Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap bencana pasti meninggalkan duka dan luka. Terbayang penderitaan
yang dialami masyarakat Jepang, khususnya di daerah bencana (Sendai,
Fukushima, dan sekitarnya), bencana gempa bumi dan tsunami yang menelan
korban lebih dari 10.000 jiwa ini tentunya akan membawa perasaan pilu yang
mendalam bagi seluruh keluarganya. Demikian pula kejadian gempa bumi dan
tsunami yang terjadi di Aceh 7 tahun yang lalu yang menelan korban sekitar
200.000 jiwa. Tidak hanya itu, selain kehilangan sanak saudara, para korban
gempa juga kehilangan tempat tinggal. Bangunan rumah mereka hancur, dan rata
dengan tanah.
Akibat dari bencana tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat paska bencana, sebagai akibat perubahan yang terjadi dalam hidup
mereka yang terjadi secara drastis dan tiba–tiba, dan pada akhirnya
menimbulkan kelainan atau gangguan pada mental atau gangguan kejiwaan
sebagai buntut bencana.
Pada fase awal bencana, akan membuat para korban menjadi khawatir dan
bahkan mungkin menjadi panik. Kepanikan itu berupa, seseorang akan merasa
sangat down, shock, karena kehilangan harta benda dan sanak saudara. Demikian
pula, mereka akan merasakan berbagai macam emosi seperti ketakutan,
kehilangan orang dan benda yang dicintainya, serta membandingkan keadaan
tersebut dengan kondisi sebelum bencana, mereka kembali mengingat harta
benda yang telah hilang atau rusak sekaligus merasakan kesedihan yang
mendalam. Hingga pada akhirnya merasa kecewa, frustasi, marah, dan merasakan
pahitnya hidup.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana Definisi secara Umum Bencana, Fase-fase hingga
Permasalahan Penanggulangan Bencana?
1.2.2. Bagaimana Dampak bencana sendiri pada aspek psikososial?
1.2.3. Bagaimana Pemulihan Korban Pasca Bencana?
1.2.4. Bagaiman Terapi Psikososial-Spriritual?

1.3. Tujuan
1.3.1. Mahasiswa memahami definisi secara umum bencana, fase-fase hingga
permasalahan penanggulangan bencana
1.3.2. Mahasiswa mampu mengetahui dampak bencana khususnya pada aspek
psikososial-spiritual.
1.3.3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan tahapan pemulihan
korban pasca bencana
1.3.4. Mahasiswa mampu dan menerapkan terapi psikososial-spiritual dalam
korban bencana

Anda mungkin juga menyukai