Tugas Individu - Agenda 2 - Diagnosa Organisasi - 31 - Zidni Agni Apriya
Tugas Individu - Agenda 2 - Diagnosa Organisasi - 31 - Zidni Agni Apriya
OLEH :
1
MENDIAGNOSA KEBUTUHAN PERUBAHAN ORGANISASI
A. PROFIL LEMBAGA
1. Nama Satuan Kerja : Badan Pendapatan Daerah
2 Visi dan Misi
Visi Gubernur :
Jakarta Kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam
mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua
Misi :
Menjadikan Jakarta kota aman, sehat, cerdas, berbudaya dengan memperkuat
nilai- nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang
melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan
3. Nilai-nilai Organisasi
a. Berintegritas
Keselarasan antara perkataan dan perbuatan dnegan berpegang teguh pada
prinsip, aturan dan norma yang berlaku.
2
b. Kolaboratif
Dapat bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai
tujuan Bersama dengan membangun kerja tim dan kemitraan yang efektif.
c. Akuntabel
Melaksanakan tugas dan pekerjaan secara tuntas dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan target kinerja.
d. Inovatif
Ciptakan gagasan pembaharuan/inovasi untuk meningkatkan mutu layanan
melalui evaluasi, pemecahan masalah dan perbaikan secara terus menerus.
e. Berkeadilan
Memiliki kepekaan/kepedulian untuk memastikan pemenuhan hak sebagai
pihak dapat terakomodasi.
Selain itu terdapat Surat Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi
DKI Jakarta Nomor 1085 Tahun 2022 tentang Indikator dan Rencana Aksi
Branding Badan Pendapatan Daerah.
a) Mudah
• Layanan mudah diakses
• Persyaratan mudah dimengerti
• Kemudahan mendapatkan informasi
b) Ramah
• 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)
• Komunikatif
• Solutif
c) Nyaman
• Gedung terstandarisasi
• Dukungan Teknologi Informasi
• Sarana Prasarana Terintegrasi
3
4. Tugas Organisasi
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 154 tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah, Tugas Bidang Perencanaan
dan Pengembangan adalah:
Sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 154 tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah, tugas Subbidang
Pengembangan Sistem Informasi adalah:
a. Menyusun Rencana Strategis, Rencana Kerja, dan Rencana Kerja dan Anggaran
Badan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
c. Merumuskan kebijakan, proses bisnis, standar, dan prosedur Bidang
Perencanaan dan. Pengembangan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Melaksanakan kebijakan, proses bisnis, standar, dan prosedur Bidang
5
Perencanaan dan Pengembangan sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Melaksanakan penyusunan kebijakan pengembangan pendapatan daerah
berupa pajak daerah, retribusi daerah, hasil penjualan BMD yang tidak
dipisahkan, hasil pemanfaatan BMD yang tidak dipisahkan, hasil kerja sama
daerah, hasil pengelolaan dana bergulir, penerimaan sebagai akibat penjualan
dan tukar-menukar, penerimaan dari hasil pemanfaatan barang daerah,
pendapatan denda pajak daerah, dan pendapatan denda retribusi daerah
berbasis teknologi informasi;
f. Melaksanakan penyusunan kebijakan sistem informasi pengelolaan pendapatan
daerah berupa pajak daerah, retribusi daerah, hasil penjualan BMD yang tidak
dipisahkan, hasil pemanfaatan BMD yang tidak dipisahkan, hasil kerja sama
daerah, hasil pengelolaan dana bergulir, penerimaan sebagai akibat penjualan
dan tukar-menukar, penerimaan dari hasil pemanfaatan barang daerah,
pendapatan denda pajak daerah, dan pendapatan denda retribusi daerah;
g. Melaksanakan penyusunan kajian pengembangan sistem informasi dan
aplikasi pengelolaan pendapatan daerah berupa pajak daerah, retribusi
daerah, hasil penjualan BMD yang tidak dipisahkan, hasil pemanfaatan
BMD yang tidak dipisahkan, hasil kerja sama daerah, hasil pengelolaan
dana bergulir, penerimaan sebagai akibat penjualan dan tukar-menukar,
penerimaan dari hasil pemanfaatan barang daerah, pendapatan denda
pajak daerah, dan pendapatan denda retribusi daerah;
h. Melaksanakan penyusunan proses bisnis sistem aplikasi pemungutan
pajak daerah;
i. Mengoordinasikan penyusunan proses bisnis sistem aplikasi penerimaan
pendapatan daerah berupa retribusi daerah, hasil penjualan BMD yang tidak
dipisahkan, hasil pemanfaatan BMD yang tidak dipisahkan, hasil kerja sama
daerah, hasil pengelolaan dana bergulir, penerimaan sebagai akibat penjualan
dan tukar-menukar, penerimaan dari hasil pemanfaatan barang daerah,
pendapatan denda pajak daerah, dan pendapatan denda retribusi daerah;
j. Melaksanakan penyusunan dan evaluasi inovasi layanan dan
pengembangan pemungutan pajak daerah berbasis teknologi;
6
k. Melaksanakan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Bidang Perencanaan dan
Pengembangan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perencanaan dan Pengembangan.
7
B. ANALISIS KEBUTUHAN PERUBAHAN ORGANISASI
1. IDENTIFIKASI MASALAH
a. Isu Aktual :
Pajak dari Sektor Properti, yaitu Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah salah satu top 5
penerimaan pajak kota Jakarta, selain dari Pajak Bumi Bangunan, Pajak
Kendaraan (PKB BBNKB) dan Pajak Restoran. Sebagaimana dalam grafik
Target Penerimaan 2022.
* Dalam Milyar Rupiah
P. Restoran;
4.000
PKB; 9.100 PBB; 10.250
Sektor Properti;
17.820
BBNKB; 6.900
INPUT/
UNSUR KONDISI SAAT KONDISI YANG
NO. KESENJANGAN PROSES/
MANAJEMEN INI DIHARAPKAN
OUTPUT
1. Man Kemampuan Seluruh personil Penggunaan INPUT
untuk di UPPPD dari staf sistem EBPHTB
mengoperasikan sampai dengan belum oleh
sistem coretax Kaunit melakukan semua personil
dan EBPHTB seluruh tahapan
dilakukan hanya dalam sistem
oleh beberapa coretax dan
personil dengan EBPHTB,
sistem lama. sehingga
termonitor setiap
tahap pelayanan
2. Material Perangkat TI Perangkat Ti telah Perangkat TI INPUT
belum memadai terstandarisasi belum
untuk semua dengan terstandarisasi
personil dengan kemampuan yang
kemampuan merata, sampai
perangkat yang dengan di ruang
merata pelayanan untuk
edukasi Wajib
Pajak
3. Money Anggaran tersedia Anggaran tersedia - -
100% 100%
4. Metode Regulasi masih Perbaikan Alur proses PROSES
menggunakan regulasi yang panjang dan
tahapan manual, simpel dalam alur persyaratan
Persyaratan dan persyaratan. belum simpel
masih mengacu
ke SK 2927/2015
yang terlalu
banyak
5. Mesin Menggunakan Belum semua alur PROSES
Masih sistem baru terekam dalam
menggunakan dengan seluruh sistem
sistem lama yang tahapan direkam
dibangun di 2011 dalam sistem
coretax
10
INPUT/
UNSUR KONDISI SAAT KONDISI YANG
NO. KESENJANGAN PROSES/
MANAJEMEN INI DIHARAPKAN
OUTPUT
6. Market Peringkat EoDB Meningkat Waktu pelayanan OUTPUT
masih di 106 menjadi peringkat lama dan tidak
70 dengan simpel.
perbaikan waktu
layanan
KRITERIA
NO MASALAH UTAMA TOTAL RANK
U S G
Operasional pelayanan di sistem belum
1. 3 3 4 10 5
dijalankan seluruh personil (input)
11
Dari analisa dgn USG tersebut, diketahui bahwa masalah utama yang paling
dominan adalah “Waktu pelayanan lama dan tidak simpel (output)".
3. ANALISIS MASALAH
Adapun yang menjadi penyebab timbulnya masalah utama “Waktu
pelayanan lama dan tidak simpel (output)" adalah sebagai berikut:
1. Regulasi belum mendukung untuk percepatan.
2. Sistem belum mendukung untuk alur percepatan
3. Sarana perangkat TI belum lengkap
4. SDM belum siap untuk digital penuh
12
4. DAMPAK MASALAH TIDAK DIATASI
Jika masalah pokok yang dominan: “Pelayanan BPHTB yang cepat dan
simpel” yang merupakan akar masalah tidak segera diatasi, maka akibatnya dapat
terjadi berbagai hal sebagai berikut:
1. Pelayanan menjadi lambat dan terjadi keluhan dari Wajib Pajak.
2. Daya saing Jakarta dan Indonesia menjadi terhambat dalam investasi dari luar
negeri dan dalam negeri
3. Kepuasan masyarakat akan terganggu.
ALTERNATIF TAPISAN
NO TOTAL RANK
SOLUSI KONTRIBUSI BIAYA KELAYAKAN
1 Menyiapkan 5 4 4 13 1
regulasi alur
pelayanan
berbasis
digital.
2 Menyiapkan 4 4 4 12 2
regulasi
persyaratan
yang simpel.
13
ALTERNATIF TAPISAN
NO TOTAL RANK
SOLUSI KONTRIBUSI BIAYA KELAYAKAN
3 Membuat 4 4 4 12 3
sistem
informasi
baru untuk
optimalisasi
pelayanan.
Dari hasil tapisan diatas diketahui yang menjadi solusi prioritas adalah:
“Menyiapkan regulasi alur pelayanan berbasis digital”.
14
KERANGKA PIKIR DIAGNOSA ORGANISASI
1. BPN 15
2. PPAT
3. Bank
D. RANCANGAN JUDUL
1. Sasaran Perubahan
Terwujudnya inovasi Pelayanan BPHTB yang mampu memberikan daya saing
dalam pendaftaran properti bagi kota Jakarta.
2. Gagasan Perubahan Yang Diusulkan
Menyusun inovasi rancangan regulasi pelayanan secara digital yang simpel dan
inovasi sistem informasi yang mencakup seluruh tahapan pelayanan BPHTB.
3. Judul : (Sasaran + Gagasan)
Pengembangan Inovasi Pelayanan BPHTB untuk Perbaikan EoDB Indonesia.
Peserta PKP,
Mengetahui
Mentor, Fasilitator
Agenda 2
(………………………..) (………………………..)
NIP. NIP.
16