Anda di halaman 1dari 73

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI

Materi 2
Mengapa kita perlu membina
kemampuan fondasi pada anak?

PDM-09
Transisi PAUD-SD

2024
1 2 3

KESEPAKATAN KELAS

Menyalakan dan membuka


gawai (HP, laptop, notebook, Meninggalkan
Perkenalan Persiapan dan perangkat lainnya) hanya kelas selama sesi
Belajar untuk mendukung dengan ijin
pembelajaran
Berikut adalah perjalanan belajar kita melalui Bimtek Penguatan Transisi PAUD-SD

Materi 1 Materi 2 Materi 3

Mengapa kita perlu Bagaimana


melakukan Mengapa kita perlu membangun
perubahan membina kemampuan kemampuan fondasi
pembelajaran di SD fondasi pada anak? melalui pembelajaran di
kelas awal? SD kelas awal?

Materi 6 Materi 5 Materi 4

Bagaimana peran Bagaimana proses Bagaimana merancang


kita selanjutnya pembelajaran yang sesuai
pembelajaran yang
dalam mendorong dengan kebutuhan belajar
perubahan kita inginkan di SD anak melalui asesmen di
pembelajaran? kelas awal? SD kelas awal?
Tujuan Pembelajaran

Kita sampai di Materi 2, yang memiliki tujuan belajar sebagai berikut:

1.1 Peserta memahami kemampuan fondasi yang perlu dimiliki anak sejak dini

2.2 Peserta mengetahui contoh-contoh perilaku dari tiap kemampuan fondasi yang perlu
dimiliki oleh anak sejak dini

3.3 Peserta memahami perlunya membangun kemampuan fondasi secara bertahap


Apa saja yang akan kita pelajari di pembahasan materi 2 ini?

Topik apa saja yang dapat Berapa lama


Apa tujuan pembelajaran yang
membuat peserta mencapai Bagaimana topik tersebut diberikan? pemberian
akan dicapai melalui materi 2 ini?
tujuan pembelajaran? topik tersebut?

Permainan menggambar wajah 10 menit


TP 1. Peserta memahami Sesi 1. Pentingnya
Pentingnya fondasi 10 menit
kemampuan fondasi yang perlu kemampuan fondasi bagi
dimiliki oleh anak sejak dini anak
Ragam kemampuan fondasi dan perilaku yang teramati dari
10 menit
masing-masing fondasi

TP 2. Peserta mengetahui Permainan Bantu Kuatkan Fondasiku 20 menit


contoh-contoh perilaku dari setiap Sesi 2. Memahami
kemampuan fondasi yang perlu kemampuan fondasi
dimiliki oleh anak sejak dini Refleksi permainan 10 menit

Pentingnya membangun kemampuan fondasi secara bertahap 15 menit


TP 3. Peserta memahami perlunya
Sesi 3. Memahami bahwa
membangun kemampuan fondasi
kemampuan fondasi dapat
secara bertahap Contoh tahapan perkembangan kemampuan fondasi untuk
dibangun bertahap 15 menit
membangun kemampuan calistung

Total 90 menit
Masih ingat dengan keterampilan yang perlu dimiliki oleh
guru agar dapat melangsungkan pembelajaran yang
membangun kemampuan fondasi secara efektif?

Mari mulai dengan yang pertama!

Memahami kemampuan fondasi

Memahami cara membangun kemampuan fondasi melalui


pembelajaran.
Merancang asesmen awal, modifikasi pembelajaran, serta
asesmen non-testing untuk evaluasi ketercapaian tujuan
pembelajaran.

Mengetahui proses pembelajaran yang efektif untuk


membangun kemampuan fondasi.
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3


Pentingnya Memahami Memahami bahwa
kemampuan fondasi kemampuan fondasi kemampuan fondasi
bagi anak pada anak dapat dibangun
bertahap

30 menit 30 menit 30 menit


Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 1
Permainan menggambar wajah
Pentingnya
kemampuan fondasi
bagi anak
Pentingnya fondasi

Ragam kemampuan fondasi dan perilaku yang teramati


dari masing-masing fondasi
30 menit
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 1
Permainan menggambar wajah
Pentingnya
kemampuan fondasi
bagi anak
Pentingnya fondasi

Ragam kemampuan fondasi dan perilaku yang teramati


dari masing-masing fondasi
Di sesi pertama mari kita melakukan kegiatan menggambar wajah
teman di hadapan atau sebelah Ibu/ Bapak. Tidak perlu khawatir
apabila gambar Anda tidak bagus, karena bukan hal itu yang dilihat.

Media Instruksi

1.1 Kertas HVS (1 lembar) 1.1 Peserta menghitung 1 dan 2 secara bergantian
(1,2,1,2,1,2, dst).
2.2 Alat tulis.
2.2 Peserta 1 dan 2 secara berpasangan menggambar
wajah orang yang ada di hadapannya.

Jika sudah selesai, maka kita akan berlanjut ke aktivitas diskusi selanjutnya..
Setelah melakukan aktivitas Menggambar Wajah, mari kita diskusikan bersama kelompok, pertanyaan
pemantik berikut.

Diskusi Kelompok
Kembali diskusikan bersama dengan kelompok Anda

Media:

1.1 Print out aspek kemampuan fondasi.


2.2 Spidol / Pulpen
3.3 1 flipchart plano (dibagi menjadi dua bagian dengan garis
horizontal)

Pertanyaan

Kemampuan apa saja yang diperoleh melalui kegiatan menggambar wajah teman?

Aspek kemampuan fondasi apa saja yang mencakup kemampuan tersebut?


Paparan perwakilan dari
1-3 kelompok terkait
temuannya.
?
Bagaimana pengalaman Anda ketika menggambar tadi?
Kemampuan atau keterampilan apa saja yang Anda gunakan dalam
menggambar teman sebelah Anda?

Untuk menggambar wajah, dibutuhkan keterampilan jemari atau motorik


Anda dalam menggambar, selain kemampuan visual untuk mengamati
wajah teman Anda. Ketika Anda saling menggambar, ada kerjasama
dengan teman Anda, membuat kesepakatan terlebih dahulu yang
melibatkan keterampilan sosial.

Ketika teman tertawa, Anda juga menangkap emosi yang dirasakan oleh
teman Anda. Ini tentunya berkaitan dengan kemampuan mengenali emosi.
Kemampuan mengenali emosi juga melibatkan kemampuan kognitif kita.
Misalnya, saat kita menebak ekspresi yang ditampilkan teman. Jadi, jelas
banyak kemampuan yang terlibat dalam kegiatan sederhana seperti
menggambar tadi.
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 1
Permainan menggambar wajah
Pentingnya
kemampuan fondasi
bagi anak
Pentingnya fondasi

Ragam kemampuan fondasi dan perilaku yang teramati


dari masing-masing fondasi
Mari kita simak ketiga video ini. Apa kesamaan pesan dari ketiga video
ini?

Sampaikan pendapat Anda!


Catat juga dalam Diari Pembelajaran Anda

8 menit
Pentingnya Sebuah Fondasi

Dari menyimak tiga video di atas, dan juga dari permainan


menggambar wajah di awal, kita dapat belajar bahwa fondasi
yang kokoh diperlukan untuk mengembangkan kapasitas
“bangunan” di masa depan.

Dari sudut pandang perkembangan anak, kemampuan fondasi


yang kokoh memungkinkan anak memiliki berbagai
kemampuan lain yang lebih kompleks. Sebaliknya, fondasi yang
rapuh dapat membuat anak sulit membangun kemampuan yang
lebih kompleks di kemudian hari.

Membangun fondasi yang kuat juga akan membutuhkan waktu


dan upaya yang lebih, namun penting untuk dilakukan di awal.
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 1
Permainan menggambar wajah
Pentingnya
kemampuan fondasi
bagi anak
Pentingnya fondasi

Ragam kemampuan fondasi dan perilaku yang teramati


dari masing-masing fondasi
Dari dua kegiatan sebelumnya, kita sudah mengenal pentingya kemampuan
fondasi untuk dibangun pada anak. Mari kita pahami lebih jauh apa yang
dimaksud dengan kemampuan fondasi!

Kemampuan fondasi adalah


nilai-nilai, pengetahuan dan
keterampilan yang perlu dimiliki oleh
anak usia dini dan tidak terbatas
calistung!

Kemampuan Fondasi

Kemampuan Fondasi ini perlu secara


konsisten dibina pada masa
perkembangan anak usia dini, dari usia
INGAT! 0 s.d. 8 tahun.
Bayangkan anak usia dini usia 0-8 tahun yang Anda kenal.

Anak ini bisa berada di PAUD maupun di SD kelas awal. Setujukah Anda bahwa Anda akan
menginginkan profil Anak seperti di bawah ini?

Kemampuan Contoh Karakteristik

Mengenal Tuhan dan memiliki budi pekerti yang baik Anak tahu memukul itu tidak baik, berbohong itu tidak baik

Mampu mengelola emosi Anak tidak tantrum

Memiliki fisik motorik yang baik untuk merawat Anak mampu mengancingkan pakaian
dirinya secara mandiri

Mampu berkomunikasi secara sehat Anak mampu mengutarakan gagasan

Memaknai belajar sebagai suatu kegiatan yang positif Anak tahu bahwa belajar baik untuk dirinya, anak senang ketika dapat
menguasai hal baru melalui belajar

Memiliki kematangan kognitif untuk mengikuti Anak memiliki pemahaman yang cukup sehingga dapat mengikuti
kegiatan belajar pembelajaran dengan baik
Bagaimana kita dapat mengetahui anak sudah memiliki kemampuan
fondasi?

Kemampuan fondasi yang sudah dimiliki oleh anak dapat dilihat dari
perilaku yang teramati pada anak. Melalui perilaku, kita tahu apakah
anak telah memiliki kemampuan fondasi tertentu atau belum.

Contoh
Bagaimana kita tahu seorang anak memiliki keterampilan sosial dan bahasa
yang memadai?

Jawab
Kita tahu seorang anak memiliki keterampilan sosial ketika ia termati dapat
berkomunikasi dengan teman sebayanya atau orang dewasa dengan tutur kata
yang baik.
Kemampuan Fondasi akan tercermin dari perilaku yang
ditunjukkan anak

Mari kita lihat contoh-contoh perilaku pada setiap


enam kemampuan fondasi!
1 Kemampuan Fondasi: Mengenal nilai agama dan budi pekerti

Kata Kunci
Mengenal nilai agamanya
Mengenal budi pekerti

Anak yang memiliki ‘kata kunci”


tersebut akan memiliki perilaku
teramati sebagai berikut:

Temukan sendiri ilustrasi, kata kunci,


dan perilaku yang Anda bayangkan.

Catat dalam diari pembelajaran Anda!


Kemampuan Fondasi: Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di
2
lingkungan belajar

Kata Kunci
Kematangan emosi
Mengatur emosi

Anak yang memiliki ‘kata kunci”


tersebut akan memiliki perilaku
teramati sebagai berikut:

Temukan sendiri ilustrasi, kata kunci,


dan perilaku yang Anda bayangkan.

Catat dalam diari pembelajaran Anda!


Kemampuan Fondasi: Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk
3
berinteraksi dengan teman sebaya dan individu lainnya

Kata Kunci
Keterampilan sosial
Keterampilan bahasa
Interaksi dengan teman
Interaksi dengan individu lain

Anak yang memiliki ‘kata kunci”


tersebut akan memiliki perilaku
teramati sebagai berikut:

Temukan sendiri ilustrasi, kata kunci,


dan perilaku yang Anda bayangkan.

Catat dalam diari pembelajaran Anda!


4 Kemampuan Fondasi: Pemaknaan terhadap belajar yang positif

Kata Kunci
Positif terhadap belajar
Senang belajar

Anak yang memiliki ‘kata kunci”


tersebut akan memiliki perilaku
teramati sebagai berikut:

Temukan sendiri ilustrasi, kata kunci,


dan perilaku yang Anda bayangkan.

Catat dalam diari pembelajaran Anda!


Kemampuan Fondasi: Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri
5
yang memadai untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri

Kata Kunci
Keterampilan motorik
Bergerak
Perawatan diri
Partisipasi mandiri

Anak yang memiliki ‘kata kunci”


tersebut akan memiliki perilaku
teramati sebagai berikut:

Temukan sendiri ilustrasi, kata kunci,


dan perilaku yang Anda bayangkan.

Catat dalam diari pembelajaran Anda!


Kemampuan Fondasi: Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan
6 belajar, seperti kepemilikan dasar literasi, numerasi, serta pemahaman dasar
mengenai hal-hal mendasar yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Kata Kunci
Kematangan kognitif
Punya dasar literasi
Punya dasar numerasi
Paham hal dalam hidup sehari-hari
Berani mencoba dan bereksplorasi

Anak yang memiliki ‘kata kunci”


tersebut akan memiliki perilaku
teramati sebagai berikut:

Temukan sendiri ilustrasi, kata kunci,


dan perilaku yang Anda bayangkan.

Catat dalam diari pembelajaran Anda!


Ingat selalu!

Lingkup kemampuan fondasi yang penting bagi


anak tidak hanya calistung.

Calistung merupakan bagian kecil dari kemampuan literasi


dan numerasi (kognitif) yang perlu dimiliki oleh anak. Juga
terdapat kemampuan lain yang perlu dimiliki seperti
seperti memiliki nilai agama dan budi pekerti, motorik,
berkomunikasi secara sehat, dan lainnya.
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 2
Bantu Kuatkan Fondasiku
Memahami
kemampuan fondasi

Refleksi

30 menit
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 2
Bantu Kuatkan Fondasiku
Memahami
kemampuan fondasi

Refleksi

20 menit
Apa yang terjadi jika kemampuan fondasi tidak terbangun dengan
baik?

Kita telah memahami bersama bahwa fondasi menjadi dasar bagi


“bangunan” selanjutnya. Demikian pula, kemampuan fondasi akan
menjadi dasar bagi kemampuan-kemampuan lain yang lebih
kompleks.

Bayangkan apa yang mungkin terjadi bertahun-tahun kemudian jika


ada kemampuan fondasi yang tidak terbangun dengan baik.

Mari bermain untuk menelaah kemungkinan tersebut!


Bantu Kuatkan Fondasiku

● Peserta dibagi menjadi 12 kelompok.


● Dalam setiap kelompok, bagi kembali menjadi 5-6 kelompok
kecil.
● Selanjutnya, setiap kelompok kecil mendapat 6 kartu, terdiri 4
kartu dari A dan 2 kartu B. Kumpulan kartu ini dimaknai
sebagai hasil pengamatan anak usia dini di sekolah.
● Tempelkan kartu di flipchart, sesuai dengan kemampuan
fondasinya, membentuk profil peserta didik.
● Peserta diajak mengenali profil peserta didik tersebut.
Diskusikan pertanyaan pemantik berikut!

1.
1 Apa yang akan terjadi pada anak di kelas 3 jika perilaku
tersebut dibiarkan?

2.
2 Bagaimana kemampuan fondasi yang perlu dibina dapat
dikuatkan melalui kegiatan di sekolah?
Contoh Hasil Kerja

Ananda A Ananda B …
No Kemampuan Fondasi
Dampak dan Dampak dan
✅/❌ Bukti ✅/❌ Bukti
Tindak Lanjut Tindak Lanjut

1 [dituliskan oleh peserta] [tempelkan Di kelas 3 anak [tempelkan Di kelas 3 anak


perilaku
bukti akan … perilaku
bukti akan …
perilaku] perilaku]

2
Cara Cara
menguatkan menguatkan
3
kemampuan kemampuan
fondasinya .. fondasinya ..
4

6
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 2
Bantu Kuatkan Fondasiku
Memahami
kemampuan fondasi

Refleksi

10 menit
Refleksi Bersama

Perkenalkan anak didik Anda ke


kelompok yang lain.

Diskusikan dampak pembiaran


dan cara pembinaan anak didik
Anda.
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 3
Pentingnya membangun kemampuan fondasi secara
Kemampuan Fondasi bertahap
Dapat Dibangun
Bertahap Contoh tahapan perkembangan kemampuan fondasi
untuk membangun kemampuan calistung

30 menit
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 3
Pentingnya membangun kemampuan fondasi secara
Kemampuan Fondasi bertahap
Dapat Dibangun
Bertahap Contoh tahapan perkembangan kemampuan fondasi
untuk membangun kemampuan calistung

15 menit
Mari lihat gambar-gambar berikut!

Anak memotong sayur


Anak berlarian bersama teman Anak menghibur temannya yang
menggunakan pisau
bersedih

Anak mengutarakan
Anak membaca buku
pendapatnya
Cek pemahaman!

Tanya:
Menurut Anda, apakah anak tiba-tiba memiliki semua
kemampuan tersebut?

Apakah dengan 1 atau 2 kali pertemuan pembelajaran anak


dapat memiliki keterampilan motorik yang membuatnya dapat
berlarian dengan bebas atau memotong-motong sayuran?

Apakah dengan beberapa kali pertemuan pembelajaran anak


dapat memiliki kematangan emosi yang cukup sehingga
membuatnya berempati dan menolong temannya yang bersedih
dan terluka?
Kepemilikan kemampuan fondasi tidak dibangun secara instan atau
dalam waktu yang singkat.
Kemampuan tersebut dibangun secara bertahap dan berkesinambungan

Tahap awal Tahap selanjutnya Tahap selanjutnya

Anak kuat menopang Anak dapat berpindah Anak dapat mengatur


tubuhnya untuk berdiri tempat dengan tubuhnya untuk
tegak dengan 2 kaki berjalan seimbang berjalan, berlari,
tanpa terjatuh berhenti, dan
mengubah arah gerak Anak berlarian bersama
tanpa kehilangan teman
keseimbangan —
Pengembangan keterampilan motorik
dan perawatan diri yang memadai
Dapat dibangun sejak PAUD
untuk dapat berpartisipasi di
lingkungan sekolah secara mandiri
Elemen Keterampilan Gerak
PJOK: Pada akhir fase A
peserta didik menunjukkan
kemampuan dalam menirukan
aktivitas pola gerak dasar,
aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air
(kondisional).
Kepemilikan kemampuan fondasi tidak dibangun secara instan atau
dalam waktu yang singkat.
Kemampuan tersebut dibangun secara bertahap dan berkesinambungan

Tahap awal Tahap selanjutnya Tahap selanjutnya

Anak mengenali Anak memahami Anak dapat


bagian tubuhnya fungsi bagian menggerakkan dan
tubuhnya menggunakan bagian
tubuhnya sesuai
fungsinya Anak memotong sayur
menggunakan pisau

Elemen Pemanfaatan
Pengembangan keterampilan motorik
Gerak PJOK: Peserta didik dan perawatan diri yang memadai
Dapat dibangun sejak PAUD juga memahami prosedur untuk dapat berpartisipasi di
dan mampu lingkungan sekolah secara mandiri
mempraktikkan pola
perilaku hidup sehat
berupa mengenali nama
dan fungsi anggota tubuh,
serta menjaga kebersihan
diri dan lingkungan.
Kepemilikan kemampuan fondasi tidak dibangun secara instan atau
dalam waktu yang singkat.
Kemampuan tersebut dibangun secara bertahap dan berkesinambungan

Tahap awal Tahap selanjutnya Tahap selanjutnya

Anak mengenali Anak dapat mengelola Anak mengenali emosi


berbagai emosi yang emosi dirinya yang dirasakan oleh
dirasakannya orang lain

Anak menghibur
temannya yang
Elemen Etika Agama Budha: Pada akhir fase bersedih
A, peserta didik menerima dan menjalankan
nilai-nilai kediaman luhur dan Pancasila dasar —
negara berlandaskan pada kesadaran
Dapat dibangun sejak PAUD terhadap nilai-nilai umum Hukum Karma
Kematangan emosi yang cukup untuk
dalam menjalankan aturan dan sopan santun berkegiatan di lingkungan belajar
di lingkungan rumah, sekolah, dan rumah
ibadah; memenuhi kebutuhan pergaulan dan
kebutuhan mempertahankan hidup dalam
hubungannya dengan orang terdekatnya;
membantu antarsesama di lingkungan rumah,
sekolah, dan rumah ibadah; dan melakukan
musyawarah sederhana untuk mufakat di
lingkungan sekolahnya.

Elemen Akhlak Agama Islam: Peserta didik


terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam
kehidupan sehari-hari dalam
ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya Lihat juga pada agama lainnya!
maupun sesama manusia, terutama orang tua
dan guru.
Kepemilikan kemampuan fondasi tidak dibangun secara instan atau
dalam waktu yang singkat.
Kemampuan tersebut dibangun secara bertahap dan berkesinambungan

Tahap awal Tahap selanjutnya Tahap selanjutnya

Anak Anak mengutarakan Anak mengutarakan


mengekspresikan kalimat sederhana perasaan, pikiran,
kebutuhan dengan menggunakan
satu atau dua kata kata-kata “dan”,
“atau”, dll (kalimat Anak mengutarakan
bertingkat) pendapatnya

Keterampilan sosial dan bahasa yang
memadai untuk berinteraksi dengan
Dapat dibangun sejak PAUD Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Bahasa Indonesia: Peserta didik mampu teman sebaya dan individu lainnya
berbicara dengan santun tentang beragam
topik yang dikenali menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta
didik mampu merespons dengan bertanya
tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi
komentar orang lain (teman, guru, dan orang
dewasa) dengan baik dan santun dalam
suatu percakapan. Peserta didik mampu
mengungkapkan gagasan secara lisan
dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi.
Peserta didik mampu menceritakan kembali
suatu isi informasi yang dibaca atau
didengar; dan menceritakan kembali teks
narasi yang dibacakan atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 3
Pentingnya membangun kemampuan fondasi secara
Kemampuan Fondasi bertahap
Dapat Dibangun
Bertahap Contoh tahapan perkembangan kemampuan fondasi
untuk membangun kemampuan calistung

15 menit
Bagaimana dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung?

Apakah betul, perubahan pembelajaran yang Atau sebaliknya, apakah di PAUD justru
mendukung transisi PAUD ke SD yang harus sering diajarkan membaca agar nanti
menyenangkan menjadikan di PAUD tidak di SD anak tidak tertinggal dengan anak lain
boleh calistung? dalam hal calistung?

Padahal, proses anak belajar membaca, menulis, dan berhitung tidaklah instan. Artinya, kemampuan ini perlu
dibangun secara bertahap, memperhatikan kemampuan apa saja yang sudah dimiliki anak sebagai prasyarat, dan
kesiapan anak untuk menguasai kemampuan lain yang dapat mendukung kesiapannya calistung.

→ Mari membahas lebih dalam cara menguatkan dasar dari kemampuan literasi dan numerasi anak, bukan hanya
calistung.
Mari kita lihat bersama

Sebelum anak dapat membaca lancar dan


memahami teks yang dibaca, anak perlu
dikembangkan dahulu kemampuan
literasinya.
Mari kita lihat ilustrasi tahapan perkembangan literasi anak!
Tahapan Kemampuan Literasi Anak

Anak mulai belajar mengaitkan huruf-huruf dengan bunyi dari kata-kata yang sering diucapkan anak. Kemampuan ini
dapat terus dikembangkan hingga pembentukan suku kata dan kata sederhana maupun kompleks sesuai
perkembangan kemampuan anak (keaksaraan)

Semakin banyak perbendaharaan atau “tabungan kata” anak, maka anak akan mulai mengaitkan apa
yang dilihat (simbol, gambar, logo, dan lainnya) dengan kata-kata yang sering diucapkan dan dimaknai
(kesadaran cetak).

Anak memahami bahwa kata yang diucapkan sehari-hari terdiri atas bunyi huruf tertentu.
Misalnya ketika anak mengucapkan kata “buku”, anak memahami bahwa yang kata yang
diucapkan itu terbentuk dari dua suku kata (bu - ku), merupakan bunyi awal dari huruf “b”
bukan “d”. Kemampuan ini merupakan bekal anak nantinya mengaitkan bunyi huruf maupun
kata, dengan teks yang dilihat. (kesadaran fonemik)

Dengan mengenal lingkungan dan benda di sekitar, banyak mendengarkan


percakapan dan diajak bercakap-cakap, anak semakin bertambah kosa
katanya sebagai tabungan kata anak (kosa kata).

Anak mengetahui lingkungan sekitarnya. Misalnya dengan


melihat banyak pohon kelapa, suhu udara panas, suara
ombak, anak paham bahwa ia berada di daerah pesisir
(pantai) (pengetahuan latar).
Keenam cakupan kemampuan dasar literasi ini perlu
dilalui anak satu demi satu agar anak dapat
Anak mampu mengutarakan ide-idenya mengembangkan kemampuan membaca yang optimal.
(kemampuan bertutur)
Mari kita lihat bersama

Bagaimana dengan berhitung? Apakah


berhitung hanya berkaitan dengan angka?
Apakah anak harus dipaparkan dengan
angka setiap hari?
Mari kita lihat ilustrasi tahapan perkembangan numerasi anak!
Kemampuan Numerasi Anak

Kemampuan numerasi tidak hanya berbicara terkait angka dan perhitungan. Numerasi berbicara
mengenai lima lingkup yang perlu dikembangkan sejak dini agar dapat membantu anak memahami
cara dunia bekerja. Apa saja lingkup kemampuan numerasi?

Bilangan Geometri

Pola Analisis Data

Satu lingkup numerasi tidak harus menjadi


Pengukuran prasyarat dari lingkup lainnya. Namun,
dalam pengembangan kemampuan satu
lingkup perlu dilakukan secara bertahap.

→ Mari kita lihat ilustrasi salah satu lingkup numerasi yaitu Bilangan.
Contoh Pengembangan Kemampuan Bilangan

Dalam mengenalkan bilangan (angka) apakah harus dipaparkan langsung dengan angka setiap hari? Atau
menghafalkan bentuknya dan membunyikannya? Tentu tidak. Mari kita lihat proses berikut.

Sedikit Banyak Ada empat Ini adalah angka


apel satu

Anak mulai dapat membilang


Anak perlu menyadari jumlah Anak mulai diajak memahami bahwa Anak sudah mulai paham
jumlah benda yang ia lihat. Jika
benda di sekitarnya. Banyak,
sedikit - yang mewakili
disebutkan 4 apel, ia dapat simbol angka 1 mewakili jumlah 1 simbol 1 adalah representasi
menunjukkan benda konkrit yang buah apel dari bilangan 1
benda konkrit di sekitarnya.
ia lihat mewakili jumlah 4 apel.

Sebelum anak mengenal bilangan, anak perlu memahami konsep dari bilangan itu sendiri. Artinya, anak tidak hanya diajak menghafal
bentuk simbol bilangannya, tetapi tidak memahami makna dari simbol bilangan yang ia lihat mewakili jumlah bendanya.
Ingat selalu!

Sebagai guru, penting untuk mengetahui


bahwa kemampuan fondasi tidak dapat
dibangun secara instan.

Karenanya, bangun kemampuan fondasi secara bertahap


dan dengan cara yang menyenangkan.
Bagaimana kegiatan di PAUD dan di SD dapat membangun
kemampuan fondasi tersebut secara bertahap?

Kemampuan fondasi dapat dibangun di PAUD dan di SD dengan menggunakan


kurikulum.

Di dalam Kurikulum Merdeka PAUD, kemampuan fondasi ini menjadi capaian


pembelajaran (CP) yang dapat dibangun secara bertahap dari sejak dini hingga
6 tahun. Namun, tidak berhenti di 6 tahun saja, pembangunan kemampuan
fondasi perlu dilanjut hingga SD kelas awal yaitu hingga anak berusia 8 tahun.

Di SD, kemampuan fondasi ini dapat dibangun secara bertahap melalui CP Fase A
di Kurikulum Merdeka SD.

Kegiatan di PAUD dan di SD kelas awal dapat dirancang untuk dapat mencapai
kemampuan fondasi yang ada di dalam CP tersebut.

→ selengkapnya mengenai caranya, mari kita bahas di Materi selanjutnya!


TERIMA KASIH!

#PAUDBERKUALITAS #PAUDITUPENTING
#TRANSISIPAUDSD
Lalu, apa saja cara pandang yang perlu dimiliki oleh
guru agar dapat melangsungkan pembelajaran yang
membangun kemampuan fondasi secara efektif?

Ternyata kemampuan anak untuk


mengikuti pembelajaran itu bukan selesai
ketika anak lulus PAUD ya… Lingkup kemampuan fondasi yang penting bagi anak tidak hanya calistung.

Calistung merupakan bagian kecil dari kemampuan literasi dan numerasi (kognitif) yang perlu
dimiliki oleh anak. Juga terdapat kemampuan lain yang perlu dimiliki seperti seperti memiliki nilai
agama dan budi pekerti, motorik, berkomunikasi secara sehat, dan lainnya.

Cara membangun kemampuan fondasi yang bertahap.

Kemampuan fondasi tidak dapat dibangun secara instan. Perlu dibangun secara bertahap dan
dengan cara yang menyenangkan.

Kemampuan fondasi dapat terus dibangun hingga anak kelas 2 SD (bukan harus
sudah dimiliki setelah anak lulus PAUD).

Hal ini dikarenakan periode usia dini yakni 0-8 tahun, laju perkembangan anak beragam, serta
kesempatan belajar anak beragam.
Template Penyusunan Silabus Bimtek Topik Utama (2/4)

Judul Materi Tujuan Konten Sumber Metode Durasi Alat dan Tim
Pembelajaran Konten Bahan Penyus
un

2. Memahami Peserta memahami Pentingnya fondasi (A) Modul 2 2 JP Materi paparan Zakky
kemampuan fondasi kemampuan fondasi Bimtek Pricilia
yang perlu dimiliki dan contoh Dampak kemampuan fondasi jika tidak Luring A. Paparan 10 menit Panduan Melita R
oleh anak perilakunya (tidak dibina (A) pembukaan permainan. Anggi
sekedar hafal) - Modul 4
[draft] sebagai nilai dan Permainan Bantu Kuatkan Fondasiku. Bimtek B. Permainan 40 menit Kartu perilaku
perilaku yang perlu (B) Peserta memiliki profil anak usia dini, Luring Bantu Kuatkan yang teramati
dimiliki oleh anak dan membayangkan akibatnya jika Fondasiku (profil
sejak dini perilaku B tidak terasah. Poster anak usia dini) Flipchart
Transisi
Usul penjabaran: - C. Paparan materi 30 menit
6 kemampuan fondasi dalam bahasa, Panduan dan diskusi ilustrasi
Peserta memahami kata kunci dan visual (simbol?) yang Pemetaan situasi
enam kemampuan lebih sederhana (C) Kemampu
fondasi yang perlu an D. Permainan untuk 40 menit
dimiliki anak sejak Penambahan contoh perilaku. (C) Fondasi pengecekan
dini dengan pemahaman -
Contoh ilustrasi situasi untuk digunakan Konstruk mencocokkan
Peserta mengetahui identifikasi perilaku yang sudah muncul Pembelaj kemampuan
contoh-contoh atau belum muncul. (C) aran dan fondasi
perilaku dari tiap Aspek
kemampuan fondasi Alat bantu terkait 6 kemampuan fondasi Perkemba
yang perlu dimiliki (C) ngan
oleh anak sejak dini -
Permainan mengelompokkan perilaku Dimensi,
yang teramati (menggambarkan bahwa Elemen
kemampuan fondasi saling terkait) (D) dan
Subeleme Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mari kita lihat contoh tentang kemampuan
literasi, khususnya kemampuan
menyampaikan gagasan

Kemampuan tersebut adalah salah satu kemampuan fondasi:

📚 Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi, numerasi
serta pemahaman dasar mengenai cara dunia bekerja
Bagaimana kemampuan literasi anak perlu dibangun secara bertahap

PAUD SD Kelas Awal


2 Tentukan alur tujuan
pembelajaran untuk
membangun kemampuan Kurikulum SD/MI
Kurikulum PAUD tersebut secara bertahap (CP Fase A / Kompetensi Dasar)
(CP Fondasi/ Kompetensi Dasar)

Kemampuan yang lebih mudah …… Kemampuan yang semakin sulit

Subelemen: Anak mengenali dan memahami berbagai Elemen: Berbicara dan Mempresentasikan. CP: Peserta didik mampu berbicara dengan
informasi, mengomunikasikan perasaan dan pikiran secara santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar
lisan, tulisan, atau menggunakan berbagai media serta orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Peserta
membangun percakapan. didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi. Peserta
didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan
kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan

Anak mengenali dan Anak dapat Anak dapat Berbicara dengan Merespons dengan Mengungkapkan Mengungkapkan
memahami berbagai mengomunikasikan membangun santun tentang bertanya tentang kembali secara kembali secara lisan
informasi yang ada di pikiran dan percakapan dengan beragam topik sesuatu, menjawab, lisan suatu isi suatu isi informasi
sekitarnya. perasaannya kepada teman sebaya yang dikenali dan menanggapi informasi yang yang dibaca atau
orang lain secara maupun orang menggunakan komentar orang lain dibaca atau didengar
verbal maupun dewasa melalui volume dan (teman, guru, dan didengar menggunakan
nonverbal melalui berbagai media intonasi yang orang dewasa) berbagai alat bantu/
berbagai media tepat sesuai dengan baik dan media
konteks. santun dalam suatu
percakapan

Sumber Inspirasi: CP dan ATP pada Platform Merdeka Mengajar


Kurikulum PAUD Kurikulum SD/MI
(CP Fondasi/ Kemampuan Fondasi (CP Fase A /
Kompetensi Dasar) Kompetensi Dasar)

KM/ K13: Mengenal nilai agama dan budi pekerti: Agama dan Budi
Agama dan Budi ● Anak mengenali nama Tuhannya serta simbol keagamaan, dan kemudian memahami bahwa makhluk hidup di sekitarnya seperti Pekerti
Pekerti manusia, tanaman di sekitar rumah, binatang serta merupakan ciptaan Tuhan
● Kemampuan anak untuk menyebutkan contoh perilaku yang tergolong baik
Pendidikan Pancasila
Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar:
● Kemampuan mengelola emosi dan rasa positif mengenai dirinya
KM: Jati Diri ● Kesadaran bahwa ketika ia berada pada tempat yang berbeda maka ada aturan dan kebiasaan yang berbeda dan patut diperhatikan PJOK
K13: Fisik/ Motorik/
PHBS Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan individu
lainnya: Bahasa Indonesia
● Kesadaran pentingnya menghargai sesama dan kemampuan untuk berempati
● Kemampuan menyimak
● Kemampuan untuk mengutarakan gagasan
KM: Dasar-dasar Matematika
Literasi, Matematika,
Pemaknaan terhadap belajar yang positif:
Sains, Teknologi,
● Mampu melihat belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan
Rekayasa dan Seni IPAS
● Mampu melihat manfaat dari kegiatan belajar
K13: Kognitif, bahasa,
seni Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk dapat berpartisipasi di
lingkungan sekolah secara mandiri: Seni Budaya
● Kepemilikan kemampuan motorik kasar maupun motorik halus
● Rasa syukur telah diciptakan oleh Tuhan YME yang tertampil dalam perilaku-perilaku positif seperti menjaga
kebersihan diri, kesehatan diri serta keselamatan diri

Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi, numerasi serta
pemahaman dasar mengenai cara dunia bekerja:
● Kreativitas, dan kemampuan literasi dan pra-matematika untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
● Kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan mengenai objek, fenomena alam, atau fenomena sosial
melalui pengamatan dan eksplorasi
Membangun kemampuan secara bertahap, contoh: literasi anak (khususnya menyampaikan gagasan)

PAUD SD Kelas Awal


1
Pahami elemen CP yang
dapat membangun
kemampuan tersebut Kurikulum SD/MI
Kurikulum PAUD (CP Fase A / Kompetensi Dasar)
(CP Fondasi/ Kompetensi Dasar)
Contoh membangun kemampuan literasi anak (khususnya menyampaikan gagasan) secara bertahap

PAUD SD Kelas Awal

2. Menentukan alur tujuan pembelajaran


untuk membangun kemampuan tersebut Kurikulum SD/MI
Kurikulum PAUD (CP Fase A / Kompetensi Dasar)
secara bertahap
(CP Fondasi/ Kompetensi Dasar)
Dengan menggunakan alur tujuan pembelajaran yang selaras dan
berkesinambungan dalam pembelajaran di PAUD dan SD, Anda akan
memastikan terbinanya kemampuan fondasi anak usia dini secara
bertahap dari PAUD hingga SD.

Dalam kurikulum, kemampuan fondasi dibina melalui capaian


pembelajaran Fase Fondasi di PAUD dan perlu dilanjutkan di SD kelas
awal melalui CP Fase A.
Ingat!

Cara membangun kemampuan fondasi yang bertahap.

Kemampuan fondasi tidak dapat dibangun secara instan. Perlu dibangun secara bertahap dan
dengan cara yang menyenangkan.
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3


Pentingnya Contoh-contoh Permainan: Bantu
kemampuan fondasi perilaku dari tiap Kuatkan Fondasiku
bagi anak kemampuan fondasi

20 menit 30 menit 40 menit


Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 2
Cara mengetahui kemampuan fondasi pada anak
Contoh-contoh
perilaku dari tiap
kemampuan fondasi
Contoh berbagai perilaku yang teramati

30 menit
Lalu…
Apakah dalam sebuah kelas yang
berisikan banyak anak yang memiliki
usia sama (misalnya kelas 1 SD yang
berisi 28 anak), kesemua anak telah
memiliki kemampuan fondasi yang
sama?
Kemampuan Fondasi bagi anak dengan usia yang sama

Meskipun memiliki usia yang sama, penguasaan kemampuan fondasi anak satu dengan anak lain akan berbeda -
beda.

Dalam pertanyaan sebelumnya, sebuah kelas 1 SD yang terdiri dari 28 anak, belum tentu semua anak memiliki
kemampuan fondasi yang sama.

Mengapa? Karena….

❑ Tidak semua anak pernah melalui PAUD

❑ Kalaupun sudah melalui PAUD, belum tentu sudah memiliki kemampuan fondasi yang diperlukan, karena

i) kemampuan fondasi terbangun secara bertahap dan laju pencapaian anak akan beragam;

ii) tidak setiap anak mendapatkan kualitas pembelajaran yang baik di PAUD.

Oleh karena itu, seorang pendidik perlu mengenali


Bagaimana caranya? Caranya adalah
kemampuan fondasi setiap anak di kelasnya untuk dapat
dengan melakukan asesmen.
membantu mendukung pembangunan kemampuan tersebut.
→ Asesmen akan Anda pelajari di materi
selanjutnya
Mengapa perlu asesmen awal?

Asesmen Awal sebagai upaya satuan pendidikan dan pendidik untuk mengenal peserta didiknya

Setelah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berkenalan dengan lingkungan belajar, maka
satuan pendidikan kemudian juga perlu berkenalan dengan peserta didik.

Apa itu asesmen awal?

Asesmen awal adalah penggalian informasi tentang capaian peserta didik, yang kemudian digunakan
untuk merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Asesmen awal ini adalah kunci dalam memperlancar proses transisi anak memasuki SD, baik bagi anak
yang sudah melalui PAUD terlebih dahulu maupun yang tidak. Melalui kegiatan inilah pendidik
mendapatkan gambaran kemampuan fondasi yang sudah dicapai oleh peserta didik, dan kemampuan
yang masih perlu dikuatkan lagi di SD kelas awal.

→ Asesmen awal ini akan Bapak dan Ibu pelajari di materi selanjutnya
Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3


Pentingnya Contoh-contoh Permainan: Bantu
kemampuan fondasi perilaku dari tiap Kuatkan Fondasiku
bagi anak kemampuan fondasi

20 menit 30 menit 40 menit


Rangkaian Materi dan Kegiatan

Sesi 3
Bagian 1 - Masa Depanku
Permainan: Bantu
Kuatkan Fondasiku

Bagian 2 - Ini Kemampuan Fondasiku

40 menit
Kepemilikan kemampuan fondasi tidak dibangun secara instan atau dalam waktu
yang singkat.
Kemampuan tersebut dibangun secara bertahap dan berkesinambungan

Tahap Tahap selanjutnya


Tahap awal selanjutnya
Anak dapat mengatur
Anak kuat Anak dapat tubuhnya untuk berjalan,
menopang berpindah berlari, berhenti, dan
tubuhnya tempat dengan Anak berlarian bersama teman
mengubah arah gerak (Pengembangan keterampilan motorik dan
untuk berdiri berjalan tanpa kehilangan perawatan diri yang memadai untuk dapat
tegak dengan seimbang tanpa keseimbangan berpartisipasi di lingkungan sekolah secara
2 kaki terjatuh mandiri)

Dapat dibangun sejak PAUD Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan kemampuan dalam
menirukan aktivitas pola gerak dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Kepemilikan kemampuan fondasi tidak dibangun secara instan atau dalam waktu
yang singkat.
Kemampuan tersebut dibangun secara bertahap dan berkesinambungan

Tahap Tahap selanjutnya


Tahap awal selanjutnya
xyz
xyz xyz

Anak membaca buku


Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan
belajar, seperti kepemilikan dasar literasi, numerasi, serta
pemahaman dasar mengenai hal-hal mendasar yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari
Dapat dibangun sejak PAUD Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang
menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa.
Ingat selalu!

Kemampuan fondasi akan membantu anak


mengembangkan potensi dan kesiapan mereka
untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Oleh karena itu, guru dan orang tua perlu


menyediakan proses belajar yang tepat
bagi mereka. Bagi guru, pastikan ini
terfasilitasi dalam kurikulum Anda.

Anda mungkin juga menyukai