Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Kajian Pendidikan Matematika

Oleh

UMMI QULSUM

NPM 165050026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Pemahaman Konsep
Matematis untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Pendidikan Matematika.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak yang telah
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada Bapak Dr. H. Beni Yusepa G.P, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata
kuliah Kajian Pendidikan Matematika dan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Terlepas dari semua itu penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasa yang digunakan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menerima segala saran dan
kritik dari pembaca.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah Pemahaman Konsep Matematis


ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Bandung, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Definisi Pemahaman dan Konsep ............................................................. 3

B. Pemahaman Konsep Matematis ............................................................... 4

C. Indikator Pemahaman Konsep Matematis .............................................. 6

D. Contoh Soal Pemahaman Konsep Matematis ......................................... 7

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi ini, banyak tantangan atau masalah kehidupan sehari-hari
yang begitu kompleks. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan global yaitu
membekali diri dengan pendidikan. Pendidikan memegang peran penting bagi
kemajuan suatu bangsa. Untuk mencapai kemajuan di bidang pendidikan
penguasaan matematika sangatlah penting. Matematika menjadi salah satu ilmu
dasar yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan ilmu lain. Oleh
karena itu, pelajaran matematika diharapkan dapat menjadi solusi bagi siswa untuk
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Dalam pembelajaran matematika kemampuan pemahaman konsep merupakan


kemampuan penting yang harus dimiliki siswa. Menurut Permendikbud No. 58
Tahun 2014, memahami konsep matematika merupakan kompetensi dalam
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menggunakan konsep maupun algoritma,
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam memecahkan masalah. Dalam
pembelajaran matematika pemahaman merupakan aspek yang sangat penting.
Pemahaman matematis merupakan landasan penting untuk siswa berpikir dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan matematika maupun persoalan-persoalan di
kehidupan sehari-hari (Kesumawati, 2008, hlm. 234).

Pemahaman adalah suatu proses yang terdiri dari kemampuan untuk


menerangkan dan menginterpretasikan sesuatu, mampu memberikan gambaran,
contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai serta mampu memberikan
uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, sedangkan konsep merupakan sesuatu
yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian.
Sehingga siswa dikatakan memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika
jika dia dapat merumuskan strategi penyelesaian, menerapkan perhitungan
sederhana, menggunakan simbol untuk mempresentasikan konsep, dan mengubah
suatu bentuk ke bentuk lain seperti pecahan dalam pembelajaran matematika
(Susanto, 2013).
1
2

Meskipun kemampuan pemahaman konsep sangat penting, faktanya


pemahaman konsep matematis siswa masih relatif rendah (Romadon dan Mahmudi,
2019, hlm. 59). Menurut hasil studi Trends In International Mathematics and
Science Study (TIMSS) tahun 2011 menunjukkan bahwa penguasaan matematika
siswa Indonesia berada pada peringkat 38 dari 45 negara. Indonesia hanya mampu
mengumpulkan 386 poin dari skor rata-rata 500. Hal tersebut berkaitan dengan
pemahaman konsep matematis siswa, maka hasil dari TIMSS dapat menunjukkan
masih rendahnya pemahaman konsep matematis siswa yang dimikili oleh siswa
SMP di Indonesia (Zakka, 2018).

Menurut hasil penelitian Mawaddah dan Maryanti (2016, hlm. 77) berdasarkan
hasil wawancara peneliti dengan guru matematika dan siswa-siswa di SMP Negeri
17 Banjarmasin telah diketahui ketidakmampuan siswa dalam pembelajaran
matematika, masih banyak siswa yang belum paham tentang materi yang diajarkan,
matematika cenderung dianggap pelajaran yang sulit dan tidak disukai siswa.
Akibatnya hal tersebut menyebabkan nilai nilai rata-rata hasil belajar menjadi
rendah yang terlihat berada di bawah KKM yaitu sebesar 65 pada UTS.

Dikutip dari website detiknews (detik.com) yang menyatakan bahwa rata-rata


hasil UNBK 2019 tingkat SMP masih di bawah standar. Rata-rata semua mata
pelajaran UN masih berada di 52 poin, sedangkan standar kompetensi yang
ditetapkan adalah 55.

Untuk mencapai kemampuan pemahaman konsep siswa dalam matematika


bukanlah hal yang mudah, karena setiap siswa memiliki kemampuan pemahaman
yang berbeda dalam memahami konsep. Namun peningkatan kemampuan
pemahaman konsep matematika harus diupayakan untuk keberhasilan siswa dalam
belajar. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, makalah ini mengkaji tentang
pemahaman konsep matematis siswa dalam pembelajaran matematika.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pemahaman dan Konsep


Hal terpenting dalam pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran
yaitu siswa mampu memahami segala sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya.
Pemahaman menjadi sangat penting dalam pembelajaran, karena pemahaman
merupakan proses berpikir yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dengan
pemahaman siswa akan dapat mencapai kemampuan yang lebih tinggi.

Pemahaman merupakan hasil belajar seseorang, sehingga dia dapat


menjelaskan dengan kalimat sendiri apa yang telah dibacanya, memberi contoh, dan
menerapkan contoh pada kasus lain (Sudjana dalam Nuzilatus, 2014, hlm. 11).
Sejalan dengan hal tersebut menurut Sudijono dalam Sholihin (2017, hlm. 10),
pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti sesuatu setelah sesuatu
itu dipelajari dan diingatnya. Menurut Benyamin S. Bloom pemahaman adalah
untuk menginterpretasi atau mengulang informasi dengan bahasa sendiri
(Arraudhah, 2014, hlm. 8). Pemahaman adalah suatu proses yang terdiri dari
kemampuan untuk menerangkan dan menginterpretasikan sesuatu, mampu
memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai serta
mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, sedangkan konsep
merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau
suatu pengertian (Susanto, 2013).

Bloom dalam Dewiatmini (2010, hlm. 13) mengatakan bahwa pemahaman


meliputi kemampuan untuk menangkap makna dalam arti yang dipelajari.
Pemahaman adalah kemampuan yang menuntut siswa untuk mengerti pelajaran
yang telah disampaikan oleh guru (Arifin, 2009). Pemahaman merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa untuk mengingat, menjelaskan kembali, dan
mengembangkan kemampuan belajarnya (Rahmawati dan Kusuma, 2019, hlm. 3).
Menurut Mawaddah dan Maryanti (2016, hlm. 77), pemahaman merupakan
kemampuan untuk mengemukakan suatu gambaran, contoh, dan penjelasan dengan
3
4

lebih kreatif. Sedangkan konsep merupakan suatu gagasan, pengertian, pemikiran


yang tergambar dalam pikiran. Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan
untuk menggolongkan kumpulan objek tertentu (Muh. Alamsyah, 2017, hlm. 20).

Konsep adalah ide-ide atau proses yang digunakan untuk mengklasifikasikan


sebuah objek dan diungkapkan dalam bentuk definisi (Bahar, Rahman, dan Minggi,
2012, hlm. 182). Konsep adalah suatu ide yang ada dalam pikiran atau suatu ide
abstrak yang digunakan untuk mengklasifikasikan yang umumnya dinyatakan
dengan istilah atau rangkaian kata (Yuniati, 2013, hlm. 131). Konsep menurut
Dewiatmini (2010, hlm. 13) adalah satuan arti yang mewakili berbagai objek.

Berdasarkan pengertian pemahaman dan konsep di atas, penulis


menyimpulkan bahwa pemahaman adalah suatu cara untuk mengemukakan hasil
belajar yang telah diperoleh dengan kata-kata sendiri, sedangkan konsep adalah
pemikiran akan suatu objek yang dilambangkan dalam bentuk kata.

B. Pemahaman Konsep Matematis


Pemahaman konsep matematis merupakan tingkatan hasil belajar siswa yang
sangat penting dalam pembelajaran matematika karena selain menjadi salah satu
tujuan pembelajaran matematika dengan pemahaman konsep matematis siswa
dapat mendefinisikan atau menjelaskan kembali pelajaran yang telah disampaikan
guru dengan menggunakan kalimat sendiri. Jika siswa mampu mendefinisikan atau
menjelaskan kembali, maka siswa tersebut telah memahami konsep dari suatu
pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan memiliki susunan kalimat yang
berbeda dengan konsep yang telah diberikan namun maksudnya sama, sehingga
pembelajaran yang dilakukan itu bermakna dan memahami yang telah diajarkan.

Depdiknas dalam Kesumawati (2008) mengungkapkan pemahaman konsep


merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan
dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman
konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah. Pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan
5

yang berkaitan dengan memahami ide-ide matematika yang menyeluruh dan


fungsional (Fahrudin, Zuliana, dan Bintoro, 2018, hlm. 15).

Pemahaman konsep matematis adalah salah satu kemampuan untuk memahami


atau menjelaskan suatu situasi yang memiliki sifat-sifat umum yang diketahui
dalam matematika (Rahayu, 2012, hlm. 10). Sejalan dengan hal tersebut Fitriyani
dan Suhendri (2017, hlm. 152) mengatakan bahwa kemampuan pemahaman konsep
matematis adalah kemampuan seseorang untuk dapat menjelaskan kembali
matematika yang diperolehnya baik dalam bentuk lisan maupun tulisan kepada
orang lain sehingga orang lain dapat mengerti apa yang disampaikannya.

Menurut Skemp (Nurdiawan, Maryam, Luthfia, Satria, Hermawan, dan


Hidayat, 2019, hlm. 66) pemahaman konsep matematis didefinisikan sebagai
kemampuan siswa dalam mengaitkan notasi dan simbol matematika dengan ide-ide
matematika ke dalam pemahaman logis. Sedangkan menurut Ernawati (Ambarwati,
Setiawan, Akbar, dan Afrilianto, 2019, hlm. 298) pengertian pemahaman konsep
matematis adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu
mengungkapkan suatu materi yang disajikan dalam bentuk lain yang dapat
dipahami, mampu memberikan interpretasi, dan mengklasifikasikannya.

Berdasarkan berbagai pengertian pemahaman konsep matematis, penulis


menyimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan
seseorang dalam mengemukakan kembali materi yang diperolehnya baik secara
lisan maupun tulisan kepada orang lain sehingga orang tersebut benar-benar
mengerti apa yang telah dia sampaikan walaupun kalimatnya sedikit berbeda
dengan kalimat pada materi sebenarnya.

Menurut Hiebert dan Carpenter (Amir, 2014, hlm. 118) keuntungan


pembelajaran pemahaman konsep matematis, yaitu:

1. Pemahaman memberikan generatif artinya bila seseorang telah memahami


suatu konsep, maka pengetahuan itu akan mengakibatkan pemahaman yang
lain karena adanya jalinan antar pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga
setiap pengetahuan melalui keterkaitan dengan pengetahuan yang sudah ada
sebelumnya.
6

2. Pemahaman memacu ingatan artinya suatu ingatan yang telah dipahami dengan
baik akan diatur dan dihubungkan secara efektif dengan pengetahuan-
pengetahuan yang lain melalui pengorganisasian skema atau pengetahuan
secara lebih efisien di dalam struktur kognif berpikir sehingga pengetahuan itu
lebih mudah diingat.
3. Pemahaman mengurangi banyaknya hal yang harus diingat artinya jalinan yang
terbentuk antara pengetahuan yang satu dengan yang lain dalam struktur
kognitif siswa yang mempelajarinya dengan penuh pemahaman merupakan
jalinan yang sangat baik.
4. Pemahaman meningkatkan transfer belajar artinya pemahaman suatu konsep
matematika akan diperoleh siswa yang aktif menemukan keserupaan dari
berbagai konsep tersebut. Hal ini akan membantu siswa untuk menganalisis
apakah suatu konsep tertentu dapat diterapkan untuk suatu kondisi tertentu.
5. Pemahaman mempengaruhi keyakinan siswa artinya siswa yang memahami
matematika dengan baik akan mempunyai keyakinan yang positif yang
selanjutnya akan membantu perkembangan pengetahuan matematikanya.

C. Indikator Pemahaman Konsep Matematis


Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap suatu konsep matematika dapat
diketahui dari indikator pemahaman konsep matematis. Adapun indikator
pemahaman konsep menurut Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas
(Kesumawati, 2008), yaitu:

1. Menyatakan ulang sebuah konsep.


2. Mengklarifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya.
3. Memberi contoh dan bukan contoh.
4. Menyajikan konsep dalam berbagai representasi matematis.
5. Membangun syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep.
6. Mengembangkan dan memanfaatkan serta memilih prosedur tertentu atau
operasi tertentu.
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
Wardhani dalam Haji (2014, hlm. 4) mengatakan bahwa indikator pemahaman
konsep matematis sebagai berikut:
7

1. Siswa dapat menyatakan ulang konsep yang telah dipelajarinya.


2. Siswa dapat mengklasifikasikan objek sesuai dengan karakteristik konsep yang
bersangkutan.
3. Siswa dapat menerapkan konsep pada situasi baru.
4. Siswa dapat memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang
bersangkutan.
5. Siswa dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi.
6. Siswa dapat mengaitkan konsep tersebut secara internal dan eksternal.
7. Siswa dapat mengembangkan syarat perlu dan cukup dari konsep tersebut.
Menurut Lanya (2016, hlm. 20), indikator pemahaman konsep matematis
adalah sebagai berikut:
1. Mampu menyatakan kembali definisi.
2. Mampu menyebutkan sifat suatu persoalan.
3. Mampu memberi contoh dan bukan contoh.
4. Mampu menggunakan konsep dalam menyelesaikan soal.
Sedangkan menurut National Council of Teacher of Mathematics (NCTM)
dalam Hakim, Rosita, dan Dewi (2019, hlm. 24) kemampuan pemahaman konsep
matematis diukur melalui indikator sebagai berikut: (1) mendefinisikan konsep
secara verbal dan tulisan, (2) mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan
contoh, (3) menggunakan model, diagram, dan simbol-simbol untuk
merepresentasikan suatu konsep, (4) mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk
representasi lain, (5) mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep, (6)
mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan
suatu konsep, dan (7) membandingkan dan membedakan konsep-konsep.

D. Contoh Soal Pemahaman Konsep Matematis


Dalam makalah ini, penulis memberi contoh soal pemahaman konsep
matematis dengan materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Nilai Mutlak untuk SMP.

1. Jelaskan kembali pengertian dari persamaan dan pertidaksamaan linear satu


variabel dengan menggunakan kalimat sendiri.
2. Tentukan himpunan penyelesaian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel dari
8

|3𝑥 − 6| ≥ 3
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan |𝑥 − 1|2 + |𝑥 − 1| < 6
4. Perhatikan macam-macam persamaan berikut:
i. |3𝑥 − 9| = 4
ii. 2|8𝑥 − 7| = 13
iii. |4𝑥 + 3𝑥| = 1
iv. 3𝑥 + |2 − 𝑥| = 18
Manakah dari persamaan tersebut yang memiliki himpunan penyelesaian 5?

5. Waktu rata-rata yang diperlukan siswa berlari menempuh 1 mil adalah 10


menit. Catatan waktu lari siswa bisa lebih cepat atau lebih lambat 1 menit dari
waktu rata-rata ini. Tulislah sebuah persamaan untuk menampilkan situasi ini.
Selesaikan persamaan tersebut untuk menentukan waktu tercepat dan terlama
yang ditempuh sekelompok siswa tersebut.
6. Suhu tubuh normal manusia adalah 37℃. Jika besar suhu tubuh x berbeda
sedikit 0,5℃ dari suhu tubuh normal, maka orang yang memiliki suhu tubuh
seperti ini berpotensi tidak sehat. Modelkan suhu tidak sehat tersebut sebagai
suatu pertidaksamaan nilai mutlak, dan selesaikan pertidaksamaan tersebut.
7. Gambarlah grafik fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥 − 2| (untuk x 𝜖 R).
BAB III

PENUTUP

Pada era globalisasi ini, banyak tantangan atau masalah kehidupan sehari-hari
yang begitu kompleks. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan global yaitu
membekali diri dengan pendidikan. Pendidikan memegang peran penting bagi
kemajuan suatu bangsa. Untuk mencapai kemajuan di bidang pendidikan
penguasaan matematika sangatlah penting. Matematika menjadi salah satu ilmu
dasar yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan ilmu lain. Oleh
karena itu, pelajaran matematika diharapkan dapat menjadi solusi bagi siswa untuk
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Dalam pelajaran matematika hal terpenting adalah tercapainya tujuan


pembelajaran yaitu siswa mampu memahami segala sesuatu berdasarkan
pengalaman belajarnya. Pemahaman menjadi sangat penting dalam pembelajaran,
karena pemahaman merupakan proses berpikir yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari dengan pemahaman siswa akan dapat mencapai kemampuan yang lebih
tinggi. Pemahaman adalah suatu cara untuk mengemukakan hasil belajar yang telah
diperoleh dengan kata-kata sendiri, sedangkan konsep adalah pemikiran akan suatu
objek yang dilambangkan dalam bentuk kata.

Pemahaman konsep matematis merupakan tingkatan hasil belajar siswa yang


sangat penting dalam pembelajaran matematika karena selain menjadi salah satu
tujuan pembelajaran matematika dengan pemahaman konsep matematis siswa
dapat mendefinisikan atau menjelaskan kembali pelajaran yang telah disampaikan
guru dengan menggunakan kalimat sendiri. Jika siswa mampu mendefinisikan atau
menjelaskan kembali, maka siswa tersebut telah memahami konsep dari suatu
pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan memiliki susunan kalimat yang
berbeda dengan konsep yang telah diberikan namun maksudnya sama.

Pemahaman konsep matematis yaitu kemampuan seseorang dalam


mengemukakan kembali materi yang diperolehnya baik secara lisan maupun tulisan

9
10

kepada orang lain sehingga orang tersebut benar-benar mengerti apa yang telah dia
sampaikan walaupun kalimatnya sedikit berbeda dengan kalimat pada materi
sebenarnya.

Kemampuan pemahaman konsep matematis dapat diukur melalui indikator


sebagai berikut:

1. Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan.


2. Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh.
3. Menggunakan model, diagram, dan simbol-simbol untuk merepresentasikan
suatu konsep.
4. Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk representasi lain, (5) mengenal
berbagai makna dan interpretasi konsep.
5. Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang
menentukan suatu konsep.
6. Membandingkan dan membedakan konsep-konsep.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Levia H., Setiawan, Iwan., Akbar, Padillah., & Afrilianto, M. (2019).
Relasi Antara Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa SMP dengan
Metode Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A Teacher Here. Journal on
Education, 1(2), 297-308. http://jonedu.org/index.php/joe/article/view/67
(Diakses tanggal 20 November)

Amir, Almira. (2014). Penggunaan Model Pembelajaran SQ3R Terhadap


Pemahaman Konsep Matematika. LOGARITMA: Jurnal Ilmu-Ilmu
Kependidikan dan Sains, 2(2), 115-127. http://repo.iain-
padangsidimpuanrepo.iain-padangsidimpuan.ac.id/140/
(Diakses tanggal 20 November)

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arraudhah, Rahmi. (2014). Perbandingan Tingkat Pemahaman Pada Materi


Pelajaran Ekonomi antara Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri
Satu (SMAN 1) Bangkinang dengan Pondok Pesantren Daarun Nahdhah
Tawalib Bangkinang (PPDN-TB) Kabupaten Kampar. Skripsi. UIN SUSKA
Riau: Diterbitkan. http://repository.uin-suska.ac.id/4482/
(Diakses tanggal 18 November 2019)

Bahar, Erni Ekafitria., Rahman, A., & Minggi, Ilham. (2012). Analisis Pemahaman
Mahasiswa Terhadap Konsep Limit Fungsi di Satu Titik (Studi Kasus pada
Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNM). SAINSMAT: Jurnal Ilmiah
Ilmu Pengetahuan Alam, 1(2), 181-190.
https://ojs.unm.ac.id/sainsmat/article/view/742
(Diakses tanggal 18 November 2019)

Detik.com. (2019). Rata-rata Hasil UNBK 2019 Tingkat SMP Masih di Bawah
Standar. https://m.detik.com/news/berita/d-4568718/rata-rata-hasil-unbk-
2019-tingkat-smp-masih-di-bawah-standar
(Diakses tanggal 11 Oktober 2019)
11
12

Dewiatmini, Pramita. (2010). Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep


Matematika Pada Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas VII A SMP Negeri
14 Yogyakarta dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD). Skripsi. UNY: Diterbitkan.
https://eprints.uny.ac.id/2118
(Diakses tanggal 18 November 2019)

Fahrudin, A. G., Zuliana, E., & Bintoro, H. S. (2018). Peningkatan Pemahaman


Konsep Matematika melalui Realistic Mathematic Education Berbantuan Alat
Peraga Bongpas. ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 1(1), 14-
20. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/anargya/article/view/2280
(Diakses tanggal 18 November 2019)

Fitriyani., & Suhendri, Huri. (2017). Pengaruh Metode Resitasi Terhadap


Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Prosiding Diskusi Panel
Nasional Pendidikan Matematika.
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/repository/article/view/2037
(Diakses tanggal 11 Oktober 2019)

Haji, Saleh. (2014). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Melalui


Pembelajaran Matematika Concept-Rich. Seminar Nasional Pendidikan
Matematika. Bengkulu 14 Maret. http://repository.unib.ac.id/7188
(Diakses tanggal 21 November 2019)

Hakim, Annisa., Rosita, Citra Dwi., & Dewi, Irmawati Lliliana K. (2019). Desain
Bahan Ajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Berbasis Kemampuan
Pemahaman Matematis. Seminar Nasional Pendidikan Matematika. http://fkip-
unswagati.ac.id/ejournal/index.php/snpm/article/view/82
(Diakses tanggal 21 November)

Kesumawati, Nila. (2008). Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran


Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan
Matematika. https://eprints.uny.ac.id/6928/
(Diakses tanggal 11 Oktober 2019)
13

Lanya, Harfin. (2016). Pemahaman Konsep Perbandingan Siswa SMP


Berkemampuan Matematika Rendah. SIGMA: Kajian Ilmu Pendidikan
Matemataika 2(1), 19-22.
http://ejournal.unira.ac.id/index.php/jurnal_sigma/article/view/72
(Diakses tanggal 21 November)

Mawaddah, Siti., & Maryanti, Ratih. (2016). Kemampuan Pemahaman Konsep


Matematis Siswa SMP Dalam Pembelajaran Menggunakan Model Penemuan
Terbimbing (Discovery Learning). EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika,
4(1), 76-85. https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/edumat/article/view/2292
(Diakses tanggal 11 Oktober 2019)

Muh. Alamsyah, Muh. Alamsyah. (2017). Analisis Pemahaman Konsep


Matematika Pada Siswa KelasVIII MTsN Balang-Balang. Skripsi. UIN
Alauddin Makassar: Diterbitkan. http://repository.uin-alauddin.ac.id/8514
(Diakses tanggal 18 November 2019)

Nurdiawan, Riska., Maryam, Meri Siti., Luthfia, Lusi., Satria, Tri., Hermawan,
Wahyudi., & Hidayat, Wahyu. (2019). Analisis Kemampuan Pemahaman
Matematis Terhadap Prokrastinasi Akademik Siswa Dalam Matematika.
Journal on Education. 1(3), 65-74.
http://jonedu.org/index.php/joe/article/view/120
(Diakses tanggal 20 November)

Nuzilatus, Retno S. (2014). Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran PKN Materi


Globalisasi dengan Strategi Critical Incident Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif
NU Sukodadi. Skripsi. UIN Sunan Ampel Surabaya: Diterbitkan.
http://digilib.uinsby.ac.id/872/
(Diakses tanggal 18 November 2019)

Rahayu, Setya. (2012). Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education


Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Hasanah Pekanbaru. Skripsi. UIN SUSKA Riau: Diterbitkan.
http://repository.uin-suska.ac.id/2195/
(Diakses tanggal 20 November 2019)
14

Rahmawati, Nurina K., & Kusuma, Arie Purwa. (2019). Hubungan Pemahaman
Konsep Aritmatika Sosial dengan Hasil Belajar IPS Materi PPH. Buana
Matematika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika, 9(1), 1-
6. http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/buana_matematika/article/view/1976
(Diakses tanggal 18 November 2019)

Romadon, S., & Mahmudi, Ali. (2019). Penerapan Pendekatan Penemuan


Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika,
8(1), 58-64.
http://ojs.fkip.unmetro.ac.id/index.php/matematika/article/view/1684
(Diakses tanggal 11 Oktober 2019)

Sholihin, Ibnu. (2017). Tingkat Pemahaman Siswa Kelas XI Terhadap Permainan


Bola Voli di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Tahun Ajaran 2016/2017.
Skripsi. UNY: Diterbitkan. http://eprints.uny.ac.id/49167/
(Diakses tanggal 18 November 2019)

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.
https://books.google.co.id/books/about/Teori_Belajar_dan_Pembelajaran_di_
Sekolah.html?id=leVNDwAAQBAJ&printsec=frontcover&source=kp_read_
button&redir_esc=y
(Diakses tanggal 11 Oktober 2019)

Yuniati, Suci. (2013). Peta Konsep (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Struktur
Aljabar. Gamatika, 3(2), 129-139.
https://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/gamatika/article/view/372
(Diakses tanggal 18 November 2019)

Zakka, M Nur Aulia. (2018). Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam


Pembelajaran Matematika Melalui Model Discovery Learning Berbasis NHT
(Number Head Together) Di Kelas XI MA PPMI Assalaam. Skripsi. UMS:
Diterbitkan. http://eprints.ums.ac.id/58609
(Diakses tanggal 11 Oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai