(Makalah) Muhammad Yusuf
(Makalah) Muhammad Yusuf
Disusun Oleh :
MUHAMMAD YUSUF
1931041077
PJKR C 19
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Salam dan selawat serta keselamatan kepada Rasulullah Saw, para sahabat dan
tabiin yang telah membawa kita ke alam yang penuh dengan pancaran Ilahi.
Sehingga penulis dapat merampungkan makalah ini yang berjudul “Jenis-jenis
Cedera Olahraga dan Penyebab Terjadinya Cedera Olahraga”.
Selama penulisan makalah ini, penulis di bantu oleh referensi materi dari
Internet. Namun demikian, berkat kesungguhan, ketabahan, dan keteguhan hati
penulis, serta doa yang tulus atas ke hadirat-Nya maka semuanya dapat teratasi
dengan baik.
Akhirnya tidak ada manusia yang tidak luput dari kekhilafan dan
kesalahan. Demikian pula tak ada pekerjaan manusia yang sempurna. Mungkin
saja didalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab
itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini.
Muhammad Yusuf
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR…………………….
……………………………………..................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..
………………………………………………………….............................1
B. Rumusan Masalah
…………………………………………………….............................1
C. Tujuan …………………….
……………………………………………...................................2
BAB IIPEMBAHASAN
B. Saran
………………………………………………………………….................
................44
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………….....................
..........45
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cedera olahraga merupakan segala bentuk kegiatan melampaui batas
ambang kemampuan tubuh sebagai akibat berolahraga.secara pisikologis cedera
olahraga terjadi akibat tidak keseimbangan antar beben kerja dengan kemampuan
jaringan tubuh yang melakukan aktivitas olahraga. Pada umumnya penyebab
terjadinya cedera olahraga antara lain kurang pemanasan sebelum berolah raga
terutama jelang pertandingan menuntut banyak gerakan eksplosif.
Menurut Wibowo ( 1995: 11) mengatakan; “Cedera olahraga (sport injury)
yaitu segala macam cedera yang timbul, baik pada waktu latihan maupun pada
waktu berolahraga (pertandingan) ataupun sesudah pertandingan “. Yang biasa
terkena adalah tulang, otot, tendo serta ligament dengan demikian pengetahuan
tenang cedera olahraga berguna untuk mempelajari cara terjadinya cedera
olahraga.
Mengobati / menolong / menanggulangi (kuratif) serta tindakan preventif
(pencegahan). Biasanya cara yang efektif dalam mengatasi cedera adalah dengan
memahami beberapa jenis cedera dan mengenali bagian tubuh kita memberi
respond terhadap cedera tersebut.hal ini juga,dapat memahami tubuh sehingga kita
dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan untuk mencegah terjadinya cedera,
Untuk mengidentipikasi suatu cedera agar tidak lebih parah, yang dilakukan
adalah dengan diberi penangan yang secara professional.
A. Rumusan Masalah
1
1. Apa itu Cedera Otak ?
2. Bagian-bagian Tubuh Yang Sering Mengalami Cedera Olahraga?
3. Apa Jenis-Jenis Cedera Olahraga?
4. Apa Cara Mencegah Cedera Parah?
5. Apa Tanda-Tanda Reaksi Radang Setempat Akibat Cedera Olahraga?
B. Tujuan
1. mengetahui jenis-jenis cedera Serdang saat menghadapi latihan maupun
pertandingan.
2. Mengetahui macam macam cedera
3. Mengetahui bagian tubuh yang sering terkena cedera
4. Mengetahui apa itu cedera radang
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cedera Olahraga
Cedera olahraga merupkan segala bentuk kegiatan melampaui batas
ambang kemampuan tubuh sebagai akibat berolahraga.secara pisikologis cedera
olahraga terjai akibat tidak keseimbangan antar beben kerja dengan kemampuan
jaringan tubuh yang melakukan aktivitas olahraga. Pada umumnya penyebab
terjadinya cedera olahraga antara lain kurang pemanasan sebelum berolah raga
terutama jelang pertandingan menuntut banyak gerakan eksplosif.
Menurut Wibowo ( 1995: 11) mengatakan; “Cedera olahraga (sport injury)
yaitu segala macam cedera yang timbul, baik pada waktu latihan maupun pada
waktu berolahraga (pertandingan) ataupun sesudah pertandingan “.
Yang biasa terkena adalah tulang, otot, tendo serta ligament dengan
demikian pengetahuan tenang cedera olahraga berguna untuk mempelajari cara
terjadinya cedera olahraga. Mengobati / menolong / menanggulangi (kuratif) serta
tindakan preventif (pencegahan).
Biasanya cara yang efektif dalam mengatasi cedera adalah dengan
memahami beberapa jenis cedera dan mengenali bagian tubuh kita memberi
respond terhadap cedera tersebut.hal ini juga,dapat memahami tubuh sehingga kita
dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan untuk mencegah terjadinya cedera,
Untuk mengidentipikasi suatu cedera agar tidak lebih parah, yang dilakukan
adalah dengan diberi penangan yang secara professional.
Ada beberapa igame yang menyebakan terjadinya cedera yaitu
1. igame internal diantaranya postur tubuh (malalignment), beban berlebih,
kondisi fisik, ketidakseimbangan otot, koordinasi gerakan yang salah, dan
kurangnya pemanasan.
3
2. igame eksternal diantaranya karena alat-alat olahraga, keadaan lingkungan,
olahraga body contact dan
3. overuse akibat penggunaan otot berlebihan atau terlalu lelah.
Risiko cedera bisa juga dialami oleh pemain bola basket, sehingga
pengetahuan tentang cedera yang terjadi pada permainan bola basket harus
dimiliki oleh seorang pemain bola basket. Seperti hasil penelitian dari Borowski
LA, Yard EE, Fields SK dan Comstock RD dari NCBI (2008: 1) cedera olahraga
yang terjadi pada cabang bola basket sebagai berikut: Ankle (39,7 %), lutut (14,7
%), kepala (13,6 %), lengan dan tangan (9,6 %), dan kaki bagian atas (8,4 %).
Diagnosis yang paling sering adalah cedera igament terkilir (44,0 %), strain otot
dan tendon (17,7 %), memar (8,6 %), patah 3 tulang (8,5 %), dan gegar otak (7,0
%). Dilihat dari hal tersebut cabang olahraga bola basket sangat rentan terhadap
terjadinya cedera.
Cedera-cedera di atas dialami pula oleh pemain bola basket saat mengikuti
kejuaraan Pekan Olahraga (POR) pelajar di Kabupaten Bantul. Observasi
lapangan yang dilakukan penulis tanggal 1-7 Maret pada Pekan Olahraga (POR)
pelajar pada cabang olahraga bola basket, antara lain :
1. Cedera yang ditemui pada Pekan Olahraga (POR) pelajar adalah cedera ankle,
cedera lutut, cedera jari tangan.
2. Cedera yang sering dialami menurut urutannya; cedera ankle, cedera lutut,
cedera jari tangan.
3. Pemain mengalami cedera yang disebabkan benturan dengan lawan maupun
alat atau fasilitas.
4. Cedera yang dialami pemain karena melakukan gerakan yang salah dan
mengalami kelelahan.
Menurut Ali Satya Graha dan Bambang Priyonoadi (2009: 45) cedera
adalah kelainan yang terjadi pada tubuh yang mengakibatkan timbulnya nyeri,
panas, merah, bengkak, dan tidak berfungsi dengan baik
4
pada otot, tendon, ligamen, persendian, ataupun tulang akibat aktivitas yang
berlebih atau kecelakaan.
Cedera merupakan rusaknya jaringan (lunak/keras) disebabkan adanya
kesalahan teknis, benturan, atau aktivitas fisik yang melebihi batas beban latihan,
yang dapat menimbulkan rasa sakit dan akibat dari kelebihan latihan melalui
pembebanan latihan yang terlalu berat sehingga otot dan tulang tidak lagi dalam
keadaan anatomis (G.La. Cava, 1995: 145). Bagian tubuh yang mengalami
cedera akibat gaya yang bekerja melampaui kemampuan tubuh akan ada respon
yang mencolok dari tubuh tersebut.
Diungkapkan oleh Ali Satya Graha dan Bambang Priyonoadi (2009: 46),
Tanda-tanda peradangan pada cedera jaringan tubuh yaitu :
1. Kalor atau panas terjadi karena meningkatnya aliran darah ke daerah yang
cedera.
2. Tumor atau bengkak disebabkan adanya penumpukan cairan pada daerah
sekitar jaringan yang cedera.
3. Rubor atau merah karena adanya pendarahan.
4. Dolor atau rasa nyeri karena terjadi penekanan pada saraf akibat penekanan
baik otot maupun tulang.
5. Funcitiolaesa atau tidak bisa digunakan lagi, karena kerusakan cederanya
sudah berat
1. Atok Iskandar (1994;13) cedera adalah suatu gaya-gaya bekerja
pada tubuh atau sebagian dari tubuh yang melampui kemampuan tubuh
untuk mengatasinya. Gaya-gaya ini berlangsung dengan cepat atau
jangka lama.
2. Hardianto Wibowo (1995; 11) yang dimaksud dengan cedera olahraga
(Sport Injures) adalah segala macam cedera yang timbul, baik pada
waktu latihan maupn pada waktu olahraga (pertandingan) ataupun
sesudah pertandingan.
5
3. Menurut Garisson (2001: 320-321) faktor penyebab terjadinya cedera
olahraga adalah: (a) Faktor instrinsik yang meliputi: kelemahan
jaringan, fleksibilitas, kelebihan beban, kesalahan biomekanika,
kurangnya penyesuaian, ukuran tubuh, kemampuan kinerja, gaya
bermain (b) Faktor ekstrinsik yang meliputi: perlengkapan yang salah,
atlet lain, permukaan bermain, cuaca.
Cedera dalam dunia olahraga dapat dikategorikan menjadi tiga
tingkatan, yaitu: cedera ringan/cedera tingkat pertama, cedera
4. sedang/cedera tingkat kedua, dan cedera berat/cedera tingkat ketiga.
Dengan memiliki pengatahuan tentang cedera dapat berguna untuk
mempelajari cara terjadinya cedera,
mengobati/menolong/menanggulangi (kuratif) serta tindakan
pencegahan (preventif).
Jones (1996; 53) mengemukakan bahwa dalam Ilmu
kesehatan diutamakan tindakan preventif (pencegahan) daripada
tindakan kuratif (pengobatan) karena:
C. Mencegah memerlukan biaya yang lebih ringan daripada
mengobati.
D. Jika tindakan pengobatan tidak sempurna akan menimbulkan cacat/
invalid.
E. Selama sakit dapat mengurangi produktivitas.
7
Sudah pernah atau sering keseleo sebelumnya
Memiliki otot yang lemah di sekitar pergelangan kaki
Memiliki riwayat keluarga akan kelainan di pergelangan kaki
2. Pangkal Paha
Cedera lainnya yang sering terjadi saat beraktivitas fisik adalah pangkal
paha tertarik, yang terjadi akibat beban berlebih pada otot di area pangkal paha.
Ketika otot-otot tersebut menegang terlalu cepat maupun dipaksa, otot bisa
meregang secara berlebihan maupun robek.
Tarikan pada pangkal paha sering terjadi pada jenis olahraga yang
memerlukan banyak lompatan dan lari, spesifiknya adalah gerakan meloncat atau
perubahan posisi mendadak. Contohnya adalah sepak bola dan hoki.
3. Paha Belakang
Jenis cedera yang dimaksud adalah cedera hamstring, yaitu cedera pada
sekumpulan otot yang terletak di belakang paha (otot hamstring).
Cedera bisa terjadi jika tarikan otot melebihi kemampuannya untuk
meregang. Bisa akibat gerakan yang tiba-tiba maupun bertahap, atau bisa juga
akibat gerakan yang perlahan tapi terjadi tarikan atau beban berlebih.
Contoh gerakan yang sering menyebabkan cedera hamstring adalah
melompat, sprint, atau lunge.
4. Betis
Apakah betis terasa nyeri saat berlari mengejar kereta atau sedang tak
melakukan apa-apa? Mungkin jaringan betis mengalami peradangan (akibat
robekan otot mikro), sehingga menyebabkan nyeri.
8
Penyebabnya bisa karena kondisi telapak kaki datar, sepatu yang tidak pas
dengan tipe kaki, olahraga tanpa peregangan terlebih dulu, atau kelemahan di otot
perut, panggul, atau pergelangan kaki
5. Lutut
11
1. Fraktur petinju
Yang pertama adalah fraktur petinju. Ini merupakan fraktur yang terjadi di
tulang metacarpal. Biasanya, cedera ini timbul akibat meninju benda yang
keras dan tidak bergerak, ungkap laman The Physio Company.
Apa yang terjadi jika kita mengalami fraktur petinju? Kita akan
merasakan sakit dan bengkak di tulang di bawah jari-jari. Selain itu, kita
akan kesulitan menggerakkan jari-jari dan muncul memar. Setidaknya,
cedera ini dialami oleh 20 persen petinju.
2. Dislokasi bahu
Cedera ini ditandai dengan perubahan penampilan bahu, timbul rasa
sakit, dan bahkan bisa sulit bergerak apabila dibiarkan. Setidaknya, ada
tiga variasi dislokasi bahu, yaitu anterior, dislokasi posterial, dan
dislokasi inferior. Dislokasi bahu membutuhkan waktu pemulihan 12-
16 minggu
3. Luka dan memar
Meskipun tidak seserius cedera lain, luka dan memar justru paling sering
dialami oleh petinju. Cedera ini bisa terjadi di mana saja, tetapi yang paling
umum adalah di wajah. Biasanya, luka dan memar diakibatkan oleh hantaman
sarung tangan atau benturan kepala ke wajah, ungkap laman World Boxing
Association.
Penanganan luka cukup dengan dibersihkan dengan benar,
dikeringkan lalu dibalut. Sementara, memar bisa diatasi dengan kompres
dingin atau membungkus es dengan handuk dan ditempelkan ke area yang
terdampak, tutur laman The Physio Company.
4. Gegar otak
Bisa dibilang, gegar otak adalah salah satu cedera tinju yang paling
serius. Menurut studi berjudul "Contact Sport Concussion
12
Incidence" yang diterbitkan di The Journal of Athletic Training pada
tahun 2006, ditemukan bahwa tinju memiliki insiden gegar otak tertinggi,
yaitu 0,8 per 10 putaran pertandingan.
Dalam olahraga tinju, hidung adalah organ yang cukup rentan cedera.
Seperti yang dialami oleh petinju Mike Perry dalam pertandingan
melawan Vicente Luque di ajang UFC Fight Night 156. Ia mengalami
hidung patah yang cukup parah hingga menyebabkan ia sulit bernapas,
ujar laman Metro Sport.
Jika ini terjadi, pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah
mengompres hidung dengan es. Tujuannya untuk menghentikan
pendarahan, mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, tutur laman Short
Boxing. Setelahnya, kamu bisa pergi ke dokter dan melakukan sinar X
untuk melihat apakah ada tulang yang patah.
1. Fraktur petinju
Yang pertama adalah fraktur petinju. Ini merupakan fraktur yang terjadi di
tulang metacarpal. Biasanya, cedera ini timbul akibat meninju benda yang keras
dan tidak bergerak, ungkap laman The Physio Company.
13
Apa yang terjadi jika kita mengalami fraktur petinju? Kita akan merasakan sakit
dan bengkak di tulang di bawah jari-jari. Selain itu, kita akan kesulitan
menggerakkan jari-jari dan muncul memar. Setidaknya, cedera ini dialami oleh 20
persen petinju.
2. Dislokasi bahu
Selanjutnya, dislokasi bahu juga sering terjadi. Ini terjadi saat tulang
humerus (bagian atas lengan) menjauh dari skapula (tulang belikat), tutur laman
Physio Room. Pemisahan ini terjadi di sendi glenohumeral.
Cedera ini ditandai dengan perubahan penampilan bahu, timbul rasa sakit,
dan bahkan bisa sulit bergerak apabila dibiarkan. Setidaknya, ada tiga variasi
dislokasi bahu, yaitu anterior, dislokasi posterial, dan dislokasi inferior. Dislokasi
bahu membutuhkan waktu pemulihan 12-16 minggu.
Meskipun tidak seserius cedera lain, luka dan memar justru paling sering dialami
oleh petinju. Cedera ini bisa terjadi di mana saja, tetapi yang paling umum adalah
di wajah. Biasanya, luka dan memar diakibatkan oleh hantaman sarung tangan
atau benturan kepala ke wajah, ungkap laman World Boxing Association.
Penanganan luka cukup dengan dibersihkan dengan benar, dikeringkan lalu
dibalut. Sementara, memar bisa diatasi dengan kompres dingin atau membungkus
es dengan handuk dan ditempelkan ke area yang terdampak, tutur laman The
Physio Company
14
Setelah terjatuh, segera basuh luka dengan air mengalir lalu keringkan.
Setelahnya, oleskan obat antiseptik atau krim antibiotik, lalu balut dengan kain
kasa. Jika luka sudah mengering, lepas kain kasa dan biarkan terpapar udara.
Namun, jika luka ini parah, kamu perlu perawatan medis dengan cara dijahit atau
bahkan tindakan operasi.
Lecet di area selangkangan
15
Fraktur
Rata-rata usia pasien fraktur akibat bersepeda adalah 39,3 tahun. 86,5
persen dari semua kasus fraktur bersepeda terjadi di bagian atas tungkai, 10,8
persen terjadi di tungkai bawah dan 2,7 persen terjadi di tulang belakang atau
panggul. Lebih lanjut, 64,5 persen fraktur disebabkan karena kecelakaan lalu
lintas saat bersepeda.
Apabila kita lalai melatih otot bagian atas tubuh, maka akan menyebabkan
masalah muskuloskeletal dan nyeri. Untuk mencegahnya, latih otot lengan,
punggung dan perut. Kamu bisa melatihnya di pusat kebugaran atau gym. Selain
itu, kamu bisa melatih otot tubuh bagian atas dengan berenang.
Nyeri lututBiasanya, nyeri ini timbul ketika bersepeda dalam durasi lama
dan berlatih terlalu keras. Saat mengayuh, jaringan ikat akan tegang.
16
19
Di urutan pertama, cedera yang paling umum dialami oleh pemain sepak
bola adalah keseleo pada pergelangan kaki. Cedera ini menyumbang 17 persen
dari semua jenis cedera, baik saat pertandingan maupun saat berlatih, ungkap
laman Sports Health.
Apa penyebab keseleo pada pergelangan kaki? Biasanya, ini diakibatkan
ketika kita berlari lalu berhenti tiba-tiba atau melakukan perubahan arah,
menyebabkan pergelangan kaki berputar secara tidak wajar. Cedera ini bisa
disembuhkan dengan beristirahat sejenak, melakukan kompres es pada area yang
sakit dan melakukan gerakan ringan.
2. Cedera lutut
Cedera lutut juga sering dialami oleh pemain sepak bola. Ini karena sepak
bola tidak hanya melibatkan tendangan, tetapi mengharuskan pemain untuk
melakukan manuver, seperti berhenti mendadak atau berputar arah secara tiba-
tiba. Akibatnya, lutut dan ligamen mengalami tekanan yang ekstrem dan
menyebabkan cedera, jelas laman Very Well Fit.
Di antara berbagai jenis cedera lutut, cedera anterior cruciate
ligament (ACL) di bagian depan lutut adalah yang paling sering dialami. Ada 3
tingkat keparahan cedera lutut, yaitu keseleo ringan, robekan parsial dan robekan
total. Selain itu, karena ligamen lebih mudah ditarik daripada otot atau tendon,
ligamen di lutut sangat rentan terhadap kerusakan.
20
3. Cedera harmstring
Cedera harmstring adalah cedera pada otot atau tendon di bagian belakang
paha. Ini terjadi pada 12-16 persen kasus di antara cedera lainnya.
Cedera harmstring terjadi akibat lari sprint dan membutuhkan waktu pemulihan
sekitar 2-6 minggu, jelas laman Dr David Geier. Selain itu, cedera ini juga
memiliki tingkat kambuh yang tinggi, terutama pada beberapa minggu pertama
setelah kembali bermain.
Cara untuk mengatasi cedera harmstring adalah dengan beristirahat
sementara, sebisa mungkin hindari aktivitas fisik. Lalu, gunakan kompres dingin
dengan es dan kompres area cedera selama 20 menit setiap 2-3 jam sekali. Bisa
juga dengan membalut paha untuk membatasi pembengkakan dan gerakan yang
dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
4. Cedera meniskus
Meniskus adalah sepotong tulang rawan di lutut berupa bantalan dan
berfungsi untuk menstabilkan sendi serta melindungi tulang dari keausan.
Meniskus bisa robek dan cedera akibat manuver saat bermain sepak bola. Selain
itu, cedera meniskus juga bisa terjadi pada olahraga yang membutuhkan lompatan,
seperti bola voli dan basket.
Ini bisa terjadi ketika seseorang mengubah arah ketika berlari dan
memiliki risiko tinggi pada atlet yang berusia lebih tua. Lebih dari 40 persen dari
orang di atas usia 65 tahun memiliki cedera ini. Gejalanya adalah nyeri di lutut,
pembengkakan, kesulitan menekuk atau meluruskan kaki dan lutut memiliki
kecenderungan untuk macet atau terkunci.
5. Gegar otak
Bukan hanya cedera pada kaki, nyatanya pemain sepak bola juga rentan
terhadap gegar otak! Ini adalah cedera otak ringan yang terjadi
21
setelah tumbukan benda keras pada kepala. Gegar otak mengakibatkan perubahan
kondisi mental dan bisa menghilangkan kesadaran seseorang (pingsan), jelas
laman Health Line.
Olahraga yang rentan mengakibatkan gegar otak adalah sepak bola dan
tinju. Gegar otak biasanya tidak mengancam jiwa, tetapi bisa menyebabkan gejala
serius yang memerlukan perawatan medis. Gejala gegar otak termasuk bermasalah
dengan ingatan, pusing, sakit kepala, mual atau muntah, masalah
ketidakseimbangan tubuh dan lain-lain.
Terakhir, cedera juga bisa terjadi pada pergelangan tangan. Ini bisa terjadi
ketika pemain sepak bola kehilangan keseimbangan lalu terjatuh dan bertumpu
pada pergelangan tangannya. Ketika tangan menyentuh dan bertumbukan dengan
tanah, dapat mencederai otot dan ligamen lalu menimbulkan rasa nyeri.
Cedera pada pergelangan tangan bukan hanya umum dialami oleh pemain
sepak bola, tetapi juga pemain basket, baseball, penyelam,
pemain skateboard serta pemain ski. Gejala yang umum muncul adalah rasa sakit
atau nyeri, pembengkakan, robek di pergelangan tangan, memar dan lemah pada
area yang terdampak, jelas laman Web MD.
Nah, itulah 7 cedera yang umum dialami oleh pemain sepak bola. Apakah kamu
suka bermain sepak bola? Cedera mana sih yang paling sering kamu alami?
1. Cedera ringan atau tingkat I, ditandai dengan adanya robekan yang hanya
dapat dilihat menggunakan mikroskop, dengan keluhan minimal dan
hanya sedikit saja atau tidak mengganggu performa
25
2. olahragawan yang bersangkutan, misalnya lecet, memar, sprain ringan
3. Cedera sedang atau tingkat II, ditandai dengan kerusakan jaringan yang
nyata, nyeri, bengkak, berwarna kemerahan dan panas, dengan gangguan
fungsi yang nyata dan berpengaruh pada performa atlet yang
bersangkutan, misalnya: melebarnya otot dan robeknya ligamen.
4. Cedera berat atau tingkat III, pada cedera ini terjadi kerobekan lengkap
atau hampir lengkap pada otot, ligamentum dan fraktur pada tulang, yang
memerlukan istirahat total, pengobatannya intensif, bahkan mungkin
operasi.
29
(1) Memar,
(2) Area yang nyeri tekan,
(3) Muntah atau batuk darah,
(4) Tinja berwarna hitam atau mengadung darah merah terang,
sedangkan 33 untuk perawatan perdarahan ringan dengan prosedur
RICE:
(1) Istirahat area yang cedera.
(2) Kompres cedera dengan es atau kantong dingin (cold pack).
(3) Tekan area yang cedera dengan menggunakan perban elastic.
(4) Tinggikan tungkai atau lengan cedera, jika tidak patah.
Alton Thygerson (2011: 29-30) mengungkapkan untuk merawat
perdarahan yang serius sebagai berikut:
(1) Telepon layanan medis darurat.
(2) Lakukan perawatan syok dengan menaikkan tungkai korban 15
sampai 30 cm, dan selimuti korban untuk memberi kehangatan.
(3) Jika terjadi muntah, miringkan korban untuk menjaga agar jalan
napasnya terbuka.
(4) Pantau pernafasan.
g. Pingsan
Pingsan terjadi karena disebabkan benturan di kepala yang mengakibabtkan
terganggunya bagian otak kecil. Menurut Alton Thygerson (2011: 91)
pingsan dapat terjadi secara mendadak bila aliran darah ke otak terganggu,
sedangkan menurut Iskandar Junaidi (2011: 138) dalam pengertian kita
sehari-hari, pingsan berarti tidak sadarkan diri.
Menurut Alton Thygerson (2011: 91) cara mengenali tanda-tanda pingsan
meliputi:
30
(a) Tidak berespon mendadak yang terjadi singkat,
(b) Kulit pucat,
(c) Berkeringat.
Menurut Hardianto Wibowo (1995: 36) tanda-tanda gejala otak : mual
(muntah), pusing (sakit kepala), dan penderita tidak sadar (pingsan),
sedangkan untuk perawatan korban pingsan sebagai berikut:
(1) Buka jalan napas, periksa pernafasan, dan berikan perawatan yang sesuai.
(2) Naikkan tungkai korban 15-30 cm.
(3) Longgarkan pakaian yang ketat.
(4) Jika korban terjatuh, periksa adakah cedera.
(5) Cari pertolongan medis jika korban: (1) Mengalami episode pingsan
berulang. (2) Tidak secara cepat menjadi responsif. (3) Menjadi tidak
berespons saat duduk atau berbaring. (4) Pingsan tanpa alasan.
h. Lecet
Menurut Kartono Muhamad (2001: 67) lecet adalah apabila permukaan kulit
terkelupas akibat pergeseran dengan benda yang keras dan kasar, sedangkan
untuk tindakan pertolongan sebagai berikut:
(1) Bersihkan luka dengan air dan obat antiseptik yang ada.
(2) Tutup luka itu dengan kasa steril yang kering, dan plester atau balut.
(3) Kalau luka sangat luas lakukan desinfeksi dan kirim ke dokter untuk
mendapat suntikan pencegah tetanus apabila perlu.
(4) Balutan diganti setiap hari sekali sampai sembuh.
(5) Luka lecet kecil cukup dicuci dan diolesi mercurochrom atau larutan
betadine, dan apabila perlu diplester dengan tensoplas atau sejenisnya.
31
Beberapa pendapat di atas mengenai jenis-jenis cedera maka dapat
dikatakan bahwa cedera yang terjadi bisa dikelompokkan menjadi cedera ringan,
cedera sedang, dan cedera berat. Misalnya: cedera memar, cedera otot atau tendon
dan ligamen, dislokasi atau patah tulang, kram otot, pendarahan, pingsan dan
lecet. Jenis-jenis cedera tersebut sering terjadi dalam berlatih maupun bertanding.
Cedera pada pemain bola basket menurut Borowski LA, Yard EE, Fields SK dan
Comstock RD dari NCBI (2008: 1) adalah Ankle, lutut, kepala, tangan, dan kaki.
Diagnosis yang paling sering adalah cedera ligamen terkilir, otot tendon strain,
memar, patah tulang, dan gegar otak.
1. Gunakan teknik yang tepat dan mempelajari cara yang tepat untuk bergerak
selama olahraga atau beraktivitas. Sebab, berbagai jenis latihan memerlukan sikap
dan postur yang berbeda.
2. Memiliki peralatan yang tepat. Kenakan sepatu yang tepat. Pastikan memiliki
perlindungan atletik yang tepat. Sepatu atau peralatan yang tidak pas dapat
meningkatkan risiko cedera.
3. Jangan berlebihan, tetap tenang dan lanjutkan aktivitas dengan pelan-pelan.
4. Jika cedera telah mendera, maka lakukan beberapa tindakan seperti
mengkopres. Cedera seperti strain dan sprain adalah cedera olahraga yang bisa
langsung ditangani dengan kompres. Sementara cedera olahraga seperti cedera
pinggang bawa ini dapat dilakukan dengan melatih kelenturan pada tubuh.
D.Cara Mencegah Cedera Parah
32
jika si Anak bermain sepakbola atau pelindung lengan untuk anak yang hobi main
softball.
Cabang Olahraga Permainan
Setelah lari, berikut adalah cedera olahraga yang sering terjadi pada atlet
sepak bola, bola basket, voli, dan bulu tangkis.
Perdarahan
perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari
trauma pukulan atau terjatuh. Kemungkinan pendarahan yang terjadi ialah
pendarahan pada hidung, mulut dan kulit. Perdarahan erawatan yang dapat
dilakukan oleh pelatih atau tim medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21)
sebagaiberikut:
pada perdarahan hidung, hal yang harus dikontrol terutama adalah airway (jalan
nafas) dan breathing (pernapasan). Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
Pendarahan dari bibir atau gusi dihentikan dengan penekanan secara langsung
dan kompres dingin.
Apabila gigi goyang atau fraktur, gigi tidak boleh dicabut dan atlet dikirim
untuk penanganan lanjut di dokter gigi.
Mohammad 2003: 88). Cedera dapat juga merusak dan menyebabkan perdarahan.
Menurut Kartono Mohammad (2003: 88) ada tiga jenis yang berhubungan dengan
jenis pembuluh darah yang rusak yaitu:
a) Perdarahan kapiler, berasal dari luka yang terus-menerus tetapi lambat.
Perdarahan ini paling sering terjadi dan paling mudah dikontrol.
34
Perdarahan vena, mengalir terus- menerus karena tekanan rendah
perdarahan vena tidak menyembur dan lebih mudah dikontrol.
Perdarahan arteri, menyembur bersamaan dengan denyut jantung, tekanan
yang menyebabkan darah menyembur juga menyebabkan jenis perdarahan ini
sulit dikontrol.
Mengingat cedera olahraga tak hanya bisa dengan mudah terjadi pada olahraga
ekstrem, Anda perlu waspada saat berolahraga jenis apa pun. Ikuti kiat-kiat di
bawah ini:
Lakukan Pemanasan dengan Benar
Sesuaikan pemanasan dengan olahraga yang akan dilakukan, tetapi dalam ritme
yang lebih ringan. Misalnya, bila akan lari, bentuk pemanasannya adalah jalan
cepat selama 10 menit.
37
Selain itu, Anda juga bisa melakukan berbagai peregangan otot sebelum mulai
berolahraga. Ingat saat melakukan pemanasan, hindari melakukannya secara
berlebihan, apalagi hingga kelelahan.
Tak hanya berfungsi untuk mencegah cedera, pemanasan juga dapat membuat
tubuh lebih lentur karena dapat meningkatkan aliran darah ke otot.
Berhenti Bila Lelah
Otot yang lelah akan menurunkan perlindungan tubuh, sehingga rentan terjadi
cedera. Sebaiknya istirahatkan bagian tubuh yang telah digunakan secara intens
atau berlebihan selama beberapa hari. Ingat, jangan memaksakan diri. Kalau
terlanjur cedera, bisa-bisa semangat olahraga bisa luntur.
Hindari Gerakan Tiba-Tiba
Kalau sudah lama tidak berolahraga atau melakukan olahraga tertentu, hindari
melakukan gerakan tiba-tiba. Misalnya, kalau sudah lama tidak main bisbol,
jangan memforsir gerakan tangan saat memukul bola, karena bisa berisiko
menyebabkan cedera di bahu atau lengan.
Untuk mencegahnya, latih otot yang akan digunakan beberapa minggu sebelum
melakukan olahraga yang sudah direncanakan.
Jadi, pergelangan kaki, siku, lutut, paha belakang, betis dan pangkal paha adalah
bagian tubuh yang rentan cedera akibat olahraga.
- Peradangan akut
Gejala yang kerap terjadi saat tubuh mengalami peradangan akut antara lain
sebagai berikut:
nyeri
ruam merah
organ tubuh kehilangan fungsi
pembengkakan
demam.
Gejala tersebut bisa berlangsung dalam hitungan hari atau selama dua hingga
enam minggu.
- Peradangan kronis
Peradangan kronis bisa terjadi dalam hitungan bulan atau tahun. Peradangan
kronis bisa menyebabkan berbagai penyakit berikut:
Apa itu peradangan?
Pelajari semua tentang proses yang menyebabkan peradangan, mengapa terjadi,
dan bagaimana akibat peradangan dirasakan tubuh kita.
Apa itu peradangan?
Peradangan adalah respons perlindungan normal tubuh terhadap cedera.
Terjadi saat sel darah putih melawan untuk melindungi kita dari infeksi,
misalnya dari bakteri atau virus. Juga terjadi saat tubuh kita cedera,
misalnya jika Anda terkilir sewaktu berolahraga, yang sering kali menjadi
menyakitkan, bengkak, dan meradang.
Berapa lama peradangan berlangsung?
Peradangan akut merupakan respons imun yang biasanya berlangsung
hanya beberapa hari dan secara normal bermanfaat untuk penyembuhan,
meskipun sering disertai dengan sensasi tidak menyenangkan seperti gatal
atau sakit.
Peradangan terjadi saat sistem imun mencoba melindungi organ
40
dari infeksi dan cedera. Tujuannya adalah melokalisasikan dan
menghilangkan jaringan yang rusak sehingga tubuh bisa mulai
menyembuhkan diri.
TAHUKAH ANDA?
Peradangan terjadi bila pembuluh darah membesar untuk memungkinkan lebih
banyak darah masuk ke jaringan yang cedera. Itulah mengapa area yang
terdampak menjadi merah dan panas.*
*Apa itu peradangan? - National Library of Medicine (Perpustakaan
Kedokteran Nasional) - PubMed Health. 2016. Apa itu peradangan? -
National Library of Medicine (Perpustakaan Kedokteran Nasional) -
PubMed Health. [ONLINE] Tersedia di:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0072482/. [Diakses 08
April 2016].
Gejala peradangan
Ada lima tanda atau gejala yang dapat menunjukkan peradangan akut:
kemerahan, panas, bengkak, nyeri dan sulit untuk menggerakkan area tubuh
yang terdampak secara normal. Beberapa peradangan bisa jadi ringan,
memengaruhi hanya bagian kecil dan akan sembuh sendiri, namun juga
dapat meluas, menyakitkan, dan memerlukan penanganan.
41
anti-peradangan dan pereda nyeri.
Inflamasi atau peradangan adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan
berperan dalam proses penyembuhan.
Ada dua jenis pradangan yang umum terjadi dengan gejala berbeda,
yakni peradangan akut dan kronis.
Berikut perbedaanya:
- Peradangan akut
Gejala yang kerap terjadi saat tubuh mengalami peradangan akut antara
lain sebagai berikut:
Gejala tersebut bisa berlangsung dalam hitungan hari atau selama dua
hingga enam minggu.
- Peradangan kronis
Peradangan kronis bisa terjadi dalam hitungan bulan atau tahun.
Peradangan kronis bisa menyebabkan berbagai penyakit berikut:
42
2. Berolahraga berlebihan
Olahraga memang membuat tubuh sehat. Tapi jika dilakukan tanpa istirahat
yang cukup tentunya akan menimbulkan cedera yang tidak disadari. Itu
semua terjadi karena meningkatnya potensi ditubuh kita untuk mendapatkan
cedera kronis dengan menaruh beban secara terus-menerus di tubuh sampai
melebihi batas dari apa yang bisa kita terima di tubuh.
43
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Olahraga merupakan sebuah aktivitas manusia yang bertujuan
untuk mencapai kesejahteraan yang meliputi jasmani dan rohani manusia
itu sendiri. Pembinaan potensi-potensi jasmaniah, rohaniyah, dan karakter
seseorang dapat dibentuk melalui permainan, perlombaan dan
pertandingan olahraga
Cedera olahraga merupkan segala bentuk kegiatan melampaui
batas ambang kemampuan tubuh sebagai akibat berolahraga.secara
pisikologis cedera olahraga terjadi akibat tidak keseimbangan antar beben
kerja dengan kemampuan jaringan tubuh yang melakukan aktivitas
olahraga
B. Saran
1. Bagi pemain hendaknya lebih hati – hati selama bertanding dan
berlatih serta menaati peraturan dengan disiplin dan menggunakan
perlengkapan yang standar ketika berlatih maupunbertanding, agar
frekuensi cedera dapat diminimalkan.
44
DAFTAR PUSTAKA
http://rskojakarta.com/news/view/126#:~:text=Menurut%20Graha
%20%26%20Priyo%20(2
009%20%3B,gerak%20yang%20berlebihan%20atau%20kecelakaan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Cedera#:~:text=Cedera%20atau%20luka%20adalah
%20sesuatu,atau%20tekanan%20fisik%20maupun%20kimiawi.
https://www.idntimes.com/health/fitness/muhammad-haris-irawan/5-
penyebabcedera-olahraga-yang-kadang-tidak-kamu-sadari-c1c2/5
http://herdiansyahagus.blogspot.com/2012/07/makalah-cidera-olahrag-
disusunoleh.html
http://syarifdayatpenjas.blogspot.com/2014/11/makalah-tentang-cedera.html
45