Anda di halaman 1dari 1

Nama : I’in Faradila

Stambuk : A22117139
Kelas :D

RESUME
1. Untuk materi 2 gen berangkai yang dijelaskan tadikan bahwa dia mengalami segresi dan tidak
mengikuti pola hukum mendel. Jadi mengapa dan gen berangkai ini tidak mengikuti pola hukum
mendel.?
2. Bagaimna pindah silang terjadi dikromosom, terutama pada profase.? Prosesnya?
3. Mengapa pada ulat sutra betina dan lalat jantan tidak pernah terjadi pindah silang.? Apakah
pindah silang selalu menghasilkan tipe kerombinan.?
Jawaban
1. Dua buah gen yang berangkai akan mengalami segresi dan rekombiasi dengan pola yang
tidak mengikuti hukum mendel. Artinya pola segresi dan rekombinannya tidak bebas
sehingga siap mecam gemet yang dihasilkannya pun menjadi tidak sama jumlahnya.
Demikian pula keadaan gen dominan berangkai dengan gen resesif, gamet yang
mengandung kombinasi dominan resesif akan lebih banyak jumlahnya dari pada gamet
dengan kandungan gen sesame dominan resesif .
2. Pada profase 1, kromosom-kromosom molog membentuk pasangan yang dinakaman
bivalen. Proses berpasangan kromosom homolog disebut sinapsis. Proses terakhir ini
meliputi pemecahan dan penghunungan kembali hanya dua dari keempat benang pada titik
mana saja pada kromosom tersebut. Adanya pindah silang dapt memperbesara variasi
genetic keturunan, yakni bila dua gen atau lebih beada dalam satu kromosom, maka
pindah saling dapat menghasilkan gamet yang memiliki gen yang pada awalnya tidak ada,
karena terjadi pindah silang maka menghasilkan gamet yang memiliki kromosom dari tipe
rekombinasi.
3. Pindah silang pada umumnya dijumpai disebagian besar mahluk hidup yang tebagi jenis
kelamin menjadi jantan dan betina. Tetapi terdapat berbagai jenis yang pada meoisisnya
tidak emliputi crossing over. Beberapa contoh hewan ang titadak mengalami pindah silang
tersebut yaitu ulat sutra ( jantan dan betina) dan lalat buah ( jantan) hl tersebut terjadi
karena hewan tersebut memiliki criteria yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai