Anda di halaman 1dari 5

ESSAY AGENDA II

MATA PELATIHAN : KEPEMIMPINAN KERJA

“SIKAP KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PADA SUATU LEMBAGA”

I. Pendahuluan

Sikap kepemimpinan seseorang merupakan salah satu faktor untuk mencapai

kinerja yang optimal. Sikap kepemimpinan yang baik dapat dilihat dari cara seseorang

pemimpin mengendalikan, menuntun, serta melatih sumberdayanya agar dapat memiliki

kompetensi dan kemampuan dengan tujuan siap menghadapi adanya perubahan

lingkungan pekerjaan yang semakin kompetitif. Berdasarkan hal tersebut, sebuah

organisasi membutuhkan pemimpin yang dapat menjadi penggerak perubahan atau

pemimpin yang memiliki jiwa transformasi, serta memiliki pandangan yang akan

memberikan perubahan atau gebrakan yang menghasilkan kinerja yang optimal.

Kepemimpinan transformasional mempunyai peran signifikan karena pemimpin

mempunyai sikap untuk mendorong semua pekerja untuk berbagi pengetahuan dan

keterampilan yang mereka miliki dan mendorong para pekerja untuk mempelajari hal baru

sehubungan dengan pekerjaan mereka. Sikap kepemimpinan transformasional yang baik

akan menjadi teladan bagi para pekerja sehingga dapat meningkatkan keyakinan dan

loyalitas terhadap pimpinan dan hal tersebut menghasilkan dampak positif yang

menjadikan sebuah organisasi dapat bekerja dengan optimal.

Reitz berpendapat bahwa terdapat 5 faktor yang mempengaruhi efektivitas

Kepemimpinan Transformasional, antara lain:

1. Kepribadian, pengalaman terdahulu, dan harapan, pemimpin dalam hal ini meliputi

nilai-nilai, latar belakang dan pengalaman yang mempengaruhi pilihan gaya.


2. Pengharapan dan perilaku atasan, pemimpin mengadopsi gaya yang berorientasi pada

tugas.

3. Karakteristik, harapan perilaku karyawan mempengaruhi terhadap gaya

kepemimpinan.

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas karyawan akan mempengaruhi gaya pemimpin.

5. Lingkungan dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku karyawan.

Kepemimpinan transformasional dapat dilihat dari sudut pandang mikro dan

makro. Dari sudut pada mikro, kepemimpinan transformasional adalah proses yang

dilakukan seorang pemimpin untuk mempengaruhi individu untuk meningkatkan suatu

kinerja, adapaun dilihat dari sudut pandang makro merupakan proses pengerahan kekuatan

untuk mengubah sistem sosial dan mereformasi sebuah kelembagaan kearah yang lebih

baik.

Memandang hal tersebut maka sebuah lembaga membutuhkan pemimpin yang

memiliki sikap kepemimpinan transformasional, sikap kepemimpinan tersebut menjadi

faktor yang berpengaruh bagi lembaga atau orginasi untuk menghasilkan kinerja yang

optimal.

II. Analisis Masalah

Berdasarkan penjabaran yang telah diuraikan, saat ini sebuah organisasi

membutuhkan pemimpin yang dapat menjadi penggerak perubahan atau pemimpin yang

memiliki jiwa transformasi, serta memiliki pandangan yang akan memberikan perubahan

atau gebrakan yang menghasilkan kinerja yang optimal. Hal ini merupakan kebutuhan yang

sangat vital bagi organisasi untuk meningkatkan efektivitas, mempertahankan

kompetitifitas, dan memperkuat kinerja.


Pemimpin yang dapat menjadi penggerak perubahan harus memiliki sikap yang

transformasional, sikap transformasional seorang pemimpin tersebut dapat dilihat dari cara

seseorang pemimpin mengendalikan, menuntun, serta melatih sumberdayanya agar dapat

memiliki kompetensi dan kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Sikap kepemimpinan transformasional yang baik akan menjadi teladan bagi para

pekerja sehingga dapat meningkatkan keyakinan dan loyalitas terhadap pimpinan dan hal

tersebut menghasilkan dampak positif yang menjadikan sebuah organisasi dapat bekerja

dengan optimal.

III. Peran Kepemimpinan Yang Perlu Dilakukan

Kepemimpinan memainkan peran penting dalam organisasi, dan tanggung jawab

seorang pemimpin menjadi sangat dominan dan kritis. Sebagai seorang pemimpin,

seseorang harus memberi contoh bagi para pekerja dan bawahan. Kepemimpinan

transformasional adalah pendekatan modern untuk kepemimpinan yang dapat mengubah

visi dan misi menjadi tindakan nyata, sementara juga memotivasi pekerja dan bawhaan

untuk bekerja sama dan menghasilkan output yang lebih baik. Gaya kepemimpinan ini juga

menumbuhkan budaya kerja yang positif, meningkatkan efektivitas dan efisiensi

komunikasi, serta membangun kepercayaan dan loyalita. Contoh kepemimpinan

transformasional dapat dilihat dalam berbagai inisiatif sektor publik, seperti yang

ditunjukkan dalam strategi berikut:

1. Pemimpin sebagai Role-Model

Sosok pemimpin menjadi sosok yang dipandang, dihargai dan dipercayai oleh bawahan

ataupun para pekerja. Karakter seorang pemimpin menjadi sebuah role-model para

bawahan sehingga karakter pemimpin tersebut akan menjadi menjadi contoh para
pekerja. Karakter pemimpin tersebut dapat dilihat dari sosok yang memiliki

kemampuan luar biasa, ketekunan dan mempunyai pengaruh yang kuat.

2. Pertimbangan Individu

Sosok pemimpin yang berjiwa transformasional menempatkan perhatian secara

khusus pada setiap prestasi dan kebutuhan para pekerja atau bawahannya, seorang

pemmpin transformasional menempatkan dan menaruh fungsi dirinya sebagai seorang

mentor, sehingga para bawahan dan kolega dapat mengembakan dan memperoleh

potensi terbaik mereka.

3. Stimulasi Intelektual

Sosok pemimpin yang berjiwa transformasional tidak memosisikan bawahan sebagai

objek kepemimpinan, tetapi juga sebagai subjek yang memiliki potensi kepemimpinan

yang oleh karenanya ia lebih membuka peluang setiap bawahan untuk

mengembangkan berbagai pendekatan baru dalam pencapai tujuan organisasi. Para

pemimpin transformasional melakukan stimulasi pada pengikut mereka agar lebih

inovatif dan kreatif dengan meminta pendapat, menggambarkan masalah, dan

melakukan pendekatan baru terhadap masalah yang dihadapi

4. Motivasi

Para pemimpin transformasional memiliki kemampuan memotivasi dan menginspirasi

mereka yang berada di sekelilingnya dengan memberikan pemahaman dan tantangan

pada pekerjaan bawahan mereka. Semangat tim dapat meningkat dengan tajam yang

diperlihatkan dengan antusiasme dan optimisme yang tinggi. Pemimpin memperoleh

keterlibatan pengikut mereka secara atraktif; mereka memciptakan ekspektasi


komunikasi yang jernih yang diinginkan oleh bawahan dan juga mempraktikkan

komitmen pada tujuan dan visi bersama.

Anda mungkin juga menyukai