Anda di halaman 1dari 10

06 FEBRUARI 2024

MENYAYANGI BINATANG DALAM


SYARIAT PENYEMBELIHAN

BY : AYAD N HASHIF
MENYAYANGI BINATANG DALAM SYARIAT
PENYEMBELIHAN

Syariat Penyembelihan menekankan perlunya memperlakukan hewan dengan


baik dan bukan untuk menyakitinya. Contoh perlakuan yang tidak baik, seperti
memasukkan hewan hidup ke penggorengan, dapat menyebabkan penderitaan
pada hewan dan menghasilkan daging yang tidak sehat. Oleh karena itu, dalam
ajaran Islam, penting untuk melakukan penyembelihan yang baik dan benar
sebelum mengonsumsi daging hewan.
A. KETENTUAN
PENYEMBELIHAN HEWAN

Penyembelihan hewan dalam Islam harus dilakukan sesuai ajaran Rasulullah


SAW, berbeda dengan mematikan yang dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Penyembelihan harus memenuhi ketentuan syariat agar dagingnya
dianggap baik, suci, dan halal. Ketentuan tersebut mencakup persyaratan
penyembelih yang beragama Islam, menyembelih dengan sengaja, baligh,
dan berakal. Hewan yang akan disembelih harus masih hidup dan termasuk
dalam kategori hewan halal. Praktik penyembelihan yang baik dan benar
sangat penting untuk memastikan kehalalan daging yang akan dikonsumsi.
KETENTUAN PENYEMBELIHAN DALAM ISLAM MENCAKUP :

a. Ketentuan Orang Yang Menyembelih


- Penyembelih harus beragama Islam.
- Proses penyembelihan harus dilakukan dengan sengaja dan kesadaran.
- Penyembelih harus baligh dan berakal, bukan anak-anak atau orang yang tidak berakal sehat.
- Selain membaca basmalah, penyembelih disunahkan membaca salawat dan takbir tiga kali.

b. Ketentuan Hewan Yang Akan Di Sembelih


- Hewan yang akan disembelih harus dalam keadaan hidup.
- Hewan yang disembelih harus termasuk dalam kategori hewan halal, baik dari segi zat maupun
cara memperolehnya, seperti binatang ternak seperti kerbau, sapi, unta, kambing, domba, dll.
B. TATA CARA PENYEMBELIHAN
HEWAN

Penyembelihan hewan dibagi menjadi dua jenis:


→ Tradisional (menggunakan pisau atau parang)
→ Mekanik (menggunakan mesin pemotong).
KAMBING KERBAU
CONTOH
HEWAN
QURBAN :

SAPI UNTA
a. Penyembelihan
Tradisional :
- Persiapkan lubang penampung darah.
- Hewan dihadapkan ke kiblat, lambung kiri di bawah.
- Kaki dipegang kuat atau diikat, kepala ditekan ke bawah.
- Leher diletakkan di atas lubang penampung darah.
- Berniat menyembelih, membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir.
- Arahkan pisau pada bagian leher hewan hingga terputus
tenggorokan, saluran makanan, dan urat leher.

Disunahkan: Makruh:
- Mengasah alat menyembelih. - Menyembelih dengan alat kurang tajam.
- Menghadapkan hewan ke arah kiblat. - Menyembelih dari arah belakang leher.
- Membaca basmalah. - Menyembelih sampai putus seluruh batang leher.
- Menyembelih di pangkal leher. - Menguliti dan memotong sebelum hewan mati.
b. Penyembelihan Mekanik :
- Paastikan mesin pemotong hewan menyala.
- Siapkan hewan yang akan disembelih.
- Penyembelih berniat, membaca basmalah,
shalawat nabi, dan takbir tiga kali.
- Masukkan hewan ke dalam mesin pemotong.

Hukum Konsumsi :
- Daging hasil penyembelihan mekanik halal
jika memenuhi syarat dan ketentuan.
HUKUM KONSUMSI
DAGING BERBURU:

- Halal jika saat berburu membaca asma Allah


Swt.
- Berburu hewan liar dilakukan dengan melukai
bagian yang mengalirkan darah hingga
hewan mati.
Demikianlah tata cara penyembelihan
hewan secara tradisional dan mekanik.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai