Anda di halaman 1dari 7

(ESSAY AGENDA-II)

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


ANGKATAN I KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2023

AKSELESARI PELAPORAN CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DAN


PROGRAM TEPAT WAKTU MELALUI PEMBENTUKAN TIM
INTENSIFIKASI INTERNAL DI UPTD RSUD PALABUHANRATU
KABUPATEN SUKABUMI

OLEH :

NAMA : DIAN NOORDIANA, SKM, MM


NIP : 197011021994032004
NDH : ……
JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN
PROGRAM
INSTANSI : UPTD RSUD PALABUHANRATU

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER


DAYA MANUSIA KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah perlu dibangun dan dikembangkan sistem
pertanggungjawaban sesuai pelaksanaan tugas dan fungsi. Hal tersebut
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Permenpan RB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Selanjutnya sesuai Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 64
Tahun 2017 Tentang Pedoman Teknis Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah / Laporan Kinerja Perangkat
Daerah.
Berdasarkan berbagai ketentuan tersebut, Dinas Perdagangan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sebagai Perangkat Daerah (PD) di
Kabupaten Sukabumi wajib membuat laporan hasil kinerja keuangan dan
kinerja pembangunan. Laporan tersebut menjadi Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang selanjutnya disebut dengan
Laporan Kinerja (LKj). Laporan Kinerja (LKj) merupakan bentuk
akuntabilitas kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pelaksanaan
kegiatan atas penggunaan anggaran.
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah perlu dibangun dan dikembangkan sistem
pertanggungjawaban sesuai pelaksanaan tugas dan fungsi. Hal tersebut
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Permenpan RB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Selanjutnya sesuai Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 64
Tahun 2017 Tentang Pedoman Teknis Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah / Laporan Kinerja Perangkat
Daerah.

1|Page
Berdasarkan berbagai ketentuan tersebut, Dinas Perdagangan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sebagai Perangkat Daerah (PD) di
Kabupaten Sukabumi wajib membuat laporan hasil kinerja keuangan dan
kinerja pembangunan. Laporan tersebut menjadi Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang selanjutnya disebut dengan
Laporan Kinerja (LKj). Laporan Kinerja (LKj) merupakan bentuk
akuntabilitas kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pelaksanaan
kegiatan atas penggunaan anggaran.
Seluruh Kegiatan yang dilaksanakan hasilnya setiap tahun diukur
melalui Indikator kinerja, yakni alat ukur spesifik secara kuantitatif
dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat,
dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu
kegiatan.
Sesuai pasal 3 ayat 2 Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 64 Tahun
2017 Tentang Pedoman Teknis Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah / Laporan Kinerja Perangkat Daerah,
disebutkan bahwa tujuan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Perangkat
Daerah, adalah :
a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat
atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.
b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Instansi Pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja yang menjadi wajib disusun oleh Dinas
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, menyajikan
informasi tentang:
a. Uraian singkat organisasi;
b. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;
c. Pengukuran kinerja;
d. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil
program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.

2|Page
Sebagai bahan pembuatan Laporan Kinerja (LKj), dilakukan
penyampaian Laporan Progress Kinerja Kegiatan /Program setiap
bulannya yang dilakukan oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Program.

B. ANALISIS MASALAH
Identifikasi masalah didapat sesuai hasil evaluasi kinerja
kegiatan, yakni :
1. Kurangnya cepatnya penyusunan dan penyampaian laporan
capaian kinerja kegiatan
2. Kurang lengkapnya data bahan laporan capaian kinerja kegiatan
3. Lambatnya data yang disampaikan dari unit kerja internal

Berdasarkan diagnosa organisasi didapat hitungan


permasalahan yang paling dominan dengan analisis manajemen USG
(Urgent, Seriousness, Growth) seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel.2
Analisis Penetapan Penyebab Masalah Utama
Nilai Bobot
No Penyebab Masalah Utama Jml Prioritas
U S G
1. Kurangnya cepatnya penyusunan
dan penyampaian laporan capaian
5 5 5 15 I
kinerja kegiatan

2. Kurang lengkapnya data bahan


laporan capaian kinerja kegiatan 4 5 4 14 II

3. Lambatnya data yang disampaikan


dari unit kerja internal 3 5 5 13 III

Berdasarkan hasil pendalaman Diagnostic Organisasi terhadap


isu, masalah dan penyebab masalah yang paling dominan yang perlu
segera diselesaikan adalah : “Kurangnya cepatnya penyusunan dan
penyampaian laporan capaian kinerja kegiatan“, dengan skor 15.

3|Page
Keadaan tersebut perlu diketahui penyebabnya dengan
menggunakan Fishbone Analysis (analisa akar penyebab masalah),
dapat dilihat penyebab masalahnya, yakni :

SARANA
SISTEM ( METHOD ) CATEGORIES
( MECHONES)
SDM ( MAN ) Laporan kegiatan dari Belum adanya system
Kurangnya jumlah unit kerja internal masih pelaporan digital
pegawai pengolah manual
data perencanaan
dan program

CAUSES

LINGKUNGAN
BAHAN/ ATURAN ( MATERIAL )
( MATERIAL ) Belum terbentuk tim internal
belum lengkapnya format- penyusun laporan kegiatan dari
format laporan evaluasi tiap unit kerja
capaian kinerja

4|Page
AKIBAT :
Kurangnya cepatnya
penyusunan dan
penyampaian
laporan capaian
kinerja kegiatan

Dari gambar tersebut di atas dapat diketahui bahwa terdapat 5


penyebab : “Kurangnya cepatnya penyusunan dan penyampaian
laporan capaian kinerja kegiatan”, yakni :
1. Kurangnya jumlah pegawai pengolah data perencanaan dan
program
2. belum lengkapnya format-format laporan evaluasi capaian kinerja
3. Laporan kegiatan dari unit kerja internal masih manual
4. Belum terbentuk tim internal penyusun laporan kegiatan dari tiap
unit kerja
5. Belum adanya system pelaporan digital

C. PERAN KEPEMIMPINAN
Peran dari Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program
pada UPTD RSUD Palabuhanratu dalam menyelesaikan permasalah
yang ada dengan cara “Team of Team”, yakni membentuk tim
intensifikasi interna. Anggota tim sebagianya berasal dari perwaklan
unt kerja internal.
Tugas Tim Intensifikasi Capaian Kinerja dapat dirinci sebagai
berikut :
1. Membantu PPK, PPTK dan atau BPP dalam mengumpulkan bahan
laporan kegiatan
2. Menghitung, merekapitulasi dan menyusun bahan laporan capaian

5|Page
kinerja
3. Membantu melengkapi administrasi laporan capaian kinerja
keuangan
4. Membantu melengkapi administrasi laporan capaian kinerja
pembangunan
5. Menyiapkan laporan progres capaian kinerja keuangan dan laporan
progres capaian kinerja pembangunan
6. Menyampaikan laporan hasil capaian kinerja setiap bulan

6|Page

Anda mungkin juga menyukai