Anda di halaman 1dari 3

B

AB I

LATA

BELA

KAN

1.1. Latar Belakang

Setiap bencana pasti meninggalkan duka dan


luka. Terbayang
penderitaan yang dialami masyarakat Jepang, khususnya di daerah
bencana (Sendai, Fukushima, dan sekitarnya), bencana gempa
bumi dan tsunami yang menelan korban lebih dari 10.000
jiwa ini tentunya akan membawa
perasaan pilu yang mendalam bagi seluruh keluarganya.
Demikian pula kejadian gempa bumi dan tsunami yang
terjadi di Aceh 6 tahun yang lalu

yang menelan korban sekitar 200.000 jiwa. Tidak hanya itu,


selain kehilangan sanak saudara, para korban gempa
juga kehilangan tempat
tinggal. Bangunan rumah mereka hancur, dan rata dengan tanah.

Akibat dari bencana tersebut akan berpengaruh terhadap


kehidupan masyarakat paska bencana, sebagai akibat perubahan
yang terjadi dalam hidup mereka yang terjadi secara
drastis dan tiba–tiba, dan pada akhirnya menimbulkan
kelainan atau gangguan pada mental atau gangguan kejiwaan
sebagai buntut bencana.

Pada fase awal bencana, akan membuat para korban


menjadi khawatir dan
bahkan mungkin menjadi panik. Kepanikan itu berupa,
seseorang akan merasa sangat down, shock, karena
kehilangan harta benda dan sanak saudara. Demikian pula,
mereka akan merasakan berbagai macam emosi seperti ketakutan,
kehilangan orang dan benda yang dicintainya, serta
membandingkan keadaan tersebut dengan kondisi sebelum
bencana, mereka kembali mengingat harta benda yang telah
hilang atau rusak sekaligus merasakan kesedihan yang
mendalam. Hingga pada akhirnya merasa kecewa, frustasi, marah,
dan merasakan pahitnya hidup.

1.1. Rumusan Masalah

1) Bagaimana Definisi secara Umum Bencana, Fase-fase


hingga Permasalahan Penanggulangan Bencana?

2) Bagaimana cara mengurangi resiko bencana?

3) Bagaimana Dampak bencana sendiri pada aspek psikososial?

4) Bagaimana Pemulihan Korban Pasca Bencana?

5) Bagaiman Terapi Psikososial-Spriritual?


1.2. Tujuan

1) Mahasiswa memahami Definisi secara Umum Bencana,


Fase-fase hingga Permasalahan Penanggulangan Bencana

2) Mahasiswa mampu mengurangi resiko bencana

3) Mahasiswa mampu mengetahui Dampak bencana khususnya


pada aspek Psikososial-Spiritual.

4) Mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan Tahapan


Pemulihan Korban Pasca Bencana

5) Mahasiswa mampu dan menerapkan Terapi Psikososial-


Spiritual dalam Korban Bencana

Anda mungkin juga menyukai