Anda di halaman 1dari 34

PENERAPAN KONSEP CORPORATE SOCIAL RESPONBILLITY DALAM

MENGEMBANGKAN UMKM OLEH PT.BANK RAKYAT INDONESIA


MELALUI PROGRAM BRINCUBATOR

TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Guna memperoleh gelar Ahli Madya
Program Studi Diploma 3 Hubungan Masyarakat

Oleh
AGHNIA NABILA HARUM
NIM. 2141911009

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 HUBUNGAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
SUKABUMI
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Community Stakeholder dan Kegiatan CSR .................................................. 26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Triple Bottom Line CSR ............................................................................ 23
Gambar 2 BRI ............................................................................................................. 29
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I ........................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN .................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 3

B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 11

C. IDENTIFIKASI MASALAH .............................................................................. 11

D. TUJUAN PENELITIAN...................................................................................... 12

E. MANFAAT PENELITIAN ................................................................................. 12

F. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 13

G. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN............................................................ 19

BAB II ..................................................................................................................... 20
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 20
A. PUBLIC RELATIONS .......................................................................................... 20

B. PERAN PUBLIC RELATIONS ............................................................................ 21

C. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) .............................................. 23

D. DAYA SAING UMKM ....................................................................................... 25

E. PENGEMBANGAN UMKM MELALUI CSR .................................................. 26

F. PROGRAM BRINCUBATOR ............................................................................ 27

1
BAB III ................................................................................................................... 29
OBJEK PENELITIAN.......................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 32

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Peran usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini membantu menggerakan

perekonomian nasioanal Indonesia. Hal ini dibuktikan karena adanya pandemi

COVID-19 yang berdampak pada perubahan sumber pencaharian masyarakat yang

membuat inflasi dalam seluruh aspek kehidupan baik dari aspek pendidikan, sosial,

lingkungan hidup dan juga perekonomian. Dampak dari pandemic COVID-19

sangatlah signifikan hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan yang melakukan

pengerucutan karyawan guna mampu beradaptasi terhadap kondisi perekonomian

yang semakin menurun. Sehingga banyak karyawan perusahaan yang di PHK kini

beralih mata pencaharian menjadi seorang pedagang atau pembisnis. Hal ini diperkuat

dengan hasil survey dan analisa yang dilakukan dalam website resmi BPKM bahwa

UMKM mengalami pertumbuhan dengan nilai kontribusi terhadap PDB pada tahun

2020 sebesar 61,97% atau senilai Rp.8.500 triliun.1

Seiring dengan pertumbuhan tersebut maka perlu diimbangi dengan faktor

yang mampu mendukung dan memfasilitasi UMKM agar tetap mampu menjalankan

operasional usahanya ditengah krisis pandemi COVID-19. Dalam hal ini pemerintah
1
https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita/upaya-pemerintah-untuk-memajukan-umkm-
indonesia (diakses pada tanggal 7 November 2022, pukul 15.21 WIB)

3
Indonesia melakukan suatu pergerakan guna memberdayakan UMKM agar terus

berkembang. Salah satunya dengan berkolaborasi bersama Kementrian Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang menjadi pusat pemerintah dalam membentuk sebuah

program sebagai bentuk kewajiban perusahaan kepada masyarakat atau yang biasa

disebut Corporate Social Responbillity (CSR). Sehingga perusahaan dalam

menjalankan usahanya tidak hanya mementingkan profit saja, namun sekarang

perusahaan dihadapkan dengan kewajiban untuk melakukan tanggung jawab

sosialnya terhadap stakeholder baik internal maupun eksternal. CSR ini merupakan

komitmen berkelanjutan bagi para pelaku usaha untuk bertindak etis serta

berkontribusi untuk pembangunan ekonomi, serta meningkatkan kualitas hidup para

pekerja. Aktivitas CSR merupakan hal yang dicapai perusahaan atau pelaku bisnis

dan berkontribusi, keterlibatan masyarakat atau sosial yang berkelanjutan dalam

mencapai upaya peningkatan kualitas atau kesejahteraan perusahaan dan masyarakat.

Program yang dibuat oleh CSR adalah Program CSR dan Kemitraan, dan Bina

Lingkungan (PKBL). Diharapkan program CSR yang telah dibuat mampu

memberikan manfaat terhadap masyarakat khususnya para pelaku bisnis Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM).

Bank BRI sebagai salah satu perusahaan BUMN di industri perbankan dan

identik dengan program yang mengusung kepada kerakyatan menerapkan konsep

CSR untuk eksternal yaitu dengan memberdayakan UMKM yang tidak hanya

4
memberikan fungsi finansial melainkan memberikan fungsi non-finansial juga secara

komperhensif dan terukur. Berdasarkan data yang dimuat dari beberapa informasi

bahwa BRI memiliki program CSR yang bekerjasama antara divisi CSR dengan Desk

Inkubasi yang bernama BRIncubator. BRIncubator merupakan program yang

berorientasi pada pemberian akses pembiayaan dan peningkatan kapasitas UMKM

secara digital. Diadakannya program ini bertujuan karena BRI ingin fokus kepada

pemberian ruang dan pendampingan melalui fasilitas yang bisa mendorong kemajuan

dan berdampak pada ekonomi lokal dan nasional. Dalam pengembangan UMKM,

seluruh BUMN berkolaborasi untuk membuat satu wadah dalam menunjang UMKM

berkembang dengan membentuk Rumah Kreatif BUMN (RKB). RKB ini bertujuan

untuk membentuk Digital Economy Ecosystem yang dimulai dengan mengajak

UMKM untuk Go Digital. Sekarang RKB ini menjadi pusat edukasi, digitalisasi serta

pengembangan kapasitas.2 Hal ini sejalan dengan tujuan utama dari BRIncubator

(Rumah Kreatif BUMN, n.d).

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari website resmi BUMN mengatakan

bahwa PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki 55 RKB dari 242 RKB

yang beroperasi di seluruh Indonesia dan telah melaksanakan 3.994 pelatihan yang

materinya disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku UMKM. Data tersebut

diperkuat juga dalam redaksi RKB yang dimana terdapat 633.080 UMKM yang

2
https://bumn.go.id/responsible/info/rumah-kreatif-bumn-rkb-5d (diakses pada tanggal 7 November
2022, pukul 16:56 WIB)

5
terdaftar dalam kategori Go Modern dengan ciri UMKM hanya memiliki produk

tetapi belum memiliki brand. Selanjutnya untuk kategori Go Digital terdaftar 95.720

UMKM yang dimana sudah naik kelas tetapi tidak memiliki akun digital dan

manajemen bisnisnya masih manual. Untuk kategori Go Online terdapat 21,579

UMKM yang belum memahami sosial media serta penjualannya belum melalui

marketplace dan tidak memiliki website. Kategori terakhir yaitu Go Global dimana

UMKM binaan BRI yang masih sangat minim tidak tertulis dalam buku RKB.

Karena hal itu, hambatan yang timbul dari pihak UMKM yaitu masih banyak yang

belum paham mengenai digitalisasi sehingga menghambat untuk pembentukan sistem

di Digital Economy Ecosystem. 3

Dalam perkembangannya pelaksanaan program CSR masih belum sesuai

dengan rencana kegiatan yang telah dirancang. Faktanya, masih terdapat banyak

hambatan antara korporasi dengan para pelaku usaha yang sering terjadi, seperti tidak

efektifnya pola kemitraan, serta pengembangan tidak sesuai harapan. Pelaksanaan

model kemitraan antara pengusaha UMKM dengan usaha skala sedang dan besar

selama ini ditingkatkan dengan melibatkan perusahaan melalui program Corporate

Social Responbillity (CSR). Keterlibatan pemerintah melalui peraturan dengan

konsep kemitraan pengusaha UMKM dengan perusahaan sedang dan besar. Adapun

hambatan-hambatan lain yang dihadapi diantaranya koordinasi antar stakeholder

3
https://rumah-bumn.id/about (diakses pada tanggal 7 November 2022, pukul 20:21 WIB)

6
belum optimal. Dengan peningkatan kemitraan UMKM dengan usaha sedang dan

besar diharapkan dapat mengatasi hambatan yang ada seperti keterbatasan sumber

daya.

Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Netty Dyah Kurniasari tahun

2015 dengan judul penelitian “PROGRAM CSR BERBASIS PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT (UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA

MIKRO, KECIL MENENGAH DI MADURA)” terdapat beberapa hambatan yang

dialami oleh para pengusaha UMKM di Madura, diantaranya: Pertama, Para pelaku

usaha masih menganggap bahwa program CSR merupakan program bantuan dari

pemerintah ataupun dari perusahaan yang sifatnya Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Sehingga perspektif pelaku usaha tidak perlu melakukan perencanaan matang

mengenai usahanya seperti packaging produk yang menarik. Artinya para pelaku

usaha yang mengikuti program CSR tidak mengetahui secara detail program yang

akan digalakan. Dalam hal ini peran public relation sangat penting untuk memberikan

informasi yang tepat sasaran mengenai rincian program dan tujuan dari program

tersebut. Kedua, pemasaran atau akses pasar. Mayoritas permasalahan UMKM di

Madura mengalami kesulitan dalam menentukan dan melakukan penetrasi pasar.

Sebagian besar masih bersifat tradisional yaitu tidak melakukan jemput bola dan juga

tidak memanfaatkan akses digital sebagai strategi pemasaran. Ketiga, masalah

permodalan dan akses pembiayaan. Persyaratan yang paling sering terjadi adalah

7
mengenai ketentuan mengenai agunan yang menjadi kewajiban para pelaku usaha

UMKM untuk mengajukan pendanaan usaha.4

Karena itu, diperlukan sebuah pengembangan dalam hal relasi kemitraan

antara UMKM dan usaha skala sedang dan besar. Salah satu program yang mampu

dijadikan perantara pengembangan tersebut adalah program Corporate Social

Responbillity (CSR). Pelaksanaan program CSR ini meliputi pemerintah, perusahaan

dan masyarakat serta irisan dari ketiganya. Kebijakan public relation dalam program

CSR dikembangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan tanggung jawab sosial.5

Public Relation memiliki peranan penting dalam program pembinaan UMKM

khususnya dari segi fungsi manajerial diantaranya: Planning, Organizing, Actuating

dan Controlling. Namun dalam pelaksanaannya sering kali fungsi manajerial ini tidak

tercapai secara maksimal dikarenakan sebagian besar program CSR hanya terpaku

pada langkah Planning, Organizing, dan Actuating sedangkan untuk fungsi

manajerial Controlling masih belum terlaksana secara merata dimana hubungan

antara perusahaan atau pemerintah dengan pelaku usaha UMKM kurang terjalin,

padahal dalam fungsi controlling terdapat langkah memantau dan mengevaluasi

setiap kelebihan dan kekurangan, hambatan dan strategi lanjutan para pelaku usaha

4
Netty Dyah Kurniasari,. Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (untuk Meningkatkan
Produktivitas Usaha Mikro, Kecil Menengah di Madura) Vol. 9, No 1. Juni: 2015
5
https://blog.olahkarsa.com/keterlibatan-program-csr/ (diakses pada tanggal 07 November 2022 pukul
20:13 WIB)

8
selama program berlangsung. Dengan fungsi controlling, peranan Public Relations

akan menentukan konsistensi para pelaku usaha untuk berkomitmen kepada

perusahaan tersebut sebagai solusi penyelesaian hambatan-hambatan yang dialami

oleh mereka. CSR dapat dilaksanakan sebagai salah satu wujud pemeliharaan

hubungan dengan masyarakat, karena program CSR bukan aktivitas yang dilakukan

sesaat untuk meingkatkan eksistensi dan mengejar keuntungan saja. Dengan itu akan

terjalin komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pelaku usaha yang tentu saja

akan berdampak pada kepercayaan masyarakat dan membentuk citra positif tentang

perusahaan tersebut.

Dengan adanya CSR dengan program BRIncubator memperlihatkan

sustainbility dari perusahaan, serta CSR yang berkolaborasi dengan Desk inkubasi

melalui program BRIncubator untuk mengembangkan UMKM menjadi media dalam

pengembangan citra positif perusahaan. Namun masih banyak UMKM BRI yang

tidak mengetahui bahwa program BRIncubator merupakan salah satu CSR Bank BRI

dikarenakan kurangnya komunikasi. Namun, terdapat beberapa kendala yang

dihadapi oleh Program BRIncubator dalam mencapai Digital Economy Ecosystem

dikarenakan masih banyak UMKM yang belum mengerti dan terbuka wawasannya

terkait dengan digitalisasi. Selain itu, masih banyak pula UMKM yang belum

konsisten dalam mengikuti pelatihan pendidikan serta kurangnya kesadaran untuk

mempraktekan nateri pelatihan untuk usaha UMKM sendiri.

9
Pedoman Public Relation dalam pengendalian kegiatan CSR perlu

diperhatikan secara mendetail dengan mengatur konsep informasi yang selaras

dengan tujuan perusahaan, memantau kegiatan dan hasil kegiatan yang bermakna

pada pencapaian tujuan, perencanaan, pengendalian dalam jangka pendek maupun

jangka panjang menentukan target standarisasi pencapaian program agar mampu

terlaksana secara maksimal.

Dari pembahasan yang telah diuraikan, berdasarkan hambatan yang terjadi

maka penulis menentukan judul penelitian “KETERLIBATAN PROGRAM

CORPORATE SOCIAL RESPONBILLITY (CSR) DALAM

MENGEMBANGKAN UMKM OLEH BRINCUBATOR” serta peranan Public

Relations dalam mendukung program CSR agar menciptakan komunikasi dua arah

secara maksimal guna meningkatkan citra perusahaan dan pemerintah dimata

masyarakat terutama pelaku dalam usaha UMKM. Dengan rumusan masalah

mengidentifikasi hambatan yang terjadi selama kegiatan berlangsung, menganalisis

peranan Public Relations dalam pelaksanaan kegiatan CSR, menentukan strategi dan

solusi yang tepat untuk meminimalisir hambatan yang mungkin terjadi agar dapat

efektif dan efisien.

10
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh program CSR BRIncubator bagi para pelaku bisnis

UMKM?

2. Menganalisis sejauh mana pengaruh peranan PR dalam kegiatan

BRIncubator?

3. Menganalisis strategi apa saja yang dilakukan dalam mencapai tujuan dari

program BRIncubator?

C. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari beberapa uraian penjelasan yang dijabarkan pada latar belakang, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Masih banyak UMKM yang belum paham mengenai digitalisasi yang

dimana para pelaku UMKM masih banyak yang belum memenuhi kriteria

program dari CSR

2. Belum efektifnya pola kemitraan antara korporasi dengan para pelaku

usaha serta pengembangan belum sesuai

3. Koordinasi antara Stakeholder belum optimal

4. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang dimana menjadi hambatan

dalam menjalankan program CSR ini

11
5. Pandangan para pelaku usaha mengenai program CSR yang dianggap

bahwa program ini merupakan bantuan dari pemerintah ataupun dari

perusahaan yang sifatnya Bantuan Langsung Tunai (BLT) sehingga

perspektif tersebut membuat para pelaku usaha tidak perlu melakukan

perencanaan matang mengenai usahanya.

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat diketahui tujuan penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh program CSR BRIncubator bagi para pelaku

bisnis UMKM

2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh peranan PR dalam kegiatan

BRIncubator

3. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan dalam mencapai tujuan

dari program BRIncubator

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikaan sumbangan

pemikiran atau memperkaya konsep-konsep, teori-teori, dan pengetahuan dari

12
penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu dalam suatu penelitian terutama

dalam mempelajari sejauh mana manfaat CSR terhadap para pelaku UMKM.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pembaca : Dapat menambah wawasan dan pemikiran tentang

penerapan Corporate Social Responsibillity (CSR).

b. Bagi Penulis : Dapat menambah wawasan dan menambah pengalaman

dalam kemampuan penelitian

F. METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “PENERAPAN

KONSEP CORPORATE SOCIAL RESPONBILLITY DALAM

MENGEMBANGKAN UMKM OLEH PT. BANK RAKYAT INDONESIA

MELALUI PROGRAM BRINCUBATOR” ini adalah pendekatan kualitatif.

Menurut Eko Sugiarto dalam bukunya yang berjudul Menyusun Proposal Penelitian

Kualitatif Skripsi dan Tesis. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-

temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya

dan bertujuan mengungkapkan gejala secara holistic-konteksual melalui

pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan dari penelitian sebagai

13
instrumen kunci.6 Data yang dihasilkan berupa data kualitatif yang dikembangkan

dengan metode deskriptif.

“Metode deskriptif adalah jenis metode penelitian yang memberikan gambaran

atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan objek yang

diteliti”7 . Dengan pendekatan kualitatif ini, penulis berharap dapat menggambarkan

bagaimana bentuk dan mekanisme implementasi Corporate Social Responsibility

(CSR) di PT. Bank Rakyat Indonesia melalui program BRINCUBATOR. Yang

tentunya dapat dijelaskan melalui data deskriptif yang diperoleh dalam penelitian ini

dimana diantaranya berupa hasil wawancara terhadap informan yang secara langsung

ikut ambil bagian dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR)

di PT. Bank Rakyat Indonesia melalui program BRINCUBATOR ini dan observasi

atau penelitian langsung ke lapangan.

2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Menurut

Creswell, penelitian kualitatif merupakan cara untuk menggali dan memahami makna

dari banyak individu atau kelompok orang yang diduga berasal dari isu sosial atau

kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan banyak tugas penting, seperti

6
Eko Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta: Suaka
Media, 2015), hal. 8
7
Ronny Kountur, Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2005), hal.
105

14
mengajukan pertanyaan dan prosedur, mengumpulkan data spesifik dari peserta,

meringkas dan menganalisis data dari topik tertentu hingga topik umum, dan

menjelaskan makna data. Laporan akhir studi memiliki struktur atau kerangka kerja

yang fleksibel. Siapa pun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus

menggunakan perspektif penelitian induktif, fokus pada makna individu dan

menerjemahkan kompleksitas masalah.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, penelitian ini akan berisikan tentang

dapat menggambarkan bagaimana bentuk dan mekanisme penerapan Corporate

Social Responsibility (CSR) di PT. Bank Rakyat Indonesia melalui program

BRINCUBATOR.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan penelitian ini penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan

dalam pengujian menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Pengamatan: Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengamati

kegiatan UMKM selama program BRINCUBATOR berlangsung.

2. Studi Literatur: Studi literatur dalam penelitian ini meliputi studi kepustakaan

dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan Corporate Social

Responsibillity (CSR). Dengan cara tersebut peneliti dapat mengumpulkan

dan mendapatkan data – data, informasi, konsep yang bersifat teoritis dari

15
jurnal, buku – buku bahan kuliah dan referensi dari internet yang berkaitan

dengan permasalahan

3. Wawancara: Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara

menanyakan sesuatu kepada seorang responden, caranya dengan bercakap-

cakap secara tatap muka dengan CSR Section Head. Pada penelitian ini

wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.

4. Teknik Analisis data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat atau narasi

yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Peneliti menggunakan teknik analisis

data kualitatif menurut metode Miles dan Huberman yaitu melakukan analisis

interaktif pada tahapan sebagai berikut8:

a. Pengumpulan Data Mengumpulkan data melalui metode-metode tersebut di

atas, yaitu melalui studi pustaka, observasi dan wawancara mendalam dengan

penyedia informasi.

b. Reduksi Data Pilih, fokuskan, dan perhatikan penyederhanaan proses data dari

semua data yang telah diperoleh. Setelah itu mengumpulkan data-data penting

tersebut menjadi satu data dan mengklasifikasikannya menjadi data yang lebih

spesifik

8
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. hlm.
14-21 38

16
c. Penyajian Data Atur proses untuk memfasilitasi analisis data. Data diurutkan

berdasarkan kelompok dan kategori

d. Penarikan Kesimpulan Buatlah kesimpulan yang konsisten tentang

penggunaan masalah penelitian bahasa deskriptif. Peneliti menggunakan

metode triangulasi sumber, yaitu menganalisis jawaban subjek dengan

mengecek kebenaran dengan data empiris yang tersedia. Di sini, jawaban

subjek akan diperiksa dengan dokumen yang ada. Triangulasi sumber adalah

membandingkan kembali kredibilitas informasi yang diperoleh dari berbagai

sumber.

5. Populasi dan Sample

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sample yang digunakan yaitu Teknik

Non-Probability Sample adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling peneliti

menggunakan metode sampling aksidental (accidental sampling). Menurut Santoso

dan Tjiptono (2001:89) accidental sampling (convenience sampling) adalah prosedur

sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau

diakses. Sampel penelitan yang digunakan dalam penelitian harus memiliki

kriteriakriteria sebagai berikut :

17
1. Merupakan karyawan aktif di PT. Bank Rakyat Indonesia

2. Merupakan seorang Public Relations perusahaan yang membuat program


CSR BRIncubator

3. Memiliki lokasi /sarana yang bisa diamati oleh peneliti

6. Metode Triangulasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian yang berjudul

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Bank Rakyat Indonesia

melalui program BRINCUBATOR ini menggunakan teknik pengumpulan data milik

moleong yaitu teknik pengumpulan data triangulasi atau gabungan. “Triangulasi

adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”.9

Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data gabungan yang terdiri dari

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan penggunaan teknik pengumpulan

data triangulasi ini, peneliti sebenarnya tidak hanya mengumpulkan data saja, tetapi

juga sekaligus menguji redibilitas data tersebut.

9
Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian: Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta: CV. Solusi Distribusi,
2015), Hal. 88 48

18
G. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada 5 Desember 2022 sampai 8 Desember 2022.

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive, dengan

pertimbangan bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia memiliki program CSR yang

mampu mengembangkan UMKM.

19
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PUBLIC RELATIONS

Kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat yang sering disebut dengan humas

atau Public Relations pada hakekatnya adalah suatu kegiatan yang pasti dilakukan

oleh setiap lembaga, baik kedinasan maupun swasta maupun lembaga ekonomi

komersial. Public Relations merupakan semua bentuk komunikasi yang terencana

dengan baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua

khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan ada

saling pengertian (Jefkins, 2004: 10). Definisi Public Relations yang diambil dari The

British Institute of Public Relations yaitu: “Public Relations practice is delibrate,

planned and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between

an organization and its public.” (Praktik Public Relations adalah memikirkan,

merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling

pengertian antara organisasi dan publiknya) (dalam Ruslan, 2014:15).10

Dari beberapa pengertian Public Relations menurut para ahli dapat disimpulkan

bahwa Public Relations merupakan proses aktivitas manajemen komunikasi untuk

10
Rindu Rahmadini. Aktivitas Employee Relations Dalam Membina Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt.
Pertamina (Persero) Ru Ii Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis). Jom Fisip
Vol. 4 No. 1 - Februari 2017.

20
menciptakan mutual understanding antara organisasi dan publiknya. Untuk mencapai

tujuan tersebut, prinsip kesetaraan dan kesederajatan dalam setiap program

komunikasi menjalin relasi publik merupakan pijakan awal.

Tujuan dari Public Relations adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan

sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh

perusahaan. (Mulyana,2007). Peranan praktisi Public Relations dalam suatu

organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi Public

Relations. Sebagai salah satu pelaksana program Corporate Social Responsibility

(CSR), Public Relations mempunyai peran yang sangat penting, baik internal maupun

eksternal perusahaan. Oleh karena itu, apabila kegiatan Public Relations dilakukan

dengan baik, pasti akan menghasilkan suatu kerja sama yang baik bagi keduanya.

B. PERAN PUBLIC RELATIONS

Peran (role) menurut kamus besar bahasa Indonesia arti kata peran adalah

tindakan yang dilakukan dalam sebuah permainan, permainan disini dapat diartikan

sebagai masalah yang dihadapi sebuah organisasi atau perusahaan. Fungsi Public

Relations sendiri adalah sebagai tokoh yang memiliki tugas untuk mengatasi masalah

yang ada di lingkungan organisasi atau perusahaan. Menurut Ruslan (2012:20)

peranan praktisi Public Relations dalam organisasi dapat dibagi menjadi empat

kategori;

21
1. Expert Prexcyber (Penasehat Ahli), seorang praktisi public relation yang

berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencari

solusi dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan publiknya.

Hubungan praktisi public relation dengan manajemen organisasi, seperti

hubungan antara dokter dengan pasiennya. Artinya pihak manajemen hanya

bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan

atau usulan dari pakar public relation tersebut dalam memecahkan dan

mengatasi persoalan yang tengah dihadapi organisasi bersangkutan

2. Communication Facilitator (Fasilitator Komunikasi), dalam hal ini praktisi

Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator yang

bertindak membantu pihak manajemen mendengar apa yang diinginkan dan

diharapkan oleh publiknya. Dengan komunikasi timbal balik diharapkan

dapat tercipta saling pengertian, percaya, menghargai, mendukung, dan

toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

3. Problem Solving Process Facillitator (Fasilitator Pemecah Masalah),

peranan Public Relations dalam proses pemecahan persoalan merupakan

bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan

organisasi baik sebagai penasehat hingga mengambil tindakan dalam

mengatasi permasalahan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan

professional. Dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi maka akan

22
dibentuk suatu tim yang mengkoordinir praktisi ahli Public Relations dengan

melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam suatu tim khusus untuk

membantu organisasi, perusahaan, dan produk ditengah didera krisis

tertentu.11

C. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab perusahaan kepada para

pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan

memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan

lingkungan (Triple Bottom Line) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan

berkelanjutan (Menurut Wibisono, 2007: 4).12

Gambar 1 Triple Bottom Line CSR


Sumber: powerhousegrowers.com, 2011

11
Elvinaro Ardianto 2009. Public Relations Praktis. Bandung:Widya Padjajaran
12
Isa Wahyudidan Azheri Busyra. 2011. Corporate Sosial Responsibility: Prinsip Pengaturan dan
Implementasi . Malang: Setara Pres.

23
Sementara itu konsep CSR yang di usung oleh Coombs dan Holladay (2012)

adalah konsep triple bottom line yang dikemukakan oleh John Elklinton yang

memiliki tiga landasan utama jika sebuah perusahaan ingin sustainable yaitu,

perusahaan selain mengejar keuntungan (profit), perusahaan juga harus

memperhatikan kesejahteraan masyarakat (people) dan menjaga kelestarian

lingkungan terutama lingkungan sekitar perusahaan beroperasi (planet)13. (Brooks)

Sedangkan pengertian CSR menurut Wahyu & Azheri (2008: 143) CSR

sebagai tanggung jawab suatu organisasi atau perusahaan atas dampak dari keputusan

dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan melalui perilaku transparan dan

etis..14. Dari beberapa pengertian menurut ahli dapat disimpulkan bahwa CSR

merupakan komitmen perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial atas

dampak kegiatan perusahaan untuk bertindak etis dan berkontribusi untuk

meningkatkan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan

komunitas luas.

Konsep CSR melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah,

perusahaan dan komunitas masyarakat setempat yang bersifat aktif dan dinamis.

Kemampuan perusahaan dalam meningkatkan taraf kesejahteraan lingkungan

13
W.T. Coombs,, & Holladay, S. J. (2012). Managing Corporate Social Responsibility: A
Communication Approach. UK: A John Wiley & Sons, Ltd.
14
Budi Hendrik Untung. 2009. Corporate Sosial Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

24
masyarakat perlu dikaji agar mampu memberikan manfaat positif. Adapun beberapa

manfaat bagi perusahaan dari kegiatan CSR, yaitu sebagai berikut :

1. Berupa pengurangan resiko dan tuduhan tidak pantas yang diterima

perusahaan

2. Sebagai pelindung dan membantu perusahaan meminimalisir dampak

buruk yang diakibatkan oleh krisis, adanya keterlibatan dan kebanggaan

karyawan secara konsisten melakukan upaya – upaya untuk membantu

meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan

lingkungan sekitar, dan adanya konsisten akan mampu memperbaiki dan

mempererat hubungan antara perusahaan dengan para stakeholder.

D. DAYA SAING UMKM

Daya saing merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan

yang lebih tinggi untuk pemegang saham serta keberlanjutan usaha di era persaingan

Internasional (Siriphattrasophon & Piriyatanarak, 2013). Ukuran daya saing UMKM

yang banyak digunakan adalah kualitas produk, pelayanan pelanggan, differensiasi

dan inovasi, harga yang kompetitif, pengendalian biaya, penawaran sesuai selera

konsumen, melayani ceruk pasar (Valerijs & Sergejs, 2011). Tipe tanggung jawab

25
sosial akan disesuaikan dengan jenis stakeholder yang akan dilayani. Nilai-nilai yang

diharapkan terbentuk akan disesuaikan dengan jenis stakeholdernya (Jamali, 2008).15

Tabel 1 Community Stakeholder dan Kegiatan CSR

Tujuan Nilai-Nilai yang Key Business Practice


diharapkan

Penciptaan Nilai Tambah  Memupuk hubungan  Sumbangan Finansial


untuk Masyarakat timbal balik antara  Innovative Giving
korporasi dan  Dukungan Program
masyarakat Pendidikan dan
 Berinvestasi dalam pelatihan Kerja
komunitas dimana  Community Volunteer
perusahaan beroperasi
 Meluncurkan kegiatan
pengembangan
masyarakat
 Mendorong partisipasi
karyawan dalam proyek
masyarakat
Program Sumber: Jamali (2008)

E. PENGEMBANGAN UMKM MELALUI CSR

Dalam mengembangkan UMKM terdapat beberapa hambatan yang dihadapi baik

dalam sisi pengembangan maupun UMKM itu sendiri. Dari permasalahan yang

15
Eviatiwi Kusumaningtyas Sugiyanto, Sri Yuni Widowati Ratna Wijayanti. Pola Pengelolaan
Program CSR untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM. Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2,
Desember 2017, pp 240-249 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524. 2017.

26
dihadapi UMKM terdapat solusi sehingga ada beberapa aspek yang perlu

ditingkatkan dari UMKM (Budiarto , 2017: 99-102) yaitu :

(1) Pasar, aspek pasar ini perlu diperkuat oleh UMKM karena aspek ini

merupakan hal yang perlu diperhatikan terutama di Indonesia. Masalah –

masalah yang dihadapi oleh UMKM; akses informasi pasar, standar kualitas

pasar, produk inovatif sesuai selera pasar, peluasan konsumen sasaran.

(2) Teknologi dan inovasi, aspek ini sangat berperan dalam pertumbuhan

ekonomi. UMKM perlu memilah teknologi yang tepat untuk digunakan untuk

mengembangkan usahanya.

(3) Permodalan, aspek ini merupakan aspek penunjang yang esensial untuk

meningkatkan produktifitas serta efisiensi

(4) Manajemen, ini merupakan hal terpenting dalam mengembangkan suatu

usaha. Manajemen harus dapat memperlihatkan sikap adaptif terhadap

persoalan global yang dihadapi dan memperhatikan pesaing lain.

F. PROGRAM BRINCUBATOR

Program BRIncubator merupakan pemberian akses pembiayaan dan peningkatan

kapasitas UMKM secara digital dan fokus pada validasi ekspor. Fokus program ini

kepada sektor parawisata, pertanian sub sektor kuliner, fashion dan kriya.

BRIncubator dilaksanakan dengan menggandeng para pakar UMKM baik taraf lokal

27
maupun nasional. Melalui acara ini diharapkan para pelaku UMKM bisa

mendapatkan nilai tambah yang signifikan karena mendapatkan pengetahuan yang

lebih real dan konkret dalam menjalankan bisnis UMKM. Ada 4 tahapan yang dilalui

oleh para UMKMm yang masuk dalam program inkubasi :

(1) Para pelaku UMKM bisa memiliki kecakapan dalam hal keuangan

(2) Para pelaku UMKM ditargetkan dapat mengelola bisnis secara manajerial

sebagai contoh membuat SOP untuk proses produksi

(3) Akselarasi yaitu mulai dikenalkan cara penggunaan channel promosi agar

lebih menjual misalnya penggunaan media sosial dan memanfaatkan trik

digitalisasi dalam berjualan

(4) Rapid Growth yaitu UMKM diharapkan saling bekerjasama dalam

dampingan penyelenggara program selama 3 bulan hingga siap eskport.16

16
Sharon Rose Widjaja, Susilowati Natakoesoemah. Penerapan Konsep Corporate Social
Responsibility dalam Mengembangkan UMKM melalui Program BRIncubator. Tahun 2021

28
BAB III
OBJEK PENELITIAN

Dalam melakukan sebuah penelitian yang pertama kali diperhatikan adalah

objek penelitian yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (BRI). Objek penelitian dalam tugas akhir ini adalah mengenai penerapan

konsep CSR dalam mengembangkan UMKM oleh PT. Bank Rakyat Indonesia

melalui program BRIncubator..

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang

terbesar di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwakerto, Jawa Tengah

oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember 1895. Sejak tanggal 1

Agustus 1992 berdasarkan undang – undang perbankan No.7 tahun 1992 dan

peraturan pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan

terbatas.

Gambar 2 Kantor BRI

29
Dalam menjalankan aktivitas operasional, Bank BRI berpedoman pada visi

dan misi yang membantu perusahaan untuk tetap fokus dalam meraih pencapaian

keberhasilan. Visi dan misi membantu Bank BRI untuk selalu berupaya mencapai

idealism dengan mengingatkan manajemen serta karyawan bahwa mereka bekerja

sama demi tujuan-tujuan yang sama, yang akan menjadi sumbangan dalam

keberhasilan jangka panjang perusahaan.17

VISI
“ Menjadi bank komersial terkemuka yang mengutamakan kepuasan nasabah”

MISI
- Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan

kepada segmen mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan

ekonomi masyarakat

- Memberikan pelayanan prima dengan focus kepada nasabah melalui sumber daya

manusia yang professional dan memiliki budaya berbasis kinerja (performance-

driven culture), teknologi informasi yang handal dan future ready, dan jaringan

kerja konvensional maupun digital yang produktif dengan menerapkan prinsip

operational dan risk management excellence.

17
Https://bri.co.id/documents/20123/56789/CP_Bank_BRI_27Juni (diakses pada tanggal 7 Januari
2023, pukul 01:48 )

30
- Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak – pihak yang

berkepentingan (stakeholder) dengan memperhatikan prinsip keuangan

berkelanjutan dan praktik good corporate governance yang sangat baik.

31
DAFTAR PUSTAKA

Kurniasari, Netty Dyah. Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (untuk

Meningkatkan Produktivitas Usaha Mikro, Kecil Menengah di Madura) Vol. 9,

No 1. Juni: 2015

Rahmadini, Rindu. Aktivitas Employee Relations Dalam Membina Kinerja Karyawan

(Studi Pada Pt. Pertamina (Persero) Ru Ii Sungai Pakning Kecamatan Bukit

Batu Kabupaten Bengkalis). Jom Fisip Vol. 4 No. 1 - Februari 2017.

Elvinaro ,Ardianto 2009. Public Relations Praktis. Bandung:Widya Padjajaran

Wahyudi,Isa dan Busyra,Azheri. 2011. Corporate Sosial Responsibility: Prinsip

Pengaturan dan Implementasi . Malang: Setara Pres.

Coombs W.T & S. J. Holladay (2012). Managing Corporate Social Responsibility: A

Communication Approach. UK: A John Wiley & Sons, Ltd.

Untung ,Budi Hendrik. 2009. Corporate Sosial Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

Sugiyanto,Eviatiwi Kusumaningtyas, Wijayanti,Sri Yuni Widowati Ratna. Pola

Pengelolaan Program CSR untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM. Dinamika

Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 240-249 p-ISSN: 1410-

9859& e-ISSN: 2580-8524. 2017.

Widjaja Sharon Rose, Natakoesoemah,Susilowati. Penerapan Konsep Corporate

Social Responsibility dalam Mengembangkan UMKM melalui Program

BRIncubator. Tahun 2021

32
Hamdidan Santoso, 2007:16. Metode Penelitian Kuantitatif dan Aplikasi dalam

Pendidikan.Yogyakarta : Dee Publish.

https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita/upaya-pemerintah-untuk-

mmemajukan-umkm-indonesia

https://bumn.go.id/responsible/info/rumah-kreatif-bumn-rkb-5d

https://rumah-bumn.id/about

https://blog.olahkarsa.com/keterlibatan-program-csr

Https://bri.co.id/documents/20123/56789/CP_Bank_BRI_27Juni

33

Anda mungkin juga menyukai