Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBINAAN DALAM RANGKA PENEMUAN KASUS PENCEGAHAN PENGENDALIAN


PENYAKIT MENULAR (ISPA/PISP) KAB/KOTA
TAHUN ANGGARAN 2024

Kementerian Negara / Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit Eselon I / II : Direktorat Jenderal Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit / Direktorat P2 ISPA/PISP
Program : Program P2 ISPA dan P2 PISP
Sasaran Program : Meningkatkan Capaian Indikator Program P2
ISPA/PISP
Indikator Kinerja Program : 1. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita
2. Proporsi kasus Pneumonia yang ditangani
dengan penatalaksanaan standar
3. Cakupan pelayanan penderita diare semua umur
4. Cakupan pelayanan diare balita
5. Proporsi diare balita yang diberi Oralit dan Zinc
Kegiatan : Pembinaan dalam Rangka penemuan kasus
Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular (ISPA
dan PISP)
Sasaran Kegiatan : Meningkatkan capaian indikator program ISPA/PISP
serta meningkatkan kinerja petugas puskesmas
dalam Tattalaksana kasus ISPA/Pneumonia dan
Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan (Diare).
Indikator Kinerja Kegiatan : Meningkatkan capaian program P2 ISPA dan PISP
dan mampu melakukan tatalaksana Program sesuai
standar.
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum

 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit


Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755)
 Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2011.
 Pedoman Tatalaksana Diare Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular Langsung Tahun 2017.

2. Gambaran Umum
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi
pada anak. Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA
dalam 2 golongan yaitu Pneumonia dan yang bukan Pneumonia. Sedangkan
pneumonia dibagi berdasarkan derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan
Pneumonia tidak berat, penyakit batuk pilek seperti rhinitis, faringitis, tonsillitis dan
penyakit jalan nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia.
Di Kabupaten Pidie tahun 2022 jumlah Cakupan penemuan penderita Pneumonia
balita yang ditemukan sebanyak 334 pasien (16%) dari target yang seharusnya yaitu
65%, dan untuk proporsi kasus Pneumonia yang ditangani dengan penatalaksanaan
standar sebanyak 91% dari target 100%.
Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feaces yang
tidak berbentuk atau cair dengan frekuinsi lebih dari 3x dalam 24 jam . Bila diare
berlangsung kurang dari 2 minggu disebut diare akut dan apabila lebih dari 2 minggu
maka disebut diare kronik. Diare merupakan masalah yang penting di Indonesia
karena berkaitan langsung dengan tingkat pendidikan kesehatan masyarakat,sanitasi
lingkungan,penyediaan air bersih dan tersedianya akses fasilitas kesehatan.Bila
terjadi komplikasi akibat dehidrasi atau toksid menyebabkan morbbiditas ,mortalitas
dan biaya sehingga diperlukan penangganan yang cepat dan tepat dari pihak terkait.
Di Kabupaten Pidie tahun 2022 jumlah Cakupan penderita diare semua umur
yang ditemukan sebanyak 5.064 pasien (41%) dari target yang seharusnya yaitu
80%, Cakupan penderita diare Balita sebanyak 1.484 balita (24%) dari target 80%
dan untuk proporsi balita yang mendapatkan Oralit dan Zink sebanyak 72% dari
target 100%.

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat kegiatan yang akan dilaksanakan, terdiri dari:


Penerima manfaat adalah petugas Puskesmas ISPA, Diare, MTBS, KIA dan semua
Lintas program (kesling dan promkes).
C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Pelaksanaan
Pelaksana teknis kegiatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

No Kegiatan Pusat
1 Pembinaan dalam Rangka penemuan kasus Pencegahan Pengendalian
Penyakit Menular (ISPA/PISP)
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan dengan kunjungan langsung ke Puskesmas dengan
melakukan rapat koordinasi antar Lintas Program (LP) terkait.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


a. Tahapan Pelaksanaan meliputi:
1) Persiapan
● Menentukan tanggal kegiatan

● Penyiapan instrumen

● Membawa Surat Tugas


2) Pelaksanaan kegiatan
 Evaluasi pencapaian indikator program terkait
 Diskusi dan tanya jawab
3) Pelaporan hasil kegiatan

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Keluaran kegiatan akan dicapai dalam kurun waktu Januari - Desember tahun
anggaran 2024

E. Biaya Yang Diperlukan


Biaya pelaksanaan kegiatan ini dibebankan pada Dana DAK NON FISIK Tahun 2024

Sigli, Agustus 2023


Penanggung Jawab Kegiatan,

Anda mungkin juga menyukai