DIUSUSUN OLEH:
FILDA ARIANTI
(C1B322043)
ABSTRAK
Tingkat kesejahteraan dalam suatu negara yang rendah dapat menjadi indikator
bahwa rendahnya kesempatan memperoleh berbagai fasilitas pelayanan kesehatan
dikarenakan aspek perlindungan hukum yang masih rendah. Kesejahteraan sosial
akan mempersulit terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergizi serta kemampuan
mereka untuk menangkis penyakit, sehingga tidak mengherankan apabila di
lingkungan masyarakat yang miskin tersebut tingkat kematian bayi masih sangat
tinggi. Berbagai penyakit mengancam kehidupan mereka, seperti malaria,
tuberkulosis, penyakit mata, dan lainnya sebagai akibat lemahnya daya resistensi.
Maka yang menjadi pokok penelitian ini adalah "Perlindungan Hukum terhadap
Pelayanan Pasien di Puskesmas Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar".
Pokok masalah dalam artikel ini adalah tingkat kesejahteraan suatu negara diukur
dari pelayanan kesehatan tingkat pertama yang dilakukan serta perlingdungan
hukumnya.
Kata Kunci : Kesejahteraan, Pelayanan Kesehatan, Hukum
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep negara kesejahteraan (welfare state) pemecahan masalah kesejahteraan
sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, dan ketelantaran tidak
dilakukan melalui proyek-proyek sosial parsial yang berjangka pendek. Melainkan
diatasi secara terpadu oleh program-program jaminan sosial seperti pelayanan
sosial/rehabilitasi sosial, berbagai tunjangan pendidikan, dan kesehatan. Dalam
konsep ini, pemerintah memberi peran lebih besar dalam pembangunan
kesejahteraan sosial yang terencana, melembaga dan berkesinambungan. Malasalah
pendidikan dan kesehatan di Indonesia masih menuai banyak sorotan pada
kualitasnya, padalah dua hal tersebut merupakan hak asasi manusia paling
mendasar yang sudah tentu menjadi kewajiban negara untuk memenuhinya.
Pidatonya Sri Mulyani di Universitas Indonesia pada tanggal 26 Juli 2016, dia
mengatakan, "terjadi peningkatan ketimpangan di antara masyarakat, indikator
kesenjangan (koefisien gini) Indonesia meningkat tajam dari 30 pada tahun 2003,
ke 41 pada tahun 2014, Ketimpangan yang sangat tajam bisa menghambat proses
pertumbuhan jangka panjang Indonesia, masalah ketimpangan di Indonesia hanyak
ditentukan di luar kendali penderita. Anak-anak Indonesia yang lahir dengan
2
METODE PENELITIAN
Dalam artikel penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah kualitatif dimana
pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber tertulis seperti buku, artikel,
jurnal, serta majalah yang berkaitan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta
hubungannya dengan konsep negara kesejahteraan dan kesejahteraan sosial.
Secara kategoris, teknik pengumpulan data dalam artikel penelitian ini
menggunakan penelitian pustaka (library research), yaitu dengan memanfaatkan
sumber informasi yang berada di perpustakaan baik berupa buku, jurnal dan lain
sebagainya. Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul ‘Metode Penelitian
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan Studi kepustakaan adalah teknik
pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahkan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Negara Sejahtera
3
KESIMPULAN
Berdasarakan konsep kesejahteraan negara, pada pembahasan ini berfokus terhadap
pelayanan kesehatan pada tingkat pertama, utamanya pada Puskesmas dengan
korelasi penggunaan UU sebagai antisipasi dan untuk meningkatkan kesejahteraan
negara. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah layanan awal yang dilakukan
oleh para tenaga kesehatan dal memberantas penyakit yang ada. Pentingnya
perlindungan hukum yang harus ditegakkan demi keberlangsungan pelayanan itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Wiku Adisasmito. 2016. Rencana Naskas Akademik & Kebijakan Kesehatan,
Jakarta: Universitas Indonesia Press. pp 2-8.
Endang Sulistina. 2015. Manajemen Kesehatan, Teori dan Praktik di Puskesmas,
Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hal (6)
Agus Fitri Angga. 20012enerapan Prinsip Manajemen Kualitas di Poli Umum
Puskesmas Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional. 3(4): 186-196.
Muhammad Sadi. 2007. Etika dan Hukum Kesehatan, Jakarta: Prenadamedia
Group. hlm. 7.
Putu Ayu Indrayathi, Fitri Wulandari. 2014. Quality of Sevices in Health Care
Center with General Service Agency Status, Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, Vol. 9, No. 2. hlm. 168.
Prajudi Atmosudirjo, 1994, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Ghalia
Indonesia, hal. 18.
Soerjono Soekanto 1983. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Surabaya:
Ghalia Indonesia, hal. 3.
Hamid S. Attamimi dalam Siswanto Sunarso, 2009, Hukum Pemerintahan Daerah
di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 42.
6
Sajipto Rahardjo, 2009, Penegakan hukum; Suatu Tinjauan Sosiologis, ctk. Kedua,
Yogyakarta: Genta Publishing, hal.vii.
Andi Hamzah, 2005, Penegakan Hukum Lingkungan, Jakarta: Sinar Grafika, hal
48-49.
Sumantoro, 1986, Hukum Ekonomi, Jakarta: UI–Press, hal. 4.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2012, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi ke-3, Balai Pustaka, Jakarta, hal. 281.
Azwar, Asrul. (1994). Manajemen Kualitas Pelayanan Kesehatan. Pustaka Sinar
Harapan. Jakarta