Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN………………………………………..

(Hidayah & Meiyana)

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN


DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
Hidayah Wiweko, dan Meiyana Eka Martianis LT
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
hidayah.wiweko@feb.unila.ac.id dan Meiyana.ekamlt31@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of profitability, dividend policy and debt policy
on the value of the company in state-owned companies (SOEs) listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX) in 2013-2018. The variables examined in this study were profitability, dividend policy and debt
policy while the sample used in this study used a purposive sampling method. Data analysis uses
descriptive statistics, classic assumption tests, multiple regression analysis and hypothesis testing. The
error or significance level used is 5%. The results of this study indicate that the profitability variable
has a significant effect and debt policy has a significant effect on firm value, while the dividend policy
variables have no significant effect on firm value.

Keywords : Profitability, Dividend Policy and Debt Policy.

ABSTRAK

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, kebijakan deviden
dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2018. Variabel yang diteliti dalam penelitian
ini adalah profitabilitas, kebijakan deviden dan kebijakan hutang sedangkan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan statistik
deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis. Tingkat kesalahan atau
signifikansi yang digunakan adalah 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas
berpengaruh dan kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sementara
variabel kebijakan deviden tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Profitabilitas, Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang

PENDAHULUAN rakyat, dengan menyediakan kemanfaatan


umum berupa penyediaan barang atau jasa yang
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki mutu tinggi dan memadai hajat orang
merupakan perusahaan yang sebagian besar banyak, memberikan sumbangan bagi
modalnya dimiliki oleh Negara. Menurut perekonomian nasional serta penerimaan
Undang-Undang Republik Indonesia No.19 Negara pada khususnya, dan menjadi perintis
Tahun 2003, BUMN adalah badan usaha yang bagi sektor-sektor usaha yang tidak ada di pihak
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki swasta maupun koperasi.
oleh negara melalui penyertaan secara langsung Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
yang berasal dari kekayaan negara yang secara umum memiliki definisi badan usaha
dipisahkan. Perusahaan BUMN didirikan untuk yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta atau
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran individu. BUMS didirikan seseorang atau

1
JRMB, Volume 15, No. 1, Juni 2020

kelompok dengan tujuan mencari keuntungan rendah dibandingkan nilai buku perusahaan
semaksimal mungkin dalam mengembangkan (Martikarini, 2014).
usaha dan modalnya. BUMS memiliki tujuan Menurut Hidayat (2013), besar kecilnya
lain untuk membantu pemerintah meningkat- PBV tidak terlepas dari beberapa kebijakan
kan penerimaan negara melalui berbagai pajak, yang diambil perusahaan yaitu kebijakan
meningkatkan lapangan kerja, dan meningkat- deviden dan kebijakan hutang. Selain kedua
kan penerimaan devisa negara dari perusahaan kebijakan tersebut dalam menilai perusahaan
swasta yang melakukan kegiatan ekspor dan dapat dilihat dari tingkat profitabilitasnya
impor. sebagai gambaran keuntungan yang didapat
Perusahaan BUMN sangat menarik untuk perusahaan.
diteliti karena dunia usaha yang semakin pesat Profitabilitas merupakan kemampuan
ini membawa BUMN bersaing dengan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
perusahaan-perusahaan sejenis yang ada di periode tertentu. Menurut Putri et al. (2018),
Indonesia. Tentunya BUMN harus biasanya semakin tinggi laba maka akan
mempersiapkan diri untuk menghadapi semakin tinggi pula return yang diterima oleh
persaingan skala nasional maupun investor.
internasional. Perusahaan memilik tujuan untuk Kebijakan deviden merupakan salah satu
memaksimalkan nilai perusahaan. Menurut aspek penting dalam tujuan memaksimalkan
Yasfi dan Fachrudin (2018), nilai perusahaan nilai perusahaan. Kebijakan ini menyangkut
sangat penting karena dengan nilai perusahaan apakah arus kas akan dibayarkan kepada para
yang tinggi akan diikuti oleh tingginya pemegang saham atau akan ditahan untuk
kemakmuran pemegang saham. diinvestasikan kembali oleh perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan harga yang Menurut Hidayat (2013), besarnya dividen ini
bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila dapat mempengaruhi harga saham. Apabila
perusahaan tersebut dijual dan nilai perusahaan dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham
dapat di nilai berdasarkan harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan
(Husnan, 2012). Nilai perusahaan yang tinggi juga tinggi. Sebaliknya jika dividen yang
menjadi keinginan para pemilik perusahaan, dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan
sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tersebut juga rendah.
kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kebijakan hutang juga merupakan faktor
Perusahaan yang mampu menjaga nilai penting dalam menilai sebuah perusahaan.
perusahaannya tetap tinggi akan mampu Hutang akan dinilai oleh pihak luar sebagai
mempertahankan keberlangsungan usahanya kemampuan perusahaan membayar kewajiban
karena ketertarikan investor untuk terus jangka pendek dan jangka panjangnya, dan juga
menanamkan modalnya (Putri et al., 2018). bisa dinilai ada kah risiko bisnis dari
Nilai perusahaan dapat dilihat dari Price to perusahaan tersebut. Penggunaan hutang sangat
Book Value (PBV) yang merupakan sensitif pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
perbandingan antara harga saham dengan nilai Semakin tinggi proporsi hutang dalam suatu
buku per lembar saham (Hidayat, 2013). PBV perusahaan, maka akan semakin tinggi nilai
yang tinggi, akan membuat pasar percaya akan perusahaan. Tingginya hutang pada perusahaan
prospek perusahaan tersebut kedepannya. bisa juga menurunkan nilai perusahaan, jika
Semakin tinggi nilai PBV menunjukan nilai tidak diimbangi dengan peningkatan laba pada
perusahaan semakin baik. Berdasarkan rasio perusahaan.
PBV, dapat dilihat bahwa nilai perusahaan yang Penelitian ini mengacu pada penelitian
baik ketika nilai PBV diatas satu Martikarini (2014). Perbedaan dari penelitian
menggambarkan harga jual perusahaan lebih terdahulu yaitu sampel penelitian yang
tinggi dari nilai buku perusahaan. Sebaliknya, menggunakan perusahaan BUMN, periode
apabila PBV dibawah nilai satu mencerminkan waktu yang dipakai yaitu dari tahun 2013
nilai perusahaan tidak baik. Persepsi investor sampai 2018, dan sampel penelitian yang
terhadap perusahaan juga tidak baik, karena digunakan pada penelitian ini berdasarkan
dengan nilai PBV dibawah satu kriteria tertentu yang digunakan.
menggambarkan harga jual perusahaan lebih Banyak penelitian yang menggunakan
profitabilitas, kebijakan deviden dan kebijakan

2
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN………………………………………..(Hidayah & Meiyana)

hutang sebagai variabel independen yang diuji Teori corporate governance muncul
pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. akibat banyaknya permasalahan yang terjadi
Namun, terdapat perbedaan hasil dari masing- antara manajer dan pemegang saham, yaitu
masing penelitian yang menggunakan variabel adanya penyimpangan yang dilakukan oleh
tersebut. manajer dan investor atau pemegang saham
Penelitian yang dilakukan oleh memiliki porsi kepemilikan sangat kecil dan
Martikarini (2014) dan Putri et al. (2018) memiliki sedikit informasi. Corporate
menyatakan profitabilitas berpengaruh governance memiliki banyak definisi yang
terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya peneli- berbeda-beda dari sudut pandangnya. Salah
tian yang dilakukan oleh Ustiani (2015) satunya adalah menurut Peraturan Menteri
menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh Negara BUMN nomor PER-01/MBU/2011,
terhadap nilai perusahaan. corporate governance adalah prinsip-prinsip
Penelitian yang dilakukan oleh yang mendasari suatu proses dan mekanisme
Martikarini (2014) dan Putra dan Lestari (2016) pengelolaan perusahaan berlandaskan
menyatakan kebijakan deviden berpengaruh peraturan perundang-undangan dan etika
terhadap nilai perusahaan. Namun berbanding berusaha atau dalam pengertian lain, corporate
terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh governance merupakan sebuah aturan tata
Setiono et al. (2017) dan Yasfi dan Fachrudin kelola perusahaan untuk mencapai tujuan dan
(2018) yang menyatakan kebijakan deviden meningkat nilai perusahaan. Optimalisasi nilai
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh fungsi manajemen keuangan, dimana satu
Martikarini (2014) dan Putri et al. (2018) keputusan keuangan yang diambil akan
menyatakan kebijakan hutang tidak berpenga- memepengaruhi keputusan keuangan lainnya
ruh terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan dan berdampak pada nilai perusahaan (Samosir,
hasil penelitian yang dilakukan oleh Samosir 2017).
(2017) dan Setiono et al. (2017) yang Perspektif ini merupakan dasar dalam
menyatakan kebijakan hutang berpengaruh memahami corporate governance. Konsep ini
terhadap nilai perusahaan. muncul sebagai upaya dalam mengendalikan
atau mengatasi perilaku pihak pengendali
KAJIAN LITERATUR DAN perusahaan yang mementingkan diri sendiri.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Untuk mengatasi masalah tersebut terdapat dua
cara yaitu : a. Investor luar melakukan
Nilai Perusahaan pengawasan (monitoring) dan b. Manajer
Nilai perusahaan merupakan cerminan melakukan pembatasan atas tindakan-
kondisi yang telah dicapai perusahaan, sebagai tindakannya sendiri (bonding). Terdapat dua
gambaran kepada investor terhadap kinerja mekanisme bonding yaitu : 1. Bonding Dengan
perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga Meningkatkan Hutang dan 2. Bonding Dengan
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli Meningkatkan Deviden.
apabila perusahaan tersebut dijual dan nilai Hadirnya corporate governance dapat
perusahaan dapat di nilai berdasarkan harga menjadikan pemulihan pada suatu pengelolaan
saham (Husnan, 2012). Harga saham yang yang baik dalam sebuah organisasi. Dengan
tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. adanya tata kelola yang baik diharapkan akan
Bagi perusahaan yang menerbitkan saham mendapatkan nilai perusahaan yang baik di
dipasar modal, harga saham yang diperjual- mata investor. Pelaksanaan good corporate
belikan di bursa merupakan indikator nilai governance diharapkan mampu menghindari
perusahaan (Husnan, 2012). Nilai perusahaan adanya praktek tidak terpuji yang dilakukan
yang tinggi menjadi keinginan para pemilik manajemen maupun pihak-pihak lain yang
perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi mempunyai kepentingan dalam perusahaan.
menunjukan kemakmuran pemegang saham Manajer yang dapat bekerja secara efektif dan
juga tinggi. efisien akan menurunkan biaya modal dan
mampu meminimalkan risiko. Usaha tersebut
Teori Good Corporate Governance (GCG) dapat menghasilkan profitabilitas yang tinggi.
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan kepada

3
JRMB, Volume 15, No. 1, Juni 2020

investor bahwa mereka akan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar
pendapatan (return) sesuai yang diharapkan. dividen juga besar.
Laba per lembar saham akan meningkat
sehingga saham akan banyak diminati investor. Kebijakan Hutang
Hal ini akan mengakibatkan nilai perusahaan
meningkat. Menurut Setiono et al. (2017), kebijakan
hutang merupakan kebijakan pendanaan
Profitabilitas perusahaan yang bersumber dari eksternal.
Profitabilitas adalah kemampuan Penggunaan hutang sangat sensitif pengaruh-
perusahaan dalam menghasilkan laba pada nya terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi
periode tertentu. Laba yang dihasilkan akan proporsi hutang dalam suatu perusahaan, maka
dibagikan kepada tiga kategori yaitu pemegang akan semakin tinggi nilai perusahaan.
saham, investor atau kreditur dan pemerintah Tingginya hutang pada perusahaan bisa juga
dalam bentuk pajak. Laba bersih yang akan menurunkan nilai perusahaan, jika tidak
dihasilkan akan dibagi kepada pemegang diimbangi dengan peningkatan laba pada
saham, bunga yang dihasilkan perusahaan akan perusahaan. Kebijakan ini dilakukan untuk
dibagikan kepada kreditur dan pajak yang menambah dana perusahaan dalam memenuhi
dihasilkan oleh perusahaan akan di bagikan ke kebutuhan operasional perusahaan. Penggu-
pemerintah dalam bentuk pendapatan. Biasanya naan hutang dapat meningkatkan risiko
semakin tinggi laba maka akan semakin tinggi perusahaan karena saat perusahaan tidak dapat
pula return yang diterima oleh investor. Secara melunasi hutangnya maka akan terancam
umum para investor akan menanam saham likuiditasnya. Penggunaan hutang harus
mereka di perusahaan yang dapat menghasilkan dikelola dengan baik oleh pihak manajemen
profit yang besar dan dapat pula terjadi perusahaan. kinerja manajemen yang baik akan
sebaliknya yaitu para investor akan menarik memberikan sinyal bagi pasar sehingga
dana mereka apabila perusahaan tersebut berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang
memiliki tingkat profit yang rendah. meningkat. Berdasarkan kajian literatur yang
dijelaskan di atas, dapat disusun hipotesis
Kebijakan Dividen sebagai berikut:
H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Kebijakan deviden merupakan salah satu H2 : Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap
aspek penting dalam tujuan memaksimalkan nilai perusahaan.
nilai perusahaan. Menurut Hidayat (2013), H3 : Kebijakan Hutang berpengaruh terhadap
Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
harga saham. Apabila dividen yang dibayar
tinggi, maka harga saham cenderung tinggi Kerangka Penelitian
sehingga nilai perusahaan juga tinggi.
Sebaliknya jika dividen yang dibayarkan kecil Berdasarkan pemaparan kajian literatur
maka harga saham perusahaan tersebut juga yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
rendah. Kemampuan membayar dividen erat kerangka penelitian ini dapat digambarkan
hubungannya dengan kemampuan perusahaan seperti pada gambar berikut:
memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

4
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN………………………………………..(Hidayah & Meiyana)

METODE PENELITIAN
Tabel 1 menunjukkan nilai N dengan
Populasi yang terdapat pada penelitian ini jumlah data yang teliti selama 6 bulan dari
adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di periode 2013 sampai 2018 (6 tahun) yaitu 90
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2018. Jumlah observasi dari masing-masing perusahaan.
populasi penelitian ini adalah sebanyak 20 Berdasarkan hasil statistik deskriptif, nilai
perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa perusahaan memiliki nilai mean sebesar 2.1704
Efek Indonesia priode 2013-2018. Adapun atau 217,04% dengan standar deviasi sebesar
teknik pengambilan sampel dalam penelitian 1.35846 dan nilai terendah sebesar 0,45 dan
ini memakai purposive sampling, sehinga nilai tertinggi 6,88. Hal ini berarti rata-rata atau
menghasilkan sampel sebanyak 16 perusahaan mean perusahaan sampel mempunyai nilai
BUMN tahun 2013-2018. perusahaan yang tinggi menunjukkan
pertumbuhan perusahaan cukup baik
HASIL DAN PEMBAHASAN berdasarkan pasar saham

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
PBV 90 .45 6.88 2.1704 1.35846
ROE 90 .01 .33 .1560 .06838
DPR 90 .15 .90 .3392 .16312
DER 90 .37 11.40 3.2126 2.88696
Valid N (listwise) 90
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20, 2019.
Profitabilitas memiliki nilai mean hutang yang tinggi, hutang yang tinggi
sebesar 0,1560 atau 15,60% dengan standar dapat saja meningkatkan nilai perusahaan
deviasi sebesar 0,06838 dan nilai terendah namun dengan semakin tinggi hutang juga
sebesar 0,01 dan nilai tertinggi 0,33. Hal ini dapat menurunkan nilai perusahaan.
berarti rata-rata atau mean perusahaan Uji Asumsi Klasik
sampel mempunyai profitabilitas yang
tinggi karena semakin tinggi return yang Normalitas. Berdasarkan Gambar 2
diperoleh semakin baik posisi pemilik tampilan output chart diatas, dapat terlihat
perusahaan. Kebijakan Deviden memiliki grafik histogram memperlihatkan pola
nilai mean sebesar 0,3392 atau 33,92% distribusi yang melenceng ke kanan dan
dengan standar deviasi sebesar 0,16312 dan sebagian besar bar atau batang dibawah
nilai terendah sebesar 0,15 dan nilai kurva yang artinya adalah data berdistribusi
tertinggi 0,90. Nilai mean atau rata-rata normal.
menunjukkan hasil pembagian deviden Autokorelasi. Pada penelitian ini
rendah, rendahnya dividen ini menghasilkan adanya data yang memiliki
menunjukkan bahwa sisanya dijadikan laba nilai ekstrim pada satu perusahaan. Pada
ditahan untuk kegiatan operasional, data yang ekstrim tersebut dikeluarkan satu
pengembangan usaha dan membayar dari sampel penelitian. Pada awal mulanya
hutang. Kebijakan Hutang memiliki nilai 16 sampel, sekarang berubah menjadi 15
mean sebesar 3,2126 atau 321,26% dengan sampel. Pada 15 sampel ini kemudian
standar deviasi sebesar 2,88696 dan nilai dilakukan pengujian ulang untuk
terendah sebesar 0,37 dan nilai tertinggi mendeteksi untuk melihat masih atau tidak
11,40. Hal ini berarti rata-rata atau mean tejadi auotokorelasi. Tabel 2 terlihat hasil
perusahaan sampel mempunyai kebijakan uji auotokorelasinya

5
JRMB, Volume 15, No. 1, Juni 2020

Gambar 2. Grafik Normal Probability-Plot.


Sumber : Data diolah dengan SPSS 20, 2019.

Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi 15 Sampel Dengan


Penyembuhan Chocrane Orcutt

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Square Estimate Watson

1 .697a .485 .467 1.19734 1.805


a. Predictors: (Constant), Lag_X3, Lag_X1, Lag_X2
b. Dependent Variable: Lag_Y
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20, 2019.

Berdasarkan Tabel 2, diperoleh hasil Multikoleniaritas


Durbin-Watson sebesar 1,805 nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai signifikansi 5%, Pada Tabel 3, terlihat bahwa keempat variabel
jumlah sampel 90 (N) dan jumlah variabel independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 dan
independen 3 (k=3) dengan dl (batas bawah) = nilai VIF ≤ 10, sehingga dapat disimpulkan
1,5889 dan du (batas atas) = 1,7264, maka nilai bahwa model regresi keempat variabel
DW berada di daerah dl < d < 4 – du, dengan independen memenuhi syarat untuk terbebas
kata lain 1,5656 < 1,805 < 2,2736 artinya tidak dari multikoleniaritas yang berarti tidak
terjadi autokorelasi positif dan negatif. terdapat korelasi yang kuat antar variabel
independen

Tabel 3. Hasil Uji Multikoleniaritas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
ROE .800 1.250
DPR .730 1.370
DER .902 1.108
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20, 2019.

6
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN………………………………………..(Hidayah & Meiyana)

Heteroskedastisitas menunjukkan pola atau bentuk tertentu, maka


diperoleh hasil bahwa tidak terjadi
Gambar 3 menunjukkan sebaran titik-titik baik heteroskedastisitas pada model regresi yang
diatas maupun dibawah angka nol (0) pada digunakan.
sumbu Y menyebar secara merata dan tidak

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas.


Sumber : Data diolah dengan SPSS 20, 2019 .

Analisis Regresi Linear Berganda Return On Equity (ROE), Dividend Payout


Ratio (DPR) dan Debt to Equity Ratio (DER)
Berdasarkan Tabel 4, dapat terhadap variabel terikat yaitu PBV diperoleh
disimpulkan bahwa hasil penelitian dengan regresi :
analisis regresi antar variabel bebas yaitu Y= 2,031 + 6,805X1 – 1,321X2 – 0,148X3

Tabel 4. Hasil Regresi Linear Berganda

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.031 .432
ROE 6.805 2.173 .342
DPR -1.321 .954 -.159
DER -.148 .048 -.314

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20, 2019.

Uji F (Secara Bersama-sama) terdapat pengaruh yang signifikan antara


variabel ROE, DPR dan DER terhadap PBV.
Berdasarkan Tabel 5, hasil uji F
menunjukkan nilai signifikansi 0,001 < 0,05,
dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama

7
JRMB, Volume 15, No. 1, Juni 2020

Tabel 5. Hasil Uji Statistik F

ANOVAa
Mean
Model Sum of Squares df Square F Sig.
1 Regression 29.103 3 9.701 6.174 .001b
Residual 135.139 86 1.571
Total 164.242 89
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), DER, ROE, DPR
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20, 2019.

Uji Koefisien Determinansi (R2) bahwa perubahan PBV dapat dijelaskan oleh
variabel ROE, DPR dan DER sebesar 48,5%,
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 6, sisanya 51,5% merupakan faktor lain yang
menunjukkan nilai dari R Square sebesar 0,485 tidak dimasukkan dalam model ini.
atau 48,5%. Angka tersebut memberikan arti

Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square
Square Estimate

1 .697a .485 .467 1.19734


a. Predictors: (Constant), Lag_X3, Lag_X1, Lag_X2
b. Dependent Variable: Lag_Y
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20, 2019.

Uji Hipotesis dijelaskan bahwa terdapat dua hipotesis


yang diterima yaitu hipotesis 1 (ROE) dan
Pengujian Secara Parsial (Uji T) hipotesis 3 (DER). Sedangkan terdapat 1
hipotesis yang ditolak yaitu hipotesis 2
Berdasarkan hasil uji Tabel 7, (DPR).
dengan tingkat signifikansi 0,05, dapat

Tabel 7. Hasil Uji Statistik T

Coefficientsa
Model T Sig. Kesimpulan
1 (Constant) 4.702 .000
ROE 3.132 .002 Ha diterima
DPR -1.385 .170 Ha ditolak
DER -3.046 .003 Ha diterima
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20, 2019

PEMBAHASAN

8
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN………………………………………..(Hidayah & Meiyana)

Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai dividennya akan menarik minat investor


Perusahaan untuk menanamkan modalnya. Namun,
hasil penelitian menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, kebijakan deviden yang diproksikan
variabel profitabilitas memiliki nilai thitung dengan dividend payout ratio (DPR) tidak
3,132 dan nilai signifikansi 0,002 yang berpengaruh dengan nilai perusahaan. Hal
lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini disebabkan karena rata-rata deviden
ini menunjukkan bahwa profitabilitas yang dibagikan oleh perusahaan rendah.
berpengaruh secara parsial terhadap nilai
perusahaan. Sehingga hipotesis pertama Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap
diterima. Nilai Perusahaan
Penelitian ini menunjukkan hasil
postif, maka ketika laba atau keuntungan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
yang diukur dengan return on equity (ROE) variabel kebijakan hutang memiliki
meningkat, akan meningkatkan nilai nilai thitung -3,046 dan nilai signifikansi
perusahaan yang diukur dengan price to 0,003 yang lebih kecil dari nilai signifikansi
book value (PBV), yang artinya modal yang 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
telah ditanamkan oleh investor menunjukan kebijakan hutang berpengaruh secara
perusahaan dapat mengelola modal tersebut parsial terhadap nilai perusahaan. Sehingga
secara efisien untuk menghasilkan hipotesis ketiga diterima.
pendapatan. Keuntungan yang tinggi akan Hutang yang di proksikan dengan
memberikan suatu prospek perusahaan debt to equity ratio (DER) menunjukkan
yang baik sehingga dapat merespon hasil yang berpengaruh terhadap nilai
investor untuk meningkatkan permintaan perusahaan, yang artinya hutang
saham. Permintaan saham yang meningkat merupakan instrumen yang sensitif
akan menyebabkan nilai perusahaan terhadap perubahan nilai perusahaan. Pada
meningkat pula. penelitian ini menunjukkan hasil yang
negatif artinya semakin tinggi rasio hutang
Pengaruh Kebijakan Deviden terhadap maka akan menurunkan nilai perusahaan.
Nilai Perusahaan Tingginya rasio hutang yang diproksikan
dengan DER menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil pengujian perusahaan memiliki hutang yang lebih
hipotesis, variabel kebijakan deviden tinggi dari ekuitas yang dimilikinya maka
memiliki nilai thitung -1,385 dan nilai perusahaan tersebut berisiko dalam
signifikansi 0,170 yang lebih besar dari menjamin hutang jangka panjangnya. Hal
nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan ini ditunjukkan oleh hasil statistik deskriptif
bahwa kebijakan deviden tidak pada Tabel 4.1 dengan rata-rata atau mean
berpengaruh secara parsial terhadap nilai sebesar 321,26% yang berarti hutang yang
perusahaan. Sehingga hipotesis kedua tinggi tidak selalu meningkatkan nilai
ditolak. perusahaan, hutang yang tinggi justru
Secara teori harusnya kebijakan menurunkan nilai perusahaan dikarenakan
deviden dapat mempengaruhi perusahaan investor akan melihat ini sebagai
karena dianggap sebagai informasi bagi kewaspadaan jika suatu saat perusahaan
investor dalam menilai baik buruknya dilikuidasi maka hutang menjadi hal yang
perusahaan, hal ini disebabkan karena utama dibayarkan oleh perusahaan kepada
kebijakan dividen dapat membawa pihak ketiga dan setelah itu sisanya baru
pengaruh terhadap harga saham diberikan kepada pemegang saham.
perusahaan. Perusahaan yang membagikan

9
JRMB, Volume 15, No. 1, Juni 2020

SIMPULAN DAN SARAN putri et al. (2018) yag menyatakan


profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
Simpulan perusahaan. Kedua variabel lainnya yaitu
Berdasarkan hasil dan pembahasan kebijakan deviden (DPR) tidak mendukung
sebelumnya, maka dapat disimpulkan teori GCG. Hasil menunjukkan bahwa
beberapa hal. Pertama, hipotesis yang deviden yang dibagikan rendah yang
menyatakan bahwa profitabilitas artinya kebijakan deviden tidak dapat
berpengaruh terhadap nilai perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan. Namun
diterima, karena hasil yang didapat dari uji mendukung teori kebijakan deviden tidak
t berpengaruh terhadap variabel nilai relevan, Modigliani dan Miller dalam Yasfi
perusahaan. Keuntungan yang tinggi akan dan Fachrudin (2018) yang menyatakan
memberikan suatu prospek perusahaan bahwa kebijakan dividen tidak
yang baik sehingga dapat merespon mempengaruhi nilai perusahaan. Kebijakan
investor untuk meningkatkan permintaan Hutang (DER), hasil peneltian ini tidak
saham. Permintaan saham yang meningkat mendukung teori GCG karena mekanisme
akan menyebabkan nilai perusahaan bonding dengan meningkatkan hutang tidak
meningkat pula. berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
Kedua, hipotesis yang menyatakan justru malah menurunkan nilai perusahaan,
bahwa kebijakan deviden berpengaruh penelitian ini sejalan dengan pendapat Chen
terhadap nilai perusahaan ditolak, karena dan Steiner dalam Samosir (2017) yang
hasil yang didapat dari uji t tidak menyatakan pada titik tertentu peningkatan
berpengaruh terhadap variabel nilai hutang akan menurunkan nilai perusahaan.
perusahaan. Secara teori seharusnya
kebijakan deviden dapat berpengaruh Saran
terhadap nilai perusahaan. Hasilnya tidak Berdasarkan hasil dan pembahasan
berpengaruh disebabkan rata-rata rasio yang telah dipaparkan, maka diusulkan
pembagian deviden yang ada di perusahaan beberapa masukan dalam penelitian ini.
BUMN rendah. Pertama, Bagi Investor. Investor
Ketiga, hipotesis yang menyatakan hendaknya memperhatikan semua hasil
kebijakan hutang berpengaruh terhadap dari analisis-analisis rasio fundamental
nilai perusahaan diterima, karena hasil yang perusahaan dengan cermat, agar dapat
dapat dari uji t berpengaruh terhadap membuat keputusan yang tepat dalam
variabel nilai perusahaan. Hutang menginvestasikan dananya di perusahaan.
merupakan variabel yang sangat sensitif Investor juga harus cermat dalam menilai
terhadap perubahan nilai perusahaan, deviden yang dibagikan perusahaan, agar
hutang yang tinggi dapat meningkatkan dapat menjamin return yang dibagikan
risiko perusahaan, dikarenakan investor perusahaan terus stabil, hutang yang tinggi
akan melihat ini sebagai kewaspadaan jika juga dapat dilihat sebagai gambaran
suatu saat perusahaan dilikuidasi maka prospek posisi perusahaan dimasa yang
hutang menjadi hal yang utama dibayarkan akan datang, dengan melihat rasio
oleh perusahaan kepada pihak ketiga dan perbandingan hutang dengan ekuitas
setelah itu sisanya diberikan kepada perusahaan.
pemegang saham. Kedua, Bagi Perusahaan Pada
Berdasarkan kesimpulan diatas dari variabel Profitabilitas, perusahaan BUMN
ketiga hipotesis yang telah dibuat, terdapat diharapkan dapat mempertahankan kondisi
satu hipotesis yang dapat mendukung teori kinerja keuangan perusahaan yang sudah
GCG yaitu variabel profitabilitas yang cukup baik. Pada variabel kebijakan
diproksikan dengan ROE dan sejalan deviden, sebaiknya perusahaan BUMN
dengan penelitian Martikarini (2014) dan bisa meningkatkan pembagian devidennya

10
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN………………………………………..(Hidayah & Meiyana)

agar dinilai oleh investor sebagai gambaran


keuntungan yang didapatkan sesuai dengan Ketiga, Bagi Peneliti Selanjutnya. Bagi
yang diharapkan. Pada variabel kebijakan peneliti selanjutnya diharapkan bisa
hutang, sebaiknya dikelola dengan baik dan menjadi bahan referensi untuk
segera dilakukan restrukturisasi hutang penelitian yang berkaitan dengan
agar perusahaan dapat memperbaiki posisi variabel profitabilitas, kebijakan
keuangan perusahaan. deviden, dan kebijakan hutang.

DAFTAR REFERENSI Pendidikan Akuntansi. Universitas


PGRI Madiun. Jawa Timur.
Burhanudin dan Handayani, Nurul. (2018). Samosir, Hendrik E.S. (2017). “Pengaruh
“Pengaruh Leverage Dan Kebijakan Profitabilitas Dan Kebijakan Utang
Dividen Terhadap Agency Cost Terhadap Nilai Perusahaan Yang
Dengan Corporate Governance Terdaftar Di Jakarta Islamic Index
Sebagai Variabel Moderating”. (JII)”. Journal Of Business Studies.
Jurnal Eco-Entrepreneur. Universitas Universitas HKBP Nomensen.
Trunojoyo. Jawa Timur. Medan.
Setiono, Dedi Bangun, Susetyo, Budi dan
Hidayat, Azhari. (2013). “Pengaruh Mubarok, Abdullah. (2017).
Kebijakan Hutang Dan Kebijakan “Pengaruh Profitabilitas, Keputusan
Deviden Terhadap Nilai Perusahaan”. Investasi, Kebijakan Dividen Dan
E-Journal Akuntansi Universitas Kebijakan Hutang Terhadap Nilai
Negeri Padang Vol.1 No.3. Padang. Perusahaan (Studi Empiris Pada
Husnan Suad. 2012. Manajemen Perusahaan Manufaktur Sektor
Keuangan Teori dan Penerapan Industri Barang Konsumsi yang
(Keputusan Jangka Panjang. Badan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Penerbitan Fakultas Ekonomi. periode 2011 - 2015)”. Jurnal
Yogyakarta. Perpajakan, Manajemen, Akuntansi
Martikarini, Nani. (2014). “Pengaruh Vol. VIII No.2 Februari 2017.
Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Dan Universitas Pancasakti. Tegal.
Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Sholekah, Febrina Wibawati dan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Venusita, Lintang. (2014). “Pengaruh
Efek Indonesia Periode 2009-2011”. Kepemili-kan Manajerial,
Repository. Gunadarma. Kepemilikan Institusional, Leverage,
Putra, AA Ngurah Dharma Adi dan Lestari, Firm Size Dan Corporate Social
Putu Vivi. (2016). “Pengaruh Responsibility Terhadap Nilai
Kebijakan Dividen, Likuiditas, Perusahaan Pada Perusahaan High
Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Profile Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Terhadap Nilai Perusahaan”. E- Indonesia Periode Tahun 2008-
Jurnal Manajamen Universitas 2012”. Jurnal Ilmu Manajemen
Udayana. Bali. Volume 2 Nomor 3 Juli 2014.
Putri, Ermadhani Anggraini, Nuraina, Elva Universitas Negeri Surabaya.
dan Styaningrum, Farida. 2018. Surabaya.
“Pengaruh Kebijakan Dividen, Ustiani, Nila. (2015). “Pengaruh Struktur
Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Modal, Kepemilikan Manajerial,
terhadap Nilai Perusahaan Manufak- Keputusan Investasi, Kebijakan
tur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Dividen, Keputusan Pendanaan Dan
Indonesia”. Jurnal Forum Ilmiah Profitabilitas Terhadap Nilai Perusa-

11
JRMB, Volume 15, No. 1, Juni 2020

haan (Studi Pada Perusahaan


Keuangan Dan Perbankan Di BEI
Tahun 2009-2013)”. Journal Of
Accounting, 2015. Volume 1 No. 1
Februari 2015. Semarang
Yasfi, Muhammad dan Fachrudin,
Kurniawan Ali. (2018). “Pengaruh
Biaya Keagenan, Tahap Daur Hidup
Perusahaan, Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Kebijakan Utang Sebagai Variabel
Pemoderasi Pada Perusahaan Manu-
faktur Yang Terdaftar Di BEI”.
Jurnal Rekayasa Keuangan, Syariah
dan Audit. Universitas Ahmad
Dahlan. Yogyakarta.
-----------www.idx.co.id (diakses Februari
2019)

12

Anda mungkin juga menyukai