3690-Article Text-4392-6598-10-20180106
3690-Article Text-4392-6598-10-20180106
Keywords: giving exercise methode, natural-based collage, creativity, fine motoric skill
120
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
Proses penelitian dilaksanakan dalam dan diolah secara deskriptif. Analisis data
waktu 1 bulan. Waktu penelitian observasi menggunakan skala likert dan
dilakukan bulan Agustus-September 2017 setiap kategori diberi skor seperti 4, 3, 2,
pada jam belajar yaitu dari pukul 08.00- 1. Maka dari nilai tersebut yaitu semakin
11.00 WIB. Kegiatan ini dimulai dengan tinggi nilai yang dihasilkan semakin baik
melakukan observasi pada pra tindakan pembelajaran, demikian juga sebaliknya
sampai pada siklus II, selanjutnya semakin rendah nilai yang diperoleh
membandingkan hasil penelitian antara semakin kurang baik proses
siklus 1 dan siklus 2 dengan uji-t. pembelajaran.
Subjek Penelitian Tindakan Kelas Setelah data terkumpul dilakukan
(PTK) adalah anak kelompok B1 dengan kegiatan analisis untuk mencari nilai rata-
usia 5-6 tahun sebanyak 17 anak pada rata kelas. Hal tersebut dilakukan untuk
Paud semarak Sanggar Kota Arga Makmur mengetahui kemampuan siswa dalam
Kabupaten Bengkulu Utara menulis karangan. Rata-rata merupakan
Pada Kelas PTK, dalam teknik tingkat pencapaian kemampuan siswa
pengumpulan data ini peneliti mengambil secara umum, yang dapat diketahui
data yang bersumber dari anak Paud, dengan menggunakan rumus rata-rata
guru, dan kelas. Teknik pengumpulan data (Depdikbud, 2004)
yang dilakukan yaitu dengan observasi, Data ini di analisis secara kualitatif
menurut Sudjana (2011: 45) observasi dengan menggunakan statistik sederhana
atau pengamatan sebagai alat penilaian yaitu dengan mencari rata-rata.
banyak digunakan untuk mengukur Untuk menganalisis hasil penelitian
tingkah laku individu ataupun proses penerapan metode pemberian tugas
terjadinya suatu kegiatan yang dapat melalui kolase berbasis alam untuk
diamati, baik dalam situasi yang meningkatkan kreativitas dan kemampuan
sebenarnya maupun dalam situasi buatan. motorik halus anak sesudah tindakan
Kegiatan observasi ini terdiri dari tiga kali apakah mengalami peningkatan yang
observasi 1) observasi terhadap guru yaitu segnifikan atau tidak, pembanding antara
observasi terhadap penerapan siklus dianalisis dengan perhitungan SPSS
pembelajaran metode pemberian tugas 16 menggunakan uji-t.
melalui kolase berbasis alam 2) observasi
terhadap anak yaitu observasi tingkat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kreativitas anak 3) observasi kemampuan
motorik halus anak. Pada tahap studi awal ini dilakukan
Pengembangan Instrumen Penelitian penelitian bersifat deskriptif tentang
Instrumen yang digunakan adalah lembar pelaksanaan pembelajaran anak kelas
observasi. Instrumen penelitian digunakan PAUD Semarak Sanggar Kota Arga
untuk melakukan pengukuran dengan Makmur memperoleh gambaran tentang
tujuan untuk mendapatkan data kualitatif (1) Kondisi Proses Pembelajaran (2) situasi
(Sugiyono: 105). Data kualitatif yang dan kondisi kreativitas dan kemampuan
dimaksud adalah data tingkat kreativitas motorik halus.
dan kemampuan motorik halus anak Tindakan Siklus 1 yang dilakukan di
dalam penerapan metode pemberian PAUD Semarak Sanggar Arga Makmur
tugas melalui kolase berbasis alam. Kabupaten Bengkulu Utara pada
Data observasi digunakan untuk kelompok B1, dilaksanakan pada hari
merefleksikan siklus yang telah dilakukan Senin, 28 Agustus tanggal 2017 dengan
124
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
tema lingkungan, dan subtema rumah. hadir, mengabsen dan memandu anak
Pertemuan siklus 1 dilaksanankan di bernyanyi lagu “Aku Anak Sehat”, Setelah
sentra seni pada pukul 08.00 s/d 11.00 itu barulah guru menyampaikan tema
WIB. pada hari itu yaitu Lingkungan dan sub
Langkah awal yang dilakukan pada tema Rumah, kemudian guru menanyakan
perencanaan tindakan siklus pertama, tanggal, bulan dan tahun sambil
antara lain (1) menyiapkan Rencana menuliskannya di papan tulis. Kemudian
Pelaksanaan Mingguan (RPPM), dengan mengkomunikasikan kepada anak tentang
tema lingkungan dan subtema rumah, (2) jenis bahan/media yang akan digunakan
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Harian untuk menempel. Kemudian guru
(RPPH) dengan tema lingkungan dan memperkenalkan macam-macam rumah
subtema rumah, lembar observasi berdasarkan bahan pembuatannya dan
aktivitas pembelajaran anak, alat dan macam-macam rumah berdasarkan
media yang akan digunakan pada siklus 1. fungsinya.
(3) Menyiapkan alat kegiatan kolase Pada pijakan selama main/kegiatan inti ±
sesuai subtema rumah seperti membuat 60 menit, sebelum kegiatan membuat
kolase gambar rumah, peralatan dalam kolase dilaksanakan, guru kemudian
membuat karya kolase gambar rumah menyajikan gambar-gambar kolase yang
antara lain: kertas bergambar pola rumah, sudah jadi dengan tema dan bahan yang
lem fok, biji kedelai dan pelepah pisang digunakan yang tersedia disekitar anak.
kering (elemen untuk bahan menempel) Guru menjelaskan satu per satu gambar
dan gunting (4) menyusun dan kolase tersebut, media (elemen) yang
menyiapkan lembar observasi aktivitas digunakan untuk menempel kolase.
guru dan anak, (5) Mempersiapkan setting Kegiatan yang terakhir adalah
kelas, (6) mengkondisikan dan pijakan setelah main ±15 menit, guru
menyiapkan anak untuk mengikuti proses perlu memberikan apresiasi atas kegiatan
kegiatan membuat karya kolase. yang mereka lakukan telah selesai dengan
Kegiatan dimulai dipijakan baik, guru memberikan pujian dan
lingkungan yaitu menata lingkungan main mengajak anak bertepuk tangan karena
di dalam kelas dan pada pertemuan telah menyelesaikan tugas yang diberikan.
pertama kegiatan pada sentra seni. Karya kolase anak-anak tersebut dipajang
Kemudian menyiapkan peralatan dan di papan tempat menempel hasil karya
bahan. anak.
Kegiatan berikutnya yaitu pembukaan ± Kemudian masa transisi ±15 menit yaitu
15 menit, dalam kegiatan pembukaan berdoa sebelum dan sesudah mencuci
anak diajak berbaris dihalaman agar lebih tangan, berdoa sebelum makan, makan
luas untuk anak bergerak bebas. Diawali bersama. Setelah istirahat , guru
dengan mengucapkan salam, setelah melakukan recalling dan menjelaskan
berbaris selesai bernyanyi lagu-lagu anak proses bagaimana anak melakukan
dan kegiatan cross motorik. metode pemberian tugas melalui kolase
Pada kegiatan sebelum main ±15 menit, sesuai dengan langkah-langkahnya yaitu
anak diajak duduk melingkar, menyapa (1) merekatkan selembar karton pada
anak dan mengucapkan salam, membaca triplek dengan menyesuaikan panjang dan
doa sebelum kegiatan dan doa-doa lebarnya, (2) melihat pola gambar yang
harian, meminta anak untuk berhitung ada pada kertas karton, (3) menggunting
untuk mengetahui jumlah anak yang pelepah pisang sesuai dengan pola, (4)
125
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
memberi lem pada pelepah pisang yang pada pertemuan pertama lebih dominan
sudah dibentuk, (5) menempelkan pada kriteria berkembang sesuai harapan
pelepah pada kertas karton sesuai dengan yaitu sebanyak 15 anak atau sebesar
pola yang sudah ada sampai menjadi 88,24%, untuk, untuk kriteria mulai
sebuah karya seni. Guru mengamati dan berkembang sebanyak 2 anak atau
mencatat perkembangan anak sebagai sebesar 11,76%. Hal ini menunjukkan
penilaian. Kemudian guru menegaskan bahwa proses pembelajaran dengan
prilaku yang telah dimunculkan anak dan menggunakan metode pemberian tugas
memberi penguatan untuk perilaku yang melalui kolase berbasis alam dapat
baik, memberitahukan kegiatan yang akan meningkatkan kreativitas anak, namun
datang, bernyanyi sipatu gilang, berdoa, masih perlu ditingkatkan.
mengucapkan salam dan pulang. Berdasarkan nilai rata-rata skor
Rata-rata skor hasil obsrvasi masing-masing indikator observasi
pengamat terhadap guru yang kemampuan motorik halus anak adalah
melaksanakan penerapan metode sebesar 2,53 (Lihat lampiran 2.d) dengan
pemberian tugas melalui kolase berbasis kriteria mulai berkembang.
alam pada siklus pertama belum dapat Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.2
dilakukan oleh guru secara optimal. terlihat bahwa kemampuan motorik halus
Seperti mengajak anak bertanya jawab anak pada pertemuan pertama lebih
pada kegiatan pendahuluan, dimana guru dominan pada kriteria mulai berkembang
belum dapat membuat anak lebih aktif yaitu sebanyak 13 anak atau sebesar
dalam merespon pertanyaan guru. Pada 76,47%, untuk kriteria berkembang sesuai
kegiatan saat main, walaupun guru sudah harapan sebanyak 4 anak atau sebesar
menerapkan kegiatan pembelajaran 23,53%, Hal ini menunjukkan bahwa
kooperatif, namun guru masih kesulitan proses pembelajaran dengan
untuk mengarahkan anak dalam kegiatan- menggunakan metode pemberian tugas
kegiatan tersebut. Guru kurang melalui kolase berbasis alam dapat
menggunakan media secara efektif dan meningkatkan kemampuan motorik halus
efisien, belum menghasilkan pesan yang anak, namun masih perlu ditingkatkan.
menarik, belum melibatkan anak secara Perencanaan Tindakan Siklus 2 yang
aktif dalam pemanfaatan media, kurang dilakukan di PAUD Semarak Sanggar Arga
menumbuhkan partisipasi aktif anak Makmur Kabupaten Bengkulu Utara pada
dalam kegiatan pembelajaran kolase, kelompok B1, dilaksanakan pada hari
kurang menumbuhkan suasana yang Selasa, tanggal 05 September 2017
menyenangkan dan keceriaan didiri anak dengan tema lingkungan, dan subtema
serta anak terlihat kurang antusias Sekolahku. Pertemuan siklus 1
mengikuti kegiatan kolase. dilaksanankan di sentra seni pada pukul
Berdasarkan nilai rata-rata skor 08.00 s/d 11.00 WIB.
masing-masing indikator observasi Kegiatan dimulai dipijakan
kreativitas anak, maka dapat dilihat lingkungan yaitu menata lingkungan main
bahwa rata-rata indikator kreativitas skor di dalam kelas dan pada pertemuan siklus
total yang diperoleh anak adalah sebesar 2 kegiatan pada sentra seni. Kemudian
2,76 (Lihat lampiran 2.b) dengan kriteria menyiapkan peralatan dan bahan untuk
mulai berkembang. tiga jenis kegiatan pada hari itu, setelah
Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1, selesai barulah menyambut kedatangan
terlihat bahwa tingkat kreativitas anak anak di depan.
126
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
ada pada kertas karton, (3) memilih biji total yang diperoleh anak adalah sebesar
padi dan kacang ijo yang besar dan bagus 3,41 (Lihat lampiran 2.e) dengan
(4) memberi lem pada biji padi dan kacang berkembang sangat baik, hal ini
ijo yang sudah dipilih, (5) menempelkan mengidentifikasikan bahwa pembelajaran
biji padi dan kacang ijo pada kertas karton pada siklus ke dua sudah sesuai dengan
sesuai dengan pola yang sudah ada target yang diharapkan.
sampai menjadi sebuah karya seni kolase Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.3,
gedung sekolah yang indah. terlihat bahwa tingkat kreativitas anak
Kegiatan yang terakhir adalah pada siklus 2 lebih dominan pada kriteria
pijakan setelah main ±15 menit, guru berkembang sesuai harapan yaitu
perlu memberikan apresiasi atas kegiatan sebanyak 10 anak atau sebesar 58,82%,
yang mereka lakukan telah selesai dengan untuk kriteria berkembang sangat baik
baik, Setelah istirahat , anak masuk sebanyak 7 anak atau sebesar 41,18%. Hal
kembali duduk dalam lingkaran dan guru ini menunjukkan bahwa kreativitas anak
melakukan recalling menanyakan pada siklus ke dua sudah meningkat dan
perasaan anak setelah bermain dan sesuai dengan harapan.
meminta anak menceritakan kembali Pada siklus II setelah penulis
pengalaman saat bermain dan kegiatan mengevaluasi lagi kelemahan pada siklus
apa saja yang telah dilakukan anak. I, maka didapat hasil penelitian yang lebih
Kemudian menegaskan prilaku yang telah meningkat dibandingkan siklus I.
dimunculkan anak dan memberi Berdasarkan hasil pengamatan bahwa
penguatan untuk perilaku yang baik, proses pembelajaran dengan
memberitahukan kegiatan yang akan menggunakan metode pemberian tugas
datang, bernyanyi sipatu gilang, berdoa, melalui kolase berbasis alam dapat
mengucapkan salam dan pulang. meningkatkan kemampuan motorik halus
Berdasarkan observasi tim anak.
pengamat terhadap guru yang Berdasarkan nilai rata-rata skor
melaksanakan penerapan metode masing-masing indikator observasi
pemberian tugas melalui kolase berbasis kemampuan motorik halus anak, maka
alam pada siklus kedua, menunjukkan dapat dilihat bahwa rata-rata indikator
bahwa aktivitas mengajar guru sudah kemampuan motorik halus anak skor total
mencapai optimal, secara keseluruhan yang diperoleh anak adalah sebesar 3,41
dalam menerapkan metode pemberian (Lihat lampiran 2.f) dengan kriteria
tugas melalui kolase berbasis alam pada berkembang sangat baik.
siklus 2 sudah mengalami peningkatan Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.4
dengan rata-rata skor total sebesar 3,80 terlihat bahwa kemampuan motorik halus
(lihat lampiran 1.b), dan berada dalam anak lebih dominan pada kriteria
kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan berkembang sangat baik yaitu sebanyak
bahwa guru sudah dapat menerapkan 13 anak atau sebesar 76,47%, dan untuk
kegiatan-kegiatan pembelajaran metode kriteria berkembang sesuai harapan
pemberian tugas melalui kolase berbasis sebanyak 4 anak atau sebesar 23,53%, Hal
alam dengan baik. ini menunjukkan bahwa kemampuan
Berdasarkan nilai rata-rata skor motorik halus anak pada siklus 2 sudah
masing-masing indikator observasi meningkat dan sesuai dengan harapan.
kreativitas anak, maka dapat dilihat Refleksi diperoleh dengan
bahwa rata-rata indikator kreativitas skor memperhatikan aspek-aspek yang diamati
128
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
131