Satuan Acara Penyuluhan K3
Satuan Acara Penyuluhan K3
KESELAMATAN KERJA)
FAKULTAS KESEHATAN
2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu
organisasi, karena sumber daya manusia merupakan ujung tombak dari organisasi itu
sendiri. Faktor manusia ini sendiri merupakan faktor yang dapat menentukan,
berhasil atau tidaknya suatu organisasi, di dalam menjalankan visi, misi serta
mencapai target organisasi itu sendiri. Karena manusia ini merupakan aset hidup yang
perlu mendapatkan perhatian khusus oleh organisasi. Alasan utama kenapa harus ada
suatu perhatian khusus dari organisasi terhadap sumber daya manusianya agar sumber
daya manusia yang dimiliki organisasi mampu memberikan suatu kontribusi yang
optimal di dalam upaya organisasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun
perhatian lebih yang dapat diberikan oleh organisasi terhadap sumber daya manusia yang
dimiliki, salah satunya adalah berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja atau K3
(Maulana, 2020).
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan agama islam yang berfungsi sebagai
satuan pendidikan maupun wadah penyelenggara pendidikan. Pada dasarnya pondok
pesantren sama halnya dengan sekolah umum namun di pondok pesantren para santri
mendapatkan pelajaran ilmu agama lebih dalam (Nurlina dkk, 2020)
Yayasan Pondok Pesantren Selaparang adalah sebuah lembaga pendidikan yang berperan
penting dalam membantu atau menunjang pendidikan bagi anak-anak bangsa. Dengan
demikian tentunya lembaga ini pasti mempunyai tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai
bagi madrasah, tujuan tersebut adalah penjabaran visi dan misi yang dibuat oleh pihak
Lembaga. Yayasan Pondok Pesantren Selaparang didirikan oleh TGH. Abdul Hafidz
Sulaiman yang merupakan teman dekat dari bapak Maulana Syaikh TGKH. Muhammad
Zainuddin Abdul Majid sang Pahlawan Nasional asal Lombok sekaligus pendiri NWDI,
NBDI, dan NW.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah keselamatan yang berkaitan dengan
hubungan tenaga kerja dengan peralatan kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan cara-cara melakukan pekerjaan tersebut. Penerapan K3 tentu
tidak mudah dilakukan oleh suatu lembaga organisasi, perlu banyak pertimbangan dan
persiapan yang dilakukan untuk mencapai suatu yang diinginkan, dalam penerapan perlu
campur tangan semua pihak mulai dari karyawan tingkat bawah sampai dengan pimpinan
harus mengerti akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Faktor lain yang
mempengaruhi keberhasilan suatu keinginan adalah tersedianya sumber daya manusia
yang berkopetensi di bidangnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu memahami dan mengerti
tentang pentingnya penerapan perilaku K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang K3 diharapkan peserta dapat :
a. Meningkatkan kesadaran keselamatan
b. Mengurangi kecelakaan dan cedera
c. Menyebarkan informasi Kesehatan kerja
d. Mendorong partisipasi aktif pekerja
e. Meningkatkan keterampilan kerja aman
f. Peningkatan kepatahuan terhadap atuaran keselamatan
g. Mengurangi resiko pencemaran lingkungan
h. Membangun budaya keselamatan
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Higiene Sanitasi dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
2. Sasaran
Penanggung jawab pondok pesantren, Siswa/Siswi dan Pengolah Makanan Yayasan
Islam Selaparang Kediri Kabupaten Lombok Barat.
3. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah :
a. Ceramah
b. Penampilan Video Peraga APD
c. Tanya jawab
4. Media dan alat
Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan adalah
a. Laptop
b. In focus
5. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Selasa 9, Januari 2024
Jam : 13:00-15:00 WITA
Tempat : Aula Serbaguna Yayasan Islam Selaparang Kediri Kabupaten
Lombok Barat
6. Setting Tempat
Setting tempat pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut:
B
A
Keterangan :
A. Moderator
B. Penyuluh
D C C. Peserta
D. Fasilitator
7. Proses Kegitaan
● Memeperkenalkan diri
yang digunakan
● Tanya jawab
● Memeberikan saran
● Mengcucapkan salam
8. Evaluasi
Kriteria evaluasi adalah sebgai berikut.
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
penuh perhatian
c. Evaluasi hasil
Diharapkan peserta dapat memahami dan menerapkan materi yang disampaikan
MATERI PENYULUHAN HIGIENE SANITASI
K3 (KESEHATAN DAN KESLAMATAN KERJA)
● Menyikat gigi.
● Berpakaian bersih.
● Menyisir rambut.
● Scraping
Mengguyur air di atas peralatan yang akan dicuci sehingga bersih dari
noda sisa seluruh permukaan peralatan. Perendaman (soaking)
dimaksudkan untuk memberi kesempatan peresapan air ke dalam sisa
makanan yang menempel atau mengeras, sehingga menjadi mudah
untuk dibersihkan atau terlepas dari permukaan alat. Waktu
perendaman tergantung dari kondisi peralatan. Penggunaan
perendaman dengan air panas (60°C) akan lebih cepat daripada air
dingin. Minimal waktu perendaman adalah 30 menit–60 menit
● Washing
● Rinsing
● Sanitizing
● Toweling
Prinsip penggunaan lap pada alat yang sudah dicuci bersih sebenarnya
tidak boleh karena akan terjadi pencemaran sekunder (rekontaminasi).
dengan menggunakan:
a) handuk khusus yang bersih dan tidak menimbulkan
pengotoran ulang,
b) lap bersih sekali pakai yang tidak menimbulkan bekasnya, dan
c) ditiriskan sampai kering dengan sendirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous 1986. Terminologi Dapur. Penataran Guru SMTK/SMKK. Bali: Balai Pendidikan
dan Latihan Pariwisata.
Ani Setiani, Sugeng Waluyo, dan Sigid Noerochman. 1999. Pengantar Pelayanan Prima.
Jakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru Kejuruan: Departemen Pendidikan
Nasional.
Atang Sabur Safari. 2007. Manajemen Operasional Dapur. Bandung: Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung.
Hiasinta A. Purnawijayanti. 2001. Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan
Makanan. Yogyakarta: Kanisius.
Maulana, V. A. (2020). Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (k3) terhadap kinerja
petugas. KINERJA, 17(2), 270-277.
Nurlina, N., Yunus, M., Bisono, R. M., & Irawan, D. (2021). Pelatihan Mind Mapping K3 di
Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri dalam Rangka Mencegah
Penularan Covid-19. Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara, 4(2), 255-264.
(Kelompok 8)
Disetujui Oleh :