Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PERSENTASE KORBAN CEDERA, CONTOH CEDERA

PERTOLONGAN PERTAMA DAN UPAYA PENCEGAHAN PADA CABANG


OLAHRAGA TENIS MEJA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan

Yang dibina oleh Ibu Hartati Eko Wardani

Oleh:

Meri Dian Prakawati 180611636666

Adi Dharma Putra 180611636648

Rama Kusuma Putra 180611636584

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya dan dosen pengampu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang
telah percaya kepada kami untuk menyusun makalah ini sesuai dengan perintah yang telah
diberikan sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang
presentase korban cedera, contoh cedera, penolongan pertama, dan upaya pencegahan pada
cabang olahrga tenis meja. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi tercipatnya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Kurang dan
lebihnya inilah makalah yang kami selesaikan.

Malang, 2 Desember 2020

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
BAB I....................................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Persentase Kasus Cedera.............................................................................................................3
2.2 Macam-macam Cedera................................................................................................................3
2.1 Cara Penolongan Utama..............................................................................................................4
2.2 Upaya Pencegahannya.................................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................6
PENUTUP.............................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................6
3.2 Saran......................................................................................................................................6
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh masyarakat, Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya kompetisi yang diadakan mampu mengundang partisipasi dari
masyaratakat. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Larry Hodges (2007:1) yang
menyatakan bahwa permainan tenis meja merupakan cabang olahraga raket yang populer di
dunia dan jumlah persentasinya menempati urutan ke dua . Adanya partisipasi masyarakat ini
memunculkan inisiatif untuk semakin mengembangkan kemampuan permainan tenis meja
masyarakat.

Dalam hal ini cabang olahraga tenis meja adalah salah satu olahraga yang bertujuan untuk
mencapai ajang prestasi dan tentunya dalam mencapai prestasi kita harus selalu latihan yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kita dalam hal ini. Latihan dilakukan untuk
mencapai prestasi yang diingkan tentunya mengandung resiko, resikonya yaitu cedera.
Cedera adalah kelainan yang terjadi pada tubuh yang mengakibatkan timbulnya nyeri, panas,
merah, bengkak, dan tidak berfungsi dengan baik pada otot, tendon, ligamen, persendian,
ataupun tulang akibat aktivitas yang berlebih atau kecelakaan (Ali Satya Graha dan Bambang
Priyonoadi, 2009:45).

Cedera dalam cabang olahraga ini sangat jarang di temuai mungkin hanya 10%
keanyakan orang yang cedera pada cabang olahraga tenis meja ini. Macam-macam cedera
pada tenis meja ada tiga yaitu cedera terjadi pada muscle cramp (kramp otot), pulled muscles
(cedera otot tertarik), dan tennis elbow. Dalam hal cedera ini terdapat cara penolongannya
yaitu apabila kramp otot terjadi, dapat diringankan dengan meluruskan otot, penguluran
(stretching) pelan-pelan, yang kedua jika terjadi cedera pada pulled muscles yaitu dengan
metode RICE, dan yang ketiga jika terjadi cedera tennis elbow yaitu dengan mengistirahatkan
yang cukup, di beri es selama 10-15 menit, dan diteruskan dengan cara pemanasan dan
pendinginan masing-masing 10 menit.

1.2 Rumusan Masalah


Mengetahui persentase kasus cedera, macam-macam cedera, cara penolongan utama, dan
upaya pencegahan pada cabang olahraga tenis meja.

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui persentase kasus cedera pada tenis meja
2. Mengetahui macam-macam cedera pada tenis meja
3. Mengetahui cara penolongan utama pada tenus meja
4. Bagaimana cara melakukan pencegahan agar tidak cedera
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui, memahami
persentase kasus cedera, macam-macam cedera, cara penolongan utama, dan upaya
pencegahan pada cabang olahraga tenis meja.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Persentase Cedera Pada Tenis Meja

Teori Behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respons.

2.2 Macam-macam Cedera Pada Tenis meja

1. Pangkal Lengan (artikulasio Humeri)

2. Punggung bawah (Muscle Lumbal)

Cedera pinggang adalah kondisi yang terjadi ketika pinggang mengalami penarikan. Ada
banyak otot dan ligamen yang menyokong tulang di bagian punggung. Otot dan ligamen
yang meregang secara berlebihan mengakibatkan otot melemah dan tulang belakang
menjadi tidak stabil.

3. Siku Lengan (Elbow)

nyeri dan peradangan pada sendi di sisi luar siku. Kondisi ini terjadi akibat tekanan yang
berlebihan pada otot dan jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang (tendon) di
lengan bawah sekitar siku. Gejala yang umumnya dirasakan penderita tennis elbow adalah
nyeri pada sisi luar siku, yang menjalar hingga ke lengan bawah dan pergelangan tangan.

4. Entong-entong (Muscle Trapesius)

2.3 Cara Penolongan Utama Pada Tenis Meja

Diagnosa :

1. Cidera karena kesalahan gerak


2. Tes lebih dahulu untuk mencari otot mana yang mengalami cidera (persendian ada
dua arah gerakan, arah gerakan,  dan empat arah gerakan).
3. Tentukan arah gerakan yang paling sakit.

Penyembuhannya :

1. Arah gerakan yang paling sakit ditekan/ditarik sesuai arah gerakan yang paling sakit
30 detik ( 5 kali), jeda 30 detik.
2. Tekanan/tarikan awal dianggap 60 persen.
3. Tekanan/tarikan berikutnya naik 10 persen sampai yang ke lima  100 persen.
4. Setelah merasa normal/keluhan rasa sakit hilang, diadakan gerakan holding
(melawan).

2.4 Pencegahan Cedera Pada Tenis Meja

Cara Melakukan Gerakan Olah raga yang benar dan Aman dari Cidera gerak dan kematian.

1. Mengenal riwayat penyakit yang diderita ( Contoh: Jantung, diabetes)


2. Mengukur denyut nadi basal (bangun tidur), jangan lebih dari 90/menit.
3. Memilih sistem energi : Aerobic dan anerobic.
4. Target zone.
5. Gerakan dilakukan dengan cara dinamis, statis, relaksasi (warming up)
6. Hindari gerakan yang menghentak-hentak.
7. Hindari gerakan rotasi.
8. Hindari gerakan open dan close (buka dan tutup).
9. Gerakannya harus balance.
10. Semua otot pendukung persendian digerakkan menyeluruh.
11. Melakukan stabilisasi.
12. Melakukan penguatan.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Teori Behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respons.

1.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami tim penyusun mengharapkan makalah
ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan, dan kami tim penyusun
mengharapkan krtik dan saran yang membangun agar penulis dapat lebih baik lagi
untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Jauhar, Mohammad. 2016. Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Konstruktivistik.


Jakarta. Prestasi Pustakarya.

Anda mungkin juga menyukai