Oleh :
MOH. ZULHADI ZAGLUL FASA SE
NIP.
A. Latar Belakang
1
lain: kualitas produk yang kalah bersaing,kurangnya permodalan baik jumlah
maupun sumbernya, kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan
beroperasi serta tidak adanya bentuk formal dari perusahaan, lemahnya
organisasi dan terbatasnya pemasaran. Disamping itu terdapat juga
persaingan yang kurang sehat dan desakan ekonomi sehingga
mengakibatkan ruang lingkup usaha menjadi terbatas. Beragamnya hambatan
dan kendala yang dihadapi UMKM, tampaknya masalah permodalan masih
merupakan salah satu faktor kritis bagi UMKM, baik untuk pemenuhan
kebutuhan modal kerja maupun modal investasi dalam pengembangan usaha.
2
Identifikasi Masalah
a. jangka pendek
- Terlaksananya bimbingan teknis peningkatan kualitas pengemasan
hasil produk UMKM pada beberapa UMKM di Kota Lubuklinggau
3
- Terbangunnya pola bimbingan teknis terhadap UMKM yang ideal yang
dapat menjadi pedoman tetap dalam peningkatan kualitas kemasan
produk UMKM di Kota Lubuklinggau.
b. jangka menengah
- Di laksanakannya bimbingan teknis peningkatan kualitas pengemasan
hasil produk UMKM pada seluruh UMKM di Kota Lubuklinggau.
- Pengembangan bimbingan teknis/pelatihan peningkatan kualitas
produk UMKM berbasis teknologi untuk meningkatkan kuantitas
produksi.
c. jangka panjang
- Pengembangan pelatihan terahadap UMKM di Kota Lubuklinggau
mulai dari strategi marketing dan pengelolaan pengelolaan keuangan
yang efektif.
- Perluasan pangsa pasar UMKM melalui pengembangan kerjasama
dengan pasar modern dan pasar online
Manfaat yang akan didapatkan dari aksi perubahan ini antara lain:
a. Manfaat aksi perubahan bagi organisasi Dinas Koperasi dan UMKM
yaitu sebagai Langkah strategis dalam mencapai target kinerja
organisasi yang telah dituangkan dalam dokumen perencanaan jangka
pendek (Renja) dan jangka menengah (Renstra) sehingga visi dan misi
Dinas Koperasi dan UKM Kota lubuklinggau dapat terwujud;
b. Manfaat aksi perubahan bagi Pemerintah Kota Lubuklinggau yaitu
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui majunya aktifitas
perekonomian sektor UMKM dimana dapat memperluas akses lapangan
pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
c Bagi UMKM di Kota Lubuklinggau, melalui aksi perubahan ini seluruh
UMKM akan naik kelas dengan meningkatnya kualitas produk, jumlah
produksi dan daya saing produk UMKM baik pada pasar lokal, nasional
maupun Internasional.
4
BAB II
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN KINERJA ORGANISASI
Bidang Pemberdayaan
dan pengembangan UKM
5
Besaran susunan organisasi Dinas Koperasi dan UKM Kota
Lubuklinggau terdiri dari :
a. Dinas
b. Sekretariat, membawahkan :
6
Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan UKM, yang memiliki tugas
sebagai berikut.
7
2. Mandiri, yaitu keyakinan mengenai pentingnya mengandalkan pada usaha
dan kemampuan diri sendiri/tim pada Bidang Pemberdayaan dan
Pengembangan UKM.
3. Daya saing, dimana kapasitas aparatur padan Bidang Pemberdayaan dan
Pengembangan UKM mampu menghadapi tantangan persaingan demi
meningkatkan kualitas hasil pekerjaan yang telah menjadi tugas pokok dan
tanggung jawab.
4. Optimis, dimana usaha aparatur pada Bidang Pemberdayaan dan
Pengembangan selalu mencari peluang dari setiap kesulitan yang dihadapi
ketika menjalankan tugas.
5. Inovatif, dimana aparatur pada Bidag Pemberdayaan dan Pengembangan
UKM memiliki kemampuan dalam mendayagunakan pikiran dan sumber
daya yang ada disekelilingnya untuk menghasilkan suatu karya yang benar-
benar baru atau orisinil dan bermanfaat bagi peningkatan kinerja.
6. Produktif, dimana aparatut pada Bidang Pemberdayaan dan
Pengembangan UKM memiliki kemampuan untuk selalu menghasilkan
output yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja Bidang.
8
Identifikasi Stakeholder
A INTERNAL
9
DPMPTSP, Diskominfo, luar entitas organisasi Dinas Koperasi dan UKM.
Dispenda Stakeholder ini merupakan pelaksana kebijakan
dan pengguna data yang merupakan output dari
aksi perubahan ini. Potensi dukungannya
bersifat positif karena akan mendukung
pelaksanaan tugas stakeholder tersebut dalam
bentuk:
- Fasilitasi Permodalan
- Penetapan standar kualitas produk
- Fasilitasi pasar penjualan produk UMKM
2. Pihak Swasta (Bank, Pihak Swasta akan sangat diuntungkan dengan
Distributor, Perusahaan adanya aksi perubahan ini, karena dengan
Jasa Pengiriman) meningkatnya kualitas Produk UMKM maka
akan menambah peluang bisnis yang dapat
dikembangkan
3. Masyarakat (Pencari Masyarakat akan diuntungkan dengan adanya
kerja) aksi perubahan ini, karena dengan
Meningkatnya Kualitas Produk UMKM maka
akan meningkatkan perekonomian dan
lapangan pekerjaan pada masyarakat.
Bagan 4.1
Identifikasi stake Holder Berdasarkan Kepentingan
INFLUENCE
LATENS PROMOTOR
1. Disnaker, 1. Kepala Dinas Koperasi dan
Disperindag, UKM
DPMPTSP, 2. Sekretaris Dinas Koperasi
Diskominfo, dan UKM
Dispenda 3. Disnaker, Disperindag,
2. staf yang berada di DPMPTSP, Diskominfo,
bawah Bidang Dispenda
Pemberdyaan dan 4. Kasi yang berada di bawah
pengembangan UKM Bidang Pemberdyaan dan
pengembangan UKM
10
INTEREST
APATHETIC DEFENDER
1. Masyarakat (Pencari kerja) Pihak Swasta (Bank,
Distibutor, Perusahaan Jasa
Pengiriman)
11
Agar aksi perubahan dapat mencapai hasil yang maksimal, stakeholder
tersebut dikolaborasikan dalam bentuk jejaring kerja seperti dalam bagan
berikut :
Bagan 4.2
Peta Jaringan Stakeholder
Kepala
Dinas
OPD Teknis
Koperasi
dan UKM
Sekretaris
Dinas
Koperasi
dan UKM
Projek Leader
(Kabid
pemberdayaan Pihak Swasta
Kabid daan (Bank,Distrib
Pengembangan utor,Perusaha
dalam
umkm) an Jasa
Lingkungan
Pengiriman)
Dinas
Koperasi
dan UKM
Keterangan:
Garis Komando
Garis Koordinasi
12
BAB III
HASIL PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN
KINERJA ORGANISASI
13
A. JANGKA PENDEK
B. JANGKA MENENGAH
14
Dokumentasi
C. JANGKA PANJANG
15
a. Keberanian dalam Melangkah
Proyek leader mempunyai prinsip bahwa organisasi seperti roda, tidak ada
bagian yang lebih menonjol, namun dalam pelaksanaanya selalu
memberikan perhatian yang lebih untuk pemberdayaan dan
pengembangan koperasi, hal tersebut dikarenakan sudah menjadi tugas
pokok yang menjadi tanggung jawab yang harus di selesaikan.
Visi yang sudah ditetapkan pada Dinas Koperasi dan UKM Kota
Luuklinggau bukan hanya sekedar slogan namun mampu
diimplementasikan dalam sebuah aksi nyata yang diserap oleh seuruh
koperasi sehingga proses pengembangan koperasi untuk meningkatkan
kualitas nya dapat tercapai.
16
Proyek leader mampu menghadirkan inovasi yang bisa diterapkan dalam
pemberdayaan dan pengembangan koperasi sehingga dapat
meningkatkan kinerja organisasi maupun untuk meningkatkan pelayanan
publik.
g. Integritas Tinggi
BAB IV
TAHAPAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN ORGANISASI
17
meningkatkan kualitas UMKM di masa yang akan datang melalui pelaksanaan
Bimbingan teknis terkait peningkatan kualitas kemasan produk pada UMKM
yang ada di Kota lubuklinggau
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aksi perubahan ini sangat penting bagi organisasi Dinas Koperasi dan
UKM Kota Lubuklinggau yaitu sebagai Langkah strategis mencapai target
kinerja organisasi yang telah dituangkan dalam dokumen perencanaan jangka
pendek (Renja) dan jangka menengah (Renstra) sehingga visi dan misi Dinas
Koperasi dan UKM Kota lubuklinggau dapat terwujud. Selain itu bagi UKM itu
sendiri aksi perubahan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan mengenai kualitas produk UMKM, penyediaan modal oleh
18
pemerintah dan lembaga keuangan, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dari segi pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan
jalinan kerjasama antara UMKM dengan Pasar Modern
A. Rekomendasi
Dinas Koperasi dan UKM Kota Lubuklinggau dapat menetapkan aksi
perubahan Peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Naik Kelas
Kota Lubuklinggau ini sebagai salah satu program tetap dan berkelanjutan
agar tujuan dan manfaat dari aksi perubahan ini dapat di terima oleh seluruh
UMKM yang ada di Kota Lubuklinggau. Selain itu, agar efektifitas dan efisiensi
dalam pelaksanaan peningaktan kualitas UMKM di Kota Lubuklinggau dapat
maksimal maka Dinas Koperasi dan UKM Kota Lubuklinggau sebaiknya
menyediakan pelengkapan dan peralatan yang menunjang sehingga secara
tidak langsung aksi perubahan ini dapat meningkatkan kinerja Dinas Koperasi
dan UKM Kota Lubuklinggau
DAFTAR PUSTAKA
(..................................)
LAMPIRAN
1. Analisis Diagnostic Reading (DR)
2. Lembar Kesepakatan Area Perubahan (Membangun Komitmen Bersama)
19
3. Lembar Komsultasi dan Bimbingan Membangun Komitmen Bersama (Taking
Ownership)
20