KELAS : EKSEKUTIF PRODI : EKONOMI SYARIAH NIM : 23602021022
1. Nilai-nilai Pancasila menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Contohnya,
nilai gotong royong menekankan kerjasama dan saling membantu sebagai kewajiban, sekaligus memberikan hak untuk merasakan dukungan kolektif. 2. Kelima pasal dalam Pancasila saling melengkapi. Sila-sila tersebut, seperti Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) hingga Sila Kelima (Keadilan Sosial), membetuk fondasi filosofi negara yang holistik. 3. Upaya untuk menegakan Pancasila melibatkan pendidikan nilai-nilai Pancasila, implementasi kebijakan yang mencerminkan Pancasila, serta pembentukan budaya yang menganut prinsip-prinsip Pancasila. 4. Jika Pancasila tidak direalisasikan, masyarakat dapat mengalami ketidaksetaraan, konflik, dan ketidakadilan sosial. Keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dapat terganggu. 5. Pancasila menjadi dasar filsafat negara yang tercemin dalam UUD 1945. Keduanya saling terkait, di mana UUD 1945 menjadi landasan konstitusional yang diatur oleh nilai-nilai Pancasila. 6. Pendidikan Pancasila mencangkup pemahaman nilai-nilai Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya terletak pada pembentukan karakter warga negara yang memiliki kesadaran moral dan sosial. 7. Strategi dalam menyebarkan konten positif, kontra narasi, dan narasi alternatif melibatkan media sosial, pendidikan, serta kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mempromosikan informasi yang seimbang dan benar. 8. Demokrasi yang bersumber dari Pancasila menekankan partisipasi aktif warga negara dalam pengambilan keputusan, dengan menjunjung tinggi musyawarah-mufakat untuk mencapai kesejahteraan bersama.