Tutor bersama peserta didik e. Jadwal kegiatan pem­
melakukan observasi lingkungan belajaran; dan
sekitar untuk mencari dan
f. kesepakatan belajar dan
mengumpulkan informasi
mengajar.
untuk pengelolaan kegiatan
pembelajaran. Observasi 3) Proses partisipatif, dilakukan
lingkungan bertujuan untuk dengan menyusun perencanaan,
mengidentifikasi minat dan pelaksanaan, dan evaluasi
kebutuhan serta menemukan penyelenggaraan program
masalah yang dihadapi mereka. keaksaraan fungsional. Strategi
partisipatif diimplementasikan
2) Desain lokal, tutor bersama
dengan cara melibatkan semua
peserta didik perlu merancang
pihak, termasuk tutor dan
sendiri kegiatan belajarnya di
peserta didik aktif dalam setiap
kelompok belajar berdasarkan
tahap kegiatan pembelajaran.
minat, kebutuhan, masalah,
Kegiatan partisipatif dapat
kenyataan, dan potensi tempat
dilakukan oleh tutor dengan
penyelenggaraan program
amemberikan stimulasi
keaksaraan fungsional.
terhadap peserta didik untuk
Rancangan pembelajarannya
berdiskusi dengan cara membuat
bersifat fleksibel, mudah
pertanyaan, melakukan
dimodifikasi, diganti, dan

144 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


wawancara tentang pengalaman 1) Kemampuan funsional untuk
peserta didik, menulis cerita keperluan individu
lokal, membuat peta masalaha 2) Kemampuan fungsional untuk
lingkungan, membuat gambar, membantu anak-anaknya
dan sebagainya. 3) Kemampuan fungsional untuk
4) Fungsionalisasi hasil bela­ aktualisasi diri
jar, kriteria utama dalam 4) Kemampuan fungsional
menentukan keberhasilan berkaitan dengan pekerjaan
program keaksaraan fung­ warga belajar
sional adalah dengan cara
5) Kemampuan fungsional
meningkatkan kemampuan
berkaitan dengan sosial
dan keterampilan setiap peserta
kemasyarakatan
didik dalam memanfaatkan dan
memfungsikan keaksaraan atau 6) Kemampuan fungsional
hasil belajarnya dalam kegiatan berkaitan dengan pendidikan
sehari-hari sehingga mereka 7) Kemampuan fungsional
dapat meningkatkan mutu dan berkaitan dengan pengelolaan
taraf hidupnya. kelompok belajar; dan
6. Tolak Ukur Keberhasilan 8) Kemampuan fungsional
Program Keaksaraan Fung­ berhitung berkaitan dengan
sional kehidupan sehari-hari.
Orientasi Program Keaksaraan 7. Pengelolaan Pembelajaran
fungsional adalah membantu peserta Keaksaraan fungsional
didik agar memiliki kemampuan Pengelolaan atau pengaturan
baca-tulis-hitung (calistung) dan pembelajaran keaksaraan fungsional
mengembangkan kemampuan pada dasarnya ada dua macam
fungsional yang dibutuhkan dalam yaitu: pengelolaan edukatif,
kehidupan sehari-hari. Dalam merupakan kegiatan penataan
buku Penyelenggaraan Program persiapan, pelaksanaan pembelajaran
Keaksaraan Fungsional, Direktoran dan pelaksanaan penilaian, dan
Jenderal Pendidikan Luar Sekolah pengelolaan administratif. Sedangkan
dan Pemuda, Direktorat Jenderal prinsip pengelolaan pembelajaraan
Tenaga Teknis (200: 11) dikemukakan keaksaraan fungsional adalah:
kemampuan peserta didik yang a. Menyeluruh terhadap aspek
menjadi tolak ukur keberhasilan pengelolaan edukatif dan
program keaksaraan fungsional administrative
meliputi:
b. Memiliki nilai yang berarti

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 145


c. Konsisten dan Administrasi pembelajaran
berkesinambungan meliputi administrasi yang men­
d. Dilaksanakan secara partisipatif; dukung proses belajar mengajar
dan dan kegiatan program pendukung
e. Menumbuhkan sikap inisiatif keaksaraan fungsional yaitu :
dan kreatif untuk mempercepat a. Administras Peserta didik,
pencapaian tujuan akhir daftar kecakapan awalnya,
pembelajaran. perkembangan diisi setiap
Ada tiga proses pengelolaan pertemuan
pembelajaran keaksaraan fungsional b. catatan harian, dan buku kamus
sebagai berikut : peseta didik.
1. Persiapan Pembelajaran c. Administrasi tutor, matrik
a. Identifikasi kemampuan awal gagasan pembelajaran, program
keaksaraan calon peserta pembelajaran seluruh topik,
didik, sekaligus menjaring kesepakatan pembelajaran,
kebutuhan belajar dan potensi satuan acara pembelajaran,
pendukungnya. absensi, dan buku penilaian hasil
belajar peseta didik.
b. Mengelompokan calon peserta
didik d. Administrasi lainnya, hasil karya
peserta didik seperti korang
c. Mengelompokan kebutuhan
dinding, poster abjad, dan lain-
belajar apa yang paling
lain.
dibutuhnkan berdasarkan
potensi yang ada 3. Pengembangan Media
Pembelajaran Keaksaraan
d. Penyusunan program belajar.
Fungsional
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam bidang Pendidikan
Langkah pembelajaran Non-Formal pada umumnya dan
a. Pelajari kembali SAP yang telah Pendidikan Keaksaraan khususnya,
disusun sebenarnya sudah sejak lama dikenal
b. Mengabsen peserta didik adanya kriteria yang harus dipatuhi
c. Pembelajaran dilakukan tahap dalam prosedur penyusunan
demi tahap pengembangan media atau bahan
d. Mencatat perkembangan belajar. Kriteria tersebut lebih dikenal
calistung peserta didik istilah 7-M, yaitu:
e. Melakukan penilaian setiap 1. Mudah; artinya mudah
akhir pembelajaran membuatnya, mudah
3. Administrasi Pembelajaran

146 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


memperoleh bahan dan alatnya, kriteria tersebut. Penyusunan
serta mudah menggunakannya. media pembelajaran dapat diartikan
2. Murah; artinya dengan biaya menciptakan media pembelajaran
sedikit, jika memungkinkan yang baru atau belum pernah ada,
bahkan tanpa biaya, media sedangkan pengembangan media
pembelajaran tersebut dapat pembelajaran dapat diartikan sebagai
dibuat. upaya mengadaptasi, merekayasa,
3. Menarik; artinya menarik atau atau menyesuaikan (modifikasi)
merangsang perhatian warga media pembelajaran yang sudah
belajar (peserta pembelajaran), ada dengan kebutuhan dalam proses
baik dari sisi bentuk, warna, pembelajaran.
jumlah, bahasa maupun isinya. Dalam proses pembelajaran
4. Mempan; artinya efektif atau seringkali tidak dilengkapi dengan
berdayaguna bagi warga belajar media pembelajaran yang memadai.
(peserta pembelajaran) dalam Oleh karena itu, pendidik (tutor/
memenuhi kebutuhannya. fasilitator) ataupun pengelola/
5. Mendorong; artinya isinya penyelenggara program dituntut
mendorong warga belajar untuk mampu merancang,
(peserta pembelajaran) untuk menyusun atau mengembangkan
bersikap atau berbuat sesuatu media pembelajaran efektif yang
yang positif, baik untuk dirinya dapat digunakan dalam proses
sendiri maupun lingkungannya pembelajaran yang dikelolanya
sesuai tujuan belajar yang (Sujarwo. 2012).
diharapkan. B. Kualitas Hidup dan Indikator
6. Mustari; artinya tepat waktu, Sosial Ekonomi
isinya tidak basi, dan sesuai 1. Pengertian Kualitas Hidup
dengan kebutuhan dan Kelangsungan hidup atau
potensi lokal/sekitar tempat kualitas hidup merupakan persoalan
pembelajaran. yang penting dalam perekonomian
7. Manfaat; artinya isinya bernilai, dan pengtahuan politik. Kualitas hidup
mengandung manfaat, tidak dapat diukur berdasarkan faktor sosial
mubazir atau sia-sia, apalagi dan ekonomi. Bagian yang terpenting
merusak. adalah kehidupan yang standar seperti
Adapun langkah-langkah pe­ jumlah uang, pelayanan dan akses
nyusunan dan pengembangan terhadap barang yang dimiliki oleh
media pembelajaran keaksaraan seseorang. Jumlah dari hal-hal tersebut
fungsional ini juga mengacu pada mudah untuk diukur, namun hal lain

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 147


seperti, kebebasan, kebahagiaan, seni, Pengertian dari kualitas hidup
kesehatan, lingkungan dan inovasi atau Quality Of Life (QOL) bermacam
merupakan hal yang lebih sulit macam. Ini memberikan aspek
untuk diukur. Istilah kualitas hidup, psikologis bahwa seseorang itu
akademisi dan spesialis cenderung sangat penting, meskipun beberapa
memisahkan istilah “kualitas dan macam varian ditemukan dengan
hidup”. subjektivitas individu. Prinsipnya ini
Kualitas merupakan suatu meliputi penilaian yang sangat teliti
kondisi tertentu memeperbaiki atau dari hal yang bersifat umum (dengan
mempeburuk, mengangkat atau perbedaannya) diantara pilihan
menurunkan. Sedangkan arti dari pilihan, opini opini, prilaku dan nilai
hidup mencakp kondisi lingkungan nilai oleh para peneliti merupakan arti
tertentu. yang padat. Dengan cara ini model dari
kualitas hidup dikembangkan dengan
Menurut Goetschdan Davist mencerminkan nilai masing masing
dalam Tjiptono (2005:10) menjelaskan bersama pilihan dan harapan, pada
bahwa kualitas merupakan kondisi waktu yang sama, mengkombinasikan
yang dinamis yang berhubungan kondisi hidup dan statistik dari alam
dengan produk, Sumber Daya tradisional.
Manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi ataumelebhi harapan.
Menurut W. Edwards deming
kualitas berarti pemecahan masalah untuk
.mencapai penyempurnaan terus menerus
Menurut Iso kualitas Sumber Daya Manusia
didefinisikan sebagai derajat atau merupakan potensi yang terkandung
tingkat karakteristik yang melekat dalam diri manusia untuk mewujudkan
pada produk yang mencukupi perannya sebagai makhluk sosial yang
persyaratan atau keinginan. adaftif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh
Menurut WHO Quality Of Life potensi yang terkandung di alam
(QOL) didefinisikan sebagai persepsi menuju tercapainya kesejahteraan
individu terhadap posisi mereka dalam kehidupan dalam tatanan yang
kehidupan, dalam konteks budaya seimbang dan berkelanjutan.
dan sistem nilai dimana mereka Masalah sosial merupakan kondisi
hidup dan dalam kaitannya dengan yang perlu diubah dan diperbaiki,
tujuan mereka, harapan, standar dan sedangkan pembangunan masyarakat
keprihatinan. merupakan suatu usaha atau suatu
proses untuk melakukann perubahan

148 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


ke arah perbaikan. Pengembangan lingkungan, stabilitas sosial,
kualitas Sumber Daya Manusia kesehatan dan kesempatan kerja.
(SDM) sebagai suatu proses Namun pada lingkup Pendidikan
pembudayaan bangsa bertujuan Non Formal hal ini lebih terbatas pada
untuk meningkatkan kualitas tingkat kemampuan keberdayaan
manusia Indonesia yang menguasai masyarakatnya, dalam artian
pengetahuan, keterampilan, keahlian pencapain masyarakat yang mandiri
serta wawasan yang sesuai dengan (mampu membantu diri mereka
perkembangan IPTEK. Wawasan sendiri) atau berswadaya, kreatif dan
yang diperlukan adalah kemampuan mampu mengadopsi inovasi. Melalui
untuk memandang jauh ke depan, pendidikan keaksaraan fungsional
wawasan mutu dan kekaryaan serta warga belajar dapat meningkatkan
wawasan inovasi dan perubahan mutu dan taraf hidupnya.
yang sesuai dengan nilai dan sikap Sehingga dalam hal ini Quality
yang berkembang dalam masyarakat. Of Life didefinisikan sebagai persepsi
(Djojonegoro, 1998 : 111) dalam Dr. apa yang dilakukan orang (dalam
H. Sufyarahma,. M.M.Pd (2003 : 30) hal ini kebijakan pemerintah)
Pendidikan keaksaraan fung­ dengan apa yang diberikan (warga
sional merupakan bentuk layanan belajar) sehingga pada akhirnya akan
Pendidikan Non Formal (PNF) mengubah kualitas hidup, apakah akan
bagi masyarakat yang bertujuan menjadi lebih baik atau sebaliknya,
untuk meningkatkan mutu dan mengangkat atau menurunkan.
taraf hidup. Pendidikan masyarakat Dalam hal ini melalui
merupakan suatu proses dimana kemampuan fungsional harapan
upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah warga belajar dapat
pemerintah diwujudkan secara meningkatkan derajat dalam
terpadu untuk meningkatkan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
sosial, ekonomi dan budaya yang lebih Kemampuan fungsional warga
bermanfaat dan memberdayakan belajar dalam menggunakan
masyarakat.. keterampilan membaca, menulis
2. Indikator Kualitas Hidup Sosial dan berhitung dalam kehidupan
dan Ekonomi sehari-hari. Kemampuan fungsional
Peningkatan kualitas dapat yang dimaksud adalah kemampuan
diukur berdasarkan indikator sosial warga belajar dalam menggunakan
ekonomi. Menurut Organition of ketrampilan membaca, menulis dan
Economic and Culture Develpment berhitung dalam kehidupan sehari–
(OECD:198). Indikator kualitas hidup hari. Kemampuan fungsional seperti,
adalahpendapatan perumahan, menulis nama dan alamat sendiri,

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 149


membaca resep, membaca aturan berarti mampu berfikir dan bertindak
minum obat, menghitung harga, secara rasional, kreatif dan penuh
membuat daftar belanja, menulis inisiatif (4) pengendalian dari
kuitansi, menulis dan membaca surat, alam, adanya kemampuan untuk
membaca petunjuk, dan sebagainya mengatasi masalah yang dihadapi,
(Depdikbud 1998 : 02). Menurut mampu mengendalikan tindakannya
definisi Unesco Kemampuan baca serta kemampuan mempengaruhi
tulis fungsional sebagai kemampuan lingkungan atas usahanya sendiri dan
keaksaraan fungsional (funcional (5) kemantapan diri (Self-Esteem, Self-
literacy), adalah jika penduduk dapat Confidence), mencakup aspek percaya
terlibat dalam aktifitas dimana diri pada diri sendiri dan memperoleh
kemampuan keaksaraan merupakan kepuasan atas dirinya sendiri.
prasyarat sebagai effective function Sehingga dengan demikian jika
kelompok atau masyarakatnya hal tersebut terwujud maka kualitas
dan sebagai dasar dirinya untuk hidup sosial ekonomi akan menjadi
meningkatkan kemampuan lebih baik dan meningkat dari
membaca, menulis dan berhitungnya sebelumnya.
sendiri.Sehingga Kemampuan baca
tulis fungsional dapat diartikan a. Indikator kualitas hidup sosial
sebagai suatu kemampuan seseorang Konsepsi kualitas hidup
dalam memanfaatkan ketrampilan diidentifikasikan menjadi dua
membaca, menulisnya dalam perspektif indikator (1) sosial
kehidupan sehari–hari ( Direktorat indikator, merupakan penelitian yang
Pendidikan Masyarakat, 2003 : dilakukan untuk nilai kebutuhan
1 ) sehingga menjadi manusia masyarakat (warga belajar) (2)
yang mandiri. Kemandirian kualitas penelitian konvensional
manusia menurut Kantor Menteri hidup, yang mempelajari apa yang
Kependudukan dan Lingkungan orang inginkan dalam rangka
Hidup (dalam Widodo 1990:3) dapat meningkatkan kualitas hidup mereka
dilihat dari beberapa dimensi yaitu (1) yang dikutip dalam (Mukherji 2004:1).
bebas, dalam arti tumbuhnya tindakan Sehingga hal ini dapat difokuskan
atas kehendak sendiri dan bukan pada hubungan antara unsur unsur
karena orang lain, dan bahkan tidak subyektif dan objektif keadaan
tergantung pada orang lain (2) progresif ketika mendefinisikan kualitas
dan ulet, seperti tampak pada usaha hidup. Elemen subyektif terdiri
mengejar prestasi, penuh ketekunan, dari”rasa, subyektif kesejahteraan dan
merencanakan dan mewujudkan pengembangan pribadi, pembelajaran
harapannya (3) berinisiatif, yang ,”pertumbuhan atau dikenal dengan
kualitas orang / pengembangan

150 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


pribadi. Kondisi objektif terdiri dari meliputi pekerjaan, pendapatan,
“kesempatan untuk eksploitasi oleh sehingga dapat survive dalam
orang yang hidup “kehidupan atau kehidupannya, bersikap ekonomis
dikenal sebagai kualitas kondisi”. dan berdaya saing sehingga tujuan
Pengukuran kualitas hidup akhir dari pendidikan keaksaraan
sosial meliputi manusia sebagai diri adalah pihak penerima (sasaran didik)
pribadi dan sebgai anggota keluarga mampu berfungsi dalam kehidupan
serta mayarakat, kualitas hidup sosial ekonomi (Bhola; 1994.32 dalam
meliputi prilaku dan peran sosial yang Kusnandi).Berkembang menjadi
mencakup 3 hal: 1) peran meliputi pekerja ,bagi yang berusia produktif
norma-norma yang dihubungankan , sehingga mepunyai pendapatan
dengan posisi atau tempat seseorang dan dapat memenuhi kebutuhan dan
dalam masayarakat (peraturan yang kelangsungan hidup yang lebih baik.
membimibing seseorang dalam Dengan demikian mandat
kehidupan kemasyarakatan), 2) sosial yang diemban oleh pendidikan
peranan adalah suatu konsep tentang keaksaraan bukan sekedar untuk
apa yang dapat dilakukan oleh individu mengantarkan penyandang buta
dalam masyarakat sebagai organisasi, aksara menjadi melek aksara tetapi
3) peranan juga dapat dikatakan sebagai sampai pada literate functioning
prilaku individu yang penting bagi (melek aksara yang termanfaatkan
struktur sosial (Soedjono Soekanto, secara fungsional). Hal ini bersifat
1990 : 244) yang berfungsi untuk relatif, dimana makana sosialnya
meningkatkan investasi dan kinerja bisa bervariasi antara bangsa yang
seseorang, keaksaraan seperti halnya satu dengan bangsa lainnya tapi
gizi, kesehatan, (yang mencakup makna esensialnya sama yaitu
pola hidup sehari-hari) menciptakan mereka yang sudah memperoleh
lingkungan dan masyarakat terpelajar, pengetahuan dan baca tulis menjadi
mengembangkan kemampuan bisa memanfaatkannya dan
kongnitif untuk membaca dunia memperaktikannya secara fungsional
(kesadaran kritis dari kesadaran naif dalam kehidupan sehari-hari bagi
warga belajar) pada intinya minimal keperluan perbaikan kualitas hidup
mereka dihargai sebagaimana di lingkungan sosial ekonomi dan
layaknya manusia. budaya mereka masing-masing.
b. Indikator Kualitas Ekonomi Sebagaiana Bingman, Ebert
Sedangkan pada bidang ekonomi dan Bell (1997) dalam Sanafiah Faisal
meliputi warga belajar dalam (2006:2) menawarkan empat hasil
kehidupannya dapat meningkatkan yangsepatutnya bisa dcapai melalui
kesejahteraan (kepuasan hidup) yang pendidikan keaksaraan, yaitu:

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 151


1. Sosio economic well being (jobs, C. Karateristik Kualitas
income, survival) Lingkungan Hidup
Ekonomi sosial menjadi lebih Secara sederhana kualitas
baik ( pekerjaan, pendapatan lingkungan hidup diartikan sebagai
dan kelangsungan hidup. keadaan lingkungan yang dapat
2. Social well being ( family and memberikan daya dukung optimal
communiti life ) bagi ke langsungan hidup manusia
pada suatu wilayah. Kualitas
Kehidupan sosial yang lebih
lingkungan dicirikan antara lain
baik (kehidupan keluarga dan
dari suasana yang membuat orang
masyarakat)
merasa betah atau kerasan tinggal di
3. Personal well being (self esteem, life
tempatnya sendiri. Berbagai keperluan
satisfaction)
hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar
Kehidupan pribadi yang lebih atau primer, meliputi makan, minum,
baik (penghargaan diri dan perumahan, sampai kebutuhan rohani
kepuasanhidup) atau spiritual meliputi pendidikan,
4. Physical well being (health and rasa aman, dan sarana ibadah.Kualitas
access to health care) lingkungan hidup dapat dibedakan
Jasmani yang baik (kesehatan dan berdasarkan karakteristik biofisik,
kepedulian terhadap kesehatan) sosial-ekonomi, dan budaya.
Namun perlu diingat bahwa pada a. Lingkungan Biofisik
pendidikan orang dewasa (andragogi) Lingkungan biofisik adalah
berbeda dengan pendidikan pada lingkungan yang terdiri atas komponen
anak anak (paedagogi), karena biotik dan abiotik yang berhubungan
orang dewasa memiliki konsep diri dan saling memengaruhi satu
artinya memiliki harga diri, status, dengan lainnya.Komponen biotik
kemampuan mengatur dirinya, merupakan makhluk hidup, seperti
anutan atau pandangan hidup seperti hewan, tumbuhan, dan manusia.
agama,budaya atau cita cita.Pola Adapun komponen abiotik terdiri
pemikirannya berdasarkan hubungan atas benda-benda mati, seperti tanah,
sebab akibat sehingga mempunyai air, udara, dan cahaya matahari.
analisis yang tinggi,oleh karena itu Kualitas lingkungan biofisik disebut
sangat perlu Iklim belajar yang baik jika interaksi antarkomponen
bersifat kondusif sesuai dengan berlangsung dengan seimbang.
konteks sosial dan kebutuhan warga
b. Lingkungan Sosial-Ekonomi
belajar. Karena pendidikan orang
dewasa bersifat multi level. Lingkungan sosial ekonomi
adalah lingkungan manusia dalam

152 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


hubungannya dengan sesama untuk lahan pertanian sawah, perkebunan,
memenuhi kebutuhan hidupnya. hutan, rawa, sungai, danau, pantai,
Standar kualitas lingkungan sosial- desa, kota, permukiman, dan
ekonomi disebut baik jika kehidupan kawasan industri. Adapun sejumlah
manusia akan kebutuhan sandang, individu atau kelompok tertentu
pangan, papan, pendidikan, dan dapat berupa tumbuh-tumbuhan,
kebutuhan hidup lainnya dapat binatang, ataupun manusia.Jika
terpenuhi. membahas mengenai individu atau
c. Lingkungan Budaya kelompok manusia, maka yang
dimaksud daya dukung lingkungan di
Lingkungan budaya adalah
sini adalah ukuran kemampuan suatu
segala kondisi baik berupa materi
lingkungan mendukung sejumlah
(benda) maupun nonmateri yang
individu atau kelompok manusia
dihasilkan manusia melalui aktivitas
untuk dapat hidup dengan wajar
dan kreativitasnya. Lingkungan
dalam lingkungan tersebut.
budaya dapat berupa bangunan,
peralatan, pakaian, senjata, dan juga Lingkungan yang ada di
termasuk nonmateri, seperti tata sekitar manusia sangatlah beragam,
nilai, norma, adat istiadat, kesenian, begitu pula dengan daya dukung
dan sistem politik. Standar kualitas lingkungannya. Pada lingkungan
lingkungan budaya dikatakan baik yang berbeda maka akan memiliki
jika di lingkungan tersebut dapat daya dukung yang berbeda pula. Daya
memberikan rasa aman dan sejahtera dukung lingkungan tidak mutlak,
bagi semua anggota masyarakatnya tetapi berkembang sesuai faktor atau
dalam menjalankan dan mengem sumber daya yang memengaruhinya,
bangkan sistem budayanya. antara lain faktor geografi dan sosial-
budaya. Adapun yang dimaksud
Hal lain yang tidak kalah penting
dengan faktor-faktor geografi dan
untuk diketahui di dalam memahami
sosial budaya di antaranya sebagai
kualitas lingkungan adalah daya
berikut.
dukung lingkungan (carryingcapacity).
Daya dukung lingkunganadalah a. Faktor geografi, seperti iklim,
ukuran kemampuan suatu lingkungan kesuburan tanah, dan erosi.
mendukung sejumlah kumpulan b. Faktor sosial-budaya, seperti
atau populasi jenis makhluk ilmu, pengetahuan, dan
hidup tertentu untuk dapat hidup teknologi.
dalam suatu lingkungan tertentu. Daya dukung lingkungan sangat
Lingkungan tersebut dapat berupa berkaitan erat dengan kepadatan
sebidang lahan, wilayah tertentu, (densitas) suatu populasi atau jumlah
atau ekosistem tertentu. Misalnya,

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 153


makhluk hidup yang terdapat akhirnya menimbulkan masalah
dalam suatu lingkungan tertentu. lingkungan atau ketimpangan
Dengan mengetahui daya dukung ekologi. Manusia dengan kemampuan
atau kemampuan lingkungan dalam ilmu, pengetahuan, dan teknologi
mendukung populasi di atasnya, dapat meningkatkan daya dukung
dapat dihitung kemampuan tertinggi lingkungan. Melalui penerapan
(maksimal) lingkungan tersebut. teknologi dalam bidang pertanian,
Berapakah yang dapat didukung peternakan, dan permukiman,
lingkungan yang bersangkutan agar manusia dapat mengembang
sejumlah makhluk hidup (populasi) kan serta meningkatkan daya
dapat hidup dengan wajar. dukung lingkungan sehingga
Tingkat kepadatan dapat mampu memakmurkan kehidupan
dikelompokkan menjadi tiga macam, penduduk. Sebagai contoh, dengan
yaitu sebagai berikut. diterapkannya program intensifikasi
pertanian oleh pemerintah, maka satu
a. Tingkat kepadatan maksimum hektar sawah yang sebelumnya hanya
(tertinggi). mampu menghasilkan satu ton gabah
b. Tingkat kepadatan optimum padi dapat menjadi dua atau tiga ton
(cukup/sedang/wajar). gabah padi.
c. Tingkat kepadatan berlebih Akibat dari kemajuan ilmu
(kelebihan populasi). pengetahuan dan teknologi manusia
Kepadatan populasi mencapai pun dapat menurunkan daya
tingkat berlebih jika kepadatannya dukung lingkungan bahkan dalam
melebihi kepadatan yang mampu waktu singkat sampai kepada batas
didukung. Dapat dikatakan juga kemampuannya.Sumber daya
bahwa lingkungan telah sampai lingkungan yang seharusnya berperan
kepada batasnya sehingga pada saat menopang kehidupan manusia atau
yang bersamaan akan terjadi masalah makhluk hidup lainnya tidak lagi
lingkungan atau ketimpangan mampu mendukung kelangsungan
ekologi. kehidupannya.Maka yang terjadi
Jumlah manusia sampai saat ini adalah sebuah bencana baik alam
terus bertambah dan berkembang. maupun kemanusiaan.Dalam ekologi,
Adapun permukaan bumi yang manusia dikenal sebagai makhluk
merupakan ekosistem kehidupan paling dominan (man ecological
manusia luasnya tetap. Hal ini akan dominant).Artinya, manusia sangat
mengakibatkan terjadinya benturan mampu memanfaatkan ling kungan
antara pertumbuhan jumlah manusia bagi kesejahteraan hidupnya.Oleh
dan daya dukung lingkungan, pada karena kemampuan akalnya, saat

154 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


ini manusia sangat berperan dalam perwujudan capacity building
menentukan alam dibandingkan masyarakat yang bernuansa
makhluk lainnya. Alam atau pada pemberdayaan sumberdaya
lingkungan hidup akan lestari, serasi, manusia melalui pengembangunan
atau hancur, semata-mata tergantung kelembagaan pembangunan
pada kemauan manusia itu sendiri. mulai dari tingkat pusat sampai
tingkat pedesaan, memberdayaan
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
masyarakat bertujuan mendidik
A. Dampak Pendidikan masyarakat agar mampu membantu
Keaksaraan Fungsional diri mereka sendiri. Tujuan yang akan
Terhadap Kualitas Kehidupan diapai melalui usaha pemberdayaan
Sosial Warga Belajar
masyarakat adalah masyarakat yang
Tujuan pendidikan Keaksaraan mandiri, berswadaya, kreatif dan
Fungsional adalah warga belajar dapat mampu mengadopsi inovasi.
meningkatkan mutu dan taraf hidup,
Pendidikan keaksaraan ada­
sehingga akan berdampak terhadap
lah upaya pembelajaran untuk
berbagai bidang kehidupan mereka
menumbuhkan dan mengembangkan
agar menjadi lebih baik dan berkwalitas
kemampuan membaca, menulis,
kehidupuan sosial ekonomi mereka
menghitung dan berbahasa Indonesia
agar menjadi lebih baik, karena
dengan kandungan nilai fungsional
kalau kita melihat bahwa mayoritas
bagi upaya peningkatan kualitas
sasaran program keaksaraan adalah
hidup dan penghidupan warga
masyarakat miskin.
masyarakat atau bagi mereka yang
Dalam konteks pendidikan memiliki kecakapan keaksaraan.
sepanjang hayat (life long education), Dalam arti luas setiap masyarakat
tanggung jawab program keaksaraan yang berpendidikan pasti berwacana,
tidak berhenti setelah program yaitu berkomunikasi baca tulis,
dinyatakan berakhir, namun harus namun wacananya belum tentu
sampai pada dampak pembelajaran berkualitas madani, literac’ madani
bagi kehidupan mereka secara adalah kemampuan masyarakat untuk
terus menerus sepanjang hidupnya. membaca agar mampu memberi
Adapan dampak pendidikan keputusan sosial yang bertanggung
keaksaraan fungsional terhadap jawab dan kemampuan menulis
kualitas kehidupan sosial warga secara kitis untuk mengaktualisasikan
belajar meliputi tingkat keberhasilan peran sosialnya dalam masyarakat,
masyarakatnya. membangun masyarakat madani
Pemberdayaan masyarakat yang merupakan ajang partisipasi
(community empowerment) adalah

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 155


warga negara sebagai bagian dari menimbulkan dampak negatif
kehidupan demokrasi. dalam kehidupan masyarakat.
Perilaku masyarakat sangat c. Faktor struktur (pola keruangan)
menentukan keberlangsungan inter­ yang masih menunjukkan
aksi masyarakat tersebut dengan adanya perbedaan individu
lingkungan, terutama menyangkut dan kelompok dari warga yang
kondisi lingkungan tempat tinggal dihadapkan pada suatu keadaan
dan sebagainya. Adapun bentuk yang mempunyai peranan atau
daripada prilaku masyarakat tersebut pengaruh yang kecil untuk
akan menentukan keberlangsungan diabaikan.
interaksi yang terjadi namun d. Faktor kepentingan, yaitu adanya
dalam hal ini manusia (masyarakat) kelompok warga yang lebih
mempunyai peran dan menjadi faktor mementingkan kepentingan
utama dalam interaksi tersebut. diri sendiri atau mereka yang
Menurut penulis cara hidup memperhatikan kepentingan
manusia dipengaruhi oleh banyak orang lain atau kepentingan
faktor, begitu juga cara hidup yang umum, juga akan mempunyai
ditunjukkan oleh sebagian masyarakat pengaruh terhadap tata
Desa Parado Wane dipengaruhi oleh kehidupan dengan lingkungan
beberapa faktor yang terlibat dalam sekitarnya.
interaksi kehidupan, yaitu antara lain Sebagian besar perilaku
: masyarakat yang mempengaruhi
lingkungan hidup dimulai dari
a. Faktor jarak (pola pemukiman
pandangan hidup, nilai yang di
penduduk Desa Parado Wane)
anut, cara hidup sampai pada sistem
dapat berpengaruh terhadap
aktivitas (penataan wadah tempat
keakraban, keseganan, rasa asing
aktivitas tersebut berlangsung).
yang menimbulkan kesenjangan
sosial dalam masyarakat. Melalui pendidikan Keaksaraan
b. Faktor status, status ekonomi Fungsional segala kemungkinan
(adanya golongan yang kaya dan dari cara pandang tersebut dapat
miskin), status sosial (adanya diarahkan menjadi lebih baik menuju
golongan bawah, menengah, peradaban yang lebih maju, karena
atas), status pendidikan dalam pendidikan Keaksaraan
(jenjang sekolah SD, SMP, Fungsional bukan hanya terpaksa pada
SMA, Perguruan Tinggi) yang kemampuan baca tulis keaksaraan
menimbulkan rasa rendah saja tetapi lebih kepada kelangsungan
diri atau rasa tinggi hati yang hidup yang lebih pada intinya mampu
merubah pola pikir manusia sebagai

156 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


diri pribadi, sebagai anggota keluarga masyarakat madani. Normatifnya
dan masyarakat. adalah warga belajar setelah mengikuti
program Keaksaraan Fungsionalakan
B. Dampak Pendidikan
mengalami peningkatan terhadap
Keaksaraan Fungsional
Terhadap Kualitas Kehidupan berbagai bidang kehidupan sosial,
Ekonomi Warga Belajar budaya dan ekonomi contohnya
Dalam penyelenggaraan pendi­ peningkatan terhadap kesehatan,
dikan keaksaraan, para warga peningkatan terhadap perekonomian
belajarnya selain terlibat dalam proses dan lain sebagainya.
calistungkom, mereka juga dilibatkan
dalam pembelajaran vakasional,
PENUTUP
yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mereka untuk menguasai A. Kesimpulan
suatu bidang atau kemampuan yang Dampak pendidikan Keaksaraan
dapat dipergunakan sebagai media Fungsional terhadap kualitas
untuk memperbaiki kondisi ekonomi kehidupan sosial ekonomi maka dapat
keluarganya. Dampak pendidikan disimpulkan bahwa, dengan adanya
keaksaraan terhadap kualitas program pendidikan keaksaraan
kehidupan ekonomi warga belajar fungsional masyarakat Desa Parado
adalah dapat dilihat berdasarkan Wane menjadi lebih berdaya, baik
berbagai tinjauan kehidupan dalam kehidupan sosial maupun
ekonominya misalnya warga belajar kehidupan ekonomi masyarakat Desa
sebagai pekerja, petani, buruh tani, Parado Wane.
pedagang, maupun sebagai ibu rumah 1. Dampak pendidikan keaksaraan
tangga. fungsional terhadap kualitas
Pendidikan keaksaraan buk­ kehidupan sosial adalah tercapai
anlah untuk keaksaraan itu sendiri, masyarakat yang mandiri dan
namun lebih kepada dampak dan beradab, masyarakat yang penuh
kebermaknaan bagi kehidupan ketekunan, dapat terwujudnya
mereka secara terus menerus harapan-harapannya.
sepanjang hidupnya, oleh karena itu 2. Mampu berpikir dan bertindak,
cara pandang dan pola pembelajaran mengendalikan dari dalam
sangat berperan penting khususnya adanya kemampuan mengatasi
kesadaran bagi para Tutor Keaksaraan masalah-masalah yang dihadapi,
Fungsional dalam mengemban tugas mempunyai keberanian
sebagai ujung tombak dari keberhasilan dan tanggung jawab sosial
program pemerintah mencerdaskan yang tinggi, seperti adanya
kehidupan bangsa, menuju peningkatan terhadap bidang

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 157


kesehatan masyarakat yang kehidupan, seperti halnya warga
meliputi tingkat kematian bayi belajar sebagai anggota keluarga,
dan balita 0%, jumlah balita petani, buruh tani, pedagang,
dengan gizi baik mencapai maupun sebagai ibu rumah tangga.
100%, peningkatan angka Dengan demikian kualitas kehidupan,
harapan hidup, cakupan baik dalam lingkup sosial maupun
kepemilikan MCK. Bidang ekonomi dikatagorikan menjadi
keamanan dan ketertiban lebih baik dan pada akhrnya akan
masyarakat meningkat. Hal ini berdampak terhadap peningkatan
dapat dilihat melalui tidak ada kualitas sumber daya manusia secara
konflik, perkelahian, pencurian keseluruhan.
dan perampokan, perjudian,
kasus narkoba, prostitusi,
pembunuhan, kejahatan DAFTAR PUSTAKA
seksual, kasus kekerasan dalam Agus Suwignyo. 2008. Pendidikan
rumah tangga, penculikan, Tinggi Goncangan Perubahan.
dan lain sebagainya. Bidang Penerbit PUSTAKA Pelajar
partisipasi masyarakat yang Celeban Timur ult III/548
ditunjukkan dengan tingginya Yogyakarta.
tingkat partisipasi masyarakat Agus Pranoto Basuki, dkk. Program
dalam hal pemilihan Pemberantasan Buta Aksara.
umum, MUSRENBANG, Departemen Pendidikan
kegotongroyongan penduduk Nasional Direktorat Jenderal
dan lain sebagainya, hal ini Pendidikan Luar Sekolah
merupakan bentuk perwujudan Direktorat Pendidikan
masyarakat yang mempunyai Masyarakat. 2005.
kesadaran yang tinggi dalam Agus Ramdhani, S.Sos. dkk. Pendidikan
berbagai aspek kehidupan Keaksaraan dan Implementasi
sosial. Pembelajarannya, porum Tutor
Dampak pendidikan keak­ Pendidikan Keaksaraan Provinsi
saraan fungsional terhadap kualitas Jawa Barat, Tahun 2009.
kehidupan ekonomi adalah
masyarakat Desa Parado Wane
Bagong Suyanto Sutinah. Metode
mampu meningkatkan mutu dan taraf
Penelitian Sosial, Berbagai
hidup yang lebih baik seperti halnya
Alternatif Pendekatan. Prenada
cara pemenuhan kebutuhan. Melalui
Media Group. 2005.
keterampilan yang dimiliki dan dapat
dipergunakan dalam berbagai bidang

158 | M ua m a l at Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


Ditjen PLS. Penyusunan Bahan Ajar. Pendidikan Luar Sekolah
Departemen Pendidikan Direktorat Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Masyarakat. 2006.
Pendidikan Luar Sekolah Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan
Direktorat Pendidikan KF Inova Kreatif Model (32) Hari di
Masyarakat. 2006. NTB. Pemerintah Provinsi Nusa
Depdiknas. 2003. Pendidikan Tenggara Barat Tahun 2009.
Keaksaraan dan Rencana Aksi Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi
Nasional. Depdiknas. Direktorat Suatu Pengantar, Devisi Buku
Pendidikan Masyarakat. Perguruan Tinggi. PT. Raja
Kusnadi, M.Pd, dkk. Panduan Umum Grafindo Persada Jakarta.
Pelatihan Program Pendidikan Tim Pengembangan. Model
Keaksaraan.Depar temen Pembelajaran Partisipatif,
Pendidikan Nasional Direktorat Kelompok Program Keaksaraan
Jenderal Pendidikan Luar Fungsional. Balai Pengembangan
Sekolah Direktorat Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat
Masyarakat. 2014. NTB. 2004.
Media Komunitas Pendidikan Yusuf Ibrahim, 1990, Pengantar
Keaksaraan AKSARA. Metode Belajar Pendidikan Luar
Pengembangan Program Pendidikan Sekolah : Jakarta PKB yagiri
Keaksaraan, Edisi Mei-Juni 2007. Lembang Bandung, Dirjen
Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. PLSP Depdikbud.
Gerakan Nasional Percepatan Yatim Riyanto, M.Pd. Metodologi
Pemberantasan Buta Aksara. Penelitian Pendidikan. Penerbit
Departemen Pendidikan SIC. 2001.
Nasional Direktorat Jenderal

M u’a m a l at Volume IX, Nomor 2 Desember 2017 | 159

Anda mungkin juga menyukai