Anda di halaman 1dari 17

USULAN PROGRAM KERJA INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS BENGKULU


PERIODE 97
DI DESA KEMBANG SERI KECAMATAN PINO RAYA

DISUSUN OLEH:

ALDI DWI PATRIAN AGUSTA


B1A019222

FAKULTAS ILMU HUKUM


UNIVERSITAS BENGKULU
JULI, 2022
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIB PERIODE 97 TAHUN 2022
Judul kegiatan Sosialisasi Penegakan Hukum Terhadap Kenakalan Anak dan
Sosialisasi Upaya Penyadaran Pemahaman Tentang Pencegahan
Resiko Pernikahan Usia Dini Di Desa Kembang Seri

Sifat kegiatan Individu


Kelompok sasaran Masyarakat Desa Kembang Seri
Lokasi kegiatan Desa / Kelurahan : Kembang Seri
Kecamatan : Pino Raya
Kabupaten : Bengkulu Selatan
Lembaga mitra -
Nama Mahasiswa Aldi Dwi Patrian Agusta
NPM B1A019222
Kelompok 189
Fakultas / Program Studi Ilmu Hukum / Hukum
No HP/email 081273298545/aldidwipajr@gmail.com
Waktu pelaksanaan 01 Juli s.d 16 Agustus 2022
Biaya yang digunakan Rp 160.000
Sumber Biaya Dana Pribadi Mahasiswa

Kembang Seri, 8 Juli2022


Mengetahui
Koordinator Kelompok Peserta KKN

Aldi Dwi Patrian Agusta


Aldi Dwi Patrin Agusta
NPM. B1A019222
NPM. B1A019222
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Putra Bismantolo, S.T., M.T


NIP. 198604182019031013

ii
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 5
IDENTIFIKASI MASALAH .................................................................................. 5
BAB III .................................................................................................................... 7
METODE PELAKSANAAN .................................................................................. 7
3.1 Sasaran Program ....................................................................................... 7
3.2 Proses Observasi ....................................................................................... 7
3.3 Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................... 7
BAB IV .................................................................................................................... 8
RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN ...................................................... 8
BAB V ..................................................................................................................... 9
RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11
LAMPIRAN .......................................................................................................... 12

iii
RINGKASAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bengkulu Periode 97 Tahun 2022


untuk kelompok 189 dilaksanakan di Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya
Kabupaten Bengkulu Selatan selama enam sampai tujuh minggu. Peserta Kuliah
Kerja Nyata (KKN) terdiri dari 9 orang mahasiswa, yang berasal dari Fakultas
yang berbeda. Dosen pembimbing lapangan kelompok kami adalah Bapak Putra
Bismantolo, S.T., M.T. Beliau adalah Dosen Fakultas Teknik
Program kerja atau kegiatan pertama yang akan dilaksanakan pada masa
KKN Periode ialah Tentang Penegakan Hukum Terhadap Kenakalan Remaja di
Desa Kembang Seri . Kenakalan remaja adalah tingkah laku melawan norma yang
diperbuat oleh anak yang belum dewasa. Usia remaja merupakan suatu fase
sedang banyaknya rasa penasaran akan berbagai macam hal. Rasa ingin mencoba
suatu hal yang baru, dan mencari tantangan baru juga menjadi salah satu faktor
yang sering kali muncul dari dalam diri para remaja Ketika ingin melakukan
sesuatu. Namun, kebanyakannya tidak terlalu mempertimbangkan dampak yang
akan terjadi setelahnya, terlepas baik atau buruk.
Dimana pun tempatnya dan bagaiamana pun kondisinya, perilaku
menyimpang para remaja pasti terjadi. Namun, yang membedakan ialah seberapa
banyak dan seberapa baik penanganan terhadap perbuatan tersebut. Tingkat
Pendidikan, kondisi lingkungan dan pola asuh orang tua menjadi faktor dasar
terhadap fenomena kenakalan remaja.
Program kerja yang Kedua ialah Sosialisasi Upaya Pencegahan
Pernikahan Dini di Desa Kembang Seri. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan agar Pernikahan dini wajib dicegah karena rawan dan punya dampak
sosial dan psikologis. Perempuan yang menikah di bawah usia 18 tahun
berpotensi keguguran, anak dan ibu rentan terhadap penyakit, kualitas anak yang
dilahirkan rendah, gizi buruk dan putus Sekolah
Selain itu Pernikahan usia dini disebabkan banyak factor. Faktor internal
terdiri dari pendidikan, pengetahuan responden, dan agama. Sedangkan faktor
eksternal dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua, social ekonomi keluarga,
wilayah/tempat tinggal, kebudayaan, pengambilan keputusan, akses informasi,
pergaulan bebas.
Mahasiswa sebagai salah satu kalangan yang mengemban peran agent of
change tentunya memiliki tanggung jawab tersendiri guna terwujudnya generasi
bangsa yang intelektual dan berkualitas. Maka dari itu, pada KKN periode 97 kali
ini menurut saya penting diadakannya suatu kegiatan semacam penyuluhan kepada
anak muda khususnya di usia sekolah mengenai kenakalan remaja. Setidaknya itu
menjadi bekal yang baik bagi mereka dalam menghadapi berbagai rasa penasaran
akan hal baru yang berisiko akan merusak masa depannya.
Dari pemaparan di atas, maka menurut saya penting diadakannya Sosialisasi
Penegakan Hukum Terhadap Kenakalan Remaja dan Sosialisasi Upaya Pencegahan

iv
Pernikahan Dini yang ditujukan bagi siswa dan anak-anak remaja di Desa Kembang
Seri

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kembang Seri adalah salah satu desa/kelurahan di Kecamatan Pino Raya,
Kabupaten Bengkulu Selatan, provinsi Bengkulu. Kembang Seri mempunyai kode
wilayah menurut kemendagri 17.01.06.2014. Sedangkan kodeposnya adalah 38572
Kenakalan anak memang diperlukan dalam upaya anak mencari jati diri
namun ada batas- batas yang harus dipatuhi, sehingga suatu kenakalan masih
relevan untuk digunakan sebagai wahana menentukan atau mencari identitas diri.
Bila batas-batas itu dilanggar, maka perbuatan tersebut masuk ke dalam ranah
hukum pidana.
Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan anak pada umumnya karena
expectation gap atau tidak adanya persesuaian antara cita-cita dengan sarana yang
dapat menunjang tercapainya cita-cita tersebut. Secara teoritis upaya
penanggulangan masalah kejahatan termasuk perilaku kenakalan anak sebagai
suatu fenomena sosial, sesungguhnya titik berat terarah kepada mengungkapkan
faktor-faktor korelasi terhadap gejala kenakalan anak sebagai faktor kriminogen.
Pengertian anak nakal adalah anak yang melakukan tindak pidana atau anak yang
melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak, baik menurut peraturan
perundang- undangan maupun peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan. (Singgih Gunarso, 1999:30)
Dalam hukum yang berlaku di Indonesia terdapat pluralisme mengenai kriteria atau
batasanumur yang dapat dikatakan termasuk/disebut anak, hal ini sebagai akibat
setiap peraturan perundang-undangan mengatur secara tersendiri kriteria tentang
anak yaitu sebagai berikut (Darwan Prinst, 2003:3):
a. Berdasarkan Agama Islam.
“Sudah balig atau dewasa jika sudah ada tanda-tanda perubahan batiniah pada
dirinya, yaitu wanita jika sudah mendapatkan haid dan laki-laki jika sudah
bermimpi”.
b. Menurut Hukum Adat.
Menurut hukum adat tidak ada ketentuan yang pasti kapan seseorang dapat
dianggap dewasa dan wenang bertindak. Dalam hukum adat masyarakat Jawa
Barat dijelaskan bahwa ukuran kedewasaan seorang anak diukur dari segi :
1) Dapat bekerja sendiri
2) Cakap untuk melakukan apa yang disyaratkan dalam kehidupan
bermsyarakat danbertanggung jawab
3) Dapat mengurus harta kekayaan sendiri.
c. Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Pasal 330 KUHPerdata dinyatakan “bahwa belum dewasa adalah mereka yang
belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun dan belum pernah kawin”.
d. Berdasarkan Undang-undang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.

1
Dalam Pasal 1 angka 1 dirumuskan bahwa anak adalah orang dalam perkara
anak nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun, tetapi belum
mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah. Jadi
anak dibatasi dengan umur antara 8 (delapan) tahun sampai berumur 18
(delapan belas) tahun. Sedangkan syarat kedua, si anak belum pernah kawin.
Maksudnya tidak sedang terikat dalam perkawinan ataupun pernah kawin dan
kemudian cerai. Apabila si anak sedang terikat dalam perkawinan atau
perkawinannya putus karena perceraian, maka si anak dianggap sudah dewasa,
walaupun umurnya belum genap 18 (delapan belas) tahun.
e. Anak dalam Hukum Perburuhan.
Hukum perburuhan mendefinisikan anak adalah orang laki-laki atau
perempuan berumur 14 (empat belas) tahun ke bawah.
f. Anak menurut KUHP.
Pasal 45 KUHP mendefinisikan anak yang belum dewasa apabila belum
berumur 16 (enam belas) tahun. Oleh karena itu, apabila ia tersangkut dalam
perkara pidana hakim boleh memerintahkan supaya si tersalah itu
dikembalikan kepada orang tuanya, walinya atau pemeliharanya dengan tidak
dikenakan suatu hukuman, atau memerintahkannya supaya diserahkan kepada
pemerintah dengan tidak dikenakan suatu hukuman. Namun ketentuan dalam
Pasal 35, 46 dan 47 KUHP ini sudah dihapus dengan lahirnya Undang-undang
No.3 Tahun 1997.
g. Anak menurut Undang-undang Perkawinan.
Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Pokok Perkawinan (Undang-undang No.1
Tahun 1974) mengatakan, bahwa seorang pria hanya diijinkan kawin apabila
telah mencapai usia 19 (Sembilan belas) tahun dan pihak wanita telah
mencapai umur 16 (enam belas) tahun.
Penyimpangan atas hal tersebut hanya dapat dimintakan dispensasi kepada
Pengadilan Negeri.
h. Menurut Undang-undang Kesejahteraan Anak.
Dalam Undang-undang tentang kesejahteraan anak dinyatakan bahwa belum
dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun
dan belum pernah kawin.
i. Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan secara sah oleh
seseorang laki-laki atau perempuan yang belum mempunyai persiapan dan
kematangan sehingga dikawatirkan akan mengalami sejumlah resiko yang besar.
Resiko besar ini bahkan akan menjadi pengaruh dalam segi kesehatan saat
melahirkan. Pasal 7 (2) UU No.1/1974 tentang perkawinan mengatur batas
minimum usia perkawinan berada di usia anak serta factor pendukung lainnya

2
seperti factor ekonomi, perkawinan antara pilihan orang tua dengan kemauan
sendiri, pernikahan dini dipaksakan atau pernikahan dini karena kecelakaan. Usia
minimum pernikahan berdasarkan UU No. 1/1974 tentang perkawinan adalah 19
tahun untuk pihak pria, dan 16 tahun untuk pihak wanita (Ariany, 2017; Hardani,
2015; Shodikin et al., 2015). Walaupun demikian, selama usia calon mempelai
dibawah 21 tahun, maka perkawinan hanya dapat berlangsung jika telah
mendapatkan izin kedua orang tua. Adanya perbedaan ini ternyata menimbulkan
polemik.
Berdasarkan sudut pandang hukum perlindungan anak, usia 16 tahun
merupakan usia anak.Salah satu dasar hukum berupadasarkan penafsiran bahwa
usia dewasa menurut UU Perkawian adalah 18 tahun. Lebih dalam lagi, Putusan
MK No.22/PUU-XV/2017 menyatakan bahwa adanya pembedaan perlakuan
antara pria dan wanita ini memiliki dampak. Dampaknya ada pada terhalangnya
pemenuhan hak konstitusi warga negara, baik dalam aspek sipil, politik, ekonomi,
pendidikan, budaya, sosial (Faizal, 2020).
Akhirnya, melalui putusan aquo, MK memerintahan kepada pembentuk undang-
undang untuk melakukan perubahan terhadap UU No.1/1974. MK 208
berpendapat bahwa Pasal 7 (1) UUNo.1/1974 merupakan kebijakan hukum yang
diskriminatif. Pasal aquo tidak memberikan jaminanperlindungan HAM, sehingga
harus direvisi. Terlebih jika dilihat dari sudut pandang pendidikan,menikah diusia
16 tahun membuat mempelai wanita mendapatkan akses yang sangat terbatas
terhadap pendidikan, bahkan sekedar memenuhi kebutuhan dasar. Dalam
putusannya, MK menyatakan bahwa frasa 16 tahun pada Pasal 7 (1) UU No.1/1974
tidak memiliki kekuatan hukummengikat, dan memerintahkan kepada pembentuk
undang-undang untuk melakukan perubahan terhadap batas minimal usia
perkawinan.
Hal ini sesuai dengan kondisi masyarakat di Desa Kembang Seri, masih
banyak masyarakat di desa tersebut belum memahami ketentuan UU NO 16 tahun
2019 , mereka masih menggunakan UU NO 1 tahun 1974 yang mengatur batas
usia nya masih dibawah anak, maka dari itu dengan tingkat perkawinan usia anak
yang semakin meingkat setiapbulannya, Untuk menekan angka perkawinan anak
usia dini, dibutuhkan adanya sosialisasi kepadamasyarkat. Sosialisasi ditekankan
pada aspek hukum, perihal legalitas usia minimum perkawinan untuk mempelai
perempuan maupun mempelai laki-laki. Agar lebih efektif, sosialisasi dapat
dilakukan pada sasaran masyarakat yang berkonsentrasi pada pemberdayaan
perempuan dan anak.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Penegakan Hukum Terhadap Kenaklan Anak?
Bagaimana Upaya Penyadaran Pemahaman Tentang Pencegahan Resiko
Pernikahan Usia Dini Di Kembang Seri?
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum

3
Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat terhadap
kenakalan anak dan resiko pernikahan dini
b. Tujuan Khusus
Memberikan pemahaman tentang Kenakalan anak dan Resiko
Pernikahan Usia Dini pada masyarakat dan memberikan manfaat yang
berguna selama KKN Regular Universitas Bengkulu Periode 97

1.4 Manfaat
Menambah wawasan terhadap penyadaran pemaham kenakalan anak dan
resiko pernikahan dini serta menambah pengetahuan kepada masyarakat Desa
Kembang Seri Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan

4
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

PENETAPAN MASALAH PROGRAM KERJA


KKN UNIB PERIODE 97 TAHUN 2022
KELOMPOK 189 DESA KEMBANG SERI

DESA/KELURAHAN : KEMBANG
SERI
KECAMATAN : PINORAY BIDANG : SOSIAL
A KEGIATAN KEMASYARAKA
TAN
KABUPATEN/KOTA : BENGKUL
U
SELATAN
NO Nama Kegiatan Masalah Faktor Alternati Target
Pokok Penunjang Penghambat f
1. Sosialisasi Kurangn Belum Terdapat Membe Masyaraka
Penegakan Hukum ya Memiliki dukungan rikan t
Terhadap Kenaklan pengetah kesadaran yang dari pemaha
Anak uan tinggi terhadap perangkat man
masyara pentingnya Desa tentang
kat pengetahuan Kembang masyar
dalam tentang hukum Seri akat
pencegah dan bahaya tentang
an kenakalan penega
kenakala remaja kan
n anak hokum
terhada
p
kenakal
an anak
2. Sosialisasi Kurangny Semakin Kurangnya Memb Masyarakat
Pencegahan Resiko a meningkatnya pengetahua erikan
pernikahan dini pengetah pernikahan n pemaha
uan dini masyarakat man
masyara disebabkan terkait pada
kat akan krangnya Penegakan masyar
Pencega pemahaman Hukum akat
han akan rsiko dan terhadap setemp
resiko dampak kenakalan at
anak bahwa

5
pernikah pernikahan akan
an dini. dini bahaya
dan
dampak
pernika
han
dini.

Kembang Seri, 10 Juli 2022


Mengetahui
Koordinator Kelompok Peserta KKN

Halimin Aldi Dwi Patrian Agusta


NPM. B1A019222
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Putra Bismantolo, S.T., M.T


NIP. 198604182019031013

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Sasaran Program

Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah menjalin
kerjasamaantara mahasiswa dengan masyarakat di desa setempat sebagai usaha
pemahaman tentang Penegakan Hukum Terhadap Kenakalan Anak dan Upaya
pencegahan pernikahan dini, sebagai sarana-prasarana dalam membantu
pemerintah menanggulangi masalah yang ada di masyarakat serta mewujudkan Tri
Darma Perguruan Tinggi yaitu penelitian, pengembangan, dan pengabdian pada
masyarakat, khususnya masalah sosial dan kesehatan masyarakat.
3.2 Proses Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan survei terlebih dahulu dan memohon
izin ke Kepala Desa Kembang Seri untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata di tempat.
Setelah itu, program kerja dilaksanakan dari tanggal 1 Juli s.d 16 Agustus 2022 di
Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan.
3.3 Pelaksanaan Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata regular (offline) dilaksanakan pada tanggal 1 Juli s.d 16
Agustus 2022 di Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu
Selatan.
3.4 Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan membuat laporan kemajuan yang akan
di kirim kepada DPL setiap 2 minggu sekali (tanggal 24 juli dan 7 agustus) sampai
minggu ke-7. Setelah semua kegiatan terlaksana selama 7 minggu kemudian
dilanjutkan dengan membuat laporan akhir yang ditulis secara sistematis dan
diserahkan kepada DPL.

7
BAB IV
RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN

No. Luaran Hasil yang diharapkan


Meningkatkan kesadaran masyarakat,anak-
anak,dan pemuda di desa Kembang Seri tentang
1. Penyuluhan
bahaya Penegakan Hukum Terhadap Kenakalan
Remaja
Meningkatkan pemahaman masyarakat
2. Tany Jawab terhadap bahaya dan dampak dari Resiko
Pernikahan Dini

8
BAB V
RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Rencana Anggaran Biaya

RENCANA ANGGARAN BIAYA


MAHASISWA KKN UNIB PERIODE 97 TAHUN 2022
KELOMPOK 189 DESA KEMBANG SERI

DESA/KELURAHAN : KEMBANG SERI


KECAMATAN : PINORAYA BIDANG KEGIATAN : SOSIAL
KEMASYARAKATAN

KABUPATEN/KOTA : BENGKULU
SELATAN
Tabel 5.1 Rencana Anggaran Biaya
No Uraian Jumlah satuan Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp) Sumber dana
1 Sosialisasi Penegakan Hukum Terhadap Kenakalan Anak dan Upaya Pencegahan Resiko
•Pernikahan
Makanan Dini
Ringan 40 buah Rp 1.000 Rp 40.000
• Gorengan 20 buah Rp 2.000 Rp 40.000 Mahasiswa
• Kopi, Teh dan Gula Rp 30.000
• Dana Tak Terduga Rp. 50.000
Total Rp 160.000
Mengetahui Kembang Seri, 10 Juli 2022
Koordinator Kelompok Peserta KKN

Aldi Dwi Patrian Agusta Aldi Dwi Patrian Agusta


NPM. B1A019222 NPM. B1A019222
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Putra Bismantolo, S.T., M.T


NIP. 198604182019031013

9
5.2 Jadwal Kegiatan
KALENDER KERJA
MAHASISWA KKN UNIB PERIODE 97 TAHUN 2022
KELOMPOK 189 DESA KEMBANG SERI

DESA/KELURAHAN : KEMBANG SERI


KECAMATAN : PINORAYA BIDANG : SOSIAL
KEGIATAN KEMASYARAKATAN

KABUPATEN/KOTA : BENGKULU SELATAN

Juli Agustus
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3
1. Pelepasan KKN
2. Observasi
3. Persiapan proposal
4. Lokakarya

5. Persiapan materi
6. Pelaksanaan Kegiatan
7. Pelaporan
Kegiatan
8. Laporan
Kegiatan
Akhir
9. Penarikan peserta KKN
Kembang Seri, 10 Juli 2022
Mengetahui Peserta KKN
Koordinator Kelompok

Aldi Dwi Patrian Agusta


Aldi Dwi Patrian Agusta NPM. B1A019222
NPM. B1A019222
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Putra Bismantolo, S.T., M.T


NIP. 198604182019031013

10
DAFTAR PUSTAKA

Arief Gosita, 2004, Masalah Perlindungan Anak, Jakarta: Akademika


Presindo. Barda Nawawi Arief, 1991, Kebijakan Hukum Pidana, Semarang: FH
Undip.
, 1991, Upaya Non Penal dalam Kebijakan Penanggulangan Kejahatan,
Semarang: FHUndip.
, 1992, Bunga Rampai Hukum Pidana, Bandung: Alumni.
Darwan Prinst, 2003, Hukum Anak Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Delyana Shanty, 1988,
Wanita dan Anak di Mata Hukum, Yogyakarta: Liberty.Gatot Supramono, 2000,
Hukum Acara Pengadilan Anak, Jakarta: Djambatan.
Ahmad, A.H. (2012). Pernikahan Usia Dini.
Astuty, S. Y. (faktor-faktor penyebab terjadinya perkawinan usia muda. 2–3.
Badan Pusat Statistik. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak ; Percepatan yang
Tidak Bisa Ditunda. X–xii.
Hanum, Y., & Tukiman. (2015). Dampak Pernikahan Dini Terhadap Kesehatan
Alat ReproduksiWanita. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 13(26), 36–43

11
LAMPIRAN

1. Peta lokasi KKN

12

Anda mungkin juga menyukai