Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR

1. PENGELOLAAN BISNIS BERBAGAI INDUSTRI DIBIDANG PEMASARAN


A. InformasiUmum
1. Nama Sekolah : SMK Swasta JAMBI Medan
Program Keahlian : Pemasaran
Judul/Modul : Pengelolaan Bisnis Berbagai Industri Dibidang Pemasaran
Semester : Gasal
Alokasiwaktu : 8 JP ( 8 x 45 menit )
PertemuanKe : 1-4
Kelas/Fase :X/E
Penulis : Nurlela Lubis, S.E.
2. Kompetensi Awal :
a. Peserta didik harus mampu menjelaskan tentang Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan
Bekerja (K3B)
b. Peserta didik harus mampu menjelaskan tentang lingkup pemasaran dan pengetahuan dasar
pemasaran
c. Peserta didik harus mampu melaksanakan pelayanan pelanggan
d. Peserta didik harus mampu mengidentifikasi perilaku konsumen serta dapat mewujudkan
kepuasan pelanggan (Costumer Satisfaction).
3. Sarana Prasarana : a. Media : Video
b. Alat : Laptop Handphone
4. Target PesertaDidik :Peserta didik Regular
5. Model Pembelajaran :Berpusat pada peserta didik (Project Base Learning)
6. Metode Pembelajaran : a. Ceramah
b. Diskusi Kelompok
c. Penugasan Individu/Kelompok
B. Kompetensi Inti
1. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik harus mampu menjelaskan tentang Kesehatan,
Keselamatan, dan Keamanan Bekerja (K3B)
2. Uraian Materi :
Pengertian K3 Menurut Filosofi Mangkunegara, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani
tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil dan makmur. Pengertian K3 Menurut Keilmuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Pengertian K3 Menurut
OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Ketiga versi pengertian K3 di atas adalah pengertian K3 yang umum/paling sering digunakan di
antara versi-versi pengertian/definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) lainnya. Sebagaimana
diketahui, tahun 2017 merupakan tahun ke-3 bagi bangsa Indonesia yang secara terus menerus
berusaha mewujudkan kemandirian masyarakat Indonesia berbudaya K3 tahun 2020. Menurut
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri, Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1970 Tentang Keselamatan Kerja mengatur dengan jelas pelaksanaan K3 di semua tempat kerja
dimana terdapat tenaga kerja, hubungan kerja atau kegiatan usaha dan sumber bahaya baik di
darat, didalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam
wilayah Indonesia.
Disamping itu, tujuan K3 tidak hanya untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja dan
orang lain yang berada di tempat kerja agar terjamin keselamatannya, tetapi juga untuk
mengendalikan resiko terhadap peralatan, aset, dan sumber produksi sehingga dapat digunakan
secara aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Perlindungan K3
yang efektif dan efisien dapat mendorong produktivitas jika di laksanakan dan di terapkan melalui
sistem manajemen K3 sebagaimana amanat pasal 83 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan. Untuk itu, tema peringatan bulan K3 Nasional tahun ini dimaksudkan
untuk mendorong semua pihak berpartisipasi aktif membudayakan K3 yang diharapkan menjadi
bagian integral dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan produktifitas dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Pemahaman Bermakna :
a. Peserta didik harus mampu menjelaskan tentang Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan
Bekerja (K3B)
b. Peserta didik harus mampu menjelaskan tentang lingkup pemasaran dan pengetahuan dasar
pemasaran
c. Peserta didik harus mampu melaksanakan pelayanan pelanggan
d. Peserta didik harus mampu mengidentifikasi perilaku konsumen serta dapat mewujudkan
kepuasan pelanggan (Costumer Satisfaction).
4. Pertanyaanpemantik :
a. Coba kalian beri contoh tentang kesehatan kerja!
b. Coba kalian beri contoh tentang keselamatan kerja!
c. Coba kalian beri contoh tentang keamanan bekerja!
5. PersiapanPembelajaran :
a. Guru mempersiapkan link video yang akan dibuka siswa sebagai bahan diskusi
b. Guru mempersiapkan materi lembar kerja siswa
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
c. Guru mempersiapkan materi ajar dari berbagai sumber
d. Guru menyiapkan rubric penilaian analisis
6. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 :
Materi : Menjelaskan tentang Kesehatan, Keselamatan, Dan Keamanan Bekerja (K3B)
a. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama siswa dengan melakukan :
Mengucap salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kebersihan kelas
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sifat disiplin
4. Guru menginformasikankegiatan pembelajaran yang akan dilakukanya itu dengan diskusi
kelompok
b. Kegiatan Inti:
1. Peserta didik bersama guru melihat tayangan video pendek tentang Kesehatan, keselamatan
dan Keamanan Bekerja dari link yang sudah ditentukan.
2. Peserta didik dapat melakukan Tanya jawab dengan guru terkait video yang diputar dengan
terlebih dahulu mengacungkan jari sampai guru mempersilahkan sebagai wujud akhlak mulia
kepada guru.
3. Peserta didik mengumpulkan informasi terkait materi dan berdiskusi sesuai dengan
kelompoknya untuk mendapatkan pendalaman materi.
4. Perwakilan peserta didik membacakan hasil kerjanya untuk mendapatkan umpan balik dari
teman-temannya yang lain setelah dipersilahkan oleh guru dengan sebelumnya
mengacungkan jari.
5. Guru memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil kerja peserta didik, sekaligus
memberikan penguatan materi kepada peserta didik.
c. Kegiatan Akhir :
1. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran hari ini
2. Guru mengajak siswa untuk memberikan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran terutama
hal-hal yang kurang berkenan berkaitan dengan proses pembelajaran sebagai masukan
untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.
3. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dan peserta
didik diberikan tugas untuk membaca materi tersebut.
4. Ketua kelas menutup pembelajaran dengan berdoa dan member salam.
d. Assesmen :
1. Pengetahuan
No. Rumusan Soal Teknik Bentuk Bobot Nilai
1 Coba anda cari diinternet peraturan per Tes Essei 40
undangan yang terbaru mengenai K3B!
2 Beri penjelasan tentang peraturan per undangan Tes Essei 25
yang terbaru focus dalam hal apa saja!

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
3 Aoakah UU No 1 masih layak digunakan! Tes Essei 35

Kunci Jawaban:
1. Peraturan pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan System Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja, peraturan presiden No 7 tahun 2019 tentang
penyakit akibat kerja.
2. Dalam hal: Sistem Manajemen K3, Penyakit akibat kerja, K3 dan lingkungan kerja.
3. Tidak layak lagi karena UU No 1 / 1970 sangat lemah untuk menjamin K3 para pekerja
dan harus segera direvisi.
2. Keterampilan
Lembar kerja hasil menonton video you tube
Skor Jlh Skor Nilai
No
Nama Siswa Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan
.
(10) (30) (20) (40)
1
2
3 dst

e. Pengayaan/Remedial
1. Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan
secara pribadi sudah mampu menyimpulkan hasil telaah mengenai K3B.
2. Kegiatan/materi remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar. Kegiatan ini dirancang untuk membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam
pencapaian ketuntasan belajar. Kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran antara
yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam
belajar, tindakan yang dapat dilakukan seorang guru adalah Mengulang materi pokok diluar
jam tatap muka bagi peserta didik yang belum memahami materi pembelajaran dengan
bahasa yang lebih sederhana dan menggunakan metode belajar yang tepat.
f. Refleksi
1. Refleksi untuk Guru
a. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
b. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
c. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?
d. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
2. Refleksi untuk siswa
a. Bagian mana yang menurutmu yang paling sulit dari pelajaran ini?
b. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
c. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
d. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang akan
kamu berikan pada usaha yang telah dilakukan?
g. Lampiran : Lembar Kerja Siswa
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-2 :
Uraian materi : Lingkup pemasaran dan pengetahuan dasar pemasaran
Materi : Secara lebih spesifik, berikut cakupan kegiatan pemasaran yaitu:
Organisasi
Pemasaran dipakai untuk meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Organisasi bertugas untuk
merancang kegiatan perusahaan agar berjalan dengan baik. Selain itu, organisasi juga bertanggung
jawab pada perancangan produk, riset pemasaran, promosi dan distribusi.
Pasar
Pasar bisa diartikan sebagai target utama pemasaran produk atau tempat penjualan dilakukan.
Misalnya pangsa pasar produk makanan Korea lebih ditujukan ke penyuka Korea. Contoh lainnya mall
dijadikan tempat untuk memasarkan dan jual beli produk perusahaan.
Produk
Artinya produk yang akan dipasarkan dan dijual ke publik. Sebelumnya, produk harus melalui
serangkaian tahapan, seperti tahap perencanaan, penentuan target pasar, produksi dan distribusi.
Penentuan harga Sebelum produk dipasarkan, perusahaan haruslah menentukan harga yang sesuai.
Biasanya dalam menentukan harga, perusahaan akan melakukan riset pasar terlebih dahulu.
Misalnya jika target pasarnya mahasiswa, berarti harganya harus tergolong murah.
Promosi
Promosi merupakan cara efektif untuk menawarkan dan memasarkan produk perusahaan supaya
laris. Promosi bisa dilakukan dengan menggunakan brosur, memasang iklan di media sosial atau
lainnya.
a. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama siswa dengan melakukan :
Mengucap salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kebersihan kelas
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sifat disiplin
4. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukanya itu dengan diskusi
kelompok
b. Kegiatan Inti :
1. Peserta didik bersama guru melihat tayangan video pendek tentang lingkup pemasaran dan
pengetahuan dasar pemasaran dari link yang sudah ditentukan.
2. Peserta didik dapat melakukan Tanya jawab dengan guru terkait video yang diputar dengan
terlebih dahulu mengacungkan jari sampai guru mempersilahkan sebagai wujud akhlak mulia
kepada guru.

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
3. Peserta didik mengumpulkan informasi terkait materi dan berdiskusi sesuai dengan
kelompok yaitu untuk mendapatkan pendalaman materi.
4. Perwakilan peserta didik membacakan hasil kerjanya untuk mendapatkan umpan balik dari
teman-temannya yang lain setelah dipersilahkan oleh guru dengan sebelumnya
mengacungkan jari.
5. Guru memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil kerja peserta didik, sekaligus
memberikan penguatan materi kepada peserta didik.
6. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk melakukan aksi
bersama tersebut sesuai dengan pembagian tugas kelompok.
7. Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya oleh ketua kelompok masing-masing dan
diawasi oleh guru.
c. Kegiatan Akhir :
1. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran hari ini
2. Guru mengajak siswa untuk memberikan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran terutama
hal-hal yang kurang berkenan berkaitan dengan proses pembelajaran sebagai masukan
untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.
3. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dan peserta
didik diberikan tugas untuk membaca materi tersebut.
4. Ketua kelas menutup pembelajaran dengan berdoa dan member salam.
d. Assesmen :
1. Pengetahuan
No. Rumusan Soal Teknik Bentuk Bobot Nilai
1 Jelaskan lingkup pemasaran dibidang organisasi! Tes Essei 50
2 Jelaskan lingkup pemasaran tentang pasar! Tes Essei 25
3 Jelaskan lingkup pemasaran tentang produk! Tes Essei 25

Kunci Jawaban:
1. Organisasi bertugas untuk merancang kegiatan perusahaan agar berjalan dengan baik.
Selain itu, organisasi juga bertanggung jawab pada perancangan produk, riset
pemasaran, promosi dan distribusi
2. Pasar bisa diartikan sebagai target utama pemasaran produk atau tempat penjualan
dilakukan. Misalnya pangsa pasar produk makanan Korea lebih ditujukan ke penyuka
Korea. Contoh lainnya mall dijadikan tempat untuk memasarkan dan jual beli produk
perusahaan.
3. Artinya produk yang akan dipasarkan dan dijual ke publik. Sebelumnya, produk harus
melalui serangkaian tahapan, seperti tahap perencanaan, penentuan target pasar,
produksi dan distribusi
2. Keterampilan
Lembar Observasi Tentang Lingkup Pemasaran

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
Skor Jlh Skor Nilai
No
Nama Siswa Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan
.
(10) (30) (20) (40)
1
2
3 dst
e. Pengayaan / Remedial
1. Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan
secara pribadi sudah mampu menyimpulkan hasil telaah tentang lingkup pemasaran dan
pengetahuan dasar pemasaran.
2. Kegiatan / materi remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar. Kegiatan ini dirancang untuk membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam
pencapaian ketuntasan belajar. Kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran antara
yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam
belajar, tindakan yang dapat dilakukan seorang guru adalah Mengulang materi pokok diluar
jam tatap muka bagi peserta didik yang belum memahami materi pembelajaran dengan
bahasa yang lebih sederhana dan menggunakan metode belajar yang tepat.
f. Refleksi
1. Refleksi untuk Guru
a. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
b. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
c. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?
d. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
2. Refleksi untuk siswa
a. Bagian mana yang menurutmu yang paling sulit dari pelajaran ini?
b. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
c. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
d. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang akan
kamu berikan pada usaha yang telah dilakukan?
g. Lampiran : Lembar KerjaSiswa

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-3 :


Uraian Materi : Melaksanakan Pelayanan Pelanggan
Pelayanan pelanggan adalah suatu tindakan, perbuatan atau aktivitas seseorang atau suatu
organisasi dalam upaya pemenuhan kebutuhan atau keinginan pelanggan yang dilakukan melalui
interaksi dan komunikasi yang baik dengan pelanggan, sesama karyawan dan juga pimpinan guna
memenuhi harapan, kepuasan dan pemecahan permasalahan. Pelayanan pelanggan adalah kunci

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
utama untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai aspek usaha atau aktivitas bisnis yang bergerak
di bidang jasa. Pelayanan pelanggan akan menjadi senjata utama dalam usaha memenangkan
persaingan, seiring banyaknya perusahaan yang mempunyai produk yang sama untuk ditawarkan
kepada pelanggan. Pelayanan pelanggan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan
kepuasan. Pelanggan membutuhkan informasi yang lengkap dan jelas, pelayanan yang lebih cepat,
kenyamanan pelayanan, dan lain-lain. Pelayanan pelanggan disampaikan oleh pemilik jasa yang
berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan
melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan pelanggan.
Aspek-aspek Pelayanan Pelanggan 
Menurut Rangkuti (2010), pelayanan terhadap pelanggan memiliki tiga aspek utama, yaitu sebagai
berikut:
1. Personalized. Memberikan pelayanan dengan sepenuh hati kepada pelanggan secara personal,
yaitu dengan cara menyebut nama pelanggan pada waktu berhubungan sambil tersenyum. 
2. Memorable. Memberikan pelayanan yang akan selalu dikenang oleh pelanggan. Misalnya dengan
cepat tanggap membantu permasalahan pelanggan. Memberikan pelayanan yang akan selalu
dikenang tidak harus mahal, bisa berupa pelayanan kecil tetapi memberikan makna yang sangat
besar. Misalnya, memberi perhatian secara khusus kepada pelanggan tersebut. 
3. Timely. Saat ini bukan zaman memberikan pelayanan yang lambat kepada pelanggan. Pelanggan
yang menggunakan produk atau jasa perusahaan adalah pelanggan yang sibuk dan istimewa. Jadi
perusahaan sudah seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik dan secepat mungkin kepada
orang-orang yang istimewa tersebut.
Karakteristik Pelayanan Pelanggan 
Menurut Fitzsimmons (2006), pelayanan pelanggan memiliki beberapa ciri atau karakteristik,
antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Partisipasi pelanggan dalam proses pelayanan. Kehadiran pelanggan sebagai partisipan dalam
proses pelayanan membutuhkan sebuah perhatian untuk mendesain fasilitas. Kondisi yang
demikian tidak ditemukan pada perusahaan manufaktur yang tradisional. Kehadiran secara
fisik pelanggan di sekitar fasilitas pelayanan tidak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan
manufaktur.
2. Kejadian pada waktu yang bersamaan (simultaneity). Fakta bahwa pelayanan dibuat untuk
digunakan secara bersamaan, sehingga pelayanan tidak disimpan. Ketidakmampuan untuk
menyimpan pelayanan ini menghalangi penggunaan strategi manufaktur tradisional dalam
melakukan penyimpanan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan. 
3. Pelayanan langsung digunakan dan habis (service perishability). Pelayanan merupakan
komoditas yang cepat habis. Hal ini dapat dilihat pada tempat duduk pesawat yang habis,
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
tidak muatnya ruangan rumah sakit atau hotel. Pada masing-masing kasus telah menyebabkan
kehilangan peluang. 
4. Tidak berwujud (intangibility). Pelayanan adalah produk pikiran yang berupa ide dan konsep.
Oleh karena itu, inovasi pelayanan tidak bisa dipatenkan. Untuk mempertahankan
keuntungan dari konsep pelayanan yang baru, perusahaan harus melakukan perluasan
secepatnya dan mendahului pesaing. 
5. Beragam (heterogenity). Kombinasi dari sifat tidak berwujud pelayanan dan pelanggan
sebagai partisipan dalam penyampaian sistem pelayanan menghasilkan pelayanan yang
beragam dari konsumen ke konsumen. Interaksi antara konsumen dan pegawai yang
memberikan pelayanan menciptakan kemungkinan pengalaman kerja manusia yang lebih
lengkap.
a. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama siswa dengan melakukan :
Mengucap salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kebersihan kelas
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sifat disiplin
4. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan diskusi
kelompok
b. Kegiatan Inti :
1. Peserta didik bersama guru melihat tayangan video pendek tentang Melaksanakan
Pelayanan Pelanggan dari link yang sudah ditentukan.
2. Peserta didik dapat melakukan Tanya jawab dengan guru terkait video yang diputar dengan
terlebih dahulu mengacungkan jari sampai guru mempersilahkan sebagai wujud akhlak mulia
kepada guru.
3. Peserta didik mengumpulkan informasi terkait materi dan berdiskusi sesuai dengan
kelompok yaitu untuk mendapatkan pendalaman materi.
4. Perwakilan peserta didik membacakan hasil kerjanya untuk mendapatkan umpan balik dari
teman-temannya yang lain setelah dipersilahkan oleh guru dengan sebelumnya
mengacungkan jari.
5. Guru memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil kerja peserta didik, sekaligus
memberikan penguatan materi kepada peserta didik.
6. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk melakukan aksi
bersama tersebut sesuai dengan pembagian tugas kelompok.
7. Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya oleh ketua kelompok masing-masing dan
diawasi oleh guru.
c. Kegiatan Akhir :
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
1. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran hari ini
2. Guru mengajak siswa untuk memberikan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran terutama
hal-hal yang kurang berkenan berkaitan dengan proses pembelajaran sebagai masukan
untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.
3. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dan peserta
didik diberikan tugas untuk membaca materi tersebut.
4. Ketua kelas menutup pembelajaran dengan berdoa dan member salam.

d. Assesmen :
1. Pengetahuan
No. RumusanSoal Teknik Bentuk Bobot Nilai
1 Tuliskan pengertian pelayanan Tes Essei 35
pelanggan!
2 Tuliskan aspek-aspek dalam Tes Essei 35
pelayanan pelanggan!
3 Tuliskan karakterisktik pelayanan Tes Essei 30
pelanggan!
Kunci Jawaban:
1. Pelayanan pelanggan adalah suatu tindakan, perbuatan atau aktivitas seseorang atau
suatu organisasi dalam upaya pemenuhan kebutuhan atau keinginan pelanggan yang
dilakukan melalui interaksi dan komunikasi yang baik dengan pelanggan, sesama
karyawan dan juga pimpinan guna memenuhi harapan, kepuasan dan pemecahan
permasalahan.
2. spek-aspek Pelayanan Pelanggan pelayanan terhadap pelanggan memiliki tiga aspek
utama, yaitu sebagai berikut:
 Personalized. Memberikan pelayanan dengan sepenuh hati kepada pelanggan secara
personal, yaitu dengan cara menyebut nama pelanggan pada waktu berhubungan
sambil tersenyum. 
 Memorable. Memberikan pelayanan yang akan selalu dikenang oleh pelanggan.
Misalnya dengan cepat tanggap membantu permasalahan pelanggan. Memberikan
pelayanan yang akan selalu dikenang tidak harus mahal, bisa berupa pelayanan kecil
tetapi memberikan makna yang sangat besar. Misalnya, memberi perhatian secara
khusus kepada pelanggan tersebut. 
 Timely. Saat ini bukan zaman memberikan pelayanan yang lambat kepada pelanggan.
Pelanggan yang menggunakan produk atau jasa perusahaan adalah pelanggan yang
sibuk dan istimewa. Jadi perusahaan sudah seharusnya memberikan pelayanan yang
terbaik dan secepat mungkin kepada orang-orang yang istimewa tersebut.
3. Karakteristik Pelayanan Pelanggan pelayanan pelanggan memiliki beberapa ciri atau
karakteristik, antara lain yaitu sebagai berikut:
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
 Partisipasi pelanggan dalam proses pelayanan. Kehadiran pelanggan sebagai
partisipan dalam proses pelayanan membutuhkan sebuah perhatian untuk
mendesain fasilitas. Kondisi yang demikian tidak ditemukan pada perusahaan
manufaktur yang tradisional. Kehadiran secara fisik pelanggan di sekitar fasilitas
pelayanan tidak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur.
 Kejadian pada waktu yang bersamaan (simultaneity). Fakta bahwa pelayanan dibuat
untuk digunakan secara bersamaan, sehingga pelayanan tidak disimpan.
Ketidakmampuan untuk menyimpan pelayanan ini menghalangi penggunaan strategi
manufaktur tradisional dalam melakukan penyimpanan untuk mengantisipasi
fluktuasi permintaan. 
 Pelayanan langsung digunakan dan habis (service perishability). Pelayanan
merupakan komoditas yang cepat habis. Hal ini dapat dilihat pada tempat duduk
pesawat yang habis, tidak muatnya ruangan rumah sakit atau hotel. Pada masing-
masing kasus telah menyebabkan kehilangan peluang. 
 Tidak berwujud (intangibility). Pelayanan adalah produk pikiran yang berupa ide dan
konsep. Oleh karena itu, inovasi pelayanan tidak bisa dipatenkan. Untuk
mempertahankan keuntungan dari konsep pelayanan yang baru, perusahaan harus
melakukan perluasan secepatnya dan mendahului pesaing.
 Beragam (heterogenity). Kombinasi dari sifat tidak berwujud pelayanan dan
pelanggan sebagai partisipan dalam penyampaian sistem pelayanan menghasilkan
pelayanan yang beragam dari konsumen ke konsumen. Interaksi antara konsumen
dan pegawai yang memberikan pelayanan menciptakan kemungkinan pengalaman
kerja manusia yang lebih lengkap.
2. Keterampilan
Melaksanakan praktik Pelayanan Pelanggan
Skor Jlh Skor Nilai
No
Nama Siswa Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan
.
(10) (30) (20) (40)
1
2
3 Dst

e. Pengayaan/Remedial
1. Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi
dan secara pribadi sudah mampu menyimpulkan hasil telaah mengenai Melaksanakan
Pelayanan Pelanggan.
2. Kegiatan/materi remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar. Kegiatan ini dirancang untuk membantu mengatasi kesulitan peserta
didik dalam pencapaian ketuntasan belajar. Kemampuan siswa dalam menerima
pembelajaran antara yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Ketika siswa
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
mengalami kesulitan dalam belajar, tindakan yang dapat dilakukan seorang guru adalah :
Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum
memahami materi pembelajaran dengan bahasa yang lebih sederhana dan menggunakan
metode belajar yang tepat.
f. Refleksi
1. Refleksi untuk Guru
a. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
b. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
c. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?
d. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
2. Refleksi untuk siswa
a. Bagian mana yang menurutmu yang paling sulit dari pelajaran ini?
b. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
c. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
a. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang akan
kamu berikan pada usaha yang telah dilakukan?
g. Lampiran : Lembar KerjaSiswa

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-4 :


Uraian Materi : Mengidentifikasi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen atau consumer behavior adalah studi tentang individu dan organisasi, serta
bagaimana mereka memilih dan menggunakan produk. Bagian dari riset pasar ini bertujuan
memahami motivasi dan perilaku seseorang sebagai konsumen. Dilansir
dari Brandwatch, consumer behavior meliputi 5 hal berikut.
 Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap perilaku konsumen?
 Bagaimana promosi dan campaign produk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen?
 Apa pendapat konsumen seputar kompetitor produkmu?Di antara banyak alternatif yang
ada, bagaimana konsumen memilih produk? Nah, saat menjalankan studi ini, ada beberapa
metode yang bisa kamu pakai di antaranya:
Manfaat Studi Perilaku Konsumen
Menurut Cooltrack, perilaku konsumen tak hanya berguna untuk pengembangan produk baru.
Studi ini juga dapat digunakan oleh product analyst untuk melakukan perbaikan produk yang
telah ada.
Tak hanya itu saja, lho. Masih ada banyak manfaat consumer behavior bagi sales dan product
development. Beberapa di antaranya adalah:
1. Memahami perbedaan berbagai kelompok konsumen

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
Sebuah produk bisa punya berbagai macam konsumen. Nah, setiap konsumen itu tentu berbeda.
Kebutuhan serta keinginan mereka juga tak sama. Bagaimana cara memahami perbedaan ini?
Studi perilaku konsumen adalah jawabannya.
2. Merancang program marketing yang sesuai
Ingin membuat program pemasaran yang sesuai dengan audiens? Tentu saja, kamu harus
memahami mereka dulu. Seperti yang sudah Glints sebutkan, pemahaman ini bisa didapat
dengan studi perilaku konsumen. Nantinya, tiap program pemasaran bisa dibuat khusus untuk
kelompok konsumen tertentu, sesuai dengan karakteristik perilaku mereka. Studi juga bisa
memudahkan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan konsumen, seperti:

 penggantian logo
 pengubahan kemasan
 pembuatan campaign berhadiah dan lain-lain.
3. Memprediksi tren pasar
Dari waktu ke waktu, tren pasar terus berubah. Nah, perubahan ini bisa terus diikuti dengan
studi consumer behavior.Otomatis, kamu bisa membuat produk yang sesuai perkembangan
zaman. Tak perlu membuang banyak sumber daya untuk mengembangkan produk yang kurang
tepat.
4. Meningkatkan daya saing dengan kompetitor
Studi perilaku konsumen tak hanya membuatmu memahami audiens. Kamu juga bisa mendapat
informasi soal kompetitor, seperti:
 Apakah pelanggan membeli produk dari pesaing?
 Mengapa konsumen membeli produk dari pesaing?
 Menurut konsumen, apa yang membedakan produkmu dan produk pesaing
Kalau sudah mengenal kompetitor, buat saja produk yang lebih unggul. Dengan begitu, daya
saingmu bisa meningkat.
5. Meningkatkan customer service
Tiap konsumen membutuhkan bentuk layanan yang berbeda. Nah, perbedaan itu bisa dipelajari
lewat consumer behavior.Dengan begitu, kamu bisa memberikan layanan customer service yang
berkualitas. Sebab, semuanya sesuai dengan kebutuhan tiap pelanggan.
Informasi yang Didapatkan dari Perilaku Konsumen
1. Analisis campaign
Sudahkah campaign-mu efektif? Jangan-jangan, kegiatan ini tak berpengaruh pada keinginan
konsumen untuk membeli produkmu.Nah, kamu bisa mengetahui jawabannya lewat studi
perilaku konsumen. Dengan begitu, dampak campaign bisa dinilai.
2. Analisis pendapat konsumen
Kalau ingin mengetahui pendapat konsumen terhadap brand atau produkmu, lakukan saja studi
ini. Kamu juga bisa menganalisis pengaruh pendapat itu terhadap perilaku konsumen. Dengan

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
begitu, proses pengembangan produkmu bisa maksimal. Sebab, kamu
memahami feedback konsumen terhadap barang atau jasamu.
3. Segmentasi atau pengelompokan pasar
Saat melakukan pembelian, setiap orang punya motivasi yang berbeda. Terkait dengan itu, studi
ini dapat membantumu menyusun kelompok konsumen sesuai dengan kategori atau demografi
tertentu. Tak hanya itu saja, lho. Kamu juga bisa mengembangkan produk yang tepat untuk
kelompok-kelompok yang sudah ada.
Umumnya, perilaku konsumen dipengaruhi tiga faktor berikut.
1. Faktor pribadi
Faktor pribadi merupakan minat dan pendapat seseorang sebagai konsumen. Secara khusus,
faktor ini juga dipengaruhi oleh demografi seperti:usia,jenis kelamin, budaya, profesi, latar
belakang, dan lain-lain.
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis merupakan respons dan sikap individu terhadap kebutuhan pribadi sebagai
seorang konsumen.
3. Faktor sosial
Faktor ini meliputi: pengaruh lingkungan, pengaruh media sosia, kelas sosial, pendapatan, tingkat
pendidikan, dan lain-lain
4. Faktor budaya
Faktor ini menunjukkan bahwa minat pelanggan dibentuk oleh beberapa hal, seperti: nilai-nilai
dan ideologi komunitas mereka, kepercayaan komunitas, kebutuhan keluarga dan komunitas,
kelas sosial.
Sekarang, kita bahas berbagai jenis perilaku konsumen.
1. Perilaku membeli yang kompleks (complex buying behavior)
Misalnya, si X ingin membeli laptop seharga Rp40 juta. Tentu X berpikir panjang sebelum
memutuskan pembelian. Sebab, produk tersebut jarang sekali dibeli. Belum lagi, harganya relatif
mahal.Inilah yang dimaksud dengan complex buying behavior. Sebelum membeli produk,
konsumen cenderung berpikir panjang.
2. Perilaku membeli yang mengurangi perbedaan (dissonance-reducing buying behavior)
Saat punya perilaku ini, konsumen akan sangat terlibat dalam proses pembelian. Akan tetapi,
mereka kesulitan menentukan perbedaan antarmerek. Nah, kesulitan ini disebut dengan
disonansi atau mengurangi perbedaan. Supaya lebih jelas, Glints akan memberikan
contoh. Misalnya, kamu ingin membeli penggorengan. Menurutmu, tak ada perbedaan antara
merek penggorengan A, B, C, dan D. Padahal, keempatnya punya sedikit titik beda. Inilah yang
disebut dengan disonansi.
3. Perilaku membeli yang telah terbiasa (habitual buying behavior)
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
Misalnya, si Y ingin membeli sampo. Y telah terbiasa membeli sampo merek E, dan tidak ingin
melirik merek lainnya. Dapat disimpulkan, dalam kasus ini, Y memiliki habitual buying behavior.
Ia tak banyak terlibat saat mencari produk. Pemilihan merek cenderung didasarkan kebiasaan.
Dengan begitu, keputusan pembelian tidak dipengaruhi oleh loyalitas ataupun campaign dari
produk yang dibeli. Ini tentu berbeda dengan dissonance-reducing buying behavior.
Dalam habitual buying behavior, konsumen tak benar-benar terlibat dalam pemilihan merek.
Mereka membeli sesuatu hanya karena kebiasaan. Sementara itu, dalam dissonance-reducing
buying behavior, konsumen terlibat dalam pemilihan produk. Mereka tak sekadar membeli
karena terbiasa. Akan tetapi, mereka kesulitan menemukan perbedaan antarmerek yang ada.
Nah, biasanya, habitual buying behavior muncul saat konsumen membeli barang pokok.

4. Perilaku mencari keragaman produk (variety seeking behavior)


Pada tipe ini, konsumen membeli produk yang berbeda. Akan tetapi, ini dilakukan bukan karena
mereka tidak puas dengan produk sebelumnya. Perilaku tersebut didasari oleh motivasi untuk
mencari variasi dari produk yang telah mereka miliki.
Model Perilaku Konsumen
Selain tipe-tipe, adalah beberapa model perilaku konsumen yang harus diketahui juga oleh
para marketer. Kumpulan model ini bisa membantu marketer dalam memahami dan
mempertahankan basis pelanggan yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Nah, kira-kira, apa saja
model consumer behavior yang wajib dipahami oleh perusahaan di era modern ini? Berikut
penjelasannya.
1. Learning model
Salah satu model perilaku konsumen yang sering digunakan oleh marketer dari perusahaan besar
adalah learning model. Menurut laman Hubspot, model ini mengacu pada teori di
mana customer behavior biasanya menunjukkan keinginan pelanggan untuk memenuhi
kebutuhan dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup, seperti makanan. Learning model juga
menjelaskan bahwa pelanggan biasanya akan mengutamakan kebutuhan untuk belajar yang
muncul dari pengalaman hidup, seperti ketakutan atau rasa bersalah. Model ini berlaku untuk
bisnis multiguna yang menjual produk untuk semua tingkat kebutuhan pelanggan. Misalnya
Target, sebuah department store berbasis di Amerika Serikat yang menjual ratusan produk
kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan hingga peralatan mandi.
2. Psychoanalytic model
Model perilaku konsumen lainnya yang patut dipertimbangkan marketer di era modern ini
adalah psychoanalytic model. Model satu ini diambil dari teori Sigmund Freud mengenai
psikoanalisis, di mana konsumen memiliki motif mengakar, baik sadar maupun tidak sadar, yang
mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Motif tersebut bisa berupa ketakutan yang
tersembunyi, keinginan yang ditahan, atau sekadar keperluan pribadi. Dengan demikian,
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
pelanggan akan melakukan pembelian bila diberikan rangsangan yang tepat oleh badan usaha,
seperti meluncurkan iklan di Instagram atau YouTube.
3. Sociological model
Model perilaku konsumen selanjutnya yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
dan marketer adalah sociological model. Model ini mengacu pada teori di mana pembelian
dipengaruhi oleh tempat individu berdiam dalam kelompok masyarakat, termasuk keluarga,
teman, dan kelompok lain seperti orang-orang yang menyukai hal-hal serupa. Intinya, teori ini
menjelaskan bahwa eseorang pada dasarnya akan membeli barang berdasarkan hal yang
diperlukan oleh kelompok tempat mereka berada.
4. Input, process, output
Input, process, output adalah model perilaku konsumen yang juga sering digunakan oleh
perusahaan-perusahaan ternama. Dalam model satu ini muncul, tiga indikator dalam consumer
behavior yaitu input, process, dan output. Input mengacu pada strategi marketing yang dibentuk
sebuah perusahaan. Empat aspek utama dalam indikator tersebut terdiri
dari product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Indikator kedua
merupakan process, yang berhubungan dengan proses transaksi oleh seorang konsumen. Mulai
dari mengetahui hingga mengevaluasi kualitas serta harga produk. Terkahir
adalah output, sebuah indikator yang merujuk pada respons konsumen terhadap produk atau
layanan yang disediakan perusahaan.
5. Black box model
Model perilaku konsumen berikutnya yang perlu dipertimbangkan oleh marketer adalah black
box model. Melansir Business Management Studies, model ini mengungkapkan bahwa pelanggan
adalah pemikir individu yang mampu memroses rangsangan internal dan eksternal untuk
membuat keputusan pembelian. Teorinya mungkin terlihat rumit, tetapi, ia sebenarnya cukup
mudah untuk dipahami. Seorang konsumen bertemu dengan rangsangan dari bauran pemasaran
bisnis dan rangsangan eksternal lainnya. Kemudian, mereka memrosesnya dalam pikiran,
menghubungkan rangsangan eksternal dengan pemikiran internal yang sudah dimiliki, seperti
keyakinan dan keinginan, untuk membuat keputusan.
6. Pavlovian model
Model perilaku konsumen terakhir yang patut diketahui oleh para marketer adalah
Pavlovian model. Model ini meliputi tiga indikator utama dalam consumer
behavior, yaitu drive, drives, dan reinforcement. Drive merupakan sebuah ransangan yang akan
memancing aksi pelanggan. Sedangkan, drives adalah kebutuhan psikologis dari pelanggan,
seperti rasa lapar atau sakit. Kemudian, rangsangan dari drive akan memengaruhi aspek
psikologis pelanggan dan memperkuat keinginan mereka terhadap produk yang ditawarkan
perusahaan.
a. Kegiatan Awal :
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama siswa dengan melakukan :
2. Mengucap salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
¬Guru memeriksa kebersihan kelas
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sifat disiplin
4. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan diskusi
kelompok
b. Kegiatan Inti :
1. Peserta didik bersama guru melihat tayangan video pendek tentang pengertian
Mengidentifikasi Perilaku Konsumen dari link yang sudah ditentukan.
2. Peserta didik dapat melakukan Tanya jawab dengan guru terkait video yang diputar dengan
terlebih dahulu mengacungkan jari sampai guru mempersilahkan sebagai wujud akhlak
mulia kepada guru.
3. Peserta didik mengumpulkan informasi terkait materi dan berdiskusi sesuai dengan
kelompoknya untuk mendapatkan pendalaman materi.
4. Perwakilan peserta didik membacakan hasil kerjanya untuk mendapatkan umpan balik dari
teman-temannya yang lain setelah dipersilahkan oleh guru dengan sebelumnya
mengacungkan jari.
5. Guru memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil kerja peserta didik, sekaligus
memberikan penguatan materi kepada peserta didik.
6. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk melakukan aksi
bersama tersebut sesuai dengan pembagian tugas kelompok.
7. Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya oleh ketua kelompok masing-masing dan
diawasi oleh guru.
c. Kegiatan akhir :
1. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran hari ini
2. Guru mengajak siswa untuk memberikan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran terutama
hal-hal yang kurang berkenan berkaitan dengan proses pembelajaran sebagai masukan
untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.
3. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dan peserta
didik diberikan tugas untuk membaca materi tersebut.
1. Ketua kelas menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
d. Assesmen :
1. Pengetahuan
No. RumusanSoal Teknik Bentuk Bobot Nilai
1 Tulis dan jelaskan faktor-faktor yang Tes Essei 35
mempengaruhi perilaku konsumen!
2 Tuliskan dan jelaskan perilaku yang Tes Essei 35
mempengaruhi perilaku konsumen!
3 Tulis dan jelaskan model perilaku konsumen Tes Essei 30
Kunci Jawaban:
1. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
a. Faktor pribadi merupakan minat dan pendapat seseorang sebagai konsumen.
Secara khusus, faktor ini juga dipengaruhi oleh demografi seperti:usia,jenis
kelamin, budaya, profesi, latar belakang, dan lain-lain.
b. Faktor psikologis
c. Faktor psikologis merupakan respons dan sikap individu terhadap kebutuhan pribadi
sebagai seorang konsumen.
d. Faktor sosial
e. Faktor ini meliputi: pengaruh lingkungan, pengaruh media sosia, kelas sosial, pendapatan,
tingkat pendidikan, dan lain-lain
f. Faktor budaya
g. Faktor ini menunjukkan bahwa minat pelanggan dibentuk oleh beberapa hal, seperti:
nilai-nilai dan ideologi komunitas mereka, kepercayaan komunitas, kebutuhan keluarga
dan komunitas, kelas sosial.
2. Perilaku konsumen antara lain sebagai berikut:
a. Perilaku membeli yang kompleks (complex buying behavior)
Misalnya, si X ingin membeli laptop seharga Rp40 juta. Tentu X berpikir panjang sebelum
memutuskan pembelian. Sebab, produk tersebut jarang sekali dibeli. Belum lagi, harganya
relatif mahal.Inilah yang dimaksud dengan complex buying behavior. Sebelum membeli
produk, konsumen cenderung berpikir panjang.
b. Perilaku membeli yang mengurangi perbedaan (dissonance-reducing buying behavior)
Saat punya perilaku ini, mengutip Britannica, konsumen akan sangat terlibat dalam proses
pembelian. Akan tetapi, mereka kesulitan menentukan perbedaan antarmerek. Nah,
kesulitan ini disebut dengan disonansi atau mengurangi perbedaan. Supaya lebih jelas,
Glints akan memberikan contoh. Misalnya, kamu ingin membeli penggorengan.
Menurutmu, tak ada perbedaan antara merek penggorengan A, B, C, dan D. Padahal,
keempatnya punya sedikit titik beda. Inilah yang disebut dengan disonansi.
c. Perilaku membeli yang telah terbiasa (habitual buying behavior)
Misalnya, si Y ingin membeli sampo. Y telah terbiasa membeli sampo merek E, dan tidak
ingin melirik merek lainnya. Dapat disimpulkan, dalam kasus ini, Y memiliki habitual
buying behavior. Ia tak banyak terlibat saat mencari produk. Pemilihan merek cenderung
didasarkan kebiasaan. Dengan begitu, keputusan pembelian tidak dipengaruhi oleh
loyalitas ataupun campaign dari produk yang dibeli. Ini tentu berbeda dengan dissonance-
reducing buying behavior. Dalam habitual buying behavior, konsumen tak benar-benar
terlibat dalam pemilihan merek. Mereka membeli sesuatu hanya karena kebiasaan.
Sementara itu, dalam dissonance-reducing buying behavior, konsumen terlibat dalam
pemilihan produk. Mereka tak sekadar membeli karena terbiasa. Akan tetapi, mereka
kesulitan menemukan perbedaan antarmerek yang ada. Nah, biasanya, habitual buying
behavior muncul saat konsumen membeli barang pokok.
d. Perilaku mencari keragaman produk (variety seeking behavior)
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
Pada tipe ini, konsumen membeli produk yang berbeda. Akan tetapi, ini dilakukan bukan
karena mereka tidak puas dengan produk sebelumnya. Perilaku tersebut didasari oleh
motivasi untuk mencari variasi dari produk yang telah mereka miliki.
3. Model-model perilaku konsumen antara lain sebagai berikut:
a. Learning model
Salah satu model perilaku konsumen yang sering digunakan oleh marketer dari
perusahaan besar adalah learning model. Menurut laman Hubspot, model ini mengacu
pada teori di mana customer behavior biasanya menunjukkan keinginan pelanggan untuk
memenuhi kebutuhan dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup, seperti makanan.
Learning model juga menjelaskan bahwa pelanggan biasanya akan mengutamakan
kebutuhan untuk belajar yang muncul dari pengalaman hidup, seperti ketakutan atau rasa
bersalah. Model ini berlaku untuk bisnis multiguna yang menjual produk untuk semua
tingkat kebutuhan pelanggan. Misalnya Target, sebuah department store berbasis di
Amerika Serikat yang menjual ratusan produk kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan
hingga peralatan mandi.
b. Psychoanalytic model
Model perilaku konsumen lainnya yang patut dipertimbangkan marketer di era modern
ini adalah psychoanalytic model. Model satu ini diambil dari teori Sigmund Freud
mengenai psikoanalisis, di mana konsumen memiliki motif mengakar, baik sadar maupun
tidak sadar, yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Motif tersebut bisa
berupa ketakutan yang tersembunyi, keinginan yang ditahan, atau sekadar keperluan
pribadi. Dengan demikian, pelanggan akan melakukan pembelian bila diberikan
rangsangan yang tepat oleh badan usaha, seperti meluncurkan iklan di Instagram atau
YouTube.
c. Sociological model
Model perilaku konsumen selanjutnya yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
dan marketer adalah sociological model. Model ini mengacu pada teori di mana
pembelian dipengaruhi oleh tempat individu berdiam dalam kelompok masyarakat,
termasuk keluarga, teman, dan kelompok lain seperti orang-orang yang menyukai hal-hal
serupa. Intinya, teori ini menjelaskan bahwa eseorang pada dasarnya akan membeli
barang berdasarkan hal yang diperlukan oleh kelompok tempat mereka berada.
d. Input, process, output
Input, process, output adalah model perilaku konsumen yang juga sering digunakan oleh
perusahaan-perusahaan ternama. Dalam model satu ini muncul, tiga indikator
dalam consumer behavior yaitu input, process, dan output. Input mengacu pada
Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :
NurlelaLubis, S.E.
strategi marketing yang dibentuk sebuah perusahaan. Empat aspek utama dalam
indikator tersebut terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat),
dan promotion (promosi). Indikator kedua merupakan process, yang berhubungan dengan
proses transaksi oleh seorang konsumen. Mulai dari mengetahui hingga mengevaluasi
kualitas serta harga produk. Terkahir adalah output, sebuah indikator yang merujuk pada
respons konsumen terhadap produk atau layanan yang disediakan perusahaan.
e. Black box model
Model perilaku konsumen berikutnya yang perlu dipertimbangkan
oleh marketer adalah black box model. Melansir Business Management Studies, model ini
mengungkapkan bahwa pelanggan adalah pemikir individu yang mampu memroses
rangsangan internal dan eksternal untuk membuat keputusan pembelian. Teorinya
mungkin terlihat rumit, tetapi, ia sebenarnya cukup mudah untuk dipahami. Seorang
konsumen bertemu dengan rangsangan dari bauran pemasaran bisnis dan rangsangan
eksternal lainnya. Kemudian, mereka memrosesnya dalam pikiran, menghubungkan
rangsangan eksternal dengan pemikiran internal yang sudah dimiliki, seperti keyakinan
dan keinginan, untuk membuat keputusan.
f. Pavlovian model
Model perilaku konsumen terakhir yang patut diketahui oleh para marketer adalah
Pavlovian model. Model ini meliputi tiga indikator utama dalam consumer
behavior, yaitu drive, drives, dan reinforcement. Drive merupakan sebuah ransangan yang
akan memancing aksi pelanggan. Sedangkan, drives adalah kebutuhan psikologis dari
pelanggan, seperti rasa lapar atau sakit. Kemudian, rangsangan dari drive akan
memengaruhi aspek psikologis pelanggan dan memperkuat keinginan mereka terhadap
produk yang ditawarkan perusahaan
4. Keterampilan
Lembar Hasil Pengamatan video dari you tube
Skor Jlh Skor Nilai
No
Nama Siswa Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan
.
(10) (30) (20) (40)
1
2
3 Dst

e. Pengayaan/Remedial
1. Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi
dan secara pribadi sudah mampu menyimpulkan hasil telaah mengenai memahami
perilaku konsumen.

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.
2. Kegiatan/materi remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar. Kegiatan ini dirancang untuk membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam
pencapaian ketuntasan belajar. Kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran antara
yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam
belajar, tindakan yang dapat dilakukan seorang guru adalah : Mengulang materi pokok di
luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum memahami materi pembelajaran
dengan bahasa yang lebih sederhana dan menggunakan metode belajar yang tepat.
f. Refleksi
1. Refleksi untuk Guru
a. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
b. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
c. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?
d. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
2. Refleksi untuk siswa
e. Bagian mana yang menurutmu yang paling sulit dari pelajaran ini?
f. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
g. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
a. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang akan
kamu berikan pada usaha yang telah dilakukan?
g. Lampiran : Lembar Kerja Siswa

Mengetahui; Medan, Juli 2023


Kepala SMK Swasta JAMBI Medan Guru Mata Pelajaran

Drs. Albiner Simbolon, M.Pd. Nurlela Lubis, S.E.


NIP 196906022007011006

Modul Ajar : Kejuruan Kelas X PM By :


NurlelaLubis, S.E.

Anda mungkin juga menyukai