Anda di halaman 1dari 59

Laporan Penelitian Geografi

DAMPAK PERALIHAN CUACA TERHADAP KONDISI


LINGKUNGAN SOSIAL KELAS X SMAN 1 SERANG BARU

Disusun oleh :

Addien Fathan Al Kautsar


Deska Elisa Nainggolan
Key Kavya Shahputra
Mailentarina Sianipar
Rafi Al Ansi

Kelas 10.1

SMA NEGERI 1 SERANG BARU


Perumahan Kota Serang Baru Blok E, Desa Sukaragam – Kec. Serang Baru
Kabupaten Bekasi – Jawa 17730
Email : sman1_serangbaru@yahoo.co.id
Website : http://www.sman1serangbaru.sch.id/
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian yang dibuat dengan judul “Dampak Peralihan Cuaca


Terhadap Kondisi Lingkungan Sosial Kelas X SMAN 1 Serang Baru” disahkan
dan disetujui pada:

Serang Baru, 21 November 2023

Disetujui Oleh:

Guru Pembimbing

Wina Yessy Shyntia, S.Pd.


NIP. 198701172022212014

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 2


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah swt., Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya telah memberikan kami kesempatan untuk
belajar dengan baik. Adapun tujuan penelitian ini untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Geografi, tahun 2023/2024, dengan judul “Dampak Peralihan Cuaca
Terhadap Kondisi Lingkungan Sosial Di SMAN 1 Serang Baru”. Dan kami
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Wina Yessi Shyntia, S.Pd. selaku guru pengampu dan pembimbing mata
pelajaran Geografi.
2. Para Narasumber yang telah memberikan informasi sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas tugas makalah ini.
3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan semangat
untuk kami.
4. Teman-teman sekelas kami X.1 yang telah memberikan dukungan kepada
kami.
5. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami juga menyadari sepenuhnya sebagai seorang pelajar yang masih dalam
proses pembelajaran bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga penelitian ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf
sebesar besarnya apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Serang baru, 21 November 2023

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 3


ABSTRAK

Dampak perubahan cuaca dapat dirasakan pada lingkungan. Perubahan suhu dan
pola curah hujan dapat mempengaruhi ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Hal ini dapat mengancam kelangsungan hidup spesies tertentu dan mengganggu
keseimbangan ekosistem.

Perubahan cuaca juga memiliki dampak signifikan pada manusia. Cuaca yang
ekstrem seperti panas yang berlebihan, banjir, atau badai dapat menyebabkan
kerugian jiwa, kerusakan properti, dan gangguan dalam kehidupan sehari-hari.
Perubahan cuaca juga dapat mempengaruhi ketersediaan air bersih

Untuk mengatasi perubahan cuaca, diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi.


Mitigasi melibatkan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
mengurangi dampak perubahan iklim. Adaptasi melibatkan upaya untuk
mengantisipasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan perubahan cuaca,
seperti pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, pembangunan infrastruktur
yang tahan terhadap cuaca ekstrem, dan peningkatan kapasitas dalam menghadapi
bencana alam.

Dalam kesimpulan, perubahan cuaca yang terjadi akibat perubahan iklim global
memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan, manusia, dan ekonomi.
Memahami dan mengatasi perubahan cuaca menjadi penting dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan manusia, dan pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 4


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................


2
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
3
ABSTRAK ............................................................................................................
4
DAFTAR ISI ........................................................................................................
5
DAFTAR TABEL .................................................................................................
7
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
7

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................


8
1.1 Latar Belakang .................................................................................
8
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
11
1.3 Tujuan ..............................................................................................
11
1.4 Manfaat ............................................................................................
12
1.5 Sistematika Penulisan ...................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 14


2.1 Pengertian Perubahan Cuaca ...........................................................
14
2.2 Unsur-Unsur Cuaca .........................................................................
15
2.3 Manfaat Cuaca ................................................................................
19
2.4 Penyebab Perubahan Cuaca Terjadi dengan Cepat .........................
20
2.5 Perbedaan antara Cuaca dengan Iklim ............................................
21
2.6 Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Cuaca .....................................
21
2.7 Jenis-Jenis Perubahan Cuaca ...........................................................
24
2.8 Dampak-Dampak dari Perubahan Cuaca ........................................
25
2.8.1 Dampak Positif dari Perubahan Cuaca ................................
25

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 5


2.8.2 Dampak Negatif dari Perubahan Cuaca ..............................
26

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................


29
3.1 Metode Penelitian ........................................................................... 29
3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................
30
3.3 Sumber Data ....................................................................................
30
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
31
3.5 Teknik Sampling .............................................................................
32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 34


4.1 Hasil Penelitian dan Deskriptif Data Penelitian ..............................
34
4.1.1 Hasil Penelitian ...................................................................
34
4.1.2 Deskriptif Data Penelitian ...................................................
34
4.2 Pembahasan .....................................................................................
35
A. Penyebab Terjadinya Perubahan Cuaca ..................................
35
B. Dampak dari Peralihan Cuaca .................................................
37
C. Perubahan Cuaca yang Paling Berpengaruh terhadap
Kondisi Sosial Masyarakat ......................................................
39

D. Pengaruh Kesehatan Akibat Peralihan Cuaca ..........................


39
E. Hal-Hal yang Dapat dilakukan Untuk Menghindari
Dampak Negatif dari Peralihan Cuaca ...................................
41
F. Korelasi antara Perubahan Cuaca dengan Peningkatan
Ketegangan Sosial di Sekolah .................................................
42
G. Dampak Perubahan Cuaca terhadap Produksi Pangan
Di Lingkungan Sekolah ..........................................................
43
H. Upaya yang Dapat dilakukan terhadap Perubahan Cuaca

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 6


Yang Tidak Menentu ............................................................. 44
I. Pengaruh Perubahan Cuaca pada Kehidupan Manusia di
Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Perekonomian ............... 45
J. Solusi yang dapat diterapkan dalam Memperbaiki Kondisi
Yang dapat di akibatkan oleh Perubahan Cuaca .....................
49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................


51
5.1 Kesimpulan .....................................................................................
51
5.2 Saran ............................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................


54
LAMPIRAN ......................................................................................................... 55

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Deskripsi Kuesioner .......................................................................... 35

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 7


Tabel 4.2 Persentase Siswa yang mengisi Kuesioner ........................................
35

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi Angin Darat, Angin Laut, dan Angin Monsun ................. 17
Gambar 2.2 Jenis-Jenis Awan .............................................................................
17
Gambar 2.3 Siklus Air yang terdapat Proses Presipitasi .....................................
18
Gambar 2.4 Ilustrasi La Nina dan El Nino ..........................................................
23
Gambar 4.1 Diagram Hasil Survei Penyebab Perubahan Cuaca ........................ 36
Gambar 4.2 Diagram Hasil Survei Dampak dari Peralihan Cuaca .....................
38
Gambar 4.3 Diagram Hasil Survei Cuaca yang Paling Berpengaruh
terhadap Kondisi Sosial Masyarakat ...............................................
39

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 8


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perubahan cuaca di lingkungan sosial melibatkan pemahaman dampak
perubahan iklim terhadap masyarakat. Faktor seperti kenaikan suhu,
perubahan pola hujan, dan bencana alam dapat mempengaruhi kehidupan
sehari-hari, termasuk pertanian, ketersediaan air, dan ketahanan pangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami bagaimana
perubahan cuaca dapat memengaruhi pola hidup, mata pencaharian, serta
infrastruktur sosial di suatu wilayah.

Penelitian tentang perubahan cuaca memiliki latar belakang yang sangat


penting karena perubahan cuaca dan iklim berdampak signifikan pada
lingkungan, kehidupan manusia, dan ekosistem. Beberapa latar belakang yang
mendasari penelitian ini meliputi:
1. Perubahan Iklim Global.
Cuaca dan iklim bumi sedang mengalami perubahan signifikan akibat
peningkatan gas rumah kaca dan aktivitas manusia. Hal ini mencakup
perubahan suhu rata-rata, pola curah hujan, dan frekuensi kejadian cuaca
ekstrem.

2. Dampak pada Kehidupan Manusia.


Perubahan cuaca dapat memiliki dampak serius pada pertanian,
ketersediaan air, kebakaran hutan, cuaca ekstrem seperti topan, banjir, dan
gelombang panas. Hal ini dapat berdampak pada ketahanan pangan,
kesehatan, dan ekonomi masyarakat.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 9


3. Pelestarian Lingkungan.
Perubahan cuaca dan iklim juga mempengaruhi ekosistem, biodiversitas,
dan habitat satwa liar. Ini dapat memicu pergeseran geografis spesies,
perubahan dalam pola migrasi satwa liar, dan ancaman terhadap
ekosistem.

4. Upaya Mitigasi dan Adaptasi.


Penelitian tentang perubahan cuaca menjadi dasar untuk upaya mitigasi
(mengurangi emisi gas rumah kaca) dan adaptasi (menghadapi dampak
perubahan iklim) untuk melindungi planet kita dan menciptakan
masyarakat yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca.

5. Pengembangan Teknologi.
Penelitian ini juga mendorong pengembangan teknologi dan model
peramalan cuaca yang lebih baik, memungkinkan kita untuk meramalkan
peristiwa cuaca ekstrem dengan lebih akurat.

Perubahan cuaca telah menjadi masalah serius yang dibicarakan oleh berbagai
pakar dan ahli dalam beberapa dekade terakhir. Keseriusan ini tidak terlepas dari
dampak yang ditimbulkan oleh perubahan cuaca tersebut berdampak secara luas
dan timbul masalah multi dimensi (Delis, 2008). Perubahan seperti peningkatan
intersitas badai tropis, perubahan pola presipitasi, salinitas air laut, perubahan pola
angin, masa reproduksi hewan dan tanaman, distribusi spesies dan ukuran
populasi, frekuensi serangan hama dan wabah serta perubahan-perubahan lain
yang berpengaruh pada ekosistem. Perubahan perubahan ini secara gradual akan
berimbas secara nyata dan spesifik bagi negara-negara kepulauan dan negara
dengan garis pantai panjang antara lain berupa kenaikan muka air laut dan
gelombang tinggi.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 10


Upaya penanggulangan dampak serta pencegahan perubahan lingkungan, telah
dilakukan oleh ekonom dunia yang tergabung dalam UN Conference on the
Human Environtment pada tahun 1972. Dalam pertemuan tersebut dihasilkan
anjuran agar pembangunan negara dilaksanakan dengan mempertimbangkan
faktor lingkungan. Hasil dari konferensi tersebut juga menjadi cikal bakal dari
Konsep dari pembangunan berkelanjutan yang mengandung pengertian sebagai
sebuah pembangunan yang ‘memperhatikan’ dan ‘mempertimbangkan’ dimensi
ligkungan hidup (Abdurahman, 2003).

Selanjutnya, keadaan para siswa kelas X di SMAN 1 Serang Baru Saat Peralihan
cuaca yang mencakup lingkungan sosial yang mengalami perubahan dalam
berbagai aspek-aspek sebagai berikut:

1. Perubahan Aktivitas
Peralihan cuaca dapat mempengaruhi aktivitas seperti ada mata pelajaran
PJOK. Misalnya, jika cuaca hujan, kelas tersebut mungkin akan mengubah
kita untuk menghindari cuaca yang tidak nyaman, seperti mengadakan
pertemuan di dalam ruangan daripada di luar ruangan.

2. Komunikasi
Peralihan cuaca dapat mempengaruhi pola komunikasi dalam kelompok.
Misalnya, jika cuaca buruk, anggota kelompok mungkin lebih cenderung
untuk berkomunikasi melalui pesan teks atau media sosial daripada
bertemu langsung.

3. Perubahan Suasana Hati


Peralihan cuaca dapat mempengaruhi suasana hati. Misalnya, cuaca yang
cerah dan hangat dapat meningkatkan semangat dan kebahagiaan,
sementara cuaca yang buruk dan gelap dapat mempengaruhi mood mereka
secara negatif.

4. Perubahan Kesehatan

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 11


Peralihan cuaca juga dapat mempengaruhi kesehatan. Misalnya, perubahan
suhu yang drastis dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti pilek atau
flu, yang dapat mempengaruhi partisipasi dalam kegiatan

Berdasarkan latar belakang tersebut maka kelompok 4 melakukan penelitian


dengan judul “DAMPAK PERALIHAN CUACA TERHADAP KONDISI
LINGKUNGAN SOSIAL DI KELAS X SMAN 1 SERANG BARU”

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan judul penelitian Geografi kami, rumusan masalah dalam
penelitian perubahan cuaca dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh perubahan cuaca terhadap kondisi sosial kelas X
SMAN 1 Serang Baru?
2. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya peralihan cuaca?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari peralihan cuaca terhadap
aktivitas siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru?
4. Bagaimana solusi untuk tetap produktif di saat musim peralihan cuaca?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari penelitian perubahan cuaca adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi para siswa kelas X SMAN 1
Serang Baru terhadap peralihan cuaca.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh peralihan cuaca terhadap para
siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru.
3. Supaya dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peralihan
cuaca.
4. Untuk mengetahui Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari peralihan
cuaca.
5. Untuk mengetahui Bagaimana solusi untuk mengatasi dampak yang
ditimbulkan dari peralihan cuaca.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 12


Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, penelitian tentang perubahan cuaca
berperan penting dalam mengelola dampak perubahan iklim dan menciptakan
lingkungan yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca yang terus
berlangsung.

1.4 MANFAAT
Penelitian tentang perubahan cuaca memiliki manfaat yang sangat penting,
termasuk:
1. Peringatan Dini akan Perubahan Cuaca dan Iklim
2. Pengelolaan Risiko Bencana akibat perubahan Cuaca dan Iklim
3. Ketahanan Pangan
4. Keberlanjutan Lingkungan
5. Kesehatan Masyarakat
6. Pemahaman Iklim
7. Kebijakan dan Pengambilan Keputusan
8. Kesadaran Publik
Manfaat penelitian tentang perubahan cuaca mencakup perlindungan nyawa,
keberlanjutan lingkungan, ketahanan pangan, dan banyak aspek lain dari
kehidupan manusia dan planet ini.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Secara sistematis, isi dari laporan ini disusun sebagai berikut :
1. Bagian Pembuka
Pada bagian ini berisi Halaman judul penelitian, halaman pengesahan,
kata pengantar, abstrak, dan daftar isi.

2. Bab I - Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika laporan
yang terkait dengan penelitian.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 13


3. Bab II - Tinjauan Pustaka
Pada bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan sebagai acuan dalam
pemecahan masalah.

4. Bab III - Metode Penelitian


Pada bab ini berisi jenis penelitian, objek penelitian, data dan sumber data
dan waktu penelitian.

5. Bab IV - Hasil dan Pembahasan


Pada bab ini berisi penguraian secara terperinci mengenai tahapan-
tahapan yang dilalui untuk mencapai tujuan penelitian.

6. BAB V – Kesimpulan dan saran

7. Bagian Penutup
Bagian ini berisi Daftar Pustaka, dan lampiran.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 14


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN PERUBAHAN CUACA


Cuaca merupakan udara yang terdapat pada suatu wilayah dan terjadi
dalam waktu yang singkat. Berbeda dengan musim yang bisa berlangsung
hingga beberapa bulan, cuaca hanya terjadi dalam hitungan jam atau kurang
dari itu. Dengan begitu, dalam satu hari cuaca dapat berubah-ubah tergantung
berbagai faktor alam yang mempengaruhinya.
Faktor penyebab perubahan cuaca ini tidak lain berupa beberapa
komponen yang terdapat di dalam atmosfer. Mulai dari angin, badai, hingga
gerakan udara yang konstan. Dengan kata lain, perubahan cuaca adalah
berubahnya kondisi atmosfer di suatu wilayah. Ini termasuk fenomena alam
yang normal dan umum terjadi di berbagai wilayah di belahan bumi,
Meskipun normal terjadi, namun apa yang menjadi alasan ketika cuaca
di suatu daerah berubah begitu cepat. Terdapat beberapa hal yang
berkontribusi pada perubahan cuaca yang cepat. Mulai dari suhu, curah hujan,
tekanan udara, hingga awan yang menutup matahari. Beberapa unsur ini
saling berkaitan satu sama lain sehingga memungkinkan cuaca di suatu
daerah bisa berubah dengan cepat.
Sebelum mengetahui perubahan cuaca, perlu dipahami terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan cuaca. Cuaca merupakan keadaan atmosfer pada
waktu tertentu termasuk yang terdiri dari beberapa komponen pembentuk
seperti suhu, curah hujan, tekanan udara, dan tutupan awan. Dengan begitu,

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 15


perubahan cuaca adalah berubahnya kondisi atmosfer yang dipengaruhi oleh
angin, badai, hingga gerakan udara yang konstan, atau sering disebut dengan
front.
Perubahan cuaca ini lebih mudah terjadi dibandingkan perubahan atau
pergantian iklim. Perubahan cuaca pun dapat terjadi sewaktu-waktu, bahkan
dalam sehari bisa terjadi perubahan cuaca berulang kali.
Hal ini tentu saja tergantung pada kondisi atmosfer dan angin yang
mendukung perubahan cuaca. Sedangkan iklim biasanya berganti dalam
kurun waktu yang cukup lama, hingga hitungan bulan. Perubahan iklim ini
terjadi karena bumi berputar mengelilingi matahari.

2.2 UNSUR-UNSUR CUACA


Unsur-unsur cuaca adalah elemen-elemen fisik yang dapat diukur dan
diamati di atmosfer. Unsur-unsur cuaca terdiri dari:

1. Suhu Udara
Suhu udara adalah ukuran tingkat panas atau dinginnya udara di
suatu tempat. Suhu udara dipengaruhi oleh radiasi matahari, letak
geografis, ketinggian, permukaan tanah, dan keadaan awan. Suhu udara
dapat diukur dengan termometer. Satuan suhu yang umum digunakan
adalah derajat Celcius (°C) atau Fahrenheit (°F).
Suhu udara berbeda-beda di berbagai tempat dan waktu. Secara
umum, suhu udara lebih tinggi di daerah khatulistiwa daripada di daerah
kutub. Suhu udara juga lebih tinggi siang hari daripada malam hari. Suhu
udara juga menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian. Suhu udara
mempengaruhi kenyamanan manusia, pertumbuhan tanaman, dan aktivitas
hewan.

2. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah gaya yang diberikan oleh berat udara di atas
suatu wilayah. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu udara, ketinggian,

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 16


dan kelembaban udara. Tekanan udara dapat diukur dengan barometer.
Satuan tekanan yang umum digunakan adalah milibar (mb) atau
hektopaskal (hPa).
Tekanan udara berbeda-beda di berbagai tempat dan waktu. Secara umum,
tekanan udara lebih rendah di daerah panas daripada di daerah dingin.
Tekanan udara juga menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian.
Tekanan udara mempengaruhi gerakan angin, pembentukan awan, dan
curah hujan.

3. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung
dalam udara. Kelembaban udara dipengaruhi oleh suhu udara, tekanan
udara, dan sumber air di permukaan bumi. Kelembaban udara dapat diukur
dengan higrometer atau psikrometer. Satuan kelembaban yang umum
digunakan adalah persen (%).Kelembaban udara berbeda-beda di berbagai
tempat dan waktu. Secara umum, kelembaban udara lebih tinggi di daerah
tropis daripada di daerah subtropis atau kutub. Kelembaban udara juga
lebih tinggi pagi dan sore hari daripada siang dan malam hari. Kelembaban
udara mempengaruhi kondensasi uap air menjadi awan atau hujan, serta
kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.

4. Angin
Angin adalah gerakan horizontal atau mendatar dari udara di
permukaan bumi. Angin disebabkan oleh perbedaan tekanan udara antar
wilayah. Angin dapat diukur dengan anemometer untuk kecepatannya dan
kompas untuk arahnya. Satuan kecepatan angin yang umum digunakan
adalah meter per detik (m/s) atau kilometer per jam (km/jam).
Angin berbeda-beda di berbagai tempat dan waktu. Secara umum, angin
bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin
juga dipengaruhi oleh rotasi bumi, bentuk permukaan bumi, dan keadaan

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 17


cuaca lokal. Angin mempengaruhi transportasi, polusi, erosi, dan distribusi
panas dan uap air di atmosfer.

Angin Darat dan Angin Laut Angin Monsun

Gambar 2.1 Ilustrasi Angin Darat, Angin Laut, dan Angin Monsun

5. Awan
Awan adalah kumpulan partikel air atau es yang terbentuk di
atmosfer akibat kondensasi uap air. Awan dipengaruhi oleh kelembaban
udara, suhu udara, tekanan udara, dan angin. Awan dapat diamati dengan
mata telanjang atau dengan alat bantu seperti radar atau satelit. Awan
diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan ketinggiannya.
Awan berbeda-beda di berbagai tempat dan waktu. Secara umum,
awan lebih banyak terbentuk di daerah bertekanan rendah daripada di
daerah bertekanan tinggi. Awan juga berubah-ubah sesuai dengan
perubahan cuaca. Awan mempengaruhi radiasi matahari, suhu udara, dan
curah hujan.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 18


Gambar 2.2 Jenis-Jenis Awan

6. Hujan
Hujan adalah bentuk presipitasi atau turunnya air dari atmosfer ke
permukaan bumi. Hujan terbentuk akibat adanya awan yang mengandung
partikel air atau es yang cukup besar dan berat. Hujan dipengaruhi oleh
kelembaban udara, suhu udara, tekanan udara, dan angin. Hujan dapat
diukur dengan alat yang disebut ombrometer atau pluviometer. Satuan
curah hujan yang umum digunakan adalah milimeter (mm) atau sentimeter
(cm).
Hujan berbeda-beda di berbagai tempat dan waktu. Secara umum, hujan
lebih banyak terjadi di daerah tropis daripada di daerah subtropis atau
kutub. Hujan juga berubah-ubah sesuai dengan musim dan siklus
hidrologi. Hujan mempengaruhi siklus air, iklim, tanah, vegetasi, dan
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

7. Presipitasi
Presipitasi adalah semua bentuk air yang jatuh dari atmosfer ke
permukaan bumi, seperti hujan, salju, hujan es, dan embun beku.
Presipitasi terjadi ketika uap air dalam udara mengembun dan membentuk
partikel-partikel air yang cukup berat untuk jatuh ke bumi.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 19


Gambar 2.3 Siklus Air yang terdapat Proses Presipitasi

2.3 MANFAAT CUACA


1. Interaksi Sosial
Cuaca yang baik, seperti cuaca cerah dan hangat, sering kali
mendorong orang untuk keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain. Ini
dapat mencakup kegiatan seperti piknik, rekreasi di taman, pertemuan
kelompok, atau acara sosial di luar ruangan. Cuaca yang baik dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan dan memfasilitasi interaksi sosial
yang lebih aktif.

2. Kegiatan Luar Ruangan


Cuaca yang baik memungkinkan berbagai kegiatan sosial di luar
ruangan, seperti pesta barbeque, acara olahraga, konser musik, festival, atau
perjalanan bersama teman dan keluarga. Cuaca yang cerah dan hangat
menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk berbagi pengalaman dan
memperkuat ikatan sosial.

3. Rekreasi dan Liburan


Cuaca yang baik sering kali menjadi faktor penentu dalam memilih
destinasi rekreasi atau liburan. Banyak orang memanfaatkan cuaca yang cerah

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 20


dan hangat untuk pergi ke pantai, gunung, dan tempat-tempat wisata alam
lainnya. Cuaca yang baik memungkinkan kegiatan rekreasi yang lebih
menyenangkan dan memperkaya pengalaman sosial.

4. Kegiatan Komunitas
Cuaca dapat mempengaruhi kegiatan komunitas dan organisasi sosial.
Misalnya, cuaca yang baik dapat mendukung kegiatan seperti pembersihan
lingkungan, kegiatan amal, atau pertemuan komunitas di luar ruangan. Cuaca
yang buruk dapat mempengaruhi partisipasi dan pelaksanaan kegiatan sosial.

5. Kesehatan Mental
Cuaca yang baik, seperti sinar matahari dan suhu yang nyaman, dapat
berdampak positif pada kesehatan mental. Cuaca yang cerah dan hangat
sering kali meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, dan meningkatkan
kebahagiaan. Ini dapat mempengaruhi interaksi sosial dengan orang lain,
menciptakan lingkungan yang lebih positif dan ramah.

6. Fotografi dan Seni


Cuaca yang menarik, seperti matahari terbenam, awan dramatis, atau
fenomena alam lainnya, dapat menjadi sumber inspirasi bagi fotografer dan
seniman. Cuaca yang unik dan menarik dapat menciptakan peluang untuk
berbagi karya seni, mengungkapkan kreativitas, dan memperkaya kehidupan
sosial melalui apresiasi seni.

2.4 PENYEBAB PERUBAHAN CUACA TERJADI DENGAN CEPAT


Dalam hal ini, perubahan cuaca adalah fenomena yang terjadi salah
satunya karena bumi dengan bentuk bulat menyebabkan sinar matahari tidak
jatuh merata di daratan dan lautan.
Perbedaan suhu ini menciptakan pergerakan udara dan air yang tidak
stabil. Sehingga bisa menimbulkan arus angin yang berputar kencang yang
mendistribusikan energi panas ke seluruh planet.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 21


Ketika udara di satu wilayah lebih hangat daripada udara di sekitarnya,
udara menjadi kurang padat dan mulai naik menarik lebih banyak udara dari
bawahnya. Di tempat lain, udara yang lebih padat dan lebih dingin tenggelam
mendorong udara keluar untuk mengalir di sepanjang permukaan dan
menyelesaikan siklus. Pergerakan konstan dari akumulasi udara ini disebut
front.
Ketika massa udara hangat atau dingin bergerak di seluruh atmosfer,
mereka membawa perbedaan dan karakteristik yang berbeda. Batas antara
massa udara adalah bagian depan. Biasanya, bagian depan ini mempunyai
panjang hingga ratusan mil, ketika sebuah front melewati suatu wilayah, hal
inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan cuaca.

2.5 PERBEDAAN ANTARA CUACA DENGAN IKLIM


Cuaca secara khusus adalah campuran peristiwa yang terjadi di atmosfer
kita setiap hari. Meski bumi hanya memiliki satu atmosfer, bukan berarti
cuaca di seluruh dunia sama. Cuaca akan berbeda di berbagai belahan dunia
mengalami perubahan sepanjang waktu, dalam hitungan menit, jam, hari, dan
minggu.
Jika cuaca adalah perubahan jangka pendek pada atmosfer, maka iklim
menggambarkan seperti apa perubahan cuaca dalam periode waktu yang lama
di area tertentu. Daerah yang berbeda dapat memiliki iklim yang berbeda
pula. Untuk menggambarkan iklim di suatu tempat, kita dapat mengatakan
seperti berapa suhu selama musim yang berbeda, seberapa berangin daerah
tersebut biasanya, atau seberapa banyak hujan atau salju yang biasanya turun.
Ketika para ilmuwan berbicara tentang iklim, mereka sering melihat rata-
rata curah hujan, suhu, kelembapan, sinar matahari, angin, dan ukuran cuaca
lainnya yang terjadi dalam jangka waktu lama di tempat tertentu. Dalam
beberapa kasus, mereka mungkin melihat rata-rata ini dalam jangka waktu 30
tahun.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 22


2.6 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN CUACA

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perubahan cuaca melibatkan


interaksi kompleks antara atmosfer, laut, dan daratan. Beberapa faktor kunci
termasuk:

1. Suhu
Perubahan suhu atmosfer dapat memicu variasi cuaca, termasuk
pembentukan awan dan presipitasi. Dalam perubahan cuaca, suhu dapat
mengalami fluktuasi atau perubahan. Faktor-faktor seperti musim, lokasi
geografis, dan aktivitas atmosfer dapat memengaruhi suhu secara
keseluruhan.

2. Tekanan Udara
Perbedaan tekanan udara dapat menciptakan angin, yang memainkan peran
penting dalam menentukan kondisi cuaca. Dalam perubahan cuaca,
tekanan udara juga dapat berubah. Peningkatan atau penurunan tekanan
udara dapat terjadi sebagai bagian dari perubahan atmosfer, seperti
datangnya front udara atau perubahan aktivitas cuaca.

3. Kelembaban
Kandungan uap air dalam udara memengaruhi pembentukan awan, hujan,
dan kondisi cuaca lainnya. Dalam perubahan cuaca, kelembapan udara
juga berperan penting. Kelembapan dapat meningkat atau menurun,
memengaruhi kondisi cuaca seperti hujan, embun, atau kondisi udara yang
terasa lebih lembab atau kering.

4. Arah dan Kecepatan Angin


Pola angin dapat membawa sistem cuaca, mengubah suhu dan kelembaban
di wilayah tertentu. Dalam perubahan cuaca, arah dan kecepatan angin
dapat berubah. Perubahan ini sering terkait dengan pergerakan massa
udara, sistem tekanan atmosfer, atau pengaruh topografi. Angin yang
berubah dapat memengaruhi suhu dan kondisi cuaca di suatu wilayah.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 23


5. Topografi
Bentuk daratan, seperti pegunungan atau dataran rendah, dapat
mempengaruhi pola angin lokal dan menciptakan variasi cuaca. Dalam
perubahan cuaca, topografi (relief permukaan bumi) dapat memainkan
peran penting. Pegunungan, lembah, dan fitur topografi lainnya dapat
memengaruhi aliran udara, pembentukan awan, dan distribusi curah hujan,
menciptakan variasi cuaca yang khas di berbagai wilayah.

6. Sirkulasi Atmosfer Global


Fenomena seperti El Niño dan La Niña memiliki dampak signifikan
terhadap perubahan cuaca di seluruh dunia. El Nino merupakan fenomena
pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di
Samudera Pasifik bagian tengah. Sedangkan La Nina adalah fenomena
yang berkebalikan dengan El Nino. Ketika La Nina terjadi, Suhu Muka
Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di
bawah kondisi normalnya.

Gambar 2.4 ilustrasi La Nina dan El Nino

7. Radiasi Matahari
Variabilitas dalam radiasi matahari dapat mempengaruhi suhu atmosfer
dan proses cuaca. Dalam perubahan cuaca, radiasi matahari berperan

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 24


penting. Penyinaran matahari memainkan peran utama dalam mengatur
suhu atmosfer dan proses-proses cuaca seperti pemanasan permukaan
bumi, penguapan air, dan pembentukan awan. Variabilitas radiasi matahari
dapat memengaruhi kondisi cuaca secara keseluruhan.

8. Gas Rumah Kaca


Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, dapat
menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim jangka panjang.
Dalam perubahan cuaca, gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2)
dan metana (CH4) dapat berkontribusi terhadap pemanasan global. Gas-
gas ini menahan panas di atmosfer, menciptakan efek rumah kaca yang
dapat memengaruhi suhu global dan pola cuaca secara keseluruhan.

9. Lautan
Suhu dan sirkulasi laut dapat memengaruhi kondisi atmosfer di sekitarnya
dan memicu fenomena seperti siklon tropis.

Kombinasi kompleks dari faktor-faktor ini menghasilkan kondisi cuaca yang


beragam di seluruh dunia.

2.7 JENIS-JENIS PERUBAHAN CUACA


1. Cuaca Panas
Cuaca panas merupakan kondisi di mana suhu udara sangat tinggi. Di
Indonesia, cuaca panas sering terjadi terutama selama musim kemarau.
Suhu udara dapat mencapai tingkat yang tidak nyaman, bahkan
mencapai suhu ekstrem di beberapa wilayah.

2. Cuaca Cerah
Cuaca cerah adalah kondisi ketika langit terlihat terang dan tidak ada
awan yang menutupinya. Cuaca cerah sering kali diikuti dengan sinar
matahari yang terik. Hal ini dapat membuat cuaca terasa hangat dan
menyenangkan.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 25


3. Cuaca Berawan
Cuaca berawan ialah kondisi di mana awan menutupi langit, membuat
sinar matahari tidak sepenuhnya terlihat. Meskipun tidak ada hujan,
cuaca berawan dapat membuat suhu terasa lebih sejuk dibandingkan
cuaca cerah.

4. Cuaca Hujan
Cuaca hujan adalah kondisi saat curah hujan terjadi. Di Indonesia,
cuaca hujan sering terjadi selama musim hujan, terutama di bulan-
bulan tertentu. Hujan dapat berupa gerimis, hujan ringan, atau hujan
lebat dengan petir dan angin kencang.

5. Cuaca Dingin
Cuaca dingin ialah kondisi ketika suhu udara turun secara signifikan,
biasanya di daerah pegunungan atau wilayah dengan ketinggian yang
tinggi. Beberapa wilayah di Indonesia, seperti Dieng dan Bromo,
sering mengalami cuaca dingin.

6. Cuaca Kabut
Cuaca kabut terjadi ketika partikel air mengambang di udara dan
menyebabkan penglihatan terbatas. Cuaca kabut sering terjadi di
daerah pegunungan atau daerah dengan kelembaban tinggi.

2.8 DAMPAK-DAMPAK DARI PERUBAHAN CUACA


2.8.1 DAMPAK POSITIF DARI PERUBAHAN CUACA
1. Peningkatan Kesehatan Mental
Cuaca panas sering kali dihubungkan dengan peningkatan suasana hati dan
kesejahteraan mental. Sinar matahari yang hangat dan langit biru dapat
meningkatkan produksi serotonin dalam tubuh, hormon yang berperan
dalam meningkatkan mood dan mengurangi stres. Ini dapat menghasilkan

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 26


perasaan positif dan optimisme, yang berkontribusi pada kesehatan mental
yang lebih baik.

2. Aktivitas Luar Ruangan


Cuaca panas sering kali mengundang orang untuk keluar dari rumah dan
menjalani lebih banyak waktu di alam terbuka. Aktivitas seperti berjalan-
jalan, bersepeda, berenang, atau piknik menjadi lebih menarik ketika cuaca
panas. Ini tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga memberikan
kesempatan untuk merasakan keindahan alam.

3. Pertumbuhan Tanaman dan Pertanian


Cuaca panas adalah hal yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman
dan sektor pertanian. Suhu yang hangat dan sinar matahari yang cukup
membantu tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Musim
panas yang panjang dan hangat dapat menghasilkan panen yang melimpah,
yang berdampak positif pada pasokan makanan dan ekonomi.

4. Industri Pariwisata
Cuaca panas adalah magnet bagi pariwisata. Banyak destinasi liburan di
seluruh dunia mengalami peningkatan kunjungan selama musim panas.
Wisatawan mengunjungi pantai, pegunungan, dan tempat-tempat eksotis
lainnya untuk menikmati matahari, air, dan pemandangan alam. Ini
mendukung industri pariwisata dan membawa pendapatan ekonomi yang
signifikan

5. Energi Terbarukan
Cuaca panas juga memiliki manfaat dalam pengembangan energi
terbarukan. Sinar matahari yang melimpah dapat digunakan untuk
menghasilkan energi surya, yang merupakan sumber energi bersih dan
ramah lingkungan. Ketika cuaca panas meningkat, produksi energi surya

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 27


cenderung lebih efisien, membantu negara-negara untuk beralih ke sumber
energi yang lebih berkelanjutan.

2.8.2 DAMPAK NEGATIF DARI PERUBAHAN CUACA


1. Suhu yang Lebih Panas
Seiring dengan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, suhu
permukaan global juga meningkat. Dekade terakhir, 2011-2020, adalah
dekade terpanas yang pernah tercatat. Sejak 1980-an, setiap dekade
menjadi lebih panas dari dekade sebelumnya. Hampir semua area daratan
mengalami lebih banyak hari-hari panas dan gelombang panas. Suhu yang
lebih tinggi meningkatkan jumlah kasus penyakit terkait panas dan
mempersulit pekerjaan luar ruangan. Kebakaran hutan lebih mudah terjadi
dan lebih cepat menyebar saat kondisi lebih panas. Suhu di Arktik telah
meningkat setidaknya dua kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global.
2. Badai yang Lebih Parah
Badai destruktif menjadi lebih kuat dan lebih sering terjadi di banyak
wilayah. Seiring dengan meningkatnya suhu, semakin banyak air yang
menguap. Hal ini memperburuk curah hujan ekstrem dan banjir, sehingga
menimbulkan lebih banyak badai destruktif. Frekuensi dan luasnya badai
tropis juga dipengaruhi oleh peningkatan suhu lautan. Siklon, hurikan, dan
taifun menjadi lebih kuat dengan air yang hangat di permukaan laut. Badai
tersebut sering kali menghancurkan rumah dan komunitas, sehingga
menyebabkan kematian dan kerugian ekonomi yang besar.

3. Peningkatan Kekeringan
Perubahan cuaca mengubah ketersediaan air, sehingga menjadikannya
semakin langka di lebih banyak wilayah. Pemanasan global memperburuk
kekurangan air di wilayah yang sudah mengalami kesulitan air. Pemanasan
global juga menyebabkan peningkatan risiko kekeringan pertanian yang
akan memengaruhi tanaman, serta kekeringan ekologis yang akan
meningkatkan kerentanan ekosistem. Kekeringan juga dapat memicu badai

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 28


pasir dan debu destruktif yang dapat memindahkan miliaran ton pasir
melintasi benua. Gurun menjadi semakin luas, sehingga lahan untuk
bercocok tanam berkurang. Kini banyak orang menghadapi ancaman
kekurangan air secara berkala.

4. Peningkatan Volume dan Suhu Lautan


Lautan menyerap sebagian besar panas dari pemanasan global.
Peningkatan suhu lautan terjadi jauh lebih cepat selama dua dekade
terakhir, di seluruh kedalaman laut. Seiring dengan meningkatnya suhu
lautan, volumenya bertambah karena air memuai saat menjadi lebih
hangat. Mencairnya lapisan es juga menyebabkan kenaikan permukaan
laut, sehingga mengancam komunitas pesisir dan pulau. Selain itu, lautan
juga menyerap karbon dioksida, sehingga mengurangi jumlahnya di
atmosfer. Namun, semakin banyaknya karbon dioksida membuat lautan
menjadi lebih asam, sehingga membahayakan biota laut dan terumbu
karang.

5. Peningkatan Risiko Kesehatan


Perubahan cuaca merupakan ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi
manusia. Dampak iklim telah membahayakan kesehatan melalui polusi
udara, penyakit, peristiwa cuaca ekstrem, pemindahan paksa, tekanan pada
kesehatan mental, serta peningkatan kelaparan dan gizi buruk di berbagai
tempat yang tidak dapat ditanami atau tidak memiliki sumber makanan
yang memadai. Setiap tahun, ada sekitar 13 juta korban jiwa akibat faktor
lingkungan. Perubahan pola cuaca membuat penyakit menyebar, dan
peristiwa cuaca ekstrem meningkatkan jumlah kematian serta menyulitkan
sistem pelayanan kesehatan dalam menanganinya.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 29


BAB III
METODE PENELITIAN

DAMPAK PERALIHAN CUACA TERHADAP


Judul Penelitian : KONDISI LINGKUNGAN SOSIAL KELAS X
SMAN 1 SERANG BARU

3.1 METODE PENELITIAN


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu.
Teknik pengambilan sample dilakukan secara survei, pengumpulan data
menggunakan instrumen kuisioner atau wawancara melalui angket yang sudah
disebar, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 30


Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel. Data
dikumpulkan dengan menggunakan instrumen atau alat ukur, kemudian di analisis
dengan statistik atau secara kuantitatif. Hasil metodologi penelitian kuantitatif
berupa hipotesis, instrumen, statistik dan hipotesis pada umumnya ditemukan
pada.

1. Metode Survei digunakan untuk mendapatkan data tentang karakteristik


sesuatu. Metode ini juga digunakan untuk menguji beberapa hipotesis atas
sampel yang diambil dari suatu populasi.
2. Metode Eksperimen digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (perlakuan/Treatment) terhadap variabel dependen (hasil)
dalam kondisi yang dikendalikan.

Metode penelitian yang kami gunakan adalah Metode Survei. Survei yang kami
gunakan adalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden
individu atau sample dengan mengirimkan lampiran pertanyaan Google Form.

3.2 LOKASI PENELITIAN


Adapun lokasi penelitian dampak Peralihan Cuaca Terhadap Kondisi Lingkungan
Sosial bertempat di kampus SMAN 1 Serang Baru, di daerah Serang Baru,
Bekasi.

3.3 SUMBER DATA


1. Sumber Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber aslinya yang berupa wawancara, pernyataan pendapat dari
individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu objek,
kejadian atau hasil pengujian (benda). Kelebihan dari data primer adalah
data lebih mencerminkan kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat
dan di dengar langsung oleh peneliti. Kekurangan dari data primer adalah
membutuhkan waktu yang relatif lama serta biaya yang dikeluarkan relatif
cukup besar.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 31


Sumber data primer dalam penelitian kami adalah siswa kelas X di SMAN
1 Serang Baru.

2. Sumber Data sekunder


Data sekunder adalah sumber data penelitian yang di peroleh melalui
media perantara atau secara tidak langsung berupa buku, catatan, bukti
yang telah ada, arsip baik yang di publikasikan maupun yang tidak di
publikasikan secara umum. Kelebihan data secara sekunder adalah waktu
dan biaya yang dibutuhkan untuk penelitian relatif lebih sedikit.
Kekurangan dari data sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan
atau tidak relevan, dapat mempengaruhi hasil penelitian. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang telah ada.
Sumber data sekunder dalam penelitian kami adalah artikel-artikel dari
web online, beberapa arsip makalah-makalah dari tahun sebelumnya
sebagai acuan sumber data yang bersumber dari; media sosial, buku
ensiklopedia, buku informatika, situs-situs web di google.

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik Pengumpulan Data merupakan sebuah metode yang
dilakukan oleh seorang peneliti untuk dapat mengumpulkan data dan
informasi yang nantinya akan berguna sebagai fakta pendukung dalam
memaparkan penelitiannya. Teknik pengumpulan data memerlukan
langkah yang strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang
valid dan juga sesuai dengan kenyataannya.
Selain itu Teknik pengumpulan adalah sebuah teknik atau cara yang
dilakukan oleh peneliti untuk bisa mengumpulkan data yang terkait
dengan permasalahan dari penelitian yang diambilnya. Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 32


Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada
dalam hipotesis.
1. Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi
merupakan metode yang cukup mudah dilakukan untuk
pengumpulan data. Observasi ini lebih banyak digunakan pada
statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang
suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat
diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan.

2. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan


melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul
data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan
sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan
wawancara pada 355 responden, sedangkan pada sampel kecil
teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data.
Teknik wawancara umumnya digunakan untuk jenis tipe kualitatif.
3. Studi pustaka atau studi kepustakaan adalah kegiatan untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang menjadi objek penelitian atau topik cerita yang diusung ke
dalam karya tulis non ilmiah.

3.5 TEKNIK SAMPLING


Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel.
Sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah
teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.

Pengertian teknik pengambilan sampel menurut Margono (2004). Teknik


sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 33


memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.

Yang termasuk ke dalam kelompok probability sampling antara lain: simple


random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate
stratified random sampling, dan cluster sampling (disebut juga dengan sampling
menurut daerah). Sedangkan yang termasuk ke dalam jenis nonprobability
sampling antara lain: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang


didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai sampel-sampel mana yang
paling sesuai, bermanfaat dan dianggap dapat mewakili suatu populasi
(representatif). Teknik pengambilan sampel ini cenderung lebih tinggi kualitas
sampelnya. Karena peneliti telah membuat kisi atau batas berdasarkan kriteria
tertentu yang akan dijadikan sampel penelitian. Misal seperti didasarkan pada ciri
demografi, gender, jenis pekerjaan, umur dan lain sebagainya. Teknik ini
termasuk teknik pengambilan sampel yang cukup sering digunakan dalam
penelitian.

Kelebihan dari metode ini di antaranya tujuan dari penelitian dapat dengan
mudah terpenuhi, sampel dapat bersifat lebih relevan dengan desain penelitian,
cara ini cenderung lebih murah dan mudah untuk dilaksanakan. Sementara itu
kekurangannya sama dengan teknik pengambilan sampel secara acak yaitu tidak
adanya jaminan bahwa sampel dapat mewakili populasi yang ditentukan.

Menghitung banyaknya sample dengan menggunakan rumus Slovin sebagai


berikut

N
n= 2
1+ N . e
dengan, n : jumlah sample

N : jumlah populasi

e : tingkat akurasi = 0,05

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 34


Maka dihasilkan jumlah sample sebanyak :

355
n= 2
1+355 x 0 , 05
355
n=
1,8875
n=188

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan diberikan pemaparan mengenai hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan oleh kami saat melakukan penelitian mengenai
Dampak Peralihan Cuaca Terhadap Kondisi Lingkungan Sosial Kelas X di SMAN
1 Serang Baru. Penjelasan yang diberikan merupakan penjabaran dari rumusan
masalah yang ada.

4.1 HASIL PENELITIAN DAN DESKRIPTIF DATA PENELITIAN


4.1.1 HASIL PENELITIAN

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 35


Penelitian ini merupakan penelitian yang difokuskan pada siswa kelas X di
SMAN 1 Serang Baru. Sebagai bahan kajian data peneliti melakukan aktivitas
pencarian data melalui wawancara mendalam dan pemberian angket kepada para
siswa sebagai sample. Observasi dan dokumentasi telah dilakukan selama
penelitian berlangsung serta menghasilkan beberapa data yang dapat dijadikan
sebagai pengolahan data.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan awal adalah; salah


satu penyebab dari peralihan cuaca adalah karena adanya perbedaan suhu dan
kelembaban udara. Lalu pada musim peralihan cuaca ini memiliki beberapa
dampak bagi para siswa, contohnya seperti kondisi gangguan kesehatan akibat
dari perubahan atau peralihan cuaca yang ekstrem.

4.1.2 DESKRIPTIF DATA PENELITIAN


Data dalam penelitian ini berasal dari data primer berupa kuesioner yang
diajukan kepada seluruh siswa kelas X di SMAN 1 Serang Baru. Dari 355
kuesioner yang disebarkan ke setiap kelas, ditargetkan sebanyak 188 kuesioner
yang dijawab (sesuai jumlah sample). Sebanyak 154 kuesioner telah di isi dan ada
34 kuesioner yang belum di isi. Terdapat 7 kuesioner yang tidak lengkap,
sehingga hanya 147 kuesioner yang dapat digunakan.

No. KUESIONER JUMLAH PERSENTASE


1. Kuesioner yang di sebar 355 100%
2. Kuesioner yang di terima 188 188
x 100% = 52,95%
355
3. Kuesioner yang di isi dari 154 154
x 100% = 81,91%
Kuesioner yang di terima 188
4. Kuesioner yang belum di isi dari 34 34
x 100% = 18,08%
Kuesioner yang di terima 188
5. Kuesioner yang tidak lengkap 7 7
x 100% = 7,54%
dari Kuesioner yang di isi 154
6. Kuesioner yang dapat di gunakan 154-7 147
x 100% = 95,45%
dari kuesioner yang di isi = 147 154
Tabel 4.1 Deskripsi Kuesioner

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 36


JUMLAH JUNLAH SISWA
KELAS SISWA YANG MENGISI PERSENTASE
KUESIONER
X.1 36 22 orang 14,29%
X.2 36 13 orang 8,44%
X.3 35 10 orang 6,49%
X.4 36 13 orang 8,44%
X.5 36 15 orang 9,74%
X.6 35 19 orang 12,34%
X.7 34 13 orang 8,44%
X.8 36 9 orang 5,84%
X.9 36 18 orang 11,69%
X.10 35 22 orang 14,29%
TOTAL 355 0 orang 0
Tabel 4.2 Persentase Siwa yang mengisi Kuesioner

4.2 PEMBAHASAN
A. PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN CUACA
Berdasarkan hasil survei, Penyebab terjadinya perubahan cuaca
adalah karena adanya PERUBAHAN IKLIM GLOBAL, PEMANASAN
GLOBAL, dan PERBEDAAN SUHU DAN KELEMBAPAN UDARA.
Cuaca biasanya berbeda-beda di setiap tempat dan dapat berubah dalam
hitungan menit, jam, hari, ataupun minggu.

Kejadian-Kejadian yang disebut cuaca ini paling banyak terjadi


pada troposfer, bagian dari atmosfer yang paling dekat dengan bumi.
Berbeda dengan musim yang bisa berlangsung hingga beberapa bulan,
cuaca hanya terjadi dalam hitungan jam atau kurang dari itu.

Oleh karena itu, cuaca dapat berubah-ubah dalam satu hari.


Masing-masing cuaca memiliki ciri yang berbeda-beda. Hingga kini, tidak
sedikit orang yang masih berasumsi jika cuaca sama dengan iklim.
Padahal keduanya sangatlah berbeda.

Berikut merupakan diagram survei rata-rata jawaban kuesioner para siswa kelas X
SMAN 1 Serang Baru tentang Penyebab Perubahan Cuaca

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 37


SURVEI PENYEBAB PERUBAHAN CUACA
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PERUBAHAN PEMANASAN PERUBAHAN MONSUN ASIA EFEK RUMAH LAIN-LAIN
IKLIM GLOBAL GLOBAL SUHU DAN KACA
KELEMBAPAN
UDARA

Gambar 4.1 Diagram Hasil Survei Penyebab Perubahan Cuaca

Kesimpulannya, perubahan cuaca yang ekstrem disebabkan oleh


perubahan iklim global. Perubahan iklim global terjadi akibat peningkatan
suhu rata-rata atmosfer bumi yang disebabkan oleh pelepasan gas rumah
kaca ke atmosfer. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar
fosil, deforestasi, dan polusi industri menjadi faktor utama dalam
pelepasan gas rumah kaca ini.
Efek rumah kaca yang terjadi akibat peningkatan konsentrasi gas
rumah kaca di atmosfer menyebabkan perubahan cuaca yang ekstrem,
seperti badai yang lebih kuat, banjir yang lebih sering, kekeringan yang
lebih parah, dan suhu yang ekstrem. Dampak dari perubahan cuaca
ekstrem ini dapat berdampak negatif pada manusia dan lingkungan,
termasuk kerugian ekonomi, kerusakan infrastruktur, ancaman terhadap
keamanan pangan, dan risiko kesehatan yang meningkat.

Untuk mengurangi risiko perubahan cuaca ekstrem di masa depan,


penting bagi kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengambil
tindakan untuk mengurangi perubahan iklim global. Upaya global dalam
mengurangi emisi, meningkatkan efisiensi energi, mempromosikan energi

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 38


terbarukan, dan mengadopsi praktik berkelanjutan menjadi krusial dalam
menghadapi tantangan perubahan cuaca ekstrem yang kita hadapi saat ini.

B. DAMPAK DARI PERALIHAN CUACA


Peralihan cuaca dapat memberikan dampak yang cukup signifikan.
Berdasarkan hasil survei, beberapa dampak dari peralihan cuaca di
antaranya GANGGUAN KESEHATAN, PERUBAHAN SUHU, dan
BENCANA ALAM.
Kemunculan penyakit pada musim peralihan cuaca ini memang
sangat umum terjadi. Di masa ini, cuaca kadang tidak dapat diprediksi.
Kadang satu hari bisa sangat panas, tetapi malamnya malah turun hujan,
ataupun sebaliknya.
Cuaca yang tidak menentu seperti ini bisa membuat seseorang
mudah mengalami gejala penyakit. Setidaknya setengah dari semua orang
dewasa mengaku mengalami perubahan kesehatan akibat perubahan
cuaca, termasuk lebih sering sakit kepala, flu/pilek, nyeri sendi, kelelahan,
masuk angin dan lain sebagainya.
Dampak dari perubahan cuaca salah satunya adalah Perubahan
Suhu. Misalnya penurunan suhu udara yang signifikan dari musim panas
ke musim hujan atau sebaliknya. Misalnya, suhu siang hari menjadi lebih
sejuk. Sementara suhu malam hari bisa lebih dingin.
Kondisi-kondisi dari dampak peralihan cuaca tersebut ini
sebetulnya tak hanya berkaitan dengan cuaca, tetapi perubahan cuaca
memang akan memengaruhi suasana hati, perilaku, pola makan, aktivitas
fisik, mobilitas, dan banyak faktor lainnya.

Berikut merupakan diagram survei rata-rata jawaban kuesioner para siswa kelas X
SMAN 1 Serang Baru tentang Dampak dari Peralihan Cuaca

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 39


SURVEI DAMPAK DARI PERALIHAN CUACA
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
GANGGUAN PERUBAHAN BENCANA KERUSAKAN LAIN-LAIN
KESEHATAN SUHU ALAM LAPISAN OZON
LINGKUNGAN

Gambar 4.2 Diagram Hasil Survei Dampak dari Peralihan Cuaca

Peralihan cuaca dapat memiliki dampak serius, termasuk kenaikan


suhu global, pola hujan yang tidak teratur, bencana alam seperti banjir dan
kekeringan, serta ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Selain itu,
perubahan cuaca dapat memengaruhi pertanian, ketersediaan air, dan
menyebabkan perubahan ekosistem yang berdampak pada kehidupan
manusia. Kesimpulannya, perubahan cuaca memiliki dampak luas
terhadap lingkungan dan kehidupan sosial-ekonomi.

C. PERUBAHAN CUACA YANG PALING BERPENGARUH


TERHADAP KONDISI SOSIAL MASYARAKAT
Dalam hal ini, perubahan cuaca yang paling signifikan atau paling
berpengaruh adalah
 Peralihan cuaca dari musim panas ke musim hujan
 Peralihan cuaca dari musim hujan ke musim panah

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 40


27%

73%

Peralihan musim panas ke musim hujan Peralihan musim hujan ke musim panas

Gambar 4.3 Diagram Hasil Survei Cuaca yang Paling Berpengaruh


terhadap Kondisi Sosial Masyarakat

Berdasarkan hasil survei, perubahan cuaca yang paling signifikan


atau paling berpengaruh terhadap kondisi sosial masyarakat khususnya
siswa kelas X di SMAN 1 Serang Baru adalah Peralihan Cuaca dari
Musim Panas ke Musim Hujan. Hal ini dapat disimpulkan berdasarkan
preferensi siswa yang menunjukkan bahwa mereka lebih memilih
peralihan musim panas ke hujan sebagai perubahan cuaca yang paling
menonjol bagi mereka.

D. PENGARUH KESEHATAN AKIBAT PERALIHAN CUACA


Salah satu dampak dari peralihan cuaca adalah dapat
mempengaruhi kesehatan. Saat musim hujan, orang-orang terbiasa dengan
suhu yang lebih dingin dan curah hujan yang cukup tinggi. Namun
biasanya, memasuki bulan Mei cuaca akan menjadi lebih hangat, sehingga
orang-orang harus kembali beradaptasi dengan perubahan cuaca tersebut.
Kemunculan penyakit pada musim peralihan cuaca memang sangat
umum terjadi. Pada masa ini, cuaca terkadang tidak dapat diprediksi.
Kadang suatu hari bisa sangat panas, namun malamnya malah turun
hujan, ataupun sebaliknya.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 41


Berdasarkan hasil survei, beberapa pengaruh kesehatan yang di
rasakan para siswa pada saat musim peralihan cuaca antara lain;

1. Peralihan cuaca yang tiba-tiba dari panas ke dingin atau sebaliknya


dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan
perubahan pada saluran pernapasan. Ini dapat meningkatkan risiko
infeksi pernapasan, seperti pilek, flu, atau batuk.
2. karena imun tubuh pada saat peralihan cuaca baik dari musim
panas ke musim hujan maupun musim hujan ke musim panas, bisa
syok/kaget sehingga dapat menyebabkan sakit, namun ketika cuaca
sudah mulai stabil, imun tubuh akan membentuk sistem kekebalan.
3. Selain panas yang ekstrem, cuaca dingin yang berlebihan juga bisa
mengakibatkan daya imun tubuh menurun sehingga mudah
terserang penyakit dan saat cuaca cerah.

Kesimpulannya, peralihan cuaca dapat membawa dampak signifikan pada


kesehatan manusia, termasuk perubahan sistem kekebalan tubuh,
peningkatan risiko penyakit pernapasan, dan potensi pemicu kondisi medis
tertentu seperti migrain. Oleh karena itu, pemahaman dan penanganan
yang tepat terhadap perubahan cuaca menjadi penting dalam menjaga
kesehatan masyarakat.

E. HAL-HAL YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENGHINDARI


DAMPAK NEGATIF DARI PERALIHAN CUACA
Peralihan cuaca tentunya juga memiliki dampak negatif, baik kepada
lingkungan sekitar maupun kondisi sosial masyarakat. Berdasarkan hasil
survei, hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari dampak negatif
dari peralihan cuaca adalah sebagai berikut;

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 42


1. Selalu perhatikan perkiraan cuaca terkini. Dengan mengetahui apa
yang diharapkan, Anda dapat mempersiapkan diri dengan tepat
dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
2. Menjaga imun tubuh dengan menerapkan pola makan yang baik
serta istirahat yang cukup.
3. Perbanyak istirahat dan sering berolahraga supaya kondisi tubuh
tetap vit.

Untuk menghindari dampak negatif dari peralihan cuaca yang ekstrem,


ada beberapa langkah yang dapat diambil.
 Pertama, penting untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan
iklim dan peralihan cuaca yang ekstrem. Dengan memahami
penyebab dan dampaknya, kita dapat mengambil tindakan yang
tepat.
 Kedua, kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan
mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan, seperti
mengurangi penggunaan energi fosil dan beralih ke sumber energi
terbarukan.
 Ketiga, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi kerentanan
terhadap perubahan cuaca ekstrem dengan membangun
infrastruktur yang tahan terhadap bencana, seperti tanggul banjir,
sistem drainase yang baik, dan bangunan yang tahan gempa.
 Keempat, penting untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan
rencana tanggap darurat untuk menghadapi perubahan cuaca yang
ekstrem.
Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat mengurangi
dampak negatif dari peralihan cuaca yang ekstrem dan melindungi diri
kita serta lingkungan kita.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 43


F. KORELASI ANTARA PERUBAHAN CUACA DENGAN
PENINGKATAN KETEGANGAN SOSIAL DI SEKOLAH
Korelasi adalah keeratan antara variabel. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), arti korelasi adalah hubungan timbal balik atau
sebab akibat. Secara sempit, korelasi artinya suatu hubungan. Dalam suatu
statistik, korelasi merupakan ukuran hubungan linier antara dua variabel.
Ini mengukur sejauh mana perubahan dalam satu variabel berhubungan
dengan perubahan dalam variabel lainnya. Korelasi dapat berupa positif,
negatif, atau tidak ada korelasi sama sekali. Korelasi positif terjadi ketika
kedua variabel bergerak ke arah yang sama, sedangkan korelasi negatif
terjadi ketika kedua variabel bergerak ke arah yang berlawanan.
Cuaca dapat memengaruhi suasana hati dan tingkat energi
individu. Perubahan cuaca yang ekstrem atau cuaca yang kurang
menyenangkan dapat mempengaruhi mood seseorang, yang mungkin
secara tidak langsung mempengaruhi interaksi sosial dan suasana di
sekolah. Namun, ini hanya salah satu faktor di antara banyak faktor yang
dapat berkontribusi terhadap ketegangan sosial di lingkungan sekolah.
Berdasarkan hasil survei, berikut beberapa pendapat para siswa
tentang Korelasi atau Hubungan antara Perubahan Cuaca dengan
Peningkatan Ketegangan Sosial di Lingkungan Sekolah.
1. Ya, terdapat korelasi antara perubahan cuaca yang ekstrem dan
peningkatan ketegangan sosial dalam sekolah yaitu perubahan
rutinitas dan keterbatasan aktivitas di luar ruangan
2. Perubahan cuaca ekstrem dapat mempengaruhi suasana di sekolah
dan emosi siswa, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
interaksi sosial
3. Ada, karena suhu meningkat pesat ketika musim panas suasana
kelas menjadi panas dan tidak nyaman ketika pembelajaran
sehingga menciptakan ketegangan sosial, contohnya: apabila
timbul keinginan untuk membeli kipas, AC, dan lain sebagainya.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 44


Dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara perubahan cuaca yang
ekstrem dengan peningkatan ketegangan sosial dalam sekolah. Hal ini
disebabkan oleh dampak perubahan cuaca yang ekstrem terhadap
kesehatan siswa dan ketidakhadiran mereka di sekolah. Ketika cuaca
ekstrem seperti banjir atau gelombang panas terjadi, kondisi cuaca yang
tidak sehat dapat mempengaruhi imunitas tubuh siswa dan menyebabkan
mereka absen dari sekolah. Oleh karena itu, perubahan cuaca yang
ekstrem dapat berkontribusi pada peningkatan ketegangan sosial dalam
konteks sekolah.

G. DAMPAK PERUBAHAN CUACA TERHADAP PRODUKSI


PANGAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH (KANTIN)
Dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan juga sangat
dirasakan oleh orang-orang yang bekerja sebagai produsen makanan.
Perubahan cuaca membawa dampak terjadinya kelangkaan air yang dapat
menghambat proses produksi, dan meningkatnya harga pangan.
Perubahan cuaca dapat mempengaruhi produksi pangan di kantin
dengan mengakibatkan fluktuasi ketersediaan bahan baku. Ini bisa
berdampak pada variasi menu, ketersediaan stok, dan biaya produksi
kantin.
Berdasarkan hasil survei, beberapa dampak perubahan cuaca
terhadap produksi pangan di lingkungan sekolah antara lain;
1. Penurunan produksi
Perubahan cuaca ekstrem seperti kekeringan atau banjir dapat
mengurangi bahan baku produksi. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan pasokan makanan di kantin sekolah.
2. Kualitas produk yang dijual kurang baik.
3. Pada saat cuaca panas, konsumen lebih sering membeli minuman
dingin.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 45


Kesimpulannya, perubahan cuaca dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam
produksi pangan di kantin sekolah akibat gangguan pada pertanian dan rantai
pasokan. Untuk menjaga ketersediaan pangan yang cukup, perlu diterapkan
strategi adaptasi, pengelolaan risiko, dan kerja sama antar pemangku kepentingan
di tingkat sekolah maupun pemerintah daerah. Langkah-langkah proaktif ini
diperlukan agar sekolah dapat menjaga kualitas dan variasi pangan yang disajikan
kepada siswa.

H. UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN TERHADAP PERUBAHAN


CUACA YANG TIDAK MENENTU
Untuk menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu, ada
beberapa upaya yang dapat dilaksanakan. Pertama, penting untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang perubahan iklim dan
dampaknya. Dengan pemahaman yang lebih baik, individu dan
masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak negatif
perubahan cuaca.
Selain itu, penting untuk meningkatkan pengelolaan air yang
efisien. Dalam kondisi cuaca yang tidak menentu, pengelolaan air yang
baik dapat membantu mengatasi kekeringan dan banjir yang mungkin
terjadi. Ini melibatkan pengumpulan dan penyimpanan air hujan,
penggunaan teknik irigasi yang tepat, dan pengelolaan sumber daya air
yang berkelanjutan.
Selanjutnya, pendidikan tentang ketahanan pangan dan perubahan
iklim juga perlu ditingkatkan. Dengan meningkatkan pemahaman siswa
dan masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan dan bagaimana
perubahan iklim mempengaruhi produksi pangan, mereka dapat
mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi perubahan
cuaca yang tidak menentu.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 46


Berdasarkan hasil survei, beberapa upaya dapat dilakukan terhadap
perubahan cuaca yang tidak menentu adalah;
1. Mengadaptasi pola hidup yang lebih berkelanjutan dan ramah
lingkungan dapat membantu mengurangi dampak perubahan
cuaca.
2. Menjadi pola makan, menjaga pola tidur, rajin olahraga
3. Menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat, istirahat dan minum air
putih yang cukup, penanaman pohon, menerapkan 3R (Reduce,
Reuse, dan Recycle)

Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa ada


beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghadapi perubahan cuaca
yang tidak menentu yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat,
menyesuaikan pola hidup, dan selalu menjaga kesehatan.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat berkontribusi dalam


menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu dan mengurangi
dampak negatifnya. Kesadaran dan adaptasi pola hidup yang lebih
berkelanjutan dapat membantu melindungi lingkungan dan memitigasi
perubahan cuaca yang tidak menentu.

I. PENGARUH PERUBAHAN CUACA PADA KEHIDUPAN


MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN, KESEHATAN, DAN
PEREKONOMIAN
A. PENGARUH PERUBAHAN CUACA DI BIDANG PENDIDIKAN
Perubahan cuaca dapat memiliki pengaruh yang signifikan dalam bidang
pendidikan. Berikut adalah beberapa pengaruh perubahan cuaca dalam
bidang pendidikan:
1) Kehadiran siswa
Perubahan cuaca yang tiba-tiba atau ekstrem dapat mempengaruhi
kehadiran siswa di sekolah. Misalnya, cuaca yang sangat panas
atau dingin dapat membuat orang tua memilih untuk tidak

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 47


mengirim anak-anak mereka ke sekolah. Selain itu, cuaca buruk
seperti hujan deras atau badai salju dapat menyebabkan jalan yang
tidak aman atau tertutup, yang dapat menghambat siswa untuk
mencapai sekolah dengan aman.

2) Konsentrasi dan kinerja siswa


Perubahan cuaca yang drastis dapat mempengaruhi konsentrasi dan
kinerja siswa. Misalnya, perubahan suhu yang tiba-tiba atau cuaca
yang tidak nyaman dapat membuat siswa sulit berkonsentrasi dan
mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dengan baik.

3) Aktivitas ekstrakurikuler
Perubahan cuaca dapat mempengaruhi pelaksanaan aktivitas
ekstrakurikuler di sekolah. Misalnya, cuaca buruk seperti hujan
atau angin kencang dapat membatalkan kegiatan olahraga di luar
ruangan atau kegiatan lapangan lainnya. Ini dapat mengurangi
kesempatan siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang penting untuk pengembangan mereka.

4) Penggunaan fasilitas
Perubahan cuaca dapat mempengaruhi penggunaan fasilitas di
sekolah. Misalnya, cuaca yang buruk dapat membatasi akses ke
fasilitas olahraga luar ruangan atau ruang terbuka lainnya. Ini dapat
mempengaruhi program pelajaran yang melibatkan penggunaan
fasilitas tersebut.

5) Kesejahteraan siswa
Perubahan cuaca dapat mempengaruhi kesejahteraan siswa secara
keseluruhan. Cuaca yang suram atau gelap dapat mempengaruhi
suasana hati siswa dan mempengaruhi motivasi mereka untuk
belajar. Di sisi lain, cuaca yang cerah dan ceria dapat
meningkatkan suasana hati dan semangat siswa.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 48


Penting bagi sekolah untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak
perubahan cuaca dalam bidang pendidikan. Ini dapat melibatkan
pengembangan kebijakan dan strategi yang mempertimbangkan
perubahan cuaca yang mungkin terjadi dan memastikan bahwa siswa tetap
terlibat dan terlibat dalam proses pembelajaran, terlepas dari kondisi
cuaca.

B. PENGARUH PERUBAHAN CUACA DI BIDANG KESEHATAN


Perubahan cuaca dapat berdampak pada kesehatan manusia.
Misalnya, perubahan suhu ekstrem dapat menyebabkan masalah
pernapasan, dan fluktuasi cuaca dapat memicu kondisi seperti migrain
atau arthritis. Penyebaran penyakit juga dapat dipengaruhi oleh perubahan
iklim, termasuk peningkatan risiko penyakit yang ditularkan oleh vektor
seperti nyamuk. Selalu penting untuk mengadaptasi diri dan
meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca untuk menjaga
kesehatan.
Perubahan cuaca juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Cuaca
yang kurang menyenangkan atau musiman dapat berkontribusi pada
gangguan suasana hati, seperti depresi musiman. Selain itu, peristiwa
cuaca ekstrem, seperti badai atau banjir, dapat menyebabkan stres dan
kecemasan, memengaruhi kesejahteraan mental masyarakat yang terkena
dampaknya. Oleh karena itu, aspek kesehatan mental juga perlu
dipertimbangkan dalam konteks perubahan cuaca.

C. PENGARUH PERUBAHAN CUACA DI BIDANG EKONOMI


Perubahan cuaca dapat memiliki dampak yang signifikan dalam bidang
ekonomi. Berikut adalah beberapa pengaruh perubahan cuaca dalam
bidang ekonomi:

1. Pertanian

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 49


Perubahan cuaca dapat mempengaruhi produksi pertanian.
Misalnya, kekeringan atau banjir yang ekstrem dapat merusak
tanaman dan mengurangi hasil panen. Cuaca yang tidak stabil atau
fluktuasi suhu yang drastis juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dan kualitas hasil panen. Ini dapat
menyebabkan penurunan produksi pertanian dan meningkatkan
harga pangan.

2. Sektor pariwisata
Perubahan cuaca dapat mempengaruhi industri pariwisata.
Misalnya, cuaca yang buruk seperti hujan terus-menerus atau
badai dapat mengurangi minat wisatawan untuk mengunjungi
suatu daerah. Ini dapat berdampak negatif pada pendapatan dari
sektor pariwisata, termasuk hotel, restoran, dan atraksi wisata.

3. Transportasi
Perubahan cuaca yang ekstrem atau cuaca yang buruk secara
umum dapat mempengaruhi transportasi. Misalnya, badai salju
atau hujan deras dapat menyebabkan gangguan pada transportasi
darat, udara, atau laut. Ini dapat mengganggu rantai pasokan,
menghambat pergerakan barang, dan meningkatkan biaya logistik.

4. Asuransi dan kerugian


Perubahan cuaca yang ekstrem dapat meningkatkan risiko
kerugian dan klaim asuransi. Misalnya, badai, banjir, atau
kebakaran yang disebabkan oleh cuaca dapat menyebabkan
kerusakan properti dan infrastruktur. Ini dapat mengakibatkan
biaya yang tinggi bagi perusahaan dan individu, serta
meningkatkan permintaan asuransi.

Penting untuk memahami dan mengelola dampak perubahan cuaca dalam


bidang ekonomi. Ini melibatkan upaya untuk meningkatkan ketahanan

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 50


ekonomi terhadap perubahan cuaca, seperti diversifikasi sektor ekonomi,
investasi dalam infrastruktur tahan cuaca, pengembangan teknologi yang
ramah lingkungan, dan pengelolaan risiko yang baik. Selain itu,
kolaborasi antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat juga penting dalam
menghadapi tantangan ekonomi yang diakibatkan oleh perubahan cuaca.
J. SOLUSI YANG DAPAT DITERAPKAN DALAM MEMPERBAIKI
KONDISI YANG DI AKIBATKAN OLEH PERUBAHAN CUACA
Beberapa solusi untuk memperbaiki kondisi akibat perubahan cuaca
termasuk:

1. Konservasi Energi Mengurangi penggunaan energi fosil dan


beralih ke sumber energi terbarukan untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca.

2. Reboisasi Menanam lebih banyak pohon untuk menyerap karbon


dioksida dari atmosfer dan menjaga keseimbangan ekosistem.

3. Pengelolaan Limbah Mengurangi limbah plastik dan bahan


berbahaya serta mendukung daur ulang untuk mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan.

4. Peningkatan Infrastruktur Membangun infrastruktur tahan bencana


untuk mengurangi dampak perubahan cuaca ekstrem seperti banjir
atau badai.

5. Pendidikan Lingkungan Mengedukasi masyarakat tentang


pentingnya pelestarian lingkungan dan mengurangi jejak ekologis
dalam kehidupan sehari-hari.

6. Pertanian Berkelanjutan Menerapkan praktik pertanian yang


berkelanjutan untuk mengurangi erosi tanah dan mengoptimalkan
penggunaan air.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 51


7. Penelitian dan Inovasi Mendorong penelitian dan inovasi untuk
pengembangan teknologi yang dapat mengurangi dampak
perubahan cuaca dan meningkatkan ketahanan lingkungan.

Dalam mengatasi dampak perubahan cuaca atau iklim, solusi yang dapat
diterapkan melibatkan penerapan praktik berkelanjutan, peningkatan
efisiensi energi, perlindungan ekosistem, adaptasi infrastruktur,
pendidikan masyarakat tentang perubahan iklim, serta kerjasama global
untuk mengembangkan kebijakan perlindungan lingkungan.
Kesimpulannya, upaya holistik ini diperlukan untuk memitigasi dan
menyesuaikan diri dengan perubahan iklim.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 52


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Dalam penelitian ini, kami telah meneliti peralihan cuaca di
lingkungan kelas X SMAN 1 Serang Baru. Melalui analisis yang
mendalam, kami telah mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan cuaca dan dampaknya terhadap siswa kelas
X. Temuan kami menunjukkan bahwa perubahan iklim global,
pemanasan global, perubahan suhu dan kelembaban udara memiliki
peran yang signifikan dalam peralihan cuaca.

Dalam penelitian juga dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X


SMAN 1 Serang Baru lebih memilih peralihan musim panas ke hujan
merupakan perubahan cuaca yang paling signifikan atau paling
berpengaruh terhadap kondisi sosial masyarakat. Hal ini berdasarkan
preferensi siswa yang menunjukkan bahwa mereka lebih memilih
peralihan musim panas ke hujan sebagai perubahan cuaca yang paling
menonjol bagi mereka.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang


bagaimana peralihan cuaca mempengaruhi kehidupan sehari-hari siswa
kelas X SMAN 1 Serang Baru. Dampaknya dapat dirasakan dalam
berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Oleh

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 53


karena itu, penting bagi siswa untuk mengadopsi strategi mitigasi yang
efektif guna mengurangi dampak negatif peralihan cuaca.

Dalam penutup, kami merekomendasikan perlunya kesadaran yang


lebih tinggi tentang perubahan cuaca dan upaya kolaboratif untuk
mengatasi tantangan yang dihadapi. Pendidikan dan kampanye publik
yang efektif dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran
siswa tentang peralihan cuaca di lingkungan sosial kelas X SMAN 1
serang baru. Selain itu, perlu juga adanya kebijakan yang mendukung
pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengelolaan lingkungan yang
berkelanjutan.

Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman


kita tentang peralihan cuaca di lingkungan sosial SMAN 1 Serang Baru
dan memberikan dasar yang kuat untuk tindakan yang diperlukan dalam
menghadapi tantangan ini. Kami berharap penelitian ini dapat menjadi
sumber informasi yang berguna bagi siswa kelas X SMAN 1 Serang
Baru dalam memahami perubahan cuaca dan dampaknya terhadap
lingkungan sosial.

5.2 SARAN
Dalam sebuah penelitian, peneliti harus mampu memberikan sesuatu
yang berguna ataupun manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
instansi atau lembaga, komunitas serta berbagai pihak yang berkaitan
dengan penelitian ini. Setelah peneliti menyelesaikan pembahasan pada
penelitian ini, maka pada bab penutup peneliti mengemukakan saran –
saran sesuai dengan hasil pengamatan dalam laporan penelitian kami.
Adapun saran – saran yang peneliti berikan setelah meneliti
permasalahan ini adalah sebagai berikut;

1. Mengintegrasikan pendidikan tentang perubahan cuaca dalam


kurikulum sekolah. Ini dapat melibatkan pembelajaran tentang

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 54


penyebab perubahan cuaca, dampaknya terhadap lingkungan
sosial, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk
mengurangi dampak negatifnya.

2. Mengembangkan program pengurangan limbah di sekolah


dengan melibatkan siswa dalam pengelolaan limbah yang
bijaksana. Ini dapat melibatkan penggunaan tempat sampah
terpisah untuk daur ulang, pengurangan penggunaan plastik
sekali pakai, atau penggunaan kantong belanja kain. Melalui
program ini, siswa akan belajar tentang pentingnya pengurangan
limbah dan penggunaan kembali sumber daya.

3. Mengadakan program penghijauan di sekolah dengan


melibatkan siswa dalam penanaman pohon dan perawatannya.
Hal ini akan membantu mengurangi dampak perubahan cuaca,
meningkatkan kualitas udara, dan menciptakan lingkungan yang
lebih sejuk di sekitar sekolah.

4. Mengadakan program pengurangan konsumsi energi di sekolah


dengan melibatkan siswa dalam penghematan energi. Ini dapat
melibatkan penggunaan peralatan hemat energi, seperti lampu
hemat energi atau pengatur suhu yang efisien. Melalui program
ini, siswa akan belajar tentang pentingnya penghematan energi
dan dampaknya terhadap peralihan cuaca.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 55


DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar Rifa'i. 2021 Okt 5. Perubahan Cuaca beserta Penjelasan dan Contohnya. MerdekaCom.
Berita. [diakses 23 November 2023]. https://www.merdeka.com/jabar/contoh-perubahan-cuaca-
beserta-penjelasannya-ketahui-perbedaannya-dengan-iklim-kln.html

Andrean Finaka. 2019. Unsur-Unsur Perubahan Cuaca. IndonesiaBaikCom.


https://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-perubahan-iklim-faktor-dan-dampaknya

Waluyo. 2021. Dampak Peralihan Cuaca. PartegoyoID. Artikel.


http://pagertoyo.desa.id/kabardetail/dVBvcGdIaTR4dnlGTHdHU2hFN1FIUT09/dampak-
perubahan-cuaca-pada-kesehatan.html

Haryadi. 2022. Peralihan Cuaca Pengertian Penyebab dan Dampaknya Terhadap Lingkungan.
MerdekaCom. Artikel. [diakses pada 21 November 2023].
https://www.merdeka.com/jateng/perubahan-cuaca-adalah-berubahnya-kondisi-atmosfer-ketahui-
penyebabnya-kln.html#:~:text=Dengan%20begitu%2C%20perubahan%20cuaca%20adalah,atau
%20sering%20disebut%20dengan%20front.

Dwi Lathifatul. 07 Oktober 2022. Manfaat Cuaca. KatadataID. Artikel. [diakses 23 November
2023] https://katadata.co.id/intan/berita/633ff88abf2e7/cuaca-adalah-kondisi-atmosfer-di-bumi-
ini-contoh-dan-manfaatnya

Zihan Berliana. 9 Juni 2022. 7 Jenis Metode Penelitian. IDNTimes. [diakses pada 22 November
2023] https://www.idntimes.com/life/education/zihan-berliana-ram-ghani/jenis-metode-penelitian

Wira Darmawanti. 17 September 2020. Macam-macam Sumber dan Teknik Pengumpulan Data.
EDUKASiNFO. [diakses pada 20 November 2023]. https://www.edukasinfo.com/2020/09/macam-
macam-sumber-dan-teknik.html

Anita Rahayu. 5 Agustus 2022. Teknik Pengambilan Sample. BinusID. Artikel. [diakses pada 19
November 2023]. https://binus.ac.id/malang/2022/08/teknik-pengambilan-sampel/#:~:text=Teknik
%20pengambilan%20sampel%20atau%20sampling,probability%20sampling%20dan
%20nonprobability%20sampling.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 56


LAMPIRAN

Dokumentasi wawancara terhadap sample, yaitu siswa kelas X di SMAN 1 Serang Baru.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 57


Kuesioner yang dibagikan kepada para sample.

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 58


LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI 59

Anda mungkin juga menyukai