Kemampuan Pemahaman Matematis
Kemampuan Pemahaman Matematis
net/publication/363839120
CITATIONS READS
0 1,226
1 author:
Hardika Saputra
IAI Agus Salim Metro
39 PUBLICATIONS 56 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Hardika Saputra on 25 September 2022.
Hardika Saputra
*Dosen Matematika PGMI IAI Agus Salim Metro Lampung
A. Pendahuluan
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya maupun
aspek pemahamannya, mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan
ilmu dan teknologi. Untuk itu matematika sekolah perlu difungsikan sebagai
suatu wahana untuk menumbuh-kembangkan kecerdasan, kemampuan
keterampilan serta untuk membentuk kepribadian siswa. Seiring dengan
perkembangan IPTEK, perkembangan pendidikan mengalami pergeseran.
Pada pembelajaran matematika sangatlah penting mempelajari tentang
pemahaman konsep, karena pemahaman konsep tersebut adalah dasar untuk
mengajar-kanmatematika kepada orang lain secara lebih medalam, guru harus
mempunyai pemahaman konsep matematis yang lebih dalam untuk memberikan
gambaran kepada siswa-siswinya mengapa logika matematika bekerja dan
bagaimana logika matematika mengatasi masalah dalam kehidupan. Kesulitan
siswa dalam mempelajari matematika dikarenakan siswa tidak
membangunsendiri tentang pengetahuan konsep-konsep matematika melainkan
cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika tanpa mengetahui makna
yang terkandung pada konsep tersebut sehingga saat siswa menyelesaikan
masalah matematika siswa sering melakukan kesalahan dan tidak menemukan
solusi penyelesaian masalahnya.
Menurut Skemp (Suhendar, 2014) yang menyatakan bahwa dalam
pembelajaran matematika dikenal dua jenis pemahaman yakni pemahaman
instrumental dan pemahaman relasional. Pemahaman instrumental adalah
kemampuan menghafal dan memahami konsep atau prinsip secara terpisah,
menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana, dan mengerjakan perhitu-
ngan secara algoritmik. Dalam hal ini seseorang hanya memahami urutan
pengerjaan atau algoritma. Sedangkankemampuan pemahaman relasional adalah
kemampuan mengaitkan suatu konsep atauaturan dengan konsep/aturan
lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. Siswa dikatakan
telah memiliki pemahaman mendalam apabila siswa mampumengaitkan antara
konsep satu dengan konsep yang lainnya serta mengetahui setiap prosedur yang
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam matematika.
Dalam pembelajaran matematika, pemahaman matematis merupakan
kemampuan yang sangat penting dan harus dimiliki oleh siswa. Kemampuan
pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran,
memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan
hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman mahasiswa
dapat lebih mengerti akan konsep materi perkuliahan itu sendiri. Pemahaman
matematis juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang
disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk
mencapai konsep yang diharapkan
Daftar Pustaka
Al-Siyam, E., & Sundayana, R. (2014). Perbandingan kemampuan pemahaman
matematika antara siswa yang mendapatkan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) dan Metakognitif. Mosharafa: Jurnal
Pendidikan Matematika, 3, 55–66.
Anderson, L. W., Krathwohl, D. R., Airasian, P. W., Cruikshank, K. A., Mayer, R.
E., Pintrich, P. R., … Wittrock, M. C. (2001). A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives (Abridged). New York: Longman.
Astuti, T. P. (2013). Perbedaan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Antara
Yang Mendapatkan Model Pembelajaran Snowball Throwing dengan Yang
MEndapatkan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).
Skripsi STKIP. Garut.
Bani, A. (2011). Meningkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran
matematik siswa sekolah menengah pertama melalui pembelajaran
penemuan terbimbing, SPS UPI, Bandung. UPI:Bandung.
Burhan, I. A. (2012). Peningkatkan kemampuan pemahaman dan komunikasi
matematika siswa SD melalui pendekatan realistic mathematics education
(RME) (Studi kuasi eksperimen pada siswa kelas III SD di Kecamatan
Sukajadi Kota Bandung tahun pelajaran 2011-2012). Kontribusi
Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru
dan Siswa, 1-16.
Diana, P., Marethi, I., & Pamungkas, A. S. (2020). Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa: Ditinjau dari Kategori Kecemasan Matematik.
SJME (Supremum Journal of Mathematics Education), 4(1), 24.
https://doi.org/10.35706/sjme.v4i1.2033
Ferdianto, F., & Ghanny. (2014). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Melalui Problem Posing. Euclid, 1(1), 47–54. Retrieved
from http://www.fkipunswagati.ac.id
Hutagalung, R. (2017). Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa melalui pembelajaran guided discovery berbasis budaya toba di smp
negeri 1tukka. Journal of Mathematics Education and Science, 2(2), 70–77.
Karim, A., & Nurrahmah, A. (2018). Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis
Mahasiswa Pada Mata Kuliah Teori Bilangan. Jurnal Analisa, 4(1), 179–
187. https://doi.org/10.15575/ja.v4i1.2101
Kilpatrick, J., Swafford, J., Findell, B., & Editors. (2001). Adding it Up: Helping
Children Learn Mathematics. National Academy Press.
National Council of Teachers of Mathematics. (2000). Principles and standards for
school mathematics. Reston, VA: NCTM.
Nila, K. (2008). Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematika.
Prosiding SeminarNasional Matematika dan Pendidikan Matematika,
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Oktoviani, V., Widoyani, W. L., & Ferdianto, F. (2019). Analisis kemampuan
pemahaman matematis siswa SMP pada materi sistem persamaan linear
dua variabel. Edumatica, 9(1), 39–45.
https://doi.org/10.22437/edumatica.v9i1.6 346.
Pujiani. (2017). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMK
dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual. Skripsi STKIP Siliwangi
Bandung.
Sari, D. P., Nurochmah, N., Haryadi, H., & Syaiturjim, S. (2016). Meningkatkan
kemampuan pemahaman matematis melalui pendekatan pembelajaran
student teams achivement division. Jurnal Riset Pendidikan Matematika,
3(1), 16–22. https://doi.org/10.21831/jrpm.v3i1.7547
Suhendar, N. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematik Siswa dengan Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS). Skripsi UIN. Jakarta: Tidak diterbitkan.
Sumarmo, U. (2014). Asesmen Soft Skill dan Hard Skill Matematik Siswa Dalam
Kurikulum 2013, 1–30. Retrieved from https://anzdoc.com/asesmen-soft-
skill-danhard-skill-matematik-siswa-dalam-kuri.html
Wahyuli, E. B. (2011). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student
teams–achievement divisions (STAD) untuk meningkatkan pemahaman
konsep matematika padamateri persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
pada peserta didik kelas X teknik komputer jaringan (TKJ) di SMK 45
Wonosari (Doctoral dissertation, UNY).
Yani, C. F., Maimunah, M., Roza, Y., Murni, A., & Daim, Z. (2019). Analisis
Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi Bangun Ruang Sisi
Lengkung. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 203–214.
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i2.481