tunarungu Kelompok 5 MUHAMMAD IMAM ALMATURIDY (215900074) MOCHAMMAD IRCHAM AFANDI (215900115) WAHYU PUTRO WIBOWO (215900099) Tunarungu dalam Penjas Adaptif
Pendidikan melalui berbagai aktivitas jasmani dan gerak
dasar manusia, disajikan secara efektif dan efisien. Diberikan khusus kepada siswa dengan keterbatasan, terutama di Sekolah Luar Biasa (SLB). Memberikan kesempatan kepada siswa dengan keterbatasan untuk melakukan aktivitas jasmani. Tujuan: Mengembangkan keterampilan gerak, kebugaran jasmani, kesehatan pribadi, dan kemampuan sosialisasi. Tunarungu merupakan fokus penelitian, merujuk pada siswa dengan keterbatasan pendengaran. Siswa tunarungu memiliki keterbatasan dalam menerima informasi dan instruksi pembelajaran. STRATEGI PEMBELAJARAN HAMBATAN DALAM PEMBELAJARAN PENJAS ADAPTIF
Siswa sering salah dalam Pentingnya strategi
aktivitas gerak olahraga pembelajaran yang tepat dari karena kurang memahami guru untuk memengaruhi instruksi. motivasi belajar siswa. Metode pembelajaran Proses pembelajaran yang demonstrasi lebih sering ideal melibatkan komunikasi digunakan, kurangnya variasi dua arah antara guru dan media pembelajaran. siswa. Minimnya pengembangan sarana dan prasarana yang sesuai. Pemilihan Materi Pembelajaran dan Kesulitan Siswa Tunarungu
Materi pembelajaran penjas adaptif lebih difokuskan pada
aktivitas olahraga langsung daripada teori, karena siswa tunarungu cenderung lebih tertarik pada pembelajaran praktik. Setiap materi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dapat dijangkau oleh siswa. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah pembagian kelompok kecil dan demonstrasi, karena dapat memudahkan siswa dalam mengikuti tugas gerak. Penerapan Media Pembelajaran dan Strategi Guru
Metode demonstrasi digunakan oleh guru dengan
dukungan media pembelajaran seperti video dan gambar. Penggunaan video pembelajaran membantu menyampaikan informasi kepada siswa, meskipun masih diperlukan penyesuaian agar siswa tunarungu dapat memahaminya. Kadang-kadang siswa tunarungu menolak untuk mengikuti pembelajaran, dan guru harus memiliki strategi untuk mengatasi masalah ini. Pola makan
Model pembelajaran bagi siswa-siswi tunarungu penting
untuk disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Guru pendidikan jasmani memiliki peran kunci dalam memberikan bantuan dan meningkatkan kepercayaan diri siswa. Memanfaatkan media visual adalah salah satu cara efektif untuk memaksimalkan sumber informasi dalam pembelajaran. Berikut adalah klasifikasi model pembelajaran bagi anak tunarungu menurut Cahyo Yuwono (2012:11):Pengembangan Gerak, Olahraga dan Permainan, Olahraga dan Permainan PENGEMBANGAN GERAK
Gerakan-gerakan yang tidak berpindah tempat: Aktivitas gerak tunarungu dalam
kategori ini mencakup gerakan seperti senam, yoga, atau stretching yang dilakukan tanpa berpindah dari tempatnya. Gerakan-gerakan yang berpindah tempat: Ini mencakup aktivitas seperti jalan- jalan ringan, berlari, atau bersepeda yang melibatkan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Gerakan-gerakan keseimbangan: Aktivitas ini difokuskan pada meningkatkan keterampilan keseimbangan, seperti latihan berdiri dengan satu kaki, berjalan di atas balok, atau melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan pergeseran berat badan. Olahraga dan permainan yang bersifat rekreatif: Ini termasuk berbagai jenis olahraga atau permainan yang dimainkan secara santai untuk bersenang- senang dan relaksasi, seperti bermain bola voli, bulu tangkis, atau berenang. OLAHRAGA DAN PERMAINAN Permainan lingkaran: Ini melibatkan permainan di mana peserta duduk atau berdiri dalam lingkaran dan melakukan aktivitas seperti "Pass the Parcel" atau "Musical Chairs". Olahraga dan permainan beregu: Aktivitas ini mencakup olahraga seperti sepak bola, bola voli, atau bola basket di mana dua tim bersaing satu sama lain. Olahraga senam dan aerobik: Ini termasuk aktivitas seperti senam, zumba, atau aerobik yang menekankan gerakan berirama dan kardiovaskular untuk meningkatkan kebugaran fisik. Kegiatan yang menggunakan musik dan tari: Ini meliputi aktivitas seperti menari atau berdansa yang disinkronkan dengan irama musik untuk meningkatkan koordinasi dan kebugaran. Olahraga permainan air: Ini termasuk berbagai jenis olahraga air seperti renang, polo air, atau selancar yang dilakukan di dalam air. Olahraga dan permainan yang menggunakan meja: Contohnya adalah tenis meja, biliar, atau tenis meja meja yang dimainkan di atas meja. Kebugaran dan Kemampuan Gerak MECHANICS SECTION MECHANICS SECTION
Aktivitas yang meningkatkan kekuatan: Melibatkan latihan-latihan seperti angkat
beban, push-up, atau pull-up yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot tubuh. Aktivitas yang meningkatkan kelentukan: Ini termasuk gerakan-gerakan seperti stretching, yoga, atau tai chi yang membantu meningkatkan rentang gerak otot dan fleksibilitas tubuh. Aktivitas yang meningkatkan kelincahan: Melibatkan latihan-latihan seperti lompat tali, drill kelincahan, atau bermain permainan yang menekankan gerakan cepat dan koordinasi. Aktivitas yang meningkatkan kecepatan: Ini mencakup latihan-latihan seperti lari cepat, sprint, atau latihan interval yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan gerakan fisik. Aktivitas yang meningkatkan daya tahan: Melibatkan aktivitas aerobik seperti berlari jarak jauh, bersepeda, atau berenang yang bertujuan untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. TERIMA kasih
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu