Khutbah Idul Fitri 2024
Khutbah Idul Fitri 2024
“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika
kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu: kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian”
(HR. Tirmidzi, ia berkata: “hadits ini shahih”, dishahihkan Al Albani
ُثَّم ب ُّر: ُثَّم أٌّي؟ قاَل: قاَل، الَّصالُة عَلى وْقِتها: أُّي الَع َمِل أَح ُّب إلى ِهَّللا؟ قاَل dalam Silsilah Ash Shahihah no.914).
وَل ِو، حَّدَثني بِهَّن: الِج ه اُد في َس بيِل ِهَّللا ق اَل: ُثَّم أٌّي؟ ق اَل: الواِلَد ْيِن ق اَل
اْسَتَز ْد ُتُه َلزاَد ِني
Durhaka Pada Orang Tua
“'Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa Jalla?'. Nabi
bersabda: 'Shalat pada waktunya'. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: 'Lalu َو اْلِفَر اُر ِم َن، َو ُع ُقوُق اْلَو اِلَد ْيِن، الِّش ْر ُك ِباِهلل:َثاَل َثٌة اَل َيْنَفُع َم َع ُهَّن َع َم ٌل
apa lagi?'.Nabi menjawab: 'Lalu birrul walidain'. Ibnu Mas’ud
bertanya lagi: 'Lalu apa lagi?'. Nabi menjawab: 'Jihad fi sabilillah'.
الَّز ْح ِف
Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya Artinya: Tiga perkara yang membuat suatu amal tidak bermanfaat
beliau akan menambahkan lagi" (HR. Bukhari dan Muslim). bersama ketiganya, yaitu (1) menyekutukan Allah, (2) durhaka
kepada orang tua, (3) lari dari peperangan,” (HR. ath-Thabrani).
Birrul walidain lebih utama dari jihad fi sabililah
disebutkan bahwa orang yang durhaka kepada orang tua termasuk
Didasarkan pada hadist Rasulullah ketika seorang lelaki meminta tiga dari golongan yang diharamkan masuk surga, “Tiga golongan
izin untuk pergi berjihad. Rasulullah SAW bersabda: yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pecandu khamr, orang
durhaka kepada orang tua, dan orang yang dayuts,” (HR An-Nasa’i
َفِفيِهما َفَج اِهْد: َقاَل، َنَعْم: َقاَل،أَح ٌّي واِلَداَك ؟ dan al-Hakim).
“Apakah orang tuamu masih hidup?”. Lelaki tadi menjawab: “Iya”. Bahkan, lebih berat lagi, balasan orang yang durhaka kepada orang
Nabi bersabda: “Kalau begitu datangilah kedunya dan berjihadlah
tua disegerakan di dunia sebelum kematiannya. Bentuknya tentu
dengan berbakti kepada mereka” (HR. Bukhari dan Muslim).
bermacam-macam, seperti disempitkan jalan rezeki, dijauhkan dari
keberkahan, diliputi berbagai petaka serta kesedihan, dan
sebagainya.
Birrul walidain sebagai pintu surga
Itu terekam jelas dalam hadits Rasulullah saw.:
Rasulullah SAW bersabda:
ُك ُّل الُّذ ُنوِب ُيَؤ ِّخ ُر ُهَّللا ِم ْنَها َم ا َش اَء ِإاَّل اْلَبْغ َي َو َقِط يَع َة الَّر ِح ِم ُيَع ِّج ُلُه ُهَّللا
فإَّن شئَت فأِض ع ذلك الباَب أو احَفْظ ه،الواِلُد أوسُط أبواِب الجَّنِة ِلَص اِح ِبِه َقْبَل اْلَمَم اِت
Artinya: Semua dosa diakhirkan balasannya oleh Allah sesuai Tapi Bagaimana Kalo Orang Tua Saya Sudah Meninggal?
kehendak-Nya kecuali dosa durhaka kepada orang tua. Dia akan
Bagaimana Cara Kita Berbakti pada orang Tua?
menyegerakan balasan tersebut kepada pelakunya di dunia sebelum
kematiannya, (HR Al-Hakim).
الَّصالُة َع َلْيِهما وااِل ْس ِتْغ فاُر َلُهما وإْنفاُذ َع ْهِدِهما وإْك راُم َص ِد يِقِهما، َنَعْم: قال
وِص َلُة الَّر ِح ِم اَّلِتي ال ُتوَص ُل إاّل ِبِهما
َل ْو ُكْنُت آِم ًرا َأَح ًدا َأْن: َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َق اَل،َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة
َيْس ُجَد َألَح ٍد َألَم ْر ُت اْلَم ْر َأَة َأْن َتْس ُجَد ِلَز ْو ِج َها
1. Tidak Bersyukur Kepada Suami Bahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa
sikap istri yang tidak bersyukur kepada suami merupakan sebab
Kebaikan suami kepada istri itu begitu banyak. Mulai dari nafkah banyaknya wanita masuk neraka.
kepada keluarga, menjaga anak istri, memberikan ketenangan dan
ketentraman rumah tangga, dan lainnya. Maka kewajiban istri ُأِر يُت: َق اَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم: َق اَل، َع ِن اْبِن َعَّباٍس رضي هللا عنه
adalah bersyukur kepada Allâh Azza wa Jalla kemudian kepada ، َيْكُف ْر َن الَعِش يَر: َأَيْكُف ْر َن ِباِهَّلل؟ َق اَل: َيْكُف ْر َن ِقي َل، الَّناَر َفِإَذ ا َأْكَثُر َأْهِلَها الِّنَس اُء
suaminya. Tidak bersyukur kepada suami menjadi sebab kemurkaan َم ا: َقاَلْت، ُثَّم َر َأْت ِم ْنَك َشْيًئا، َلْو َأْح َس ْنَت ِإَلى ِإْح َداُهَّن الَّدْهَر، َو َيْكُفْر َن اِإل ْح َس اَن
Allâh kepada seorang istri, sebagaimana dijelaskan di dalam hadits َر َأْيُت ِم ْنَك َخْيًرا َقُّط
Nabi berikut ini:
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu , dia berkata, “Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Neraka telah
diperlihatkan kepadaku, ternyata mayoritas penghuninya adalah
اَل َيْنُظ ُر ُهللا: َقاَل َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم: َع ْن َع ْبِد ِهللا ْبِن َع ْم ٍرو َقاَل wanita, mereka kufur (mengingkari)”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
ِإَلى اْمَر َأٍة اَل َتْش َك ُر ِلَز ْو ِج َها َو ِهَي اَل َتْسَتْغ ِني َع ْنُه sallam ditanya, “Apakah mereka kufur (mengingkari) Allâh?”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Mereka
mengingkari suami dan mengingkari perbuatan kebaikan. Jika
Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi engkau telah berbuat kebaikan kepada seorang wanita (istri) dalam
wa sallam bersabda, “Allâh tidak akan melihat seorang istri yang waktu lama, kemudian dia melihat sesuatu (yang menyakitkannya-
tidak berterima kasih kepada (kebaikan) suaminya padahal ia selalu red) darimu, dia berkata, “Aku sama sekali tidak melihat kebaikan
butuh kepada suaminya”. [HR. An-Nasa’i dalam as-Sunan al- darimu!”. [HR. Al-Bukhâri, no. 29 dan Muslim, no. 884]
Kubra, no. 9086]