Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEGIATAN

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA DI DESA


PEMATANG LUMUT KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI


TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Subhanna Wata’ala, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan penyuluhan kepada masyarakat mengenai upaya peningkatan
pengetahuan tentang penanganan Cedera Olahraga pada pemain sepak bola di Lapangan
Sepak Bola Kantor Camat Betara. Tujuan penyuluhan kepada masyarakat ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat terkhusus kepada
pemain sepak bola mengenai cara penanganan Cedera Olahraga yang baik dan cara
pencegahan terhadap terjadinya suatu permasalahan. Pada kesempatan kali ini kami
ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Filius Chandra SE, MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Baiturrahim Jambi.
2. Ibu Ns. Mila Triana Sari, M. Kep dan Ibu Aisah, S.Gz., M. Biomed selaku Dosen
Pembimbing Lapangan.
3. Bapak H. Tamsir selaku Kepala Desa Pematang Lumut
Terlepas dari semua itu, kami sangat menyadari seutuhnya bahwa laporan ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima
segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata kami
berharap laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua dan apa yang kita
lakukan mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Jambi,… Maret 2023

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................................. 3
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum .................................................................. 3
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus ................................................................. 3
BAB II METODE PELAKSANAAN .................................................................. 4
2.1 Waktu dan Tempat ......................................................................................... 4
2.2 Sasaran............................................................................................................ 4
2.3 Materi yang Disampaikan .............................................................................. 4
2.3.1 Pengertian Cedera Olahraga .................................................................. 4
2.3.2 Respon Tubuh Ketika Cedera................................................................ 4
2.3.3 Cedera Yang Biasa Dialami Atlet ......................................................... 5
2.3.4 Faktor Terjadi Cedera............................................................................ 5
2.3.5 Yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Cedera ......................................... 6
2.3.6 Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Terjadi Cedera ............................... 7
2.4 Metode ............................................................................................................ 7
2.5 Media .............................................................................................................. 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 8
3.1 Gambaran Lokasi ........................................................................................... 8
3.2 Evaluasi Kehadiran......................................................................................... 8
3.3 Evaluasi Pelaksanaan ..................................................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 9

iii
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 9
4.2 Saran ............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ................................................................8

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lokasi Penyuluhan ................................................................................ 8

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Leaflet ..............................................................................................11


Lampiran 2. Surat Undangan................................................................................12
Lampiran 3. Absensi Penyuluhan.........................................................................12
Lampiran 4. Pertanyaan dan Jawaban ................................................................... 12
Lampiran 5. Pembukaan Penyuluhan dari Bapak SekDes sebagai Pengurus Lapangan. 13
Lampiran 6. Penyampaian Materi dari Mahasiswa ............................................... 13
Lampiran 7. Foto Bersama dengan Para Pemain .................................................. 14
Lampiran 8. Penanganan kepada Pemain yang Cedera ......................................... 14
Lampiran 9. Foto Bersama .................................................................................... 15

vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Definisi kesehatan menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 adalah
“keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial untuk
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi”
(Undang-undang tentag kesehatan tahun 2009). Kesehatan merupakan hal yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, sehat juga merupakan keadaan dari
kondisi fisik yang baik, mental yang baik, dan juga kesejahteraan sosial, tidak
hanya merupakan ketiadaan dari penyakit atau kelemahan.
Cedera merupakan salah satu hambatan bagi olahragawan atau atlet dalam
meraih prestasi olahraga. Faktor terjadinya cedera yang dialami atlet diantaranya
karena riwayat cedera sebelumnya, kelelahan otot, dan gerakan fungsional kaki
yang tidak baik dikarenakan kurangnya pemanasan (warming up) dan peregangan
(streching) saat melakukan olahraga. Cedera pada pemain futsal bisa terjadi pada
saat kontak fisik dengan lawan, terlalu berat latihan yang diberikan (overtraining)
kesalahan teknik menendang bola, terjatuh pada saat kontak fisik. (Rahmaniar et
al., 2019)
Sepakbola adalah olahraga yang penuh dengan kontak fisik. Tak heran jika
beberapa cedera terjadi karena "adu badan". Ini terutama terjadi pada saat adanya
tekel. Dari kontak- kontak fisik ini, cedera yang paling banyak dihasilkan adalah
memar dan patah tulang. Tapi bukan hanya kontak fisik saja yang bisa
menyebabkan cedera. Gaya-gaya yang terjadi pada struktur otot saat beraktivitas,
sebagaimana disebutkan di atas, juga bisa menyebabkan cedera tidak langsung. Ini
biasanya terjadi pada daerah otot, tendon, ligamen, persendian, dan tulang.
Sementara itu, cedera tidak langsung biasanya terjadi baik pada awal maupun akhir
pertandingan. Ini dikarenakan oleh kesalahan pada pemanasan (atau bahkan tidak
melakukan pemanasan), fleksibilitas yang buruk, atau faktor kelelahan. Selain
karena kontak fisik dan cedera tidak langsung, faktor penyebab cedera lainnya
adalah dikarenakan beban yang berlebihan, atau beban yang berulang/repetitif.
Cedera tipe ini juga disebabkan oleh kesalahan pada saat latihan, ketidaknormalan

1
2

pada biomekanika, peralatan olahraga (sepatu) atau lapangan yang buruk.


Kesalahan pada latihan antara lain terjadi pada saat pemanasan, beban latihan yang
berlebihan, durasi latihan yang terlalu lama, frekuensi atau intensitas latihan, dan
kesalahan pada rehabilitasi cedera. Sementara itu, ketidaknormalan pada
biomekanika termasuk di dalamnya adalah panjang kaki yang berbeda antara kaki
kanan dan kaki kiri, jaringan lunak yang tidak fleksibel (otot dan tendon),
ketidakselarasan biomekanika, dan kekakuan sendi. Masalah dengan peralatan
pertandingan adalah masalah yang terjadi pada daya redam getaran dan daya
cengkraman (terlalu sempit ataupun terlalu longgar). Lapangan juga dapat menjadi
penyebab cedera. Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas lapangan adalah jenis
permukaan, kemiringan lapangan, dan kekerasan lapangan. Cedera metatarsal,
tulang betis, dan tulang kering menjadi fokus pada cedera yang disebabkan oleh
kualitas lapangan. (Rahmaniar et al., 2019)
Cedera bisa terjadi saat latihan maupun pertandingan, secara sengaja atau
tidak sengaja yang menyebabkan cedera akut atau kronis. Cedera yang dialami oleh
seorang atlet sepak bola dapat menyebabkan mundurnya prestasi seorang atlet,
trauma, gangguan psikologis, kondisi fisik menurun, dan cacat permanen atau
bahkan sampai pada kematian. Anak- anak yang memainkan olahraga yang
terorganisir (spesialisasi dini) seperti sepakbola, seringkali dihadapkan pada
tuntutan untuk melakukan gerakan yang berulangulang. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya ketidakseimbagan antara kekuatan otot dan luas pergerakan sendi yang
dapat menyebabkan terjadinya cedera akibat overuse oleh adanya
ketidakseimbangan otot- tendo selama masa pertumbuhan. (Oktavian & Roepajadi,
2021)
Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah keluhan pada bagian
otot-otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan yang sangat ringan
sampai berat, jika dalam hal ini otot menerima beban statis secara berulang dan
dalam waktu yang lama maka dapat menyebabkan kerusakan pada otot, saraf,
tendon, persendian, kartilago, dan discus intervetebrata. (Oktavian & Roepajadi,
2021)
3

Peran fisioterapi sebagai pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada


individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak serta fungsi secara manual, peralatan, pelatihan fungsi maupun komunikasi
(PMK no. 65 tahun 2015). Apabila tidak diberi penanganan fisioterapi maka akan
menurunkan fungsional sendi, menambah kekakuan otot-otot sekitar ankle dan
memperlambat proses penyembuhan. (Ismunandar, 2020)
Dari pengamatan yang kami lakukan banyak dari masyarakat terutama
pemain sepakbola belum mengetahui cara mencegah maupun upaya peningkatan
pengetahuan tentang penanganan cidera olahraga pada pemain sepak bola di
lapangan sepak bola kantor camat betara. Maka dari itu, kami memilih untuk
melakukan kegiatan penyuluhan berupa sosialisasi dan edukasi upaya peningkatan
pengetahuan tentang penanganan cedera olahraga pada pemain sepak bola di
lapangan sepak bola kantor camat betara. (Ismunandar, 2020)

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum
1) Pemain mengetahui apaitu cedera olahraga
2) Pemain mengetahui apa yang harus dan tidak boleh dilakukan saat
terjadi cedera
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus
1) Pemain dapat menjelaskan apa itu cedera olahraga
2) Pemain dapat mengetahui respon tubuh ketika cedera
3) Pemain dapat mengetahui dan menyebutkan cedera yang biasa
dialami atlet
4) Pemain dapat mengatahui dan menyebutkan factor terjadinya cedera
baik internal maupun eksternal
5) Pemain dapat mengimplementasikan apa yang harus dilakukan saat
terjadi cedera
6) Pemain dapat mengimplementasikan apa yang tidak boleh
dilakukan saat terjadi cedera
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1 Waktu Dan Tempat
1. Tema : Pencegahan dan Penanganan Cedera Olahraga
2. Hari/tanggal : Sabtu, 11 Februari 2023
3. Waktu :16.00 WIB - Selesai
4. Tempat : Lapangan Sepak Bola Kantor Camat Betara

2.2 Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini yang berjudul “Penyuluhan
Cedera Olahraga” adalah Pemain Sepak Bola yang Menggunakan Lapangan
Sepak Bola Kantor Camat Desa Pematang Lumut , Kecamatan Betara,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada hari itu.

2.3 Materi yang Disampaikan


2.3.1 Pengertian Cedera Olahraga :
Rasa sakit yang ditimbulkan karena olahraga, sehingga dapat
menimbulkan cacat, luka dan rusak pada otot atau sendi serta
bagian lain dari tubuh.
2.3.2 Respon Tubuh Ketika Cedera :
a) Merah (rubor), bagian yang mengalami cedera berwarna lebih
merah dibanding bagian lain
b) Bengkak (tumor), bagian yang mengalami cedera terlihat lebih
bengkak dibanding bagian lain
c) Panas (kalor), bagian yang mengalami cedera mempunyai suhu
lebih tinggi dibanding bagian lain
d) Nyeri (dolor), bagian yang mengalami cedera mengalami nyeri
e) Penurunan fungsi (function laesa), dari beberapa respon tubuh
yang terjadi maka pemain yang mengalami cedera terjadi
penurunan fungsi

4
5

2.3.3 Cedera Yang Biasa Dialami Atlet:


a) Sprain (ligament), rusaknya jaringan ligament
b) Strain (otot), rusaknya jaringan otot
c) Knee injuries (cedera lutut), beberapa kasus olahraga yang
sering terjadi pada lutut seperti ACL, dislokasi, sub luksasi
bahkan fraktur
d) Dislocation (dislokasi), keluarnya caput femoris dari
acetabulum yang biasa terjadi pada pemian sepak bola
e) Concussion (geger otak), body contact atau benturan 1 pemain
dengan pemain lain dapat menyebabkan pemain terjatuh
sehingga terjadi cedera kepala yang salah satunya geger otak
f) Contussion (luka memar), body contact atau benturan 1 pemain
dengan pemain lain dapat menyebabkan pemain terjatuh
sehingga terjadi luka memar.
g) Fracture (patah tulang), jika benturan yang terjadi sangat parah
bisa menyebabkan patah tulang
2.3.4 Faktor Terjadi Cedera:
a) Internal
• Postur tubuh, postur tubuh yang mengalami kelainan dapat
menyebabkan cedera olahraga seperti flatfoot, scoliosis dan
sebagainya
• Beban berlebih, ketidakseimbangan antara berat badan dan
tinggi badan pemain juga merupakan penyebab terjadi
cedera olahraga
• Kondisi fisik, kondisi fisik pemain yang kurang sehat
sehingga para pemain tidak dapat bermain dengan
maksimal
• Ketidakseimbangan otot, ketidak seimbangan otot yang
digunakan saat berolahraga merupakan factor terjadinya
cedera
6

• Koordinasi gerak yang salah, pemain yang tidak


memperhatikan gerakan dengan baik dan benar juga dapat
menyebabkan cedera olahraga
• Kurangnya pemanasan, salah satu factor penyebab cedera
olahraga adalah kurangnya pemanasan karena pemanasan
merupakan hal penting sebelum ber olahraga
b) Eksternal
• Alat-alat olahraga, seperti sepatu yang sempit, pakaian
yang tidak nyaman membuat konsentrasi para pemain tidak
maksimal yang menyebabkan para pemain tidak focus dan
terjatuh saat olahraga
• Keadaan lingkungan olahraga, seperti lapangan yang tidak
rata, licin,dan cuaca yang tidak mendukung juga dapat
menjadi factor terjadinya cedera olahraga
• Body contact, benturan antara satu pemain dengan pemain
lain dapatt menyebabkan pemian terjatuh sehingga dapat
terjadi cedera saat berolahraga
• Overuse, penggunaan otot yang berlebih dapat
menyebabkan pemain mengalami kelelahan sehingga
pemain tidak dapat bermain dengan maksimal
2.3.5 Yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Cedera:
a) R : Rest, pemain diharuskan mengistirahatkan bagian yang
cedera
b) I : Ice, bagian yang cedera diberikan ice pack atau pecahan es
batu yang dilapisi handuk kecil
c) C : Compression, bagian yang cedera dilapisi elastic bandage
atau kinesio taping
d) E : Elevation, bagian yang cedera diposisikan lebih tinggi dari
jantung
7

2.3.6 Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Terjadi Cedera:


a) H : Heating, bagian yang cedera tidak diperbolehkan diberikan
kompres hangat atau bahkan salep dengan rasa hangat
b) A : Alcohol, bagian yang cedera tidak diperbolehkan diberikan
alcohol
c) R : Running, pemain yang mengalami cedera tidak
diperbolehkan berlari ataupun melanjutkan permainan
d) M : Massage, bagian yang cedera tidak diperbolehkan dipijit

2.4 Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

2.5 Media
1. Leaflet
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Lokasi
Lokasi yang dipilih untuk kegiatan Penyuluhan Pencegahan dan
Penanganan Cedera Olahraga yaitu Lapangan Sepak Bola Kantor Camat di Desa
Pematang Lumut Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Gambar 1. Lokasi Penyuluhan


3.2 Evaluasi Kehadiran
Kegiatan Penyuluhan yang dilaksanakan pada hari sabtu, 11 Februari 2023
di Lapangan sepak Bola Kantor Camat di Desa Pematang Lumut tentang “Edukasi
Cedera Olahraga” yang menghadiri kegiatan ini sebanyak 22 orang. Hal ini sesuai
dengan target yang direncanakan.

3.3 Evaluasi Pelaksanaan


Evaluasi
Waktu Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Peserta
Pelaksanaan
Pembukaan 16.00-16.05
Memberi salam, Mempersiapakan diri,mendengarkan dan
/Pendahuluan perkenalan,menjelaskan tujuan
Memahami.
penyuluhan
Pelaksanaan 16.05-16.20
Menjelaskan materi Menyimak dan memperhatikan materi
penyuluhan yang disampaikan

8
9

Evaluasi 16.20-16.25
Memberi kesempatan kepadaBertanya terkait hal belum dimengerti
peserta untuk bertanya terkait materi.
Penutup 16.25-16.30
Menyimpulkan materi dan Menyimak dan mendengarkan isi
mengucapkan terima kesimpulan, mengikuti menjawab salam.
kasih/salam
Implementasi 16.30-17.15
Penanganan cedera olahragaMenerima penanganan dari mahasiswa
Tabel 1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Pencegahan dan Penanganan Cedera
Olahraga direncanakan dengan cara mengikuti jadwal penyuluhan dan
dilaksanakan hari Sabtu 11 Februari 2023. Pemain dikumpulkan di Lapangan
Sepak Bola Kantor Camat Desa Pematang Lumut dan setelah penyuluhan
dilanjutkan dengan para pemain sepak bola bermain di lapangan, jika terdapat
pemain yang mengalami cedera akan ditangani oleh mahasiswa KUKERTA Desa
Pematang Lumut.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa para pemain
mengetahui apa itu cedera olahraga, respon tubuh ketika cedera, cedera yang biasa
dialami atlet, factor internal dan eksternal terjadinya cedera,apa yang harus
dilakuukan dan apa yang tidak boleh dilakukan saat terjadi cedera.

4.2 Saran
a. Para pemain diharapan untuk memperdalam dan belajar lebih banyak
lagi tentang cedera olahraga.
b. Pihak lapangan sebaiknya terus meningkatkan kegiatan penyuluhan
edukasi cedera olahraga.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ismunandar, H. (2020). Cedera Olahraga Pada Anak Dan Pencegahannya. JK


Unila, 4(1), 34–44.
Oktavian, M., & Roepajadi, J. (2021). Tingkat Pemahaman Penanganan Cedera
Akut Dengan Metode R.I.C.E Pada Pemain Futsal Yanitra FC Sidoarjo Usia
16-23 Tahun. Indonesian Journal of Kinanthropology, 1(1), 55–65.
Rahmaniar, A., Saharullah, & Sarifin. (2019). Identifikasi Cedera Olahraga pada
Atlet Sepak Bola Freedom FC Makassar. Ilmu Keolahragaan. Fakultas Ilmu
Keolahragaan, 1(1), 1–6.

11
LAMPIRAN

Lampiran 1. Leaflet

12
Lampiran 2. Surat Undangan Lampiran 3. Absensi Penyuluhan

Lampiran 4. Pertanyaan dan Jawaban

13
Lampiran 5. Pembukaan Penyuluhan dari Bapak SekDes sebagai Pengurus
Lapangan

Lampiran 6. Penyampaian Materi dari Mahasiswa

14
Lampiran 7. Foto Bersama dengan Para Pemain

Lampiran 8. Penanganan kepada Pemain yang Cedera

15
Lampiran 9. Foto Bersama

Gambar. 10. Penyerahan poster kepada Kepala Desa Pematang Lumut

16

Anda mungkin juga menyukai