Materi 2 Bimtek Transisi 2024 - Babon - Kemampuan Fondasi
Materi 2 Bimtek Transisi 2024 - Babon - Kemampuan Fondasi
Materi 2
Mengapa kita perlu membina
kemampuan fondasi pada anak?
PDM-09
Transisi PAUD-SD
2024
1 2 3
KESEPAKATAN KELAS
1.1 Peserta memahami kemampuan fondasi yang perlu dimiliki anak sejak dini
2.2 Peserta mengetahui contoh-contoh perilaku dari tiap kemampuan fondasi yang perlu
dimiliki oleh anak sejak dini
Total 90 menit
Masih ingat dengan keterampilan yang perlu dimiliki oleh
guru agar dapat melangsungkan pembelajaran yang
membangun kemampuan fondasi secara efektif?
Sesi 1
Permainan menggambar wajah
Pentingnya
kemampuan fondasi
bagi anak
Pentingnya fondasi
Sesi 1
Permainan menggambar wajah
Pentingnya
kemampuan fondasi
bagi anak
Pentingnya fondasi
Media Instruksi
1.1 Kertas HVS (1 lembar) 1.1 Peserta menghitung 1 dan 2 secara bergantian
(1,2,1,2,1,2, dst).
2.2 Alat tulis.
2.2 Peserta 1 dan 2 secara berpasangan menggambar
wajah orang yang ada di hadapannya.
Jika sudah selesai, maka kita akan berlanjut ke aktivitas diskusi selanjutnya..
Setelah melakukan aktivitas Menggambar Wajah, mari kita diskusikan bersama kelompok, pertanyaan
pemantik berikut.
Diskusi Kelompok
Kembali diskusikan bersama dengan kelompok Anda
Media:
Pertanyaan
Kemampuan apa saja yang diperoleh melalui kegiatan menggambar wajah teman?
Ketika teman tertawa, Anda juga menangkap emosi yang dirasakan oleh
teman Anda. Ini tentunya berkaitan dengan kemampuan mengenali emosi.
Kemampuan mengenali emosi juga melibatkan kemampuan kognitif kita.
Misalnya, saat kita menebak ekspresi yang ditampilkan teman. Jadi, jelas
banyak kemampuan yang terlibat dalam kegiatan sederhana seperti
menggambar tadi.
Rangkaian Materi dan Kegiatan
Sesi 1
Permainan menggambar wajah
Pentingnya
kemampuan fondasi
bagi anak
Pentingnya fondasi
8 menit
Pentingnya Sebuah Fondasi
Sesi 1
Permainan menggambar wajah
Pentingnya
kemampuan fondasi
bagi anak
Pentingnya fondasi
Kemampuan Fondasi
Anak ini bisa berada di PAUD maupun di SD kelas awal. Setujukah Anda bahwa Anda akan
menginginkan profil Anak seperti di bawah ini?
Mengenal Tuhan dan memiliki budi pekerti yang baik Anak tahu memukul itu tidak baik, berbohong itu tidak baik
Memiliki fisik motorik yang baik untuk merawat Anak mampu mengancingkan pakaian
dirinya secara mandiri
Memaknai belajar sebagai suatu kegiatan yang positif Anak tahu bahwa belajar baik untuk dirinya, anak senang ketika dapat
menguasai hal baru melalui belajar
Memiliki kematangan kognitif untuk mengikuti Anak memiliki pemahaman yang cukup sehingga dapat mengikuti
kegiatan belajar pembelajaran dengan baik
Bagaimana kita dapat mengetahui anak sudah memiliki kemampuan
fondasi?
Kemampuan fondasi yang sudah dimiliki oleh anak dapat dilihat dari
perilaku yang teramati pada anak. Melalui perilaku, kita tahu apakah
anak telah memiliki kemampuan fondasi tertentu atau belum.
Contoh
Bagaimana kita tahu seorang anak memiliki keterampilan sosial dan bahasa
yang memadai?
Jawab
Kita tahu seorang anak memiliki keterampilan sosial ketika ia termati dapat
berkomunikasi dengan teman sebayanya atau orang dewasa dengan tutur kata
yang baik.
Kemampuan Fondasi akan tercermin dari perilaku yang
ditunjukkan anak
Kata Kunci
Mengenal nilai agamanya
Mengenal budi pekerti
Kata Kunci
Kematangan emosi
Mengatur emosi
Kata Kunci
Keterampilan sosial
Keterampilan bahasa
Interaksi dengan teman
Interaksi dengan individu lain
Kata Kunci
Positif terhadap belajar
Senang belajar
Kata Kunci
Keterampilan motorik
Bergerak
Perawatan diri
Partisipasi mandiri
Kata Kunci
Kematangan kognitif
Punya dasar literasi
Punya dasar numerasi
Paham hal dalam hidup sehari-hari
Berani mencoba dan bereksplorasi
Sesi 2
Bantu Kuatkan Fondasiku
Memahami
kemampuan fondasi
Refleksi
30 menit
Rangkaian Materi dan Kegiatan
Sesi 2
Bantu Kuatkan Fondasiku
Memahami
kemampuan fondasi
Refleksi
20 menit
Apa yang terjadi jika kemampuan fondasi tidak terbangun dengan
baik?
1.
1 Apa yang akan terjadi pada anak di kelas 3 jika perilaku
tersebut dibiarkan?
2.
2 Bagaimana kemampuan fondasi yang perlu dibina dapat
dikuatkan melalui kegiatan di sekolah?
Contoh Hasil Kerja
Ananda A Ananda B …
No Kemampuan Fondasi
Dampak dan Dampak dan
✅/❌ Bukti ✅/❌ Bukti
Tindak Lanjut Tindak Lanjut
2
Cara Cara
menguatkan menguatkan
3
kemampuan kemampuan
fondasinya .. fondasinya ..
4
6
Rangkaian Materi dan Kegiatan
Sesi 2
Bantu Kuatkan Fondasiku
Memahami
kemampuan fondasi
Refleksi
10 menit
Refleksi Bersama
Sesi 3
Pentingnya membangun kemampuan fondasi secara
Kemampuan Fondasi bertahap
Dapat Dibangun
Bertahap Contoh tahapan perkembangan kemampuan fondasi
untuk membangun kemampuan calistung
30 menit
Rangkaian Materi dan Kegiatan
Sesi 3
Pentingnya membangun kemampuan fondasi secara
Kemampuan Fondasi bertahap
Dapat Dibangun
Bertahap Contoh tahapan perkembangan kemampuan fondasi
untuk membangun kemampuan calistung
15 menit
Mari lihat gambar-gambar berikut!
Anak mengutarakan
Anak membaca buku
pendapatnya
Cek pemahaman!
Tanya:
Menurut Anda, apakah anak tiba-tiba memiliki semua
kemampuan tersebut?
Anak menghibur
temannya yang
Elemen Etika Agama Budha: Pada akhir fase bersedih
A, peserta didik menerima dan menjalankan
nilai-nilai kediaman luhur dan Pancasila dasar —
negara berlandaskan pada kesadaran
Dapat dibangun sejak PAUD terhadap nilai-nilai umum Hukum Karma
Kematangan emosi yang cukup untuk
dalam menjalankan aturan dan sopan santun berkegiatan di lingkungan belajar
di lingkungan rumah, sekolah, dan rumah
ibadah; memenuhi kebutuhan pergaulan dan
kebutuhan mempertahankan hidup dalam
hubungannya dengan orang terdekatnya;
membantu antarsesama di lingkungan rumah,
sekolah, dan rumah ibadah; dan melakukan
musyawarah sederhana untuk mufakat di
lingkungan sekolahnya.
Sesi 3
Pentingnya membangun kemampuan fondasi secara
Kemampuan Fondasi bertahap
Dapat Dibangun
Bertahap Contoh tahapan perkembangan kemampuan fondasi
untuk membangun kemampuan calistung
15 menit
Bagaimana dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung?
Apakah betul, perubahan pembelajaran yang Atau sebaliknya, apakah di PAUD justru
mendukung transisi PAUD ke SD yang harus sering diajarkan membaca agar nanti
menyenangkan menjadikan di PAUD tidak di SD anak tidak tertinggal dengan anak lain
boleh calistung? dalam hal calistung?
Padahal, proses anak belajar membaca, menulis, dan berhitung tidaklah instan. Artinya, kemampuan ini perlu
dibangun secara bertahap, memperhatikan kemampuan apa saja yang sudah dimiliki anak sebagai prasyarat, dan
kesiapan anak untuk menguasai kemampuan lain yang dapat mendukung kesiapannya calistung.
→ Mari membahas lebih dalam cara menguatkan dasar dari kemampuan literasi dan numerasi anak, bukan hanya
calistung.
Mari kita lihat bersama
Anak mulai belajar mengaitkan huruf-huruf dengan bunyi dari kata-kata yang sering diucapkan anak. Kemampuan ini
dapat terus dikembangkan hingga pembentukan suku kata dan kata sederhana maupun kompleks sesuai
perkembangan kemampuan anak (keaksaraan)
Semakin banyak perbendaharaan atau “tabungan kata” anak, maka anak akan mulai mengaitkan apa
yang dilihat (simbol, gambar, logo, dan lainnya) dengan kata-kata yang sering diucapkan dan dimaknai
(kesadaran cetak).
Anak memahami bahwa kata yang diucapkan sehari-hari terdiri atas bunyi huruf tertentu.
Misalnya ketika anak mengucapkan kata “buku”, anak memahami bahwa yang kata yang
diucapkan itu terbentuk dari dua suku kata (bu - ku), merupakan bunyi awal dari huruf “b”
bukan “d”. Kemampuan ini merupakan bekal anak nantinya mengaitkan bunyi huruf maupun
kata, dengan teks yang dilihat. (kesadaran fonemik)
Kemampuan numerasi tidak hanya berbicara terkait angka dan perhitungan. Numerasi berbicara
mengenai lima lingkup yang perlu dikembangkan sejak dini agar dapat membantu anak memahami
cara dunia bekerja. Apa saja lingkup kemampuan numerasi?
Bilangan Geometri
→ Mari kita lihat ilustrasi salah satu lingkup numerasi yaitu Bilangan.
Contoh Pengembangan Kemampuan Bilangan
Dalam mengenalkan bilangan (angka) apakah harus dipaparkan langsung dengan angka setiap hari? Atau
menghafalkan bentuknya dan membunyikannya? Tentu tidak. Mari kita lihat proses berikut.
Sebelum anak mengenal bilangan, anak perlu memahami konsep dari bilangan itu sendiri. Artinya, anak tidak hanya diajak menghafal
bentuk simbol bilangannya, tetapi tidak memahami makna dari simbol bilangan yang ia lihat mewakili jumlah bendanya.
Ingat selalu!
Di SD, kemampuan fondasi ini dapat dibangun secara bertahap melalui CP Fase A
di Kurikulum Merdeka SD.
Kegiatan di PAUD dan di SD kelas awal dapat dirancang untuk dapat mencapai
kemampuan fondasi yang ada di dalam CP tersebut.
#PAUDBERKUALITAS #PAUDITUPENTING
#TRANSISIPAUDSD
Lalu, apa saja cara pandang yang perlu dimiliki oleh
guru agar dapat melangsungkan pembelajaran yang
membangun kemampuan fondasi secara efektif?
Calistung merupakan bagian kecil dari kemampuan literasi dan numerasi (kognitif) yang perlu
dimiliki oleh anak. Juga terdapat kemampuan lain yang perlu dimiliki seperti seperti memiliki nilai
agama dan budi pekerti, motorik, berkomunikasi secara sehat, dan lainnya.
Kemampuan fondasi tidak dapat dibangun secara instan. Perlu dibangun secara bertahap dan
dengan cara yang menyenangkan.
Kemampuan fondasi dapat terus dibangun hingga anak kelas 2 SD (bukan harus
sudah dimiliki setelah anak lulus PAUD).
Hal ini dikarenakan periode usia dini yakni 0-8 tahun, laju perkembangan anak beragam, serta
kesempatan belajar anak beragam.
Template Penyusunan Silabus Bimtek Topik Utama (2/4)
Judul Materi Tujuan Konten Sumber Metode Durasi Alat dan Tim
Pembelajaran Konten Bahan Penyus
un
2. Memahami Peserta memahami Pentingnya fondasi (A) Modul 2 2 JP Materi paparan Zakky
kemampuan fondasi kemampuan fondasi Bimtek Pricilia
yang perlu dimiliki dan contoh Dampak kemampuan fondasi jika tidak Luring A. Paparan 10 menit Panduan Melita R
oleh anak perilakunya (tidak dibina (A) pembukaan permainan. Anggi
sekedar hafal) - Modul 4
[draft] sebagai nilai dan Permainan Bantu Kuatkan Fondasiku. Bimtek B. Permainan 40 menit Kartu perilaku
perilaku yang perlu (B) Peserta memiliki profil anak usia dini, Luring Bantu Kuatkan yang teramati
dimiliki oleh anak dan membayangkan akibatnya jika Fondasiku (profil
sejak dini perilaku B tidak terasah. Poster anak usia dini) Flipchart
Transisi
Usul penjabaran: - C. Paparan materi 30 menit
6 kemampuan fondasi dalam bahasa, Panduan dan diskusi ilustrasi
Peserta memahami kata kunci dan visual (simbol?) yang Pemetaan situasi
enam kemampuan lebih sederhana (C) Kemampu
fondasi yang perlu an D. Permainan untuk 40 menit
dimiliki anak sejak Penambahan contoh perilaku. (C) Fondasi pengecekan
dini dengan pemahaman -
Contoh ilustrasi situasi untuk digunakan Konstruk mencocokkan
Peserta mengetahui identifikasi perilaku yang sudah muncul Pembelaj kemampuan
contoh-contoh atau belum muncul. (C) aran dan fondasi
perilaku dari tiap Aspek
kemampuan fondasi Alat bantu terkait 6 kemampuan fondasi Perkemba
yang perlu dimiliki (C) ngan
oleh anak sejak dini -
Permainan mengelompokkan perilaku Dimensi,
yang teramati (menggambarkan bahwa Elemen
kemampuan fondasi saling terkait) (D) dan
Subeleme Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mari kita lihat contoh tentang kemampuan
literasi, khususnya kemampuan
menyampaikan gagasan
📚 Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi, numerasi
serta pemahaman dasar mengenai cara dunia bekerja
Bagaimana kemampuan literasi anak perlu dibangun secara bertahap
Subelemen: Anak mengenali dan memahami berbagai Elemen: Berbicara dan Mempresentasikan. CP: Peserta didik mampu berbicara dengan
informasi, mengomunikasikan perasaan dan pikiran secara santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar
lisan, tulisan, atau menggunakan berbagai media serta orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Peserta
membangun percakapan. didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi. Peserta
didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan
kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan
Anak mengenali dan Anak dapat Anak dapat Berbicara dengan Merespons dengan Mengungkapkan Mengungkapkan
memahami berbagai mengomunikasikan membangun santun tentang bertanya tentang kembali secara kembali secara lisan
informasi yang ada di pikiran dan percakapan dengan beragam topik sesuatu, menjawab, lisan suatu isi suatu isi informasi
sekitarnya. perasaannya kepada teman sebaya yang dikenali dan menanggapi informasi yang yang dibaca atau
orang lain secara maupun orang menggunakan komentar orang lain dibaca atau didengar
verbal maupun dewasa melalui volume dan (teman, guru, dan didengar menggunakan
nonverbal melalui berbagai media intonasi yang orang dewasa) berbagai alat bantu/
berbagai media tepat sesuai dengan baik dan media
konteks. santun dalam suatu
percakapan
KM/ K13: Mengenal nilai agama dan budi pekerti: Agama dan Budi
Agama dan Budi ● Anak mengenali nama Tuhannya serta simbol keagamaan, dan kemudian memahami bahwa makhluk hidup di sekitarnya seperti Pekerti
Pekerti manusia, tanaman di sekitar rumah, binatang serta merupakan ciptaan Tuhan
● Kemampuan anak untuk menyebutkan contoh perilaku yang tergolong baik
Pendidikan Pancasila
Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar:
● Kemampuan mengelola emosi dan rasa positif mengenai dirinya
KM: Jati Diri ● Kesadaran bahwa ketika ia berada pada tempat yang berbeda maka ada aturan dan kebiasaan yang berbeda dan patut diperhatikan PJOK
K13: Fisik/ Motorik/
PHBS Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan individu
lainnya: Bahasa Indonesia
● Kesadaran pentingnya menghargai sesama dan kemampuan untuk berempati
● Kemampuan menyimak
● Kemampuan untuk mengutarakan gagasan
KM: Dasar-dasar Matematika
Literasi, Matematika,
Pemaknaan terhadap belajar yang positif:
Sains, Teknologi,
● Mampu melihat belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan
Rekayasa dan Seni IPAS
● Mampu melihat manfaat dari kegiatan belajar
K13: Kognitif, bahasa,
seni Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk dapat berpartisipasi di
lingkungan sekolah secara mandiri: Seni Budaya
● Kepemilikan kemampuan motorik kasar maupun motorik halus
● Rasa syukur telah diciptakan oleh Tuhan YME yang tertampil dalam perilaku-perilaku positif seperti menjaga
kebersihan diri, kesehatan diri serta keselamatan diri
Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi, numerasi serta
pemahaman dasar mengenai cara dunia bekerja:
● Kreativitas, dan kemampuan literasi dan pra-matematika untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
● Kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan mengenai objek, fenomena alam, atau fenomena sosial
melalui pengamatan dan eksplorasi
Membangun kemampuan secara bertahap, contoh: literasi anak (khususnya menyampaikan gagasan)
Kemampuan fondasi tidak dapat dibangun secara instan. Perlu dibangun secara bertahap dan
dengan cara yang menyenangkan.
Rangkaian Materi dan Kegiatan
Sesi 2
Cara mengetahui kemampuan fondasi pada anak
Contoh-contoh
perilaku dari tiap
kemampuan fondasi
Contoh berbagai perilaku yang teramati
30 menit
Lalu…
Apakah dalam sebuah kelas yang
berisikan banyak anak yang memiliki
usia sama (misalnya kelas 1 SD yang
berisi 28 anak), kesemua anak telah
memiliki kemampuan fondasi yang
sama?
Kemampuan Fondasi bagi anak dengan usia yang sama
Meskipun memiliki usia yang sama, penguasaan kemampuan fondasi anak satu dengan anak lain akan berbeda -
beda.
Dalam pertanyaan sebelumnya, sebuah kelas 1 SD yang terdiri dari 28 anak, belum tentu semua anak memiliki
kemampuan fondasi yang sama.
Mengapa? Karena….
❑ Kalaupun sudah melalui PAUD, belum tentu sudah memiliki kemampuan fondasi yang diperlukan, karena
i) kemampuan fondasi terbangun secara bertahap dan laju pencapaian anak akan beragam;
ii) tidak setiap anak mendapatkan kualitas pembelajaran yang baik di PAUD.
Asesmen Awal sebagai upaya satuan pendidikan dan pendidik untuk mengenal peserta didiknya
Setelah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berkenalan dengan lingkungan belajar, maka
satuan pendidikan kemudian juga perlu berkenalan dengan peserta didik.
Asesmen awal adalah penggalian informasi tentang capaian peserta didik, yang kemudian digunakan
untuk merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Asesmen awal ini adalah kunci dalam memperlancar proses transisi anak memasuki SD, baik bagi anak
yang sudah melalui PAUD terlebih dahulu maupun yang tidak. Melalui kegiatan inilah pendidik
mendapatkan gambaran kemampuan fondasi yang sudah dicapai oleh peserta didik, dan kemampuan
yang masih perlu dikuatkan lagi di SD kelas awal.
→ Asesmen awal ini akan Bapak dan Ibu pelajari di materi selanjutnya
Rangkaian Materi dan Kegiatan
Sesi 3
Bagian 1 - Masa Depanku
Permainan: Bantu
Kuatkan Fondasiku
40 menit
Kepemilikan kemampuan fondasi tidak dibangun secara instan atau dalam waktu
yang singkat.
Kemampuan tersebut dibangun secara bertahap dan berkesinambungan
Dapat dibangun sejak PAUD Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan kemampuan dalam
menirukan aktivitas pola gerak dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Kepemilikan kemampuan fondasi tidak dibangun secara instan atau dalam waktu
yang singkat.
Kemampuan tersebut dibangun secara bertahap dan berkesinambungan