Anda di halaman 1dari 237

KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM

UJIAN BOARD 36

Disusun oleh:
Dr. Henny Megawati / UNSRI
Dr. Daniel Rizky / UNDIP
Dr. Iswadi Darwis / UGM
Dr. Rio Azadi / UNAIR
Dr. Riko Jumattulah / UNAND
Dr. Lia Sasmithae / UNBRAW
Dr. Ririe Tjowandi / UNHAS
Dr. Rieka Marpaung / UNPAD
Dr. Erny Kumalasari / UNS
Dr. Melina Anggabrata / UNSRAT
Dr. Wira Idiawati / UNSYIAH
Dr. Luh Putri Wulandari / UNUD
Dr. Yessica Sheila Sitompul / USU

[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN]
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Vina Yunarvika


Periode Ujian 36
Page | 2
Asal FK FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Demam Berdarah Dengue
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 23 tahun dating ke UGD dengan muntah darah, mual +, nyeri perit, demam
4 hari, nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lemah, TD 80/50 mmHg, nadi 110
x/menit lemah, RR 18 x/ menit, suhu 37,5.Berat badan 43 kg , didapatkan petekie, sclera
tidak ikterik Pada laboratorium didapatkan hb 10, leukosit 3200, trombosit 56000,
hematrokrit 54. Pasien telah mendapatkan cairan RL 500 cc, tekanan darah 90/60.
penatalaksanaan lanjutan pada pasien ini
a. Diberikan cairan kristaloid 10-20ml/kgBB dalam 20-30 menit
b. Diberikan cairan koloid 10 ml/ kgBB dalam 20-30 menit
c. Diberikan cairan kristaloid guyur 20-30 ml/kgbb dalam 20 menit
d. Diberikan cairan koloid 40 ml/kgBB dalam 20-30 menit
e. Diberikan cairan kristaloid 7 ml/ kgBB dalam 20-30 menit
Referensi Suhendro, Leonard N, Khie Chen, 2014.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Jilid I hal 539-548.

Nama Peserta dr. Vina Yunarvika


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Demam Berdarah Dengue
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 19 tahun datang ke UGD dengan muntah terus menerus, , mual +, nyeri
perut, demam 4 hari, nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lemah, TD 110/80
mmHg, nadi 110 x/menit lemah, RR 18 x/ menit, suhu 38. didapatkan petekie, sclera tidak
ikterik, Pada laboratorium didapatkan hb 10, leukosit 2800, trombosit 56000, hematrokrit
48. Terjadinya trombositopenia pada pasien ini dikarenakan
a. Produksi yang berkurang
b. Destruksi trombosit
c. Penurunan trombopoeitin
d. Kerusakan pada sumsum tulang
e. Gangguan fungsi trombosit
Referensi Suhendro, Leonard N, Khie Chen, 2014.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Jilid I hal 539-548.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Vina Yunarvika


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Diponegoro Page | 3
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Demam Berdarah Dengue
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 19 tahun datang ke UGD dengan muntah , mual +, nyeri perut, demam 4
hari, nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lemah, TD 110/80 mmHg, nadi 110
x/menit lemah, RR 18 x/ menit, suhu 38. didapatkan petekie, sclera tidak ikterik, Pada
laboratorium didapatkan hb 10, leukosit 3200, trombosit 92000, hematrokrit 42.
Penatalaksanaan awal pada pasien ini
a. Diberikan kristaloid 5 ml/ kg BB/ jam, evaluasi 2 jam
b. Diberikan kristaloid 10 ml/ kg BB / jam, evaluasi 3 jam
c. Diberikan koloid 5 ml/kg BB /jam, evaluasi 2 jam
d. Diberikan kristaloid 10 ml/kgBB / jam, evaluasi 1 jam
e. Diberikan kristaloid 7 ml/kg BB / jam, evaluasi 3 jam
Referensi Suhendro, Leonard N, Khie Chen, 2014.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Jilid I hal 539-548.

Nama Peserta Ashar Bugis


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Tropik Infeksi
LingkupBahasanDalamStandar Demam tifoid
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki laki berusia 35 tahun datang berobat ke Poliklinik Penyakit dalam
dengan keluhan demam tinggi 5 hari disertai nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual
dan muntah dan nyeri perut, kesadaran komposmentis; tekanan darah 120/80 mmHg;
0
frekuensi nadi 88x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 39 C. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 13,5 g/dL; hematokrit 40 % ; leukosit 12.000 mL;
trombosit 175.000/mL; Ig M anti S Thyphi (+) 6 . Secara patofisiologi yang terjadi
pada pasien ini adalah :
a. Kolonisasi Salmonella pada saluran cerna
b. Infeksi kuman Salmonella yang menginvasi dinding usus
c. Infeksi kuman Salmonella yang menyebabkan komplikasi intestinal
d. Infeksi kuman Salmonella yang menyebabkan komplikasi ekstraintestinal
e. Infeksi kuman Salmonella yang mengimnvasi dinding usus dan menyebabkan
infeksi sistemik
Jawaban E
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
edisi 6 Jilid I,
2014, halaman: 549-558. Demam
tifoid. Djoko
Widodo
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ashar Bugis


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang Page | 4
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Demam tifoid
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang perempuan berusia 30 tahun saat ini hamil 37 minggu G3P2A0 dikonsulkan ke
poliklinik penyakit dalam karena mengalami demam sejak 7 disertai nyeri kepala,
pusing, nyeri otot, mual dan muntah dan nyeri perut, kesadaran komposmentis; tekanan
0
darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi 88x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 39 C. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkkan Hb 13,5 g/dL; hematokrit 40 % ; leukosit
12.000 mL; trombosit 175.000/mL; Ig M anti S Thyphi (+) 6. Pasien menolak untuk
rawat inap. Terapi antibiotik yang tidak boleh diberikan pada pasien ini adalah:
A. Tiamphenikol
B. Kloramfenikol
C. Amoksisilin
D. Ampisillin
E. Ceftriakson
Jawaban B
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
edisi 6 Jilid I,
2014, halaman: 549-558. Demam
tifoid. Djoko
Widodo

Nama Peserta Ashar Bugis


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Demam tifoid
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Komplikasi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang laki laki berusia 35 tahun datang datang ke UGD dengan penurunan
kesadaran disertai kejang dan demam. Pada pemeriksaan fisik kesadaran sopor,
tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 76 kali/menit, pernafasan 20 kali/menit, suhu 39
o
C. Kaku kuduk (-), jantung dan paru tidak ada kelainan. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkkan Hb 13,5 g/dL; hematokrit 40 %; leukosit 10.000 mL;
trombosit 175.000/mL; Ig M anti S Thyphi (+) 6 . Apa diagnosis pada pasien ini :
a. Toksik tifoid
b. Meningitis
c. Meninggoensefalitis
d. Karier tifoid
e. Demam tifoid
Jawaban A
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
edisi 6 Jilid I,
2014, halaman: 549-558. Demam
tifoid. Djoko
Widodo
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Sri Handayani


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang Page | 5
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Demam tifoid
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 25 tahun hamil 24 minggu datang dengan keluhan demam 10 hari terutama
pada sore hingga malam hari. Pasien juga mengeluh mual dan muntah serta dalam 4 hari
terakhir diare 3x/hari . Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 130/80 mmHg, nadi
o
84kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 39 C. Hasil laboratorium Hb 11,6 g/dL,
3 3
leukosit 8900/mm , trombosit 210000/mm , hematokrit 33,2%. Pada kasus diatas antibiotik
yang aman diberikan adalah:
A. Kloramfenikol 4x500 mg
B. Kotrimoksazol 2x960 mg
C. Levofloksasin 1x500 mg
D. Cefriakson 3-4 gram dalam dekstrosa100 cc tiap 24 jam
E. Thiampenikol 4x500 mg
Referensi Djoko Widodo. 2014.Demam tifoid.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
VI. Jilid I:hal 549-558.

Nama Peserta Sri Handayani


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Demam Tifoid
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang Laki laki 36 tahun dibawa keluarganya ke IGD dalam kondisi lemah. Istri pasien
menjelaskan bahwa suaminya demam sejak 10 hari yang lalu disertai mual , muntah dan
diare 5x/hari dalam 2 hari terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen.
o
Tekanan darah 120/90 mmHg,nadi 80x/menit, laju nafas 20x/mnt dan suhu 38,8 C. Kaku
kuduk (-).Hasil laboratorium hb 11,6 gr/dl leukosit 4000 /ml dan trombosit 160.000. Ig M
Salmonella +6.
Terapi yang paling tepat adalah:
A. Klorampenikol 4x500 mg
B. Levofloksasin 1x500 mg
C. Amoxicillin 4x1000 mg
D. Kombinasi Ampisilin 4x1000 mg dan Klorampenikol 4x500 mg
E. Kombinasi Ampisilin 4x1000 mg dan Klorampenikol 4x500 mg ditambah
dexametason 3x5 mg.
Referensi Djoko Widodo. 2014.Demam tifoid.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
VI. Jilid I:hal 549-558.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Sri Handayani


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang Page | 6
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Demam Tifoid
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Komplikasi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Hal hal dibawah ini merupakan patogenesis demam tifoid kecuali:
A. Bakteremia pertama menimbulkan tanda dan gejala yang jelas
B. Mediator inflamasi dilepaskan saat fagositosis kuman salmonella
C. Kuman salmonella berkembang biak dalam makrofag
D. Bakteremia kedua menimbulkan gejala sistemik yang jelas
E. Kuman Salmonella typhii intra makrofag menginduksi hipersensitivitas tipe lambat
Referensi Djoko Widodo. 2014.Demam tifoid.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
VI. Jilid I:hal 549-558.

Nama Peserta Rony Kendyartanto


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Tropik-Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki – laki usia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari.
Keluhan disertai nyeri kepala dan nyeri pada persendian. Dari pemeriksaan didapatan TD
o
100/70, N 104x/menit, RR 22x/menit, suhu tubuh 38,5 C. Hasil pemeriksaan laboratorium
Hb 13,4 gr/dL Ht 39,7% Leukosit 4300/mcL Trombosit 102000/mcL. Rencana tatalaksana
pada pasien ini :
A. Rawat inap dan segera dilakukan tatalaksana demam berdarah dengue dengan sindrom
syok
B. Rawat inap dan segera dilakukan tatalaksana demam berdarah dengue dengan
peningkatan hematokrit
C. Rawat jalan dengan pemberian antibiotik spektrum luas
D. Rawat jalan dengan pemeriksaan Hb Ht Leukosit dan Trombosit 24 jam kemudian
E. Rawat jalan dengan pemeriksaan Hb Ht Leukosit dan Trombosit 24 jam kemudian
serta pemberian antibiotik spektrum luas
Jawaban : D
Referensi Suhendro, Leonard Nainggolan, Khie
Chen, Herdiman T Pohan.Demam
Berdarah Dengue. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 1, Edisi VI. 2014;
hal 539-548
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Rony Kendyartanto


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang Page | 7
Kategori soal Tropik-Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Jenis Infeksi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 5 hari disertai nyeri
kepala dan nyeri pada persendian. Pada lengan pasien juga tmbul bintik-bintik berwarna
merah. Pasien ini memeriksakan sendiri darah ke laboratorium dan anda melihat hasil
pemeriksaan sebagai berikut : Hb 11,5 gr/dL, Ht 34%, Leukosit 3400, Trombosit 90000, IgM
Dengue (+), IgG Dengue (+), NS-1 (+). Yang terjadi pada pasien ini :
A. Infeksi Primer Demam Dengue
B. Infeksi Sekunder Demam Dengue
C. Infeksi Primer Demam Berdarah Dengue
D. Infeksi Sekunder Demam Berdarah Dengue
E. Demam Berdarah Dengue disertai manifestasi perdarahan spontan
Jawaban : B
Referensi Suhendro, Leonard Nainggolan, Khie
Chen, Herdiman T Pohan.Demam
Berdarah Dengue. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 1, Edisi VI. 2014;
hal 539-548

Nama Peserta Rony Kendyartanto


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Diponegoro Semarang
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 19 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam dan lemas. Demam sejak 5
hari yang lalu. Keluhan demam diserta nyeri kepala dan nyeri pada persendian. Dari
o
pemeriksaan didapatkan TD 80/50, N 112x/menit lemah, RR 22x/menit, suhu tubuh 37,9 C.
Hasil pemeriksaan laboratorium awal adalah sebagai berikut : Hb 17,3gr/dL, Ht 54,7%,
Leukosit 4500/mcL, Trombosit 89000/mcL. Tatalaksana pada pasien ini :
a. Mulai terapi cairan dengan jumlah 7cc/kgBB/jam
b. Koloid tidak boleh diberikan pada alur tatalaksana sindrom syok dengue
c. Kortikosteroid harus diberikan untuk mengatasi syok pada pasien ini
d. Pemeriksaan penunjang awal tambahan untuk kasus ini meliputi Analisis Gas Darah,
elektrolit, ureum, creatinin, dan golongan darah
e. Transfusi darah harus diberikan sesegera mungkin untuk mengatasi masalah kebocoran
plasma
Jawaban : D
Referensi Suhendro, Leonard Nainggolan, Khie Chen,
Herdiman T Pohan.Demam Berdarah Dengue.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Edisi
VI. 2014; hal 539-548
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Lidia Rombeallo


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro Page | 8
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Leptospirosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki 36 tahun dibawa ke instalasi gawat darurat dengan demam tinggi selama 6
hari, menggigil, nyeri seluruh tubuh, mual, muntah, tidak buang air kecil selama 10 jam
terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi
0
100x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, suhu 39,1 C. Sklera ikterik, terdapat konjungtiva
suffusion dan nyeri tekan muskulus gastroknemius. IgM Leptospirosis positif (+).
Berdasarkan data klinis di atas diagnostik yang mungkin adalah
A. Confirmed Leptospirosis
B. Suspect Leptospirosis
C. Probable Leptospirosis berat
D. Malaria Berat
E. Tifoid Toksik
Referensi Umar Zein. 2014. Leptospirosis. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Jilid I. Hal 633-637

Nama Peserta dr. Lidia Rombeallo


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Leptospirosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 42 tahun bekerja sebagai petani dibawa ke Instalasi Gawat Darurat karena
tidak sadar sejak 7 jam yang lalu. Pasien mengalami demam 7 hari yang lalu, pada
pemeriksaan fisik ditemukan sklera ikterik , conjunctiva suffusion, splenomegali, dan nyeri
otot betis. BAK sedikit dan berwarna coklat. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan segera
untuk diagnosis pada pasien adalah :
A. Urinalisis
B. USG abdomen
C. Kultur darah
D. IgM Leptospira
E. Hapusan darah tebal dan tipis
Referensi Umar Zein. 2014. Leptospirosis. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Jilid I. Hal 633-637
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Lidia Rombeallo


Periode Ujian 35
Asal FK Universitas Diponegoro Page | 9
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Leptospirosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun, datang berobat ke puskesmas dengan keluhan
demam sejak 1 minggu yang lalu, disertai nyeri otot dan mata kuning. Pasien merasa buang
air kecil sedikit sejak tadi malam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70
0
mmHg, frekunsi denyut nadi 84 x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 39 C. Sklera
ikterik,terdapat conjunctiva suffusion, nyeri tekan pada muskulus gastroknemius.
Tatalaksana definitif pasien ini adalah :
A. Metronidazol
B. Doksisiklin
C. Siprofloksasin
D. Eritromisin
E. Azitromisin
Referensi Umar Zein. 2014. Leptospirosis. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI Jilid
I. Hal 633-637

Nama Peserta Daniel Rizky


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Infeksi Nosokomial
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang wanita 46 tahun datang dengan keluhan BAB cair 3x sehari tidak disertai darah,
jumlah banyak sejak 3 hari SMRS. Sebelumnya pasien dirawat di RS selama 10 hari karena
sakit demam typhoid. Dari riwayat penyakit dahulu pasien mempunyai penyakit darah
tinggi, sakit gula, dan penyakit ginjal kronik namun belum disarankan untuk cuci darah.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 110x/menit, RR 20x/menit, suhu
o
38.0 C, didapatkan nyeri tekan pada abdomen bagian bawah. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 11,2 g/dL, HT 34%, leukosit 13.000 u/mcl, trombosit 430
rb/mcl, ureum 50 mg/dL, kreatinin mg/dL 2.4. Dari pemeriksaan feses didapatkan toksin A
C. Difficile. Antibiotik yang anda sarankan untuk pasien ini :
A. Metronidazole oral
B. Vankomisin supposituria
C. Metronidazole intravena
D. Vankomisin intravena
E. Metronidazole intravena + Vankomisin oral
Jawaban A
th
Referensi Harrison Internal Medicine 19
Medicine edition bab CDAD
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Daniel Rizky


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro Page | 10
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Infeksi Nosokomial
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang pria 37 tahun dirawat di RS dengan demam tifoid sudah 3 hari perawatan. Pada
hari ke 4 pasien mengalami demam, batuk berdahak, dan sesak nafas. Dari pemeriksaan
o
fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, HR 100x/menit, RR 29x/menit, suhu 38.3 C, paru
terdapat ronkhi basah kasar yang sebelumnya tidak ada. Dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 13 g/dL, HT 39%, leukosit 15.000 u/mcl, trombosit 400.000 u/mcl, ro.
Thoraks didapatkan infiltrat paru pada lapang paru kanan. Antibiotik empirik yang dapat
disarankan untuk kasus pasien ini kecuali:
A. Piperacilin tazobactam intravena
B. Cefepime intravena
C. Levofloxacin intravena
D. Meropenem intravena
E. Ceftriaxone-ciprofloxacin intravena
Jawban E
Referensi Guideline HAP/VAP IDSA 2016

Nama Peserta dr. Daniel Rizky


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Infeksi Nosokomial
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 4
Seorang pria 37 tahun dirawat di RS dengan post operasi hemoroidektomi hari ke 5, pada
hari ke 6 didapatkan demam dan kemerahan pada bekas luka operasi. Dari pemeriksaan
o
fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 38.3 C, Terdapat
nanah pada kassa disekitar luka bekas operasi. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 13 g/dL, HT 39%, leukosit 15.000 u/mcl, trombosit 400.000 u/mcl. Antibiotik empirik
yang dapat disarankan untuk kasus pasien ini:
A. Cephalosporin + Metronidazole intravena
B. Piperacilin + tazobactam intravena
C. Vancomycin intravena
D. Ampicilin + Sulbactam intravena
E. Cefazolin intravena
Jawaban A
Referensi Guideline SSI/SSTI IDSA 2014
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta R.Farah Effendi


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNDIP Page | 11
Kategori soal Tropik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Malaria
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki2 berusia 30 tahun datang kepoliklinik untuk berkonsultasi. Pasien tersebut
akan bertugas di daerah Sumba, NTT selama 1 bulan. Pasien khawatir akan terkena
malaria selama bertugas di sana, rencana terapi apa yang dapat saudara berikan?
a. Doksisiklin 100 mg/ hari,diberikan 1-2 hari sebelum bepergian, selama berada di
daerah tersebut sampai 4 minggu setelah kembali.
b. Doksisiklin 50 mg/ 12 jam,diberikan 7 hari sebelum bepergian dilanjutkan sampai
pasien pulang.
c. Primaquin diberikan 1- 2 hari sebelum berangkat dengan dosis 0,25 mg/hari
d. Primaquin diberikan selama 7 - 14 hari dengan dosis 0,25 mg/hari selama pasien
berada di daerah tersebut
e. Tidak diperlukan profilaksis karena saat ini pasien tidak ada keluhan.
Jawaban A
Referensi Buku saku penatalaksanaan kasus
malaria, Kementrian Kesehatan RI,
2012,hal.6

Nama Peserta R.Farah Effendi


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNDIP
Kategori soal Tropik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Malaria
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pasien wanita 26 tahun datang ke poli rawat jalan dengan keluhan demam disertai
menggigil disertai pegal - pegal. Pasien mengaku baru kembali dari perjalanan dinas ke
Sorong. Pasien saaat ini sedang hamil 2 bulan. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan T :
110/70 mmhg ; frekuensi nadi 98 x / menit ; frekuensi nafas 20 x / menit ; suhu 38,7 C,
sklera ikterik (-),tidak didapatkan hepatoslenomegali. Dari pemeriksaan di dapatkan Hb.
10,2g/dl ; Ht.30 %; leukosit 11.000/ul,trombosit 130.000/ul. Hasil pemeriksaaan apusan
darah didapatkan Plasmodium Falcifarum (+). Apakah regimen terapi yang paling tepat
pada pasien ini?
a. Kina 3 x 1 tablet selama 7 hari
b. Kina 3 x 2 tablet dan primquin selama 14 hari
c. ACT tablet selama 3 hari dan primaquin dosis tunggal
d. Kina 3 x 2 tablet dan klindamisin selama 7 hari
e. ACT tablet dan primquin selama 14 hari
Jawaban D
Referensi Buku saku penatalaksanaan kasus
malaria, Kementrian Kesehatan
RI, 2012,hal.15
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta R.Farah Effendi


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNDIP Page | 12
Kategori soal Tropik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Malaria
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 32 tahun mengeluh demam dirasakan hilang timbul, sehari demam
sehari hilang. Keluhan disertai badan menggigil. Pasien bekerja sebagai anggota polisi
yang baru pulang tugas dinas dari Timika, Papua. 1 tahun yang lalu pasien pernah
didiagnosis Malaria Vivax dan mengkonsumsi ACT selama 3 hari dan Primaquin selama
14 hari. Tindakan awal yang paling tepat dilakukan adalah :
a. Memberikan terapi anti malaria lini kedua dengan kombinasi Kina + doksisiklin dan
primaquin
b. Memberikan terapi Kina dan primaquin selama 7 hari
c. Memberikan terapi artesunat intra vena segera
d. Memeriksakan kembali rapid diagnostic test dan apus darah tebal dan tipis
e. Memberikan terapi anti malaria lini kedua dengan kombinasi Kina + tetrasiklin dan
primaquin
Jawan D
Referensi Paul N Harijanto. Malaria. IPD
PAPDI ed.VI hal 601 – 605 ;
Pedoman Tatalaksana Malaria,
PERMENKES , 2013, hal 25

Nama Peserta Aniq Ulthofiah


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik dan Penyait Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Infeksi Susunan Saraf Pusat
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Laki-Laki 27 tahun sudah menikah, dirawat dengan penurunan kesadaran, 5 hari pasien sulit diajak
komunikasi, demam, pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen TD : 110/70mmHg, Nadi
98x/menit, suhu 38,8 ⁰ C, dan kaku kuduk positif. Pemeriksaan kultur cairan serebrospinal didapatkan hasil
Nesseria Meningitiditis. Profilaksis apa yang harus diberikan kepada istri pasien?
a. Metronidazole 500mg/12 jam
b. Amoxycilin 500mg/8jam
c. Levofloxacine 500mg/24 jam
d. Doxyciclin 100mg/12jam
e. Rifampin 600mg/12jam
Jawaban E
Acute Bacterial Meningitidis,
Infections of the Nervous
Referensi
System
Sabatine, halaman 6.10
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Aniq Ulthofiah


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Diponegoro Page | 13
Kategori Soal Tropik dan Penyait Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Infeksi Susunan Saraf Pusat
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Etiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Laki-laki 45 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat keluhan kejang,muntah-muntah. Pasien menderita
3
HIV dan sudah 1 bulan tidak minum obat. Data CD4 1 bulan lalu 50 sel/mm . Pada pemeriksaan fisik
pasien kesadaran somnolen. TD : 110/60 mmhg, nadi 110x/menit, suhu 38,3 ⁰ C, dan kaku kuduk
positif. Didapatkan pembesaran kelenjar getah bening multipel, lunak. Pada pemeriksaan funduskopi
didapatkan multiple yellowish white, papil edema(+), Pasien dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala
didapatkan hasil multiple ring enhancement. Apa kemungkinan infeksi pada pasien ini?
a. Toxoplasma gondii
b. Mycobacterium tuberkulosis
c. Candida albicans
d. CMV
e. Cryptococcus neoformans
Jawaban A
Hardiman T. Pohan, Toksoplasmosis,
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ed.
VI, Hal: 624-631

Nama Peserta Aniq Ulthofiah


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik dan Penyait Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Infeksi Susunan Saraf Pusat
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Etiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 4
Laki-laki 38 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat keluhan kesadaran menurun. Pada pemeriksaan fisik
pasien kesadaran somnolen. TD : 110/60 mmHg, nadi 110x/menit, suhu 38,7 ⁰ C, kernig sign (+),
brudzinski sign (+). Dari pemeriksaan analisa cairan serebrospinal didapatkan warna keruh, protein total
900mg/dL, PMN 97%, gula darah 35 mg/dL . Apa kemungkinan penyebab infeksi pada pasien ini?
a. Ebsteinbar virus
b. Mycobacterium tuberkulosis
c. Candida albicans
d. Streptococcus pneumonia
e. Cryptococcus neoforman
Jawaban D
Allan R. Tunkel,1 Barry J.
Hartman,2 Sheldon L. Kaplan, dkk,
Referensi Practice Guidelines for the
Management of Bacterial
Meningitis, IDSA, 2004
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Teguh Tri Wardana


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Diponegoro Page | 14
Kategori Soal Tropik dan Penyait Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Infeksi Susunan Saraf Pusat
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang Pria 27 tahun datang ke IGD RSUP dengan keluhan penurunan kesadaran disertai
kejang. 1 minggu sebelumnya diketahui pasien sering berbicara ngelantur dan marah-
marah tanpa sebab yang jelas. Pasien sebelumnya bekerja sebagai supir di perusahan
ekspedisi. Pada pemeriksaan fisik kesadaran sopor, Tekanan darah 130/70mmHg, nadi
96x/menit, laju nafas 24x/menit, suhu 36.7 ⁰ C, didapatkan oral trush, kaku kuduk positif.

Pemeriksaan awal guna mendiagnosis penyakit tersebut adalah?


a. CT scan kepala dengan kontras
b. Analisa cairan LCS
c. HIV
d. CD 4
e. Ig M toxoplasma
Jawab A
Allan R. Tunkel,1 Barry J. Hartman,2
Sheldon L. Kaplan, dkk, Practice
Referensi
Guidelines for the Management of
Bacterial Meningitis, IDSA, 2004

Nama Peserta Teguh Tri Wardana


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik dan Penyait Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Infeksi Susunan Saraf Pusat
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Etiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang Pria 27 tahun datang ke IGD RSUP dengan keluhan penurunan kesadaran disertai kejang. 1
minggu sebelumnya diketahui pasien sering berbicara ngelantur dan marah-marah tanpa sebab yang
jelas. Pasien sebelumnya bekerja sebagai supir di perusahan ekspedisi. Pada pemeriksaan fisik
kesadaran sopor, Tekanan darah 130/70mmHg, nadi 96x/menit, laju nafas 24x/menit, suhu 36.7 ⁰ C,
didapatkan oral trush, kaku kuduk positif, pada pemeriksaan didapatkan HIV positif dan pengecatan
LCS menggunakan tinta india didapatkan hasil positif, penyebab penyakit tersebut adalah?
a. Toxoplasma gondii
b. Mycobacterium tuberkulosis
c. Candida albicans
d. CMV
e. Cryptococcus neoformans
Jawaban E
Referensi Harrison Vol. 19 Hal.1342
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Teguh Tri Wardana


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Diponegoro Page | 15
Kategori Soal Tropik dan Penyait Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Infeksi Susunan Saraf Pusat
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Berikut ini termasuk dalam rejimen terapi yang diberikan pada ensefalitis yang
disebabkan oleh Toxoplasmosis gondii adalah :
a. Amfoterisin B
b. Cotrimoxazole
c. Ganciclovir
d. Pyrimethamine
e. Echinocandin
Jawaban D
Hardiman T. Pohan, Toksoplasmosis,
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ed.
VI, Hal: 624-631

Nama Peserta Fajar Wahyudi


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Malaria
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang dokter PPDS 1 Interna sedang melaksanakan tugas pengabdian di sebuah RS
tipe C di Papua, suatu hari ia mendapati pasien wanita setempat umur 37 tahun dengan
keluhan demam sejak 3 hari ini, pasien masih sadar, tampak pucat, mual, tidak nafsu
makan, tampak kurus dengan berat badan 48 kg, sakit kepala, tidak mengeluh adanya
kejang, buang air kecil warna kuning muda dengan jumlah cukup banyak, badan terasa
lemas hingga tidak kuat duduk/berjalan. Pemeriksaan fisik dan laborat didapatkan
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 110x/menit, RR 23x/menit, suhu 38,8°C. Hb 5,5
mg/dL, Ht 16,3%, eritrosit 2,8 juta/µl, leukosit 12.000/µl, trombosit 151.000/µl,
preparat hapus darah tebal ditemukan schizon P.falciparum dengan jumlah 4500 parasit
per 200 leukosit. Pasien sedang tidak hamil saat ini. Terapi manakah yang paling tepat
diberikan pada pasien ini ?
a. Kina 3x2 tablet selama 7 hari ditambah primakuin 3 tablet single dose
b. Inj.Artemeter 80 mg intramuskular kemudian dirujuk ke RS propinsi
c. DHP 1x4 tablet selama 3 hari ditambah primakuin 3 tablet single dose
d. Artesdiaquine 1x4 tablet selama 3 hari ditambah primakuine 3 tablet single dose
e. Inj.Artesunat 2,4mg/kgBB intravena sebanyak 3x dilanjutkan dengan DHP dan
primakuin
Jawaban E
Referensi Paul N Harijanto.Malaria.IPD PAPDI ed.VI hal.604
Iskandar Zulkarnain,Budi Setiawan,Paul N
Harijanto.Malaria Berat.IPD PAPDI ed.VI hal.620-621.
Permenkes no.5 tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata
Laksana Malaria hal.48.
Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria (Gebrak
malaria) Kemenkes 2012 hal.9,17
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Fajar Wahyudi


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro Page | 16
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Malaria
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang dokter PPDS 1 Interna sedang melaksanakan tugas pengabdian di sebuah RS tipe C di
Papua, suatu hari ia mendapati pasien wanita setempat umur 37 tahun dengan keluhan demam
sejak 3 hari ini, pasien masih sadar, tampak pucat, mual, tidak nafsu makan, tampak kurus
dengan berat badan 48 kg, sakit kepala, tidak mengeluh adanya kejang, buang air kecil warna
kuning muda dengan jumlah cukup banyak, badan terasa lemas hingga tidak kuat
duduk/berjalan. Pemeriksaan preparat hapus darah tebal ditemukan schizon P.falciparum
dengan jumlah 4500 parasit per 200 leukosit. Selama perawatan pasien mendapat terapi ACT
dan Primakuin. Pasien kemudian dipulangkan setelah pada hari keempat perawatan tidak
ditemukan parasit malaria dalam preparat hapus darah tipis dan tebal serta klinisnya membaik.
Dalam evaluasi pengobatan selanjutnya, didapatkan pasien mengeluh demam dengan suhu 38°C
pada hari ke lima belas, dari pemeriksaan preparat hapus darah tebal ditemukan schizon
P.falciparum dengan jumlah 200 parasit per 1000 leukosit. Keadaan pasien ini disebut sebagai ?
a. Early treatment failure
b. Late clinical failure
c. Late parasitological failure
d. Relaps parasit
e. Rechute
Jawaban B
Referensi Paul N Harijanto.Malaria.IPD PAPDI ed.VI hal.609.
Permenkes no.5 tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Laksana Malaria
hal 49

Nama Peserta Fajar Wahyudi


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Malaria
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang dokter PPDS 1 Interna sedang melaksanakan tugas pengabdian di sebuah RS tipe D di
Papua, suatu hari ia mendapati pasien wanita setempat umur 37 tahun dengan keluhan demam
sejak 3 hari ini, pasien masih sadar, tampak pucat, mual, tidak nafsu makan, tampak kurus
dengan berat badan 48 kg, sakit kepala, tidak mengeluh adanya kejang, buang air kecil warna
kuning muda dengan jumlah cukup banyak, badan terasa lemas hingga tidak kuat
duduk/berjalan. Pemeriksaan preparat hapus darah tebal ditemukan schizon P.falciparum
dengan jumlah 4500 parasit per 200 leukosit. Selama perawatan pasien mendapat terapi ACT
dan Primakuin. Pasien kemudian dipulangkan setelah pada hari keempat perawatan tidak
ditemukan parasit malaria dalam preparat hapus darah tipis dan tebal serta klinisnya membaik.
Dalam evaluasi pengobatan selanjutnya, didapatkan pasien mengeluh demam dengan suhu
38°C pada hari ke lima belas, dari pemeriksaan preparat hapus darah tebal ditemukan schizon
P.falciparum dengan jumlah 200 parasit per 1000 leukosit. Kemungkinan patofisiologi yang
mendasari keadaan diatas adalah ?
a. Ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan
b. Munculnya resistensi terhadap obat
c. Reinfeksi oleh P.falciparum
d. Kegagalan imunitas seluler dalam memfagosit eritrosit berparasit (EP) di hepar
e. Munculnya kembali hipnozoit
Jawaban C
Referensi Paul N Harijanto.Malaria.IPD PAPDI ed.VI hal.610
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Fajar Wahyudi


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro Page | 17
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Malaria
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 4
Seorang dokter internship dari Jawa sebelumnya bertugas di Raja Ampat selama 1
tahun, 1 bulan sebelum pulang ke Jawa, ia terkena infeksi oleh Plasmodium
falciparum dengan kondisi klinis yang berat hingga Hb 4,6 mg/dL. Dokter yg merawat
saat itu memutuskan untuk melakukan transfusi darah guna mempercepat pemulihan
kondisinya. Satu minggu setelah ia kembali ke Jawa, ia mengeluh demam tinggi
selama 4 hari dengan nyeri kepala, mual dan muntah, badan terasa lemas. Dokter
tersebut kemudian berobat ke IGD RS setempat di Jawa dan meminta untuk dilakukan
pemeriksaan darah hapus malaria namun hasilnya negatif. Tindakan apa yang paling
tepat untuk dilakukan pada pasien ini ?
a. Melakukan pemeriksaan hematologi rutin dan IgM Dengue
b. Melakukan pemeriksaan hematologi rutin dan Lateral Flow
c. Melakukan pemeriksaan ulang darah hapus malaria saat demam.
d. Melanjutkan pengobatan profilaksis dengan Doxycycline 1x200 mg
e. Melakukan pemeriksaan Tubex TF
Jawaban C
Referensi Paul N Harijanto.Malaria.IPD PAPDI ed.VI hal.605

Nama Peserta Fajar Wahyudi


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Diponegoro
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Malaria
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 5
Seorang wanita penduduk setempat berusia 27 tahun di Jayapura, saat ini sedang hamil
2 bulan dengan berat badan 61 kg. Pasien mendapatkan jatah kelambu dari puskesmas
setempat dan diberikan klorokuin 1 tablet tiap minggu untuk mencegah malaria. Tiga
hari ini mengeluh demam disertai dengan badan pegal pegal, mual dan sakit kepala.
Pasien berobat di puskesmas, dilakukan pemeriksaan darah hapus tebal dan didapatkan
schizon P.falciparum, oleh bidan setempat pasien kemudian diberi tambahan obat
primakuin 3 tablet dan melanjutkan klorokuin. Pada hari keempat, pasien datang lagi ke
puskesmas, pemeriksaan darah hapus tebal malaria masih menunjukkan schizon
P.falciparum. Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya pasien ini ?
a. Ganti terapi dengan DHP 1x3 tablet
b. Ganti terapi dengan Kina tablet selama 7 hari
c. Memberikan Inj. Artemeter 80 mg im kemudian rujuk ke RS
d. Ganti terapi dengan Kina + klindamisin selama 7 hari
e. Memberikan kina injeksi 2 ampul intravena kemudian rujuk ke RS
JawabanD
Referensi Buku IPD PAPDI hal.605.
Permenkes no.5 tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata
Laksana Malaria hal.48.
Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria (Gebrak
malaria) Kemenkes 2012 hal.15
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Yohana Prima Ceria Anindita


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang Page | 18
Kategori soal Tropik-Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Leptospirosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang lelaki berusia 32 tahun dibawa ke IGD karena tidak sadar sejak 2 jam sebelum
masuk rumah sakit. Pasien sebelumnya mengalami demam, timbul kuning pada mata, air
seni berwarna coklat dan nyeri pada betis. Pasien selama ini dirawat di rumah dengan
diberikan obat yang dibeli di warung, tetapi keadaan semakin memburuk. Seminggu yang
lalu, pasien ikut kerja bakti membersihkan selokan di lingkungannya.
Manakah di bawah ini yang dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit tersebut?
a. IgM anti leptospira
b. USG abdomen
c. Urinalisis
d. Tubex TF
e. CT Scan kepala
Jawaban A
Referensi Umar Zein. Leptospirosis. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Edisi VI.
2014; hal 633 - 637

Nama Peserta Yohana Prima Ceria Anindita


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Tropik-Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Leptospirosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Gangguan elektrolit apa yang sering terjadi pada pasien leptospirosis dengan AKI?
A. Hipofosfatemia
B. Hiponatremia
C. Hiperkalemia
D. Hipokalemia
E. Hiperkloremia
Jawaban D
Referensi Umar Zein. Leptospirosis. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Edisi VI.
2014; hal 633 - 637
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Yohana Prima Ceria Anindita


Periode Ujian 36 Page | 19
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Tropik-Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Leptospirosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pencegahan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang tentara akan bertugas pengamanan di hutan selama 4 minggu. Pasien berisiko
tinggi kontak dengan bahan-bahan yang terkontaminasi dengan air seni binatang reservoir
leptospirosis. Bagaimanakan upaya pencegahan leptospirosis untuk kasus tersebut?
A. Cotrimoxazole 480 mg/minggu selama terpapar dan pakaian khusus
B. Ampisilin 250 mg/minggu selama terpapar dan pakaian khusus
C. Amoksisilin 250 mg/minggu selama terpapar dan pakaian khusus
D. Doksisiklin 200 mg/minggu selama terpapar dan pakaian khusus
E. Vaksinasi dan pakaian khusus
Jawaban D
Referensi Umar Zein. Leptospirosis. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Edisi VI.
2014; hal 633 - 637

Nama Peserta Andi Arman


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroentero hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar kolelithiasis
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 41 tahun datang ke klinik dengan keluhan kuning sejak 1 minggu SMRS.
Pasien juga mengeluh pruritus, ikterus, dan urin gelap. Pasien menyangkal adanya
demam, sakit perut, atau penurunan berat badan. Pemeriksaan fisik dalam batas normal
kecuali perubahan warna kuning pada kulit. Bilirubin total adalah 6,0 mg/dL, bilirubin
direct 5,1 mg/dL, AST 84 U/L, ALT 92 U/L, alkali fosfatase 662 U/L. CT scan abdomen
dalam batas normal. USG perut kanan atas menunjukkan kandung empedu normal tetapi
CBD tidak dapat tervisualisasikan. Apa yang langkah managemen terbaik berikutnya?
a. Antibiotik dan observasi
b. Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)
c. Serologi hepatitis
d. HIDA-scan
e. Serologi untuk antibodi antimitochondria
Referensi Harrison, gastroenterology and hepatology,18th edition
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Andi Arman


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 20
Kategori soal Gastro entero hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Hemoroid
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 60 tahun, masuk dengan keluhan buang air besar darah berwarna merah
segar,sebelum BAB sewaktu jongkok sewaktu kencing selalu keluar darah menetes dari
anus. Dari anamnesis didapatkan keluhan dubur keluar yang bisa masuk sendiri setelah
didorong dengan tangan. Bila kita mencurigai adanya kelainan di usus halus, pemeriksaan
yang sebaiknya kita lakukan adalah:
A. Endoskopi
B. Esofago-gastro-duodenografi
C. Rontgen barium enema
D. Enteroskopi
E. Kolonoskopi
Referensi Simadibrata M. editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid II. 6th ed. Jakarta:
Interna Publishing; 2014.p.1871-1872

Nama Peserta Andi Arman


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastro entero hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Celiac disease
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien wanita 20 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan diare cair
lebih dari 6 kali dalam sehari,tidak ada darah,tidak demam. Sebelumnya pasien habis
berbelanja ke supermarket dan melahap pizza dan hamburger masing-masing sepotong.
Diare sudah terjadi selama 5 hari, sehingga mengakibatkan badannya lemas. Wanita ini
sudah sering mengalami ini bahkan berulang, pernah dirawat juga karena harus tranfusi
darah. Bahkan sejak kecil bila sehabis makan sereal sering langsung kembung, nyeri perut
dan diare yang berlangsung lama.Kemungkinan penyakit pada pasien ini yang paling
tepat adalah:
A. Alergi makanan
B. Crohn disease
C. Irritable bowel syndrome
D. amyloidosis
E. celiac sprue disease
th
Referensi Harrison’s Principle of Internal Medicine.16 ed. Chapter 294
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal Dr. Anton


Page | 21
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi NAFLD
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang laki-laki 48 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan lemah, malaise,
keluhan tidak enak dan seperti mengganjal di perut kanan atas. Pemeriksaan fisik
didapatkan berat badan 106 kg dan tinggi badan 169 cm pada abdomen didapatkan
hepatomegali. Laboratorium didapatkan SGOT 40 dan SGPT 35, Kolesterol total 275
mg/dL. Pemeriksaan USG didapatkan peningkatan difus ekogenisitas. Pemeriksaan baku
emas untuk menegakkan diagnosis pasien tersebut?
A. Biopsi Hati
B. CT scan Abdomen dengan kontras
C. MRI dengan kontras
D. Fibro scan
E. Kadar CEA dan Gamma GT
Referensi PAPDI Edisi VI, Jilid II halaman
2000, PERLEMAKAN HATI
NON ALKOHOLIK

Pembuat Soal Dr. Anton


Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Abses Perianal
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang Laki-laki 55 tahun. Datang dengan keluhan luka padasekitar dubur sebelumya 3
hari mengeluh timbul bisul yang kemudian pecah. Dari pemeriksaan Hb 11,4 g/dL,
Leukosit 20.700/mm3, Trombosit 359.000/mm3, GDS 330mg/dL, Ureum 52 mg/dL,
Kreatinin 1,71 mg/dL. Dasar penatalaksaan pada pasien ini adalah?
A. Stabilisasi hemodinamik
B. Terapi sitostatika
C. Kontrol hiperglikemia
D. Terapi antibiotic sistemik
E. Kontrol infeksi, gula darah dan surgical debridement
Referensi PAPDI Edisi VI, Jilid II
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal Dr. Anton


Kategori Soal Gastroenterohepatologi Page | 22
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Abses Perianal
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang Laki-laki 55 tahun. Datang dengan keluhan luka padasekitar dubur sebelumya 3
hari mengeluh timbul bisul yang kemudian pecah. Dari pemeriksaan Hb 11,4 g/dL,
Leukosit 20.700/mm3, Trombosit 359.000/mm3, GDS 330mg/dL, Ureum 52 mg/dL,
Kreatinin 1,71 mg/dL. Dasar patofisiologi pada pasien ini adalah?
A. Infeksi polimikrobial yang berasal dari daerah kolorektal
B. Imunodefisiensi
C. Hiperglikemia reaktif
D. Oral hygiene yang buruk
E. Oklusi vaskuler yang menyebabkan nekrosis jaringan

Referensi PAPDI Edisi VI, Jilid II

Pembuat Soal Dr. Anton


Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Botulisme
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang ,laki-laki 42 tahun. Masuk UGD dengan keluhan mual dan muntah serta perut
kram sejak 1 hari SMRS. Pasien sebelumnya makan makanan kaleng yang sudah lama di
dalam kulkas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesasdarn comps mentis, TD 120/70
Nadi 100x/mnt, T 37,5 C. keadaan spesifik didapatkan ptosis, fascial paralisis, pupik
midriasis. Apa tatalaksana antidotum pada pasien ini?
A. Anti toxin A, B, C
B. Sulfas atropin
C. Nalokson
D. SABU
E. Piridoksin
Referensi PAPDI Edisi VI, Jilid I, 1080, keracunan
Bahan kimia, makanan, obat
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal Dr. Anton


Kategori Soal Gastroenterohepatologi Page | 23
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Botulisme
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Etiologi
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang ,laki-laki 42 tahun. Masuk UGD dengan keluhan mual dan muntah serta perut
kram sejak 1 hari SMRS. Pasien sebelumnya makan makanan kaleng yang sudah lama di
dalam kulkas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesasdarn comps mentis, TD 120/70
Nadi 100x/mnt, T 37,5 C. keadaan spesifik didapatkan ptosis, fascial paralisis, pupik
midriasis. Apa jenis kuman etiologi penyakit pada pasien ini?
A. Clostridium Botulinum
B. Eschericia Coli
C. Staphylococcus Aureus
D. Enterobacter Baumanii
E. Mycoplasma Spp
Referensi PAPDI Edisi VI, Jilid I, 1080, keracunan
Bahan kimia, makanan, obat

Nama Peserta Febry Rahmayani


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Amiloidosis
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang perempuan berusia 28 tahun
datangkepoliklinikpenyakitdalamdengankeluhanmencret-mencret sejak 4 bulan yang
lalu kadang-kadang bercampur darah. Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi, suara serak
dan susah menelan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan makroglosia, hepatomegali dan
3
splenomegali. Hasil laboratorium didapatkan Hb 12 gr/dl, leukosit 5.400/mm , hitung
jenis 0/4/60/36/7. Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah
A. Sarkoidosis
B. Amiloidosis
C. Celiac disease
D. Kolitis tuberkulosis
E. Inflammatory bowel disease
Jawaban: B
Referensi Marc S. Sabatine. Pocket Medicine. 4th edition. Philadelphia: Lippincott
William & Wilkins. p.8-22.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Febry Rahmayani


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 24
Kategori soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar GIST
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang perempuan usia 29 tahun, datangberobatkepoliklinikpenyakitdalam dengan
keluhan badan lemas, nyeri menelan dan nyeri pada perut. Pasien tidak bisa makan
banyak karena perutnya terasa cepat penuh. Pasien juga mengeluh sukar buang air
besar. Pada pemeriksaan fisik teraba massa di dekat umbilikus. Pada pemeriksaan
endoscopic ultrasonography didapatkan massa hipoekoik ukuran 5 cm, ekogenisitas
heterogen, batas ireguler pada permukaan ekstraluminal. Pada pasien tersebut
dilakukan tindakan operasi pengangkatan tumor. Setelah dilakukan pemeriksaan
histologi didapatkan CD 117 dan KIT positif. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien
ini adalah
A. GISTs
B. Desmoid
C. Leiomyomas
D. Schwannomas
E. Leiomyosarcomas
Jawaban: A
Referensi Mayer RJ. Gastointestinal Tract Cancer. In: Longo DL, Fauci AS, editors.
Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. 17th edition. United states:
The McGraw-Hill Companies. p.500-15

Nama Peserta Febry Rahmayani


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar GIST
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang perempuan usia 29 tahun, datangberobatkepoliklinikpenyakitdalam dengan
keluhan badan lemas, nyeri menelan dan nyeri pada perut. Pasien tidak bisa makan
banyak karena perutnya terasa cepat penuh. Pasien juga mengeluh sukar buang air besar.
Pada pemeriksaan fisik teraba massa di dekat umbilikus. Pada pemeriksaan endoscopic
ultrasonography didapatkan massa hipoekoik ukuran 5 cm, ekogenisitas heterogen,
batas ireguler pada permukaan ekstraluminal. Pada pasien tersebut dilakukan tindakan
operasi pengangkatan tumor. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, didapatkan BCR-
ABL positif. Terapi yang paling tepat untuk pasien ini adalah...
A. Imatinib
B. Nilotinib
C. Sunitinib
D. Dasatinib
E. Sorafenib
Jawaban: A
Referensi Mayer RJ. Gastointestinal Tract Cancer. In: Longo DL, Fauci AS, editors.
Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. 17th edition. United states: The
McGraw-Hill Companies. p.500-15
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Febry Rahmayani


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 25
Kategori soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kolangitis
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

1. Seorang laki-laki usia 36 tahun, datangberobatkepoliklinikpenyakitdalam dengan


keluhan demam disertai menggigil, nyeri abdomen kanan atas dan kedua mata
kuning. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, didapatkan kadar
3
hemoglobin 11,3 gr/dL, leukosit 28.000/mm , SGOT 323 mg/dL, SGPT 325
mg/dL. Tes pencitraan yang menjadi standar baku emas untuk mendeteksi batu
pada kasus ini adalah...

F. CT scan abdomen
G. Ultrasonografi abdomen
H. Endoscopic ultrasonography
I. Magnetic resonance cholangiopancreatography
J. Endoscopic retrograde cholangiopancreatography

Jawaban: E
Referensi Achmad Fauzi. Kolangitis Akut. In: Rani A, Simadibrata M, Syam AF,
editors. Buku Ajar Gastroenterologi. 1st ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2011. p.579-90

Nama Peserta Fitri Nuryani


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroentero Hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Perforasi Usus
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 60 tahun berobat ke poliklinik penyakit dalam dengankeluhan
nyeri di seluruh bagian perut. Perut teraba seperti papan, satu minggu sebelumnya
pasien mengeluh nyeri di perut kiri bawah. Pasien jarang makan makanan berserat,
senang makan daging. BAB darah ada, demam ada, pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan peningkatan kadar leukosit darah. Diagnosis yang mungkin diderita pasien
tersebut adalah :
A. Divertikulitis dengan komplikasi generalisata
B. Kolik abdomen akibat konstipasi
C. Kolitis ulseratif
D. Abses Hepar
E. Kolitis infeksiosa

Referensi H.A.M. Akil. Penyakit Divertikular. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu
penyakit dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.p.1866-
1874
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Fitri Nuryani


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 26
Kategori soal Gastroentero Hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Sindroma Disentri
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 40 tahun, mengeluh nyeri perut bagian bawah., terasa panas di
rectum, BAB cair ada disertai darah dan lendir sejak 10 hari yang lalu. Demam ada.
Pasien juga mengeluh nyeri sesaat akan BAB. Nafsu makannya menurun. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/70 mmHg, Nadi 90 x/menit. RR 20 x/menit.
0
Suhu 39 C. Pada laboratorium feses rutin didapatkan adanya eritrosit dan PMN.
Diagnosis yang tepat untuk gejala diatas adalah ?

F. Kolitis TB
G. Kolitis Amuba
H. Shigellosis
I. Kolitis pseudomembran
J. Chron’s disease

Referensi Nizam O. Kolitis Infeksi. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata
M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid
I. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.p.1829-1837

Nama Peserta Fitri Nuryani


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroentero Hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Primary Billiary Cirrhosis
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 45 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan mata
kuning, mudah merasa lelah, gatal-gatal di kulit sejak 1 minggu sebelumnya. BAK
dengan urine seperti teh tua, dan BAB dengan tinja berwarna pucat. Tidak ada
riwayat demam sebelumnya. Riwayat transfusi darah sebelumnya juga disangkal.
Tidak ada keluhan nyeri perut. Penggunaan narkoba suntik disangkal. Pada
pemeriksaan fisik dalam batas normal, dan berat badan pasien 50 kg dengan tinggi
3
badan 157 cm. Pada laboratorium didapatkan Hb. 12,1 g/dl. Leukosit 10.100 /mm ,
trombosit 210.000. peningkata ALP dan gamma GT. enzim hati dalam batas normal,
bilirubin indirek 2,3. Bilirubin direk 4,2. Penyebab ikterik pada pasien tersebut adalah
:
K. Hepatitis B kronik
L. Sirosis bilier primer
M. Hepatitis autoimun
N. Anemia hemolitik
O. Pankreatitis akut

Referensi Sulaiman A. Pendekatan klinis pada pasien ikterus. In: Setiati S, Alwi
I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku
ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing;
2014.p.1937-1942
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Hari Prapto Suharto


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sriwijaya Page | 27
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Apendisitis akut
Jenis Soal Diagnosis
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang wanita 23 tahun, hamil 16 minggu, berobat ke IGD dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah sejak 1 jam yang lalu. Nyeri terus menerus, seperti keram dan tajam ditusuk,
tidak menjalar, tidak dipengaruhi makan minum atau gerakan tubuh. Tidak ada muntah,
demam, menggigil, diare, BAB hitam lembek, BAB darah, keputihan, atau perdarahan lewat
kemaluan. Pasien memiliki riwayat. Gejala nyeri yang sekarang ini mirip dengan gejala 2
tahun yang lalu saat pasien dikatakan dokter ada kista ovarium kanan tetapi belum ada terapi
khusus.
Pemeriksaaan fisik: gelisah, TD 130/80 mmHg, nadi 93x/menit, laju napas 19x/menit, suhu
37.4 C, nyeri tekan di kuadran kanan bawah. Tidak ada nyeri lepas, Rovsing sign negatif,
Iliopsoas negatif. Lab lekosit 12.000/uL, Hb 10.3 g/dL, trombosit 201.000 /uL. Dari hasil
USG abdomen di kuadran kanan bawah di temukan struktur sebagai berikut:

dengan gambaran struktur mirip sosis, berlapis konsentris, dengan diameter 15 cm, dinding
menebal dan ada cairan bebas.
Diagnosis paling sesuai untuk pasien ini adalah:
A. Kehamilan ektopik
B. Divertikulitis
C. Endometriosis
D. apendisitis akut
E. Ruptur kista ovarium
Referensi Jacobs DO. Acute appenddicitis and peritonitis. In: Kasper DL, Fauci
AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J, editors. Harrisons
th
internal medicine. 19 ed. New York: McGraw Hill; 2015.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Hari Prapto Suharto


Periode Ujian 36
Page | 28
Asal FK Universitas Sriwijaya
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Hepatitis A
Jenis Soal Terapi
Tingkat Kompetensi
Soal
Laki-laki 20 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan tidak nafsu makan, mual, ulu
hati tidak enak, nyeri sendi kedua tungkai dan sakit kepala sejak 10 hari terakhir. Warna
kencing berubah lebih kecoklatan dari biasanya sejak 1 hari terakhir. Tidak ada riwayat sakit
kuning atau konsumsi obat rutin sebelumnya. Empat minggu yang lalu, pasien mengaku
sempat merawat sendiri adik kandungnya yang menderita sakit kuning di rumah kos.
Pemeriksaan fisik: kompos mentis, TD 120/70 mmHg, nadi 83x/menit, laju napas 17x/menit,
suhu 37.3 C, ikterik, hepar teraba 1 jari bawah arkus kosta, nyeri tekan VAS 3 di kuadran
kanan bawah abdomen. Pemeriksaan penunjang: Hb 13.3 mg/dL, Ht 40%, lekosit 6200/μL,
3
trombosit 190.000/mm , bilirubin total 3.7 mg/dL, SGOT 395 IU/L, SGPT 450 IU/L, alkalin
fosfatase 85 IU/L, HBsAg negatif, Anti-HCV negatif, Anti-HAV IgM positif. Manakah
tatalaksana yang paling tepat pada pasien ini?
A. Injeksi intramuskuler Havrix 2 dosis selang waktu 6 bulan
B. Injeksi intramuskuler Imunoglobulin hepatitis A 0.06 mL/kgBB
C. Terapi suportif dengan hepatoprotektor dan asetaminofen
D. Terapi suportif dipadukan pemberian imunoglobulin hepatitis A intramuskuler
E. terapi suportif dan hidrasi adekuat
Referensi Sanityoso A, Christine G. Hepatitis viral akut. In: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata MK, Setiyohadi B, et al,
th
editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 6 ed. Jakarta:
Interna Publishing; 2014..
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Hari Prapto Suharto


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sriwijaya Page | 29
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Cholangiocarcinoma
Jenis Soal Diagnosis
Tingkat Kompetensi
Soal
Pria keturunan Tionghoa 58 tahun datang ke praktek anda membawa hasil pemeriksaan
penunjang laboratorium CEA 13.0 mg/mL, CA19-9 700 U/mL. USG abdomen didapatkan
gambaran sebagai berikut:

Dengan kesan: massa di hilum hepar dengan pelebaran duktus biliaris intrahepatik, duktus
hepatikus kanan dan kiri tidak menyatu dengan kandung empedu yang kolaps. Hasil biopsi
kelenjar getah bening di ketiak kanan pasien yang membesar didapatkan kesan metastasis
adenokarsinoma dengan pewarnaan imunohistokimia positif untuk cytokeratin (CK) 7, CK 8
dan CK 19 serta negatif untuk CK20. Keluhan pasien berupa badan semakin kurus sejak 1
bulan terakhir dan sering gatal di seluruh tubuh. Diagnosis paling mungkin pada kasus ini
adalah:
A. Fibrolamellar hepatocellular carcinoma
B. Karsinoma pankreas metastasis hati
C. Kolangiokarsinoma ekstrahepatik distal
D. tumor Klatskin
E. Kolangiokarsinoma intrahepatik
Referensi Tumor sistem bilier. Dalam: Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan
J, Tahapary DL. Panduan praktik klinis PAPDI. Jakarta: Interna
Publishing; 2014.

Carr BI. Tumors of liver and biliary tree. In: Kasper DL, Fauci AS,
Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J, editors. Harrisons
th
internal medicine. 19 ed. New York: McGraw Hill; 2015.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Hari Prapto Suharto


Periode Ujian 36 Page | 30
Asal FK Universitas Sriwijaya
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Inflammatory bowel disease
Jenis Soal Terapi
Tingkat Kompetensi
Soal
Perempuan 21 tahun kontrol ke poliklinik dengan keluhan diare bercampur sedikit darah sejak 2
bulan terakhir. Pasien diketahui menderita kolitis ulseratif sejak 2 tahun yang lalu, rutin makan
obat mesalamine 1.5 gram per hari tanpa ada gejala. Saat ini, frekuensi BAB pasien rata-rata 8-10
kali per hari, kadang demam tidak tinggi yang naik turun dalam sehari. Sejak keluhan 2 bulan
terakhir tersebut, pasien diberi obat mesalamine 3 gram per hari PO dan metilprednisolon 60 mg
per hari PO setiap kontrol sebelumnya tetapi keluhan diare berdarah tetap ada. Pemeriksaan fisik:
o
kompos mentis, TD 110/80 mmHg, nadi 94x/menit, laju napas 19x/menit, suhu aksila 37.7 C.
Hasil laboratorium: Hb 6.9 g/dL, lekosit 6500/μL, trombosit 140.000/mm3, LED 70 mm/jam,
albumin 2.8 g/dL, CRP 180 mg/dL, lain-lain dalam batas normal. Kolonoskopi ditemukan
ulserasi pada rectosigmoid junction.
Langkah terapi selanjutnya yang paling tepat diberikan pada pasien ini adalah:
A. metilprednisolon IV
B. Azathioprine
C. 6-Mercaptopurine + infliximab
D. Adalimumab
E. Cyclosporine intravena
Referensi Djojoningrat D. Inflammatory bowel disease. In: Setiati S, Alwi I,
Sudoyo AW, Simadibrata MK, Setiyohadi B, et al, editors. Buku Ajar
th
Ilmu Penyakit Dalam, 6 ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.cGraw
Hill.

Nama Peserta Henny Megawati


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroentero Hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Ileus Paralitik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
2. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke UGD penyakit dalam dengan keluhan rasa
tidak nyaman pada perut yang terus menerus, muntah ada 3 kali, sendawa sering, demam ada
tidak tinggi. Pasien menderita kencing manis sejak 10 tahun dan rutin berobat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis; tampak sakit sedang; tekanan darah
120/80 mmHg; nadi 96x/menit, irama regular, isi cukup; frekuensi napas 20x/menit; suhu
o
37,8 C; BB 50 kg; BSS 121mg/dL. Abdomen cembung, tegang, perkusi timpani dan bising
usus menghilang, nyeri tekan dan nyeri lepas tidak ada. Pada colok dubur, rectum tidak
kolaps. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil kalium 2,8 mEq/L dan gambaran air
fluid level pada foto polos abdomen. Tatalaksana farmakologis yang paling tepat adalah
F. 10 mg metoklopramid tiap 8 jam
G. 5 mg cisapride tiap 8 jam
H. 0,1 mg clonidin tiap 12 jam
I. Infus cairan 1 liter perhari disertai elektrolit
J. Drip kalium 75 mEg bertahap dan terbagi dalam sehari.
Referensi Ileus Paralitik. In: Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapari DL, editors.
st
Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 1 ed.
Jakarta: Interna Publishing; 2015.p.185-7.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Henny Megawati


Periode Ujian 36 Page | 31
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroentero Hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Polip Adenoma
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki usia 39 tahun, datang ke poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan susah
buang air besar dengan ada rasa tidak lampias. Kakak pasien menderita polip usus dan ayah
pasien telah meninggal akibat kanker usus. Pasien merokok sejak usia 17 tahun, 3 bungkus
perhari. Pada pemeriksaan fisik didapat konjunctiva anemis, nyeri perut. Pada pemeriksaan
penunjang, didapatkan Hb 8,9mg/dL; darah samar feses positif. Pada pemeriksaan kolonoskopi
didapatkan gambaran polip 12 buah pada sigmoid. Tatalaksana yang tepat untuk pasien diatas
adalah:

K. Biopsi dan elektrokoagulasi bipolar


L. Low anterior resection (LAR)
M. Kemoterapi
N. Biopsi dan elektrokoagulasi bipolar dilanjutkan pemberian celecoxib 2x100mg
O. Kolonoskopi setiap 3 tahun
Referensi Tumor Kolorektal. In: Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapari DL,
editors. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam.
st
1 ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015.p.210-6.

Nama Peserta Henny Megawati


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroentero Hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Hepatitis C
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Pasien perempuan 55 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan lemas dan
tidak nafsu makan sejak 6 bulan terakhir. Pasien tidak pernah muntah hitam atau BAB hitam.
Pasien pernah mengalami kecelakaan dan mendapatkan tranfusi darah 2 kantong. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan demam subfebris, hepatomegali. Tidak ditemukan palmar eritem,
kolateral vein, ascites dan splenomegali. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan anti HCV
positif dan HCV RNA pertama 360.000 IU/mL 3 bulan yang lalu, namun belum sempat
berobat. Saat ini HCV RNA 490.000 IU/mL dengan genotype 3. Regimen terapi awal terbaik
pada pasien ini adalah
P. PegIFN, RBV, Sofosbuvir 24 minggu
Q. PegIFN, RBV, Sofosbuvir 12 minggu
R. Sofosbuvir, RBV 12 minggu
S. PegIFN, RBV, Simeprevir 48 minggu
T. Sofosbuvir, Simeprevir 24 minggu

Referensi Hepatitis C Kronik. In: Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapari DL,
editors. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam.
st
1 ed. Jakarta: Interna Publishing; 2015.p.240-2.
PPHI. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia. 2017.p.63-
4.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Henny Megawati


Periode Ujian 36 Page | 32
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroentero Hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Tumor Papila Vateri
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Laki-laki usia 59 tahun datang ke UGD dengan keluhan kuning seluruh tubuh sejak 1 bulan
SMRS, mual ada, muntah tidak ada, nafsu makan hilang, penurunan BB 5 kg dalam 1 bulan
terakhir, lemas ada, pusing kunang-kunang tidak ada. pada pemeriksaan fisik didapatkan
o
tampak sakit sedang, suhu 38,1 C, hepar 1 jari dibawah arcus costae, courvoisier sign positif.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8,5g/dL, bilirubin direk 17,3g/dL, SGOT 123 U/L,
SGPT 128 U/L, alkali fosfatase 160 U/L. Pemeriksaan lanjutan terbaik yang dilakukan:
A. Ultrasonografi endoskopi
B. CT scan abdomen
C. Magnetic Resonance Cholangiopancreatography
D. MRI abdomen
E. Biopsi hati

Referensi John S, Pratt DS. Jaundice. In: Kasper, Fauci, Hauser, Longo, Jameson,
th
Loscalza, editors. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 19 ed.p.279-85.

Nama Peserta Kristinawati


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori Soal Gastroentrohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Divertikulosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki –laki usia 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu,
O
disertai nyeri perut kiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan T 38.9 C , nyeri tekan abdomen
kuadran kiri bawah, teraba massa di abdomen kiri. Pemeriksaan laboratorium leukosit 20.000.
Pemeriksaan penunjang yang merupakan kontraindikasi relatif pada keadaan ini adalah :
a. USG abdomen
b. Kontras enema
c. CT-scan abdomen
d. Endoskopi
e. Kolonoskopi
Referensi Buku Ajar IPD PAPDI 2014, Penyakit
Divertikular, HAM Akil. Hal 1866
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Kristinawati


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 33
Kategori Soal Gastroentrohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Hernia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria usia 49 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri di sela paha kanan sejak
6 jam SMRS setelah mengangkat beras 3 karung. Pada anamnesis diketahui timbul
benjolan di paha kanan sejak usia 17 tahun, benjolan timbul. Pada pemeriksaan fisik regio
inguinal dekstra tampak benjolan yang tidak hilang walaupun pasien berubah posisi,
ditemukan bising usus. Penyebab nyeri pada benjolan ini adalah :
a. Hernia inguinalis dekstra repornibilis
b. Hernia inguinalis dekstra irreponibilis
c. Hernia scrotalis reponibilis
d. Hernia scrotalis irreponibilis
e. Hernia inguinalis dekstra inkarserata
Referensi Buku Ajar IPD PAPDI 2014, Ilmu
Diagnostik Fisis, Rudi Hidayat. Hal 245

Nama Peserta Kristinawati


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori Soal Gastroentrohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Kista duktus koledokus
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang wanita usia 22 tahun datang ke emergensi dengan keluhan mata dan kulit kuning,
demam, nyeri perut hilang timbul dan benjolan di perut kanan atas. Pasien pernah mengalami
radang pakreas dan batu empedu berulang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ikterik dan
massa yang terpalpasi di kuadran kanan atas abdomen. Pada pemeriksaan USG abdomen
didapati pelebaran saluran empedu ekstra hepatik.
Diagnosis yang sesuai untuk keluhan di atas adalah..
a. Kista duktus koledokus
b. Kista pankreas
c. Kista hepar terinfeksi
d. Kista ampula vater
e. Kista duodenum terpuntir
Referensi Medscape , Choledocal Cyst
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Meiliana


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 34
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Malabsorpsi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan BAB cair 2 minggu dan badan
lemas. Satu bulan yang lalu, pasien baru menjalani operasi reseksi usus halus. Pemeriksaan
3 3
penunjang didapatkan hemoglobin 8 gr/dl, leukosit 4500/mm , trombosit 203.000/mm .
Foto polos abdomen tidak menunjukkan kelainan. Pemeriksaan penunjang lainnya yang
dapat dilakukan adalah:
a. Kultur feses
b. Benzidine tes
c. Tes lemak feses
d. Tes UBT
e. Barium enema

Jawab : C
Referensi Syam AF. Malabsorpsi. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid II. 6th
ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p. 1811

Nama Peserta Meiliana


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Tumor kolorektal
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
2. Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan keluhan BAB darah lendir selama 1 bulan
terakhir, frekuensi 1-2x per hari, nyeri perut, nafsu makan yang menurun dan badan terasa
3
lemas. Pemeriksaan darah didapatkan hemoglobin 6.5 gr/dl, leukosit 4800/mm , trombosit
3
141.000/mm , serum besi 30, TIBC 823, ferritin 89, darah samar positif. Pemeriksaan
histopatologi didapatkan sel-sel atipik yang menembus membran basalis melewati
muskularis mukosa. Prognosisnya akan buruk bila didapatkan :
a. Berat badan yang semakin menurun >10%
b. Kadar CEA meningkat >6 mg/ml
c. Demam tinggi terus-menerus
d. Kelenjar getah bening yang terlibat bertambah
e. BAB darah masih berlangsung

Jawab : D
Referensi Syam AF. Tumor Kolorektal. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid III. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.3023
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Meiliana


Periode Ujian 36 Page | 35
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Tumor papilla vater
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 55 tahun, datang dengan keluhan nyeri ulu hati disertai badan yang
kuning dan terasa gatal, nafsu makan dan berat badan dirasakan menurun. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 100/70, nadi 98x/menit, sklera ikterik, nyeri epigastrium (+). Pada USG
abdomen didipatkan nodul pada liver. Pasien dilakaukan reseksi pankreatikduodenektomi-
pilorus. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Tumor metastasis liver
b. Tumo papila vater
c. Tumor non papila vater
d. Kholangiokarsinoma
e. Carsinoma kaput pankreas
Jawaban : B
Referensi Mayer RJ. Lower gastrointestinal cancers. In: Kasper, Fauzi, Hausen, Jameson,
Loscalzo, Longo. Harrrison Principles of Internal Medicine. US: McGraw Hill
Education.19th edition.

Nama Peserta Meiliana


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Hepatitis C
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 48 tahun, datang dengan hasil anti HCV yang positif. Pasien rutin
melakukan donor darah. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, ikterik tidak ada. SGOT 25 U/L
dan SGPT 20 U/L. Tindakan selanjutnya pasien ini adalah:
a. Biopsi hati
b. Terapi direct acting antiviral
c. Evaluasi SGOT dan SGPT 3 bulan lagi
d. Periksa HCV RNA
e. Pemberian interferon
Jawaban : D
Referensi Gani RA. Hepatitis C. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid III. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing; 2014. p1972
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Metra Adi Pratama


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 36
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Hepatitis B Kronik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang laki-laki, 36 tahun datang berobat ke poliklinik penyakit dalam untuk berkonsultasi
dengan membawa hasil laboratorium HbsAg positif. Pasien mendonorkan darah beberapa
waktu lalu. Ia mendapatkan hasil laboratorium tersebut dan surat untuk berobat dari PMI.
Pasien memiliki riwayat tranfusi darah setelah mengalami kecelakaan lalu-lintas 5 tahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi
82x/menit; frekuensi napas 22x/menit; suhu 36,7°C. Hasil laboratorium menunjukkan
5
HbsAg positif, HbeAg positif, DNA HBV 2x 10 iu/ml. SGOT 50 U/L, SGPT 60 U/L.
Langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah ..
a. Langsung diberikan terapi pegylated interferon
b. Biopsi hati dan diberikan terapi nucleosida analog
c. Pengobatan diberikan bila kenaikan ALT menetap > 3 bulan
d. Tidak diberikan pengobatan, pantau DNA HBV, HbeAg, dan ALT
e. Diberikan terapi kombinasi nucleosida analog dan pegylated interferon
Referensi Soewignjo Soemohardjo, Stephanus Gunawan. Hepatitis B Kronik. In: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar
ilmu penyakit dalam Jilid II. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.1963-71.

Hepatitis B Kronik. In: Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary D,


editors. Penatalaksanaan di Bidang Penyakit Dalam, Panduan Praktik Klinis; 2015.
p.236-43.

Nama Peserta Metra Adi Pratama


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Irritable Bowel Syndrome
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

2. Seorang perempuan usia 36 tahun, datang berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan nyeri di perut kiri dan kanan bawah. Pasien tidak dapat dengan tegas
menunjukkan lokasi nyeri nya. Dalam 1 tahun terakhir, keluhan sudah dirasakan sebanyak
6 kali yang berlangsung sampai 3 minggu. Keluhan juga dirasakan terutama menjelang
menstruasi. Buang air besar kadang-kadang cair. Nyeri hilang sebentar setelah buang air
besar. Tidak didapatkan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik abdomen
didapatkan nyeri tekan pada daerah fossa iliaka kiri, bising usus normal dan pada
pemeriksaan colok dubur terdapat lendir, tidak ada darah. Hasil pemeriksaan feses lendir
positif, tidak ditemukan darah samar. Diagnosis paling mungkin pada pasien ini adalah:

P. Penyakit crohn
Q. Kolitis tuberkulosis
R. Sindrom kolon iritabel
S. Kolitis ulseratif
T. Penyakit divertikular
Referensi Chudahman Manan, Ari Fahrial Syam. Irritable Bowel Syndrome. In: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar
ilmu penyakit dalam Jilid II. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.1823-26.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Metra Adi Pratama


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 37
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Neoplasma Saluran Empedu
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
3. Seorang perempuan usia 62 tahun, datang berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan nyeri di perut kanan atas hilang timbul sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga
mengeluh terkadang kulit terasa gatal,mual kadang-kadang muntah, nafsu makan
menurun. Dalam 3 bulan terakhir, pasien merasa terjadi penurunan berat badan drastis
ditandai dengan pakaian yang semakin longgar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi 82x/menit; frekuensi napas 22x/menit;
suhu 36,7°C, sklera ikterik, teraba massa di abdomen bagian kanan atas, dan didapatkan
nyeri tekan abdomen. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb : 13,8 g/dL, Hct : 45%,
Leukosit : 7.500 u/L, Bilirubin total 3,8 mg/dL, Bilirubin direk 2,1 mg/dL Bilirubin
indirek 1,7 mg/dL SGOT 92 /U, SGPT 10/U, CA 19-9: 130 mg/dL. Kemudian pasien
dilakukan USG didapatkan gambaran massa di lumen kandung empedu. Diagnosis
paling mungkin pada pasien ini adalah:
A.Polip kolesterol kandung empedu
B.Batu kandung empedu
C.Kolangiokarsinoma
D.Mirizzi syndrome
E.Karsinoma kandung empedu
Referensi Tumor Sistem Bilier. In: Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary D,
editors. Penatalaksanaan di Bidang Penyakit Dalam, Panduan Praktik Klinis;
2015. p.277-85.

Nama Peserta Metra Adi Pratama


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Ileus Obstruksi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
4. Seorang laki-laki usia 23 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri perut hilang
timbul sejak 3 jam yang lalu. Pasien juga mengeluh perut kembung, mual, muntah dan
tidak bisa buang air besar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg; frekuensi nadi 102x/menit; frekuensi napas 22x/menit; suhu 36,8°C, distensi
abdomen, perkusi tympani, pada auskultasi didapatkan metallic sound. Pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb : 13,8 g/dL, Hct : 45%, Leukosit : 7.500 u/L, foto polos
abdomen didapatkan air fluid level dengan gambaran stepladder. Diagnosis paling
mungkin pada pasien ini adalah:
A.Ileus paralitik
B.Ileus obstruktif
C.Penyakit divertikular
D.Keganasan kolorektal
E.Peritonitis
Referensi Ali Djumhana, Ari Fahrial Syam. Ileus Paralitik. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo
AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit
dalam Jilid II. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.1924-25.

Weledji E. Perspectives on Mechanical Small Bowel Obstruction in Adults. J


Adv Res Gastro.2017;51(1):145-55
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Nunki


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 38
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Divertikulum Meckel
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
3. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
BAB warna merah marun, nyeri perut tidak ada, riwayat ketika masih kecil BAB darah
segar kadang berwarna hitam dan tidak nyeri. Pemeriksaan fisik didapatkan Sense kompo
mentis, TD 120/80mmHg, N 90x/mnt, R: 20x/mnt, Konjungtiva pucat (+), kolonoskopi
didapatkan perdarahan dari ileum, scaning menggunakan radio label technicum yang akan
berakumulasi pada mukosa yang memproduksi asam di divertikulum. Diagnosa pada pasien
ini adalah:
K. Divertikulosis
L. Divertikular Meckel
M. Angiodisplasia
N. Divertikulitis
O. Celiac Sprue

Referensi Murdani Abdullah. Perdarahan saluran cerna bagian bawah (hematoskezia) dan
perdarahan samar (occult). In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid II. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing; 2014. p. 1881-1887

Nama Peserta Nunki


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Chron
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki usia 34 tahun, datang berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
BAB cair sejak 6 bulan, kadang bercampur darah, nyeri perut (+), terasa ada benjolan pada
perut, pemeriksaan fisik kompos mentis, kaheksia, TD 100/70 mmHg, N 110, R 26x/mnt. Dari
hasil kolonoskopi didapatkan skip lesion, hasil biopsy cobblestone (+). Diagnosa utama pada
pasien ini adalah:
U. Kolitis Ulseratif
V. Crohn Disease
W. IBS predominan nyeri
X. Kolitis Infeksi
Y. Kolitis Pseudomembran

Referensi Dharmika Djojoningrat. Inflammatory Bowel Disease. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo
AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit
dalam Jilid II. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.p.1814-1822
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Nunki


Periode Ujian 36 Page | 39
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Neoplasma Hepar
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Laki-laki usia 60th datang kepoliklinik penyakit dalam dengan keluhan benjolan diperut kanan
yang baru dirasakan 6 bulan terakhir, berat badan turun 10kg dalam waktu 2 bulan ini, pasien
mengeluh cepat kenyang, mual ada, BAK seperti teh tua (+). Dari hasil USG didapatkan
beberapa nodul 3 buah ukuran 2x3x3cm. Hasil CT Scan terdapat invasi thrombus divena porta.
Pilihan terapi mengacu rekomendasi Barcelona Cancer of the Liver Clinic pada pasien ini
adalah:
A. Sorafenib
B. Transarterial Chemoembolization (TACE)
C. Transplantasi
D. Reseksi Tumor
E. Kombinasi TACE dan sorafenib

Referensi Hepatoma, Panduan Praktik Klinik 11th ed. Jakarta: Badan Penerbit FK UI; p.247

Nama Peserta Nunki


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Malrotasi GI Track
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki usia 34 tahun, datang berobat ke IGD dengan keluhan nyeri diseluruh perut,
terasa tegang, tidak buang air besar, dan tidak buang angin, beberapa bulan yang lalu os
dioperasi usus buntu, Dari pemeriksaan fisik, sense: CM, TD: 130/80 mmHg, N: 110x/mnt, R:
0
30x/mnt, T: 37,8 C, pemeriksaan fisik abdomen: distensi (+), darm countour (+), darm steifung
(+), auskultasi metallic sound (+), hasil BNO: Herring bone (+), tatalaksana utama pada pasien
ini:
A. Cairan intravena, pasang NGT
B. Cairan intravena, laparotomi
C. Cairan intravena, analgetik
D. Cairan intravena, antibiotik
E. Cairan intravena, CT-Scan Abdomen

Referensi Danny O.Jacob, Acute Intestinal Obstruction. In Kasper, Fauci, Hauser, Longo,
th
Jameson, editors. Harrison’s Principle of Internal medicine. 19 ed P 1985
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Nurwan Saputra


Periode Ujian 36
Asal FK Fakultas Kedokteran Universitas Page | 40
Sriwijaya
Kategori Soal Gastroentero-hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Abses hati piogenik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas, mual,
dan demam yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga memiliki riwayat
kencing manis sejak 7 tahun yang lalu dengan pengobatan Glimepirid 2 mg pagi hari dan
Metformin 3x500mg. Pemeriksaan fisik didapatkan T : 120/80mmHg, N: 112x.menit, RR :
o
24x/menit, suhu 38 C, hepar teraba sedikit membesar, ludwig sign positif. Pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb : 11,7 g/dL, Ht : 37%, Leukosit : 20.500 u/L, Bilirubin total 1,8
mg/dL, SGOT 92 /U, SGPT 10/U, GDS: 285 mg/dL. Pemeriksaan USG didapatkan lesi
hipoekoik multiple di lobus kiri hepar dan hepatolitiasis. Penatalaksanaan yang tepat pada
kasus tersebut adalah
a. Reseksi hati
b. Medikamentosa
c. Medikamentosa dan drainase perkutan
d. Medikamentosa dan aspirasi jarum perkutan
e. Medikamentosa dan aspirasi jarum berulang

Referensi BJ Waleleng, NT Wenas, L Rotty. 2014.


Abses Hati Piogenik. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. hal.1996-1999.

Nama Peserta Dr. Nurwan Saputra


Periode Ujian 36
Asal FK Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya
Kategori Soal Gastroentero-hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Abses hati amuba
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 35 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Keluhan
disertai mual, muntah, penurunan nafsu makan dan juga demam yang tidak terlalu tinggi.
Sebelumnya pasien menderita diare dan batuk yang tidak produktif. Dari pemeriksaan fisik
o
didapatkan, TD 120/80mmHg, Nadi 90x/mnt, Suhu 37,8 C , RR 20X/mnt. Dari
pemeriksaan abdomen didapatkan hepatomegali, fluktuasi, ludwig sign positif. Dari hasil
laboratorium didapatkan hasil Hb 10,4 gr/dl, Leukosit 12.000/ul, ureum 34, kreatinin 0,8.
Pemeriksaan USG Abdomen didapatkan gambaran abses hipoekoik ukuran 10 cm pada
lobus kanan hepar.
Tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut adalah :
a. Reseksi hati
b. Drainase perkutaneus
c. Aspirasi jarum perkutan
d. Drainase dengan pembedahan
e. Pemberian antibiotik ceftriakson

Referensi Iswan A Nusi. 2014. Abses Hati Amuba.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
hal.1991-1995
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Nurwan Saputra


Periode Ujian 36
Asal FK Fakultas Kedokteran Universitas Page | 41
Sriwijaya
Kategori Soal Gastroentero-hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit tropik gastrointestinal
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki, 32 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan diare selama 1 bulan,
diare tidak didapatkan darah, kadang feses seperti bercampur minyak, tidak didapatkan
nyeri perut, demam dan nyeri sendi. Keluhan disertai dengan perut terasa kembung dan
berat badan menurun 4 kg dalam 1 bulan ini. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu setelah pulang bepergian dari
negara Filipina. Pemeriksaan biopsi duodenum didapatkan atrofi vilous. Diagnosis yang
paling tepat pada pasien ini :
a. Tropical sprue
b. Celiac disease
c. Travelers diarrhea
d. Whipple disease
e. Short bowel syndrome
Referensi Marcellus Simadibrata, Achmad Fauzi.
2014.
Penyakit Tropik Infeksi Gastrointestinal.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
hal.1762-1767

Nama Peserta Rahadian Arfiady


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Intoleransi Makanan
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita berusia 24 tahun datang berobat ke poliklinik untuk keluhan nyeri perut
yang menyebar dan kram. Pasien mengeluh bahwa dia menderita sakit perut selama
beberapa tahun terakhir, tapi semakin parah dan sekarang disertai dengan diare intermiten
tanpa kembung. Keluhan ini tidak sampai membangunkannya di malam hari. Kotoran tidak
mengambang dan mudah disiram. Pasien tidak mengeluh keluhan makin memburuk dengan
makanan tertentu, tapi kadang-kadang mengalami ruam di kaki bagian bawahnya. Pasien
mengalami penurunan BB sekitar 10 kg selama setahun terakhir. Pasien tidak sedang
mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Tatalaksana apakah yang paling tepat pada kasus diatas?
a. Peningkatan asupan makanan berserat
b. Pengukuran antibodi antiendomysial
c. Pengukuran lemak tinja 24 jam
d. Pemeriksaan endoskopi
e. Pemberian diet bebas laktosa
Referensi Binder, HJ. Disorders of absorption. In : Kasper, DL, Hauser SL, Jameson JL,
Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J, editors. Harrison’s Principles of Internal
th
Medicine 19 editions. New York : Mc Graw Hill; 2015. Page : 1932-1946.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Rahadian Arfiady


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 42
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Proktitis
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan, usia 23 tahun, berprofesi sebagai pekerja seks komersil, datang berobat ke
poliklinik dengan keluhan nyeri hebat pada daerah anus, tenesmus, sekret dari anal berdarah dan
mukopurulenta. Pasien mengaku pernah melakukan hubungan seksual melalui anal.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 116 x/menit, frekuensi
nafas 22 x/menit, Suhu 37,4 C, VAS 6. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan HIV (+)
reaktif. Pemeriksaan fisik tidak didapatkan pembesaran limfadenopati inguinal. Pemeriksaan
feses rutin menunjukkan peningkatan nilai leukosit feses yang abnormal. Pemeriksaan
sigmoidoskopi didapatkan erosi kecil, inflamasi dan ada folikel di bawah 10 cm pada rektum.
Apakah kuman penyebab yang paling tepat pada kasus?
a. N. gonorrhoeae
b. C. trachomatis
c. Papillomavirus
d. C. difficile
e. Cytomegalovirus
Referensi Gaydos, CA dan Quinn, TC. Chlamydial Infections. In : Kasper, DL, Hauser SL,
Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J, editors. Harrison’s Principles of
th
Internal Medicine 19 editions. New York : Mc Graw Hill; 2015. Page : 1165-
1174.

Nama Peserta Rahadian Arfiady


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Hati Alkoholik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita, umur 28 tahun, datang ke IGD dengan keluhan rasa nyeri pada perut bagian
kanan atas, disertai mual. Demam tidak ada, penurunan kesadaran disangkal. Pasien senang
minum alkohol sejak 5 tahun yang lalu, rata-rata 12 gr perhari. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan : kesadaran Composmentis, TD 120/70 mmHg, N 104 x/mnt, RR 22 x/mnt, Suhu 37
C. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan nilai SGOT 240 U/L, SGPT 190 U/L, bilirubin 2
mg/dl, IgM anti HCV (+). Pasien diobati dan pulang dengan kondisi perbaikan. Bila
dikemudian hari pasien berobat tanpa ada perdarahan gastroinstestinal dan tanda-tanda infeksi
serta ketika dihitung skor MELD ≥ 21, tatalaksana pengobatan yang paling tepat terhadap
pasien adalah :
a. Pemberian Pentoxifylline 3x400 mg peroral selama 4 minggu
b. Pemberian Prednison 32 mg peroral tiap hari selama 4 minggu, lalu di tapering off
dalam 4 minggu.
c. Pemberian Lamivudine
d. Pemberian terapi interferon
e. Pemberian obat-obatan hepatoprotektor

Referensi Mailliard, ME, Sorrell MF. Alcoholic Liver Disease. In : Kasper, DL, Hauser SL,
Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J, editors. Harrison’s Principles of
th
Internal Medicine 19 editions. New York : Mc Graw Hill; 2015. Page : 2052-
2054
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Sipta Pebrianti


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Sriwijaya Page | 43
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sindrom konstipasi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Etiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki 62 tahun mengeluh sulit BAB sejak 10 hari terakhir. Pasien mengaku
sebelumnya BAB rutin setiap 2-3 hari sekali. Tidak ada perubahan pola makan, sehari-
hari jarang mengkonsumsi sayur dan buah serta minum air putih sekurang-kurangnya 8
gelas setiap hari. Pasien sejak 6 bulan yang lalu didiagnosis kanker prostat, dikatakan
sudah menyebar ke tulang belakang. Sudah dilakukan operasi dan radiasi. Sejak 4 bulan
terakhir pasien rutin mengkonsumsi obat nyeri morfin tablet dan sirup pencahar.
Tindakan yang dapat dilakukan :
A. Mengurangi dosis morfin
B. Mengganti morfin dengan patch fentanyl
C. Menambah dosis pencahar
D. Edukasi untuk diet tinggi serat
E. Memberikan fosfat enema

Referensi Alwi I, Kurniawan J,dkk.Konstipasi.Panduan


Praktik Klinik.Hal 189-193

Nama Peserta Sipta Pebrianti


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Sriwijaya
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Kolelitiasis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki usia 49 tahun datang berobat ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas
yang dialami sejak 1 hari lalu disertai demam mual dan muntah. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan pasien gelisah, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 119x/menit, pernapasan
0
30x/menit, suhu 38.9 C, sklera ikterus, nyeri tekan hipokondrium dekstra. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 12,5 WBC 21.200 PLT 298.000. Volume urine berkurang.
Seminggu yang lalu, pasien pernah berobat ke poli penyakit dalam dan hasil pemeriksaan USG
abdomen ditemukan batu empedu.
Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah:
A. Batu empedu simtomatik
B. Pankreatitis
C. Kolangitis akut supuratif
D. Karsinoma kaput pankreas
E. Kolik bilier disertai sepsis berat

Referensi Laurentius A. Lesmana. Penyakit batu empedu


Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 2: Hal
2023-2024
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Sipta Pebrianti


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Sriwijaya Page | 44
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Short bowel syndrome
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Perempuan 30 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut yang dialami dalam 6 bulan
terakhir, nyeri perut berpindah-pindah yang berkurang setelah buang air besar, perut terasa
kembung, buang air besar tidak teratur, konsistensi feses kadang keras namun kadang encer,
lendirada kadang-kadang, darah tidak ada dan tidak ditemukan adanya kelainan.
Diagnosis pada pasien ini adalah
A. Inflammatory Bowel Disease
B. Inflammatory Bowel Syndrome
C. Kolitis ulseratif
D. Divertikulitis
E. Polip usus

Referensi Manan C, Syam AF. 2014. Irritable Bowel


Syndrome. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
edisi 6. Jilid II:hal 1823-6.

Nama Peserta Sonya Rozalena


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

4. Seorang wanita gemuk berusia 42 tahun, datangberobatkeIGD dengan keluhan muntah hitam
sejak 1 hr smrs. Demam disertai menggigil, nyeri abdomen kanan atas dan kedua mata kuning
dan BAK teh tua. Pasien juga mempunyai keluhan mual, cepat kenyang, berat badan turun
sejak 2 bulan smrs. Pasien sering mengalami makanan cepat saji dan merokok 1 bungkus
perhari sejak usia 20 tahun. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, didapatkan kadar
3
hemoglobin 11,3 gr/dL, leukosit 18.000/mm , SGOT 23 mg/dL, SGPT 32 mg/dL, ALP 250
U/L, bilirubin total 6 mg/dl, bilirubin direk 4,2 mg/dl, bilirubin indirek 1,8,g/dl. Pada USG
abdomen didapatkan kan dinding kandung empedu > 5mm. Prosedur diagnostik selanjutnya
adalah...

a. Kultur empedu
b. Cholescintigraphy
c. Endoscopic ultrasonography
d. Magnetic resonance cholangiopancreatography
e. Endoscopic retrograde cholangiopancreatography

Jawaban: A
Referensi Kolangitis Akut. In: Alwi I, editors. Panduan Praktik Klinis. 1st ed. Jakarta:
Interna Publishing; 2015. p.255-57
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Sonya Rozalena


Periode Ujian 36 Page | 45
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Ca Gaster
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
th
Seorang laki-laki 55 dengan keluhan muntah hitam 2 kali sehari sejak 2 hari SMRS, pasien
mengalami nyeri uluhati, mual, cepat kenyang, berat badan turun . Sejak 2 bulan SMRS, pasien
th
sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan merokok 2 bungkus sehari sejak usia 20 . Pasien
th
dengan riwayat tukak lambung sejak usia 35 yang hilang timbul. Pada pemeriksaan
gastroskopi ditemukan mukosa merah, erosi pada permukaan dan tidak adanya pedikel dan
darah samar (+), Diagnosa pada pasien ini:
A. Ca Esofagus
B. Ca Gaster
C. Ulkus Peptikum
D. Ulkus Duodenun
E. GERD

Referensi Tumor Gaster. Panduan Praktik Klinik. Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit FK
UI; 2014.p.208

Nama Peserta Sonya Rozalena


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNSRI
Kategori soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Trombosis mesenterika
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

5. Seorang laki-laki usia 61 tahun, datangberobatke IGD dengan keluhan perut sangat nyeri,
yang timbul setelah makan, disertai mual, muntah dan kembung. Pasien konstipasi sejak 3
hari smrs, tidak ada demam.Pasien mempunyai riwayat sakit jantung dan mendapat obat
digoksin dan diuretik. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan pulsus defisit. Pada CT scan
abdomen didapatkan penebalan dan dilatasi usus, mesenteric edema, gas intramural.
Tes pencitraan selanjutnya pada kasus ini adalah...

a. Endoscopy
b. Ultrasonografi abdomen
c. Endoscopic ultrasonography
d. Angiography
e. Colonoskopi
Jawaban: D
Referensi Mastoraki A, Mesensteric ischaemia: pathogenesis and challenging diagnostic
and theraupetic modalities. W j gastrointest pathophysiol. 2016; 7 (1):125-130.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta M. Zulfikar Abadi


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNSRI Page | 46
Kategori soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kolitis Infektif
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

6. Seorang laki-laki usia 32 tahun, dating berobat ke poliklinik dengan keluhan mencret-
mencret bercampur darah sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri perut hilang
timbul disertai demam tidak tinggi, mual, kram perut, dan badan lemas. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8,2 gr/dL, darah samar positif dengan pewarnaan trichrome
positif. Penatalaksanaan yang paling tepat untuk pasien ini adalah.

A. Iodoquinol 1 x 650 mg selama 20 hari


B. Metronidazol 3 x 750 mg selama 10 hari
C. Metronidazol 3 x 500 mg selama 10 hari
D. Kloroquin fosfat 1 x 500 mg selama 10 hari
E. Kloroquin fosfat 1 x 1000 mg selama 10 hari

Jawaban: B
Referensi Oesman N. Kolitis Infeksi. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th editions.
Jakarta: Interna Publishing. p.1827-35

Nama Peserta Ajeng Ayu Sekarini


Periode Ujian 36
Asal Institusi FK Universitas Gadjah Mada
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Elderly Mistreatment
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria 80 tahun menderita stroke dan diabetes sejak 5 tahun yang lalu. Sejak saat itu
pasien hanya dapat berbaring di tempat tidur dan kesulitan melakukan kegiatannya sehari-hari.
Ia memiliki 4 orang anak yang tinggal jauh dari tempat tinggalnya dan hanya datang sesekali.
Sehari-hari pasien dirawat oleh istrinya yang berusia 75 th. Istri pasien sering lupa memberikan
obat rutin dari dokter dan kurang telaten dalam memberikan asupan makanan. Pasien
mengalami penurunan kesadaran dan dibawa ke rumah sakit. Didapatkan gula darah 55 mg/dl.
Ternyata pasien tidak sengaja diberikan suntikan insulin oleh istrinya dengan dosis lebih tinggi
dari biasanya. Kondisi yang terjadi pada pasien tersebut dapat didefinisikan sebagai
A. Elderly mistreatment
B. Malpraktik
C. Iatrogenesis
D. Overdosis
E. Penganiayaan

Referensi Supartondo. Elderly Mistreatment. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal
3874-3878
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ajeng Ayu Sekarini


Periode Ujian 36
Asal Institusi FK Universitas Gadjah Mada Page | 47
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Elderly Mistreatment
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 78 tahun menderita hipertensi dengan terapi rutin amlodipin 1x10 mg dan
valsartan 1x80 mg. Pasien biasanya memperoleh obat saat kontrol rutin di RSUD Sleman
menggunakan asuransi pemerintah satu bulan sekali. Pasien mengunjungi anaknya yang
bekerja di pertambangan di Kalimantan. Pasien tinggal selama 2 bulan dan mulai kehabisan
obat rutin. Tempat tinggal anaknya cukup jauh dari RSUD setempat sehingga pasien tidak
dapat berobat. Pasien keberatan membeli obat di apotek swasta karena masalah biaya. Pasien
tidak sadarkan diri dan diperiksa di klinik setempat dan didapatkan tekanan darah 200/120.
Faktor risiko utama kondisi yang dialami pasien adalah
A. Usia lanjut
B. Kurangnya akses terhadap akses kesehatan
C. Rendahnya pendapatan
D. Isolasi sosial
E. Rendahnya pendidikan

Referensi Supartondo. Elderly Mistreatment. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal
3874-3878

Nama Peserta Ajeng Ayu Sekarini


Periode Ujian 36
Asal Institusi FK Universitas Gadjah Mada
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Elderly Mistreatment
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Temuan fisik yang dapat ditemukan pada kasus salah perlakukan akibat penganiayaan pada
lansia antara lain
A. Memar dan laserasi
B. ulkus dekubitus
C. kontraktur
D. kakeksia
E. cara berpakaian yang tidak sesuai

Referensi Supartondo. Elderly Mistreatment. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal
3874-3878
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ajeng Ayu Sekarini


Periode Ujian 36
Asal Institusi FK Universitas Gadjah Mada Page | 48
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sarkopenia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 78 tahun menderita stroke sejak 5 tahun yang lalu. Sejak saat itu pasien hanya
dapat berbaring di tempat tidur dan mengalami kesulitan menelan sehingga asupan
makanannya menjadi berkurang. Pasien mengalami penurunan berat badan 10 kg sejak 5
tahun yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan IMT 18.5, TD 140/80 mmHg dan kadar
vitamin D serum 120 nmol/L.
Patofisiologi kondisi yang mendasari penurunan berat badan pada pasien tersebut di atas
Adalah
A. Aktivitas fisik yang rendah mengakibatkan kehilangan massa lemak yang
mengakibatkan kelemahan tubuh
B. Pada lansia terjadi penurunan area serat otot tipe I lebih banyak daripada penurunan
serat otot tipe II
C. Terjadi penurunan massa lemak tubuh yang meningkatkan risiko terjadinya resistensi
insulin
D. Proses penuaan menurunkan respon produksi sitokin proinflamasi yang terjadi secara
kronik dan gradual
E. Terjadi defisiensi protein yang menyebabkan penurunan kekuatan dan massa
otot

Referensi Setiati, Siti., Dwimartutie, Noto. Sarkopenia.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid 3: Hal 3717-3723

Nama Peserta Ajeng Ayu Sekarini


Periode Ujian 36
Asal Institusi FK Universitas Gadjah Mada
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sarkopenia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Deteksi awal kondisi sarkopenia pada usia lanjut dilakukan dengan pemeriksaan :

A. antropometri
B. kekuatan genggam tangan
C. kecepatan berjalan
D. pemeriksaan indeks massa tubuh
E. penghitungan skor risiko jatuh

Referensi Setiati, Siti., Dwimartutie, Noto. Sarkopenia.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid 3: Hal 3717-3723
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ajeng Ayu Sekarini


Periode Ujian 36
Asal Institusi FK Universitas Gadjah Mada Page | 49
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sarkopenia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 78 tahun menderita stroke sejak 5 tahun yang lalu. Sejak saat itu pasien hanya
dapat berbaring di tempat tidur dan mengalami kesulitan menelan sehingga asupan makanannya
menjadi berkurang. Pasien mengalami penurunan berat badan 10 kg sejak 5 tahun yang lalu.
Dari pemeriksaan didapatkan IMT 18.5, TD 140/80 mmHg dan kadar vitamin D serum 120
nmol/L.
Pilihan terapi awal yang rasional diberikan terkait dengan penurunan berat badan pada pasien
tersebut adalah
A. progressive resistance training 2-3 kali seminggu
B. pemberian nutrisi dengan protein 1-1.5 gr/kgBB/hari dengan tambahan asam
amino kaya leusin
C. terapi pengganti hormon dengan pemberian estrogen
D. suplementasi vitamin D 400 IU per hari
E. pemberian anti hipertensi dengan golongan ACE-inhibitor

Referensi Setiati, Siti., Dwimartutie, Noto. Sarkopenia.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid
3: Hal 3717-3723

NAMA PESERTA Dr. Endang Sri Untari


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Delirium
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki berusia 80 tahun datang berobat ke berobat ke poli penyakit dalam diantar
keluarganya dengan keluhan diare sejak 3 hari terakhir, sehari 5 kali disertai mual dan
kadang muntah. Pasien susah tidur dimalam hari, dan banyak bicara sendiri yang tidak jelas
maksudnya, dan tidak mengenali anak anaknya lagi. Pasien adalah penderita hipertensi dan
pernah mengalami stroke ringan 6tahun yang lalu.

Kemungkinan diagnosa pada pasien ini adalah :


jawaban :
A. Demensia
B. Sindrom delirium
C. Alzheimer
D. Anxietas
E. Depresi

Referensi Czeresna H. Soejono, 2014, Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam, Sindrom Delirium (
Acute Confusional State), Edisi 6, Jilid III
halaman 3795-3800
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA dr. Endang Sri Untari


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 50
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Delirium
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Penunjang dan terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang perempuan berusia 78 tahun datang berobat ke IGD diantar keluarganya


dengan keluhan demam sejak 3 hari. Pasien terlihat gelisah , kadang teriak teriak, lupa
waktu dan orang sekitarnya. Pasien riwayat sakit stroke 5 tahun yang lalu dengan
kelemahan anggota gerak kanan namun sudah pulih kembali. Dibawah ini manakah yang
bukan merupakan penatalaksanaan kelainan pada pasien ini

jawaban :
A. Semua obat rutin pasien dihentikan
B. Pemeriksaan darah perifer lengkap, ureum, kreatinin,SGOT,SGPT
C. Pemeriksaan foto thorak
D. Bila pasien tidak bisa menelan dengan baik, asupan peroral tidak boleh diberikan
E. Diberikan obat antipsikotik
Referensi Czeresna H. Soejono, 2014, Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam, Sindrom
Delirium ( Acute Confusional State),
Edisi 6, Jilid III halaman 3795-3800

NAMA PESERTA dr. Endang Sri Untari


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Delirium
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki berusia 72 tahun datang berobat ke IGD dengan keluhan demam,
batuk berdahak. Pasien terlihat gelisah , susah diajak komunikasi, kadang berhalusinasi
sejak 3 hari yang lalu. Riwayat sakit sesak nafas kambuhan sejak 10 tahun yang lalu.
Dibawah ini manakah yang merupakan patogenesis terjadinya kelainan pada pasien ini

jawaban :
A. Adanya plak senilis
B. Neurofibrillary tangles
C. Hilangnya neuron
D. Defisiensi neurotransmiter asetilkolin
E. Deposisi amyloid di korteks serebri

Referensi Czeresna H. Soejono, 2014, Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam, Sindrom
Delirium (Acute Confusional State),
Edisi 6, Jilid III halaman 3795-3800
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA dr. Endang Sri Untari


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 51
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Dizziness
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Seorang laki-laki berusia 74 tahun datang berobat ke IGD dengan keluhan pusing,
kepala terasa ringan, pandangan kabur, seperti akan pingsan. Dibawah ini manakah yang
bukan merupakan faktor predisposisi terjadinya kelainan pada pasien ini

jawaban :
A. Anxietas
B. Depresi
C. Riwayat infark miokard
D. Demensia
E. Gangguan pendengaran

Referensi Probosuseno, Niko Adhi Husni, Wasilah


Rohmah , 2014, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Dizziness pada Usia
Lanjut, Edisi 6, Jilid III halaman
3731-3742

NAMA PESERTA dr. Endang Sri Untari


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Dizziness
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosa
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Seorang perempuan berusia 69 tahun datang berobat ke IGD dengan keluhan pusing
berputar, disertai mual dan muntah, bila berjalan terhuyung huyung. Dibawah ini
manakah yang merupakan gejala dan tanda pada pasien ini yang disebabkan karena
kelainan sentral

jawaban :
A. Nistagmus yang hilang dalam beberapa hari
B. Disebabkan oleh suatu gerakan yang mendadak
C. Hilangnya pendengaran
D. Disertai nyeri kepala dan gangguan penglihatan
E. Keluhan mual dan muntah yang berat

Referensi Probosuseno, Niko Adhi Husni, Wasilah


Rohmah , 2014, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Dizziness pada Usia
Lanjut, Edisi 6, Jilid III halaman
3731-3742
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA dr. Endang Sri Untari


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 52
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Dizziness
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Terapi dan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Seorang laki-laki berusia 67 tahun datang berobat ke IGD dengan keluhan pusing,
kepala terasa ringan, pandangan kabur, mual ,muntah, bila berjalan seperti mau jatuh.
Dibawah ini manakah yang bukan merupakan pemeriksaan penunjang untuk kelainan
pada pasien ini

jawaban :
A. Pemeriksaan darah rutin, gula darah sewaktu.
B. Elektrokardiografi
C. Elektronistagmografi
D. Gastroskopi
E. Audiogram

Referensi Probosuseno, Niko Adhi Husni, Wasilah


Rohmah , 2014, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Dizziness pada Usia
Lanjut, Edisi 6, Jilid III halaman
3731-3742

NAMA PESERTA Dr. Fauzia Kirana


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Demensia
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Seorang wanita berusia 75 tahun dibawa oleh keluarganya ke poliklinik geriatri.


Pasien merupakan penderita hipertensi dan diabetes melitus yang rutin berobat.
Sejak sekitar 6 bulan yang lalu, pasien sangat sering lupa dengan hal yang baru
dikerjakan, seperti makan, mandi maupun minum obat. Pasien juga sering
mengulang-ulang cerita yang sama dalam suatu percakapan. Setelah pasien
menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosa sebagai demensia
Alzheimer.
Pernyataan berikut yang benar untuk penyakit tersebut adalah:
A. Dapat ditemukan perubahan kepribadian
B. Merupakan penyebab tersering demensia di Asia
C. Terjadi kehilangan memori yang berlangsung cepat
D. Awitan antara umur 40 dan 90 tahun
E. Terjadi defisit pada satu area kognitif

Referensi Wasilah Rochmah, Kuntjoro Harimurti,


2014, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Demensia, Edisi 6, Jilid III,
halaman 3801-3809
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA dr. Fauzia Kirana


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 53
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Demensia
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita berusia 70 tahun dibawa oleh putranya ke poliklinik penyakit
dalam karena mengeluh kaku pada seluruh tubuh dan gemetaran pada kedua
tangan. Sejak 10 bulan yang lalu pasien juga hampir selalu lupa dengan hal yang
baru saja dikerjakan. Pasien tersebut memiliki kegemaran memasak, namun
akhir-akhir ini sering salah memasukkan bahan makanan yang benar ke dalam
masakannya. Pasien menderita hipertensi sejak 20 tahun yang lalu dan pernah
mengalami stroke 5 tahun yang lalu. Pasien lalu dirujuk ke dokter ahli geriatri,
menjalani tes mini-mental state examination dengan nilai 18/30.
Patogenesis dari demensia tipe di atas adalah :
a. Hilangnya neuron atau sinaps
b. Adanya plak senilis dan neuritik
c. Adanya neurofibrillary tangles
d. Abnormalitas substantia alba yang luas
e. Didapatkan Hirano bodies
Referensi Wasilah Rochmah, Kuntjoro Harimurti,
2014, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Demensia, Edisi 6, Jilid III,
halaman 3801-3809

NAMA PESERTA dr. Fauzia Kirana


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Demensia
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Penunjang dan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki berusia 65 tahun, pensiunan bankir yang saat ini memiliki
kesibukan mengurus usaha keluarga. Pasien datang ke poliklinik penyakit dalam
atas inisiatif sendiri karena mengeluh akhir-akhir ini kesulitan dalam mengurus
keuangan usaha keluarganya, juga merasa sulit mengendarai mobil padahal
selama ini pasien selalu mandiri, pergi kemanapun tanpa diantar oleh sopir.
Pasien juga sering merasa bingung untuk melanjutkan kalimat yang harus
dibicarakan. Pasien menderita hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan terkontrol
dengan 1 macam obat antihipertensi.
Pemeriksaan laboratorium yang direkomendasikan untuk diperiksa secara rutin
pada pasien ini adalah sebagai berikut, kecuali:

a. Kadar vitamin B12


b. Fungsi hati
c. Fungsi tiroid
d. VDRL
e. Elektrolit
Referensi Wasilah Rochmah, Kuntjoro Harimurti,
2014, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Demensia, Edisi 6, Jilid III,
halaman 3801-3809
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Feri Nirantara Swaspitradya


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 54
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Isolation/ Depresi
Standar Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosis dan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 69 tahun, yang baru menjalani masa pensiun 4 tahun terakhir, berobat ke
puskesmas (PKM) karena keluhan sering sakit kepala, tidur terganggu, sering terbangun, merasa
sepi di rumah, kawan jarang yang datang, dan anak-anaknya jarang menengok karena jauh di luar
kota. Pasien seharian hanya dirumah dan malas untuk beraktivitas. Keluhan lainnya kurang nafsu
makan, buang air kecil (BAK) tidak lancar, namun tidak pernah merasa demam. Pasien memiliki
riwayat tekanan darah tinggi dan pernah dirawat karena serangan jantung 6 tahun yang lalu. Oleh
dokter PKM pasien diberikan obat Amitriptilin 2 x 25 mg, amlodipin 1x10 mg, dan parasetamol
3x500 mg. Lima hari setelah dari PKM pasien datang kepada saudara karena keluhan BAK
semakin tersendat dan mulut terasa kering. Masalah pada pasien tersebut di atas adalah : Jawaban:

A. Gangguan cemas menyeluruh dan mengalami gejala efek samping dari amlodipin
B. Gangguan cemas menyeluruh dan mengalami gejala efek samping dari amitriptilin
C. Gangguan cemas disertai episode depresi dan mengalami gejala efek samping dari
amlodipin
D. Depresi dan mengalami gejala efek samping dari amitriptilin
E. Gangguan penyesuaian dengan efek depresi dan perburukan gejala pembesaran prostat
jinak.
Referensi Soejono, CH., Probosuseno, Kemalasari, N., 2014. Depresi pada
pasien usia lanjut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi VI. Interna Publishing. Jakarta. Halaman 3810-3816

NAMA PESERTA Dr. Feri Nirantara Swaspitaradya


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Isolation/ Depresi
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 69 tahun datang ke poliklinik interna dengan diantar anaknya dan dikeluhkan
tidak mau makan sejak seminggu yang lalu, disertai mudah lelah. Dua bulan yang lalu istri pasien
baru saja meninggal. Riwayat pasien menderita stroke sumbatan setahun yang lalu, dengan
hipertensi diketahui sejak saat itu dan rutin mengkonsumsi kaptopril. Dari pemeriksaan didapatkan:
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 70x/menit, laju nafas 18x/menit, anemis ringan pada
konjungtiva, hemiparese kiri dengan kekuatan motorik 4 pada ekstremitas kiri Pernyataan di bawah
ini benar untuk pasien di atas adalah:
Jawaban :
A. Sertralin dosis rendah yag dinaikkan perlahan dapat menjadi pilihan
B. Kombinasi psikoterapi dan obat-obatan golongan SSRI lebih efektif mengatasi problem
pasien di atas
C. Fluoxetin dapat diberikan pada pasien ini.
D. Kaptopril dapat menjadi penyebab masalah pasien di atas.
E. Semua benar
Referensi Soejono, CH., Probosuseno, Kemalasari, N., 2014.
Depresi pada pasien usia lanjut. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI. Interna
Publishing. Jakarta. Halaman 3810-3816
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Feri Nirantara Swaspitaradya


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 55
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Isolation/ Depresi
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan, 65 tahun datang dengan keluhan sering sesak napas. Pada anamnesa
didapat pasien sudah menderita asma selama 20 tahun. Akhir-akhir ini keluhan asma nya
sering muncul dan pasien sempat berulang kali masuk rumah sakit, keluhan asma dirasa
memberat bila pasien sedang emosi, pasien juga sering merasa tidak bertenaga, gangguan
tidur dan jarang keluar rumah, suami pasien meninggal 2 tahun yang lalu, anak-anaknya
tinggal jauh di luar kota. Pasien diketahui sedang memakai obat inhalasi dan obat minum
steroid sejak lama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal
tidak diketemukan ronkhi maupun wheezing. Terapi farmakologis yang paling tepat pada
pasien ini adalah:

Jawaban :
A. Alprazolam
B. Fluoksetin
C. Diazepam
D. Klobazam
E. Buspiron
Referensi Soejono, CH., Probosuseno, Kemalasari, N.,
2014. Depresi pada pasien usia lanjut.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi VI. Interna Publishing. Jakarta.
Halaman 3810-3816

NAMA PESERTA dr. Heri Santoso


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Iatrogenik
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Mekanisme yang menyebabkan terjadinya peningkatan terjadinya insidensi delirium adalah
Jawaban:
A. Adanya infeksi saluran kemih sebelumnya
B. Penyakit prostat yang menimbulkan obstruksi uropati
C. Syndrom uremikum sebagai pemicunya
D. Disabilitas yang berhubungan dengan dekondisi dan infeksi traktus urinarius
yang berhubungan dengan kateterisasi
E. Kerentanan usia lanjut terhadap infeksi

Referensi Tuty Kuswardani. Iatrogenik.Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI.
Interna Publishing. Jakarta. Halaman
3790-3798
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Heri Santoso


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 56
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Iatrogenik
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Berikut ini yang bukan merupakan prediktor penting terjadinya Iatrogenesis adalah
Jawaban:
A.usia tua
B.Jumlah obat yang diminum per hari
C.Kondisi patologis yang berhubungan
D.Kondisi medis yang memburuk saat masuk RS
E.Kondisi fasilitas perawatan

Referensi Tuty Kuswardani.Iatrogenik. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi
VI. Interna Publishing. Jakarta.
Halaman 3790-3797

NAMA PESERTA Dr. Heri Santoso


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Iatrogenik
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Terapi/Manajemen
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Berikut ini merupakan pencegahan terjadinya Iatrogenik pada lansia kecuali
Jawaban:
A. Tim interdisipliner geriatri mengevaluasi semua kebutuhan pasien
B. Konsultasi oleh tenaga farmasi membantu mencegah komplikasi karena
polifarmasi
C. keluarga yang berperan dalam mencegah iatrogenik
D. Manajemen pelayanan dimana pimpinan memfasilitasi komunikasi praktisi
medis,meyakinkan bahwa pelayanan dibutuhkan memang diberikan
E. Tim interdisipliner geriatri mengembangkan rencana pelayanan yang
terkoordinasi

Referensi Tuty Kuswardani.Iatrogenik. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi
VI. Interna Publishing. Jakarta.
Halaman 3790-3795
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Heri Santoso


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 57
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Disfungsi seksual
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Etiologi andropause pada pria lansia adalah


Jawaban:
A. Peningkatan Sex Binding Hormon Globulin
B. Penurunan Sex Binding Hormon Globulin
C. Atropi testis
D. Peningkatan estrogen
E. Penurunan estrogen

Referensi R.Sutadi. Disfungsi Seksual.Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi
VI. Interna Publishing. Jakarta.
Halaman 3656-3657

NAMA PESERTA Dr. Heri Santoso


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Disfungsi Seksual
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang pria 70 tahun datang ke Anda dengan keluhan tidak bergairah saat akan
memulai hubungan seksual,pria tersebut menderita hipertensi sejak 10 tahun, terkontrol
dengan captopril 2x25 mg dengan tensi rerata 140/80 mmhg,riwayat DM ,Stroke dan
penyakit jantung tidak didapatkan, hal apakah yang akan anda lakukan
Jawaban:
A.Pertimbangkan penggantian Captopril dengan beta bloker
B.Pertimbangkan penggantian Captopril dengan CCB
C.Pemberian Captopril dilanjutkan ditambah sildenafil
D.Pertimbangkan pemberian tiazid
E.Penambahan obat anti ansietas

Referensi R.Sutadi. Disfungsi Seksual.Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi
VI. Interna Publishing. Jakarta.
Halaman 3656-3657
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Heri Santoso


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 58
Kategori Soal Geriatri
LingkupBahasanDalam Standar Disfungsi Seksual
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Laki laki usia 67 tahun datang ke poli dengan keluhan sulit berhubungan dengan istrinya sejak
5 bulan terakhir. Pasien merasa takut tidak mampu memuaskan istrinya karena pasien merasa
tua dan tidak sekuat dulu.Saat ini pasien merasa tidak tenang,sulit tidur,dan merasa
bersalah.Sebenarnya pasien masih ada keinginan untuk kegiatan sehari-hari pasien masih kuat
dan tidak mengalami kelelahan yang bermakna.Permasalahan yang terjadi pada pasien ini
adalah
Jawaban:
A. Gangguan ejakulasi
B. Gangguan aversi seksual
C. Gangguan aurosal
D. Gangguan orgasme
E. Disfungsi seksual

Referensi R.Sutadi. Disfungsi Seksual.Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI.
Interna Publishing. Jakarta. Halaman 3656-
3657

Nama Peserta dr. Heriyanto Hidayat


Periode Ujian Batch 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Ulkus dekubitus
Jenis soal/jenis pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan 68 tahun, dating ke Rumah Sakit dengan keadaan tidak sadar sejak 1 hari
yang lalu. Tiga bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien terjatuh dari kamar mandi,
dikarenakan tiba-tiba pasien mengalami kelemahan anggota tubuh bagian kiri. Dari hasil
rontgen dikatakan terdapat fraktur pada os femoralis sinistra, disarankan untuk operasi, tetapi
pasien menolak. Sejak saat itu, pasien merasa nyeri bila bergerak, sehingga banyak berbaring
ditempat tidur. Untuk mandi, buang air brsar dan buang air kecil memerlukan bantuan orang
lain. Pasien hanya tinggal dengan pramuruktinya, anak-anaknya tidak satu rumah dan jarang
mengunjunginya. Sejak sepeninggal suaminya 2 tahun yang lalu, pasien lebih sering dikamar,
sudah jarang mengikuti kegiatan diluar rumah. Pasien diketahui menderita hipertensi dan
diabetes mellitus sejak 20 tahun yang lalu, tetapi pasien rutin minum obat. Dari pemeriksaan
fisik, tampak sakit berat, sopor, tekanan darah 160/90 mmHg, Nadi 110 kpm, RR 24 kpm,
temperature 37,8˚C. region sacrum tampak luka tang besar sehingga meluas ke lapisan fascia,
tetapi tidak mengenai otot atau tulang. Penyebab terjadinya luka adalah: Jawaban:

a. kulit yang selalu lembab


b. higienitas kurang baik
c. gesekan kulit dengan Kasur
d. adanya komorbid hipertensi dan diabetes mellitus
e. penekanan pada daerah tubuh yang berlemak.
Referensi Rose dinda Martini, Ulkus dekubitus Dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
PAPDI. 2014. Hal 3764-70.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Heriyanto Hidayat


Periode Ujian Batch 36 Page | 59
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Ulkus dekubitus
Jenis soal/jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pada pasien diatas masuk dalam stadium :
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

Referensi Rose dinda Martini, Ulkus dekubitus Dalam:


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
PAPDI. 2014. Hal 3764-70.

Nama Peserta dr. Heriyanto Hidayat


Periode Ujian Batch 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Ulkus dekubitus
Jenis soal/jenis pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Penatalaksanaan luka pada pasien diatas :
Jawaban:
a. perawatan luka dengan syarat aseptic anti septik, daerah luka di gesekan dengan es dan
dihembus dengan udara hangat, diberikan salep topical,
b. dibersihkan dengan hati-hati menggunakan air hangat dan sabun, diberikan lotion dan
dipijat setiap 2-3 x/hari
c. dibersihkan dengan larutan nacl fisiologis, usahakan luka selalu bersih dari nanah, balut
jangan terlalu tebal agar oksigenasi dan penguapan baik, kelembaban luka dijaga agar
mempermudah regenerasi sel-sel kulit. Perlu pemberian antibiotik
d. jaringan nekrotik yang menghalangi pertumbuhan jaringan dibersihkan, rawat bersama
dengan bedah.
e. miring kanan miring kiri bergantian, diberikan antibiotik sistemik.

Referensi Rose dinda Martini, Ulkus dekubitus Dalam:


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
PAPDI. 2014. Hal 3764-70.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Iswandi Darwis


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 60
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Jatuh
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 66 tahun dibawa oleh keluarganya ke klinik geriatri. Pasien
menderita penyakit diabetes, hipertensi dan penyakit paru obstruktif kronik. Selama ini
pasien mendapatkan terapi Amlodipin 1x10mg, hidroklorotiazin 1x25 mg glibenklamid
1x5 mg, tioatropium inhaler, salbutamol 2x2 mg, asam folat 1x1mg, . Selama seminggu
ini pasien 2 kali terjatuh di rumah. Dokter di klinik geriatric menyatakan bahwa keluhan
terjatuh pada pasien dapat disebabkan karena efek samping dari terapi yang diberikan.
Apakah obat-obatan yang dapat menyebabkan jatuh pada pasien tersebut ?
Jawaban:
F. Amlodipin, glibenklamid, salbutamol
G. Amlodipin, hidroklorotiazid, salbutamol
H. Hidroklorotiazid, asam folat, tiatropium
I. Hidroklorotiazid, Amlodipin, glibenklamid
J. Glibenklamid, tiotropium, asam folat
Referensi Siti Setiati, Purwita W Laksmi. Gangguan
keseimbangan, jatuh dan fraktur.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid III Edisi VI. Interna
Publishing. Jakarta. Halaman 3743-
3756

NAMA PESERTA Dr. Iswandi Darwis


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Jatuh
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang perempuan berusia 78 tahun datang berobat ke Klinik Geriatri diantar


keluarganya dengan keluhan terjatuh kemarin. Tidak didapatkan penurunan kesadaran
setelah terjatuh. Pada pemeriksaan saat ini tanda vital normal, pada pemeriksaan fungsi
kognitif didapatkan nilai 20. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 14,5 g/dl
Leukosit 9.500 sel/mm3 Trombosit 203.000/mm3. Kadar BUN 21 gr/dl Kreatinin 0,9
gr/dl SGOT 20 SGPT 21 Na 141 K 3,8 Cl 101. Apakah faktor yang terkait dengan
jatuhnya pada pasien tersebut?
jawaban :
F. Gangguan fungsi kognitif
G. Penyakit sendi degeneratif
H. Gangguan penglihatan
I. Gangguan pendengaran
J. Melambatnya refleks

Referensi Siti Setiati, Purwita W Laksmi. Gangguan


keseimbangan, jatuh dan fraktur.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
III Edisi VI. Interna Publishing.
Jakarta. Halaman 3743-3756
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Iswandi Darwis


PeriodeUjian 36 Page | 61
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Jatuh
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki berusia 72 tahun dibwa oleh keluarganya ke IGD dengan keluhan
terjatuh dari kamar mandi. Pada pemeriksaan fisik tanda vital TD 140/80 Nadi
120x/menit ireguler, Respirasi 20x/menit, suhu 36,8 C. Paru dan Jantung tidak
didapatkan kelainan. Apakah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk
menentukan penyebab jatuh pada pasien tersebut?

jawaban :
F. Darah rutin
G. Elektrokardiografi
H. CT Scan kepala
I. Rontgen toraks
J. BERA
Referensi Siti Setiati, Purwita W Laksmi. Gangguan
keseimbangan, jatuh dan fraktur.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
III Edisi VI. Interna Publishing.
Jakarta. Halaman 3743-3756

NAMA PESERTA Dr. Iswandi Darwis


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Instabilitas Postural
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Seorang laki-laki berusia 71 tahun datang berobat ke IGD dengan keluhan baru saja
terjatuh dari kamar mandi. Pada pemeriksaan fisik TD 120/80 Nadi 90x/menit Respirasi
18x/menit suhu 36,7. pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya dalam batas normal.
Apakah yang menjadi dasar penyebab ketidakseimbangan sehingga pasien terjatuh?

jawaban :
F. Postur tubuh membungkuk dengan kedua kaki melebar dan langkah
pendek
G. Kedua kaki penyempit dengan gaya jalan bergoyang-goyang
H. Hipotensi ortostatik
I. Gangguan penglihatan
J. Gangguan pendengaran

Referensi Siti Setiati, Purwita W Laksmi. Gangguan


keseimbangan, jatuh dan fraktur.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
III Edisi VI. Interna Publishing.
Jakarta. Halaman 3743-3756
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Iswandi Darwis


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 62
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Instabilitas Postural
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang perempuan berusia 69 tahun datang berobat ke klinik geriatri dengan keluhan
sulit mempertahankan keseimbangan. Dalam 1 bulan ini pasien pernah terjatuh sebanyak
2 kali. Pada pemeriksaan didapatkan adanya penurunan massa otot. Terapi apakah yang
dapat diberikan ada pasien tersebut?

jawaban :
F. Vitamin B kompleks
G. Asam folat
H. Metil kobalamin
I. Vitamin C
J. Vitamin D

Referensi Siti Setiati, Purwita W Laksmi. Gangguan


keseimbangan, jatuh dan fraktur.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
III Edisi VI. Interna Publishing.
Jakarta. Halaman 3743-3756

NAMA PESERTA Dr. Iswandi Darwis


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Instabilitas Postural
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki berusia 67 tahun datang berobat ke IGD dengan keluhan bila berjalan
seperti mau jatuh. Pasien sering mengeluhkan sempoyongan. Penyakit manakah dibawah
ini yang dapat menjadi kemungkinan penyebab sempoyongan dan seperti mau jatuh pada
pasien tersebut?

jawaban :
A. Dizzines
B. Hipertonia otot
C. Hipotensi ortostatik
D. Hiperefleksia otot
E. Gagal jantung

Referensi Siti Setiati, Purwita W Laksmi. Gangguan


keseimbangan, jatuh dan fraktur.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
III Edisi VI. Interna Publishing.
Jakarta. Halaman 3743-3756
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Lany Ertanto


Periode Ujian 36
Asal FK UGM Page | 63
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Imobilitas
Jenis Soal Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 72 tahun mengalami stroke 7 hari yang lalu dan sejak saat itu mengalami
kelumpuhan pada kedua tungkai bawahnya. Setiap hari hanya berbaring ditempat tidur. Makan
& minum harus dibantu. Pasien memiliki riwayat osteoarthritis genu sejak 6 tahun lalu dan
sering mengeluhkan nyeri saat berjalan. Pasien juga menderita demensia sehingga takut untuk
pergi sendiri. Penyebab utama imobilitas pasa pasien ini adalah
Jawaban:
a. Gangguan fungsi kognitif
b. Gangguan akibat nyeri
c. Deconditioning
d. Gangguan Vestibulo serebral
e. Gangguan neurologis*
Referensi Siti Setiati. Arya Govinda. 2015. Imobilitas.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi XV Hal
: 3758

Nama Peserta dr. Lany Ertanto


Periode Ujian 36
Asal FK UGM
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Imobilitas
Jenis Soal Perjalanan penyakit
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 70 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan lemas memberat sejak 8 hari
terakhir. Sejak 3 minggu, pasien hanya tirah baring pasca amputasi sebatas lutut kiri
dikarenakan gangrene diabetik. Tidak ada riwayat stroke sebelumnya. Pasien dapat duduk
sendiri dengan bersangga tangan, tetapi berdiri harus dibantu, namun tidak bisa lama karena
lemas. Apakah hal yang harus diperhatikan dan upaya pencegahan terkait kondisi imobilisasi
pada pasien ini?
Jawaban:
a. Dekubitus, dengan latihan isometris secara teratur*
b. Hipotensi postural, dengan latihan kontraksi abdomen dan otot kaki
c. Gangguan nutrisi, dengan pembatasan natrium
d. Trombosis, dengan kompresi intermiten pada keadaan penyakit vaskular perifer
e. Pneumonia, pemberian antibiotika profilaksis
Referensi Siti Setiati. Arya Govinda. 2015. Imobilitas.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi XV Hal
: 3759
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Lany Ertanto


Periode Ujian 36
Asal FK UGM Page | 64
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Imobilitas
Jenis Soal Komplikasi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Atrofi otot yang terjadi pada proses penuaan dan kondisi imobilisasi terjadi akibat perubahan
pada jaringan otot, dimana yang bukan termasuk didalamnya adalah :
Jawaban:
a. Degenerasi serat otot
b. Penurunan jaringan lemak
c. Pembentukan jaringan fibrosis
d. Pengurangan massa otot
e. Penyusutan ukuran otot tungkai
Referensi Siti Setiati. Arya Govinda. 2015. Imobilitas.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi XV Hal
: 3760

Nama Peserta dr. Merlin Devyanti


Periode Ujian 36
Asal FK FK UGM
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi Syncope
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3B
Soal

Berikut merupakan pernyataan yang benar tentang sinkop pada usia lanjut :
a. Onset kejadian perlahan
b. Durasi panjang
c. Terjadi penurunan gula di otak
d. Perfusi jaringan otak menurun
e. Tidak ada keterlibatan sistem otonom

Referensi Rasjidi, K., Nasution, SA. 2014. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid I. Hal
1315-1322
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Merlin Devyanti


Periode Ujian 36
Asal FK FK UGM Page | 65
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi Syncope
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3B
Soal

Seorang laki-laki 80 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan setelah
bangun tidur dan berdiri kepala terasa pusing dan terjatuh. Pada pemeriksaan didapatkan TD
95/50 mmHg, N 88x/menit, R 18x/menit, t 37. Patofisiologi terjadinya kejadian ini adalah :
a. Penurunan fungsi otonom, hilangnya elastisitas pembuluh darah
b. Penurunan fungsi otonom, hilangnya elastisitas pembuluh darah, penurunan isi
sekuncup jantung
c. Penurunan fungsi otonom, gangguan aktivitas barorefleks, aterosklerosis
d. Gangguan aktivitas barorefleks, hilangnya elastisitas pembuluh darah, aterosklerosis
Penurunan fungsi otonom, hilangnya elastisitas pembuluh darah, gangguan
aktivitas barorefleks

Referensi Rasjidi, K., Nasution, SA. 2014. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid I. Hal
1315-1322

Nama Peserta dr. Merlin Devyanti


Periode Ujian 36
Asal FK FK UGM
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi Syncope
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 3B
Soal

Uji diagnostik yang merupakan pemeriksaan standar pada evaluasi pasien dengan sinkop
adalah :
a. BERA test
b. Tilt-table test
c. Timed up and go test
d. Berg test
e. Functional reach test

Referensi Rasjidi, K., Nasution, SA. 2014. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid I. Hal
1315-1322
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Ratri Dian Pratiwi


PeriodeUjian 36 Page | 66
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
LingkupBahasanDalam Standar Malnutrisi
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 72 tahun datang diantar anaknya ke klinik geriatri dengan keluhan
penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan. Direncanakan pengukuran
antropometri untuk penentuan status nutrisi. Untuk pengukuran tinggi badan digunakan
tinggi lutut (knee height) dengan mempertimbangkan bahwa dalam perjalanan usia dapat
terjadi pengurangan tinggi badan. Pengurangan tinggi badan tersebut dapat disebabkan
beberapa hal antara lain, kecuali :
A. Berkurangnya komponen cairan tubuh sehingga diskus intervertebralis relatif
kurang mengandunga air sehingga menjadi lebih pipih.
B. Dengan meningkatnya usia terjadi peningkatan massa lemak total serta
berkurangnya massa tulang.
C. Makin tua seseorang ada kecenderungan semakin kifosis sehingga tinggi tegak
lurusnya berkurang.
D. Semakin tua seseorang maka semakin berkurang kekuatan otot.
E. Dengan bertambah usia terjadi perubahan postural.

Referensi PAPDI halaman 468 bab Malnutrisi di


Rumah Sakit
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Ratri Dian Pratiwi


PeriodeUjian 36 Page | 67
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
LingkupBahasanDalam Standar Malnutrisi
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 69 tahun periksa ke klinik Geriatri dengan diantar anaknya. Keluhan
yang dirasakan adalah sesak nafas yang memberat dalam seminggu ini. Batuk dirasakan
bertambah sering serta didapatkan mengi. Tidak didapatkan keluhan demam. Pasien
dalam tiga tahun ini sering merasa sesak dan batuk. Sering berobat ke rumah sakit dan
mendapatkan obat semprot. Nafsu makan dirasa menurun dan didapatkan penurunan
berat badan. Dalam pengukuran antropometri didapatkan IMT 17,3.
Selain karena asupan yang kurang, apa yang mendasari kondisi malnutri pasien ?
A. Penurunan massa seluruh organ kecuali otak dimana malnutrisi tidak
menyebabkan perubahan pada massa otak.
B. Penurunan serum albumin, prealbumin, serum transferin, retinol binding protein
dan IGF-1.
C. Interleukin-1, Interleukin-6 dan TNF-α berperan pada berkurangnya lean
body mass, jaringan lemak dan massa tulang.
D. Proses menua mempengaruhi distribusi lemak dimana lemak pada tubuh dan
intrabdomen meningkat sementara pada ekstremitas kurang.
E. Dengan bertambahnya usia, penurunan fungsi ginjal menyebabkan malabsorpsi
kalsium dab meningkatnya kehilangan massa tulang.
Referensi PAPDI halaman 465-472 bab Malnutrisi di
Rumah Sakit.

NAMA PESERTA Dr. Ratri Dian Pratiwi


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
LingkupBahasanDalam Standar Malnutrisi
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 65 tahun dirawat di bangsal geriatri karena adanya luka di punggung
bawah yang besar. Pasien sebelumnya memiliki riwayat stroke tiga tahun yang lalu dan
sejak itu mengalami hambatan dalam berjalan dan hanya bisa tiduran di rumah. Pasien
masih sadar dan masih mau makan meski hanya sedikit-sedikit. Dalam pemeriksaan
didapatkan ulkus di daerah sacrum dengan dasar otot. Pasien diberikan antibiotik dan
perawatan luka. Bagaimana perencanaan diet pasien untuk meningkatkan penyembuhan
luka?
A. Tinggi karbohidrat dengan 65% kalori berasal dari karbohidrat.
B. Tinggi lemak dengan 30% kalori berasal dari lemak.
C. Tinggi karbohidrat dan lemak dengan 65% kalori berasal dari karbohidrat dan
30% kalori berasal dari lemak.
D. Tinggi protein dengan 25% kalori berasal dari protein.
E. Tinggi protein dengan 16% kalori berasal dari protein.

Referensi PAPDI halaman 441-447 bab Gangguan


Nutrisi pada Usia Lanjut.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Ridha Niradita


Periode Ujian 36
Asal FK FK UGM Page | 68
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi Frailty
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Seorang perempuan berusia 70 tahun datang berobat ke poliklinik geriatri, tiga bulan SMRS
pasien terjatuh dikamar mandi, dari hasil rontgen terdapat fraktur pada os femoralis sinistra,
disarankan operasi tapi pasien menolak, sejak saat itu pasien merasa nyeri bila bergerak
sehingga untuk mandi, buang air besar dan buang air kecil harus dibantu. Pasien hanya
tinggal dengan keponakannya, anak-anaknya tidak satu rumah dan jarang mengunjunginya.
Sejak meninggalnya suami pasien 1 tahun lalu,pasien lebih sering dikamar, dan sudah jarang
mengikuti pengajian RT. Porsi makan menjadi lebih sedikit dari yang seharusnya, berat
badan turun hingga 4 kg dalam satu tahun terakhir. Pasien menderita Hipertensi dan diabetes
mellitus dengan tekanan darah 140/80 mmHg, Nadi 88x/mnt, R 22x/mnt,. Saat ini pasien
mengkonsumsi lebih dari 5 macam obat-obatan setiap hariya
Kelainan yang dapat menyebabkan kerapuhan pada pasien ini adalah, kecuali:
A. Gangguan depresi
B. Polifarmasi
C. Malnutrisi
D. Gangguan cara berjalan
E. Demensia

Referensi Setiati S, Rizka, 2014 Kerapuhan dan


sindrom gagal pulih: Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid III : hal 3725-
3728

Nama Peserta dr.Ridha Niradita


Periode Ujian 36
Asal FK FK UGM
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi Frailty
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Seorang perempuan berusia 68 tahun datang berobat ke poliklinik geriatri dengan keluhan
cepat lelah dan badan terasa lemah. Pasien menjadi jarang beraktifitas, lebih banyak duduk-
duduk saja. Menurut anaknya, ibunya terlihat lebih kurus dengan nafsu makan menurun,porsi
makan menjadi lebih sedikit dari yang seharusnya, berat badan turun hingga 4 kg dalam satu
tahun terakhir. Keluhan demam, batuk, dan sesak napas disangkal. Dari hasil pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang tidak didapatkan adanya tanda infeksi

Berdasarkan indeks CHS (Cardiovascular Health Study), pasien ini mengalami sindrom
klinis frailty yang ditandai dengan, kecuali:
A. Penurunan berat badan yang tidak dikehendaki
B. Kelelahan yang dilaporkan pasien
C. Aktifitas fisik yang rendah
D. Penurunan semangat
E. A dan B benar
Referensi Setiati S, Rizka, 2014 Kerapuhan dan
sindrom gagal pulih :Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid III : hal 3725-
3728
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr.Ridha Niradita


Periode Ujian 36
Asal FK FK UGM Page | 69
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi Frailty
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Seorang pasien wanita usia 73 tahun dibawa keluarganya ke unit gawat darurat karena tidak
bisa dibangunkan sejak beberapa jam yang lalu. Awalnya sejak 2 hari yang lalu pasien sulit
diajak berkomunikasi dan makin lama makin menurun kesadarannya. Pasien memiliki
riwayat diabetes mellitus dan hipertensi sejak 20 tahun, pasien rutin kontrol ke poli penyakit
dalam, saat kontrol terakhir bulan lalu diketahui BB 48kg, berat badan turun dari 4 kg dalam
2 bulan terakhir, IMT 18 kg/m2, Terapi rutin sebelumnya diberikan glimepirid 1 mg,
metformin 500mg, dan amlodipin 10mg, alparazolam 1x0,5mg
Obat – obatan yang berhubungan dengan sindrom gagal pulih adalah :
A. Amlodipin
B. Metformin
C. Glimepirid
D. Alprazolam
E. Penggunaan 4 jenis obat

Referensi Setiati S, Rizka, 2014 Kerapuhan dan


sindrom gagal pulih :Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid III : hal 3725-
3728

Nama Peserta dr. Riskadwi Septianti


Periode Ujian 36
Asal FK FK UGM
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi Gangguan Tidur
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki 65 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering mengantuk saat pagi
hari sehingga pasien merasa terganggu saat melakukan pekerjaan di kantornya. Menurut
keterangan istrinya, pasien mengorok cukup keras waktu tidur. Berikut adalah factor risiko
untuk terjadinya gangguan tidur karena gangguan pernapasan adalah kecuali:
Jawaban:
A. Obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung
B. Stroke, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif
C. Depresi sistem saraf pusat, penyempitan saluran napas atas, dan stroke
D. Laki-laki, usia lanjut, dan ras kulit hitam
E. Hipertensi, obesitas, dan hipertiroid

Referensi Rahayu, RA. 2014. Gangguan Tidur


pada Usia Lanjut. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid III.
Hal 3823-3832
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Riskadwi Septianti


Periode Ujian 36
Asal FK FK UGM Page | 70
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi Gangguan Tidur
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 80 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan rasa tidak enak yang
berlebihan pada kaki selama malam hari saat penderita istirahat. Hal ini menyebabkan
penderita menggerakkan kakinya atau bangun lagi untuk berjalan berkeliling guna
menghilangkan rasa tidak enak tersebut. Sehingga pasien sulit tidur atau terbangun berkali-
kali. Pasien juga mengeluhkan rasa lelah yang berlebihan saat bangun tidur dan tidur tidak
nyenyak yang berakibat mengantuk sepanjang hari. Terapi yang dapat diberikan meliputi
farmakologis dan nonfarmakologis adalah sebagai berikut kecuali
Jawaban:
A. Merendam kaki dan tungkai atas dengan air hangat
B. Olahraga ringan (jalan kaki) yang dikerjakan secara teratur
C. Obat antiparkinson seperti levadopa (formula 25-100 mg) dengan dosis awal 1x1/2 tab
saat mau tidur
D. Pergolide dengan dosis awal 0,05 mg yang diberikan 2 jam sebelum tidur
E. Fluoxetin 1x10 mg diberikan saat akan tidur

Referensi Rahayu, RA. 2014. Gangguan Tidur


pada Usia Lanjut. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid III.
Hal 3823-3832

Nama Peserta dr. Riskadwi Septianti


Periode Ujian 36
Asal FK FK UGM
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan dalam Standar Kompetensi Gangguan Tidur
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien laki-laki 72 tahun mengeluh mengantuk dan nyeri kepala pada pagi hari, saat malam
pasien mengorok sangat keras saat tidur, tersedak da batuk-batuk, bahkan henti napas hingga
beberapa detik. Pasien jadi sering terbangun tanpa sebab dan merasa tidak tidur semalaman.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien ini meliputi kecuali:
Jawaban:
A. Menghitung apneu-hipopneu index (AHI)
B. Multiple sleep latency test (MSLT)
C. Refleks akustik dan somnofluoroskopi
D. Memeriksa kadar growth hormone
E. CT scan jalan napas atas

Referensi Rahayu, RA. 2014. Gangguan Tidur


pada Usia Lanjut. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid III.
Hal 3823-3832
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Silvia D K


Page | 71
PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Gangguan penglihatan
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Laki laki usia 80 tahun datang dengan keluhan penglihatan tidak jelas terutama
malam hari. Pasien sempat berobat ke dokter tapi keluhan tidak berkurang.
Pasien tinggal dengan keponakan dirumah dengan penerangan remang. Jendela
juga sering ditutup untuk menghindari masuknya debu. Masalah gangguan
penglihatan pada pasien disebabkan oleh :
a. Degenerasi kehilangan kemampuan identifikasi warna
b. Katarak
c. Kesulitan adaptasi gelap
d. Penurunan lapang pandang
e. glaukoma

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III


Edisi VI. Interna Publishing.
Jakarta. Halaman 3743-3756

NAMA PESERTA Dr. Silvia D K


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Konstipasi
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Penegakan diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

2. Pria berusia 73 tahun dengan keluhan sulit buang air besar sejak 1 bulan. Buang
air besar kadang seperti kotoran kambing. Ada riwayat buang air besar dengan
darah merah segar. Didapatkan penurunan berat badan 7 kilogram dalam 1 bulan
terakhir. Pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva pucat. Pemeriksaan penunjang
yang diperlukan untuk menegakkan penyebab konstipasi pada pasien adalah :
a. Kolonoskopi
b. CT scan abdomen
c. Benzidine test
d. USG abdomen
e. Feses rutin

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III


Edisi VI. Interna Publishing. Jakarta.
Halaman 3743-3756
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Silvia D K


Page | 72
PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan pendengaran
Jenis Soal/JenisPertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Wanita usia 80 tahun berobat dengan keluhan nyeri bahu kanan sejak 3 hari yang lalu,
setelah terjatuh dari kamar mandi dengan posisi lengan kanan menopang tubuh akibat
tersandung undakan kamar mandi. Sebelum terjatuh tidak ada keluhan lemas,pandangan
kabur atau hilang kesadaran. Pasien tinggal sendiri,anak jarang menjenguk. Sejak 20
tahun yang lalu pasien menderita katarak tapi menolak operasi,pendengaran sedikit
terganggu dan didiagnosis pengeroposan sendi lutut. Intervensi pertama yang dilakukan :
a. Operasi katarak
b. Pemakaian alat bantu dengar
c. Operasi sendi lutut
d. Menghilangkan undakan kamar mandi
e. Meminta anak untuk tinggal bersama pasien

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI. Interna Publishing.
Jakarta. Halaman 3743-3756

NAMA PESERTA Dr. Silvia D K


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Konstipasi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 3A

Soal
Laki laki 60 tahun mengeluh sulit BAB sejak 14 hari yang lalu. Pasien mengaku
sebelumnya BAB rutin 2-3 hari sekali . tidak ada perubahan pola makan,sehari hari rutin
mengkonsumsi sayur dan buah dan minum air putih 7-8 gelas sehari. Sejak 7 bulan yang
lalu pasien didiagnosis kanker prostat,dikatakan sudah menyebar ke tulang belakang.
Sudah dilakukan operasi dan radiasi. Sejak 3 bulan terakhir pasien mengkonsumsi obat
anti nyeri golongan morfin dan sirup pencahar. Tindakan yang dapat dilakukan :
a. Mengurangi dosis morfin
b. Menambah dosis pencahar
c. Diit tinggi serat lebih banyak
d. Mengganti morfin denagn fentanyl patch
e. Memberikan fosfat enema
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi VI. Interna Publishing. Jakarta.
Halaman 3743-3756
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NAMA PESERTA Dr. Silvia D K


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta Page | 73

Kategori Soal Geriatri


LingkupBahasanDalam Standar Konstipasi
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

3. Wanita usia 78 tahun datang berobat dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 hari
SMRS. Terdapat penjalaran ke leher dan tangan. Pasien juga mengeluhkan sesak
jika berbaring dan seringkali terbangun malam hari karena sesak. Pasien pernah
dilakukan kateterisasi jantung dan didapatkan CAD2VD. Aktifitas pasien
terbatas hanya di tempat tidur. Pasien hanya diperbolehkan minum 400 cc
perhari. Akhir akhir ini pasien buang air besar hanya sekali dalam 3 hari. Pasien
harus minum obat pencahar agar bisa BAB. Kotoran yang keluar ukurannya kecil
dan keras. Tidak didapatkan penurunan BB pada pasien. Jenis konstipasi pada
pasien adalah :
a. Konstipasi campuran
b. Konstipasi psikogenik
c. Konstipasi fungsional
d. Konstipasi iatrogenik
e. Konstipasi karena disfungsi anorektal

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III


Edisi VI. Interna Publishing. Jakarta.
Halaman 3743-3756

NAMA PESERTA Dr. Silvia D K


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UGM Yogyakarta
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Gangguan penglihatan
Kompetensi
Jenis Soal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

4. Wanita usia 76 tahun datang dengan keluhan penglihatan kabur,pasien kesulitan


melihat pada siang hari atau pencahayaan terang. Pasien disarankan berobat ke
dokter spesialis mata. Kemungkinan diagnosis pasien adalah :
a. Glaukoma
b. Gangguan refraksi
c. Diabetik retinopati
d. Degenerasi makula
e. Katarak

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III


Edisi VI. Interna Publishing. Jakarta.
Halaman 3743-3756
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Mochamad Anief Ferdianto


Periode Ujian 36
Page | 74
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Batu saluran kemih
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi
Soal
Laki-laki 48 tahun dengan riwayat DM dan hiperlipidemia datang ke unit gawat darurat dengan
nyeri pinggang kanan dan nyeri pangkal paha kanan yang memberat sejak 3 jam yang lalu. Pasien
tersebut didiagnosis batu ginjal. Jenis batu manakah yang paling mungkin ditemukan pada pasien
ini?
a. kalsium
b. sistein
c. asam oksalat
d. struvit
e. asam urat
JAWABAN: A
Referensi SELF ASSESSMENT AND BOARD
REVIEW, Harrison’s principles of internal
medicine, 18th ed, pp. 331-336.

Nama Peserta Mochamad Anief Ferdianto


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi AKI
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pada pasien yang baru menjalani bypas cardiopulmonal selama mitral valve replacement (MVP)
dan mengalami AKI, mana dari temuan berikut pada pemeriksaan mikroskopik urin yang
menunjukkan bahwa emboli kolesterol sebagai sumber gagal ginjal?
a. kristal kalsium oksalat
b. eosinofiluria
c. cast granular
d. sedimen normal
e. cast WBC
JAWABAN: B

Referensi SELF ASSESSMENT AND BOARD


REVIEW, Harrison’s principles of internal
medicine, 18th ed, pp. 331-336.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Mochamad Anief Ferdianto


Periode Ujian 36 Page | 75
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Glomerulonefritis
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Laki-laki 21 tahun didiagnosis post streptococcal GN. Mana yang paling mungkin ditemukan
pada urin pasien tersebut?
a. proteinuria lebih dari 3 g/24 jam tanpa disertai hematuria
b. hematuria makroskopik disertai albumin urin 24 jam 227 mg.
c. hematuria mikroskopik disertai lekosituria dan albumin urin 24 jam 227 mg.
d. kultur urin positif Streptococcus
e. piuria steril tanpa proteinuria
JAWABAN: C
Referensi SELFASSESSMENTANDBOARD
REVIEW, Harrison’s principles of internal
medicine, 18th ed, pp. 331-336.

Nama Peserta Annisa Zahra Mufida


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Glomerulonefritis
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Seorang perempuan 40 th datang dengan keluhan badan bengkak dan kencing berbusa sejak 1
minggu. Pasien sudah menderita Rheumatoid artritis sejak 20 tahun dan menggunakan
Metotrexate. Pada pemeriksaan fisik ditemukan hepatosplenomegali. Setelah dilakukan biopsi
ginjal didapatkan gambaran penebalan membrana basalis dan kapiler glomerolus, apple green (+).
Apakah pilihan tata laksana yang paling tepat dari pilihan dibawah ini?
A. Anakinra
B. High dose melphalan
C. Dexametason
D. Cyclosporin
E. Bortezomib
Jawaban: A
Referensi Prodjosudjadi, Wiguno. 2015.
Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2072 – 2079
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Annisa Zahra Mufida


Periode Ujian 36 Page | 76
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Glomerulonefritis
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Seorang laki-laki 58th datang dengan keluhan nyeri tulang, penurunan berat badan, dan
mengalami patah tulang femur setelah jatuh dari kursi. Dari pemeriksaan urin lengkap (UL)
didapatkan proteinuria (4+). Dasar patogenesis yang menyebabkan gangguan ginjal pada kasus ini
adalah...
A. Deposit amyloid L
B. Deposit imun kompleks
C. Vasculitis
D. Deposit amyloid A
E. Hiperviscositas yang menyebabkan
trombosis Jawaban: A
Referensi Prodjosudjadi, Wiguno. 2015.
Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2072 – 2079

Nama Peserta Annisa Zahra Mufida


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Glomerulonefritis
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Seorang laki-laki 14 tahun datang dengan keluhan bengkak seluruh tubuh, BAK seperti air cucian
beras berwarna keruh. Pemeriksaan awal apa yang anda usulkan?
A. Urinalisis
B. Biopsi ginjal
C. Pemeriksaan BUN/SK
D. Foto polos abdomen
E. USG Abdomen
Jawab : A
Referensi Prodjosudjadi, Wiguno. 2015.
Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2072 – 2079
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ahmad Basyirudin


Periode Ujian 36 Page | 77
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Gangguan elektrolit
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan Elektrolit
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Wanita 59th didapatkan keluhan sulit konsenstrasi, perubahan kepribadian, dan sering mengurung
diri. Pasien juga mengeluh saat kencing keluar batu dan kemarin dibawa ke UGD karena
didapatkan patah tulang setelah terjatuh dati tempat tidur setinggi 60cm. Dari pemeriksaan
rontgen didapatkan fraktur collum femur dan penurunan densitas tulang. Kemungkinan dasar
penyebab penurunan densitas tulang pada pasien?
A. Peningkatan absorbsi kalsium di usus
B. Peningkatan aktifitas osteoblast
C. Peningkatan aktifitas osteoclast
D. Peningkatan asupan kalsium
E. Inflamasi kronis
Jawaban: A
Referensi Buku PPK Ilmu Penyakit Dalam, bab gangguan
kalsium, hal 394-399.

Nama Peserta Ahmad Basyirudin


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Glomerulonefritis
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Seorang laki-laki 58th datang dengan keluhan nyeri tulang. Dari pemeriksaan didapatkan BUN 25
SK 1.9; rontgen didapatkan multiple osteolitik pada calvaria. Apakah dasar gangguan ginjal pada
pasien ini?
A. Acute tubular necrosis (ATN)
B. Acute interstitial necrosis (AIN)
C. Small vessel vasculitis
D. Glomerulonephritis
E. Hiperviscositas yang menyebabkan trombosis
Jawaban: A
Referensi Prodjosudjadi, Wiguno. 2015.
Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2072 – 2079
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ahmad Basyirudin


Periode Ujian 36
Page | 78
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Gangguan elektrolit
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan elektrolit
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 42th datang dengan keluhan bengkak seluruh kaki, hiporefleksi, kelemahan
kedua tungkai. TD 160/80 mmHg, Kalium serum 2.0 meq/L, kalium urin > 40 meq/hari. Apakah
saran pemeriksaan yang anda usulkan?
A. Urinalisis
B. Biopsi ginjal
C. Pemeriksaan BUN/SK
D. CT scan abdomen dengan kontras
E. USG Abdomen
Jawaban : D
Referensi Prodjosudjadi, Wiguno. 2015.
Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2072 – 2079

Nama Peserta Decsa Medika Hertanto


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Glomerulonefritis
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki laki usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lemah badan sejak 7 hari ini.
Pasien juga sering mual dan didapatkan penurunan nafsu makan. Pasien 2 minggu yang lalu
sempat nyeri tenggorokan dan demam. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan BUN 70,
serum kreatinin 3,1. Pada pemeriksaan urine lengkap didapatkan proteinuria +2 dan hematuria.
Pada pemeriksaan histopatologik didapatkan gambaran kresen pada sebagian besar glomerulus.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
A. Glomerulonefritis lesi minimal
B. Glomerulosklerosis fokal dan segmental
C. Glomerulonefritis membranosa
D. Glomerulonefritis progresif cepat
E. Infeksi saluran kencing
Jawaban : D
Referensi Prodjosudjadi, Wiguno. 2015.
Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2072 - 2079
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Decsa Medika Hertanto


Periode Ujian 36
Page | 79
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Glomerulonefritis
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang mahasiswa berusia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kedua mata sembab tiap
bangun pagi sejak 2 bulan ini. Pasien juga sering mengeluhkan kaki yang bengkak sejak 1 bulan
ini. Pada pemeriksaan laborat didapatkan Hb 12 g/dl, lekosit 8000, trombosit 180.000, BUN 20,
serum kreatinin 1,1, albumin 2,5 g/dl, pemeriksaan urin didapatkan proteinuria > 3,5 g/hari dan
didapatkan adanya cast. Pada pemeriksaan biopsi didapatkan gambaran glomerulus yang normal.
Apakah manajemen terapi yang sesuai untuk diagnosis diatas?
A. Siklosporin
B. Tacrolimus
C. Kortikosteroid
D. Siklofosfamid
E. Rituksimab
Jawaban : C
Referensi Prodjosudjadi, Wiguno. 2015.
Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2072 - 2079

Nama Peserta Decsa Medika Hertanto


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Glomerulonefritis
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lemah badan sejak 3 bulan
yang lalu. Pasien sering mengeluh mual namun tidak muntah. Pasien juga sering mengkonsumsi
allopurinol untuk asam uratnya. Pasien juga menderita darah tinggi namun tidak patuh dalam
mengkonsumsi obat darah tinggi. Pasien riwayat mempunyai asma. Pada pemeriksaan tekanan
darah didapatkan 160/80, pada pemeriksaan laboratorium didapatkan BUN 40, serum kreatinin 2,
pada pemeriksaan urin didapatkan proteinuri +2, eri 50 - 100, cast sel darah merah. Pemeriksaan
lab apa yang akan anda sarankan pada pasien ini?
A. ANCA
B. anti ds DNA
C. Kultur darah
D. ANA test
E. anti GBM
Jawaban : A
Referensi Prodjosudjadi, Wiguno. 2015. Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2072 - 2079
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Mia Ni’matul Muyasaroh


Periode Ujian 36
Page | 80
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Ginjal Kronik
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang wanita, usia 43 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan mual, gatal, kelelahan. Pada
pemeriksaan fisik tampak pasien mengantuk, pucat dan terdapat pericardial friction rub.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Natrium 142 mmol/L, kalium 5,1 mmol/L, kalsium
1,7 mmol/L (N: 2,12 – 2,62 mmol/L), Fosfat 3,8 mmol/L dan albumin 3,7 g/dL. BUN 168 mg/dL,
serum kreatinin 15,8 mg/dL. Hitung darah lengkap menunjukkan kadar haemoglobin 7,1 g/dL,
leukosit 6,2 x 10³/ µL dan trombosit 192 x 10³/µL. Ultrasonografi ginjal menunjukkan kedua
ginjal kecil dan tidak ada obstruksi. Faktor dibawah ini yang berperan dalam menurunkan kadar
kalsium plasma pada pasien tersebut adalah?
A. Hipofosfatemia
B. Hiperparathiroid
C. Penurunan kadar 1,25 (OH)2D3
D. Akumulasi β2 - mikroglobulin
E. Intoksikasi
almunium Jawaban: C
Referensi Suwitra, ketut. 2015. Penyakit Ginjal Kronik.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2:
hal 2159 - 2165

Nama Peserta Mia Ni’matul Muyasaroh


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Ginjal Kronik
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Pada pasien dengan gagal ginjal kronik, diantara faktor dibawah ini mana yang merupakan
kontributor terpenting timbulnya osteodistrofi ginjal adalah?
A. Hipokalsemia
B. Gangguan pembentukan 1,25 dihidroksivitamin D3 oleh ginjal
C. Hilangnya vitamin D dan kalsium melalui dialisis
D. Pemakaian kalsitriol
E. Hipofosfatemia
Jawaban: B
Referensi Suwitra, ketut. 2015. Penyakit Ginjal Kronik.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2:
hal 2159 - 2165
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Mia Ni’matul Muyasaroh


Periode Ujian 36 Page | 81
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit ginjal Kronik
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Renal osteodistrofi pada gagal ginjal kronik dapat diatasi dengan terapi berikut ini, kecuali
A. Pemberian Calcium mimetic agent
B. Pemberian CaCO3
C. Pemberian Al(OH)3
D. Diet rendah protein
E. Pembatasan asupan fosfat 850 - 975
mg/hari Jawaban: E
Referensi Suwitra, ketut. 2015. Penyakit Ginjal Kronik.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2:
hal 2159 - 2165

Nama Peserta Rio Azadi


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Batu Saluran Kemih
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Faktor Risiko
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Hal hal berikut merupakan faktor risiko terbentuknya batu saluran kemih, kecuali..
A. Hiperkalsiuria
B. Hipersitraturia
C. Hiperurikosuria
D. Hiperoksaluria
E. Diet tinggi natrium
Referensi Sja’bani M. 2015. Batu saluran kemih. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. hal 2121 –
2127
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Rio Azadi


Periode Ujian 36
Page | 82
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Hipertrofi prostat benigna
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Dari hal berikut, mana yang bukan merupakan sifat terapi BPH dengan agen penghambat alfa?
A. Penggunaan agen doxazosin dan terazosisn perlu titrasi dosis
B. Penggunaan alfusozin dan tamsusozin tidak perlu titrasi dosis
C. Penggunaannya dapat intermiten dan tidak memerlukan jangka panjang
D. Onset kerja cepat
E. Efek samping berupa penurunan libido dan gangguan ejakulasi

Jawaban : E
Referensi Chasani, Sofa. 2015. Hipertrofi prostat benigna.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. hal
2137 - 2146

Nama Peserta Rio Azadi


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Infeksi Saluran kemih pasien dewasa
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis dan terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Berikut hal yang benar tentang ISK pada kehamilan
A. Bacteriuria asimtomatik pada wanita hamil tidak diperlukan terapi anti mikroba
B. Terapi dosis tunggal cephalosporin 1 g dapat digunakan
C. Prinsip memulai terapi antimikroba tidak berbeda dengan wanita tanpa kehamilan
D. Kehamilan dengan ISK memiliki resiko rendah terjadi pyelonefritis
E. Tidak ada jawaban yang benar

Jawab : E
Referensi Sukandar, E. 2015. Infeksi saluran kemih pasien
dewasa. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
6. hal 2129 - 2136
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Rio Azadi


Periode Ujian 36
Page | 83
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sindrom nefrotik
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Berikut merupakan bagian dari patofisiologi terjadinya proteinuria pada sindroma nefrotik, kecuali
A. Terjadi Effacement pada podosit
B. Hilangnya muatan negatif sistem filtrasi
C. Proteinuria yang terjadi adalah proteinuria overflow
D. Pada nefropati membranosa, didapatkan endapan kompleks imun di sub epitel.
E. Pada sindroma nefritik kelainan minimal, proteinuia yang terjadi adalah proteinuria selektif

Jawab : C
Referensi Lydia A & Marbun M. 2015. Sindrom nefrotik.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. hal
2080-2087

Nama Peserta Satyadi


Periode Ujian 1 Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Nefrologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar AKI
Kompetensi
Jenis soal/jenis pertanyaan terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 56 tahun, muntah-muntah sebanyak lebih dari 15 kali/hari sejak
kurang lebih 3 hari. Pasien sudah mendapat terapi lansoprazol, oralit,
metokloprami. Saat ini pasien mengatakan muntah dan diare sudah berkurang,
kencing +/- 300 cc dalam 12 jam. Didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
0
100 kali/menit, respirasi 22 kali/menit, suhu 35,5 C, pemeriksaan laboratorium
3
didapatkan Hb 15,0 g/dL, hematokrit 46%, leukosit 11000/mm , trombosit
3
300000/mm , ureum 110 mg/dL, kreatinin 2,1 mg/dL, natrium 155 mmol/L,
chlorida 90 mmol/l.
Manajemen pasien selanjutnya adalah :
a. Diuretik intravena
b. Antibiotik
c. Dialisis
d. Balans cairan positif
e. USG Abdomen
Referensi Gangguan Ginjal Akut. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VII.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Satyadi


Periode Ujian 1 Oktober 2017 (Batch 36) Page | 84
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Nefrologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Hipertensi
Kompetensi
Jenis soal/jenis pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang laki-laki 27 tahun datang ke instalasi rawat jalan untuk konsultasi mengenai
penyakit ginjal yang di deritanya. Sebelumnya pasien mencari pengobatan di klinik
perawatan primer untuk keluhan rasa sakit di punggung. Pada saat diperiksa,
didapatkan tekanan darah 190/95 , dengan hasil laboratorium yang dilakukan Ureum
151 mg/dL Kreatinin 3,8 mg/dL. Pasien saat ini tidak mengkonsumsi obat anti
hipertensi sebelumnya
Antihipertensi yang paling tepat untuk kasus di atas
A. Alpha 2-agonis
B. Vasodilator
C. Calcium channel blockers
D. Beta-blockers
E. ACE inhibitor
Referensi Pendekatan Klinis Hipertensi. Buku
ajar ilmu penyakit dalam edisi VII.

Nama Peserta Satyadi


Periode Ujian 1 Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Nefrologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi
Jenis soal/jenis pertanyaan PAtofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria 31 tahun dating ke poliklinis dengan keluhan tidak bisa buang air
kecil selama 3 hari. Sebelumnya pasien juga pernah mengalami keluhan yang
sama 3 tahun yang lalu namun kemudian keluhan hilang tanpa pemberian terapi.
Saat ini pasien juga mengeluhkan adanya nyeri pada daerah pinggang kanan dan
perut kanan bagian bawah. Patofisiologi yang menyebabkan timbulnya keluhan
nyeri tersebut adalah?
a. Infeksi pada saluran kemih
b. Kompensasi natriuresis
c. Penurunan medullary blood flow
d. Peningkatan renal blood flow
e. Vasodilatasi karena kerja prostaglandin
Referensi Batu Saluran Kemih. Buku ajar
ilmu penyakit dalam edisi VII.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Tri Yanti


Periode Ujian 36 Page | 85
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan elektrolit
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Seorang pasien laki-laki 24 tahun datang dengan keluhan badan lemas, kaki otot terasa kram, mual
muntah dan parestesi. Pasien sebelumnya tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan atau jamu-
jamuan. Tekanan darah pasien 110/70, nadi 98x/menit reguler kuat, pernapasan 20x/menit. Dari
pemeriksaan darah lengkap dalam batas normal, Natrium 136 mg/dL, Kalium 2 mg/dL, Klorida 88
mg/dL, Magnesium 1,4 mg/dL. Kalsium urine 30 mg/hari (Kalsium/kreatinin urine molar rasio
<0,15 ) Hasil BGA didapatkan akalosis metabolik. Kemungkinan diagnosis pasien ini adalah:

A. RTA
B. Sindroma Conn’s
C. Sindroma Bartter’s
D. Sindroma Gitelman’s
E. Sindroma Liddle’s
Jawaban: D
th
Referensi Harrison’s Principle of Internal Medicine 19
edition, page 308 (figure 63.7)

Nama Peserta Tri Yanti


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan elektrolit
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Seorang pasien perempuan usia 58th datang dengan sulit konsentrasi, perubahan kepribadian
sering mengurung diri. BAK pasien terkadang mengeluarkan pasir-pasir/batu. Pasien mempunyai
riwayat hiperparatiroidisme. Dari gambaran radiologi didapatkan osteoporosis. Terapi untuk
menghambat osteoporosis pada pasien ini yang tepat adalah:
A. Hidrasi
B. Dialisis
C. Pomidronat 7,5 mg/kg/hari, 3-7 hari
D. Kalsitonin 60-90 mg iv, 2-4 jam
E. Zolendronic acid 4 mg iv dalam 30
menit Jawaban: E
Referensi Buku PPK ilmu penyakit dalam, bab gangguan
kalsium, halaman 394-399.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Tri Yanti

Periode Ujian 36 Page | 86


Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan elektrolit
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Seorang pasien perempuan 46 tahun dikonsulkan dari departemen obstetri ginekologi
dengan kanker ovarium hari ke-5 post kemoterapi I. Pasien dengan keluhan lemah
ekstremitas bawah disertai parastesia, sesak napas, gelisah, keram otot perut, diare dan
penurunan produksi urine. Pasien dengan riwayat HT dan DM sejak 6 tahun yang lalu.
Pasien selama ini mengkonsumsi kaptopril dan metformin. Dari pemeriksaan elektrolit
serum didapatkan natrium 145 mg/dL, kalium 7,2 mg/dL, phosphate 8,2 mg/dL, dan kalsium
serum 5,9 mg/dL. BUN 46 SK 1,9. Asam urat pasien 16 mg/dL. Dari hasil EKG pasien
didapatkan sinus takikardi 124x/menit dengan gelombang T tinggi, PR memanjang, depresi
ST dan QRS yang melebar. Patofisiologi yang paling sering menyebabkan terjadinya
kelainan pada pasien ini adalah:
A. Nefropati obstruksi
B. Hiporeninemik hipoaldoaldosteronisme
C. Shifting intraseluler ke ekstraseluler
D. Dehidrasi
E. Inhibisi aksis renin-angiotensin-aldosteron
Jawaban: C
th
Referensi Harrison’s Manual of Medicine 18 edition, chapter 2: Electrolytes/acid-base
balance, table 2-4.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Erliza Fatmwati


Page | 87
Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan Elektrolit
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4°
Soal

Seorang laki-laki berusia 61 tahun datang dengan keluhan batuk kering, lemah badan, sering
mengantuk sejak 1 bulan, dan batuk disertai darah segar sejak 1 minggu terakhir. Pasien
mengaku BB turun 13kg dalam setahun terakhir, nafsu makan turun, dan riwayat merokok 10
batang setiap hari selama 40 tahun. Pasien merupakan peminum alkohol dan memiliki riwayat
hepatitis B yang tidak pernah diterapi. Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat TBC dan
keganasan. Pada pmx fisik didapatkan afebris, TD 100/60 mmHg, RR 18x/mnt, Nadi
92x/mnt, JVP 6 cm H2O. Pemeriksaan paru didapatkan suara nafas paru kanan menurun
dibandingkan sebelah kiri, dan didapatkan wheezing hampir di seluruh bagian paru posterior
kanan. Pemeriksaan lab: Hb 12 g/dl, leukosit, hematokrit, dan platelet dalam batas normal. Na
serum 120 mmol/l, Na urin 64 mEq/L, osmolalitas serum 262 mOsm/kg, dan osmolalitas urin
579 mOsm/kg. Pada Manakah dari yang berikut ini adalah diagnosis yang paling mungkin?
(A) Nephrotic Syndrome
(B) Syndrome of inaapropriate anti-diuretic hormone secretion (SIADH)
(C) kanker paru metastase ginjal
(D) Acute kidney injury terkait dehidrasi
(E) Renal Tubular Acidosis (RTA)
Jawaban: A
Referensi Siregar, Parlindungan. 2015. Gangguan Keseimbangan Air dan Elektrolit.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2241 - 2256
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Erliza Fatmawati


Periode Ujian 36 Page | 88
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan Ginjal Imbas Obat
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Etiologi
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Seorang laki-laki 51 tahun dengan keluhan nyeri kolik abdomen hilang timbul selama 1 minggu
disertai rasa terbakar saat buang air kecil dan demam. Nyeri juga dirasakan di dada. Selain itu
pasien juga didapatkan keluhan lemah letih lesu, produksi urin berkurang dalam 3 hari ini, nafsu
makan turun, dan berat badan turun 12 kg dalam 6 bulan terakhir. Pasien telah berobat ke dokter
dan mendapatkan terapi paracetamol 3x500 mg, levofloksasin 1x500 mg, dan vitamin selama 3
3
hari. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9,8 g/dl, Hct 30,1%, leukosit 8520 sel/mm ,
3
trombosit 128.000 sel/mm , LED 1 jam 47 mm/jam. Ca 13,2 mEq/L, K 5,6 mEq/L, Na 136
mEq/L, BUN 20 mg/dL, SK 1,3 mg/dL. Pada gambaran plain x-ray abdomen tidak didapatkan
batu, sehingga direncanakan pemeriksaan intravenous pyelogram (IVP) untuk mencari penyebab
keluhan pasien. Manakah dari kondisi dibawah ini yang dapat meningkatkan risiko contrast-
induced nephropathy (CIN)?
A. Hiperparatiroid
B. Pyelonephritis
C. Multiple Myeloma
D. Pemberian golongan quinolon
E. Nefritis Interstitial
Akut Jawaban: C
Referensi Azmi, Syaiful. 2015. Gangguan Ginjal Imbas Obat. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid 2: hal 2106 - 2111
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Erliza Fatmawati


Page | 89
Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Gagal Ginjal Akut
Kompetensi
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Etiologi
Tingkat Kompetensi 4°
Soal
Seorang wanita usia 74 tahun dirawat di intensive care unit (ICU) dengan sepsis karena
pneumonia dan infeksi saluran kencing. Pasien didapatkan riwayat stroke 2 tahun dengan
kelemahan anggota gerak badan sebelah kanan, dan pelo. Sejak terjatuh di kamar mandi 2
bulan yang lalu, pasien hanya beraktifitas di tempat tidur dengan dibantu oleh anaknya.
Pasien menderita diabetes melitus (DM) dan hipertensi selama 10 tahun, mendapat terapi
metformin 3x500 mg dan amlodipin 1x10 mg. Saat datang di IRD, didapatkan kondisi lemah,
0
TD 80/palp, N 120x/menit, RR 28x/mnt, t 37,9 C. Selama perawatan di ICU mendapatkan
terapi antibiotika dan infus normal salin 0,9% 2100 ml/24 jam dan produksi urin 1300cc/24
jam. Setelah 2 hari perawatan, produksi urin menjadi 350 ml/24 jam dan pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan BUN 40 mg/dL dan SK 2,1 mg/dL, Hb 12,6 g/dL, leukosit 27860
3 3
sel/mm , gr 92%, trombosit 314.000 sel/mm . Urinalisis didapatkan heme-granular cast, Na
urin 56 mEq/L. Apakah kemungkinan terbesar penyebab gagal ginjal akut pada pasien?
A. Dehidrasi karena kurang intake cairan
B. Nephrotoxic antibiotics
C. Acute tubular necrosis
D. Nefritis interstitial akut
E. Glomerulonefritis akut
Jawaban: C
Referensi Surachno G, Rubin & Bandiara, Ria. 2015.
Gangguan Ginjal Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2147 – 2157
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Eky Riyadi

Periode Ujian 36 Page | 90


Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Renal replacement therapy
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Therapy
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Laki-laki 60 tahun datang ke poliklinik datang dengan dx PGK stadium V. Hasil lab Hb 8,7,
leukosit 5000 trombosit 300.000 MCV 85 MCH 29 SI 40 TIBC 356 Feritin 131. Tatalaksana
anemia yang tepat pada pasien ini adalah
A. Tranfusi PRC
B. Pemberian preparat besi
C. Pemberian EPO
D. Pemberian preparat besi intravena
E. Pemberian preparat besi dikombinasikan dengan EPO

th
Referensi Harrison’s Principle of Internal Medicine 16
edition. 1653-1663

Nama Peserta Eky Riyadi


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Renal replacement therapy
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan 39 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas dan produksi urin yang
menurun. Pasien telah didiagnosis kanker ovarium stadium 4 dengan massa di pelvis yang bear.
PF: TD 130/90, N 92, RR 25, t 37,4. Jumlah urin 15 cc/6 jam. JVP 5-2, terdapat ronki basah kasar
di basal paru kanan, disertai distensi abdomen, edema ada kedua tungkai. Pemeriksaan penunjang
menunjukkan natrium serum 135, kalium serum 7,1 chloride serum 107, HCO3 18, Ur 188, Cr
6,1, P serum 6,9 asam urat 12,4. Hasil USG abdomen hidronefrosis kanan grade 4, tebal korteks
ginjal 0,2 cm; hidronefrosis kiri grade 4 dengan korteks 0,3 cm. Rencana tatalaksana selanjutnya
yang tepat bagi pasien ini adalah ::
A. Hidrasi
B. Dialisis Cito
C. Pomidronat 7,5 mg/kg/hari, 3-7 hari
D. Kalsitonin 60-90 mg iv, 2-4 jam
E. Zolendronic acid 4 mg iv dalam 30 menit
Referensi Buku PPK ilmu penyakit dalam hal 147
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Eky Riyadi


Page | 91
Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Renal replacement therapy
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki datang ke IGD dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak 3 jam yang lalu.
Nyeri dirasakan dengan intensitas naik turun yang tidak terkait aktivitas. Pada pemeriksaaan fisik
didapatkan suhu 36,5 C; tekanan darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi 100x/menit. Pemerksaan
Lab : Hb 11 g/dl; leukosit 7000/ul; trombosit 260.000/ul; ureum 25 mg/dl; kreatinin 2,0 mg/dl.
Hasil urin lengkap protein (+2); eritrosit 10-12/LPB; lekosit 20-30/LPB, terdapat kristal oksalat
cukup banyak. Pemeriksaan penunjang awal yang dianjurkan untuk pasien ini adalah ::
A. BOF
B. IVP
C. USG Abdomen
D. Kultur urin
E. Thoraks

th
Referensi Harrison’s Manual of Medicine 16 edition,
1710-1714

Nama Peserta Rizky Nurindra


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi AKI
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan 61 tahun datang ke IRD dengan keluhan bengkak pada pergelangan kaki
kanan sejak 2 hari, setelah terkilir saat bermain dengan cucunya. Untuk mengurangi nyerinya
perempuan tersebut meminum ibuprofen 400 mg tiga kali sehari. Dari riwayat didapatkan
hipertensi terkontrol dengan lisinopril. Hasil laboratorium menunjukkan peningkatan serum
kreatinin dan BUN dari yang sebelumnya normal. Pemeriksaan lebih lanjut yang akan didapatkan
adalah :
A. Penurunan natrium serum.
B. Peningkatan chlorida serum.
C. Peningkatan kalium serum.
D. Peningkatan natrium serum.
E. Penurunan kalium serum.
Jawaban: C
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2:
hal 2166 - 2175
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Rizky Nurindra


Periode Ujian 36 Page | 92
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi AKI
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 48 tahun dengan riwayat sirosis hepatis datang ke IRD dengan keluhan
hematemesis melena. Setelah pemberian somatostatin dan dilakukan endoskopi, perdarahan dapat
dikontrol dan pasien stabil setelah sebelumnya sempat hipotensi. Pasien kemudian mendapat
transfusi darah PRC 2 kantong. Saat perawatan hari kelima pasien mengalami oliguria. Hasil
laboratorium menunjukkan peningkatan serum kreatinin dari yang sebelumnya 1,1 mg/dl menjadi
4,8 mg/dl dengan BUN 56 mg/dl, natrium serum 140 meq/dl, natrium urin 50 meq/dl, osmolaritas
urin 287, kreatinin urin 35 mg/dl dengan sedimen granular cast. Diagnosis pada pasien ini adalah:
A. Sindroma hepatorenal tipe I.
B. Nefritis interstisial akut.
C. Azotemia prerenal.
D. Nekrosis tubular akut.
E. Akut glomerulonefritis.
Jawaban: D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2166 - 2175

Nama Peserta Rizky Nurindra


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi AKI
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan 30 tahun datang ke IRD dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak 1 hari.
Dari riwayat didapatkan perempuan tersebut berobat ke dokter umum dengan keluhan infeksi
saluran kencing 2 minggu sebelumnya dan pernah menderita herpes dan meminum aciclovir 6
bulan yang lalu. Hasil laboratorium menunjukkan serum kreatinin 3,1 mg/dl dengan hasil 2
minggu sebelumnya 0,8 mg/dl. Urinalisis menunjukkan peningkatan sel darah putih dan sel darah
merah. Pemeriksaan lebih lanjut yang dibutuhkan untuk menunjang diagnosis adalah :
A. Elektrolit urin.
B. USG Abdomen.
C. Anti-GBM antibodi.
D. Pemeriksaan virologi.
E. Angiografi ginjal.
Jawaban: B
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2:
hal 2166 - 2175
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Made Padma Puspita


Periode Ujian 36 Page | 93
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Ginjal Kronik
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Laki laki 55 tahun dengan diagnosis PGK stadium V belum menjalani HD. Datang ke poliklinik
dengan keluhan lemas. Pasien datang dengan hasil lab Hb 8,7; leukosit 15.000 trombosit 300.000
MCV 85 MCH 29 SI 16 TIBC 100 Feritin 800, BUN 44; SK 8.2. Pasien sudah mendapatkan
tablet besi selama 3 bulan.Tidak ada perdarahan yang terlihat. Apa penanganan paling tepat pada
pasien ini:
a. Pemberian tablet Fe dilanjutkan
b. Penghentian tablet Fe dan rencana transfusi PRC
c. Penghentian tablet Fe dan pasien direncanakan haemodialisis
d. Penghentian tablet Fe dan evaluasi inflamasi
e. Penghentian tablet Fe dan pemberian EPO
Jawaban: D
Referensi Konsensus Manajemen Anemia Pada Penyakit
Ginjal Kronik 2011, (algoritma terapi besi Hal
47)

Nama Peserta Made Padma Puspita


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Ginjal Kronik
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
2
Seorang laki-laki, pasien CKD V dengan eGFR 12ml/mnt per 1,73m datang ke poli ginjal
hipertensi untuk kontrol rutin. Pasien tidak memiliki keluhan dan membawa semua obat sesuai
jadwal. Pemeriksaan fisik menunjukkan tidak ada tanda2 distress akut, namun didapatkan edema
perifer. Laboratorium didapatkan kreatinin 6,3 mg/dL, kalium 4,8 meq/L, HCO3 -20meq/ L dan
proteinuria. Bagaimana pengelolaan selanjutnya pada pasien ini?
A. Periksa nitrogen urea darah serum (BUN).
B. Lanjutkan manajemen saat ini
C. Rujuk kebagian gawat darurat untuk inisiasi dialisis
D. Biopsi ginjal.
E. Analisis urin
Jawaban B
Referensi SELFASSESSMENTANDBOARD
REVIEW, Harrison’s principles of internal
medicine, 17th ed, pp. 283-292.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Made Padma Puspita


Periode Ujian 36 Page | 94
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Ginjal Kronik
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pasien laki laki berusia 50 tahun masuk rumah sakit dengan penyakit ginjal kronik,
2
didapatkan eGFR 40 ml/mnt/1,73m , bagaimana cara pemberian asupan protein untuk mengurangi
terjadinya hiperfiltrasi glomelurus, sehingga dapat menghambat perburukan fungsi ginjal pada
pasien tersebut?
A. Protein diberikan 0,8/Kg/hr
B. Protein diberikan 0,6-0,8/Kg.bb/hr dengan > 0.35 gr/kg/hr nilai biologi tinggi
C. Protein diberikan 0,6-0,8/Kg.bb/hr dengan > 0.35 gr/kg/hr nilai biologi tinggi atau tambahan 0,3
g asam amino esensial.
D. 0,8/Kg.bb/hr (+ 1gr protein / g < 9 g asam amino esensial)
E. Tanpa pembatasan asupan protein.
Jawaban B
Referensi Suwitra, Ketut. 2015. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid 2: hal 2159 – 2165

Nama Peserta Dessy Ariani


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Unair
Kategori Soal Nefrologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Glomerulonefritis akut
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada wajah sejak tiga hari
yang lalu, disertai pembengkakan jari tangan yang menyebabkan pasien kesulitan saat memakai
cincin pernikahan. Lima hari yang lalu pasien mengeluh jumlah kencing yang menurun disertai
warna air kencing menjadi coklat kemerahan. Dua minggu yang lalu pasien menderita nyeri
tenggorokan dan mengkonsumsi ibuprofen, sehingga nyeri tenggorokan mereda. Pemeriksaan fisik
0
didapatkan tekanan darah 165/100mmHg, nadi 88x/m, frekuensi napas 18x/m, suhu aksila 37,5 C,
edema periorbital, ekstrimitas superior dan inferior. Hasil laboratorium didapatkan Hb 13 g/dL,
leukosit 13.500/µL, urinalisa BJ urin 1.025 dengan eritrosit 50/lpb, protein 2+. Apakah diagnosis
yang tepat untuk pasien tersebut ?
a. Goodpasture disease
b. Glomerulonefritis akut
c. Infeksi saluran kemih
d. Sindrom nefrotik
e. Amiloidoisis
Referensi Wiguno P. 2014. Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II;
hal.2072-2078.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dessy Ariani


Periode Ujian 36 Page | 95
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Acute Kidney Injury
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria usia 30 tahun, pekerjaan satpam datang dengan keluhan utama sesak hebat dan
pandangan kabur sejak 3 jam SMRS setelah meminum minuman beralkohol merk Topi
Miring dicampur dengan Extrajoss dan Coca Cola sebanyak 2 botol 2 hari yang lalu, Saat di
IGD penderita tidak dapat diajak berkomunikasi, tidak sadar, sesak nafas. Sejak tahun 2015
penderita mulai suka minuman beralkohol dengan frekuensi seminggu sekali lebih kurang 1-2
botol. Penderita terbiasa mencampur beberapa minuman alkohol sekali minum. pemeriksaan
penunjang didapatkan kreatinin 3,65 mg/dL, pemeriksaan AGD pH: 7,000, pCO2: 26,0
mmHg, HCO3: 6,5 mmol/l, perkiraan kadar metanol didalam darah 39, mg/dl Penatalaksanaan
yang paling tepat untuk gangguan ginjal pada pasien ini adalah
A. Rehidrasi
B. Hemofiltrasi
C. Koreksi bicarbonate
D. Hemodialisa
E. Antidotum dengan methylen ethanol
Referensi Rubin G Surachno, Ria Bandiara. Gangguan Ginjal Akut. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid III Edisi 6. Jakarta: Penerbit FKUI; 2014. Hal 2156
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dessy Ariani


Periode Ujian Batch 36 Page | 96
Asal FK FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan Ginjal Akut
Jenis soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria 45 tahun, berat badan 65 kg datang dengan muntah-muntah sebanyak lebih dari 10
kali/hari sejak kurang lebih 3 hari. Pasien sudah minum lansoprazole, oralit, metoklopramid dan
loperamid. Saat ini pasien mengatakan muntah dan diare sudah berkurang, buang air kecil +/-
250 cc dalam 12 jam. Didapatkan tekanan darah 120/60 mmHg, nadi 110 kali/menit, respirasi 20
0
kali/menit, suhu 37,5 C, pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 15,0 g/dL, hematokrit 46%,
3 3
leukosit 13000/mm , trombosit 300000/mm , ureum 135 mg/dL, kreatinin 3,5 mg/dL, natrium
153 mmol/L, kalium 3,5 mmol/l.
1. Penatalaksanaan selanjutnya pada pasien ini adalah :
a. Pemberian Furosemid injeksi
b. Pemberian cairan, dengan balans cairan positif
c. Hemodialisis cito
d. Peritoneal dialisis
e. Pemberian antibiotik adekuat
Referensi Rubin G Surachno, Ria Bandiara. 2014.
Gangguan Ginjal Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid II:hal
2147-2158.
H.M.S. Markum. 2014. Gangguan Ginjal Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid II:hal 2166-2175.

Nama Peserta Ismayadi


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal & Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Hipertensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang dengan keluhan dalam satu tahun ini sering
mengalami nyeri kepala di bagian belakang terutama saat bangun tidur pagi. Pasien
menyangkal adanya keluhan penglihatan kabur, nyeri dada, sesak napas, atau kelemahan tubuh.
Dari pemeriksaan didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 200/120 mmHg, nadi 88
0
kali per menit, laju pernapasan 18 kali per menit, dan suhu tubuh 36,8 C. Tidak didapatkan
kelainan pada pemeriksaan fisik lainnya. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12,3
3 3
g/dl, Hematokrit 30,1%, leukosit 7400/mm , trombosit 326.000/mm , ureum 13 mg/dL,
kreatinin 0,65 mg/dL, natrium 137 mmol/L, kalium 4,5 mmol/L, asam urat 5,2 mg/dL. Pada
foto torak didapatkan kardiomegali. Pada EKG didapatkan irama sinus 88 x/menit dan left
ventricular hypertrophy. Terapi awal yang sebaiknya diberikan pada pasien ini adalah :
A. Irbesartan per oral
B. Klonidin intravena
C. Amlodipin per oral
D. Klonidin per oral
E. Nikardipin intravena
Referensi Roesma J, 2014. Krisis Hipertensi. Dalam : Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi,
Idris Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti Setiati, ed. Buku Ajar Ilmu. Penyakit
Dalam, jilid III, edisi VI. Jakarta: Interna Publishing, 2300-2301.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ismayadi


Periode Ujian 36 Page | 97
Asal FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal & Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Hipertensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang perempuan berusia 61 tahun dibawa ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan
nyeri kepala yang hebat disertai penglihatan kabur. Pasien menyangkal adanya keluhan
kelemahan anggota gerak, kejang, nyeri dada, sesak napas, atau mual-muntah. Sejak 3 tahun
terakhir pasien menderita hipertensi tetapi tidak rutin minum obat. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 220/130 mmHg, nadi 92 kali permenit,
0
laju pernapasan 18 kali per menit, suhu tubuh 36,7 C, dan tidak didapatkan kelainan lain.
Pada EKG didapatkan irama sinus 92 kali per menit dengan left ventricular hypertrophy.
Pada foto torak didapatkan kardiomegali. Hasil laboratorium ditemukan Hb 11,6 g/dl,
3 3
Hematokrit 29,4%, leukosit 6700/mm , trombosit 372.000/mm , ureum 21 mg/dL, kreatinin
1,10 mg/dL, natrium 134 mmol/L, kalium 4,1 mmol/L, asam urat 7,2 mg/dL.
Terapi yang sebaiknya diberikan pada pasien ini adalah :
Klonidin per oral
Nifedipin per oral
Kaptopril sub lingual
Nikardipin intravena
Propranolol per oral
Referensi Roesma J, 2014. Krisis Hipertensi. Dalam :
Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idris
Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti Setiati,
ed. Buku Ajar Ilmu. Penyakit Dalam, jilid III,
edisi VI. Jakarta: Interna Publishing, 2300-
2301.

Nama Peserta Ismayadi


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Airlangga
Kategori Soal Ginjal & Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Hipertensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang perempuan berusia 24 tahun dengan usia kehamilan 24 minggu. Dari pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 155/100 mmHg. Sebelumnya pasien tidak memiliki riwayat
hipertensi. Obat yang sebaiknya diberikan pada pasien ini adalah :
Hidralazin
Amlodipin
Ramipril
Labetalol
Hidroklorotiazid

Referensi Suhardjono, 2014. Hipertensi Pada


Kehamilan. Dalam : Aru W. Sudoyo,
Bambang Setiyohadi, Idris Alwi, Marcellus
Simadibrata K, Siti Setiati, ed. Buku Ajar
Ilmu. Penyakit Dalam, jilid III, edisi VI.
Jakarta: Interna Publishing, 4005-4008.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NamaPeserta Philip Habib


PeriodeUjian 1 Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK UniversitasAirlangga Page | 98
KategoriSoal Nefrologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Renal Replacement Therapy
Jenis soal/jenis pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke praktek dokter penyakit dalam dengan keluhan
badan lemah dan bengkak pada kedua tungkainya. Pasien diketahui menderita penyakit
ginjal selama 1 tahun. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi
96 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu axilla 36,7 C , konjungtiva anemis dan uremic frost.
Hasil laboratorium Hb 8,1 g/dL; BUN 80 mg/dL; SK 8,3 mg/dL; Na 130 mmol/L; K 4,5
mmol/L. Setelah itu diputuskan untuk mendapatkan terapi pengganti ginjal berupa
transplantasi ginjal.
Manakah yang merupakan kontraindikasi absolut donor jenazah?
a. Umur > 70 tahun
b. Hipertensi ringan
c. Diabetes mellitus
d. SLE
e. Waktu iskemik dingin yang panjang
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, PAPDI
edisi VI, hal 2229

NamaPeserta Philip Habib


PeriodeUjian 1 Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK UniversitasAirlangga
KategoriSoal Nefrologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Renal Replacement Therapy
Jenissoal/jenispertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke praktek dokter penyakit dalam dengan keluhan
badan lemah dan bengkak pada kedua tungkainya. Pasien diketahui menderita penyakit
ginjal selama 1 tahun. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi
96 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu axilla 36,7 C , konjungtiva anemis dan uremic frost.
Hasil laboratorium Hb 8,1 g/dL; BUN 80 mg/dL; SK 8,3 mg/dL; Na 130 mmol/L; K 4,5
mmol/L. Setelah itu diputuskan untuk mendapatkan terapi pengganti ginjal berupa
transplantasi ginjal.
Manakah yang merupakan kriteria eksklusi donor hidup?
a. Usia 60 tahun
b. Proteinuria +1
c. Trombositosis
d. LFG 90nml/menit
e. Hematuria mikroskopis
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, PAPDI
edisi VI, hal 2229
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NamaPeserta Philip Habib


PeriodeUjian 1 Oktober 2017 (Batch 36) Page | 99
Asal FK FK UniversitasAirlangga
KategoriSoal Nefrologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Renal Replacement Therapy
Jenissoal/jenispertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3B

Soal
Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke instalasi hemodialisis dengan keluhan badan lemah
dan bengkak pada kedua tungkainya. Pasien diketahui menderita penyakit ginjal selama 1
tahun dan telah menjalani hemodialisis 2x/minggu dalam 1 bulan terakhir. Pemeriksaan
fisik menunjukkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 96 kali/menit, RR 20 kali/menit,
suhu axilla 36,7 C, konjungtiva anemis dan uremic frost. Hasil laboratorium Hb 8,1 g/dL;
BUN 80 mg/dL; SK 8,3 mg/dL; Na 130 mmol/L; K 4,5 mmol/L.
3. Pada proses hemodialisis, disebut apakah proses pembersihan urea dari darah ke
dialisat?
a. Difusi
b. Konveksi
c. Ultrafiltrasi
d. Hemofiltrasi
e. Hemodiafiltrasi
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, PAPDI
edisi VI, hal 2192 – 2193.

Nama peserta Riko Jumattullah


Periode ujian 36
Asal institusi FK UNAND
Kategori soal Kardiologi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Patogenesis Miokarditis
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Laki-laki 44 tahun, baru saja didiagnosis terinfeksi HIV, dating ke poliklinik penyakit
dalam dengan sesak nafas. Pasien menjelaskan bahwa ia mudah lelah sejak 2 bulan yang
3
terakhir dan sesak ketika melakukan aktifitas. CD4 pasien ini adalah 500 sel/mm dan aat
ini pasien dalam pengobatan ARV (anti retro viral). Pada pemeriksaan ekokardiografi
didapatkan jantung membesar dengan LVEF 15% dan efusi perikard ringan.

Penyebab yang paling mungkin dari kondisi gagal jantung pada pasien ini adalah

A. Penyakit jantung koroner akan terakselerasi pada pasien dengan HIV/AIDS


B. Terapi protease inhibitor berhubungan dengan meningkatnya risiko infark miokard
C. HIV menyebabkan kardiomiopati dilatasi melalui infeksi pada sel-sel
miokardial
D. Tamponade pericardium adalah manifestasi jantung paling sering terjadi pada
pasien HIV/AIDS
E. Pada penyakit dengan HIV/AIDS, disfungsi ventrikel kiri hanya mempengaruhi
sedikit angka kematian

Referensi Idrus Alwi. Miokarditis. Dalam : Setiati S,


Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu
penyakit dalam Edisi VI. Jilid I : Hal 1222–
1231.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta Riko Jumattullah


Periode ujian 36
Asal institusi FK UNAND
Page | 100
Kategori soal Kardiologi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Penatalaksanaan Kor Pulmunal Kronik
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Seorang perempuan berusia 52 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas.
Terdapat riwayat batuk lama dan pengobatan flek paru. Pada pemeriksaan fisik distensi
vena jugularis, gallop, hepatomegali, shifting dullness (+), edema tungkai. Pada auskultasi
terdapat wheezing dan ronki di beberapa bagian paru. Didapatkan pula. Pemeriksaan EKG
memperlihatkan pergeseran aksis ke kanan. R>S di lead VI dan P pulmonal, S persisten.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 14 g/dl, Ht 57%, leukosit 5.000/mm3,
trombosit 475.000/mm3. Analis gas darah pH 7,26, HCO3 18, pO2 59, pCO2 45, SO2 89%
Penatalaksanaan jangka panjang yang paling mungkin pada pasien ini sesuai data di atas
adalah
A. Diuretik
B. ACE Inhibitor
C. Beta 2 agonis dan kortikosteroid
D. Digoxin
E. Terapi oksigen dirumah

Referensi Syaharuddin H dan Ika PW. Kor pulmunal


kronik. Dalam : Setiati S, Alwi I, Sudoyo
AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam
AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam Edisi VI.
Jilid I : Hal 1251-1253.

Nama peserta Riko Jumatullah


Periode ujian 36
Asal institusi FK UNAND
Kategori soal Kardiologi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Penatalaksanaan Fibrilasi Atrial
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Seorang Laki-laki berusia 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas, dada
berdebar-debar, nyeri dada 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran compos mentis, Tekanan darah 140/90, denyut jantung 140x/menit,
dengan irama irregular. Batas jantung kiri 2 cm lateral garis midklavicula kiri, pinggang
jantung menghilang, murmur pansistolik grade IV/VI, punctum maximum di apeks dengan
penjalaran ke lateral. Berdasarkan data klinis di atas, penatalaksanaan yang paling mungkin
adalah

A. Defibrilasi
B. Kardioversi Elektrik
C. Pemberian digitalis cepat
D. Pemberian trombolitik yang dilanjutkan dengan kardioversi
E. Pemberian Bolus Amiodaron 150 mg dilanjutkan drip amiodaron
1 mg/menit dalam 6 jam pertama

Referensi Sally A, Ryan R dan Eka G. Fibrilasi Atrial.


Dalam : Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF.
Buku ajar ilmu penyakit dalam Edisi VI. Jilid
I : Hal 1365 –1379.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta Linda Ratna Juita


Periode Ujian 36
Asal FK FK universitas Andalas Page | 101
Kategori soal Kardiovaskular
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sindrom Koroner Akut
Jenis soal/ jenis pertanyaan terapetik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang perokok penderita diabetes berumur 62 tahun tiba di rumah sakit lokal setelah 1 jam
mengalami nyeri dada menekan kontinu. Vital sign: HR 80x/menit, TD 126/78 mmHg, RR
18x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan jugular vein distention, namun paru-paru bersih, dan
tak ada gallop S3. Pasien mengalami stroke kardioemboli 3 tahun yang lalu dengan gejala sisa
lemah anggota gerak kiri. EKG pasien sebagai berikut:

Tindakan selanjutnya yang paling tepat adalah :


a. Trombolitik
b. Ekokardiografi
c. Heparin bolus 80 IU/kgBB dilanjutkan drip 18 IU/kgBB/jam
d. Primary percutaneous coronary intervention
e. Rescue percutaneous coronary intervention
Referensi Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST. Idrus
Alwi. Buku ajar Ilmu penyakit Dalam eidsi 6.
Jilid II: Hal 1457-1474

Nama peserta Linda Ratna Juita


Periode Ujian 36
Asal FK FK universitas Andalas
Kategori soal Kardiovaskular
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sindrom Koroner Akut
Jenis soal/ jenis pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Laki-laki dirawat di rumah sakit lokal dengan elevasi ST-segmen di lead II, III, aVF. Tak ada ST
elevasi pada sandapan dada sisi kanan. Pada pasien diberikan tPA dan dibawa dengan helikopter
ke institusi anda. Pasien tiba di CCU 40 menit setelah pemberian aspirin, tPA, dan infus heparin.
Pasien juga mendapat drip Nitrogliserin dosis rendah. Vital sign: HR 75x/menit, TD 110/50
mmHg, RR 16x/min. Pasien masih mengeluh dada berat “3/10” dan agitasi ringan. EKG ulangan
menunjukkan elevasi ST residual pada dinding inferior 1 sampai 1,5 mm. Apa langkah anda
selanjutnya?
a. Tambahkan Iib/IIIa inhibitor ke regimen pengobatannya
b. Naikkan dosis Nitrogliserin dan tambahkan metoprolol oral
c. Aktivasi labor kateterisasi jantung untuk revaskularisasi mekanik emergensi dan
“rescue” PCI
d. Konsul bedah jantung untuk CABG emergensi
e. Insersi aortic balloon pump untuk memperbaiki tekanan perfusi diastolik.
Referensi Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST. Idrus Alwi. Buku ajar Ilmu
penyakit Dalam eidsi 6. Jilid II: Hal 1457-1474
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta dr. Linda Ratna Juita


Periode Ujian 36
Asal FK FK universitas Andalas Page | 102
Kategori soal Kardiovaskular
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan irama jantung
Jenis soal/ jenis pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang laki-laki berusia 59 tahun, datang ke IGD dengan keluhan lemas dan pusing. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg; frekuensi nadi 46x/menit,
irama reguler, isi cukup. Pemeriksaan EKG didapatkan dengan gambaran sebagai berikut :

Pilihan terapi yang paling tepat adalah :


a. Dopamin dilanjutkan pemasangan Permanen Pace Maker
b. Dobutamin dilanjutkan pemasangan Temporary Pace Maker
c. Dilakukan kardioversi 100 J bifasik dengan sedasi
d. Sulfas atropin dilanjutkan dengan Permanen Pace Maker
e. Sulfas atropin dilanjutkan Temporary Pace Maker
Referensi Bradikardia. M. Yamin, A. Muin
Rahman. Buku ajar Ilmu penyakit
Dalam eidsi 6. Jilid I: Hal 1395-1398
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Guptaja Kusumah Nagara


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNAND Page | 103
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Aritmia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1

Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke IGD dengan palpitasi terus-menerus dan dispnea
ringan. Tidak ada riwayat sinkop, aritmia jantung, ataupun kelainan struktur jantung. Ia tidak
sedang mengkonsumsi obat dan menyangkal penyalahgunaan obat. Pemeriksaan fisik TD 110/70
mmHg, nadi 140x/menit, nafas 26x/menit, suhu afebris. Jantung, paru dan abdomen dalam batas
normal, tidak ada ditemukan sembab di ekstremitas. EKG didapatkan seperti di bawah ini:

Apa penatalaksanaan yang paling tepat pada pasien ini?


a. Verapamil
b.Adenosin
c. Amiodaron
d. Sotalol
e. Manuver vagal
Referensi Makmun LH. 2014. Aritmia Supraventrikuler.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. hal.
1383.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Guptaja Kusumah Nagara


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNAND Page | 104
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Infark Miokard Akut
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2

Pasien laki-laki usia berusia 60 th datang dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar ke
rahang kiri dan lengan kiri disertai mual dan keringat dingin. Riwayat keluhan serupa dua
bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan dalam batas normal. Pasien diketahui
menderita kencing manis dan merokok. Pemeriksaan EKG didapatkan ST depresi di lead
v1 s/d v4. Hasil laboratorium didapatkan CK, CK-MB dalam batas normal, Troponin T 0,6,
Ureum 88 mg/dl dan kreatinin 1,6 mg/dl. Setelah PCI hasil laboratorium lanjutan
menunjukkan ureum 102 mg/dl, dan kreatinin 2 mg/dl. Kemungkinan diagnosis pada
pasien ini adalah:
a. Angina Pektoris Stabil, DM tipe 2, Chronic Kidney Disease ec nefropati DM,
b. Unstable angina pectoris, DM tipe 2, Chronic Kidney Disease ec nefropati DM,
acute kidney injury ec contrast induced nephropathy
c. NSTEMI, DM tipe 2, Chronic kidney disease ec nefropati DM, acute kidney injury ec
contrast induced nephropathy
d. Unstable angina pectoris, DM tipe 2, chronic kidney disease ec nefropati
DM e. NSTEMI, DM tipe 2, chronic kidney disease ec nefropati DM

Referensi Trisnohadi HB, Muhadi. Angina


Pektoris Tak Stabil/Infark Miokard
Akut Tanpa Elevasi ST. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. hal. 1451.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Guptaja Kusumah Nagara


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNAND Page | 105
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi aritmia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang laki-laki berusia 62 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang
semakin memberat sejak 1 hari yang lalu. Pasien sering mengalami sesak nafas sejak 1
tahun terakhir, terutama ketika pasien sedang bekerja di ladang. Pasien memiliki riwayat
kencing manis sejak 10 tahun yang lalu dan tidak kontrol teratur. Vital sign didapatkan TD
80/50 mmHg, nadi 92x/menit irregular, nafas 28x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan
fisik JVP 5+3 cmH2O, pemeriksaan paru didapatkan ronkhi kasar di kedua lapangan paru
basal, apeks jantung 2 jari lateral LMCS RIC VI. Pada EKG didapatkan hasil seperti di
bawah ini:

Apa tatalaksana yang paling tepat pada pasien selanjutnya?

a. Injeksi furosemide 20 mg IV
b. defibrillasi 200 Joule
c. injeksi digoxin 0,25 mg IV
d. synchronized cardioversion 120 joule
e. injeksi amiodaron 300 mg IV

Referensi Nasution SA, Ranitya R, Ginanjar E.


Fibrilasi atrial. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Hal 1373
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Farah Soraya Effendi


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Andalas Page | 106
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit jantung iskemik
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A

1. Laki-laki 74 th datang ke IGD karena nyeri dada yang terjadi 1 jam yg lalu. Pasien saat
ini sudah tidak nyeri setelah pemberian morfin di ambulans. Pasien memiliki riwayat
stroke kardioembolik sisi kanan 3 tahun yang lalu dan gejala sisa ringan yaitu lemah
pada lengan kiri. EKG :

Langkah berikutnya pada manajemen pasien ini adalah:


a. Terapi trombolitik
b. Emergency PCI
c. Echocardiography
d. Indomethacin
e. Perikardiosentesis
f. Kateterisasi segera hanya jika nyeri berulang

Referensi Alwi I. 2015. Infark Miokard Akut dengan


Elevasi ST. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid II: hal.1457-1474
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Farah Soraya Effendi


Periode Ujian 36 Page | 107
Asal FK FK Universitas Andalas
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit jantung iskemik
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A

2. Seorang pria berusia 61 tahun dengan riwayat hipertensi dalam terapi mengalami dua
episode dada terasa berat dalam 24 jam terakhir. Faktor risiko meliputi kolesterol LDL
148 mg/dL; Troponin awalnya 0,1 ng/mL. Monitor EKG sekarang menunjukkan depresi
ST 2 mm yang baru dengan inversi T-wave pada V5-V6. Pasien terlihat di ED sebelum
masuk.
Pengobatan awal terbaik sekarang adalah:
a. ASA, unfractionated heparin, beta blocker
b. ASA, unfractionated heparin, inhibitor glikoprotein IIb/IIIa, beta blocker
c. ASA, clopidogrel, nifedipine
d. ASA, clopidogrel, IIb/IIIa inhibitor, immediate angiography

Referensi Hanafi B, Trisnohadi, Muhadi. 2015. Angina


Pectoris Tak Stabil/Infark Miokard Akut
tanpa Elevasi ST. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid II: hal.1449

Nama Peserta Farah Soraya Effendi


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Andalas
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Peradangan pada jantung
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A

3. Pasien laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan demam, mudah lelah, nyeri otot, dan
nyeri sendi. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkanleukositosis, eosinophilia,
dan peningkatan LED. Gambaran EKG didapatkan elevasi segmen ST. Rontgen thoraks
dalam batas normal. Apa diagnosis utama pasien ini:
a. Miokarditis
b. Kardiomiopati
c. Penyakit Jantung rematik
d. Endokarditis infektif
e. Sindroma koroner akut
Referensi Alwi I, Makmun L. Miokarditis. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II: hal.1222
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Rinni Andriani


Periode Ujian 36 Page | 108
Asal FK FK Universitas Andalas
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Elektrofisiologi jantung
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Lelaki 18 th datang ke faskes primer dengan keluhan palpitasi episodik yang cenderung
datang tiba-tiba. Tidak ada pemicu yang tetap. Setelah episode-episode ini, ia sering
merasakan keinginan miksi. EKG didapatkan seperti ini:

Diagnosis paling mungkin berdasarkan gejala klinis dan EKG adalah:


a. AVNRT
b. AVRT
c. Atrial takikardia
d. PAF
e. Paroxysmal atrial flutter
Referensi Mayo Clinic Cardiology

Nama Peserta Rinni Andriani


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas andalas
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosa
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Laki laki 25 tahun tanpa keluhan datang untuk menjalani pemeriksaan rutin . Dari
pemeriksaan fisik didapat tinggi badan 2 m dengan tungkai yang panjang dan pectus
excavatum. Riwayat keluarga dengan Sindroma Marfan. Mana yang merupakan kriteria
mayor untuk sindroma Marfan dibawah ini:

a. Prolapsus katup mitral


b. Mild pectus excavatum
c. Joint hypermobility
d. Descending aortic aneurysm
e. Ectopia lentis
Referensi Braundwald Heart Disease
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Rinni Andriani


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas andalas Page | 109
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Aneurisma Aorta
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3

Seorang laki-laki usia 70 tahun datang ke poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan teraba
benjolan di perut, tidak nyeri bila ditekan. Pasien dengan riwayat merokok 10 batang sehari
selama lebih dari 45 tahun. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekana darah 170/100 mmHg
massa yang berpulsasi di abdomen, Dari hasil laboratorium diketahui kadar LDL 150
mg/dl.
Penatalaksanaan awal pada pasien ini adalah
a. Mengontrol LDL dengan target 70 mg/dl
b. Endovascular aneurism repair (EVAR)
c. Turunkan tekanan darah dengan target 140/90 mmHg
d. Open surgical
e. Menghentikan kebiasaan merokok
Referensi Refli H. Aneurisma Aorta. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II edisi VI. Hal 1507-
1515

Nama Peserta Yostila Derosa


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitaa Andalas
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan Irama Jantung
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
1. Seorang laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan jantung berdebar-debar. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/60mmHg, HR 160x/menit Pasien dikenal
menderita PPOK sejak 5 tahun yang lalu dan mendapat obat teofilin dan albuterol inhaler.
Pada pemeriksaan EKG di dapatkan:

Terapi paling tepat pada pasien ini adalah


A. Bolus Adenosin IV
B. Bolus digoxin IV
C. Bolus Verapamil IV
D. Kardioversi
E. Bolus Propafenone IV
Referensi Arrhytmia in COPD-Up to Date 2016
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Yostila Derosa


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitaa Andalas Page | 110
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Endokarditis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 56 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan bengkak pada gusi sejak
1 bulan yang lalu. Pasien dikenal menderita penyakit jantung rematik dan telah menjalani
operasi penggantian dengan katup prostetik 2 tahun yang lalu. Pasien direncanakan
ekstraksi gigi oleh dokter gigi. Satu tahun yang lalu pasien pernah gatal dan bengkak
pada seluruh tubuh saat mengkonsumsi amoksisilin. Antibiotik yang paling tepat untuk
profilaksis EI pada pasien ini adalah :
a. Klindamisin 600 mg 1 hari sebelum tindakan
b. Eritromisin 1 gram sebelum tindakan
c. Amoksisislin 2 gram 1 hari sebelum tindakan ditambah steroid dan antihistamin oral
d. Ciprofloksasin 2x500 mg per oral 1 hari sebelum tindakan
e. Gentamisin 0,1 mg/kg IV 1 hari sebelum tindakan
Referensi Idrus Alwi, Endokarditis dalam Buku ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6.hal 1219

Nama Peserta Yostila Derosa


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitaa Andalas
Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Perikarditis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang laki- laki 19 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada seperti ditusuk disertai
dengan sesak napas dan nyeri ulu hati sejak 5 hari yang lalu. Didapatkan juga keluhan demam,
badan pegal-pegal, flu, dan mudah lelah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos
mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 100x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,5ºC.
Hasil laboratorium hemoglobin 13 gr/dL, leukosit 4.400/µL, trombosit 150.000/µL. Foto rontgen
thorak menunjukkan Cardiothoracic ratio 50%. Hasil pemeriksaan lain dalam batas normal. Hasil
EKG sebagai berikut.

Masalah yang mungkin terjadi pada pasien ini adalah...


A. Perikarditis
B. Miokarditis
C. Kardiomiopati
D. Endokarditis infektif
E. Penyakit jantung rematik
Referensi Marulan M. Perikarditis. Buku ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6 halaman 1238
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta Rizka Rosalinda


Periode ujian 36
Asal institusi FK UNAND Page | 111
Kategori soal Kardiologi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Penyakit Akibat Kelainan Katup Jnatung
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Laki-laki 44 tahun, mengeluh sesak nafas, yang semakin bartambah bila melakukan
aktivitas. Pada pemeriksaan jasmani ditemukan kesadaran CMC, TD 110/40mmHg, serta
bising sistolik di katup aorta dan pada EKG ditemukan hipertropi ventrikel kiri.

Tanda kebocoran perifer yang tidak ditemukan pada penyakit ini:

F. Tekanan nadi yang melebar


G. Nadi quinke
H. Pistol shoot sound
I. Tanda durozier
J. Pulsus paradoksus

Referensi Saharman Leman, Birry Karim. Regurgitasi


Aorta dalam : Setiati S, Alwi I, Sudoyo
AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam
AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam Edisi
VI. Jilid II : Hal 1222– 1231.

Nama peserta Rizka Rosalinda


Periode ujian 36
Asal institusi FK UNAND
Kategori soal Kardiologi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Gangguan Irama Jantung
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas, sejak 5
jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan berdebar-debar dan gemetaran sejak 1 bulan lalu.
Pada pemeriksaan fisik kesadaran apati, TD 80/40mmHg, nadi 180x/menit ireguler, nafas
22 x permenit, kulit teraba hangat dan halus. Pada pemeriksaan fisik paru tidak terdapat
ronki maupun wheezing. Pemeriksaan EKG memperlihatkan atrial fibrilasi rapid respon.
Penatalaksanaan awal pada pasien ini sesuai data di atas adalah
F. Defibrilasi
G. Kardioversi 50 joule
H. Kardioversi 120 joule
I. Kardioversi 200 joule
J. Drip dobutamin

Referensi ACLS .
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta Rizka Rosalinda


Periode ujian 36
Asal institusi FK UNAND Page | 112
Kategori soal Kardiologi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Bradikardi simptomatik
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Seorang Laki-laki berusia 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan pusing sejak 2 hari ini.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran apatis, Tekanan darah 100/70, denyut jantung
40x/menit. Batas jantung kiri 1 cm medial garis midklavicula kiri. Pasien telah diberikan
terapi sulfas atropin injeksi 3mg.
Berdasarkan data klinis di atas, penatalaksanaan yang paling tepat adalah

F. Defibrilasi
G. Pace maker temporer
H. Drip dobutamin
I. Drip dopamin 2-10 mcg
J. Bolus atropin 0,5mg diulang tiap 3-5 menit
Referensi ACLS. Bradycardia with a pulse algorithm.

Nama Peserta Rakhmad Ramadhan


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Tumor of Head and Neck,
Kompetensi Limfoma non-Hodgkin
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 3A
SOAL
Laki-laki 45 tahun dating ke poliklinik ilmu penyakit dalam. Keluhan benjolan di daerah leher,
axilla, dan inguinal sejak 2 bulan terakhir. Demam sumer-sumer, penurunan berat badan sekitar
7kg dalam 2 bulan terakhir, keringat malam disangkal. Badan dirasakan lemas. Riwayat batuk
lama disangkal. Pekerjaan sebagai petani. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hemodinamik
stabil dan konjungtiva anemis, limfadenopati multiple di region colli, axilla dan inguinal. Hb 7.8
g/dl; leukosit 10.800 /uL; trombosit 257.000/uL, fungsi jantung, renal dan liver normal. LDH
1180 U/L, pemeriksaan biopsy didapatkan kesan diffuse large B-cell lymphoma dengan CD20
positif.
Pemilihan terapi yang disarankan pada pasien tersebut adalah:
a. Kemoterapi regimen cisplatin + doksorubisin + vinkristin + prednisone + rituximab
b. Kemoterapi regimen siklofosfamid + doksorubisin + vinkristin + prednisone +
rituximab
c. Kemoterapi regimen Adriamycin + bleomycin + vinblastine + dacarbazin + rituximab
d. Kemoterapi regimen siklofosfamid + oncovin + procarbazine + prednisone + rituximab
e. Kemoterapi regimen metotreksat + leukovorin + sitarabin + rituximab
Referensi Reksodiputro AH, Irawan C. 2014. Limfoma
non-hodgkin (LNH). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi. hal 2983
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Rakhmad Ramadhan


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Page | 113
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Karsinoma Nasofaring
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 3A
SOAL
Laki-laki 44 tahun, keluhan pembesaran KGB leher sejak 4 bulan yang lalu, disertai hidung
tersumbat dengan riwayat mimisan, telinga kanan pendengaran menurun, serta pandangan mata
didabatkan bayangan yang ganda. Pasien menjalani berbagai pemeriksaan mulai dari
pemeriksaan darah, foto rontgen dada, CT scan kepala dan leher dengan kontras, biopsi
nasofaring diketahui pasien menderita karsinoma nasofaring. Hasil biopsy menunjukkan
Squamous cell ca nasophyarynx. Dari pemeriksaan lanjutan pasien didapatkan hiperekspresi
Epidermial Growth Factor Receptor (EGFR) pada KNF yang mengakibatkan meningkatnya
pembelahan sel, meningkatnya angiogenesis, metastasis dan meningkatnya resistensi terhadap
radiasi dan kemoterapi.
Terapi yang dapat diberikan pada pasien di atas adalah:
a. Pemberian anti EGFR dengan Cetuximab 400mg iv hari 1 diikuti dengan 250 mg iv
setiap minggu + Radioterapi 70 Gy.
b. Pemberian Nimotuzumab 400mg iv dosis aktual setiap minggu + Radioterapi 140 Gy.
c. Pemberian anti EGFR dengan Cetuximab 100mg iv + Radioterapi 70 Gy.
d. Pemberian rituximab 200mg + Radioterapi 140 Gy.
e. Pemberian Rituximab 400mg + Radioterapi 70 Gy.
Referensi Jack Z. 2014. Karsinoma Nasofaring. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi. hal 2996

Nama Peserta Rakhmad Ramadhan


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Karsinoma Nasofaring
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Etiologi dan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 3A
SOAL
Laki-laki 44 tahun, keluhan pembesaran KGB leher sejak 4 bulan yang lalu, disertai hidung
tersumbat dengan riwayat mimisan, telinga kanan pendengaran menurun, serta pandangan mata
didabatkan bayangan yang ganda. Pasien menjalani berbagai pemeriksaan mulai dari
pemeriksaan darah, foto rontgen dada, CT scan kepala dan leher dengan kontras, biopsi
nasofaring diketahui pasien menderita karsinoma nasofaring. Pasien bekerja sebagai nelayan,
merokok 12 batang/hari selama > 10 tahun.
Etiologi dan patogenesis yang sangat mungkin pada pasien tersebut adalah
a. Virus Epstein-Barr, zat kimia nitrosamine, hidrokarbon karsinogenik, benzopyrene,
benzoanthracene.
b. Status ekonomi rendah, pengaruh geografi, genetik, virus epistein-barr.
c. Onkogen, Virus Epstein-Barr, status ekonomi rendah, pengaruh geografi.
d. Penyakit hidung dan tenggorokan sebelumnya seperti otitis media berulang, sinusitis,
trauma nasal dan tonsillitis berulang
e. Pengaruh geografi, pengaruh gaya hidup dan kultur, status ekonomi rendah, virus
Epstein-barr.
Referensi Jack Z. 2014. Karsinoma Nasofaring. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi. hal 2993
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Rakhmad Ramadhan


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Page | 114
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
LingkupBahasanDalam Standar Penanggulangan Nyeri pada Kanker
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Wanita 48 tahun, keluhan nyeri pada punggung sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat benjolan di
payudara kanan 1 tahun yang lalu, telah dioperasi, dikatakan kanker ganas. Pemeriksaan biopsi
mamme dan ER, PR, HER2 positif 3 kuat. Pemeriksaan didapatkan gambaran metastase tulang.
Pasien telah menjalani kemoterapi dengan regimen Gemcitabine Paclitaxel, Herceptin dan
Bondronat. Pemeriksaan hemodinamik stabil didapatkan VAS 6/10. Pemberian obat anti nyeri
kanker pada pasien tersebut adalah
a. Asetaminofen 3x500mg
b. Meloxicam 1x15mg
c. Tramadol 2x50mg
d. MST 3x10mg
e. Fentanil Patch 12.5mg
Referensi Harsal A. 2014. Penanggulangan Nyeri pada
Kanker. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi.
hal 2939-2940

Nama Peserta Lia Sasmithae


Periode ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya
Kategori soal Hemato-onkologi medik
Lingkupbahasandalam standar Koagulasi Intravaskular Diseminata
kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Seorang laki-laki, 35 tahun di antar oleh keluarganya ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan
penurunan kesadaran. 2 hari sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dan terdapat
luka terbuka pada betis kanan dan luka tersebut hanya dirawat dirumah, dirumah terdapat
keluhan pusing, mual dan muntah. Pasien juga terlihat tampak mengantuk dan sulit untuk diajak
berkomunikasi. pasien dikatakan tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi maupun kencing
manis. Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh, GCS 345, TD: 90/70 mmHg, HR: 110x/menit,
0
RR:26x/menit, Tax:37,7 C. Hasil pemeriksaan lab Hb 10 g/dl, PLT: 25.000, WBC: 14.000
Ur/Cr: 46/2,1 mg/dl, SGOT 45 SGPT 50.
Dari Kondisi pasien tersebut diatas, patogenesis yang dianggap berperan dalam kondisi tersebut
adalah:
a. Pengaktifan sistem koagulasi secara berlebihan
b. Hambatan sistem inhibitor koagulasi
c. Hambatan fibrinolisis
d. Salah semua
e. Benar semua
Referensi Catharina Suharti. 2014. Koagulasi Intravaskular
Diseminata Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Bab 31 hal. 2790
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Lia Sasmithae


Periode ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Page | 115
Kategori soal Hemato-onkologi medik
Lingkup bahasan dalam standar kompetensi Trombositosis essensial
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Seorang laki-laki, 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan terasa lemas, linu-linu dan
luka pada jari kelingking awalnya kemerahan tetapi lama kelamaan tampak menghitam dan terasa
kesemutan, pasien tidak mengeluh adanya demam sebelumnya Pasien sebelumnya sudah berobat
ke dokter umum dan hanya diberikan obat anti nyeri serta perawatan luka. Pasien juga membawa
hasil laboratorium yang sebelumnya sempat diperiksakan saat berobat kedokter tersebut dengan
hasil yaitu Hb 11 gr/dl, wbc 10.000 /µL, PLT 700.000/µL, HT 37%, eritrosit 2.500.000. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan bahwa pulsasi arteri perifer masih teraba dan didapatkan
adanya hepatomegali. Dari hasil pemeriksaan BMP: morfologi meningkat, giant dysplastic forms
with increased ploydy associated with largers masses of platelet debris. Diagnosa yang paling
mungkin dari kasus diatas adalah:
a. Trombositosis essensial
b. Leukemia mieloblastik akut
c. Polisitemia vera
d. Trombositosis reaktif
e. Mielodisplasia sindrom
Referensi Irza wahid. 2014. Trombositosis Essensial: Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Bab 31 hal.
2767-2771

Nama Peserta Lia Sasmithae


Periode ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya
Kategori soal Hemato-onkologi medik
Lingkup bahasan dalam standar kompetensi Hemofilia A dan B
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Seorang laki-laki, berusia 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada lutut sebelah
kiri, nyeri dirasakan mendadak. Pasien mengaku sebelumnya tidak sengaja tersandung saat
sedang berjalan. Pasien mengeluh nyeri tersebut tidak berkurang dengan istirahat, kompress
dingin ataupun diberikan obat pereda nyeri. Pasien mengatakan bahwa waktu kecil saat
dilakukan khitan pasien sempat masuk rumah sakit karena perdarahan sulit berhenti. Pasien
mengaku tidak mengetahui adanya riwayat penyakit yang sama di dalam keluarganya. Pasien
mengaku bahwa dirinya rutin kontrol ke poli hemato onkologi dan sudah lama terdiagnosa
penyakit hemofilia B. Dari pemeriksaan fisik pasien tersebut diperoleh: GCS 456 TD 110/70
0
mmHg, N 96x/menit, RR 22x/menit, Tax 37 C. Dari pemeriksaan lokal pada genue sinistra:
hiperemia, swelling, pain pada penekanan VAS 7/10, ROM terbatas. Hasil laboratorium
menunjukkan Hb 12 gr/dl, PLT 250.000/µL, WBC 11.000/µL, waktu pembekuan memanjang,
PT 16 detik (kontrol 11 detik), APTT 56 detik (kontrol 36 detik).
Dari kondisi diatas bagaimanakah dosis pemberian Faktor pembekuan pada pasien tersebut:
a. 20-40 U/kgBB/hari
b. 30-40 U/kgBB/hari
c. 40-50 U/kgBB/hari
d. 50-60 U/kgBB/hari
e. 80-100 U/kgBB/hari
Referensi Linda W.A Rotty. 2014. Hemofilia A dan B: Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Bab 30 hal.
2742-2749
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Retti Nurlaili


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Page | 116
Kategori Soal Solid tumor
Lingkup bahasan Carcinoma Cervix
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 3A

Seorang wanita, 50 tahun datang ke Poliklinik Penyakit Dalam atas rujukan Dokter
Kandungan dengan Ca cerviks dan didapatkan lesi sebesar pada serviks 8 cm dan
mencapai 1/3 proksimal vagina. Dari rectal touce didapatkan batas tegas antara dinding
dasar panggul dan tumor. Hasil pemeriksaan fisik saat ini dalam batas normal.
Langkah lanjutan yang kurang tepat untuk pasien tersebut adalah :
a. Kemoradiasi
b. Radikal histerektomi
c. Neo adjuvant chemoteraphy
d. Kemoterapi berbasis cisplatin
e. Radiasi paliatif
Referensi Referensi : Hilman Tadjoedin, Resti Mulya
Sari. Karsinoma Serviks. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 2014. Halaman 3052.

Nama Peserta Retti Nurlaili


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya
Kategori Soal Solid tumor
Lingkup bahasan Carcinoma Mammae
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Perempuan, 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri di punggung dan menjalar ke
kedua kaki sejak 1 minggu terakhir. Pasien didiagnosa Ca mammae dan telah menjalani
kemoterapi Carboplatin-Brexel sebanyak 3x. dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien
gelisah GCS 456, TD : 140/90 mHg N: 88x/menit RR: 24x/menit Tax: 36.9 VAS 9/10
didapatkan kelemahan di kedua ekstremitas inferior. Tindakan awal yang perlu dilakukan
adalah:
a. Steroid dosis tinggi dan dilanjutkan operasi
b. Operasi untuk menganggulangi dekompresi pada vertebrae
c. Radioterapi
d. Menunda kemoterapi
e. Observasi nyeri dan metastase tulang
Referensi Referensi : Nugroho
Prayogo.Penatalaksanaan Metastase Kanker
Pada Tulang. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 2014. Halaman 2954.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Retti Nurlaili


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Page | 117
Kategori Soal Solid tumor
Lingkup bahasan Tumor mediastinum
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Pasien laki-laki, 50 tahun datang dengan membawa rujukan dari dokter neurologi dengan
massa mediastinum. Pasien sebelumnya mengeluh sulit menelan dan kelopak mata sulit
dibuka sejak 3 bulan terakhir. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk kering, dengan
riwayat TBC dan telah selesai menjalani pengobatan TBC sejak 3 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan perkusi pekak pada linea parasternal kiri atas. Rontgen thoraks PA
dan lateral tampak bayangan radioopak pada mediastinum superior anterior dengan batas
tegas dan disertai deviasi trachea ke kanan. Diagnosis paling mungkin pada pasien ini
adalah :
a. Timoma
b. Limfoma
c. Teratoma
d. Abses paru
e. Tuberculoma TB

Referensi NCCN guideline for Thymomas and


Thymic Carcinomas. 2016

Nama Peserta Fernando Hasudungan


Periode Ujian 35
Asal FK FK Universitas Brawijaya
Kategori Soal Sistem Hematopoesis
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Anemia Defisiensi G6PD
Jenis Soal/Jenis Pertanyan Terapi
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang laki-laki berusia 42 tahun keturunan Afrika datang ke poli hematologi-onkologi
dengan keluhan badan lemah, lesu, dan tidak bertenaga. Pasien sebelumnya telah terdiagnosis
morbus Hansen dan sedang menjalani terapi dengan rifampisin 1x600mg dan dapson
1x100mg. Pada pemeriksaan fisik ditemukan anemia konjungtiva, palpitasi, tanpa
organomegali. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 6.8 g/dl, WBC 5600 /µL, PLT
273.000 /µL, MCV 89 fl, MCV 32pg, hitung jenis 0,2/0,2/81,9/8,4/9,3, pemeriksaan lain
dalam batas normal.
Tata laksana yang paling tepat pada kasus di atas adalah:
a. Transfusi PRC 2 labu/hari hingga Hb> 10g/dL
b. Pemberian preparat besi IV
c. Pemberian asam folat
d. Mencari sumber perdarahan
e. Menghentikan pengobatan lepra
Referensi Ikhwan Rinaldi, Aru W. Sudoyo. 2014.
Anemia Hemolitik Non Imun. Buku ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI hal 2614-2617
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Fernando Hasudungan


Periode Ujian 35
Asal FK FK Universitas Brawijaya Page | 118
Kategori Soal Sistem Hematopoesis
Lingkup Bahasan Dalam Standar Anemia Aplastik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang wanita berusia 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama sesak nafas. Keluhan
lain adalah pandangan kabur dan telinga berdenging. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
anemia konjungtiva, perdarahan pada gusi, pada colok dubur ditemukan melena. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 4.5 g/dl, WBC 2100 /µL, PLT 12.000 /µL, MCV 85
fl, MCV 31pg, hitung netrofil <200//µL, hitng retikulosit absolut < 60.000 /µL
Pernyataan yang benar berdasarkan kondisi di atas:
a. Jarang ditemukan lmfositosis relatif
b. Laju endap darah menurun
c. Ditemukan kelainan kromosom
d. Tes hemolysis sukrosa untuk mengetahui adanya keterlibatan virus
e. Biopsy sumsum tulang harus selalu dilakukan
Referensi Abidin Widjanarko, Aru W. Sudoyo, Hans
Salonder. 2014. Anemia Aplastik. Buku ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI hal 2646-2651

Nama Peserta Fernando Hasudungan


Periode Ujian 35
Asal FK FK Universitas Brawijaya
Kategori Soal Sistem Hematopoesis
Lingkup Bahasan Dalam Standar Thalassemia
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyan Terapi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang wanita berusia 27 tahun datang ke poli hematologi onkologi dengan keluhan utama
tangan dan kaki pucat. Keluhan utama disertai dengan badan tidak bertenaga. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan anemia konjungtiva, splenomegali. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 7.5 g/dl, WBC 8100 /µL, PLT 158.000 /µL, MCV 87 fl, MCV
33pg. pasien telah terdiagnosis thalassemia intermedia sejak 10 tahun yang lalu, dan rutin
mendapatkan transfuse darah setiap 3 bulan sebanyak 4-5 labu.
Pernyataan yang benar berdasarkan kondisi di atas:
a. Pasien secepatnya dilakukan splenektomi
b. Pemeriksaan MRI dilakukan untuk melihat komplikasi terapi pada hepar
c. Jika terdapat kelebihan muatan besi maka diterapi dengan deferasirox dengan dosis
10mg/kg/hari
d. Imunisasi anti menigokokus dan influenza harus dilakukan setelah splenektomi
e. Penilaian rata-rata asupan besi harus dilakukan setiap kali diberikan transfusi
darah
Referensi Djumhana Atmakusuma. 2014. Thalassemia:
Manifestasi Klinis, Pendekatan Diagnosis dan
Thalassemia Intermedia. Buku ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI hal 2636-2638
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Nina Nur Arifah


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Page | 119
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Imuno-hematologi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Perempuan 37 tahun dengan karsinoma nasofaring stadium IIA, datang ke poliklinik dan akan
melanjutkan kemoterapi ajuvan siklus ketiga dengan regimen Cisplatin dan 5-Flouro uracil.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan hemodinamik stabil dan konjungtiva anemis. Hb 6,5
gr/dL; leukosit 7.510 /uL; trombosit 374.000/uL, fungsi jantung, renal dan liver normal. Pasien
direncanakan pemberian transfusi darah PRC sebanyak 2 labu per hari.
4 jam setelah transfusi PRC pertama selesai, tiba-tiba pasien mengeluh demam, batuk dan sesak napas.
Dari hasil pemeriksaan, didapatkan tekanan darah 80/40 mmHg, Nadi 125x/menit, RR 30x/menit, Tax
38,4⁰ C. Konjungtiva masih anemis, JVP tidak meningkat, namun didapatkan ronki di seluruh lapang
paru, ekstremitas tampak pucat dan dingin. Cairan isotonis diberikan sebanyak 250 cc dan dilakukan
pemeriksaan darah lengkap dan radiologis. Kemudian didapatkan hasil Hb 7,2 gr/dL; leukosit 2.050 /uL;
trombosit 325.000/uL; gambaran X-ray paru didapatkan kongesti paru.
Patofisiologi yang terjadi pada pasien tersebut adalah:
f. Adanya interaksi antara IgA pada darah donor dengan anti-IgA spesifik pada plasma resipien.
g. Destruksi sel darah merah setelah transfusi akibat darah yang inkompatibel.
h. Adanya reaksi antara neutrofil resipien dengan antibodi donor yang memiliki HLA atau
antigen neutrofil spesifik.
i. Ketidakmampuan resipien donor dalam mengompensasi volume dari produk transfusi.
j. Adanya kerusakan jaringan paru yang menyebabkan perdarahan alveolar difus.
Referensi Djoerban, Zubairi. 2014. Dasar-dasar Transfusi Darah. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi. hal 2840

Nama Peserta Nina Nur Arifah


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Immune Thrombocytopenic Purpura
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Perempuan, 42 tahun, datang dengan keluhan lemas sejak 4 minggu sebelumnya. Pasien
mengaku kadang-kadang mengalami mimisan atau gusi berdarah serta mudah memar jika
anggota tubuh terbentur sesuatu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 117/74 mmHg, Nadi 86x/menit, RR 18x/menit, Tax 36,9 ⁰ C. Konjungtiva
anemis, didapatkan perdarahan gusi tanpa gingival hypertrophy, traube’s space dullness serta didapatkan ekimosis dan purpura
yang non-palpable di ekstremitas atas.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,2 gr/dL, leukosit 5.300/uL, trombosit
43.000/uL. Pada hapusan darah tepi didapatkan giant thrombocyte dan pada BMP didapatkan
peningkatan megakariosit.
Terapi yang dapat diberikan pada pasien di atas adalah:
f. Transfusi TC 1 unit/kgBB hingga perdarahan berhenti atau PLT > 50.000/uL.
g. Prednison 1-1,5 mg/kgBB/hari secara oral seumur hidup.
h. Imunoglobulin intravena 1 gram/kgBB/hari selama 2-3 hari.
i. Prednison 1-1,5 mg/kgBB/hari secara oral selama 2 minggu dan dievaluasi responnya.
j. Segera direncanakan untuk splenektomi
Referensi Purwanto, Ibnu. 2014. Purpura
Trombositopenia Imun. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi. hal 2783-2784
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Nina Nur Arifah


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Page | 120
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Thrombotic Thrombocytopenia Purpura
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 3B
SOAL
Perempuan 46 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri perut dan diare yang bercampur
darah sejak 2 hari. Sekitar 2 minggu sebelumnya pasien sering merasakan pusing berputar dan
kadang-kadang merasa bingung. Dan sejak 1 hari sebelumnya, pasien merasa lebih jarang
berkemih. Pasien mengaku pernah didiagnosis dengan sumbatan pembuluh darah jantung dan
selama ini rutin mengonsumsi klopidogrel 1x75 mg. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
107/66 mmHg, Nadi 96x/menit, RR 21x/menit, Tax 38,1. Pasien tampak anemis dengan
abdomen distended, nyeri tekan di seluruh perut namun bising usus masih normal.
Hb 8,9 gr/dL; Leukosit 12.700/uL; Trombosit 41.000/uL; LDH meningkat; Ureum 105 mg/dL;
Kreatinin 2,76 mg/dL.
Apa hasil pemeriksaan penunjang yang dapat menegakkan diagnosis pasien di atas?
f. Dari hapusan darah ditemukan schistocyte.
g. Coombs Test positif.
h. Pada pemeriksaan fungsi hemostasis, akan didapatkan PPT dan APTT yang memanjang,
serta fibrinogen yang menurun.
i. Didapatkan peningkatan ADAMTS13.
j. Pada pemeriksaan biopsi kulit didapatkan vaskulitis leukositoklastik.
Referensi Rinaldi, Ikhwan. Sudoyo, Aru W. 2014.
Anemia Hemolitik Non Imun. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi. hal 2618-2619.

Nama Peserta Ekamaya Sofa Irawati


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Malang
Kategori Soal Hematologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Sindroma Mielodisplasia
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 1
i
Seorang laki –laki berusia 67 tahun dibawa ke RS setempat karena keluhan, mudah capek,
lemas, demam, dan makin lama makin terlihat pucat. Pada Pemeriksaan Fisik didapatkan
T: 130/70 mmHg Nadi 96x/mnt RR 20 x/menit, Tax 38,5 derajat celcius .Pada pemeriksaan
fisik didapatkan konjungtiva anemia, tidak didapatkan pembesaran organ. Pemeriksaan
darah Hb 7,2 gr/DL Leukosit 4200 trombosit 75.000. Pada pemeriksaan sumsum tulang
ditemukan gambaran hiposeluler dengan jumlah sel blast<5%.
Diagnosa kerja yang mungkin pada pasien ini adalah :
a. Anemia aplastik
b. ITP
c. Leukemia Kronik
d. Sindrom Mielodisplastik
e. Anemia hemolitik

Referensi Ami Ashariati,


SindromDismielopoetik.Ilmu Penyakit
DalamEdisi 6 Jilid II: Hal 2711-2713
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ekamaya Sofa Irawati


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Malang Page | 121
Kategori Soal Hematologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Sindroma Mielodisplasia
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 2
Seorang laki –laki berusia 80 tahun , datang dengan riwayat tranfusi berulang selama 6
bulan terakhir, sering mengeluh lemas. Pada Pemeriksaan Laboratorium didapatkan Hb 8,5
3 3
gr/dL, Leukosit 3300, dengan monositosis , hitung neutrofil 64x10 /mm pada
pemeriksaan darah tepi dan terdapat batang aueur, trombosit 112.000. Indikator Prognosa
Buruk pada pasien ini disebabkan, KECUALI :
a. Usia Lanjut
b. Trombositopenia
c. Tidak adanya sideroblas bercincin
d. Batang Aueur
e. Neutropenia berat

Referensi Ami Ashariati,


SindromDismielopoetik.Ilmu Penyakit
DalamEdisi 6 Jilid II: Hal 2711-2713

Nama Peserta Ekamaya Sofa Irawati


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Malang
Kategori Soal Hematologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Sindroma Mielodisplasia
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 3
ii
Seorang perempuan berusia 28 tahun dibawa ke RS setempat karena keluhan, sering
demam dan pucat, Riwayat mimisan berulang. Pada Pemeriksaan Fisik didapatkan T:
100/70 mmHg Nadi 92x/mnt RR 20 x/menit, Tax 38,9 derajat celcius .Pada pemeriksaan
fisik didapatkan konjungtiva anemia, bintik perdarahan pada lengan dan kaki, tidak
didapatkan pembesaran organ. Pemeriksaan darah Hb 6,4 gr/DL Leukosit 3250 trombosit
42.000. Pada pemeriksaan sumsum tulang ditemukan gambaran hiposeluler dengan jumlah
sel blast< 30%.
Pilihan Terapi utama pada pasien ini adalah :
a. Tranfusi PRC
b. Tranfusi Trombosit
c. Kemoterapi
d. Transplantasi sumsum tulang
e. pemberian GCSF

Referensi Ami Ashariati,


SindromDismielopoetik.Ilmu Penyakit
DalamEdisi 6 Jilid II: Hal 2711-2713
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ekamaya Sofa Irawati


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Brawijaya Malang Page | 122
Kategori Soal Hematologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Nyeri karena Kanker
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 4
Seorang laki –laki berusia 79 tahun , datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada pinggul
sebelah kanan. Riwayat nyeri sebelumnya dirasakan pasien meski sudah mendapat obat anti
nyeri.Pasien didiagnosis sebelumnya dengan kanker prostat dengan riwayat metastase tulang
dan paru. Pasien telah menjalani kemoterapi dan mendapatkan terapi anti nyeri oral berupa
paracetamol dan opioid ringan sebelumnya, pilihan terapi dan penatalaksanaan nyeri pada
pasien ini adalah :
a. Morfin injeksi dilanjutkan terapi nyeri sebelumnya
b. Morfin injeksi dilanjutkan morfin tablet
c. diberikan transdermal fentanyl
d. morfin tablet
e. morfin injeksi dilanjutkan opioid ringan

Referensi Asrul Harsal, Penanggulangan Nyeri Pada


Kanker.Ilmu Penyakit
DalamEdisi 6 Jilid II: Hal 2938-2941

Nama Peserta Nugraha Setiawan


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Brawijaya
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Tranfusi Darah
Kompetensi
Jenis Soal/Pertanyaan Diagnosis 4A
Soal
Seorang wanita 50 tahun dengan ca mammae sinistra dilaporkan perawat mengalami sesak
nafas setelah mendapatkan tranfusi darah 500 cc. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
tampak gelisah, menggigil, nyeri dada,
o
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, respirasi 28 x/menit,suhu 36,7 C,saturasi O2 95
%. Pada auskultasi dada didapatkan rhonki kasar pada seluruh lapang dada.
Diagnosis yang paling tepat untuk kondisi di atas :
A. Tranfusion related lung injury
B. Tranfusion associated circulatory overload
C. Tranfusion associated graft VS host disease
D. Tranfusion allergic reaction
E. Tranfusion citrate toxicity
Referensi M Tamtoro Harmono. 2014. Pencegahan dan
Penanganan Komplikasi Tranfusi Darah. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid III hal. 2854-
2860
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Nugraha Setiawan


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Brawijaya Page | 123
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Tranfusi Darah
Kompetensi
Jenis Soal/Pertanyaan Tatalaksana 4A
Soal
Seorang pria 17 tahun dengan thalassemia β mayor datang ke RS dengan Hb 6.
Pasien rutin mendapatkan tranfusi darah setiap bulan, namun pasien sering
mengeluh gatal dan demam setiap mendapat tranfusi.

Komponen darah yang paling tepat diberikan untuk kondisi pasien di atas adalah
A. Whole Blood
B. Packed red blood cell
C. Packed red blood cell leucocytes reduced
D. Packed red blood cell frozen
E. Packed red blood cell deglycerolized
Referensi Harlinda Haroen. 2014. Darah dan
Komponen: Komposisi, Indikasi dan
Cara Pemberian. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid III hal.
2846-2853.

Nama Peserta Nugraha Setiawan


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Brawijaya
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Tranfusi Darah
Kompetensi
Jenis Soal/Pertanyaan Tatalaksana 4A
Soal
Seorang pria 19 tahun dengan diagnosis Hemofilia A datang ke UGD malam hari
karena mengalami gusi berdarah setelah dilakukan pencabutan gigi. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik. Kondisi pasien stabil dengan tekanan darah 120/70
o
mmHg, nadi 90 x/menit, respirasi 20 x/ menit suhu badan 36,3 C. Pasien rencana
akan diberikan konsentrat faktor VIII namun ketersediaan kosong.

Hal yang paling memungkinkan untuk diberikan sementara sebagai pengganti


faktor VIII adalah
A. Cryoprecipitated AHF
B. Fresh Frozen plasma
C. Vit K
D. Faktor IX
E. Plasma protein Fraction
Referensi Harlinda Haroen. 2014. Darah dan
Komponen: Komposisi, Indikasi dan
Cara Pemberian. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid III hal.
2846-2853.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Nugraha Setiawan


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Brawijaya Page | 124
Kategori Soal Hemato Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Nyeri pada kanker
Kompetensi
Jenis Soal/Pertanyaan Tatalaksana 4A
Soal
Seorang pria 55 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada leher kiri yang
dirasakan terus menerus selama 1 minggu dan terus memberat. Pasien didiagnosa
karsinoma nasofaring dan sudah menjalani kemoterapi 1 x. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 98 x/menit, pernafasan 20 x/menit,
o
suhu badan 37,3 C VAS score 7/10.
Terapi yang paling tepat diberikan pada pasien tersebut adalah
A. Asetaminofen
B. Asetaminofen + codein
C. Tramadol + asetaminofen
D. Fentanil
E. Tramadol + Codein
Referensi Asrul Hasral. 2014. Penanggulangan
Nyeri pada Kanker. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid III hal.
2940-2943.

Nama Peserta dr. Muh Fauzan


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin
Kategori Soal Ginjal-Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Nefritis Tubulo Interstitiel Kronik
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 1
Seorang wanita 57 tahun dikonsul dari bagian bedah orthopedi dengan fraktur patologis pada bagian
paha kiri, 3 bulan sebelumnya pasien sering mengeluh adanya nyeri-nyeri pada tulang belakang dan
3
panggul dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb:10,0 gr/dl WBC:5000/mm , PLT:
3
457000/mm , kalsium serum : 11,7 g/dl, A.urat :11mg/dl, Ur:96mg/dl, Cr:2,3mg/dl, hasil radiologis
terdapat gambaran fraktur 1/3 proximal femur sinistra disertai gambaran punch out lession dan lesi
litik pada pelvis. Hasil pemeriksaan biopsi ginjal yang diharapkan pada pasien diatas adalah :
A. Adanya granuloma non-caseating yang terdiri dari limfosit,histiosit dan giant cell
B. Infiltrasi sel mononuklear terutama makrofag dan sel limfosit T CD4 disekitar tubulus
C. Ditemukan fibrosis interstitial dan atrofi tubulus kadang disertai infiltrasi mononuklear
D. Endapan light chain dan protein Tamm-Horsfall pada silinder protein segmen nefron
distal
E. Penumpukan kristal asam urat pada interstitial medula yang disertai inflamasi dan fibrosis
interstitial

Referensi I Gede Raka Widiana. Penyakit


Tubulointerstitiel.Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, edisi 6. Hal.2118
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Muh Fauzan


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin Page | 125
Kategori Soal Ginjal-Hipertensi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Acute Kidney Injury
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 23 tahun dikonsul dari bagian orthopedic setelah menjalani amputasi setinggi bahu
karena lengan kiri hancur setelah masuk kedalam mesin penggilingan tebu dua hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik, tekanan darah:120/80 mmhg, Nadi:80x/menit, pernafasan:20x/menit, suhu:36,7C,
tampak luka post amputasi bersih perdarahan terkontrol. Hasil laboratorium didapatkan WBC:
3 3
11.700/mm , Hb: 12,4 gr/dl, PLT:276000/mm , Ur: 96 mg/dl, Cr:2,0 mg/dl, Creatin-kinase: 345
U/L, K:6,5mmol/l, produksi urine 25cc/ jam perkateter. Masalah yang terjadi pada pasien diatas
adalah :
A. Acute Kidney Injury renal
B. Acute Kidney Injury post renal
C. Acute Kidney Injury prerenal
D. Nekrosis kortikal akut
E. Nefritis interstisial akut
Referensi Rubin G Surachno, Ria Bandiara. Gangguan
ginjal Akut. Buku ajar Ilmu penyakit Dalam,
edisi 6. Hal. 2152

Nama Peserta dr. Muh Fauzan


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin
Kategori Soal Ginjal-Hipertensi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Nefritis Lupus
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 3
Seorang wanita berumur 28 tahun saat ini hamil anak kedua usia kehamilan 32 minggu datang ke
poliklinik penyakit dalam dengan keluhan mudah lelah, timbul kemerahan dan terasa gatal di kulit
terutama pada wajah bila terkena sinar matahari, keluhan juga disertai nyeri pada pergelangan
tangan dan sendi-sendi kaki. Rambut rontok 3 bulan terakhir dan kelopak mata kadang membengkak
pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjunctiva anemis, ruam malar pada wajah, ada
oral ulcer, vaskulitis pada kedua ekstremitas. Hasil pemeriksaan lab didapatkan Hb:9,2 gr/dl,
3 3
WBC:3200/mm , Plt:52000/mm , Ur:52gr/dl, Cr:1,2 gr/dl, titer anti DS DNA meningkat urinalisa:
protein +3 dengan protein esbach 1gr/24 jam . terapi yang tepat pada pasien ini adalah :
A. Methylprednisolone 0,5gr selama 3 hari + Azatriopin 2mg/Kgbb/hari
B. Methylprednisolone 0,5gr selama 3 hari + MMF 2-3 gr
C. Methylprednisolone 0,5gr selama 3 hari + Siklofosfamid 0,5-1 gr
D. Kortikosteroid 0,5mg/kgbb + hidroksiklorokuin 200mg/24 jam
2
E. Methylprednisolone 0,5gr selama 3 hari + rituximab 375mg/m

Referensi Bevra H Hain, Maureen A Mcmahon, Alan


Wilkinson et al. ACR Guidelines for Screening,
Treatment, and Management of Lupus Nephritis
page 800-805
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Riany Nicky Desyana


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin Page | 126
Kategori Soal Ginjal-Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Infeksi Saluran Kemih
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang wanita, 46 tahun datang ke praktek dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan disuria,
pasien ada riwayat diabetes kurang lebih 3 tahun terakhir berobat dengan metformin tidak teratur.
Pasien membawa hasil laboratorium : Hemoglobin 11,8 g/dL, leukosit 11.800,trombosit 156.000,
6
GDS:290mg/dl Urin rutin : Leukosit 15-20/LPB, biakan kuman urin 10 cfu/ml dengan kuman
E.coli. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan suprapubik. 4 minggu sebelumnya pasien pernah
kontrol ke praktek dengan keputihan minimal, nyeri BAK tidak ada. Hasil urin kontrol 4 minggu lalu
5
leukosit 10-15/LPB, eritrosit 0-2/LPB, padabiakan kuman urin didapatkan 10 cfu/ml dengan kuman
Enterobacter. Yang merupakan indikasi investigasi lanjutan adalah:
a. ISK berulang interval< 6 minggu
b. ISK berulang dengan riwayat keputihan
c. ISK dengan hasil kultur E.Coli
d. ISK berulang dengan kuman yang berbeda
e. ISK pada penderita DM

Referensi Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih Pasien


Dewasa. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi
6 hal 2134

Nama Peserta dr. Riany Nicky Desyana


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin
Kategori Soal Ginjal-Hipertensi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Sindroma Nefrotik
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 2
Seorang laki laki 19 tahun datang ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan bengkak pada
kedua kaki sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya pasien menyadari sering bengkak pada kedua kelopak
mata sehabis bangun tidur tapi tidak berobat. Demam tidak ada, riwayat demam sebelumnya
disangkal. Pada pemeriksaan fisik tekanan darah 130/90mmHg, anemis dan ikterus tidak ada,
ditemukan udem kedua tungkai. Pada pemeriksaan laboratoriumdidapatkan kreatinin 1,1 mg/dl,
albumin darah 1,8 mg/dl, kolesterol darah 390 mg/dl, proteinuria+3. Biopsi ginjal menunjukkan
proliferasi ringan dari sel mesangial. Setelah pemberian kortikosteroid 1mg/kgBB dan captopril
selama 2 minggu, pasien menunjukkan perbaikan secara klinis, TD 120/80, urinalisa kontrol protein
+1. Tatalaksana lanjut terkait kasus ini:
a. dosis prednison dipertahankan hingga 1 tahun setelah remisi komplit
b. dosis prednison dipertahankan hingga 6 bulan setelah remisi komplit
c. mulai tappering off dosis prednison
d.dosis prednison dipertahankan sampai ada hasil biopsi ulang untuk menilai respon terapi
e. dosis prednison dipertahankan minimal 4 minggu setelah remisi komplit

Referensi KDIGO Clinical Practice Guideline for


Glomerulonephritis. Kidney inter., Suppl. 2012;
2: 139–274.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Riany Nicky Desyana


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin Page | 127
Kategori Soal Ginjal-Hipertensi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Hipertensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang perempuan 33 tahun G1P0A0 usia kehamilan 28 minggu dikonsul dari poli obstetri dan
ginekologi dengan hipertensi, pasien tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya. Pemeriksaan fisik TD
150/100, HR 84, RR 16, T 36,7, anemis tidak ada, Thorax dan abdomen dalam batas normal, udem
minimal dorsum pedis. Hasil laboratorium hb:11,7 GDP:104 mg/dl, ur:40 mg/dl cr:0,9 mg/dl,
urinalisa proteinuria +2. Tatalaksana awal hipertensi pada pasien ini adalah:
a. Methyldopa 250 mg/12 jam/oral
b. Furosemid 40mg/24 jam/oral
c. Ramipril 5mg/24 jam/oral
d. Amlodipine 10mg/24 jam/oral
e. Bisoprolol 5mg/24 jam/oral
Referensi JNC 8 Hypertension Guideline Algorithm

Nama peserta Nur Rahmah Musa


Periode ujian 36
Asal institusi FK UNHAS
Kategori soal Ginjal Hipetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Seorang wanita 58 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri punggung
bawah sejak 5 tahun lalu. Pasien juga lemas, sering nyeri ulu hati dan mual.
Tidakadariwayat DM maupun hipertensi. Riwayat konsumsi berbagai kombinasi analgesik
selama menderita sakit punggung. Pada pemeriksaan fisis didapatkan BP 120/70 mmHg,
nadi 84x/menit, tidak ada rhonki pada paru dan tidak ada udem extremitas. Hb 10 mg/dl,
ureum 63 mg/dl dan kreatinin 1,9 mg/dl, GDS 84 mg/dl, asam urat 6,8 mg/dl, Na 134
mEq/l, K 4 mEq/l. Pada urinalisis didapatkan protein trace dan piuria. Kultur urin tidak ada
pertumbuhan. USG abdomen menunjukkan kontur ginjal yang bergelombang disertai
kalsifikasi papiler bilateral.

Apa penyebab gangguan ginjal pada kasus tersebut:

A. Nefropati asam urat


B. Nefropati lead
C. Glomerulonefritis kronik
D. Nefropati analgesik
E. Nefropati obstruksi

Referensi I Gde RakaWidiana, Penyakit


Tubulointerstitial, BUKU AJAR ILMU
PENYAKIT DALAM edisi VI hal 2117 -
2118
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta NurRahmah Musa


Periode ujian 36
Asal institusi FK UNHAS Page | 128
Kategori soal Ginjal Hipetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Tatalaksana
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Seorang wanita 52 tahun dengan DM yang baru diketahui, saat ini pasien tidak ada
keluhan. Tidak ada riwayat hipertensi maupun penyakit jantung. Pada pemeriksaan
didapatkan BP 130/80, BB 46 kg, TB 155 cm, Hb 9,7 mg/dl dan GDP 150 mg/dl dengan
modifikasi life style. Urinalisis menunjukkan protein +1, ureum 80 mg/dl, kreatinin3,4
mg/dl.

Tatalaksana diet yang dianjurkan pada pasien ini:

A. Asupan protein 0,8-1 g/kgBB/hari dan fosfat < 1 g/hari


B. Asupan protein 0,6 g/kgBB/hari dan fosfat ≤ 1 g/hari
C. Pembatasan protein 0,6 – 0,8 g/kgBB/hari dan fosfat ≤ 1 g/hari
D. Diet protein 0,8 g/kgBB/hari dan fosfat ≤0,9 g/hari
E. Diet protein 1,2g/kgBB/hari dan fosfat ≤ 1 g/hari

Referensi NKF KDOQI Guidelines 2004

Nama peserta Nur Rahmah Musa


Periode ujian 36
Asal institusi FK UNHAS
Kategori soal Ginjal Hipetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Tatalaksana
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Seorang wanita 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam, mual muntah dan nyeri
pinggang kiri. Pasien telah mendapatkan terapi ciprofloxacin 500 mg/12 jam/oral selama 5
hari namun belum ada perbaikan. Riwayat pengobatan pielonefritis berulang sejak 2 tahun
terakhir. Pemeriksaan fisis suhu 38,5°C dan nyeri ketok pada CVA sinistra. Urinalisis
menunjukkan sedimen lekosit 14-20sel/lpb.

Sambil menunggu hasil kultur urin, manakah antibiotik empiris yang menjadi pilihan pada
kasus ini:

A. Moxifloxacin 400mg/24jam/IV
B. Cefepime 1 g/12 jam/IV
C. Ampicillin 1 g/6 jam/IV
D. Meropenem 1 g/12 jam/IV
E. Ceftriaxon 1 g/24 jam/IV

Referensi Gupta et al, International Clinical Practice


Guidelines for the Treatment of Acute
Uncomplicated Cystitis and Pyelonephritis
in Women. IDSA Guidelines 2011
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Henky Ricardo Yapari


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin Page | 129
Kategori Soal Ginjal-Hipertensi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Laki-laki 55thn datang ke UGD dengan keluhan lemas seluruh tubuh sejak 3 hari terakhir. Pada
pemeriksaan fisis didapatkan keadaan umum sakit sedang, compos mentis, TB: 165cm, BB: 80kg,
TD: 120/70 mmHg, RTR: 24 x/mnt, HR: 102 x/mnt, Sb: 36,3 C. suaraserak, tampak bekas operasi
tiroid, tidak ada ronkhi/wheezing, tidak ada udem tungkai, turgor kulit kembali lambat. Volume
urine: 100cc/6jam dan berwarna kuning keruh. Memiliki riwayat penyakit pembengkakan jantung
dan riwayat operasi total tiroidektomi sejak 2 tahun yang lalu, diterapi dengan furosemide 40mg 2x1,
spironolakton 25mg 1x1, aspilet 80mg 1x1, ISDN 10mg 3x1, captopril 25mg 3x1, levotiroksin
100mcd 1x1, terakhir konsultasi kedokter 4 bulan yang lalu dan lanjut membeli obatnya sendiri di
apotik. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 12,3 g/dl, Wbc 5.000 mm3, Plt: 350.000
mm3, GDS 135 g/dl, Na: 123 Meq/L, K: 3,7 Meq/L, Cl: 105 Meq/L, Alb: 3,2 g/dl, Ur: 42 g/dl, Cr:
1,5

Tatalaksana hyponatremia yang paling tepatuntukpasieniniadalah:


A. Hentikan diuretic
B. Koreksi dengan natrium hipertonis intravena
C. Ganti diuretic denganaquaretik
D. Koreksi dengan natrium isotonis intravena
E. Restriksi intake per oral 1000 – 1500 L/hari

Referensi PPK Papdi, GangguanNatrium, hal 403

Nama Peserta dr. Henky Ricardo Yapari


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin

Kategori Soal Ginjal-Hipertensi


Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Sindroma Nefrotik
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 2
Laki-laki 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering mengompol, dan BAK tidak tuntas
dalam 2 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisis didapatkan keadaan umum sakit sedang, compos
mentis, TD: 140/90 mmHg, RR: 18x/mnt, SB: 37,1 C. Pada colok dubur didapatkan massa padat
arah jam 12, konsistensi kenyal, permukaan kasar, ukuran sebesar telur ayam, teraba sulcus, tidak
didapatkan darah pada sarung tangan.
Kondisi berikut yang dapat memberikan keluhan serupa kasus diatas, yaitu:

F. Parkinsonisme
G. Cerebral’s Palsy
H. Multiple Myeloma
I. Hipokalsemia
J. Hipernatremia

Referensi ShofaChasani. Buku Ajar IPD edisi 6.


HipertrofiProstatBenigna. Hal. 2142
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Henky Ricardo Yapari


Periode Ujian 36 Page | 130
Asal FK Universitas Hasanuddin
Kategori Soal Ginjal-Hipertensi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Gangguankeseimbangancairandanelektrolit
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 3
Perempuan 45 thn datang ke IGD dengan keluhan lemas, mual-muntah, dan diare 5-6x/hari selama 5
hari terakhir, riwayat terdiagosa hipertensi, DM, PJK, PPOK, neuropati diabetic. Obat-obatan yang
terakhir dikonsumsi: ISDN 3x10mg, aspilet 1x80mg, insulin detemir 0-0-20, insulin aspart 18-18-18,
atorvastatin 1x40mg, metformin 3x500mg, Ramipril 1x5mg, amlodipine 1x10mg, salbutamol
inhalasi 2x/hari, attapulgite 3x1 tab, cotrimoxazole 2x960mg, gabapentin 1x300mg, vitamin B
kompleks 1x1 tab, ranitidine 2x150mg. Padapemeriksaan fisis didapatkan BP: 150/70 mmHg, HR:
72 x/mnt dengan adanya pulsus deficit, RR: 20x/mnt, Sb: 36,56 C. Ada konjungtiva anemis,JVP
R+2 cm H2O pada sudut 30 derajat, tidak ada ronkhi, tidak ada udem tungkai, turgor kulit kembali
lambat. Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 9,3 g/dl, Wbc 7.900 mm3, pH 7,46, HCO3: 29
mmol/L, pO2: 90 mmHg, pCO2: 46 mmHg.
Kondisi yang mungkin menyebabkan gangguan kalium pada pasien diatas adalah:
A. Pengeluaran kalium melalui saluran cerna bagian atas
B. Terjadinya hipoaldosteron sekunder akibat hypovolemia
C. Gagalnya reabsorbsi bikarbonat pada tubulus
D. Translokasi kalium dari intravaskuler ke dalam ekstraseluler akibat insulin
E. Penurunan ambilan kalium intraseluler akibat alkalosis
Referensi ParlindunganSiregar, Buku Ajar IPD edisi 6,
Gangguankeseimbangan air danelektrolit, hal
2247-8

Nama Peserta dr. Andi Yusnita


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Tubulointerstisial
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3B
Soal 1
Seorang pria berusia 28 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam disertai muncul ruam
kemerahan yang tidak gatal pada kulit, dialami pasien 5 hari terakhir. Riwayat 2 minggu yang lalu
pasien demam disertai sakit menelan namun sudah sembuh setelah berobat ke puskesmas dan diberi
obat cefadroksil 2x500 mg, Asam mefenamat 3x500 mg dan Vitamin C. Dari pemeriksaan Lab UGD
didapati HB 12 g/dl, leukosit 9.800 /uL; trombosit 192.000/uL; Neutrofil 70% Limfosit = 15%
Monosit = 2% Eosinofil = 13% Basofil = 0 Urinalisa dijumpai proteinuria +1, Silinder leukosit dan
eosinofil, eritrosit 0/lpb. kreatinin 3,2 mg/dL; ureum 96 mg/dL Penyebab gangguan ginjal akut pada
pasien ini adalah :
A. Nefritis interstitial akut
B. Nekrosis tubular akut
C. Glomerulonephritis
D. Nefritis Herediter
E. azotemia prerenal
Referensi I Gde Raka Widiana. 2014. Penyakit
Tubulointerstisia. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6 jilid II: 2114-2117
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Andi Yusnita


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin Page | 131
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Keseimbangan Asam Basa
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang Laki-laki 60 thn datang ke UGD dengan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu, riwayat sesak
napas sebelumnya ada, hilang timbul. Batuk ada dengan lendir warna putih tidak disertai darah,
riwayat batuk lama sebelumnya disangkal. Ada riwayat merokok sejak lama. Pasien tampak gelisah,
TD 100/70 mmhg, nadi 115x/mnt, nafas 30x/mnt. konjungtiva pucat, fisis toraks emfisematous,
auskultasi terdapat ronkhi dan wheezing pada mediobasal lapang paru. Hb 12 gr/dl.ureum 200 mg/dl,
kreatinin 7,5 mg/dl, AGD PH 7,21 pO2 85 mmhg, pCO2 56mmhg,HCO3 30 meq/l, BE - 4meq/l,
saturasi O2 91%
pathogenesis gangguan asam basa pada pasien ini :
a. pembentukan asam yang berlebihan dan pembentukan bikarbonat yang berkurang
b. pembentukan asam yang berlebihan dan pengeluaran co2 oleh paru yang berkurang
c. pembentukan bikarbonat yang berkurang dan pengeluaran co2 oleh paru yang berlebihan
d. pengeluaran asam oleh ginjal yang berkurang dan pengeluaran co2 oleh paru yang berkurang
e. pengeluaran asam oleh ginjal yang berlebihan dan pengeluaran co2 oleh paru yang
berlebihan.
Referensi Penatalaksaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Praktik Klinis, Ginjal hipertensi;
Gangguan Asam Basa, Hal 368

Nama Peserta dr. Andi Yusnita


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Hasanuddin
Kategori Soal Ginjal Hipertensi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Hiperplasia Prostat
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang laki-laki 70 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil kadang disertai darah.
Gejala sudah dirasakan sejak 3 tahun dan memberat sejak 6 bulan terakhir. Saat ini pasien terbangun
4 kali semalam untuk kencing. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah 130/90mmHg, ada nyeri tekan
pada daerah suprapubik. Pemeriksaan rectal touche di dapatkan massa besar, dengan permukaan
rata, nyeri sentuh tidak ada dan didapatkan sulkus pada bagian anterior. Urine rutin : sedimen: eri 8-
10/LPB, lekosit : banyak . ureum: 85 mg/dL, kreatinin 0,9 mg/dL pemeriksaan PSA 7.0 ng/ml.
Terapi pilihan untuk kasus diatas adalah :
A. Tamsulosin
B. Finasteride
C. TURP
D. Terazosin
E. Biopsi prostate
Referensi Shofa Chasani. Hipertrofi Prostat Beningna
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. 2137-2140
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal dr. Widi Palupi Ayu P


Periode Ujian 36 Page | 132
Asal FK FK UNPAD
Kategori Soal Endokrin Metabolik dan Diabetes
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan Korteks Adrenal
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan mendadak pingsan 1 hari yang lalu. Hal ini
muncul ketika berkebun diawali dengan gejala muntah dan merasa pusing. Setelah itu pasien
hanya berbaring serta mengeluh sakit perut dan mual. Tidak ada demam atau diare. Riwayat
sebelumnya beberapa bulan yang lalu sering kelelahan, sakit perut, dan hilangnya nafsu makan
dengan penurunan berat badan 5-10 kg. Riwayat medis sebelumnya adalah hipotiroid dan
mendapat pengobatan levothyroxine. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, T 89/62 mm Hg saat
berbaring dan sistoliknya turun 20 mmHg saat berdiri, nadi 102 bpm saat berbaring dan 125
bpm saat berdiri, suhu axiller 37.6 ° C, serta didapatkan hiperpigmentasi di ujung jarinya. Lain-
lain dalam batas normal pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil Na 121 mEq / L, K 5,8
mEq / L, HCO3 16 mEq / L, glukosa 52 mg / dL, dan kreatinin 1,0 mg / dL. Apa diagnosis yang
paling mungkin?
A. Hiperaldosteronisme primer
B. Hiperaldosteronisme sekunder
C. Adrenal insufisiensi primer
D. Adrenal insufisiensi sekunder
E. Cushing disease

Referensi Adi S, Pranoto A. Gangguan Korteks Adrenal. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III:hal 2506–11.

Pembuat Soal dr. Widi Palupi Ayu P


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNPAD
Kategori Soal Endokrin Metabolik dan Diabetes
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Kaki Diabetes
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang Wanita 50 tahun periksa di poliklinik dengan keluhan luka kaki yang tidak kunjung
sembuh sejak 2 minggu yang lalu. Pasien menderita diabetes sejak 5 tahun sebelumnya dan saat
ini sudah rutin menggunakan insulin kerja panjang 20 iu malam hari dan Insulin pre prandial 6
iu setiap sebelum makan.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil: Hb: 12,5 g/dl, Leukosit 19,800 /ul,
Trombosit 212,000 /ul, Gula darah puasa 128 mg/dl, Gula darah 2 jam setelah makan 400
mg/dl, HbA1c 10,8%.
Pemeriksaan awal yang diperlukan untuk mencari faktor resiko kaki diabetes pasien ini adalah?
a. ABI score, tes monofilamen, Doppler USG
b. ABI score dan doppler USG
c. ABI score dan tes monofilamen
d. ABI score, tes monofilamen dan garpu tala
e. ABI score dan garputala

Referensi Sarwono Waspadji. 2016. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi VI. Hal 2367-2372
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal dr. Widi Palupi Ayu P


Periode Ujian 36 Page | 133
Asal FK FK UNPAD
Kategori Soal Endokrin Metabolik dan Diabetes
Lingkup Bahasan Dalam Standar Diabetes Melitus
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang wanita berusia 45 tahun memiliki riwayat diabetes mellitus tipe II selama 2 tahun
datang untuk memeriksakan diri ke dokter. Data laboratorium saat itu menunjukkan hasil
HbA1C 8.5%. GDP 150 mg/dl dan GD2PP 230 mg/dl.
Pasien tidak memiliki riwayat poliuria, tetapi usahanya untuk diet dan berolahraga gagal. BMI
30kg/m2. Pasien telah diberikan metformin, namun 3 minggu kemudian pasien menghentikan
pengobatannya karena mengalami diare. Obat yang dapat direkomendasikan pada pasien
tersebut adalah:
a. GLP-1 agonis
b. DPP-IV inhibitor
c. Pioglitazone
d. Sulfonylurea
e. Penghambat glukosidase α
Referensi Sidartawan Soegondo. 2014. Diabetes Melitus. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid 2: Hal 2328-2335

Pembuat Soal dr. Tiara Annisa Navis


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNPAD
Kategori Soal Endokrin Metabolik dan Diabetes
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kelainan Tiroid dan Paratiroid
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang perempuan berusia 28 tahun mengeluh timbul benjolan di leher yang membesar sejak 3
bulan yang lalu. Tidak ada rasa nyeri.Pasien tidak merasa berdebar, tidak ada keringat dingin
dan tidak ada penurunan berat badan.Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80
o
mmHg; Nadi 72x/menit; suhu 36,5 C; jantung dan paru dalam batas normal.Teraba benjolan di
leher sebelah kamar yang ikut bergerak saat menelan. Hasil laboratorium menunjukkan darah
rutin dalam batas normal; LDH 128 U/L; TSH 1,2 μIU/mL; FT4 1 ng/dL.
Pemeriksaan penunjang lanjutan yang Saudara sarankan untuk pasien:
A. T3 total
B. USG tiroid
C. Tiroglobulin
D. CT scan leher
E. Skintigrafi tiroid
Referensi Johan S. Masjhur. Nodul Tiroid Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II:hal
2455–63.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal dr. Tiara Annisa Navis


Periode Ujian 36 Page | 134
Asal FK FK UNPAD
Kategori Soal Endokrin Metabolik dan Diabetes
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kelainan Hipotalamus dan Hipofisis
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang lelaki berusia 44 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan keluhan gelisah, sering
haus, dan BAK dengan jumlah air seni yang banyak, lebih dari 2000 ml/24 jam sejak 1 bulan
terakhir ini. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan osmolaritas urin 620 mosmol/kg berat
badan, setelah diberikan desmopressain 20 mikrogram intranassal. Penyebab keadaan tersebut
di atas yang paling mungkin adalah :
A. Polidipsi primer
B. Penurunan sensivitas hormon ADH
C. Hipersensivitas renal terhadap ADH
D. Penurunan sekresi ADH oleh hipofisis
E. Gangguan respons renal terhadap ADH
Referensi Shofa Chasani. Sindrom Poliuria
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid II:hal 2065–71.

Pembuat Soal dr. Tiara Annisa Navis


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNPAD
Kategori Soal Endokrin Metabolik dan Diabetes
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kelainan Reproduksi Lelaki dan
Kompetensi Perempuan
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang lelaki berusia 25 tahun, baru menikah 2 bulan yang lalu, datang berobat ke poliklinik
penyakit dalam dengan keluhan hubungan seksual suami istri yang tidak memadai sejak
menikah. Pada anamnesis didapatkan data bahwa sejak remaja sampai selesai kuliah pasien
belum pernah merasakan ereksi yang memadai. Pada pemeriksaan fisik tinggi badan 165 cm,
BB 60 kg, tidak terlihat pertumbuhan rambut kumis, ketiak dan genital. Penampakan wajah
seperti anak anak. Tidak terlihat ada bekas jerawat di wajahnya. Pada pemeriksaan lebih lanjut
tidak ditemukan kedua testis pada skrotum. Tidak terdapat ginekomastia
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah
A. Hipergonadism primer
B. Hipergonadism sekunder
C. Disfungsi ereksi psikogenik
D. Hipogonadotropik hipogonadism
E. Hipergonadotropik hipogonadism

Referensi Pradana Soewondo. Tumor Hipofisis. Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid
II:hal 2442–47.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
LampiranKOLEGIUM1 (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal Dr. Benny Budiman


Kategori Soal Kelainan Adrenal Page | 135
Lingkup Bahasan Dalam Standar Cushing
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang berobat ke poliklinik untuk berkonsultasi mengenai
kegemukan yang dialaminya. Pasien menngatakan dirinya sudah mencoba berbagai macam diet
namun tidak mengalami penurunan berat badan. Pasien memiliki kebiasaan minum pil dan jamu
di warung yang dikatakan untuk menambah stamina karena pekerjaannya sebagai mandor. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, bengkak di daerah wajah dan leher,
beberapa tanda memar di tang dan kaki serta garis-garis merah keunguan di perut pasien.
Pemeriksaan penunjang yang anda sarankan untuk pasien ini saat ini adalah ::
A. Profil lipid
B. Gula darah puasa
C. Dexamethasone suppression test
D. Kortisol bebas urin
E. Semua benar
Referensi Tarigan THE. Sindrom Cushing dan Penyakit
Cushing. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
VI Jilid II. 2014

Pembuat Soal Dr. Benny Budiman


Kategori Soal Kelainan Reproduksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Amenorea
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang perempuan berusia 18 tahun datang berobat ke poliklinik untuk berkonsultasi karena
dirinya belum juga mengalami haid. Pasien mengeluhkan adanya nyeri perut bagian bawah,
sering berkeringat dan gemetar. Pasien juga tampak kurus dan sudah beberapa kali minum obat
penambah nafsu makan namun tidak ada perbaikan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan payudara
pasien belum tumbuh, rambut ketiak dan rambut pubis pasien juga belum tumbuh. Pasien sudah
coba ke bidan dan diperiksa tes kehamilan dengan hasil negatif.
Pemeriksaan penunjang yang anda sarankan untuk pasien ini saat ini adalah ::
A. Kadar FSH dan LH
B. Sidik tiroid
C. USG tiroid
D. B dan C benar
E. Semua benar
Referensi Wiweko B. Amenorea. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI Jilid II. 2014
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal Dr. Benny Budiman


Kategori Soal Kelainan Metabolisme Page | 136
Lingkup Bahasan Dalam Standar Osteoporosis
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang berobat ke poliklinik untuk berkonsultasi mengenai
hasil pemeriksaan BMD dirinya. Hasil BMD menunjukkan hasil T-score -1,5 dari pengambilan
dua titik di tulang belakang dan tulang paha. Pasien sudah diketahui sebagai penderita lupus
sistemik eritematosus yang selama ini mengkonsumsi obat metil prednisolone 1 x 4 mg, asam
folat 1 x 1 mg dan azatioprin 2 x 50 mg. Pasien mengatakan dirinya sudah minum kombinasi
ketiga obat tersebut sejak muda.
Tatalaksana selanjutnya yang anda sarankan untuk pasien ini saat ini adalah ::
A. Menghentikan metil prednisolon
B. Mengurangi dosis metil prednisolon
C. Memberikan tambahan suplemen vitamin D dan kalsium
D. A dan C benar
E. B dan C benar
Referensi Setyohadi B. Penatalaksanaan Osteoporosis.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI Jilid
II. 2014

Pembuat Soal dr. Rieka Marpaung


Periode Ujian 36
Asal FK FK Unpad
Kategori Soal Endokrin Metabolik dan Diabetes
Lingkup Bahasan Dalam Standar Osteomalasia
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Penderita laki – laki berumur 78 tahun, mengeluh nyeri pada tulang disertai dengan kaku otot
dan kram sejak 6 bulan terakhir. Penderita sehari-hari lebih banyak berada di dalam rumah.
Tidak ada riwayat gangguan pencernaan sebelumnya maupun gangguan ginjal. Pasien tampak
sakit ringan, tekanan darah 120/70 mmHg. Frekuensi nada 82x/menit. Frekuensi napas
18x/menit. Suhu 36,3˚C. bunyi jantung normal, paru – paru dalam batas normal. Hati dan limpa
tidak teraba. Ekstremitas tidak ada edema. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kalsium
ion serum 3,6 mEq/ L, fosfat organik 1 mg/dL, alkalin fosfataese 207 U/L, nilai 25-hydroxy
vitamin D 3 ng/mL. Pada gambaran radiologis ditemukan looser zone pada tulang femoral.
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada penderita ini adalah kecuali:
a. Kalsium karbonat 3x500 mg po
b. Kalsitriol 2000 IU/hari
c. Berjemur selama 15 menit 3 x seminggu
d. Vitamin D 50.000 IU 3 x seminggu
e. Meningkatkan konsumsi ikan salmon, susu dan tuna
Referensi Kertia, N. Osteomalasia. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid III:hal 3501-
04.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal dr. Rieka Marpaung


Periode Ujian 36 Page | 137
Asal FK FK Unpad
Kategori Soal Endokrin Metabolik dan Diabetes
Lingkup Bahasan Dalam Standar Sindrom Cushing
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Penderita wanita berumur 45 tahun, mengeluhkan kelemahan pada otot disertai dengan berat
badan yang semakin meningkat sejak 1 tahun terakhir. Keluhan disertai dengan nafsu makan
yang menurun, sulit konsentrasi, sering memar di kulit dan terdapat juga keluhan bengkak di
kedua tungkai. Pasien tampak sakit sedang, tekanan darah 160/90 mmHg. Frekuensi nada
82x/menit. Frekuensi napas 18x/menit. Suhu 36,3˚C. BMI 35 kg/ m2 . terdapat moon face,
bunyi jantung normal, paru – paru dalam batas normal. Hati dan limpa tidak teraba. Ekstremitas
edema bilateral. Hasil pemeriksaan penunjang kadar kortisol urine pada 3 x pemeriksaan adalah
1,2 ug/24 jam (normal 3,5-45 ug/24 jam) , kadar kortisol pagi setelah pemeriksaan 1 mg
Dexametahose suppresion test adalah 15 ug/dL ( normal 7-28 ug/dL), kadar ACTH 5 pg/mL (
normal 10-20 pg/mL), kadar kortisol serum pada pemeriksaan 8 mg Dexametahose suppresion
test 12 ug/dL ( normal 7-28 ug/dL). Pemeriksaan penunjang untuk membuktikan penyebab
kelainan pada penderita ini adalah:

a. MRI adrenal
b. MRI hipofisis
c. Pemeriksaan kadar LH serum
d. Pemeriksaan kadar HCG serum
e. Pemeriksaan kadar bilateral inferior petossal sinus sampling

Referensi Tarigan, T J. Sindroma Cushing dan Penyakit Cushing. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II:hal 2378-83.

Pembuat Soal dr. Rieka Marpaung


Periode Ujian 36
Asal FK FK Unpad
Kategori Soal Endokrin Metabolik dan Diabetes
Lingkup Bahasan Dalam Standar Hipogonadisme
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 3A
Soal

Penderita laki – laki berumur 52 tahun, mengeluh berkurangnya gairah seksual dan sulit ereksi.
Penderita juga merasakan lebih sering berkeringat , sering tidak bersemangat dan lemah badan.
Pasien tampak sakit ringan, tekanan darah 120/70 mmHg. Frekuensi nada 82x/menit. Frekuensi
napas 18x/menit. Suhu 37,3˚C. bunyi jantung normal, paru – paru dalam batas normal. Hati dan
limpa tidak teraba. Ekstremitas tidak ada edema. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
kadar testosteron total 120 ng/dL ( normal ≥350 ng/dL). Pemeriksaan diagnostik selanjutnya
yang dapat dilakukan pada penderita ini adalah :

a. Kadar prolaktin serum


b. USG pelvis
c. Kadar LH serum
d. MRI kepala
e. Kadar FSH serum
Referensi Alwi,I.Salim,S.Hidayat,R.Kurniawan,J .
Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit
Dalam Panduan Praktik Klinis.hal 77-82.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM
Lampiran 1

Pembuat Soal Dr. Wisynu


Page | 138
Kategori Soal Endokrinologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Gangguan pituitary dan gonadal
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi

Soal
Seorang pria berusia 31 tahun yang sudah menikah datang dengan keluhan pembesaran
payudara yang terasa nyeri sejak 6 bulan. fungsi seksual normal dan memiliki 2 anak biologis.
Dia tidak minum obat apapun, dia tidak merokok atau minum alkohol. Pemeriksaan fisik dalam
batas normal kecuali ginekomastia bilateral, nyeri, simetris. Karakteristik seks sekunder,
genitalia eksternal, ukuran testis dan konsistensinya semua normal. Hasil uji laboratorium
testosteron serum dan bebas, prolaktin, tirotropin, dan dehidroepiandrosteron-sulfat (DHEA-S)
hasilnya normal. Hasil lainnya (dan rentang referensi) meliputi serum estradiol 78 pg / mL (10-
40 pg / mL) dan β-human chorionic gonadotropin (hCG) 50.000 IU / L (<3.0 IU / L). langkah
berikut yang paling tepat?
A. Ultrasonografi testis
B. Pencitraan tomografi terkomputerisasi dari adrenal
C. Pencitraan resonansi magnetik dari hipofisis
D. Mamografi
E. Biopsi hati
Referensi Harrison Principle of Internal Medicine,
Disorders of the Testes and Male
Reproductive System

Pembuat Soal Dr. Wisynu


Kategori Soal Endokrinologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Gangguan pituitary dan gonadal
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi

Soal
Seorang wanita berusia 26 tahun datang 4 minggu setelah melahirkan dengan keluhan sakit
kepala, kelemahan, mual, dan muntah. saat ini pasien sedang menyusui. Pemeriksaan fisik
dalam batas normal. Magnetic resonance imaging (MRI) kepala menunjukkan massa sellar
dengan ekstensi suprasellar namun tanpa kompresi chiasmal. Hasil uji laboratorium (rentang
referensi) meliputi:Serum sodium 125 mEq / L (136-142 mEq / L), prolaktin serum 72 μ g / L
(4-30 μ g / L), serum kortisol ( jam 8 pagi) 3 μ g / dL (5-25 μ g / dL) , Hormon
adrenokortikotropik serum (ACTH) 10 pg / mL (10-60 pg / mL), dan nilai normal untuk tiroksin
dan tirotropin bebas serum. Manakah dari diagnosis berikut yang paling mungkin? A.
Insufisiensi adrenal primer (penyakit Addison)
B. Tumor pituitari yang memproduksi prolaktin
C. Tumor hipofisis nonfungsional
D. Pituitary apoplexy (sindrom Sheehan)
E. Hipophysitis limfositik
Referensi Harrison Principle of Internal Medicine,
Disorders of the Anterior Pituitary and
Hypothalamus
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal Dr. Wisynu


Kategori Soal Endokrinologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Gangguan pratiroid dan metabolise kalsium Page | 139
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi
Soal
Seorang wanita berusia 65 tahun dengan batu ginjal rekuren, didiagnosis hiperparatiroidisme
(kalsium total 13,3 mg / dL, hormon paratiroid [PTH] 380Pg / mL). Seorang ahli bedah
paratiroid berpengalaman melakukan paratiroidektomi minimal invasif dan menghilangkan
adenoma paratiroid besar (6 g). Pasca operasi, pasien merasa baik dan mulai makan makanan
normal. Pada 24 jam pasca operasi, ia mulai mengalami kesemutan perioral dan tanda Chvostek
positif. Tingkat kalsium menurun menjadi 8,1 mg / dL, kalsium karbonat (600 mg kalsium, 3
tablet setiap hari) diberikan secara oral. Pada hari ke 2 pasca operasi, kesemutan berlanjut dan
hasil tes laboratoriumnya adalah sebagai berikut: kalsium total 7,4 mg / dL, fosfor 1,5 mg / dL,
albumin 3,9 g / dL, dan kreatinin 1,0 mg / dL. Anda memberikan kalsium intravena dan
meningkatkan dosis oral kalsiumnya, serta memulai terapi calcitriol. gejala pasien membaik.
Apa penjelasan terbaik untuk temuan ini?
A. Hungry Bone Syndrome
B. Defisiensi vitamin D yang parah
C. Hipoparatiroidisme transien dari manipulasi bedah
D. Hipoparatiroidisme transien dari penekanan jangka panjang dari paratiroid normal
E. Kurangnya penyerapan kalsium oral

Referensi Harrison Principle of Internal Medicine,


Disorders of the Parathyroid Gland and
Calcium Homeostasis

Lampiran 1

Pembuat Soal dr. Devy Priyantini Hanafi


Kategori Soal Endokrin
Lingkup Bahasan Dalam Standar Hipertiroid
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita, 30 tahun hamil 10 minggu dikonsulkan ke poli penyakit dalam
dengan keluhan jantung berdebar-debar dan benjolan di leher. TD 120/80 mmHg,
nadi 120x/menit regular, frekuensi nafas 20x/menit, suhu 36,7ºC. Dijumpai proptosis
pada mata, pada struma diijumpai bruit, tremor halus pada tangan. Dijumpai Hb 10,2,
leukosi 8900, trombosit 245.000, nilai fT4 9 ng/dl, TSH <0,005. Terapi yang paling
tepat pada kasus di atas:
A. Methimazole
B. Levotiroksin
C. PTU
D. Tiroidektomi
E. Karena hamil, cukup diberi propanolol saja
Referensi R. Djokomoeljanto, 2010. Kelenjar Tiroid,
Hipotiroidisme dan Hipertiroidisme. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi . Hal. 2008.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal dr. Devy Priyantini Hanafi


Kategori Soal Endokrin Page | 140
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kelainan hipotalamus dan hipofisis
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang laki-laki usia 30 tahun, ayah dari tiga anak, mengalami pembesaran payudara progresif
selama 6 bulan terakhir. Tidak ada riwayat obat-obatan sebelumnya. Dari hasil laboratorium
didapatkan LH dan testosteron rendah. Evaluasi lebih lanjut dari pasien ini yaitu :
A. Pengambilan sampel darah untuk SGOT dan serum alkali fosfatase dan kadar bilirubin
B. Pengukuran estradiol dan kadar human chorionic gonadotropin (hCG)
C. Urin 24 jam untuk pengukuran 17 ketosteroids
D. Analisis kariotipe untuk menyingkirkan sindrom Klinefelter
E. Biopsi payudara
Referensi Soewondo P. Tumor Hipofisis.
Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid II: hal 2442-2447

Pembuat Soal dr. Devy Priyantini Hanafi


Kategori Soal Endokrin
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kelaianan Tiroid dan Paratiroid
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang wanita 62 tahun datang ke poliklinik mengeluh rasa kelelahan dan lesu selama 6 bulan.
Dia juga mengeluhkan kulit kering dan kehilangan rambut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
bradikardi dengan nadi 52 x/ menit dengan tekanan darah normal dan didapatkan kulit kering
dan kasar, alopesia dan edema ringan pada ekstremitas bawah. Manakah dari berikut ini yang
paling mungkin sebagai diagnosis klinis dan tes skrining yang diperlukan?
A. Hipertiroidi: thyroid-stimulating hormone (TSH)
B. Hipertiroid : free T4
C. Hipotiroid: TSH
D. Hipotiroid: free T4
E. Hipotiroid: T3 dan T4
Referensi Rudijanto, Achmad. 2015. Hipotiroid. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid 2: hal 2448-
2453
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal dr. Reza


Kategori Soal Penyakit/kelainan Adrenal Page | 141
Lingkup Bahasan Dalam Standar Krisis Aderenal
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Laki-laki usia 33 tahun datang ke UGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 hari SMRS,
tidak ada gangguan makan dan minum, ada keluhan batuk hilang timbul sejak 1 bulan namun
tidak ada panas badan, pasien pernah berobat ke dokter klinik 1 minggu yang lalu dilakukan foto
thorax dengan gambaran miliary TB namun terapi OAT belum dimulai. Keadaran : somnolen
tekanan darah 70/40 mmHg , Nadi : 112 x/ menit, respirasi : 24 x / menit. suhu : 36,6. Kaku
kuduk tidak ada. Ronkhi tidak ada setelah dilakukan resusitasi Nacl 0,9 % 2000 cc tensi tidak
naik., kemudian diberikan norepinefrin tensi naik 90/50 akan tetapi 30 menit kemudia tensi turun
lagi. Hb: 11,3 Leukosit : 7800 Trombosit : 189.000 N : 127 K : 5,9 kreatinin : 1,2 GDS : 73.
Albumin : 2,5 Terapi apa selanjutnya yang paling tepat pada pasien ini : A.Epinefrin

B. Koloid
C. Dexamethasone IV
D. Hydrocortison IV
E. Koreksi Albumin.
Referensi Soebagijo adi, Agung Pranoto.Gangguan
Korteks Adrenal. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid II:hal 2486

Pembuat Soal dr. Reza Mahdi


Kategori Soal Endokrinologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Amenorea
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
1. Seorang wanita usia 29 tahun dengan skizofrenia tidak mengalami haid sejak 3 bulan
terakhir. Tes kehamilan (-). Pasien mendapatkan terapi risperidone 1x 1 mg sejak 6 bulan
yang lalau Hasil pemeriksaan apa yang ada harapkan pada kasus ini FSH rendah,
A. LH rendah, Prolaktin rendah
B. FSH tinggi, LH tinggi, Prolaktin rendah
A. FSH rendah, LH rendah, Prolaktin tinggi
B. FSH tinggi, LH tinggi, Prolaktin tinggi
C. FSH tinggi, LH rendah, Prolaktin rendah

Referensi Budi Wiweko Amenorea. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II:hal 2526
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Pembuat Soal dr.M. Reza Mahdi


Kategori Soal Endokrinologi Page | 142
Lingkup Bahasan Dalam Standar Diabetes Melitus
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Saudara dikonsulkan dari sejawat kardiologi seorang laki- laki 58 tahun karena nilai HbA1C 7,9
% GDP : 180mg/ dl GD2PP : 227 mg/dl . 2 bulan yang lalu pasien mengalami serangan
jantung dan telah dilakukan kateterisasi jantung dengan hasil 3 VD pasien disarankan untuk
CABG namun masih menolak. Pasien sudah menderita DM tipe 2 sejak 7 tahun SMRS
mendapatkan metformin 3 x 500 mg dan glibenkamid 1 x 5 mg namun tidak rutin kontrol.
Pasien saat ini mengeluhkan sesak nafas bila aktifitas ringan, dan sering terbangun pada malam
hari karena sesak nafas dan sering menggunakan oksigen di rumh. BB : 80 kg TB : 160 cm
.Pemeriksaan fisik : T : 90 /60 mmHg Nadi : 84 x / menit , respirasi : 24 x / menit. JVP : 5 + 3
cm. Edema ekstermitas pitting. Hasil Echo LVEF : 21%. eGFR : 75 ml/menit. Saat ini pasien
mendapatkan terapi spironolakton 1 x 25 mg, furosemid 1 x 40 mg, bisoprolol 1 x 2,5 mg,
Aspilet 1 x 81 mg dan CPG 1 x 75 mg. apa terapi hiperglikemi yang paling tepat pada pasien ini

A. Basal insulin dan Metformin


B. Basal insulin dan Pioglitazon
C. Basal insulin dan Acarbose
D. Pre Prandial insulin dan metformin
E. Pre Pradial insulin dan glibenkamid
Referensi Sidartawan Soegondo. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II hal 2330

Nama Peserta Helentina Hotmian Sinaga


Periode Ujian 36
Asal peserta FK Universitas Padjadjaran
Kategori Soal Endokrin
Lingkup bahasan dalam standar kompetensi Kelainan hipotalamus dan hipofisis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
SOAL
Seorang laki-laki usia 30 tahun, ayah dari tiga anak, mengalami pembesaran payudara progresif
selama 6 bulan terakhir. Tidak ada riwayat obat-obatan sebelumnya. Dari hasil laboratorium
didapatkan LH dan testosteron rendah. Evaluasi lebih lanjut dari pasien ini yaitu :
A. Pengambilan sampel darah untuk SGOT dan serum alkali fosfatase dan kadar bilirubin
B. Pengukuran estradiol dan kadar human chorionic gonadotropin (hCG)
C. Urin 24 jam untuk pengukuran 17 ketosteroids
D. Analisis kariotipe untuk menyingkirkan sindrom Klinefelter
E. Biopsi payudara
Jawaban : B

Referensi Soewondo P. Tumor Hipofisis. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II: hal 2442-
2447
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Helentina Hotmian Sinaga


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Padjadjaran Page | 143
Kategori Soal Endokrinologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Paratiroid
Kompetensi
Jenis soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita, usia 56 tahun dikonsulkan dari bagian neurologi dengan riwayat kejang 1
hari yang lalu, kejang seluruh tubuh terutama kaki dan tangan, demam -, sakit kepala -,
muntah -, luka pada daerah kaki dan tangan -, nafsu makan sebelumnya baik, penurunan berat
badan yang signifikan -, keringat malam -, batuk lama -.Riwayat penyakit dahulu : Riwayat
hipertensi + minum obat captopril 2x25 mg secara teratur, Riwayat operasi pengangkatan
kelenjar tiroid + kurang lebih 5 tahun yang lalu karena alasan kosmetik, hasil biopsy kesan
tumor jinak dan pasen sementara ini minum L-Tiroksin 1x 100mcg riwayat kejang sejak kecil
-. Pada PF = KU:sedang; Kesadaran:CM; TD 140/80; Nadi: 88 x/menit; RR:20 x/mnt; S: 36,3
C; eksopthalmus -,kaku kuduk -; tampak ke-4 ekstremitas kaku dan jari2 kedua tangan fleksi
pada sendi MCP dan ekstensi pada sendi PIP dan DIP. Hasil laboratorium sementara : Hb:
13,1; L: 8000; Trombosit: 168000; GDS: 114 mg/dL: Natrium: 145 ; K: 3,9; Clorida 98;
Ureum 30; Creatinin 0.9; pemeriksaan EKG dalam batas normal. Rencana pemeriksaan yang
paling tepat untuk menegakkan etiologi kejang adalah
a. Pemeriksaan FT4, TSHs, dan PTH.
b. Pemeriksaan FT4, PTH, Kalsium dan Albumin
c. Peneriksaan Magnesium
d. Pemeriksaan CT Scan Kepala dengan kontras
e. Pemeriksaan Electro Encephalo Graphy
(EEG) Jawaban : B
Referensi Rudijanto A. Hipotiroid. Dalam : Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF, editor. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II, edisi VI.
Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
FKUI; 2015: 2448-54.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Helentina Hotmian Sinaga


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Padjadjaran Page | 144
Kategori Soal Endokrinologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Amenore
Kompetensi
Jenis soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang perempuan berusia 34 tahun dikonsulkan oleh sejawat obstetric ginekologi dengan
keterangan diagnosis infertilitas primer. Pasien menikah 5 tahun yang lalu, tetapi sampai saat ini
belum pernah hamil . Sejak 1 tahun yang lalu , pola menstruasi pasien tidak teratur, kadang-
kadang sampai 3 bulan sekali. Sejak 6 bulan terakhir pasien sering mengeluh sakit kepala yang
hilang timbul dan sejak 3 bulan terakhir keluhan dirasakan makin memberat.
95. Dua prioritas utama pemeriksaan penunjang yang Saudara rencanakan untuk memastikan
diagnosis pada kasus di atas adalah:
a. USG tiroid dan kadar prolactin darah
b. MRI sela tursica dan kadar prolactin darah
c. Scan atau sidik tiroid serta kadar FT4 dan TSH d.
MRI kepala serta rasio estrogen dan progestron
e. CT Scan kepala dan pemeriksaan estrogen dan progesteron
Jawaban : B
Referensi Budi Wiweko. Amenore. Dalam : Setiati S, Alwi
I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B,
Syam AF, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid II, edisi VI. Jakarta : Departemen
Ilmu Penyakit Dalam. FKUI; 2015: 2524-33.

Nama Peserta Makiyatul Munawwaroh


Periode ujian 36
Asal FK FK UNS
Kategori soal Alergi Imunologi
LingkupBahasanDalam standar urtikaria dan angioedema
kompetensi
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang perempuan usia 29 tahun, datang berobat ke poliklinik Pasien mengeluh sering
timbul bentol-bentol dan kemerahan pada kulit yang disertai gatal-gatal setelah makan udang
atau kacang-kacangan. Pada bagian kakinya, tampak luka akibat garukan. Pasien berobat ke
dokter umum 2 hari yang lalu dan mendapatkan terapi metil prednisolon 2 x 4 mg, CTM 1 x 4
mg pada malam hari, teofilin 1 x 300 mg, dan salep hidrokortison. Pasien sering bersin-bersin
jika sedang menyapu dan membersihkan rumah kadang-kadang nafas terasa sempit sehingga
menimbulkan bunyi mengi. Pasien rutin kontrol ke poliklinik dan mendapatkan inhaler
kombinasi kortikosteroid dan long acting beta agonis.
Patogenesis yang mendasari gejala tersebut di atas yang benar di bawah ini?
a. “tertangkapnya” antigen pada reseptor IgE yang saling berhubungan dan menempel pada sel
plasma atau basofil
b. Inaktivasi sel mast/basofil dengan mengeluarkan berbagai macam
mediator c. Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe 2 d. Merupakan reaksi
hipersensitivitas tipe 1
e. Sebagian diantaranya merupakan reaksi autoantibodi dari kelas IgG yang tidak memiliki sifat
sebagai anti IgE

Jawab :D

Referensi Ari Baskoro, urtikaria dan angioedema, Buku Ajar


ilmu Penyakit Dalam Ed VI hal 497
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Makiyatul Munawwaroh


Periode ujian 36
Asal FK FK UNS Page | 145
Kategori soal Alergi Imunologi
LingkupBahasanDalam standar urtikaria dan angioedema
kompetensi
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang Laki-laki usia 37 tahun, bekerja sebagai sopir truk, datang berobat ke poliklinik Pasien
mengeluh sering timbul bentol-bentol dan kemerahan pada kulit yang disertai gatal-gatal setelah
makan udang atau kacang-kacangan. Pada bagian kakinya, tampak luka akibat garukan. Pasien
berobat ke dokter umum 2 hari yang lalu dan mendapatkan terapi metil prednisolon 3 x 8 mg,
CTM 1 x 4 mg pada malam hari, dan salep hidrokortison. Pasien mengeluh masih gatal-gatal dan
mengantuk saat menyetir di malam hari sehingga pasien tidak bekerja selama 3 hari terakhir.
Berat badan pasien = 80 kg, Tatalaksana apa yang tepat pada pasien tersebut?
a. cetirizin 10 mg dan doksepin 3x10mg
b. cetirizin dan metylprednisolon 3x8 mg
c. Loratadin dan doksepin 1x10 mg malam
d. Loratadin dan metylprednisolon 60 mg per hari selama 3-5 hari
e. Loratadin dan metylprednisolon 3x 8 mg selama 3-5
hari Jawab : D

Referensi Ari Baskoro, urtikaria dan angioedema, Buku Ajar


ilmu Penyakit Dalam Ed VI hal 502-503

Nama Peserta Makiyatul Munawwaroh


Periode ujian 36
Asal FK FK UNS
Kategori soal Alergi Imunologi
LingkupBahasanDalam standar Asma Akibat Kerja
kompetensi
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 24 tahun bekerja sebagai pembuat roti datang ke poliklinik dengan keluh
sesak napas disertai mengi, batuk , mata gatal saat sedang bekerja. Pasien baru saja mulai bekerja
setelah lulus sekolah. Pasien tidak merokok dan tidak memiliki riwayat asma sebelumnya, tetapi
sering mengeluh gatal bila makan makanan laut. Keluhan sesak ini memburuk pada hari kerja
dan membaik pada hari libur. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, tidak ada
wheezing. Apakah Diagnosis pasien tersebut ?
a. Baker Asma
b. Pneumonitis hipersensitif
c. Eosinophilic bronchitis
d. Iritant induced asthma
e. Pneumoconicosis
Jawab : A
Referensi Teguh H.Karjadi, Asma Akibat Kerja, Buku Ajar
ilmu Penyakit Dalam Ed VI hal 489
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ova Rachmawati


Periode ujian 36
Asal FK FK UNS Page | 146
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam standar Asma Akibat Kerja
kompetensi
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang perempuan usia 21 tahun bekerja sebagai karyawan pabrik tembakau datang
ke poliklinik dengan keluh sesak napas disertai mengi, batuk , mata gatal saat sedang
bekerja. Pasien baru saja mulai bekerja setelah lulus sekolah. Pasien tidak merokok
dan tidak memiliki riwayat asma sebelumnya, tetapi sering mengeluh gatal bila makan
makanan laut. Keluhan sesak ini memburuk pada hari kerja dan membaik pada hari
libur. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, tidak ada wheezing.
Tatalaksana dari masalah pasien tersebut di atas
a. Pemindahan tempat kerja tidak berpengaruh pada tatalaksana pasien tersebut
b. Teofilin dan antihistamin
c. Antihistamin dan kortikosteroid
d. Beta agonis dan antihistamin
e. Beta agonis dan Kortikosteroid

Jawab : E

Referensi Teguh H.Karjadi, Asma Akibat Kerja, Buku Ajar


ilmu Penyakit Dalam Ed VI hal 492

Nama Peserta Ova Rachmawati


Periode ujian 36
Asal FK FK UNS
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam standar Vaskulitis
kompetensi
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosa
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
2. Seorang perempuan usia 34. tahun bekerja sebagai karyawan rumah makan Cina
datang ke poliklinik dengan keluhan panas yang tidak terlalu tinggi sejak 1 bulan
terakhir, pasien sering merasa kelelahan dan berat badannya menurun sejak 2 bulan
terakhir. Pasien juga mengeluh nyeri otot dan nyeri sendi yang menetap sejak 2 bulan
terakhir dan pusing terus-menerus, beberapa kali pasien jatuh pingsan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 160/90 mmHg, pulsasi arteri brakialis kiri
melemah dengan perbedaan tekanan darah sistolik 15 mmHg antara engan kanan an
lengan kiri. Pada pemeriksaan angiografi didapatkan penyempitan pada aorta.
Diagnosis pasien ini adalah :
a. Poliarteritis Nodosa
b. Arteritis Takayasu
c. Penyakit Kawasaki
d. Granulomatosa Wagener
e. Sindrom Churg Straus
Jawab : D

Referensi Nanang Sukmana, Vaskulitis, Buku Ajar ilmu


Penyakit Dalam Ed VI hal 521
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ova Rachmawati


Periode ujian 36
Asal FK FK UNS Page | 147
Kategori soal Alergi Imunologi
LingkupBahasanDalam standar Hipersensitivitas (syok anafilaktik)
kompetensi
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosa
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
3. Seorang laki-laki berusia 52 tahun sedang membersihkan kebun ketika tiba-tiba
merasa seperti ada yang menusuk di lengan kanan. Tidak lama kemudian tempat
tusukan menjadi berwarna merah, timbul urtikaria di seluruh badan, suara menjadi
serak. Pasien segera dilarikan ke rumah sakit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran apatis, tekanan darah 80/60 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, isi kurang,
frekuensi napas 32 x/menit, akral dingin. Mengi didapatkan di seluruh lapangan paru.

Ketika pasien ini datang ke ruang gawat darurat, terapi yang harus langsung diberikan
adalah:
a. Adrenalin 0.3 1:10000 sub cutan
b. Adrenalin 0.3 1:1000 intramuskular
c. injeksi difenhidramin
d. Deksametason 5 mg intravena
e. Deksametason 5 mg intravena, dilanjutkan dengan pemberian injeksi adrenalin
Adrenalin 0.3 1:1000 intravena
Jawab : B

Referensi Iris R, Renjatan Anafilaktik, Buku Ajar ilmu


Penyakit Dalam Ed VI hal 4130

Nama Peserta Yusuf Adi Gunawan


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNS
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Autoimun
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan berusia 30 tahun, diketahui menderita lupus sejak 10 bulan yang lalu.
Pada awal didiagnosis lupus, terdapat keluhan nyeri sendi, rambut rontok dan kaki bengkak.
Selama 2 bulan terakhir, kondisi pasien membaik. Obat-obatan terakhir yang dikonsumsi
pasien yaitu metilprednisolon 8 mg per hari, mycophenolate mofetil 2x500 mg, captopril
2x12,5 mg, dan suplemen vitamin D. Patogenesis dari gangguan sistem imun yang terjadi
pada pasien adalah .....

A. Bantuan sel T yang berlebihan terhadap sel B sehingga terjadi pembentukkan autoantibodi
B. Inhibisi sel T yang berlebihan terhadap sel B sehingga terjadi pembentukkan autoantibodi
C. Bantuan sel B yang berlebihan terhadap sel T sehingga terjadi pembentukkan autoantibodi
D. Inhibisi sel B yang berlebihan terhadap sel T sehingga terjadi pembentukkan autoantibodi
E. Sel T membentuk autoantibodi
a. Jawaban: A
Referensi I Nyoman Suarjana. Imunopatogenesis Lupus Eritematosus Sistemik. In: Setiati
S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku
ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. 6th ed.Jakarta: Interna Publishing;
2014.p.3331-3345.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Yusuf Adi Gunawan


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNS Page | 148
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Vaksinasi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang pria usia 42 tahun, warga Negara Indonesia yang sudah 15 tahun bekerja di Amerika
Serikat datang ke poliklinik Penyakit dalam untuk berkonsultasi tentang vaksinasi. Dia baru
saja pulang ke Indonesia dan akan berlibur ke Solo ingin menikmati wisata kuliner Indonesia.
Vaksinasi terakhir saat akan berangkat ke Amerika Serikat. Apakah vaksinasi yang dianjurkan
pada kasus ini?
A. Vaksin Hepatitis A, tifoid, rabies dan influenza
B. Vaksin influenza, tifoid , yellow fever dan pneumokokkus,
C. Vaksin Yellow Fever, Japanese B ensefalitis, influenza dan meningokok
D. Vaksin HPV, influenza dan rabies,hepatitis A
E. Vaksin MMR, Hepatitis B, tifoid dan Influenza
Jawaban A

Referensi Erwanto B. Imunisasi Dewasa. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid III. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.951- 57.

Nama Peserta Yusuf Adi Gunawan


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNS
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Imunodefisiensi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Wanita 29 tahun datang untuk berkonsultasi tentang HIV. 3 bulan yang lalu, suami pasien
meninggal karena AIDS dan infeksi otak. Saat ini pasien sedang hamil 36 minggu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal. Jantung dan paru tidak
ditemukan kelainan. Hasil pemeriksaan anti HIV didapatkan hasil reaktif 3 kali. Bagaimana
tatalaksana selanjutnya pada pasien ini?
A. Diberikan ARV bila CD4 <200/ul
B. Diberikan Cotrimoxazole 2 minggu, kemudian ARV
C. Diberikan ARV setelah persalinan
D. Diberikan ARV tanpa menunggu CD4
E. Diberikan ARV bila CD4 <350/ ul

Jawab : D

Referensi Djoerban Z, Djauzi S.HIV/AIDS Di Indonesia. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam
Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.887-896.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Erny Kumalasari


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Sebelas Maret Page | 149
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Alergi Makanan
Standar Kompetensi
Jenis soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Seorang perempuan usia 35 tahun datang berobat ke poli penyakit dalam dengan keluhan
bentol bentol di kulitnya, disertai dengan kemerahan, gatal. Gatal dirasakan mengganggu kerja
pasien, gatal dan bentol biasanya menghilang dalam 1 hari. Sebelumnya pasien makan kerang.
Selain keluhan di kulit, pasien juga ada diare, mual muntah dan nyeri perut.
Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan pada pasien ini
a. Tes skin prick
b. Tes Provokasi
c. Oral food challenge
d. Biopsi
e. Laboratorium darah
Jawaban : C

Referensi Rengganis I, Yunihasuti E. Alergi Makanan. In : Setiati S,


AlwiI, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam
th
AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. 6 ed.
Jakarta: Interna Publising; 2014.p.508-512.

Nama Peserta Erny Kumalasari


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Sebelas Maret
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Asma Akibat Kerja
Standar Kompetensi
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat kompetensi 4A
Soal

Seorang laki laki usia 39 tahun datang dengan ke IGD dengan keluhan sesak napas, batuk
batuk, mengi, dan disertai dengan mata gatal. Pasien baru saja bekerja di pabrik detergen,
kemudian timbul serangan sesak kemudian pasien dibawa ke IGD RS. Keluhan ini sering
dirasakan bila pasien bekerja dan berkurang bila hari libur.
Pemeriksaan awal selanjutnya yang paling tepat pada pasien ini adalah :
a. Spirometri sebelum dan sesudah kerja
b. Tes provokasi
c. Tes kulit
d. Tes serologi
e. Biopsi
Jawaban : A

Referensi Karjadi TH. Asma akibat kerja. In : Setiati S, Alwi I,


Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF,
th
editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. 6 ed.
Jakarta: Interna Publising; 2014.p.489-494
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Erny Kumalasari


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Sebelas Maret Page | 150
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Reaksi Alergi
Standar Kompetensi
Jenis soal / Kompetensi Tatalaksana
pertanyaan
Tingkat kompetensi 4A
Soal
Seorang laki laki usia 25 tahun datang dengan keluhan hidung buntu, keluar sekret
purulent, disertai rasa sakit di muka dan pipi. Pasien juga mengeluh pusing, dan penciuman
berkurang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan polip hidung. Keluhan ini sudah dirasakan
lebih dari 8 hari. Pilihan antibiotik yang tepat pada pasien ini adalah :
a. Azitromisin
b. Sefuroksim
c. Ciprofloksasin
d. Ceftasidim
e. Kotrimoksasol
Jawaban : A
Referensi Sundaru H, Winulyo EB. Rinosinusitis Alergi. In : Setiati
S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B,
Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I.
th
6 ed. Jakarta: Interna Publising; 2014.p.504-507

KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM


PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)
Nama Peserta Anindita Rachmawati
Periode Ujian 36
Asal FK UNS
Kategori Soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi HIV - IRIS
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Komplikasi
Tingkat Kompetensi 4A
Seorang laki – laki usia 40 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan panas badan lebih
dari 2 minggu, nyeri pada kelenjar getah bening dan nyeri pada perut kuadran kanan atas.
Pasien tersebut dilaporkan penurunan berat badan yang progresif dan lemas sejak 1 tahun.
Pada pemeriksaan ditemukan adanya panas badan dan hilangnya massa otot serta adanya
oral trush. Ditemukan adanya perbesaran kelenjar getah bening anterior servikal < 1cm dan
hepatomegaly. Pasien didiagnosis dengan AIDS dengan total limfosit CD4+ = 12/ μL dan
HIV RNA = 650,000 kopi/mL. Kultur darah ditemukan Mycobacterium avium. Kemudian
pasien diterapi dengan rifabutin dan klaritomisisn, dan dapson untuk profilaksis
Pneumocystis, dan dipulangkan 2 minggu kemudian setelah demam turun. Kemudian
pasien control ke Poli VCT 4 minggu kemudian dan dimulai terapi dengan tenofovir,
emtricutabine dan efampirenz. Dua minggu kemudian pasien datrang ke poliklinik dengan
demam, nyeri leher, dan nyeri perut. Temperature pasien 39.2°C dan detak jantung
110x/menit, tekanan darah 110/60 mmHg, saturasi pasien normal. Kelenjar getah bening
pasien menjadi 2 cm, dan perabaannya nyeri, terlihat mengalir keluar berwarna kuning, dan
hasil pemeriksaan pus tersebut BTA positif. Hepar teraba nyeri.
Apa kemungkinan penjelasan dari kondisi di atas ?
A. Cryptococcal meningitis
B. Kegagalan terapi HIV
C. Immune reconstitution syndrome karena Mycobacterium
avium
D. Sarcoma Kaposi
E. Kegagalan terapi Mycobacterium avium karena resistensi obat
th
Referensi Harrison’s 19 ed, AIDS and Related
Disorders, hal 1261
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM


PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)
Nama Peserta Anindita Rachmawati Page | 151
Periode Ujian 36
Asal FK UNS
Kategori Soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Rhinosinusitis Alergi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Seorang laki – laki, usia 23 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada daerah muka, disertai
dengan hidung tersumbat dan panas badan sejak 8 hari yang lalu. Riwayat sebelumnya
pasien bila pagi hari sering bersin – bersin dan telah diobati dengan nafazolin, dan biasanya
keluhan akan membaik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD : 120/70 mmHg, denyut
nadi : 92 x/menit, frekuensi nafas : 20 x/menit, suhu tubuh : 37.8°C
Berikut ini yang benar mengenai kasus di atas adalah :
a. Pada stadium akut selalu sembuh sempurna setelah pengobatan efektif
b. Pemberian antibiotik pilihan utamanya adalah siprofloksasin
c. Sekret purulen di rongga hidung disertai telinga yang sakit adalah faktor mayor
d. MRI hanya dianjurkan bilamana dicurigai penyebabnya adalah tumor atau
jamur
e. Bila dicurigai adanya imunodefisiensi kongenital dapat dilakukan pemeriksaan IgE,
IgM dan IgG
Referensi PAPDI, Rhinosinusitis Alergi, Hal 504

KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM


PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PAPDI)
Nama Peserta Anindita Rachmawati
Periode Ujian 36
Asal FK UNS
Kategori Soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan Laboratorium
Tingkat Kompetensi 4A
Seorang wanita 60 tahun, dengan DM tipe 2 memerlukan terapi insulin, setelah terapi
insulin dimulai, timbul eritema lokal, pembengkakan dan gatal di tempat suntikan yang
multipel. Meskipun diberi terapi antihistamin, suntikan insulin berikutnya menyebabkan
timbulnya urtikaria dan angioedema yang menyeluruh. Mekanisme patogenik yang terkait
dengan penyakit di atas adalah:
a. Antibodi IgE anti reseptor insulin
b. Antibodi IgE anti insulin
c. Antibodi IgA anti insulin dalam kompleks imun yang beredar
d. Sitotoksisitas sel-T
e. Antibodi IgG anti-insulin
Referensi PAPDI, Prosedur Diagnostik Penyakit
Alergi, Hal 475
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta Kun Salimah


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Page | 152
Kategori Soal Alergi immunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standard Asma di tempat kerja
Kompetensi

Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan


Tingkat Kompetensi 4a
Soal

Seorang laki – laki berusia 27 tahun bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit sejak 1
tahun yang lalu, dan baru saja di mutasi kebagian ruang operasi 1 bulan ini, datang ke
poliklinik spesialis penyakit dalam dengan keluhan sering sesak nafas,batuk dan mengi dan
kedua tangan kemerahan dan gatal. Pasien mengeluhkan keluhan memberat saat dia sering
memakai sarung tangan ( handscoon ). dan saat pasien libur keluhan berkurang tanpa obat.,
tanda vital T : 120/80 RR : 20 x/’, Nadi : 88 x/’, pemeriksaan paru dalam batas normal.
1. berikut ini adalah rekomendasi yang dapat dokter berikan :
a) menyarankan pasien untuk melakukan tes kulit untuk mengetahui alergen
b) menganjurkan keluar dari pekerjaannya
c) menganjurkan evaluasi fungsi paru secara berkala pada pekerja yang sudah
menderita asma akibat kerja setelah memastikan jenis allergen
d) memberikan obat kortikosteroid oral
e) menganjurkan pemakaian nebuliser di tempat kerja.

Referensi Teguh H Kariadi, 2014. Asma akibat kerja. Buku ajar


Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid I : hal 489-493

Nama peserta Kun Salimah


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
Kategori Soal Alergi immunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standard SLE
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang wanita 34 tahun, hamil 6 bulan dengan riwayat lupus sejak 3
tahun terakhir. Pasien mengaku menghentikan sendiri pengobatan sejak 2
tahun yang lalu karena tidak ada keluhan. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan alopesia, ruam malar, stomatitis serta tanda kehamilan sesuai
umur kehamilan. Lain –lain dalam batas normal. Pemeriksaan yang anda
usulkan untuk mendeteksi kemungkinan efek lupus terhadap janin adalah
a )Anti DsDNA
b) Anti Sm
c) Anti Ro/La
d). Scl-70
e). ANA tes
Referensi Laniyati Hamijoyo, 2014. Auto Antibodi pada Lupus
eritematosus. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
6. Jilid I : hal 3348 -3349
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta Kun Salimah


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Page | 153
Kategori Soal Alergi immunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standard Alergi obat
Kompetensi (tes provokasi )
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan -
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang wanita 50 tahun dirawat di rumah sakit karena demam 2 minggu. Pasien sudah pernah
operasi MVR ( mitral valve replacement ) 5 tahun yang lalu. PAsien ada riwayat alergi penisilin
yang diketahui dari adanya kemerahan beberapa menit setelah mendapat injeksi penisilin. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan murmur sistolik dan diastolik di area mitral. Ekokardiografi
transtorakal didapatkan vegetasi pada katup mitral. Dari kultur darah didapatkan hasil penisilin
sensitive streptococcus viridans.
Berdasarkan riwayat pasien yang alergi penisilin, sebaiknya langkah apa yang harus dilakukan?
a). Berikan vankomisin
b). Berikan cephalosporin
c). Berikan betalaktam yang lain seperti meropenem.
d). Sebelum memberikan antibiotik sebaiknya dilakukan uji kulit penisilin
e) Sebelum memberikan antibiotik sebaiknya dilakukan uji provokasi penisilin tanpa melihat
hasil uji kulit penisilin
Jawaban : D
Referensi Samsurizal Jauzi , 2014. Alergi obat.. Buku ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid I : hal 514-517

Nama peserta Kiki Maharani


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
Kategori Soal Alergi immunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standard vaskulitis
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang perempuan usia 35 tahun, datang berobat ke poliklinik Pasien mengeluh sering
berkunang-kunang yang hilang timbul seperti orang akan pingsan, lelah dan rasa pegal serta
nyeri sendi diseluruh badan kadang-kadang disertai dengan demam, terkadang terdapat nyeri
dada. Tidak disertai dengan mual, muntah menggigil, selain itu berat badannya turun 5 kg
dalam satu bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah
145/90 mmhg; frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 24x/menit; suhu 37,6◦ C. Pemeriksaan
EKG tidak diketemukan kelainan. Berdasarkan klinis diatas, diagnosa yang tepat pada pasien
tersebut adalah:
a.). Sindrom Churg-Strauss
b) . Poliateritis Nodusa Toksik
c) Artreitis takayatsu
d) Granulomatosa Wagener
e) Penyakit Kawasaki
Jawaban : C

Referensi Nanang Sukmana, 2014. Vaskulitis. Buku ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid I : hal 519-524
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta Kiki Maharani


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Page | 154
Kategori Soal Alergi immunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standard Penyakit kompleks imun
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang lali-laki 42 tahun, bekerja sebagai petani. Pasien datang ke IGD karena sesak nafas
disertai batuk berdahak berwarna kuning kental, tidak disertai darah, selain itu pasien juga
mengeluhkan nyeri dada yang hilang timbul dan mudal lelah. Pasien sering merasakan sakit
kepala, nyeri sendi kaki dan sendi otot, serta demam. Riwayat asma dalam keluarga
disangkal.pemeriksaan fisik tekanan darah 110/80 mmHg; frekuensi pernafasan 26x/menit;
denyut nadi 98x/menit, suhu 37,9ºC. Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah:
a) farmer’s lung disease
b) bagasossis disease
c) cheese washer’s disease
d) Pigeon breeder’s disease
e) Thatched roof worker’s disease
Jawaban : A
Referensi Eddy Mart Salim, Nanang Sukmana 2014. Penyakit
kompleks imun. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
6. Jilid I : hal 525-531

Nama peserta Kiki Maharani


Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
Kategori Soal Alergi immunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standard Alergi obat
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4a
Soal

Seorang laki-laki berusia 42 tahun yang menderita penyakit jantung koroner, tiba-tiba seperti
digigit serangga saat berkebun. Tidak lama kemudian muncul ruam kemerahan dan bentol-bentol
diseluruh tubuhnya. Sesak nafas, pusing dan suara menjadi serak. Saat itu pasien langsung
dilarikan ke IGD terdekat. Pada saat di IGD pasien muntah-muntah dan tensi 80/50,; frekuensi
nadi 125x/menit, frekuensi napas 30x/menit, suhu 36,2◦C. Pasien mempunyai riwayat asma
dalam keluarganya. Masalah yang mungkin terjadi pada pasien tersebut adalah:
a) serangan asma bronkhial akut
b) infark miokard akut dengan syock kardiogenik
c) reaksi hipersensitivitas tipe I
d) reaksi hipersensitivitas tipe IV
e) reaksi anafilakis
Referensi Samsuridjal Djauzi, Heru Sundaru, Dina
Mahdi,Nanang Sukmana, 2014. Alergi obat. Buku ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid I : hal 513-518
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Isa Akbar Brawijaya


Periode Ujian 36
Asal FK FK UNS Page | 155
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Asma
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 70 tahun datang dengan keluhan sesak, dirasakan terus-menerus sejak 2 hari
yang lalu, disertai mengi, batuk berdahak warna putih. Pasien memiliki riwayat asma sejak
usia 10 tahun. Pasien tinggal bersama anaknya yang merokok dirumah sejak 30 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik, didapatkan barrel chest, sela iga melebar, wheezing di sepertiga tengah
kanan dan kiri. Pemeriksaan penunjang rontgen thorak didapatkan kesan emfisematous lung,
diafragma mendatar dan hasil spirometri FEV1 50%, FVC 65%. Pasien biasa menggunakan
obat rutin salbutamol dan fenoterol inhaler. Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
a. Serangan asma
b. PPOK eksaserbasi
c. Bronkopneumonia
d. Sindroma obstruksi paska tuberculosis
e. Astma COPD overlap syndrome
Jawaban : A
Referensi Heru S, Sukamto. Asma Bronkial. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata
M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. 6th
ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.p.478- 88

Nama Peserta Isa Akbar Brawijaya


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNS
Kategori soal AlergiImunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Prosedur Diagnostik Penyakit Alergi (Tes
Kompetensi Provokasi)
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki usia 36 tahun datang berobat kepoliklinik dengan keluhan sering bersin-bersin
dan keluar ingus berwarna bening jernih serta hidung terasa gatal terus-menerus. kadang-
kadang bila gejala memberat, timbul sesak. Pasien sudah pernah menjalani tes tusuk kulit tetapi
hasilnya negatif. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, mukosa hidung tampak
kemerahan. Langkah selanjutnya untuk mengetahui penyebab alergi pada pasien tersebut
adalah...

A. Spirometri
B. Tes tempel
C. Serum IgE total
D. Tes provokasi nasal
E. Tes inhalasi histamin

Jawaban: D
Referensi Azhar Tanjung, Evy Yunihastuti. Prosedur Diagnostik Penyakit Alergi. In:
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors.
Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
p.473-7
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM

Yunihastuti E. Vaksinasi pada kelompok khusus. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo


AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit
dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.p.958-962

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA


KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NamaPeserta Isa Akbar Brawijaya


PeriodeUjian 36
Asal FK FK UNS Page | 156
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Imunisasi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita usia 36 tahun datang berobat ke poliklinik untuk pemeriksaan kehamilannya
dan meminta untuk divaksinasi. Pasien rutin kontrol ke poliklinik karena penyakit asmanya.
Pasien sedang hamil 30 minggu anak ke-duanya. Pemeriksaan fisik didapatkan sensorium
0
compos mentis, TD 120/70 mmHg, RR 20x/menit, suhu 36,5 C, tidak ditemukan ronkhi dan
wheezing. Vaksin yang direkomendasikan pada pasien ini adalah :
A. Vaksin MMR, varisela, yellow fever
B. Vaksin influenza, tetanus toksoid, hepatitis B
C. Vaksin MMR, tetanus toksoid, hepatitis B
D. Vaksin influenza, tetanus toksoid, yellow fever
E. Vaksin influenza, tetanus toksoid, hepatitis B, varisella
Jawaban : B
Referensi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM
INDONESIA ( PAPDI)
Nama peserta Ivan Sangadji
Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
Kategori Soal Alergi immunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standard Alergi makanan
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4a
Soal

Seorang perempuan usia 29 tahun, datang berobat ke poliklinik Pasien mengeluh sering timbul
bentol-bentol dan kemerahan pada kulit yang disertai gatal-gatal setelah makan kacang tanah.
Pasien juga sering bersin-bersin jika sedang menyapu dan membersihkan rumah kadang-kadang
nafas terasa sempit sehingga menimbulkan bunyi mengi. Protein alergen penyebab alergi pada
pasien tersebut adalah:
a.). Ovalbumin
b) . Kasein
c) Ara h1
d) Whey
e) Ghad c1

Referensi Iris Rengganis, Evy Yunihastuti 2014. Alergi


makanan. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
Jilid I : hal 508-512
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM


PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
( PAPDI) Page | 157
Nama peserta Ivan Sangadji
Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
Kategori Soal Alergi immunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standard Pemeriksaan prick test
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang wanita berusia 28 tahun , datang ke poliklinik spesialis penyakit dalam dengan
keluhan sering pilek-pilek, dan gatal-gatal bila makan di tempat kerja. Keluhan dirasakan sejak
2 tahun lalu dan hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bercak eritematous pada
ekstremitas. Dari pemeriksaan awal, pasien direncanakan akan menjalani prick test, 2. berikut
ini adalah persiapan yang harus dilakukan pasien ,
a) antihistamin generasi pertama harus dihindari minimal 24 jam sebelum tes
b) Obat antidepresan trisiklik harus dihindari minimal 72 jam sebelum tes
c) Pemakaian kortikosteroid sistemik jangka singkat dosis rendah dihentikan 3 hari,
d) antihistamin generasi kedua harus dihentikan minimal dua minggu sebelumnya
e) kortikosteroid topikal cukup dihentikan 3 hari menjelang tes
Referensi Azhar Tanjung, EvY Yunihastuti, 2014. Prosedur
Diagnostik Penyakit Alergi. Buku ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid I : hal 473-477

KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM


PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM
INDONESIA ( PAPDI)
Nama peserta Ivan Sangadji
Periode Ujian 36
Asal FK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
Kategori Soal Alergi immunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standard Diagnosa
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang laki-laki berusia 28 tahun Sejak 10 hari mengeluh sering batuk pilek, hidung terasa
buntu dengan sektret yang purulen. Pada pemeriksaan fisik adanya nyeri tekan daerah wajah.
Pasien mengatakan keluhan sudah berulang 4 kali dalam 1 tahun terakhir. Pemeriksaan foto
polos sinus paranasal dijumpai adanya perselubungan dan penebalan mukosa sinus >6 mm.
Tanda vital : T : 120/80 N : 92 x/’ , RR : 20 x/’, S: 37. Berdasarkan gejala dan tanda, diagnosa
Rinosinusitis pasien tersebut adalah:
a) Akut
b) kronik
c) Akut rekuren
d) Eksaserbasi akut pada kronik
e) Subakut
Referensi Heru sundaru, Erwanto BW, 2014. Rinosinusitis
alergi. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid
I : hal 504-506
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Levy Christian Suoth


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 158
Kategori Soal Psikosomatis
LingkupBahasanDalam Standar Ketidakseimbangan Saraf Otonom
Kompetensi Vegetatif
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang pasien laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan sejak 6 bulan terakhir terasa lemah
dan letih setelah kehilangan pekerjaan akibat pengurangan jumlah karyawan. Ibu pasien
melihat saat ini pasien merasakan sering gelisah, berdebar-debar, lekas marah. Pada
o
pemeriksaan fisik TD 110/70 Nadi 74x/menit, suhu 36 C, respirasi 18x/menit, IMT 16.8.
Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik. Kondisi ketidakseimbangan vegetatif yang
ditemukan adalah:
A. Hipertoni Simpatis
B. Hipotoni Simpatis
C. Ataksi Vegetatif
D. Amfotoni
E. Hipertoni Parasimpatik
Sumber: S.Budihalim, D.Sukatman,
Referensi E.Mudjaddid. Ketidakseimbangan
Vegetatif. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam 2014 Bab 39.hal 3574-3577.

Nama Peserta Levy Christian Suoth


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar Ketidakseimbangan Saraf Otonom
Kompetensi Vegetatif
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang perempuan 42 tahun seorang karyawan bank datang dengan keluhan sering buang
air besar encer sejak 2 bulan terakhir. Hal ini dialami pasien setelah ditegur oleh atasannya
karena masalah pekerjaan. Awalnya pasien setiap ditegur oleh atasannya sering merasa
berkeringat dingin, dada berdebar-debar, sakit kepala, pandangan kabur dan sulit tidur,
namun sejak 2 bulan terakhir setiap kali ditegur atasannya pasien buang air besar encer dan
hal ini sangat menggangu. Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Kondisi
ketidakseimbangan vegetatif yang ditemukan adalah:
A. Hipertoni Simpatis
B. Hipotoni Simpatis
C. Ataksi Vegetatif
D. Amfotoni
E. Hipertoni Parasimpatik
Sumber: S.Budihalim, D.Sukatman,
Referensi E.Mudjaddid. Ketidakseimbangan
Vegetatif. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam 2014 Bab 39.hal 3574-3577.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Levy Christian Suoth


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 159
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Ketidakseimbangan Saraf Otonom Vegetatif
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang pasien wanita 25 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sering berdebar,
pusing, disertai rasa tidak enak di ulu hati. Pasien juga mengeluh kadang terjadi tremor dan
gelisah. Hal tersebut sudah terjadi sejak 1 bulan terakhir, pasien diketahui memiliki trauma
psikis dan konflik dalam kehidupan sehari-hari. Pasien sudah beberapa kali datang ke dokter
spesialis dan dilakukan pemeriksaan laboratorium, EKG dan penunjang lainnya hasil tidak
ditemukan kelainan. Kumpulan gejala dan keluhan subjektif yang dialami pasien dapat
digolongkan sebagai:
A. Gangguan hormonal
B. Depresi
C. Ansietas
D. Ketidakseimbangan vegetatif
E. Gangguan kepribadian
Sumber : Budihalim S,Sukatman D,
Mudjaddid E. Ketidakseimbangan Vegetatif
Referensi Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi
6.Jakarta: Pusat penerbit Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI;2014: 3574-7.

Nama Peserta Ascer Barung


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi
Kategori Soal Psikosomatik – Gangguan Panik
Lingkup Bahasan Dalam Standar 4A
Kompetensi
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Laki – laki 45 tahun, pekerjaan wiraswasta, mengeluh sering merasa lemas sejak 5 bulan yang
lalu. Sejak saat itu pasien sering berkeringat, gelisah, dan tidak sanggup menyelesaikan
pekerjaan rutin di kantor. Keluhan ini dirasakan tiba – tiba, lamanya mencapai 1 – 2 jam.
Keluhan bersifat hilang timbul dan pasien merasa nyaman bila diluar serangan, namun dalam 2
minggu terakhir keluhan menjadi lebih sering. Pasien sering merasa gelisah dan sedih tetapi
tidak tahu apa penyebabnya. Terkadang pasien menangis sendiri tanpa penyebab yang jelas.
Perasaan pasien tidak menentu. Pasien mengaku sulit mengawali tidur karena gelisah, tidak
ingin bunuh diri tapi takut keluhan ini membawa kematian. Selama ini pasien teratur minum
obat anti hipertensi yang dialaminya sejak 4 tahun yang lalu. Saat general check-up didapatkan
penurunan fungsi ginjal ringan. 20 tahun yang lalu pasien pernah didiagnosis sakit liver namun
menolak diperiksa lanjut. Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah
A. Gangguan Depresi
B. Fobia
C. Gangguan Obsesif-Kompulsif
D. Gangguan Cemas Menyeluruh
E. Gangguan Panik
Referensi E.Mudjaddid, S. Budi Halim, D.
Sukatman. 2014. Psikofarmaka dan
Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III hal.3578-3580.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ascer Barung


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017 Page | 160
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi
Kategori Soal Psikosomatik – Gangguan Panik
Lingkup Bahasan Dalam Standar 4A
Kompetensi
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Laki – laki 45 tahun, pekerjaan wiraswasta, mengeluh sering merasa lemas sejak 5 bulan yang
lalu. Sejak saat itu pasien sering berkeringat, gelisah, dan tidak sanggup menyelesaikan
pekerjaan rutin di kantor. Keluhan ini dirasakan tiba – tiba, lamanya mencapai 1 – 2 jam.
Keluhan bersifat hilang timbul dan pasien merasa nyaman bila diluar serangan, namun dalam 2
minggu terakhir keluhan menjadi lebih sering. Pasien sering merasa gelisah dan sedih tetapi
tidak tahu apa penyebabnya. Terkadang pasien menangis sendiri tanpa penyebab yang jelas.
Perasaan pasien tidak menentu. Pasien mengaku sulit mengawali tidur karena gelisah, tidak
ingin bunuh diri tapi takut keluhan ini membawa kematian. Selama ini pasien teratur minum
obat anti hipertensi yang dialaminya sejak 4 tahun yang lalu. Saat general check-up didapatkan
penurunan fungsi ginjal ringan. 20 tahun yang lalu pasien pernah didiagnosis sakit liver namun
menolak diperiksa lanjut. Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini adalah
A. Psikoterapi
B. Psikoterapi, Alprazolam
C. Psikoterapi, Buspiron
D. Alprazolam
E. Buspiron
Referensi E.Mudjaddid, S. Budi Halim, D.
Sukatman. 2014. Psikofarmaka dan
Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III hal.3578-3580.

Nama Peserta Ascer Barung


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi
Kategori Soal Psikosomatik – Gangguan Panik
Lingkup Bahasan Dalam Standar 4A
Kompetensi
JenisSoal/JenisPertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang wanita 65 tahun sejak 2 bulan mengeluh nyeri dada yang tidak menjalar, tidak
berkeringat, hanya terasa berdebar-debar dan sesekali ada keluhan mual dan muntah. Suami
pasien sudah meninggal 10 tahun yang lalu dan setahun ini pasien tinggal sendiri karena anak
tunggalnya sudah berkeluarga. Pasien merasa kesepian dan takut terjadi sesuatu pada dirinya.
Sejak itu keluhan sering berulang terutama timbul bila pasien merasa sepi atau sendirian.
Pasien merasa mudah marah karena hal sepele, mudah tersinggung sehingga pasien sering
menyendiri dan enggan bergaul.
Psikofarmaka yang tepat diberikan untuk keluhan ansietas panik pada kasus depresi diatas
adalah
A. Benzodiasepin
B. Fenotiazin
C. Antidepresan trisiklik
D. SSRI
E. MAO-Inhibitor
Referensi E.Mudjaddid, S. Budi Halim, D.
Sukatman. 2014. Psikofarmaka dan
Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III hal.3578-3580.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Roy Tanka


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017 Page | 161
Asal FK FK UNSRAT
Kategori soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar Pemahaman dan penanganan psikosomatik
Kompetensi gangguan ansietas dan depresi di bidang ilmu
penyakit dalam
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang perempuan berusia 45 tahun, ibu rumah tangga dengan pendidikan SD mengeluh
sering merasa lemas secara tiba tiba, keringatan, gelisah dan tidak sanggup melakukan kegiatan
apapun sejak 3 bulan yang lalu. Serangan datangnya tiba tiba tanpa diketahui penyebabnya,
lamanya mencapai 15-20 menit. Dalam 1 minggu serangan bisa terjadi 2-3 kali. Pasien sering
merasa gelisah dan sedih tetapi tidak tahu penyebabnya. Perasaan pasien seperti tidak menentu.
Pasien takut keluhannya membawa kematian. Pasien diketahui menderita Hepatitis B sejak 15
tahun yang lalu namun tidak diobati dan pernah menderita TB paru, berobat sampai selesai.
Pasien juga pernah mengaalami gangguan penglihataan tetapi hilang dengan sendirinya. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan yang berarti, hanya didapatkan tekanan darah
150/95 mmHg.Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah:
A. Gangguan Panik.
B. Depresi terselubung.
C. Stres pasca trauma.
D. Trancient ischemik attack (TIA).
E. Hipoglikemia berulah dan Hipertensi.
Referensi Mudjaddid E.Pemahaman dan penanganan psikosomatik gangguan ansietas
dan depresi di bidang ilmu penyakit dalam. Buku Ajar
IlmuPenyakitDalamEdisikeenam; hal3581 – 3584

Nama Peserta Roy Tanka


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK UNSRAT
Kategori soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar Pemahaman dan penanganan psikosomatik
Kompetensi gangguan ansietas dan depresi di bidang ilmu
penyakit dalam
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Pasien laki-laki 23 tahun datang dengan keluhan mudah capek, dada terasa berat dan banyak
berkeringat. Sejak 2 tahun yang lalu pasien kuliah di perguruan tinggi swasta dan sebentar lagi
harus menyelesaikan skripsi, disamping itu ada dua mata kuliah pasien yang belum lulus.
Selama ini kuliah yang dijalankan oleh pasien tidak sesuai keinginan dari pasien. Pasien
merasa tertekan karena tidak bias mengemukakan hal tersebut kepada orang tuanya. Pasien
merupoakan anak pertama dari empat bersaudara dan orang tua pasien sangat berharap agar
anaknya menjadi contoh tauladan bagi adik-adiknya. Status ekonomi orang tua terbilang
cukup. Pemeriksaan fisik dan penunjang normal tekanan darah 120/80 mmHg. Diagnosis yang
paling mungkin pada pasien di atas adalah :
A. Depresi
B. Distimia
C. Panic disorder
D. Generalized anxiety disorder (GAD)
E. Gangguan campuran ansietas depresi
Referensi Mudjaddid E.Pemahaman dan penanganan
psikosomatik gangguan ansietas dan depresi
di bidang ilmu penyakit dalam. Buku Ajar
IlmuPenyakitDalamEdisikeenam; hal3581 –
3584
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Roy Tanka


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK UNSRAT Page | 162
Kategori soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar Pemahaman dan penanganan psikosomatik
Kompetensi gangguan ansietas dan depresi di bidang ilmu
penyakit dalam
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang laki-laki 45 tahun, pekerjaan pegawai swasta mengeluh perasaan terasa hampa,
kehilangan semangat, tidak suka keramaian, sulit tidur. 10 tahun yang lalu pasien pernah
dipecat dari pekerjaannya karena kesalahan yang menurutnya tidak dilakukannya. Pasien
sering teringat kejadian tersebut, dan merasa ada flash back sewaktu bekerja.
Pilihan obat yang paling tepat untuk gangguan psikosomatis pada kasus ini adalah :
A. Sulfiride
B. Buspiron
C. Sertraline
D. Clobazam
E. Clomipramine
Referensi Mudjaddid E.Pemahaman dan penanganan
psikosomatik gangguan ansietas dan depresi
di bidang ilmu penyakit dalam. Buku Ajar
IlmuPenyakitDalamEdisikeenam; hal3581 –
3584

Nama Peserta Meidy Elim


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi
Kategori Soal Psikosomatik – Depresi
Lingkup Bahasan Dalam Standar 4A
Kompetensi
JenisSoal/JenisPertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1

Seorang laki-laki, 38 thn, datang dengan lemah badan. Akhir-akhir ini pasien juga mengeluh
sering tidur, malas keluar rumah dan sering menyendiri. Sebelumnya pasien pernah
bermasalah dengan studinya dan dikeluarkan dari fakultas. Pemeriksaan fisik didapatkan tidak
ada kelainan dan pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
Terapi yang paling tepat pada pasien ini adalah:
A. Buspiron
B. Klomipiramin
C. Sertraline
D. Alprazolam
E. Maprotilin

Referensi E.Mudjaddid. 2014. Pemahaman dan


Penanganan Psikosomatik Gangguan
Ansietas dan Depresi di Bidang Ilmu
Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III hal.3581-3584
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Meidy Elim


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Page | 163
Kategori Soal Psikosomatik – Depresi
Lingkup Bahasan Dalam Standar 4A
Kompetensi
Jenis Soal / Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2

Seorang laki-laki, 34 tahun, datang dengan keluhan kurang tidur karena selalu terbangun
tengah malam, dan susah tidur. Jika terbangun tengah malam, pasien tidak bisa tidur
kembali. Saat ini pasien merasa sering lelah ketika pagi hari, tidak bersemangat, dan
nafsu makan berkurang. Hal ini dirasakan sejak pasien pindah kerja dan ditempatkan pada
posisi yang tidak diinginkan. Terapi farmakologis yang paling tepat pada pasien ini
adalah:
A. Buspiron
B. Klomipiramin
C. Sertraline
D. Alprazolam
E. Amineptin

Referensi E.Mudjaddid. 2014. Pemahaman dan


Penanganan Psikosomatik Gangguan
Ansietas dan Depresi di Bidang Ilmu
Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III hal.3581-3584

Nama Peserta Meidy Elim


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi
Kategori Soal Psikosomatik – Depresi
Lingkup Bahasan Dalam Standar 4A
Kompetensi
JenisSoal/JenisPertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang perempuan, 48 tahun datang dengan keluhan sering sesak napas. Pada anamnesa
didapat pasien sudah menderita asma selama 20 tahun. Akhir-akhir ini keluhan asma nya
sering muncul dan pasien sempat berulang kali masuk rumah sakit sehingga sering tidak
masuk kerja, keluhan asma dirasa memberat bila pasien sedang emosi, pasien juga sering
merasa tidak bertenaga, gangguan tidur dan jarang keluar rumah. Pasien diketahui sedang
memakai obat inhalasi dan obat minum steroid sejak lama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tanda-tanda vital dalam batas normal tidak ditemukan ronkhi maupun wheezing. Terapi
farmakologis yang paling tepat pada pasien ini adalah:
A. Alprazolam
B. Fluoksetin
C. Diazepam
D. Klobazam
E. Buspiron
Referensi E.Mudjaddid. 2014.Aspek psikosomatik
pada asma bronkial. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid III hal.3613-
3615
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Melina Anggabrata


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 164
Kategori Soal Psikosomatis
LingkupBahasanDalam Standar
Gangguan Tidur Pasien Psikosomatik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang pasien laki-laki, 29 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan sulit tidur. Pasien
sudah 2 tahun ini bekerja di perusahaan yang dimiliki oleh orang tua. Pasien mengatakan
bahwa dia sebenarnya berkeinginan melanjutkan studinya ke luar negeri, namun tidak
diizinkan oleh orang tua, karena tidak ada yang mengurus perusahaan mereka. Pasien sering
berpikir masa depannya akan suram karena bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuannya,
ia pun sering bertengkar dengan kedua orang tuanya, karena menurut orang tuanya yang
bersangkutan menjalankan perusahaan dengan cara yang tidak benar, sehingga menimbulkan
kerugian bagi perusahaan. Pasien kemudian diberi obat imipramin oleh dokter. Efek samping
yang dapat terjadi adalah :
a. Gangguan fungsi tiroid
b. Gangguan fungsi jantung
c. Gangguan fungsi ginjal
d. Gangguan fungsi mata
e. Gangguan fungsi hati
Hanum Nasution. 2014. Gangguan Tidur
Referensi Pasien Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. hal.3657-3659

Nama Peserta Melina Anggabrata


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Gangguan Tidur Pasien Psikosomatik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang wanita berusia 40 tahun, pendidikan sarjana, pekerjaan PNS, menikah, memiliki 3
orang anak, dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 tahun lalu. Nyeri dada tidak menjalar,
disertai keluhan berdebar-debar, kadang lemas jika mendengar suara keras. Sering merasa
kesemutan seluruh badan seperti tidak bisa mengendalikan diri dan sulit tidur. Tahun 2012
ia pernah tabrakan mobil, sejak saat itu ia takut mati akibat penyakitnya itu dan selalu
memikirkan anaknya yang masih kecil. Pemeriksaan fisik tekanan darah 130/80 mmHg,
pemeriksaan penunjang tak ada kelainan. Ciri khas insomnia pada pasien ini adalah :
a. Pasien sukar memulai tidur
b. Pasien setelah tertidur sering terbangun namun dapat dengan mudah tertidur
kembali c. Pasien setelah tertidur sering terbangun dan sukar kembali tidur d. Pasien
tidur berlebihan
e. Proses tidurnya tidak berpola
Hanum Nasution. 2014. Gangguan Tidur
Referensi Pasien Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. hal.3657-3659
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Melina Anggabrata


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 165
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Gangguan Tidur Pasien Psikosomatik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 4a
Soal 3
Seorang laki-laki berumur 32 tahun datang dengan keluhan sulit tidur. Pada pemeriksaan vital
sign didapatkan T=120/80 mmHg; N=80 x/menit; RR= 18 x/menit; t= 36.Pemeriksaan fisik
dalam batas normal. Pasien sudah mencoba berobat ke berbagai dokter untuk keluhan ini.
Apa pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosa pasien ini ?
a. Elektroensefalografi
b. Elektrokardiogram
c. Galvanic skin response
d. Elektromiografi
e. Poligraf
Hanum Nasution. 2014. Gangguan Tidur
Referensi Pasien Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. hal.3657-3659

Nama Peserta Indra Kurniawan


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Irritable Bowel Syndrome
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang pasien wanita berusia 42 tahun datang dengan keluhan BAB cair selama 3 hari.
Pasien diterapi dengan attapulgite dan keluhan pasien berkurang. Tiga bulan kemudian,
pasien datang kembali dengan keluhan BAB cair dan tidak berhenti sejak 3 minggu terakhir.
BAB cair hanya dialami pada pagi hari saat bangun tidur, dan berkurang pada siang hari.
Kembung dialalmi terutama saat sore hari. Pasien tidak pernah terbangun di malam hari
karena gangguan BAB. Pemeriksaan analisa feses dalam batas normal. Pasien kemudian
menjalani pemeriksaan kolonoskopi dan tidak ditemukan adanya kelainan. Pasien baru saja
berhenti dari pekerjaan beberapa waktu lalu.
Dari data yang ada apakah diagnosis yang paling memungkinkan untuk pasien ini?
a. Depresi berat
b. Gangguan cemas
c. IBS (Irritabe bowel syndrome)
d. Diare osmotik
e. Diare sekretorik
Mudjaddid E. Sindrom Kolon Iritabel.
Referensi Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. PAPDI 2014. Hal 3595-8.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Indra Kurniawan


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 166
Kategori Soal Psikosomatis
LingkupBahasanDalam Standar
Irritable Bowel Syndrome
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang wanita 28 tahun datang dengan keluhan BAB cair sejak 1 bulan yang lalu. Diare
pada pagi hari, disertai rasa nyeri pada saat setelah defekasi dan kadang terdapat lendir.
Pasien juga mengeluh nyeri perut memberat dan diare pada saat haid. Pasien belum menikah
dan tinggal di rumah kontrakan yang lingkungannya tidak bersih dan terlihat kumuh. Pasien
bekerja di sebuah kafe malam di kota besar dan harus membiayai sekolah 3 orang adiknya.
Manakah patofisiologi yang paling tepat menggambarkan kelainan tersebut?
a.Stress menyebabkan hipermotilitas dan gerakan usus segmental yang berperanan
mendorong feces dan gas ke bagian distal.
b.Stress menyebabkan peningkatan ambang rangsang pada mukosa visceral yang
menyebabkan pendorongan feces dan gas ke distal usus.
c.Stress psikososial pada individu dengan gangguan depresi yang menyebabkan
gangguan pada tonus otot polos.
d.Hiperaktivitas terhadap makanan tertentu menyebabkan penghambatan terhadap hormone
kolesistokinin pada usus.
e.Stress menyebabkan gangguan persepsi visceral yang berakibat pada bertambahnya
frekuensi BAB dan bertambahnya jumlah feces.
Mudjaddid E. Sindrom Kolon Iritabel.
Referensi Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. PAPDI 2014. Hal 3595-8.

Nama Peserta Indra Kurniawan


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado
Kategori Soal Psikosomatis
LingkupBahasanDalam Standar
Irritable Bowel Syndrome
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang pasien wanita berusia 40 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
nyeri perut yang sudah dialami penderita sejak 3 bulan yang lalu, dan kadang disertai diare
selama beberapa hari. Pasien merasa nyeri perut yang dialami sangat berat, dan sulit
dirangani. Nyeri perut tidak berhubungan dengan makanan, aktivitas fisik, ataupun perubahan
posisi tubuh. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil Hb 12.5, Leukosit 9500, Trombosit
250.000, Ureum 28, Creatinine 0,9,SGOT 44, SGPT 34, TSHs 1,0, fT4 19. Hasil
pemeriksaan feses analisis dalam batas normal. Pada pemeriksaan kolonoskopi tidak terdapat
kelainan. Pasien didiagnosa dengan IBS.
Manakah terapi yang paling tepat pada pasien ini ?
a. Diet rendah serat + psikoterapi + psilium bila kembung
b. Diet rendah serat + psikoterapi + disiklomin + kolestiramin
c. Diet rendah serat + psikoterapi + disiklomin + loperamide + fluoxetine
d. Diet rendah serat + psikoterapi + 5-hidroksi triptamin
e. Diet rendah serat + psikoterapi + 5-hidroksi triptamin + fluoxetine
Mudjaddid E. Sindrom Kolon Iritabel.
Referensi Dalam:Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. PAPDI 2014. Hal 3595-8.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta A. Rudi Setiadi Hendra


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 167
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Sindrom Hyperventilasi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Wanita berusia 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan rasa sesak tiba-tiba dalam 2 jam
terakhir, disertai rasa jantung berdebar dan kram pada jari di seluruh ekstremitas. Tidak ada
demam. Seminggu terakhir pasien bertengkar hebat dengan pacarnya karena ketahuan
selingkuh. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Pada pemeriksaan Analisa Gas Darah yang diharapkan adalah :
a. Normal
b. Alkalosis metabolik
c. Alkalosis respiratorik
d. Asidosis metabolik
e. Asidosis respiratorik
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Referensi Jilid III Bab 39 Sub bab Sindrom
Hiperventilasi halaman 3610-3612

Nama Peserta A. Rudi Setiadi Hendra


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Sindrom Hiperventilasi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Wanita 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering timbul napas cepat dan tidak
teratur jika merasa cemas. Keadaan itu biasanya rasa tertekan di dada ,kram pada jari tangan
dan kaki. Pasien sudah melalukan general check up dengan hasil normal.
Keadaan yang mendasari hal ini adalah :
a. Depresi
b. Gangguan panik
c. Gannguan cemas menyeluruh
d. Sindrom Hiperventilasi
e. PTSD
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Referensi Jilid III Bab 39 Sub bab Sindrom
Hiperventilasi halaman 3610-3612
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta A. Rudi Setiadi Hendra


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 168
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Sindrom Hiperventilasi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Wanita berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak napas , dada terasa
tertekan dan berdebar, eksremitasi terasa dingin dan sulit di gerakan karena kram. Beberapa
hari lalu pasien sudah general cek up dan tidak di temukan kelainan. 2 minggu sebelumnya
pasien tertipu uang arisan dalam jumlah yang besar.
Terapi obat yang tepat pada pasien ini :
a. Buspirone
b. Sertraline
c. Amineptin
d. Klomipramin
e. Benzoidiazepin
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Referensi Jilid III Bab 39 Sub bab Sindrom
Hiperventilasi halaman 3610-3612

Nama Peserta Halim Endru Ciakaren


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Fibromialgia
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan fisik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang wanita umur 25 tahun datang berobat ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri
otot, kaku otot dan cepat lelah hal ini sudah di rasakan sejak 4 bulan yang lalu sejak kedua
orang tua pasien bercerai. Pada pemeriksaan fisik tampak beberapa titik nyeri terutama di
oksipital, servikal bawah, trapezius, supra spinatus, dan ibu jari. Hasil pemeriksaan ANA,
factor rheumatoid , ft3,ft4,tsh dalam batas normal.
Manakah titik nyeri yang tidak termasuk pada kelainan di atas :
a. Oksipital
b. Servikal bawah
c. Trapezius
d. Supra Spinatus
e. Ibu jari
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
Referensi Sub Bab Fibromialgia. PAPDI 2014. Hal
3620.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Halim Endru Ciakaren


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 169
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Fibromialgia
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang wanita umur 24 tahun datang berobat ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri
otot, kaku otot dan cepat lelah hal ini sudah di rasakan sejak 5 bulan yang lalu pasien sering
cemas dan menyangkal ada riwayat stress dan depresi. Pada pemeriksaan fisik tampak
beberapa titik nyeri terutama di gluteal, trokanter mayor dan lutut. Hasil pemeriksaan ANA,
factor rheumatoid , ft3,ft4,tsh dalam batas normal.
Manakah terapi yang tidak perlu diberikan pada pasien tersebut
a. Psikoterapi perilaku kognitif
b. Relaksasi
c. Fluoksetin
d. Benzodiazepin
e. Non Benzodiazepin
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
Referensi Sub Bab Fibromialgia.PAPDI 2014. Hal
3622

Nama Peserta Halim Endru Ciakaren


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Fibromialgia
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang wanita umur 21 tahun datang berobat ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri
otot, kaku otot dan cepat lelah hal ini sudah di rasakan sejak 6 bulan yang lalu pasien sering
cemas, stress dan terlihat tanda-tanda depresi. Pada pemeriksaan fisik tampak beberapa titik
nyeri terutama di gluteal, trokanter mayor dan lutut. Hasil pemeriksaan ANA, factor
rheumatoid , ft3,ft4,tsh dalam batas normal.
Manakah terapi yang tidak bermanfaat dan tidak perlu diberikan pada pasien tersebut
a. Analgesik
b. Fluoksetin
c. Amitriptilin dosis rendah
d. Benzodiazepine
e. Kortikosteroid
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
Referensi Sub Bab Fibromialgia
PAPDI 2014. Hal 3622
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Santy Sijabat


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 170
Kategori Soal Psikosomatis
LingkupBahasanDalam Standar
Sindrom Lelah Kronik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4a
Soal 1
Wanita 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan rasa lelah berulang. Rasa lelah makin
hari semakin memberat. Rasa lelah dirasakan kurang lebih 10 bulan. Pasien merupakan
seorang tukang jahit dan ibu rumah tangga dengan 2 orang anak. rasa lelah tidak hilang
bahkan mengganggu aktivitasnya sebagai seorang tukang jahit dan beberapa kali baju
pelanggan tidak selesai dijahit tepat waktu karena pasien merasa sakit. Rasa lelah tidak hilang
meskipun pasien sudah beristirahat dan melakukan aktivitas ringan. Pasien juga mengeluh
semakin sulit tidur mala hari, nyeri otot dan persendian, sakit kepala, nyeri menelan dan
demam yang hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos mentis dengan
0
tekanan darah 120/70 nadi 80x/menit RR 20x/menit Tax 38.5 C.
Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah :
a. Fibromialgia
b. Depresi
c. Sindrom Lelah Kronik
d. Sindrom hiperventilasi
e. Panic disorder
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Referensi Jilid III Bab 39 Sub bab Sindrom Lelah
Kronis halaman 3628-3631
Nama Peserta Santy Sijabat
Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado
Kategori Soal Psikosomatis
LingkupBahasanDalam Standar
Sindrom Lelah Kronis
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Wanita 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan rasa lelah terus menerus. Pasien
merupakan seorang Guru SMP dan ibu rumah tangga dengan 3 orang anak. Keluhannya
sudah berlangsung cukup lama sekitar 7 bulan terakhir. Pasien sudah beberapa kali berobat
kedokter tetapi keluhan rasa lelah tidak hilang bahkan mengganggu aktivitasnya sebagai
seorang Guru dan beberapa kali ijin tidak masuk kerja karena sakit. Pasien juga mengeluh
semakin sulit tidur, nyeri otot dan persendian, sakit kepala, dan demam yang hilang timbul.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos mentis dengan tekanan darah 120/70 nadi
0
87x/menit RR 18x/menit Tax 38 C, faringitis non eksudatif
Patogenesis primer yang tepat pada pasien ini adalah
a. Pasca infeksi virus
b. Peningkatan corticotropin releasing hormone
c. psikososial
d. psikologis
e. peningkatan serum cortisol
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Referensi Jilid III Bab 39 Sub bab Sindrom Lelah
Kronis halaman 3628-3631
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Santy Sijabat


Periode Ujian 1 – 3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sam Ratulangi Manado Page | 171
Kategori Soal Psikosomatis
LingkupBahasanDalam Standar
Sindrom Lelah Kronik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Wanita 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan rasa lelah berulang. Rasa lelah makin
hari semakin memberat. Rasa lelah dirasakan kurang lebih 9 bulan. Pasien merupakan ibu
rumah tangga dengan 4 orang anak. rasa lelah tidak hilang bahkan mengganggu aktivitasnya
sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci dan
membersihkan rumah karena merasa lelah dan nyeri otot. Rasa lelah tidak hilang meskipun
pasien sudah beristirahat, melakukan aktivitas ringan dan liburan bersama keluarga. Pasien
juga mengeluh semakin sulit tidur, nyeri otot dan persendian, sakit kepala, nyeri menelan dan
demam yang hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos mentis dengan
0
tekanan darah 120/70 nadi 80x/menit RR 20x/menit Tax 37.9 C.
Penatalaksanaan yang tepat pada pasien ini adalah
a. Istirahat, antibiotik, antipiretik, alprazolam
b. Istirahat, diet rendah lemak, antipiretik, CBT
c. Diet rendah lemak, pemberian vitamin dan mineral, halloperidol
d. Antibiotik, antipiretik, cairan yang cukup, suplemen vitamin dan mineral
e. Istirahat dan olahraga seimbang, hindari konsumsi lemak dan alkohol, sertralin,
CBT
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
Referensi Jilid III Bab 39 Sub bab Sindrom Lelah
Kronis halaman 3628-3631

Nama Peserta dr. Wira Idiawati


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Syiah Kuala
Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Demam Berdarah Dengue
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
1. Seorang lelaki, berusia 41 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan demam hari ke-
4. Demam disertai menggigil, sakit kepala, mual, tidak ada muntah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran compos mentis; tekanan darah 110/70 mmHg; frekuensi nadi 104
o
/menit; frekuensi napas 20x/menit, suhu 39,3 C. Didapatkan ptekiae pada ekstremitas namun
tidak ada tanda-tanda perdarahan lain. Hasil pemeriksaan Hb 13.3g/dl hct 45% Leukosit
4500/ul trombosit 1330.000/ul. Hasil pemeriksaan IgM, IgG Dengue, dan NS1 negatif.
Dugaan diagnosis adalah :
a. Expanded Dengue Syndrome
b. Infeksi Dengue primer
c. Infeksi Dengue negatif palsu karena reaksi anergi
d. Infeksi Dengue sekunder
e. Kemungkinan kecil infeksi Dengue

Referensi Suhendro, dkk. Demam Berdarah Dengue.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
hal.539-548
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Wira Idiawati


Periode Ujian 36 Page | 172
Asal FK FK Universitas Syiah Kuala
Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Leptospirosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
2. Seorang pria 25 tahun datang dengan keluhan muntah kehitaman sejak 4 jam sebelum dibawa
ke RS. Pasien mengeluh demam sudah 5 hari, tapi tidak dibawa berobat ke dokter. Rumah
pasien baru saja terkena musubah banjir. Pasien mengeluh mual dan nyeri otot betis, pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu febris, sklera ikterik, hati dan limpa tak teraba. Hasil
pemeriksaan laboratorium Hb 10,2 gr/dl, L 18.000/ul, Tr 98.000/ul, BUN 125, SK 4,7 Na 140
K 4,2. Tatalaksana terapi antibiotika yang paling tepat pada pasien ini adalah :
a. Ampisilin 4x750 mg atau Amoksisilin 4x 500 mg
b. Penisilin G 1,5 juta unit/ 8 jam (IV) atau Ampisilin 1 gram/6 jam (IV)
c. Amoksisilin 4x500 mg atau Ampisilin 1 gram/6 jam (IV)
d. Ampisilin 1 gram/6 jam (IV) atau Penisilin G 1,5 juta unit/6 jam (IV)
e. Penisilin G 1 juta unit/6 jam (IV) atau Ampisilin 1,5 gram/6 jam (IV)

Referensi Umar Zein. Leptospirosis. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi VI. hal.633

Nama Peserta dr. Wira Idiawati


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Syiah Kuala
Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Malaria
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
3. Pria, 48 tahun akan bepergian ke Kalimantan untuk memberikan bantuan bencana alam.
Profilaksis malarian yang dianjurkan untuk diberikan adalah :
a. Mefloquine
b. Klorokuin
c. Atovaquone-proguanil
d. Doxycycline
e. Semua jawaban benar

Referensi Paul N. Harijanto. Malaria. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi VI. hal.595.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. SitiAdewiah


Periode Ujian 36 Page | 173
Asal FK FK Universitas Syiah Kuala
Kategori Soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
1. Pasien wanita usia 32 tahun datang dengan keluhan utama demam. Keluhan sudah dirsakan
selama 4 hari disertai sakit kepala, nyeri sendi, BAB hitam. Pada pemeriksaan didapatkan
pasien tampak lemas, nadi teraba lemah dan cepat, tensi 80/60 dan uji torniquet positif.
Pemeriksaan laboratorium Hb 9 g% ,leukosit 3500, hematokrit 40%, trombosit 25000.
Diagnosis pasien adalah :
a. Demam berdarah dengue derajat IV
b. Demam berdarah dengue derajat III
c. Demam berdarah dengue derajat II
d. Demam berdarah dengue derajat I
e. Demam dengue
Jawaban A
Referensi Suhendro, Leonard Nainggolan, Khie Chen,
Herdiman T Pohan, Buku Ajar PAPDI Edisi VI
Jilid I halaman 545

Nama Peserta dr. SitiAdewiah


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Syiah Kuala
Kategori Soal TropikInfeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Infeksi SSP
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
2. Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke IRD dengan keluhan nyeri kepala dan mata serta
disertai penglihatan kabur yang dirasakan sejak 1minggu yang lalu. Pasien telah didiagnosis
AIDS sejak 1 tahun yang lalu kemudian meminum ARV namun sering lupa. Pada
pemeriksaan funduskopi ditemukan nekrosis multifocal atau bilateral, bercak multiple
yellowish white di daerah kutub posterior. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini
adalah :
a. Koreoretinitis toxoplasma
b. CMV retinitis
c. Retinal detachment
d. Histoplasmosis
e. Koreoretinitis TB
Jawaban A
Referensi PPK PAPDI – Infeksioportunistikpada HIV hal
939
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. SitiAdewiah


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Syiah Kuala Page | 174
Kategori Soal TropikInfeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Infeksi SSP
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
3. Seorangwanitabaruterdiagnosis AIDS danakanmendapatkan ARV. Pencegahanutama yang
dapatdilakukanuntukmenghindariinfeksitoksoplasmaadalah:
a. Tidakmemeliharakucing
b. Diberikankotrimoksazolbersamadengan ARV
c. Padawanita, makatidakbolehhamil
d. Memasukkansinarmataharilangsungpadatempattinggal
e. Menghindarimakan dagingbelummatang
Jawaban E
Referensi Buku Ajar PAPDI – Toksoplasmosishal 631

Nama Peserta dr. Alfi Syahrin


Periode Ujian 36
Asal FK Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Nosokomial
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang laki-laki 36 tahun ini mengeluh nyeri perut hebat disertai muntah, didiagnosa
sebagai pankreatitis akut. Ia dipindahkan ke ICU pada hari berikutnya karena kondisi
hemodinamik yang tidak stabil, dimana terdapat hipoksia dan tekanan darahnya turun
menjadi 70/50 mmHg. Tiga hari setelah perawatan di ICU, pasien mengalami ventilator-
associated pneumonia.
Kuman yang paling mungkin menjadi penyebabnya adalah:
A. Stafilokokus aureus
B. Klebsiella Pneumoniae
C. Pseudomonas Aeruginosa
D. E. Coli
E. Acinetobacter

Referensi Buku Ajar Penyakit Dalam PAPDI, Penyakit


Tropik Infeksi, Infeksi Nosokomial, hal 682-691
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Alfi Syahrin


Periode Ujian 36 Page | 175
Asal FK Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Nosokomial
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
2. Seorang Laki-laki 64 tahun dirawat di rumah sakit 2 minggu yang lalu dengan keluhan sesak
nafas, batuk dan panas badan. Pasien didiagnosa dengan pneumonia acquired community dan
mendapat terapi levofloxacin IV. Meskipun sudah mendapat antibiotik selama 7 hari,
kondisinya memburuk dan memerlukan pemasangan intubasi dan ventilasi mekanis. Selama
di ICU, antibiotiknya diubah ke piperacillin, tazobactam, dan cefuroxime. Kondisi klinis
membaik secara klinis, pasien diekstubasi dan dipindah ke ruangan. Tiga hari setelah di
transfer ke ruang rawat medis, pasien mengalami diare, tidak berdarah, berbau busuk, terjadi
6-8 kali per hari. Pasien tidak demam, jumlah sel darah putihnya menngkat menjadi 14.000.
Pada kasus diatas, pilihan utama terapi adalah:
A. Metronidazol tablet
B. Tetrasiklin
C. Cefixim
D. Meropenem
E. Kombinasi levofloxacin dengan ceftriaxon

Referensi Buku Ajar Penyakit Dalam PAPDI, Penyakit


Tropik Infeksi, Infeksi Nosokomial, hal 682-691

Nama Peserta dr. Alfi Syahrin


Periode Ujian 36
Asal FK Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Demam Tifoid
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
3. Seorang laki-laki 23 tahun masuk dengan dengan keluhan nyeri perut bagian atas disertai
mual, muntah dan kesulitan BAB sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh demam 2
minggu dan telah minum paracetamol tetapi tidak ada perbaikan. Pemeriksaan fisik
0
didapatkan keadaan umum sakit sedang, kompos mentis, T:120/80, N:82x/mnt, Suhu 38,5 C.
Konjungtiva tidak anemia, didapatkan lidah kotor, perut kembung, hepatomegali 1 cm bawah
arcus costa, bising usus menurun. Laboratorium Hb 11,5 Leukosit 3.900, trombosit 175.000.
Uji Widal titer aglutinin O 1/320, titer aglutinin H 1/320. Antibiotik yang tepat untuk pasien
ini adalah
A. Ceftriaxon 1gram/12 jam
B. Levofloxacin tablet 3x500 mg
C. Ceftriaxon 4 gram /24 jam
D. Meropenem 1gram/12 jam
E. Cotrimoxazol 2x960 mg

Referensi Djoko Widodo.. DemamTifoid. Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam PAPDI: hal 549-558.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Muldani Nosarios


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Syiah Kuala Page | 176
Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Infeksi Jamur
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
1. Wanita usia 38 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam, nyeri kepala dan kaku kuduk.
Pasien tanpa riwayat minum obat sebelumnya, riwayat alergi dan HIV tidak ada. Pemeriksaan
CT scan menunjukkan hasil normal. Pada pemeriksaan punksi lumbal hitung sel leukosit
15/uL (90% monosit), protein 5 g/dL, glukosa 50 mg/dL dan pewarnaan tinta india positif.
Terapi yang sesuai pada pasien tersebut adalah:
A. Amfoterisin B selama 2 minggu
B. Amfoterisin B dan flucytosine selama 2 minggu
C. Amfoterisin B selama 2 minggu diikuti flukonazol oral 400 mg/ hari
D. Amfoterisin B selama 10 minggu diikuti flukonazol oral 400 mg/ hari selama 6-12
bulan
E. Ceftriakson dan vankomisin selama 2 minggu

Referensi Nasronudin. Infeksi Jamur. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi VI. hal.711-720

Nama Peserta dr. Muldani nosarios


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Syiah Kuala
Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi HIV dan TUBERKULOSIS
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
2. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di RS dengan hasil pemeriksaan sputum BTA
positif. Pasien menderita HIV dengan hitung CD4 85 /uL dan belum mendapatkan terapi
ARV. Selain penyakit paru, pasien juga mengalami kelainan di vertebra lumbal IV. Pilihan
terapi inisial yang tepat pada pasien adalah
A. Isoniazid, rifampisin, etambutol dan pirazinamid
B. Isoniazid, rifampisin, etambutol dan pirazinamid, yang diawali dengan pemberian ARV
C. Isoniazid, rifampisin, etambutol dan strepromisin
D. Isoniazid, rifampisin dan etambutol
E. Tunda terapi menunggu hasil tes sensitivitas

Referensi Tuberkulosis Paru. Panduan Praktik Klinis.


hal.794-800
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Muldani nosarios


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Syiah Kuala Page | 177
Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi SEPSIS
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
3. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas berat, dengan
kesadaran apatis, batuk berdahak dan demam. 1 minggu sebelumnya pasien mengalami
demam, nyeri otot, nyeri kepala dan malaise. Keluhan pasien tidak berkurang setelah pasien
0
minum obat sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik, suhu 39,6 C , nadi 130 kali per
menit, tekanan darah 95/60 mmHg, pernafasan 40 kali per menit, dan saturasi oksigen 88%
dengan pemberian oksigen 100% simple mask. Suara nafas paru amforik pada lapangan paru
kiri bawah. Pasien dilakukan intubasi dan diberikan resusitasi cairan dan antibiotik. CT scan
thorak menunjukkan adanya nekrosis lobus bawah kiri. Kultur darah dan sputum
menunjukkan pertumbuhan Staphylococcus aureus. Hasil kultur ini biasanya menunjukkan
resistensi terhadap antibiotik:
A. Doksisiklin
B. Linezolid
C. Methisilin
D. trimethoprim/ sulfamethoxazole (TMP/SMX)
E. Vankomisin

Referensi A. Guntur Hermawan. Sepsis. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi VI. hal.692-699

Nama Peserta Dr Luh Putri Wulandari


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Paru Lingkungan
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 6 bulan,
keluhan memberat disertai sesak yang membaik dengan minum salbutamol oral. Keluhan
batuk dirasakan memberat jika pasien masuk kerja di tempat pemotongan batu, penderita
sudah bekerja di pemotongan batu selama 7 tahun. Untuk mencegah penyakit tersebut diatas
dilakukan dengan :
a. Penggunaan masker basah
b. Berhenti merokok
c. Vaksinasi
d. Koertikosteroid
e. Kemoterapi

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1705-1723
Penyakit Paru Lingkungan
Pasiyan Rahmatulah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Luh Putri Wulandari


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36) Page | 178
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Paru Lingkungan
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan sesak, sesak dirasakan saat pasien sedang
melakukan pekerjaan di pertambangan batu bara. Pasien sudah bekerja di tambang batu bara
kurang lebih 6 tahun. Pasien memiliki riwayat penyakit rematoid athritis. Pada pemeriksaan
fisik TD 110/70, RR 28x/mnt Nadi 100x/mnt, nyeri pada persendian (+). Thorax foto
didapatkan nodul pada paru kanan. Diagnosis pasien tersebut :
a. Berylliosis
b. Sindrom Caplan
c. Asbestosis
d. Bysisinosis
e. Silikosis

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1705-1723
Penyakit Paru Lingkungan
Pasiyan Rahmatulah

Nama Peserta dr. Luh Putri Wulandari


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Paru Lingkungan
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang perempuan 37 tahun datang dengan keluhan sesak nafas, sesak dirasakan setiap pasien
kembali ke tempat kerja. Penderita juga merasakan demam. Penderita bekerja di pabrik tekstil
selama 7 tahun, pemeriksaan fisik TD 100/60, RR 26x/mnt, tidak didapatkan ronkhi maupun
wheezing, dari pemeriksaan spirometri didapatkan penurunan KVP maupun VEP1. Gambaran
histopatologis yang diharapkan pada pasien ini :
a. Adanya tuberkuloma
b. Nekrosis
c. Hiperplasia kelenjar mukus dan infiltrasi sel PMN di dinding bronkus
d. Adanya limfositosis
e. Tampak sel hiperplasia

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1705-1723
Penyakit Paru Lingkungan
Pasiyan Rahmatulah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta I Ketut Sutarjana


Periode Ujian 36
Asal FK FK UDAYANA Page | 179
Kategori soal Paru
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Pneumothorax
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang laki-laki, 36 tahun datang dengan keluhan utama sesak napas tiba-tiba disertai nyeri
dada menusuk. Sesak hilang timbul sejak kurang lebih 2 minggu dan memberat dalam 2 hari
ini. Pasien tidak ada riwayat sindrom metabolik sebelumnya dan belum pernah menderita sakit
jantung dan paru. Pasien adalah perokok berat. Pada Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan
0
darah 110/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, respirasi 32 x/menit, suhu badan 36,2 C. Pada
pemeriksaan fisik paru kiri didapatkan bahwa suara napas menghilang. Diagnosis yang tepat
pada pasien ini :

F. Pneumothorax spontan sekunder


G. Efusi pleura karena malignancy
H. Pneumothorax spontan primer
I. Efusi pleura karena TBC
J. Pleuritis TBC

Referensi Barmawi Hisyam, Eko Budiono.


Pneumotoraks dalam: Sitiati S, Alwi I,
Sudoyo AW, Sumadibrata M, Syam AF,
editor. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI,
2014 edisi VI. Jakarta. hal 1640-1649.

Nama Peserta I Ketut Sutarjana


Periode Ujian 36
Asal FK FK UDAYANA
Kategori soal Paru
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Pneumothorax
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang laki-laki 24 tahun datang ke ruang gawat darurat mengeluh sesak napas dan nyeri sisi
kanan dada. Gejala mulai tiba-tiba sekitar 2 jam sebelumnya. Nyeri ini lebih memberat saat
inspirasi. Demam atau menggigil disangkal dan kaki bengkak tidak ada. Dia tidak memiliki
masa lalu riwayat kesehatan yang buruk tetapi merokok 1 bungkus rokok setiap hari. Pada
pemeriksaan fisik, takipnoe dengan pernapasan yang cepat 24 x/menit. Saturasi oksigennya
adalah 94% pada udara ruangan. Suara napas menurun di paru-paru kanan dan ada hipersonor
pada perkusi. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah :

f. Massa paru kanan


g. Efusi pleura kanan
h. Empiema kanan
i. Pneumothoraks kanan
j. Fluidopneumothoraks kanan

Referensi Barmawi Hisyam, Eko Budiono.


Pneumotoraks dalam: Sitiati S, Alwi I,
Sudoyo AW, Sumadibrata M, Syam AF,
editor. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI,
2014 edisi VI. Jakarta. hal 1640-1649.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta I Ketut Sutarjana


Periode Ujian 36 Page | 180
Asal FK FK UDAYANA
Kategori soal Paru
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Pneumothorax
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Identifikasi Etiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 24 tahun datang ke ruang gawat darurat mengeluh sesak napas dan nyeri sisi
kanan dada. Gejala mulai tiba-tiba sekitar 2 jam sebelumnya. Nyeri ini lebih memberat saat
inspirasi. Demam atau menggigil disangkal dan kaki bengkak tidak ada. Dia tidak memiliki
masa lalu riwayat kesehatan yang buruk tetapi merokok 1 bungkus rokok setiap hari. Pada
pemeriksaan fisik, takipnoe dengan pernapasan yang cepat 24 x/menit. Saturasi oksigennya
adalah 94% pada udara ruangan. Suara napas menurun di paru-paru kanan dan ada hipersonor
pada perkusi. Patofisologi yang mungkin mendasari terjadinya kondisi ini adalah:
F. Keradangan pada pleura
G. Obstruksi saluran napas kecil
H. Pecahnya bleb
I. Obstruksi saluran napas besar
J. Gangguan ventilasi karena rangsangan sentral

Referensi Barmawi Hisyam, Eko Budiono.


Pneumotoraks dalam: Sitiati S, Alwi I,
Sudoyo AW, Sumadibrata M, Syam AF,
editor. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI,
2014 edisi VI. Jakarta. hal 1640-1649.

Nama Peserta Dr. Tonny


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Pneumonia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Faktor perubah yang meningkatkan risiko infeksi oleh patogen tertentu pada Pneumonia
Komunitas yang disebabkan oleh Pneumokokkus resisten Penisilin adalah sebagai berikut,
KECUALI :
A. Penyakit imunosupresif yang menggunakan terapi kortikosteroid
B. Usia > 65 tahun dan kontak pada klinik lansia C. Alkoholisme

D. Tinggal di rumah jompo


E. Pengobatan beta lactam dalam 3 bulan terakhir

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1610-1626
Pneumonia
Zul Dahlan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Tonny


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 181
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Pneumonia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 64 tahun diantar ke UGD Rumah Sakit karena dikeluhkan sesak napas. Pasien
mengalami sesak nafas sejak 2 hari disertai demam tinggi dan batuk dengan dahak berwarna
kuning. Pasien memiliki riwayat gagal jantung kongestif dan diabetes mellitus serta pernah rawat
inap seminggu yang lalu dengan keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 110/70, nadi 102 x/menit, pernapasan 30 x/menit, suhu 39 derajat Celcius, ronki di basal
paru kanan. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan infiltrat di basal paru kanan disertai dengan
atelektasis lobus media paru kanan. Diagnosis pasien tersebut adalah : A. Pneumonia pada lansia

B. Pneumonia kronik
C. Pneumonia relaps
D. Pneumonia rekurens
E. Penyakit paru eosinofilik

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1610-1626
Pneumonia
Zul Dahlan

Nama Peserta Dr. Tonny


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Pneumonia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang perempuan 65 tahun diantar ke UGD Rumah Sakit karena bingung dan gelisah.
Pasien mengalami sesak nafas sejak 3 hari disertai demam dan batuk dengan dahak berwarna
kuning. Pasien memiliki riwayat pemakaian ventilator sebulan yang lalu di rumah sakit
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/50, nadi 120 x/menit,
pernapasan 36 x/menit, suhu 39 derajat Celcius, ronki di basal paru kiri. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan WBC 15.000/mm3 dengan dominan neutrofil, SGOT 20 IU/l, SGPT 22
IU/l, BUN 20 mg/dl, creatinin 0.5 mg%. Analisa gas darah menunjukkan pH 7,2 pO2 40
pCO2 85 HCO3 30 BE +5 SaO2 40%. Gambaran radiologis berupa infiltrat di parahiler dan
basal paru sinistra. Pemberian antibiotika empirik yang disarankan adalah :
a. Meropenem 2 gram tiap 8 jam intravena
b. Piperasilin tazobaktam 4,5 gram tiap 8 jam intravena
c. Imipenem 1 gram tiap 8 jam intravena
d. Ceftazidime 1 gram tiap 8 jam intravena
e. Cefepime 2 gram tiap 8 jam intravena

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1610-1626
Pneumonia
Zul Dahlan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ariska Megasari


PeriodeUjian 36
Asal FK FK Udayana Page | 182
KategoriSoal Pulmonologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Obstruksi saluran pernafasan akut
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
1. Berikut ini yang salah dalam penatalaksanaan serangan asma:
A. Kombinasi pemberian ipratropium bromide dan b2 agonis diindikasikan sebagai
terapi pertama pada asma eksaserbasi berat
B. Metil xanthin digunakan sebagai terapi awal dengan loading dose 6 mg/kg lanjut
0,5 mg/kg/jam
C. Kortikosteroid sistemik harus diberikan pada asma akut kecuali derajat eksaserbasi
ringan
D. Magnesium sulfat 2 gr intravena diberikan pada asma yang tidak respon terhadap
bronkodilator dan kortikosteroid sistemik
E. Salah satu indikasi ICU bila saturasi < 90% meskipun sudah mendapat oksigenasi

Referensi 2014. Obstruksisaluranpernafasanakut. Buku


Ajar IlmuPenyakitDalamEdisi 6. JilidII:hal
1592-1609

Nama Peserta Ariska Megasari


PeriodeUjian 36
Asal FK FK Udayana
KategoriSoal Pulmonologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Obstruksi saluran pernafasan akut
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
2. Perbedaan karakteristik tipe serangan pada asma berikut ini yang salah adalah:
A. Pada tipe perkembangan lambat, perburukan terjadi > 6 Jam
B. Pada tipe perkembangan cepat, kebanyakan adalah laki-laki
C. Pada tipe perkembangan lambat, kebanyakan dipicu oleh infeksi saluran nafas atas
D. Pada tipe perkembangan cepat, obstruksi yang muncul lebih berat
E. Pada tipe perkembangan cepat, mekanisme adalah inflamasi saluran pernafasan

Referensi 2014. Obstruksisaluranpernafasanakut. Buku


Ajar IlmuPenyakitDalamEdisi 6. JilidII:hal
1592-1609
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ariska Megasari


PeriodeUjian 36 Page | 183
Asal FK FK Udayana
KategoriSoal Pulmonologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Obstruksi saluran pernafasan akut
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
3. Dibawah ini adalah penyebab obstruksi saluran nafas karena gangguan fungsional depresi
sistim saraf pusat, kecuali:
A. Gagalnya sistim kardio respiratori
B. Syok
C. Hipoksia
D. Ensefalopati karena proses metabolic
E. Miastenia gravis

Referensi 2014. Obstruksisaluranpernafasanakut. Buku


Ajar IlmuPenyakitDalamEdisi 6. JilidII:hal
1592-1609

Nama peserta I Nyoman Adi Suparta


Periode ujian 36
Asal FK Universitas Udayana
Kategori soal Pulmonologi
Lingkup bahasan dalam standar kompetensi Mikobakterium atipik
Jenis soal Terapi
Tingkat kompetensi 4A
Berikut adalah criteria diagnosis penyakit paru karena Mikobakterium Atipik, kecuali :
A. Gejala yang sesuai, perburukan klinis dan sudah menyingkirkan penyakit lain
B. Pada foto toraks terdapat infiltrate dengan atau tanpa nodul
C. Pada CT scan terdapat nodul-nodul kecil yang multiple
D. Pada bakteriologis, hasil dahak atau bilasan bronkus positif dalam 1 tahun
E. Pada biopsi paru , hasil kultur negatif

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.


2014. Penerbit PAPDI.

Sub Bab Respirologi, halaman 1675.


KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta I Nyoman Adi Suparta


Periode ujian 36 Page | 184
Asal FK Universitas Udayana
Kategori soal Pulmonologi
Lingkup bahasan dalam standar kompetensi Mikobakterium atipik
Jenis soal Terapi
Tingkat kompetensi 4A
Mikobakterium Kansasii merupakan mikobakterium atipik yang sering diiisolasi, terapi yang
direkomendasikan ATS (1997), diantaranya, kecuali
A. INH 300 mg
B. Rifampisin 600mg
C. Etambutol 25mg/kg untuk 2 bulan pertama, diberikan setiap hari
D. Etambutol 15 mg/ kg untuk 2 bulan pertama, diberikan setiap hari
E. Etambutol diberikan setiap hari paling sedikit 12 bulan kultur sputum negatif
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
2014. Penerbit PAPDI.
Sub Bab Respirologi, halaman 1675.

Nama peserta I Nyoman Adi Suparta


Periode ujian 36
Asal FK Universitas Udayana
Kategori soal Pulmonologi
Lingkup bahasan dalam standar kompetensi Mikobakterium atipik
Jenis soal Terapi
Tingkat kompetensi 4A
Berikut adalah gejal aparu yang disebabkan oleh infeksi mikobakterium atipik, kecuali :
A. Batuk produktif
B. Sesak
C. Malaise
D. Batuk darah
E. Batuk kering
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
2014. Penerbit PAPDI.
Sub Bab Respirologi, halaman 1674.

Nama Peserta dr. Daniel Winarto


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sleep Apnea
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 1
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan rasa ngantuk yang berlebihan pada
siang hari sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dalam 1 bulan terakhir. Istrinya juga
mengeluh bahwa suaminya berdengkur keras saat tidur dan terkadang nafasnya tampak
terhenti. Indeks massa tubuh pasien adalah 42 kg/m2; tekanan darah 155/85. Ukuran leher 48
cm. Pemeriksaan penunjang apa yang dilakukan untuk mengkonfirmasi kecurigaan penyakit
tersebut :
a. Pulse oximetry noktural
b. Monitoring tekanan darah ambulatory 24 jam
c. Polisomnografi nokturnal
d. USG karotis dupleks
e. CT-scan adrenal
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II, 2014, halaman:
1700-1704
Sleep Apnea Sumardi. Barmawi H., Bambang R.S., Eko B.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Daniel Winarto


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 185
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sleep Apnea
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 2
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang keluhan rasa mengantuk yang berlebihan pada siang
hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan obesitas berat (IMT 42 kg/m2), penyempitan faring
posterior dan auskultasi paru normal. Hematokrit 52%; X-ray toraks dalam batas normal;
Spirometri menunjukkan gambaran restriksi ringan; AGD PO2 55 PCO2 72 dan PH 7,32.
Pemberian Continuous positive airway pressure (CPAP) gagal memperbaiki hypoxemia
nokturnal dan hipersomnolen pada siang hari. Apa yang mendasari temuan klinis di atas:
a. Respon ventilasi normal terhadap karbondioksida
b. Orthodeoxia
c. Central sleep apnea
d. Restless legs syndrome
e. Pemanjangan periode laten tidur

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1700-1704
Sleep Apnea
Sumardi. Barmawi H., Bambang R.S., Eko B.

Nama Peserta dr. Daniel Winarto


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Sleep Apnea
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik dan tatalaksana
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 3
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dengan hipertensi. Saat ini dirawat post operasi fraktur tulang
panggul hari ke-2, sehari sebelumnya pasien mengeluh tidak dapat tidur nyenyak dan sering
terbangun. Perawat yang bertugas melapor bahwa pasien berdengkur keras sepanjang tidurnya,
bersifat intermiten diselingi periode terbangun. Pada monitor EKG didapatkan takikardi
ventrikuler nocturnal. Rekomendasi segera apa yang dapat kita berikan pada kondisi ini:
a. Memberikan obat sedative-hipnotik nonbenzodiazepin lepas lambat saat tidur
b. Meningkatkan dosis analgesik opioid untuk mengontrol nyeri
c. Suplementasi oksigen nocturnal via masker venturi, titrasi untuk mencapai SpO2 > 82%
d. Pemeriksaan Elektrofisiologi kardiak
e. Polisomnografi diagnostik bedside dengan pemberian CPAP

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1700-1704
Sleep Apnea
Sumardi. Barmawi H., Bambang R.S., Eko B.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr Desak Nyoman Desy Lestari


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 186
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit pada pleura
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan ke UGD dengan keluhan sesak nafas yang
progresif sejak 2 minggu yang lalu disertai batuk. Batuk dikatakan produktif dengan
dahak kekuningan. Riwayat demam, menggigil dan berkeringat disangkal,. Pada
pemeriksaan didapatkan tanda vital dalam batas normal dan saturasi oksigen 89% dalam
udara ruangan. Tekanan vena jugularis normal dan pemeriksaan jantung tidak ada
kelainan. Trakea bergeser ke kanan dan tidak ada limfadenopati. Pada pemeriksaan paru
kiri tertinggal dan fremitus taktil menurun, perkusi redup pada seluruh lapang paru kiri,
suara nafas menurun. Pemeriksaan paru kanan normal. Pada rontgen thorax didapatkan
gambaran radioopak pada seleruh hemithorax kiri . Trakea dan mediastinum bergeser ke
kanan. Prosedur diagnostik selanjutnya adalah:
a. Biopsi transbronkial
b. Thoracosintesis
c. CT Scan thorax
d. Bronkhoskopi
e. Biopsi transthorakal

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, Penyakit-penyakit pleura, Hadi Halim
halaman: 1631-1638

Nama Peserta Dr. Desak Nyoman Desy Lestari


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit pada pleura
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 55 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan sesak nafas yang semakin
hebat sejak 3 hari sebelumnya. Pasien mengeluh sesak nafas yang tidak berkurang dengan
istirahat selama 3 minggu terakhir. Batuk berdahak putih kental, tidak disertai mengi dan
pasien lebih nyaman berbaring ke sisi kanan. Pasien kadang demam, nafsu makan dan
berat badan semakin menurun. Riwayat minum OAT dan kontak dengan penderita TB
disangkal. Dari pemeriksaan hasil analisa cairan pleura didapatkan hitung sel MN 95%,
glukosa 90 mg/dl, rivalta (+) dan LDH 380 u/l. Apakah diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini:
a. Pleuropneumonia
b. Pleuritis eksudativa TB
c. Efusi pleura ec keganasan
d. TB paru
e. Mesothelioma

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, Penyakit-penyakit pleura, Hadi Halim
halaman: 1631-1638
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Desak Nyoman Desy Lestari


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36) Page | 187
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit pada pleura
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang wanita 35 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan sesak nafas yang semakin
hebat sejak 5 hari sebelumnya. Pasien mengeluh sesak nafas yang tidak berkurang dengan
istirahat. Batuk sejak 2 minggu terakhir, tidak disertai mengi dan pasien lebih nyaman
berbaring ke sisi kanan. Pasien kadang demam, nafsu makan dan berat badan semakin
menurun. Riwayat minum OAT dan kontak dengan penderita TB disangkal. Dari
pemeriksaan hasil analisa cairan pleura didapatkan hitung sel MN 85%, rivalta (+) dan
LDH 390 u/l, ADA 95. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Pleuropneumonia
b. Pleuritis TB
c. Efusi pleura maligna
d. Mesothelioma
e. Parapneumonia

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, Penyakit-penyakit pleura, Hadi Halim
halaman: 1631-1638

Nama Peserta Dr Kadek Dian Lestari


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Mediastinum
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 1
Seorang wanita 34 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan batuk dan sesak
nafas saat aktivitas yang memburuk selama 3 bulan. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit paru dan tidak pernah menderita asma. Pasien mulai bekerja di sebuah toko
hewan peliharaan sekitar 6 bulan lalu, tugasnya meliputi pembersihan kandang burung dan
reptil. Pasien mengeluhkan sesekali demam, tidak mengi, kadang batuk kering. Sebelum
bekerja di toko hewan pasien tidak memiliki hambatan dalam aktifitas, tapi sekarang
mengeluhkan sesak saat naik tangga. Dari pemeriksaan fisik tampak baik, saturasi oksigen
saat istirahat 96% pada udara ruangan, suhu 37,7 ° C, pemeriksaan paru dalam batas
normal, tidak ada clubbing ataupun sianosis, hasil pemeriksaan rontgen thoraks dalam
batas normal. Diagnosis kerja pasien ini adalah :
A. Aspergillosis
B. Asma bronchiale
C. Pneumonitis hipersensitivitas
D. Psittacosis
E. Sarkoidosis

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1625 -1629
Penyakit Mediastinum
Zulkifli Amin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Kadek Dian Lestari


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 188
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Mediastinum
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 42 tahun dengan diagnosis diffuse large B cell lymphoma menjalani
kemoterapi CHOP 3 siklus dan direncanakan radioterapi 2 Gy/hari selama 20 siklus. Setelah
radiasi siklus kedua, pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas, batuk kering dan demam.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, laju pernapasan 28x/menit, nadi
110x/menit, suhu 37.9 oC, saturasi 90% pada udara ruangan, didapatkan ronki pada kedua lapang
paru, pemeriksaan rontgen thorak dikesankan infiltrat retikuler difus pada kedua lapang paru,
pemeriksaan kultur darah dan sputum tidak didapatkan pertumbuhan kuman. Setelah terapi
radiasi dihentikan, terapi apa yang tepat pada pasien ini ?
A. Kortikosteroid
B. Levofloksasin
C. Azitromisin
D. Aniduafungin
E. Azatioprin

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1625 - 1629
Penyakit Mediastinum
Zulkifli Amin

Nama Peserta dr. Kadek Dian Lestari


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Mediastinum
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 3
Seorang wanita 24 tahun datang ke poliklinik rawat jalan Penyakit Dalam karena keluhan 1
bulan sering merasa nyeri dada sebelah kanan terutama saat menarik napas panjang, pada
pemeriksaan fisik paru didapatkan kepekaan paru pada dada kanan atas. Pada CT scan thorax
didapatkan massa pada mediatinum anterior disertai kalsifikasi. Pemeriksaan histopatologi
menunjukkan jaringan yang mengandung tiga lapis germinal. pernyataan yang benar mengenai
kemungkinan diagnosis pasien diatas adalah:
A. Terdiri dari kista dermoid jinak
B. Terdiri dari teratoma jinak dan seminoma
C. Penurunan konsentrasi kadar beta HCG
D. Penurunan konsentrasi Alfa fetoprotein
E. Penurunan kadar insulin

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1625 - 1629
Penyakit Mediastinum
Zulkifli Amin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr Kadek Dwi Wulandari


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36) Page | 189
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tuberkulosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis TB
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 2 bulan yang lalu,
batuk kadang disertai dahak bercampur darah. Pasien juga mengeluh badan semakin kurus dan
demam hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien sakit sedang, kesadaran kompos
mentis, TD 110/70 mmHg, nadi 96x/mnt, frekuensi nafas 20x/mnt, suhu 37,4’c. Pada
pemeriksaan paru didapatkan perkusi redup, rhonki basah kasar nyaring pada daerah apeks kanan.
Pemeriksaan jantung dalam batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan : LED 80
3 3
mm/jam; Leukosit 10.200/mm ; Hb 10,6 gr%; Ht 35%; trombosit 165.000 mm . Pemeriksaan
BTA sputum 3x didapatkan hasil positif. Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan adanya kavitas
diserta bercak-bercak fibroinfiltrat di sekitarnya pada kedua daerah apeks paru. Pasien setahun
lalu telah mendapat rejimen pengobatan TB paru selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh, maka
masalah pasien saat ini adalah :
a. TB MDR
b. TB paru kronik
c. TB paru kambuh
d. TB paru gagal pengobatan
e. Bukan salah satu diatas
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I, 2014, halaman: 880 Pengobatan
Tuberkulosis Mutakhir Zulkifli Amir, Asril Bahar
Pedoman nasional pengendalian tuberculosis, Kementerian kesehatan RI, 2014. Hal
19

Nama Peserta dr. Kadek Dwi Wulandari


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tuberkulosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan TB ekstra paru
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Wanita usia 38 tahun datang dengan keluhan nyeri perut yang dirasakan sejak 2 bulan yang
lalu. Perut membesar dan nyeri, penurunan nafsu makan, lemas dan mudah lelah. Penurunan
berat badan. Riwayat OAT disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan massa di suprapubik.
3.
Analisa cairan ascites didapatkan protein 4 g/dL. Jumlah sel 500 sel/mm , limfosit 95%.
Adenosin deminase activity (ADA) 0,5 uKat/I.
Patogenesis yang mendasari keadaan ini, kecuali ?
a. Penyebaran hematogen dari paru
b. Melalui tuba falopi yang terinfeksi
c. Penyebaran dari kelenjar limfe inguinal
d. Reaktifasi proses laten yang terjadi pada peritoneum
e. Melalui dinding usus yang terinfeksi
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I,
2014, halaman: 882-885
Tuberkulosis Peritoneal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Kadek Dwi Wulandari


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 190
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tuberkulosis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang perempuan 47 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk darah sejak 2 minggu
yang lalu. Pasien memiliki riwayat batuk sejak 2 bulan yang lalu, disertai penurunan nafsu makan.
Pasien dengan riwayat penggunaan OAT 1 tahun yang lalu selama 6 bulan, namun belum
dinyatakan sembuh. Hasil kultur dahak saat ini Mycobacterium tuberculosis positif dengan hasil
uji resistensi rifampicin dan INH. Diagnosis pasien ini adalah :

a. Monoresistant Tuberculosis
b. Poliresistant Tuberculosis
c. Multidrug Resistant Tuberculosis
d. Extensively drug resistant tuberculosis
e. Tuberculosis kronik

Referensi Pedoman nasional pengendalian tuberculosis,


Kementerian kesehatan RI, 2014. Hal 19.

Nama Peserta dr. I Gusti Ayu Agung Istri Anteja


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Obstruksi Saluran Pernafasan Akut
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1

Seorang laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 4 jam sebelum masuk rumah
sakit. Sesak nafas dirasakan semakin memberat dan tidak membaik dengan perubahan posisi.
Keluhan lain adalah batuk dengan dahak berwarna putih. Pada pemeriksaan didapatkan suhu
38’C, nadi 110x/menit dan tampat nafas cepat dan dangkal. Pasien riwayat merokok berat selama
20 tahun dan dengan PPOK namun dikatakan saat ini sudah berhenti. Pada pemeriksaan thorak
foto didapatkan infiltrat di para cardial sinistra. Manajemen penyakit diatas :
a. Bronkodilator kerja cepat ditambah steroid oral
b. Steroid intravena
c. Brankodilator kerja cepat, steroid intravena, antibiotika
d. Steroid intravena dan pemberian antibiotika intravena segera
e. Bronkodilator kerja cepat, steroid intravena, antibiotika intravena, pertimbangkan
ventilator mekanik invasife

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1590 - 1607
Penyakit Obstruksi Saluran Pernafasan Akut
Bambang Sigit Riyanto, Heni Retno Wulan,
Barmawi Hisyam
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. I Gusti Ayu Agung Istri Anteja


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 191
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Obstruksi Saluran Pernafasan Akut
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 35 tahun datang dibawa kerumah sakit karena ditemukan di rumah makan bakso
dengan kontak yang tidak adekuat, tidak berbicara dan pasien memegang kerongkongannya
seperti tercekik, nafas tersengal-sengal dan bibir terlihat membiru. Dicurigai pasien tersedak
bakso yang menyumbat saluran pernafasannya. Pengeluaran benda asing yang menyumbat
saluran pernafasan dapat dilakukan pertama kali dengan :
a. Manuver Heimlich
b. Trakeostomi
c. Intubasi fiber optik
d. Ventilasi jet transtrakeal perkutan
e. Krikotiroidotomi

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1590 - 1607
Penyakit Obstruksi Saluran Pernafasan Akut
Bambang Sigit Riyanto, Heni Retno Wulan,
Barmawi Hisyam

Nama Peserta dr. I Gusti Ayu Agung Istri Anteja


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Obstruksi Saluran Pernafasan Akut
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 3
Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan timbul rasa pedih mendadak di kerongkongan,
nyeri menelan, suara serak. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri pada perabaan di daerah
laring, respiratori distress dan sistemik toxaemia. Organisme yang sering menyebabkan infeksi ini
adalah, kecuali :
a. Streptococcus pneumonia
b. Streptococcus aureus
c. H. Influenzae
d. S. Haemolytic
e. Escherichia coli

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1590 - 1607
Penyakit Obstruksi Saluran Pernafasan Akut
Bambang Sigit Riyanto, Heni Retno Wulan,
Barmawi Hisyam
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr I Putu Hartawan Mataram


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 192
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Bronkiektasis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak kurang lebih 1
bulan, keluhan memberat dalam 1 minggu terakhir, batuk disertai dengan dahak yang
berwarna kuning kehijauan dan berbau busuk. Riwayat keluhan batuk seperti ini juga pernah
dirasakan beberapa kali sebelumnya namun setelah pengobatan keluhan membaik. Demam
dirasakan sejak 1 minggu ini. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya ronki basah pada
basal paru kanan disertai wheezing . Pada pemeriksan rontgen dada ditemukan gambaran kista
kecil – kecil dengan fluid level mirip seperti sarang tawon. Kemungkinan diagnosis pada
pasien ini adalah :
a. Bronkiektasis
b. Tumor paru
c. Abses paru
d. Bronchitis kronis
e. Pneumonia Komunitas

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1684-1691
Bronkiektasis
Pasiyan Rahmatulah

Nama Peserta Dr I Putu Hartawan Mataram


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Bronkiektasis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Indikasi dilakukannya terapi pembedahan pada pasien dengan bronkiektasis adalah:
a. Pasien bronkiektasis dengan komplikasi korpulmonal kronik dekompensata
b. Pasien bronkiektasis yang terbatas namun sering mengalami infeksi berulang
c. Pasien bronkiektasis yang memiliki repon yang baik dengan terapi medikamentosa
d. Pasien bronkiektasis berat
e. Pasien bronkiektasis dengan PPOK

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


Referensi 2014, halaman: 1684-1691
Bronkiektasis
Pasiyan Rahmatulah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr I Putu Hartawan Mataram


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 193
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Bronkiektasis
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan batuk sejak 2 bulan dan dikatakan hilang
timbul. Keluhan batuk disertai dahak yang banyak terutama di pagi hari ketika bangun tidur.
Terkadang juga disertai bercak darah yang bercampur dengan dahak. Keluhan demam juga
dirasakan sejak 2 minggu terakhir namun berkurang dengan obat penurun panas. Riwayat merokok
(-), riwayat asma (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan jari tabuh, retraksi dinding dada, pada
pemeriksaan paru didapatkan ronki basah pada basal paru kiri. Pada pemeriksaan radiologi dada
didapat gambaran “honey comb appearance”. Penatalaksanaan drainase sekret bronkus dan
menjaga higienitas bronkus dilakukan dengan cara berikut, kecuali :
a. Drainase postural 10 -20 menit, 2 - 4 kali setiap hari
b. Mencairkan sputum yang kental dengan mukolitik, inhalasi uap panas/dingin
c. Pemberian glukokortikoid inhalasi
d. Mengatur posisi tempat tidur pasien
e. Fisioterapi dada seperti chest flapping, oscillatory positive expiratory pressure flutter valve

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1684-1691
Bronkiektasis
Pasiyan Rahmatulah

Nama Peserta Dr Hendra Cipta


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Abses paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 1
Seorang laki-laki 40 tahun datang ke UGD dengan keluhan badan lemah, penurunan nafsu
makan dan berat badan, keringat malam hari. Pasien juga mengeluh batuk dengan dahak
berbau amis disertai panas tinggi, keluhan ini dirasakan sejak 2 bulan sebelum pasien ke RS.
Faktor predisposisi penyebab masalah ini, kecuali :
a. Kebersihan mulut yang buruk
b. Pencabutan gigi
c. DM
d. Penyakit periodontal
e. Kanker paru

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1653 - 1659
Abses Paru
Ahmad Rasyid
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Hendra Cipta


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 194
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Abses paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal 2
Seorang laki-laki 40 tahun datang ke UGD dengan keluhan badan lemah, penurunan nafsu
makan dan berat badan, keringat malam hari. Pasien juga mengeluh batuk dengan dahak
berbau amis disertai panas tinggi, keluhan ini dirasakan sejak 2 bulan sebelum pasien ke RS.
Indikasi pembedahan pada kasus ini adalah, kecuali :
a. Abses paru yang tidak mengalami perbaikan
b. Komplikasi : empiema, hemoptisis masif, fistula bronkopleura
c. Infark paru
d. Sesak napas dan hipoksemia berat
e. Infeksi yang berkembang cepat dan progresif

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1653 - 1659
Abses Paru
Ahmad Rasyid

Nama Peserta dr. Hendra Cipta


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Abses paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Pemilihan antibiotik yang paling baik pada kasus diatas adalah :
a. Penisilin G 2-10 juta unit/hari
b. Klindamisin 3x600 mg IV
c. Metronidazol 3x500mg oral + amoksisilin 3x500mg oral
d. Sulfonamide 3x1 gr oral
e. Cefoksitin 3x2 gr IV

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1653 - 1659
Abses Paru
Ahmad Rasyid
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Yeffry Rahardjo


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36) Page | 195
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Paru Interstisial
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Gambaran yang dominan pada penyakit paru interstisial adalah :
a. Gangguan restriktif paru
b. Penurunan kapasitas difusi paru
c. Gangguan obstruktif paru
d. Peningkatan kapasitas difusi paru
e. A dan B benar

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1665-1672
Penyakit Paru Interstisial
Ceva Wicaksono Pitoyo

Nama Peserta dr. Yeffry Rahardjo


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Paru Interstisial
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Berikut merupakan kriteria mayor bagi pneumonitis hipersensitivitas, kecuali :
a. Bukti paparan antigen dari anamnesis maupun pemeriksaan antibodi serum
b. Kelainan histologi yang sesuai dengan pneumonitis hipersensitivitas
c. Gejala yang sesuai dengan pneumonitis hipersensitivitas
d. Kelainan radiologi yang sesuai dengan pneumonitis hipersensitivitas
e. Ronkhi paru

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1665-1672
Penyakit Paru Interstisial
Ceva Wicaksono Pitoyo
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Yeffry Rahardjo


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36) Page | 196
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Paru Interstisial
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Berikut ini dapat ditemukan pada pasien dengan pneumonitis hipersensitivitas, kecuali:
a. Leukositosis
b. Neutrofilia
c. Peningkatan IgE
d. Limfopenia
e. Peningkatan IgA

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1665-1672
Penyakit Paru Interstisial
Ceva Wicaksono Pitoyo

Nama Peserta Dr Jemi Tubung


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tromboemboli Paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki 60 tahun diabawa ke RS setelah ditemukan pingsan di rumahnya sebelum
pingsan pasien mengeluh nyeri dada hebat, batuk dengan bercak darah dan sesak napas, pasien
baru 3 hari lalu menjalani operasi tulang paha karena jatuh di kamar mandi. Pada pemeriksaan
o
fisik ditemukan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 104x/menit, napas 28x/menit, suhu 36,7 C,
ictus cordis ICS V 3 cm lateral linea midclavicularis sinistra, pulsasi para sternal (+), bunyi
jantung P2 mengeras. Pada rongent thorax ditemukan pembesaran arteri pulmonalis
desendens, peninggian diafragma bilateral dan pembesaran jantung kanan. Gelombang T
terbalik pada V1 – V6 pada EKG. Diagnosis pasien tersebut :
a. Emboli paru masif
b. Infark miolkard akut
c. Aneurisma aorta disekan
d. Ruptur esofagus
e. Asma bronkial

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1690 - 1699
Tromboemboli Paru
Pasiyan Rahmatulah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr Jemi Tubung


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36) Page | 197
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tromboemboli Paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang wanita 60 tahun diabawa ke RS dengan keluhan nyeri dada hebat, batuk dengan
bercak darah dan sesak napas, pasien seorang penderita kanker leher rahim stadium akhir yang
telah beberapa kali menjalani kemoterapi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah
o
80/60 mmHg, nadi 104x/menit, napas 26x/menit, suhu 38,7 C, ictus cordis ICS V 3 cm lateral
linea midclavicularis sinistra, pulsasi para sternal (+), bunyi jantung P2 mengeras. Pada
rongent thorax westermark (+). Strain ventrikel kanan pada EKG. Diagnosis pasti pasien
tersebut ditegakkan melalui:
a. Cukup secara klinis
99m
b. Sidikan paru perfusi ventilasi menggunakan albumin yang ditandai dengan Te
c. Angiografi paru
d. MSCT dengan contrast
e. Bronkoskopi

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1690 - 1699
Tromboemboli Paru
Pasiyan Rahmatulah

Nama Peserta Dr Jemi Tubung


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tromboemboli Paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang wanita 65 tahun diabawa ke RS dengan keluhan nyeri dada kiri seperti ditusuk benda
tajam, batuk dengan bercak darah dan sesak napas, pasien seorang penderita kanker nasofaring
stadium akhir yang telah beberapa kali menjalani radioterapi dan kemoterapi. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 104x/menit, napas 26x/menit,
o
suhu 38,7 C, S1 S2 regular ictus cordis ICS V 2 cm lateral linea midclavicularis sinistra.
Pleural friction rub (+) pada hemithorax sinistra. Rongent thorax westermark (+). Berikut
bukan salah satu diferensial diagnosis penyakit pasien diatas :
a. Sindrom hiperventilasi
b. Asma bronkiale
c. Alveolitis alergik
d. TB Paru
e. Bukan salah satu diatas

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1690 - 1699
Tromboemboli Paru
Pasiyan Rahmatulah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Karina Anindita


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 198
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Paru Lingkungan
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis dan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan batuk kering dan sesak yang dirasakan
sejak 3 tahun. Istri pasien juga memiliki keluhan yang sama. Pasien bekerja di pabrik
asbestos. Pernyataan yang salah untuk kondisi pasien ini
a. Hasil uji faal paru restriktif
b. Berisiko menjadi mesotelioma
c. Kortikosteroid merupakan terapi utama
d. Pasien harus berhenti merokok
e. Penyakit pasien tidak dapat diobati

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1705-1723
Penyakit Paru Lingkungan
Pasiyan Rahmatulah

Nama Peserta dr. Karina Anindita


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Paru Lingkungan
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 53 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam tiba-tiba, menggigil, malaise,
dan sesak napas, tetapi tidak ada mengi. Pasien bekerja sebagai petani, dan satu hari sebelum
masuk RS pasien membersihkan tumpukan jerami. Pasien tidak merokok dan tidak memiliki
riwayat penyakit paru-paru. Hasil pemeriksaan X-foto thoraks PA dan lateral didapatkan infiltrat
bilateral pada lobus atas. Organisme yang paling mungkin menyebabkan kondisi di atas adalah ?
A. Nocardia asteriodes
B. Histoplasma capsulatum
C. Cryptococcus neoformans
D. Actinomyces
E. Aspergillus fumigatus

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1705-1723
Penyakit Paru Lingkungan
Pasiyan Rahmatulah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Karina Anindita


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36) Page | 199
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Penyakit Paru Lingkungan
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Akibat merokok pada paru adalah sebagai berikut, kecuali
a. Silia menghilang
b. Kelenjar mucus atrofi
c. Metaplasia sel goblet
d. Penebalan tunika media
e. Sumbatan lender pada bronkiolus terminal

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1705-1723
Penyakit Paru Lingkungan
Pasiyan Rahmatulah

Nama Peserta dr. Gede Perdana Putera


Periode Ujian 36
Asal FK Fakultas Kedokteran UDAYANA
Kategori Soal Pulmonologi/Respirologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Paru Karena Jamur
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Pernyataan dibawah ini benarmengenai penyakit jamur paru, kecuali
a. Histoplasmosis merupakan penyakit jamur pathogen berisifat endemik.
b. Penyakit jamur pathogen non endemic salah satunya disebabkan oleh
mukormikosis.
c. Nokardiosis merupakan jamur oportunistik.
d. Aspergilosis dan kandidiosis dapat menyebabkan penyakit jamur
oportunistik.
e. Mikosis paru karena jamur blastomikosis bersifat endemik.

Referensi AzharTanjung, E.N. Keliat. 2014.


PenyakitParuKarenaJamur. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II: hal 1658.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Gede Perdana Putera


Periode Ujian 36 Page | 200
Asal FK Fakultas Kedokteran UDAYANA
Kategori Soal Pulmonologi/Respirologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Paru Karena Jamur
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
2. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai infeksi jamur histoplasmosis:
a. Pada histoplasmosis akut pemeriksaan kultur jamur bias digunakan untuk
diagnosis.
b. Penderita asimptomatik dengan tes histoplasmin positif dapat menularkan
kepada orang lain yang sehat.
c. Penderita AIDS dengan histoplasmosis diseminata diagnosis dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan serologi.
d. Deteksi antigen polisakarida histoplasmosis di urine penting untuk
menegakkan diagnosis hisptoplasmosis diseminata.
e. Antigen histoplasmosis juga dapat memberikan hasil positif pada infeksi
blastomikosis.
Referensi AzharTanjung, E.N. Keliat. 2014.
PenyakitParuKarenaJamur. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II: hal 1659.

Nama Peserta dr. Gede Perdana Putera


Periode Ujian 36
Asal FK Fakultas Kedokteran UDAYANA
Kategori Soal Pulmonologi/Respirologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Paru Karena Jamur
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
3. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas. Pasien
juga mengeluhkan batuk darah disertai demam. Keluhan sesak nafas dan batuk
hilang timbul sejak lama. Padapemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos
o
mentis, tekanan darah 120/80mmHg, respirasi 28x/menit, temp axilla 37,7 C,
auskultasi didapatkan rhonki dan wheezing diseluruh lapangan paru dengan
ekspirasi memanjang. Pemeriksaanpenunjang menunjukkan infiltrate kedua paru
dan penarikan trakea disertai penebalan pleura pada rontgen thoraks. Pemeriksaan
darah didapatkan eosinophilia, serta peningkatan IgE total. Pemeriksaan kultur
positif untuk A.Famigatus. Yang tepat mengenai diagnosis dan tatalaksana pasien
ini adalah:
a. Reaksi tes kulit tipe lambat memberikan hasil negative.
b. Pemberian kortikosteroid sistemik jangka panjang diperlukan pada
pasien ini.
c. Pemberian amfoterisin B dapat digunakan sebagai terapi alternatif.
d. Tidak diperlukan itrakonazole sebagai terapi profilaksis.
e. Pasien saat ini berada pada fase remisi.

Referensi AzharTanjung, E.N. Keliat. 2014.


PenyakitParuKarenaJamur. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II: hal 1660-
1663.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Ni Made Putri Purnama Dewi


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 201
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Pneumonia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Faktor perubah yang meningkatkan risiko infeksi oleh patogen tertentu pada Pneumonia
Komunitas yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa adalah:
a. Penyakit Paru struktural (bronkiektasis)
b. Terapi kortikosteroid (>10 mg prednison/hari)
c. Terapi antibiotik spektrum luas >7 hari pada bulan sebelumnya
d. Malnutrisi
e. Semua pernyataan diatas benar

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,


2014, halaman: 1610-1626
Pneumonia
Zul Dahlan

Nama Peserta Dr. Ni Made Putri Purnama Dewi


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Pneumonia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang perempuan 65 tahun diantar ke UGD Rumah Sakit karena dikeluhkan bingung dan
gelisah. Pasien mengalami sesak nafas sejak 3 hari disertai demam tinggi dan batuk dengan dahak
berwarna kuning. Pasien tidak memiliki riwayat sesak atau penyakit berat lainnya dan belum
pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pernafasan
36x/menit, suhu 39 derajat celcius, Nadi 110x/menit, tekanan darah 80/60, ronki di basal paru
kiri. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan WBC 19.000/mm3 dengan dominan
netrofil,mg/dL, BUN 60 mg/dl, creatinin 2.02 mg%, Pao2 50 mmHg, PCO2 30 mmHg, infiltrat
di parahiler dan basal sinistra. Diagnosis pasien tersebut adalah :
a. Pneumonia komunitas
b. Pneumonia Nosokomial
c. Pneumonia Aspirasi
d. Pneumonia pada gangguan imun
e. Pneumonia Berkaitan Ventilator
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,
2014, halaman: 1610-1626
Pneumonia
Zul Dahlan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Ni Made Putri Purnama Dewi


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana Page | 202
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Pneumonia
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang perempuan 65 tahun diantar ke UGD Rumah Sakit karena bingung dan gelisah.
Pasien mengalami sesak nafas sejak 3 hari disertai demam tinggi dan batuk dengan dahak
berwarna kuning. Pasien tidak memiliki riwayat sesak atau penyakit berat lainnya dan belum
pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan pernafasan
36x/menit, suhu 39 derajat celcius, Nadi 110x/menit, tekanan darah 80/60, ronki di basal paru
kanan. Pemeriksaan penunjang didapatkan WBC 19.000/mm3 dengan dominan netrofil, BUN
60 mg/dl, creatinin 2.02 mg%, Pao2 50 mmHg, PCO2 30 mmHg, infiltrat di parahiler dan
basal paru dextra. Kriteria dirawat di ICU menurut American dan British Thoracic Society :
a. Pasien membutuhkan ventilator
b. Pasien mengalami syok septik
c. Respirasi 36 kali/menit, infiltral multilobar
d. Pasien mengalami bingung dan gelisah, BUN 60 mg/dl
e. Semua pernyataan di atas benar
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid II,
2014, halaman: 1610-1626
Pneumonia
Zul Dahlan

Nama Peserta Dr Ni Made Darma Patni Sri Rejeki


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tuberkulosis paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi TB pada HIV
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang wanita 30 tahun datang dengan keluhan batuk dan demam lebih dari 3 minggu,
terdapat penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 bulan terakhir. Pasien baru
terdiagnosis HIV dengan hasil CD4 200 sel/mmk. Dari pemeriksaan darah rutin didapatkan
hasil Hb 9.6 g/dl, leukosit 3.000/mmk, trombosit 160.000/mmk. Pasien telah dilakukan
pemeriksaan sputum dengan hasil BTA +3, saat ini sedang hamil 8 minggu.Pilihan terapi pada
pasien tersebut adalah:
a. ARV (AZT/3TC/EFV) dan obat anti tuberculosis dimulai bersamaan
b. ARV (TDF/3TC/EFV) diberikan selama 2 minggu dan diikuti obat anti tuberculosis
c. Menunda obat anti tuberkulosis dan memulai ARV (TDF/3TC/EFV)
d. Obat anti tuberkulosis diberikan selama 2 minggu dan diikuti ARV (TDF/3TC/EFV)
e. Menunda ARV dan memulai obat anti tuberkulosis

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I,


2014, halaman: 874-883
Pengobatan Tuberkulosis Mutakhir
Asril Bahar, Zulkifli Amin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Ni Made Darma Patni Sri Rejeki


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36) Page | 203
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tuberkulosis Paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Uji Tuberkulin
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki 35 datang ke Poliklinik Penyakit Dalam untuk melakukan tes kesehatan.
Pasien akan bekerja di luar negeri sehingga harus dilakukan pemeriksaan untuk kemungkinan
Tuberkulosis. Adapun keadaan yang memberikan reaksi tuberkulin (negatif palsu) kecuali:
a. Pasien yang 3 bulan terpajan TB
b. Pemberian kortikosteroid yang lama, pemberian obat-obat imunosupresi lainnya
c. Malnutrisi, usia tua, penyakit keganasan
d. Reaksi hipersensitivitas menurun pada penyakit limforetikular (Hodgkin)
e. Anergi, penyakit sistemik berat (sarkoidosis, lupus eritematosus)

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I,


2014, halaman: 863-873
Tuberkulosis Paru
Asril Bahar, Zulkifli Amin

Nama Peserta dr. Ni Made Darma Patni Sri Rejeki


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tuberkulosis Paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang perempuan 27 tahun baru terdiagnosis TB paru selama 2 minggu dan sudah mendapatkan
obat anti tuberkulosis kategori 1 fase intensif. Pasien datang kontrol ke poliklinik penyakit dalam
mengeluh mual muntah. Setelah dilakukan pemeriksaan fungsi hati terjadi peningkatan
SGOT/SGPT > 3 kali normal. Tindakan yang harus dilakukan pada pasien tersebut adalah:
a. OAT dihentikan
b. Meneruskan OAT dengan pengawasan ketat
c. Melanjutkan OAT hanya dengan regimen SE
d. Ganti OAT dengan lini 2
e. OAT dihentikan dan memberikan hepatoprotektor hingga fungsi hati kembali normal

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I,


2014, halaman: 874-883
Pengobatan Tuberkulosis Mutakhir
Asril Bahar, Zulkifli Amin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Vitorino Bere Talo


Periode Ujian 35
Asal FK FK Universitas Udayana Page | 204
Kategori Soal Pulmonologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Fibrosis kistik
JenisSoal/ JenisPertanyaan Fibrosis kistik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Pernyataan yang benar mengenai Fibrosis kistik kecuali :
A. Fibrosis kistik adalah kelainan genetik yang bersifat resesif heterogen
B. Fibrosis kistik ditemukan sebagai penyakit multisystem
C. Penyakit ini ditandai dengan infeksi saluran napas kronik
D. Fibrosis kistik yang klasik mencerminkan kehilangan fungsi mutasi pada gen CFTR
dan mempunyai karakteristik adanya infeksi bakteri kronik pada saluran napas dan
sinus-sinus
E. Gangguan percernaan lemak oleh karena kelebihan enzim eksokrin pancreas

Referensi Buku ajar penyakit dalam PAPDI VI. Jilid


II. Respirologi hal 1677 – 1681

Nama Peserta Dr. Vitorino Bere Talo


Periode Ujian 36
Asal FK FK Universitas Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Fibrosis kistik
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Manifestasi klinik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Manifestasi klinis fibrosis kistik yang salah adalah :
A. Pasien mengeluh batuk yang kronik dan berdahak, dan sering berulang
B. Selama fase eksaserbasi ini, batuk menjadi lebih parah dan dahak makin banyak dan
purulen dan kadang-kadang bercampur darah
C. Sering dijumpai anoreksia, berat badan menurun dan demam.
D. Adanya mengi dan bukti adanya obstruksi saluran napas yang ireversibel pada
tes faal paru merupakan kunci penting adanya ABPA
E. Manifestasi kelainan di luar paru yang sering dijumpai adalah malabsorbsi oleh karena
kekurangan eksokrin pancreas

Referensi Buku ajar penyakit dalam PAPDI VI. Jilid


II. Respirologi hal 1677 - 1681
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Vitorino Bere Talo


Periode Ujian 36 Page | 205
Asal FK FK Universitas Udayana
Kategori Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Fibrosis kistik
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang pria usia 25 tahun dating ke poliklinik rawat jalan dengan keluhan batuk berdahak
yang purulen dan sekitar 2 tahun terakhir dirasakan semakin memberat sehingga kadang-
kadang bercampur darah. Pasien juga mengeluh nyeri perut sejak 5 tahun yang lalu dan
seringkali tidak membaik dengan minum obat maag. Pasien tidak merokok. Riwayat ibu
penderita meninggal 10 tahun yang lalu saat berusia 33 tahun. Pemeriksaan fisik paru
didapatkan barrel chest, suara dasar bronchial dan tidak ada wheezing. Foto toraks dijumpai
kistik pada lobus atas. Diagnostik pada pasien ini adalah :
A. Fibrosis kistik
B. PPOK
C. Bronkiektasis
D. Tuberkulosisparu
E. Bronkitiskronis

Referensi Buku ajar penyakit dalam PAPDI VI. Jilid


II. Respirologi hal 1677 – 1681

Nama Peserta Dr Yaditta Mirdania


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tumor Paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki 58 tahun datang dengan keluhan batuk sejak 5 bulan, kadang disertai bercak
darah, demam disangkal, sesak nafas disangkal, penurunan berat badan sebesar 5 kg dalam 5
bulan terakhir, riwayat merokok sebanyak 2 bungkus perhari sejak usia 15 tahun. Pemeriksaan
fisik didapatkan pembesaran KGB supraclavicular S. Pada pemeriksaan CT scan thorax
didapatkan nodul ukuran 2 cm pada paru kiri. Pemeriksaan USG abdomen tidak tampak
gambaran metastasis pada hepar dan KGB paraaorta. Pasien berada pada stadium :
a. IIA
b. IIB
c. IIIA
d. IIIB
e. IV

Referensi PPK PAPDI, 2015, halaman: 802-808


Tumor Paru
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Yaditta Mirdania


Periode Ujian Oktober 2017 ( Batch 36) Page | 206
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tumor Paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang wanita usia 48 tahun datang dengan keluhan batuk darah sejak 1 bulan terakhir, sesak
nafas disangkal. Pada pemeriksaan CT scan thorax didapatkan nodul ukuran diameter 4 cm.
Pemeriksaan TTB didapatkan hasil adenokarsinoma. Pemeriksaan USG abdomen tidak
tampak gambaran metastasis pada hepar dan KGB paraaorta. Tata laksana pada pasien ini
yang tepat adalah :
a. Reseksi tumor, tidak perlu kemoterapi atau radioterapi
b. Kemoterapi neoadjuvant + operasi
c. Operasi + kemoterapi adjuvan
d. Operasi + radiasi
e. Kemoterapi saja, karena tumor unresectable

Referensi PPK PAPDI, 2015, halaman: 802-808


Tumor Paru

Nama Peserta dr. Yaditta Mirdania


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tumor Paru
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Hal berikut dibawah ini benar mengenai SCLC, kecuali :
a. Merupakan golongan epithelial tumor
b. Cyfra 21-1 dapat digunakan untuk penanda diagnosis karena memiliki spesifisitas
tinggi
c. Pada stadium extensive stage dengan status tampilan baik dapat diberikan kemoterapi
kombinasi
d. Pada stadium limited stage kemungkinan harapan hidup 1-2 tahun
e. Jawaban C dan D salah

Referensi PPK PAPDI, 2015, halaman: 802-808


Tumor Paru
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Yongkie Iswandi Purnama


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36) Page | 207
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi ARDS
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3B
Soal 1
Seorang laki-laki 70 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas tiba-tiba sejak 1 jam
sebelumnya saat sedang berbaring. Pasien memiliki riwayat diabetes dan hipertensi sejak 10 tahun
lalu namun tidak rutin minum obat. Sejak 3 bulan lalu pasien mendapat kemoterapi untuk
karsinoma nasofaring dan sejak itu pasien lebih banyak berbaring saja. Dari pemeriksaan
kesadaran somnolen, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 116 x/menit, laju nafas 30 x/menit, suhu
36,8℃. Pada auskultasi paru terdengar ronkhi basah kasar pada seluruh lapangan paru kanan dan
kiri. Tekanan vena jugular tidak meningkat, jantung dalam batas normal. Pemeriksaan analisa gas
darah arteri pada udara ruangan menunjukkan pH 7,50, pCO 2 25,4, pO2 30, HCO3 15, BE +1, Sat
O2 50%. Kemungkinan diagnosis yang pertama kali dipikirkan berdasarkan data-data tersebut
adalah:
a. Gagal jantung akut dekompensasi
b. Pneumonia
c. Sindrom distress pernafasan akut
d. Ketoasidosis diabetes
e. Emboli paru

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid III


2014, halaman: 4072-4079
ARDS
Zulkifli Amin, Johanes Purwoto
Nama Peserta dr. Yongkie Iswandi Purnama
Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36)
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi ARDS
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 3B
Soal 2
Seorang wanita 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak sejak 3 jam sebelumnya dan
cenderung tambah berat. Pasien juga memiliki keluhan demam dan batuk sejak 2 bulan terakhir
dan tinggal serumah dengan penderita TBC paru. Kesadaran compos mentis dengan TD 110/70,
nadi 136 x/menit, laju nafas 28 x/menit, suhu 38,2℃. Pasien tampak malnutrisi dan teraba
beberapa KGB di lehernya yang agak nyeri. Auskultasi paru didapatkan suara nafas broncho-
vesicular dengan sedikit ronchi basah kasar di kedua lapangan paru. Thorax foto terdapat bercak
milier di kedua paru. Pemeriksaan dengan pulse-oxymetri menunjukkan hasil 70% sudah dengan
oksigen sungkup muka 8 L/menit. Pertimbangan ruang perawatan untuk pasien ini adalah di:
a. Ruang perawatan / bangsal biasa dengan memakai masker N95
b. Ruang isolasi bertekanan negatif
c. Ruang isolasi bertekanan positif
d. Ruang rawat intensif (dengan ketersediaan ventilator)
e. Ruang intermediate (tanpa ketersediaan ventilator)

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid III


2014, halaman: 4072-4079
ARDS
Zulkifli Amin, Johanes Purwoto
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr.Yongkie Iswandi Purnama


Periode Ujian Oktober 2017 (Batch 36) Page | 208
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi ARDS
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 3B
Soal 3
Seorang tentara, laki-laki 36 tahun, dirawat di bangsal setelah mengalami fraktur tibia-fibula kanan saat
latihan terjun payung. Saat perawatan hari ke-3, tiba-tiba mengalami sesak nafas. Kesadaran compos
mentis, TD 120/70, nadi 104 x/menit, laju nafas 28 x/menit dan mulai tampak retraksi sela iga, suhu 36,2 ℃.
Tekanan vena jugular tidak meningkat, auskultasi paru didapatkan ronchi basah halus pada kedua lapang
paru, pemeriksaan fisik jantung dan abdomen dalam batas normal. Pemeriksaan thorax foto didapatkan
infiltrat bilateral difus. Analisis gas darah pH 7,38, pCO 2 30, pO2 55, HCO3 28, BE -1, Sat O2 75% dengan
udara ruangan. Pemberian alat bantu nafas yang paling tepat pada pasien ini adalah:
a. Non-invasive ventilation pressure (NIVP) dengan positive end expiratory pressure
(PEEP)
b. NIVP tanpa PEEP
c. Continuous mechanical ventilation
d. Synchronized intermittent mechanical ventilation
e. Non rebreathing mask

Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid III


2014, halaman: 4072-4079
ARDS
Zulkifli Amin, Johanes Purwoto

Nama Peserta Dr. Wira P. Siregar


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Vaksinasi
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Penunjang
Tingkat kompetisi 4A
Soal Pasien wanita 30 tahun datang berobat ke poli penyakit
dalam untuk berkonsultasi. Pasien menderita HIV dan
dalam terapi zidovudine, lamivudine, dan nevirapine
sejak 6 bulan terakhir. Pasien membawa hasil CD4
terakhir 180mL. Pasien tidak ada rencana berpergian.
Vaksinasi yang tidak boleh diberikan pada pasien
tersebut adalah :
a. Influenza
b. Hepatitis A
c. Japanese B encephalitis
d. MMR
e. Rabies
referensi Erwanto Budi W, 2014. Imunisasi Dewasa. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jilid I: hal 951-957
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Wira P. Siregar


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi Imunologi Page | 209
Lingkup Bahasan dalam standar Asma
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat kompetisi 4A
Soal Laki-laki 60 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan sesak nafas yang memberat sejak 1 hari lalu.
Keluhan sesak nafas sudah dialami sejak muda
terutama bila terpapar debu dan membaik bila
menggunakan salbutamol sejak 1 tahun terakhir
keluhan sesak nafas dirasakan muncul setiap hari.
Pasien mengaku sering merokok sejak umur 20 tahun
dan berhenti 4 tahun lalu. Pasien merokok sekitar 2
bungkus per hari. Pada pemeriksaan paru didapatkan
sela iga melebar, suara nafas bronkhial, disertai
wheezing. Pada
pemeriksaan FEV1 2,3L/menit dan post
bronkhodilator FEV1 2,4 L/mnt. Diagnosis yang
paling mungkin
a. Asma bronkhial
b. Bronkhiektasis
c. Bronkhitis kronik
d. PPOK
e. ACOS (Asthma COPD Overlap Syndrome)
referensi Heru Sundaru, Sukamto, 2014. Asma bronkial. Buku
ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid I : hal 478-488

Nama Peserta Dr. Wira P. Siregar


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Imunologi Dasar
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Patofisiologi
Tingkat kompetisi 4A
Soal Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke poliklinik
spesialis penyakit dalam dengan keluhan jantung
sering berdebar-debar, banyak keringat, gemetar, nyeri
kepala, nafsu makan banyak tetapi sulit gemuk, kadang
disertai mual dan muntah. Dari pemeriksaan fisik pada
leher didapatkan
struma difus, mata didapatkan proptosis di kedua mata,
frekuensi nadi 120x/menit, irama regular. Berdasarkan
tanda dan gejala tersebut, reaksi yang terjadi pada
pasien adalah:
a. Kompleks imun yang mengendap di jaringan
b. Reaksi antigen dan antibody pada permukaan
sel target
c. Respon sel T sitotoksik yang telah tersensitisasi oleh
antigen
d. Pelepasan mediator histamin dari sel mast yang
diperantarai oleh IgE
e. Komplemen yang teraktivasi oleh kompleks Ag-Ab
referensi Karnen Garna, Iris Rengganis, 2007. Imunologi Dasar.
Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5. Jilid I : hal
235-241
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Rahmawati


Periode ujian 36
Asal FK FK USU Page | 210
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Asma Bronkial
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat kompetisi 4A
Soal Seorang laki laki usia 32 tahun mengeluh sering
batuk disertai dengan sesak nafas. Didapatkan
riwayat keluarga ibu menderita asma bronchial.
Pemeriksaan fisik TD 120/70 mmhg, nadi
80x/menit, frekuensi nafas 20x/menit. Paru
normal. Pemeriksaan apa yang diperlukan untuk
menegakkan diagnosis pada penderita ini :
a) Rontgen thorax
b) Spirometri
c) Uji kulit
d) Eosinofil darah
e) Analisa gas darah
referensi Heru Sundaru, Sukamto, 2014. Asma Bronkial.
Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. 2014 : hal
478-488.

Nama Peserta Dr. Rahmawati


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Prosedur diagnostik penyakit alergi
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat kompetisi 4A
Soal Seorang laki laki berusia 24 tahun dengan riwayat
asma datang kontrol ke poliklinik penyakit dalam.
Pasien rutin berobat dan mendapatkan inhaler .
sesak nafas kambuh hanya 1 kali selama sebulan
terakhir . Sejak dua hari yang lalu pasien
mengkonsumsi CTM 4mg malam hari, dan metil
prednisolon 8mg pagi hari karena muncul ruam
kemerahan dikulit setelah makan ikan laut.
Pasien direncanakan melakukan pemeriksaan test
tusuk kulit. Waktu yang tepat
untuk melakukan tes tusuk kulit pada pasien ini
adalah :
a. Setelah pasien menghentikan konsumsi metil
prednisolon minimal 3 minggu
b. Setelah pasien menghentikan konsumsi CTM
minimal 72 jam
c. Setelah menghentikan inhalernya minimal 3 hari
d. Setelah menghentikan inhalernya selama 7 hari
e. Setelah pasien menghentikan konsumsi
ceterizine minimal 7 hari
referensi Sumber papdi ;Prosedur diagnostik penyakit alergi
hal:476
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Rahmawati


Periode ujian 36
Asal FK FK USU Page | 211
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Alergi Obat
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan
Tingkat kompetisi 4A
Soal Manifestasi klinis alergi berupa efek mediator
kimia akibat reaksi antigen dengan IgE yang telah
terbentuk dan menyebabkan kontraksi otot polos,
meningkatnya permeabilitas kapiler dan
hipersekresi kelenjar mukus merupakan
manifestasi alergi:
a. Tipe I
b. Tipe II
c. Tipe III
d. Tipe IV
e. Tipe campuran
referensi Samsuridjal Djauzi, Alergi Obat. PAPDI hal: 513

Nama Peserta Dr. Douglas Ronald B. Siagian


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Asma akibat kerja
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Patofisiologi
Tingkat kompetisi 4A
Soal Seorang wanita 35 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan sesak nafas semakin memberat 3
hari ini, disertai batuk dahak warna putih, demam
tidak dikeluhkan. Pasien adalah karyawati di
pabrik detergen sejak 10th yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
110/70mmHg, frekuensi nadi 102xmnt, frekuensi
nafas 24x/mnt, suhu 37,3°C. Didapatkan suara
wheezing di kedua lapang paru, dan ronki kasar
minimal. Pada pemeriksaan foto rontgen thorax
dalam batas normal. Kemudian pasien
mendapatkan obat teofilin dan steroid, pasien
merasa membaik.
Pernyatan ini yang mendasari penyakit di atas
adalah :
a. Faktor resiko adalah bukan karena alergi, tapi
dari iritasi langsung dan farmakologik
b. Riwayat asma mendasari, tapi dicetuskan
oleh iritan langsung.
c. Kortikosteroidtidak dapat mencegah
bronkokontriksi
d. Kombinasi beta agonis dengan ipratropium
bromide merupakan bukan kombinasi yg baik
e. Merupakan hipereaktifitas tipe 1 yang
melibatkan Ig A.
referensi Teguh H. Karjadi. 2014. Asma Akibat Kerja. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid
I:hal 489-494.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Douglas Ronald B. Siagian


Periode ujian 36 Page | 212
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Renjatan Anafilaksis
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat kompetisi 4A
Soal Seorang wanita 33 tahun datang ke instalagi gawat
darurat dengan keluhan sesak nafas , gatal-gatal
kemerahan seluruh tubuh, semakin memberat 30
menit setelah makan ikan tuna. Disertai batuk,
bibir bengkak, perut kram dan mual-muntah dan
tidak demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 80/60mmHg, frekuensi nadi
110xmnt, frekuensi nafas 24x/mnt, suhu 37,3°C.
Didapatkan suara wheezing di kedua lapang paru..
Pada pemeriksaan paru maupun foto rontgen
thorax dalam batas normal
Dibawah ini yang merupakan penatalaksanaan
utama kasus di atas adalah
a. Posisi tendelenburg dan oksigenasi dapat
membantu menaikan tekanan darah
b. Pemberian Adrenalin 0,3-0,5 ml dari larutan
1: 1000 secara IM, bila tidak respon dapat
diberikan secara intravena (setelah dilarutkan
dlm NaCl)
c. Dapat diberikan pemberian Aminopilin
langsung.
d. Antihistamin dan kortisteroid merupakan lini
pertama
e. Pemberian cairan kristaloid lebih utama cairan
plasma expander.
referensi PPK Klinis PAPDI:hal 22-28

Nama Peserta Dr. Douglas Ronald B. Siagian


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Imunisasi dewasa
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Vaksinasi
Tingkat kompetisi 4A
Soal Vaksinasi apakah yang dikontraindikasikan pada
pasien
imunokompromais (non HIV) dan kehamilan
adalah
a. Varicella, Tetanus, Influenza
b. Varicella, Zoster dan MMR
c. Zoster, pneumokokal dan meningitis
d. Hepatitis B, varicella dan influenza
e. Hepatitis A, HPVdan difteri.
referensi Rekomendasi Vaksinasi untuk orang
dewasa dengan indikasi medis
tertentu. PAPDI 2013
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM

Buku PAPDI edisi 6, bab 65, urtikaria dan


angioedema, halaman 495-503

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA


KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta Renti Woro


Periode ujian Oktober 2017 Page | 213
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Alergi dan Imunologi
Lingkup bahasan 4A
Jenis Soal Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Seorang laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan bentol di tubuh. Bentol disertai rasa gatal,
muncul setelah konsumsi udang 15 menit sebelumnya. Sejak kecil mengeluhkan bersin di pagi
hari dan pemeriksaan fisik dijumpai papul multiforme pada tubuh. Apakah pemeriksaan
penunjang baku emas yang diperlukan pasien :
a. Test tusuk kulit
b. Test tempel
c. RAST
d. IgE spesifik
e. Oral food challenge
Jawaban : E
Referensi Buku PAPDI edisi 6, bab 67, alergi makanan,
halaman 508-512

Nama peserta Renti Woro


Periode ujian Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Alergi dan Imunologi
Lingkup bahasan 4A
Jenis Soal Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Seorang perempuan 30 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan bentol dan gatal hampir
seluruh tubuh sejak 2 jam yang lalu, pasien juga mengeluh bibir dan mata bengkak. Sebelum
muncul keluhan tersebut pasien minum natrium diclofenac untuk nyeri pinggang. Status
dermatologis urtikaria, angioedema. Reaksi yang terjadi pada pasien ini disebabkan oleh :
a. Kompleks imun yang mengendap di jaringan
b. Respon sel B yang diaktivasi oleh sel dendritik
c. Respon sel T sitotoksik yang telah tersensititasi oleh antigen
d. Pelepasan mediator histamine dari sel mast yang diperantai oleh IgE
e. Komplemen yang teraktivasi oleh kompleks Ag-Ab yang mengendap di
kulit Jawaban : D
Referensi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama peserta Renti Woro


Periode ujian Oktober 2017 Page | 214
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Alergi dan Imunologi
Lingkup bahasan 4A
Jenis Soal Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Seorang laki 40 tahun, datang dengan sesak nafas, muncul tiba-tiba setelah konsumsi obat dari
dokter, kurang lebih 15 menit sebelumnya. Obat yang dikonsumsi cotrimoxazole, paracetamol.
Dari pemeriksaan fisik kesadaran apatis, hipotensi dan wheezing diseluruh lapangan paru.
Masalah yang mendasari kelainan yang dialami pasien :
a. Reaksi hipersensitivitas tipe 1
b. Reaksi hipersensitivitas tipe 2
c. Reaksi hipersensitivitas tipe 3
d. Reaksi hipersensitivitas tipe 4
e. Sitotoksik
Jawaban : A
Referensi Buku PAPDI edisi 6, bab 68, alergi obat,
halaman 513-517

Nama Peserta Dr. Sheena Ria Zoraya Dalimunthe


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Prick Tes
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Penunjang
Tingkat kompetisi 4A
Soal Seorang perempuan usia 27 tahun, datang berobat ke
poliklinik. Pasien mengeluh sering timbul bentol-
bentol dan kemerahan pada kulit yang disertai gatal-
gatal setelah makan telur atau kacang-kacangan. Pada
bagian kakinya, tampak tampak luka akibat garukan.
Pasien berobat ke dokter umum 2 hari yang lalu dan
mendapatkan terapi metilprednisolon 2 x 4 mg, CTM 1
x 4 mg pada malam hari, teofilin 1 x 300 mg, dan salep
hidrokortison. Pasien sering bersin-bersin jika sedang
menyapu dan membersihkan rumah kadang-kadang
nafas terasa sempit sehingga menimbulkan bunyi
mengi. Pasien rutin kontrol ke poliklinik dan
mendapatkan inhaler kombinasi kortikosteroid dan
long acting beta agonist. Pasien direncanakan untuk
dilakukan pemeriksaan tes tusuk kulit setelah
A. Menghentikan metilprednisolon minimal 7 hari
B. Menghentikan inhaler nya minimal 7 hari
C. Menhentikan teofilin minimal 1 hari
D. Menghentikan CTM minimal 3 hari
E. Menghentikan salep hidrokortison minimal 3
hari

referensi Azhar Tanjung, Evy Yunihastuti. Prosedur Diagnostik


Penyakit Alergi.
In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam
AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. 6th
ed. Jakarta:
Interna Publishing; 2014.p.473-7
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Sheena Ria Zoraya Dalimunthe


Periode ujian 36
Asal FK FK USU Page | 215
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Tes provokasi
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat kompetisi 4A
Soal Seorang laki-laki usia 24 tahun bekerja sebagai
pembuat roti datang ke poliklinik dengan keluh
sesak napas disertai mengi, batuk , mata gatal saat
sedang bekerja. Pasien baru saja mulai bekerja
setelah lulus kuliah. Pasien tidak merokok dan
tidak memiliki riwayat asma sebelumnya, tetapi
sering mengeluh gatal bila makan makanan laut.
Keluhan sesak ini memburuk pada hari kerja dan
membaik pada hari libur. Pemeriksaan fisik tanda
vital dalam batas normal, tidak ada wheezing. Bila
dilakukan uji provokasi dengan spirometri sebelum
dan sesudah shift kerja, apakah hasil yang Anda
diharapkan?
a. Terjadi penurunan FEV1 > 5% antara
sebelum dan sesudah bekerja
b. Terjadi penurunan FEV1 > 3% antara sebelum
dan sesudah bekerja
c. Terjadi penurunan FEV1 > 12% antara sebelum
dan sesudah bekerja
d. Terjadi penurunan FEV1 > 20% antara sebelum
dan sesudah bekerja
e. Terjadi penurunan FEV1 > 30% antara sebelum
dan sesudah bekerja
referensi Karjadi T. Asma Akibat Kerja. In: Setiati S, Alwi
I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors.
Buku ajar ilmu
penyakit dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014.p.489-
494
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr.Sheena Ria Zoraya Dalimunthe


Periode ujian 36
Asal FK FK USU Page | 216
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Imunisasi dewasa
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Vaksinasi
Tingkat kompetisi 4A
Soal Seorang perempuan usia 32 tahun warga negara
Perancis datang ke poliklinik untuk mendapatkan
vaksinasi. Dia akan melancong ke Jakarta dan
pulau Bali dan ingin menikmati wisata kuliner
Indonesia. Sudah 15 tahun terakhir pasien tidak
pernah vaksinasi. Apakah vaksinasi yang
dianjurkan pada kasus ini?
A. Vaksin Hepatitis A, tifoid, rabies dan
influenza
B. Vaksin MMR, Hepatitis B, tifoid dan influenza
C. Vaksin Yellow Fever, Japanese B ensefalitis,
influenza dan meningokok
D. Vaksin influenza, tifoid , yellow fever dan
pneumokokus
E. Vaksin HPV, influenza dan rabies, hepatitis A
referensi Erwanto B. Imunisasi Dewasa. In: Setiati S, Alwi
I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors.
Buku ajar ilmu
penyakit dalam Jilid III. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014. p.951-
57.

Nama Peserta Dr. Arina Vegas


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi - Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar kompetisi Asma Akibat Kerja
Jenis soal/jenis pertanyaan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat Kompetisi 4A
Soal Seorang pria 40 tahun datang dengan keluhan
sesak napas yang dialami saat os bekerja hal ini
dialami sejak 6 bulan ini. Os bekerja di pabrik
tepung selama 10 tahun. Keluhan sesak napas
menghilang saat os berada di luar lingkungan
pabrik, terutama saat hari libur saat os berada di
rumah. Os tidak memiliki riwayat sakit asma
sebelumnya. Pemeriksaan apakah yang paling
tepat untuk menegakkan diagnosa pada pasien ini?
a. Pemeriksaan serial PEFR (Peak Expiratory
Flow Rate) selama hari-hari kerja dan
beberapa hari libur di rumah
b. Tes Tusuk
c. Tes Tempel
d. Serum IgE
e. Darah Rutin
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI. Editor :
Teguh H Karjadi. Interna. 2014, Asma Akibat
Kerja (489-493 )
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Arina Vegas


Periode ujian 36 Page | 217
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi-Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar Imunisasi Dewasa
kompetisi
Jenis soal/jenis pertanyaan Vaksinasi
Tingkat Kompetisi 4A
Soal Seorang wanita 25 tahun saat ini sedang hamil
4 minggu datang ke poli penyakit dalam ingin
berkonsultasi mengenai vaksinasi untuk ibu
hamil. Menurut pendapat anda vaksinasi
apakah yang aman diberikan pada ibu hamil
a. MMR, Varicella, BCG
b. Hepatitis B, Influeza, Tetanus
c. Rabies, Influeza, Tifoid
d. HPV,Pneumococus, Yellow Fever
e. Japanese ensefalitis, Polio, Meningococcus
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : Evi Yunihastuti. 2014, Vaksinasi
Pada Kelompok Khusus (958-962 )

Nama Peserta Dr. Arina Vegas


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi-Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar kompetisi Alergi Makanan
Jenis soal/jenis pertanyaan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat Kompetisi 4A
Soal Seorang pria 30 tahun datang ke poli penyakit
dalam dengan keluhan bentol-bentol
kemerahan disertai rasa gatal di seluruh tubuh.
Keluhan tersebut muncul tiba-tiba setelah
mengkonsumsi udang 15 menit sebelumnya.
Riwayat alergi sebelumnya tidak jelas. Saat
ini hemodinamik stabil. Menurut pendapat
anda pemeriksan penunjang baku emas
apakah yang di perlukan untuk menegakkan
diagnosis?
a. Darah Rutin
b. Tes Tempel
c. RAST
d. Double Blind Placebo Controlled Food
Challange
e. Tes Tusuk Kulit

Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.


Editor : Iris Rengganis, Evi Yunihastuti. 2014,
Alergi Makanan (508-512 )
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr.Erni Erdoris Ginting


Periode Ujian 2 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara Page | 218
Kategori Soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi 4A
Jenis Soal dan Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL 1
Seorang wanita berusia 19 tahun diketahui menderita asma sejak 6 tahun lalu. Pasien ini
terkontrol asmanya dengan menggunakan kombinasi inhaler bronkodilator kerja panjang dan
steroid .Pasien ingin mengetahui faktor yang dapat mencetuskan asmanya . Pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan pada pasien adalah :
A. Spirometri
B. Kadar IgE total
C. Tes tusuk kulit
D. Tes tempel kulit
E. Uji Provokasi Bronkus

Referensi Azhar Tanjung, Evi Yunihastuti, 2014.


Prosedur Diagnostik Penyakit Alergi, Buku
Ajar Ilmu P
Penyakit dalam , Edisi VI, hal 473-477

Nama Peserta dr.Erni Erdoris Ginting


Periode Ujian 2 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori Soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi 4A
Jenis Soal dan Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL 2
Seorang Pasien pereempuan umur 23 tahun datang dengan keluhan gatal gatal dikulit os.
Gatal gatal biasanya muncul saat os memakan coklat. Gatal gatal disertai dengan timbulnya
ruam ruam dikulit dan berbentuk seprti pulau. Pasien kemudian didiagnosis dengan urtikaria.
Kemudian dilakukan tes tusuk kulit untuk menentukan faktor pencetus penyakit tersebut.
Syarat-syarat untuk melakukan tes tusuk kulit adalah :
A.Teofilin dihentikan 3 hari sebelum tes
B. Anti depresan trisiklik dihentikan 2 minggu sebelum tes
C. Anti histamin generasi kedua harus dihentikan 72 jam sebelumnya
D. Anti histamin generasi pertama harus dihindari 7 hari sebelumnya
E. Kortikosteroid topikal dihentikan 72 jam sebelumnya
Referensi Azhar Tanjung, Evi Yunihastuti, 2014.
Prosedur Diagnostik Penyakit Alergi, Buku
Ajar Ilmu Penya Penyakit dalam , Edisi VI, hal
473-477
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr.Erni Erdoris Ginting


Periode Ujian 2 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara Page | 219
Kategori Soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi 4A
Jenis Soal dan Pertanyaan
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL 3
Seorang wanita 40 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam karena mengalami mengalami
gatal gatal dan ruam kemerahan berair pada kulit tangan. Hal ini dialami os dalam 1 bulan
terahir, hal ini terjadi sejak os menggunakan detergen baru, reaksi alergi pada wanita ini
adalah :
A. Reaksi alergi tipe I
B. Reaksi alergi komplemen
C. Reaksi alergi sitotoksik
D. Reaksi alergi tipe 4
E. Reaksi alergi campuran

Referensi Samsuridzal Djauzi, Heru Sundaru , Dina


Mahdi, Nanang 2014. Sukmana,Alergi Obat, Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Edisi VI , hal : 513-517

Nama Peserta dr. Andry Syahreza


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi dan Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar kompetisi Urtikaria dan Angioedema
Jenis soal/jenis pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetisi 4A
Soal Seorang pasien perempuan 20 tahun datang ke
poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan bentol
diserta gatal hampir seluruh tubuh sejak 30 menit
yang lalu. Sebelum muncul keluhan tersebut pasien
baru mengonsumsi obat metampiron untuk nyeri
kepala. PF didapatkan kesadaran CM, hemodinamik
stabil. Status dermatologis regio generalisata
urtikaria multipel. Anti Histamin Generasi II yang
dapat diberikan pada pasien:
a. Simetidin
b. Mizolastin
c. Hidroksizin
d. Prometazin
e. Hidroksizin
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI. Editor :
Samsuridjal Djauzi, Heru Sundaru, Dina Mahdi,
Nanang Sukmana. 2014. Urtikaria dan Angioedema.
(495-503).
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Andry Syahreza


Periode ujian 36
Asal FK FK USU Page | 220
Kategori soal Alergi dan Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar kompetisi Rhinitis Alergika
Jenis soal/jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetisi 4A
Soal Seorang laki laki usia 32 tahun datang ke
poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
rasa nyeri di daerah wajah, hidung tersumbat
dan terasa seperti ada cairan yang jatuh
melewati tenggorokan dalam 2 bulan ini.
Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan
daerah sinus. Diagnosis pada pasien ini
adalah:
a. Rhinosinusitis Akut
b. Rhinosinusitis Sub Akut
c. Rhinosinusitis Akut, Rekuren
d. Rhinosinusitis Kronik
e. Rhinosinusitis Eksaserbasi akut pada
kronik
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : Heru Sundaru, Sukamto. 2014.
Rhinosinusitis Alergi. (504-507).

Nama Peserta dr. Andry Syahreza


Periode ujian 36
Asal FK Alergi dan Imunologi
Kategori soal Alergi Makanan
Lingkup Bahasan dalam standar kompetisi Diagnosis
Jenis soal/jenis pertanyaan 4A
Tingkat Kompetisi Alergi dan Imunologi
Soal Seorang wanita 21 tahun datang ke IGD
dengan keluhan bentol-bentol dan gatal
hampir seluruh tubuh sejak 1 hari ini pasien
juga mengeluh bibir dan mata bengkak. Hal
ini terjadi setelah pasien konsumsi kacang dan
telur. Hemodinamik stabil dan pemeriksaan
fisik lain tidak dijumpai kelainan.
Pemeriksaan yang tidak dianjurkan untuk
keadaan di atas adalah:
a. Tes Kulit
b. Double Blind Placebo – Controlled Oral
food Challenge
c. Intradermal
d. RAST
e. Eliminasi Diet
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : Teguh H. Karjadi. 2014. Alergi
Makanan. (508-512).
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Triyono


Periode ujian 36
Asal FK FK USU Page | 221
Kategori soal Alergi dan Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar kompetisi Alergi Obat
Jenis soal/jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetisi 4A
Soal Seorang pasien perempuan 30 tahun datang ke
poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan
bentol dan gatal hampir seluruh tubuh sejak
30 menit yang lalu, pasien juga mengeluh
bibir dan mata bengkak. Sebelum muncul
keluhan tersebut pasien baru mengkonsumsi
obat natrium diklofenak untuk nyeri
pinggang. PF didapatkan kesadaran CM,
hemodinamik stabil. Status dermatologis regio
generalisata urtikaria multiple, angioedema
(+). Uji laboratorium yang paling tepat pada
kasus diatas adalah:
a. Kadar komplemen
b. Uji kulit dan RAST
c. Uji temple
d. Darah perifer lengkap
e. Tidak perlu dilakukan uji laboratorium
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : Samsuridjal Djauzi, Heru Sundaru,
Dina Mahdi, Nanang Sukmana. 2014. Alergi
Obat. (513-518).

Nama Peserta Dr. Triyono


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori soal Alergi dan Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar kompetisi Asma Bronkial
Jenis soal/jenis pertanyaan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat Kompetisi 4A
Soal Seorang laki laki usia 32 tahun mengeluh
sering batuk disertai dengan sesak nafas.
Didapatkan riwayat keluarga ibu menderita
asma bronchial. Pemeriksaan fisik TD 120/70
mmhg, nadi 80x/menit, frekuensi nafas
20x/menit. Paru normal. Pemeriksaan apa
yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis
pada penderita ini :
a. Spirometri
b. Rontgen thorax
c. Uji kulit
d. Eosinofil darah
e. Analisa gas darah
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : Heru Sundaru, Sukamto. 2014. Asma
Bronkial. (478-488).
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Triyono


Periode ujian 36
Asal FK Alergi dan Imunologi Page | 222
Kategori soal Asma Akibat Kerja
Lingkup Bahasan dalam standar kompetisi Pemeriksaan Penunjang
Jenis soal/jenis pertanyaan 4A
Tingkat Kompetisi Alergi dan Imunologi
Soal Seorang wanita 35 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan sesak nafas semakin
memberat 3 hari ini, disertai batuk dahak
warna putih, demam tidak dikeluhkan. Pasien
adalah karyawati di pabrik detergen sejak 10
tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 110/70mmHg,
frekuensi nadi 102xmnt, frekuensi nafas
24x/mnt, suhu 37,3°C. Didapatkan suara
wheezing di kedua lapang paru, dan ronki
kasar minimal. Pada pemeriksaan foto rontgen
thorax dalam batas normal. Pemeriksaan yang
terbaik yang selanjutnya Anda lakukan
adalah:
a. Spirometri
b. Rontgen thorax
c. Uji kulit
d. Peak expiratory flow rate
e. Analisa gas darah
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : Teguh H. Karjadi. 2014. Asma Akibat
Kerja. (489-494).

Nama Peserta dr. Chairun Arrasyid


Periode Ujian 1-3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori Soal Alergi
Lingkup Bahasan Dalam Standar 4A
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki, 25 tahun,dibawa ke IGD karena luka robek akibat mengalami
kecelakaan. Setelah perawatan luka, pasien diberikan suntikan serum anti tetanus. Setelah 3
jam, ditempat suntikan timbul eritema. Keesokan hari eritema tersebut menghilang. Apa
yang menyebabkan timbulnya eritema tersebut?
a. Reaksi Anafilaksis
b. Reaksi Anafilaktoid
c. Reaksi Artus
d. Reaksi Serum Sickness
e. Reaksi Alergi
Jawaban : c. Reaksi Artus
Referensi Eddy Mart Salim, Nanang Sukmana. 2014.
Penyakit Kompleks Imun. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. hal. 525-531
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Chairun Arrasyid


Periode Ujian 1-3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara Page | 223
Kategori Soal Alergi
Lingkup Bahasan Dalam Standar 4A
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Seorang laki-laki, 35 tahun, datang ke praktek dengan keluhan nyeri ditangan setelah
digigit serangga. Lalu dokter memberikan NSAID untuk penghilang nyeri. Saat dirumah,
pasien mengkonsumsi telur dan susu sebelum minum obat. Setelah itu, pasien beraktifitas
membersihkan sampah dengan menggunakan sarung tangan karet dibelakang rumah.
Selang 30 menit kemudian, timbul gejala gatal-gatal dan bentol-bentol dibadan disertai
sesak nafas dan kemudian pasien pingsan.
Yang dapat menyebabkan timbulnya reaksi anafilaktoid adalah :
a. Gigitan serangga
b. NSAID
c. Telur
d. Susu
e. Sarung tangan karet
Jawaban : b. NSAID
Referensi Samsuridjal Djauzi, Heru Sundaru, Dina
Mahdi, Nanang Sukmana. 2014, Alergi
Obat. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
VI. hal. 513-518
Iris Rengganis, Heru Sundaru, Nanang
Sukmana, Dina Mahdi. 2014. Renjatan
Anafilaktik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. hal. 4130-4134

Nama Peserta dr. Chairun Arrasyid


Periode Ujian 1-3 Oktober 2017
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori Soal Alergi
Lingkup Bahasan Dalam Standar 4A
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Seorang perempuan, 22 tahun, dengan riwayat Asma datang kontrol ke poliklinik penyakit
dalam. Pasien rutin berobat dan mendapatkan teofilin. Dalam pemeriksaan asthma Control
Test (ACS) didapati nilai 20. Pasien direncanakan akan melakukan pemeriksaan tes tusuk
kulit. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan tersebut?
a. Setelah 3 minggu menghentikan teofilin
b. Setelah 1 minggu menghentikan teofilin
c. Setelah 3 hari menghentikan teofilin
d. Setelah 1 hari menghentikan teofilin
e. Tidak perlu menghentikan teofilin
Jawaban : e. Tidak perlu menghentikan teofilin
Referensi Azhar Tanjung, Evy Yunihastuti. 2014.
Prosedur Diagnostik Penyakit Alergi. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. hal.
473-477
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. T. Dian


Periode Ujian 36
Asal FK FK USU Page | 224
Kategori Soal
Lingkup Bahasan Dalam Standar Renjatan Anafilaktik
kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang laki-laki, 28 tahun datang ke RS tempat anda berkerja dengan keluhan sesak
nafas yang terjadi secara tiba tiba. Oleh keluarga dikatakan pasien berkerja di kebun
dan tersengat lebah. Pasien merupakan rujukan dari RS luar dan telah mendapat terapi
epinefrin 1:1000 0,1 ml subkutan sebanyak 4 kali, waktu dirawat di RS tersebut. TD :
80/60 mmHg, HR : 112 kali/menit. Pemeriksaan fisik : Sens : CM, TD : 80/50 mmHg,
HR : 108 kali/menit. RR : 38 kali/menit. Thorax : ekspirasi memanjang dan wheezing
(+), Ekstremitas : Urtikaria o/t manus dextra +/- 3x3 cm. Tindakan anda selanjutnya :
a. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, HES 1 liter, Epinefrin 1:1000 dalam
250 cc D5% drip 4 mg/menit
b. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, NaCl 0,9% 1 liter, Epinefrin 1:1000 dalam
250 cc D5% drip 4 mg/menit
c. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, HES 1 liter, Epinefrin 1:1000 0,3 ml
subcutan
d. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, NaCL 0,9% 1 liter, Epinefrin 1:1000 0,3 ml
intra muskular
e. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, NaCL 0,9% 1 liter, Epinefrin 1:1000 0,3 ml
di lokasi gigitan

Jawaban : A
Referensi PDUI 2014. Iris Rengganis. 4130-4134

Nama Peserta dr. T. Dian


Periode Ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori Soal Alergi imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Vaksinasi
kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Pasien wanita 30 tahun datang berobat ke poli penyakit dalam untuk
berkonsultasi. Pasien menderita HIV dan dalam terapi zidovudine, lamivudine, dan
nevirapine sejak 6 bulan terakhir. Pasien membawa hasil CD4 terakhir 180mL. Pasien
tidak ada rencana berpergian. Vaksinasi yang tidak boleh diberikan pada pasien
tersebut adalah :
a. Influenza
b. Hepatitis A
c. Japanese B encephalitis
d. MMR
e. Rabies
Jawaban : D
Referensi Erwanto Budi W, 2014.
Imunisasi Dewasa. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6.
Jilid I: hal 951-957
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. T. Dian


Periode Ujian 36
Asal FK FK USU Page | 225
Kategori Soal Alergi imunologi
LingkupBahasanDalam Standar Asma bronkhiale
kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang laki laki usia 32 tahun mengeluh sering batuk disertai dengan sesak nafas.
Didapatkan riwayat keluarga ibu menderita asma bronchial. Pemeriksaan fisik TD 120/70
mmhg, nadi 80x/menit, frekuensi nafas 20x/menit. Paru normal. Pemeriksaan apa yang
diperlukan untuk menegakkan diagnosis pada penderita ini : a) Spirometri

b) Rontgen thorax
c) Uji kulit
d) Eosinofil darah
e) Analisa gas darah
Jawaban : A
Referensi Heru Sundaru, Sukamto, 2014. Asma Bronkial.
Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. 2014 :
hal 478-488.

NamaPeserta dr. Andri Sunata


PeriodeUjian 36
Asal FK FakultasKedokteran USU
KategoriSoal Alergi Imunologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi SLE Berat

JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosa
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke IGD RSUP HAM dengan keluhan tidak
sadarkan diri. Riwayat kejang dijumpai sebanyak satu kali. Selama ini menurut keluarga
pasien mudah lelah, ketika beraktivitas, seperti berjalan ke kamar mandi, naik tangga. Batuk
sebelumnya dijumpai dengan dahak dijumpai. Demam juga dialami pasien sejak 2 minggu ini
dan bersifat naik turun. Riwayat keluarga menderita hal yang sama disangkal. Pasien juga
sebelumnya mempunyai riwayat persalinan dengan preklampsia.dari pemeriksaan fisik
dijumpai kesan conjunctiva palpebra anemis, pemeriksaan thoraks dijumpai SP : bronchial
dengan kesan melemah dilapangan bawah paru kanan dan friction rub dan oedem pretibial
TD 70/palpasi, Nadi 35x/menit, RR 22 x/menit. Dari hasil pemeriksaan foto thoraks dijumpai
kesan kardiomegali, hasil EKG dijumpai kesan total AV block. Hasil pemeriksaan darah
dijumpai Hb : 6,5 g/dl MCV 83 g/dl MCHC 29 g/dl leukosit 3500/mm3 Trombosit
45000/mm3.
1. Apakah kemungkinan diagnosis yang paling mungkin dari kejadian diatas?
A. Endokarditis libman-sacks
B. Mix Connective Tissue
C. Hyperthropic Obstructive Cardiomyopaty (HCOM)
D. Mulibrey nanism
E. Ehler Danlos Syndrome
Referensi Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi
IV Jilid III. Editor : Yoga I Khasmir,
Kuworini Handono, Linda Kurniati
Widjaya, dkk .2014 Diagnosis dan
Pengelolaan Lupus Eritematosus sistemik
(3360-3377)
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

NamaPeserta dr. Andri Sunata


PeriodeUjian 36
Asal FK FakultasKedokteran USU Page | 226
KategoriSoal Alergi dan Imunologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Penyakit Kompleks Imun

JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
2. Pasien laki-laki usia 23 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak, sesak nafas,
demam, berkeringat, mual, sakit kepala dan mudah lelah. Hal ini dialami sejak usia 5
tahun. Orang tua pasien merupakan seorang petani dan pasien sering membantu orang
tua untuk mengangkat jerami ke gudang yang bertepatan di dekat kamar pasien. Dari
pemeriksaan fisik dijumpai takikardia, takipnoe, dan adanya ronchi basah. Pasien
sebelumnya sudah pernah berobat dan didiagnosa dengan Asma dan diberikan terapi
inhaler dan keluhan berkurang.
Apakah diagnosis pada pasien tersebut:
a. Pneumonia
b. PPOK
c. Bagassosis
d. Aspergilosis bronkopulmonari alergik
e. Bissinosis
Referensi Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi
IV Jilid I. Editor : Eddy Mart Halim,
Nanang Sukmana .2014 Penyakit
Kompleks Imun (525-531)

NamaPeserta dr. Andri Sunata


PeriodeUjian 36
Asal FK FakultasKedokteran USU
KategoriSoal Alergi dan Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Alergi Obat
Kompetensi
JenisSoal/JenisPertanyaan Manifestasi Klinis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
3. Seorang pria berusia 28 tahun datang ke IGD tempat anda bekerja dengan keluhan
seluruh kulit badan terkelupas sejak 2 hari ini. Keluhan pada awalnya kulit dirasakan
seperti panas dan lama kelamaan terkelupas. Keluhan juga disertai rasa perih dimulut
dan nyeri saat menelan. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada saat BAK sejak 1 hari
ini. Dari anamnessa didapatkan pasien mengkonsumsi antibiotik dan antalgin yang ia
dapat dari bidan karena menderita batuk demam 4 hari yang lalu. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD: 110/70 mmHg, Pols:82x/i, RR: 22x/i dan T: 37,2˚C pada
pemeriksaan dijumpai oral ulcer dan hiperemis pada rongga mulut dan skuama di
seluruh tubuh. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb:13.5 gr/dL, leukosit:
3, 3
11.600/mm PLT: 257.000/mm , KGDs 178 mg/dl, urinalisis dan hasil laboratorium
lain dalam batas normal, dilakukan pemeriksaan foto toraks tidak dijumpai kelainan.
Yang merupakan karakteristik klinik dari sindroma steven johnson adalah:
A. Urtikaria, angioedema, mengi, mual, muntah, nyeri abdomen, hipoensi dan diare
B. Anemia hemolitik, granulositopenia, dan trombositopenia
C. Eritema dan blister (kulit melepuh)
D. Lesi sasaran, keterlibatan mukosa, deskuamasi kulit
E. Lesi sasaran tertentu, ruam makulopapular dan dermatitis eksfoliativa

Referensi Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi IV


Jilid I. Editor : Samsuridjal Djauzi, Heru
Sundaru, Dina Mahdi, Nanang Sukmana
.2014. (515-517).
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Lily Sherly Hasugian


Periode Ujian 36 Page | 227
Asal FK Fakultas Kedokteran USU
Kategori Soal Alergi imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Steven johnson sindrom
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang wanita berusia 38 tahun datang ke IGD tempat anda bekerja dengan keluhan
seluruh kulit badan terkelupas seperti melepuh sejak 2 hari ini. Keluhan pada awalnya
kulit dirasakan seperti panas dan lama kelamaan terkelupas. Dari anamnessa
didapatkan keluhan yang dialami pasien setelah minum obat dari bidan. Pasien juga
mengeluhkan nyeri menelan dan sakit saat buang air kecil. Pada pemeriksaan
didapatkan TD: 100/70 mmHg, Pols:84x/i, RR: 22x/i dan T: 37,2˚C pada pemeriksaan
dijumpai stomatitis dan skuama di seluruh tubuh. Dari pemeriksaan laboratorium
3, 3
didapatkan Hb:12.2 gr/dL, leukosit: 11.500/mm PLT: 224.000/mm , KGDs 147
mg/dl, hasil laboratorium lain dalam batas normal, dilakukan pemeriksaan foto toraks
tidak dijumpai kelainan.
Pemeriksaan laboratorium apakah yang saudara anjurkan untuk menegakkan diagnosis
pada pasien ini?
A. DPL, enzim hati, kreatinin, urinalisis
B. Uji kulit, radio-alergo sorben
C. Tidak ada
D. Kadar komplemen
E. DPL, uji tempel
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi
VI. Editor : Samsuridjal Djauzi, Heru
Sundaru, Dina Mahdi, Nanang Sukmana.
2014. Alergi Obat. (513-515)

Nama Peserta dr. Lily Sherly Hasugian


Periode Ujian 36
Asal FK Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara
Kategori Soal Alergi imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Alergi Obat
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
2. Seorang laki-laki 40 tahun,datang tiba –tiba merasa sesak nafas berat. Dari anmnesis
keluarga diketahui keluhan muncul tiba-tiba, kurang lebih 15 menit setelah
mengkonsumsi obat dari dokter.Diketahui obat yang dikonsumsi adalah
Cotrimoxazol,paracetamol, ambroxol dan efedrin karena keluhan batuk pilek 3 hari
terakhir.Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran apatis, hipotensi dan wheezing di
seluruh lapangan paru. Masalah yang mendasari kelainan yang dialami pasien adalah :

A. Reaksi Hipersensitivitas tipe 1


B. Reaksi Hipersensitivitas tipe 2
C. Reaksi Hipersensitivitas tipe 3
D. Reaksi Hipersensitivitas tipe 4
E. Sitotoksik
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi
VI. Editor : Samsuridjal Djauzi, Heru
Sundaru, Dina Mahdi, Nanang
Sukmana. 2014. Alergi Obat. (513-515)
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Lily Sherly Hasugian


Periode Ujian 36 Page | 228
Asal FK Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara
Kategori Soal Alergi imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Alergi Makanan
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
3. Seorang laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan bentol-bentol pada tubuh.Bentol-
bentol disertai dengan rasa gatal yang hebat,diketahui keluhan muncul tiba-tiba setelah
mengkonsumsi makanan udang kurang lebih 15 menit sebelumnya.Sejak kecil pasien serinf
mengeluhkan bersin-bersin pada pagi hari. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan
hemodinamikstabil,dijumpai papul multiforme pada tubuh. Pemeriksaan penunjang baku
emas yang diperlukan pada pasien ini adalah :
A. Tes tusuk kulit
B. Tes tempel
C. RAST
D. Ig E spesifik
E. Oral food challenge
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi
VI. Editor : Iris Rengganis, Evy
Yunihastuti. 2014. Alergi makanan. (475-
476)

Nama Peserta dr. Yessica Sheila Sitompul


Periode Ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori Soal Alergi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Renjatan Anafilaktik
kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang laki-laki, 30 tahun datang ke RS tempat anda berkerja dengan keluhan sesak nafas
yang terjadi secara tiba tiba. Oleh keluarga dikatakan pasien berkerja di kebun dan tersengat
lebah. Pasien merupakan rujukan dari RS luar dan telah mendapat terapi epinefrin 1:1000
0,1 ml subkutan sebanyak 4 kali, waktu dirawat di RS tersebut. TD : 80/60 mmHg, HR :
112 kali/menit. Pemeriksaan fisik : Sens : CM, TD : 80/50 mmHg, HR : 108 kali/menit. RR
: 38 kali/menit. Thorax : ekspirasi memanjang dan wheezing (+), Ekstremitas : Urtikaria o/t
manus dextra +/- 3x3 cm. Tindakan anda selanjutnya :
a. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, NaCl 0,9% 1 liter, Epinefrin 1:1000 dalam 250 cc
D5% drip 4 mg/menit
b. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, HES 1 liter, Epinefrin 1:1000 0,3 ml subcutan
c. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, NaCL 0,9% 1 liter, Epinefrin 1:1000 0,3 ml intra
muskular
d. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, NaCL 0,9% 1 liter, Epinefrin 1:1000 0,3 ml di
lokasi gigitan
e. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, HES 1 liter, Epinefrin 1:1000 dalam 250 cc D5%
drip 4 mg/menit

Jawaban : E
Referensi PDUI 2014. Iris Rengganis. 4130-4134
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Yessica Sheila Sitompul


Periode Ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori Soal Alergi Page | 229
Lingkup Bahasan Dalam Standar Renjatan Anafilaktik
kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang laki-laki, 55 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang terjadi tiba-tiba
setelah pasien mengkonsumsi antibiotik yang diapat dari puskesmas. Pasien juga
mengeluhkan gatal diseluruh tubuhnya. Pasien merupakan penderita gagal jantung yang
telah mendapatkan terapi Furosemid 1x40 mg, Bisoprolol 1x 2,5 mg, Valsartan 1x80 mg.
Pada pemeriksaan fisik : BB : 60 kg, TB : 160 cm. Sens : CM, TD : 80/50 mmHg, HR :
120 kali/menit. RR : 35 kali/menit. Thorax : ekspirasi memanjang dan wheezing (+),
Ekstremitas : oedem prpetibial minimal. Tindakan anda selanjutnya :
a. O2 4-6 l/menit, Aminofilin 300 mg dalam 20 cc D5%, stop Bisoprolol, Epinefrin
1:1000 0,6 ml subcutan, Ranitidin 50 mg dalam 20 ml NaCl 0,9%.
b. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, stop Bisoprolol, Epinefrin 1:1000 0,5 ml
subcutan, Ranitidin 50 mg dalam 20 ml NaCl 0,9%.
c. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, stop bisoprolol, Epinefrin 1:1000 0,3 ml
subcutan
d. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, Epinefrin 1:1000 0,3 ml intra muskular
e. O2 4-6 l/menit, Salbutamol nebul, Epinefrin 1:1000 0,3 ml subcutan,
Hidrokortison 300 mg
Jawaban : B
Referensi PDUI 2014. Iris Rengganis. Renjatan Anafilaktik. 4130-4134

Nama Peserta dr. Yessica Sheila Sitompul


Periode Ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori Soal Alergi - Imunologi
Lingkup BahasanDalam Standar Sjorgen Syndrome
kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4a
Soal
Seorang perempuan, 50 tahun datang dengan keluhan mata kering dan terasa panas seperti
terbakar, berpasir dan gatal yang berulang. Sebelumnya pasien telah berobat ke spesialis
mata dan mendapat obat, tapi keluhan tidak berkurang dengan obat-obatan yang diberikan.
Pasien juga mengeluhkan sulit menelan makanan dan tidak selera makan yang telah
dialami 1 bulan ini. Mual dan muntah juga dikeluhkan oleh pasien. Pada pemeriksaan fisik
: Sens : CM, TD : 110/70 mmHg, HR : 90 kali/ menit, RR : 20 kali/ menit. Kulit : kering,
purpura (+), Abdomen : hepatomegali 1 cm bac, Ekstremitas dalam batas normal . lab : Hb
: 9,8 g%, Leu : 9000/mm3, Trombosit : 250.000/mm3. LED : 60 mm/jam. Pemeriksaan
lanjutan yang anda perlukan untuk menegakkan diagnosa pasien tersebut adalah :
a. RFT, LFT, ANA test, TSH, Foto thoraks, tes schimer, Salivary flow rate, USG kelenjar
ludah, biopsi kelenjar ludah minor, anti-SSA (Ro), anti-SSB (LA)
b. RFT, LFT, ANA test, TSH, Foto thoraks, tes schimer, Salivary flow rate, USG kelenjar
ludah, biopsi kelenjar ludah minor, anti-SSA (Ro), anti-SSB (LA)
c. RFT, LFT, ANA test, ds DNA, Foto thoraks, Salivary flow rate, USG kelenjar ludah,
biopsi kelenjar ludah minor, anti-SSA (Ro), anti-SSB (LA)
d. Tes schimer, Salivary flow rate, USG kelenjar ludah, biopsi kelenjar ludah minor, anti-
SSA (Ro), anti-SSB (LA)
e. Tes schimer, salivary skintigrafi, biopsi kelenjar ludah minor, anti-SSA (Ro), anti-SSB
(LA)
Jawaban : A
Referensi PDUI 2014. Iris Rengganis. Renjatan Anafilaktik. 4130-4134
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Wina Yulinda


Periode ujian 36
Asal FK Alergi dan Imunologi Page | 230
Kategori soal Prosedur Diagnostik Penyakit Alergi
Lingkup Bahasan dalam Diagnosis
standar kompetisi
Jenis soal/jenis pertanyaan 4A
Tingkat Kompetisi Alergi dan Imunologi
Soal Seorang laki laki berusia 24 tahun dengan riwayat asma
bronchiale datang kontrol ke poliklinik penyakit dalam. Pasien
rutin berobat dan mendapatkan inhaler. Sesak nafas kambuh
hanya 1 kali selama sebulan terakhir. Sejak dua hari yang lalu
pasien mengkonsumsi CTM 4 mg malam hari, ceterizine 10 mg
pagi hari dan metil prednisolon 8 mg pagi hari karena muncul
bentol dikulit setelah makan ikan laut. Pasien direncanakan
melakukan pemeriksaan test tusuk kulit. Waktu yang tepat
untuk melakukan tes tusuk kulit pada pasien ini adalah :
A. Setelah pasien menghhentikan konsumsi metil prednisolon
minimal 3 minggu
B. Setelah pasien menghentikan konsumsi CTM minimal 7 hari
C. Setelah menghentikan inhalernya minimal 3 hari
D. Setelah menghentikan inhalernya selama 7 hari
E. Setelah pasien menghentikan konsumsi ceterizine
minimal 7 hari
Referensi Tanjung A dan Yunihastuti E. Prosesdur Diagnostik Penyakit
Alergi. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Ed.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, dkk. 2014.p.476.

Nama Peserta dr. Wina Yulinda


Periode ujian 36
Asal FK Alergi dan Imunologi
Kategori soal Urtikaria dan Angoedema
Lingkup Bahasan dalam Patofisiologi
standar kompetisi
Jenis soal/jenis pertanyaan 4A
Tingkat Kompetisi Alergi dan Imunologi
Soal 1. Wanita 39 tahun, datang ke praktek swasta dengan keluhan
utama bentol kemerahan pada kulit hampir seluruh tubuh
dan gatal. Keluhan tersebut telah dirasakan sejak 3 hari ini.
Disamping itu penderita juga mengeluh terasa bengkak pada
kedua kelopak mata, pegel-pegel, linu pada persendian dan
juga badan meriang. Pasien mengalami hal ini setelah
mengkonsumsi obat cefadroksil. Bagaimana mekanisme
terjadinya reaksi hipersensitifitas tipe ini?
A. Efek mediator biologi akibat reaksi antigen dengan IgE
B. Efek mediator biologi akibat reaksi antigen dengan Ig M
C. Efek mediator kimia akibat reaksi antigen dengan Ig E
D. Efek mediator kimia akibat reaksi antigen dengan Ig M
E. Efek mediator kimia akibat reaksi antigen dengan Sitokin
Referensi Baskoro A, Soegiarto G, Effendi C, dkk. Urtikaria dan
angioedema. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Editor: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, dkk. 2014.p.497.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Wina Yulinda


Periode ujian 36
Asal FK Alergi dan Imunologi Page | 231
Kategori soal Renjatan Anafilaktik
Lingkup Bahasan dalam Patofisiologi
standar kompetisi
Jenis soal/jenis pertanyaan 4A
Tingkat Kompetisi Alergi dan Imunologi
Soal 2. Seorang wanita 25 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
gatal diseluruh tubuh dan bibir bengkak yang dialami 30
menit setelah mengkonsumsi cefadroxil. Obat tersebut
didapatkannya dari bidan untuk keluhan anyang-anyangan
yang dialaminya. Saat ini pasien sedang hamil 24 minggu.
Dari pemeriksaan tanda vital TD 110/70 mmHg, nadi 92
x/mnt, kulit kemerahan dan tampak eksoriasi. Termasuk tipe
reaksi hipersentifitas apa yang dialami pasien saat ini?
A. Antibody mediated cytotoxicity
B. Immune compleks
C. Cell mediated hipersensitivity
D. Immediate hypersentivity
E. Cell-antibody immune complex

Referensi Rengganis I, Sundaru H, Sukmana N, dkk. Renjatan anafilaktik.


Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Editor: Setiati
S, Alwi I, Sudoyo AW, dkk. 2014.p.4130-4132.

Nama Peserta Dr. Ananda N Lubis


Periode ujian 36
Asal FK USU
Kategori soal Alergi
Lingkup bahasan dan standar Alergi makanan
kompetensi
Jenis soal/ jenis pertanyaan Pemeriksaan penunjang
Tingkat kompetensi 4a
Soal Seorang perempuan 39 tahun datang dengan keluhan
bentol bentol pada tubuh dan disertai rasa gatal yang
hebat, hal ini muncul setelah makan kepiting. Pada
pemeriksaan fisik didapati papul multiforme pada
tubuh
Apakah gold standar pemeriksaan penunjang pada
pasien ini:
a. Tes tempel
b. IgE spesifik
c. Oral Food challenge
d. Tes tusuk kulit
e. RAST
Referensi Iris Rengganis, Evi Yunihastuti. Alergi Makanan
Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam edisi VI. Editor :
Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru W. Sudoyo, Marcellus
S.K, Bambamg S, Ari F.S.
InternaPublishing 2014.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Dr. Ananda N Lubis


Periode ujian 36
Asal FK USU Page | 232
Kategori soal Alergi
Lingkup bahasan dan standar kompetensi Vaskulitis
Jenis soal/ jenis pertanyaan Diagnosa
Tingkat kompetensi 4a
Soal Seorang laki-laki 34 tahun datang dengan
keluhan ulkus pada mulut yang disertai
nyeri, pada foto thorax di dapati adanya
nodul, dan pada pemeriksaan sedimen urin
ditemukan mikrohematuria.Apakah
diagnosa yang tepat pada pasien ini:
a. Granulomatosa wagener
b. Sindrom Churg Strauss
c. Arteritis Takayasu
d. Purpura Henoch Schonlein
e. Poliangiitis Mikroskopik
Referensi Nanang Sukmana. Vaskulitis.
Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru W.
Sudoyo, Marcellus S.K, Bambamg S, Ari
F.S.
InternaPublishing 2014.

Nama Peserta Dr. Ananda N Lubis


Periode ujian 36
Asal FK USU
Kategori soal Alergi
Lingkup bahasan dan standar kompetensi Alergi Obat
Jenis soal/ jenis pertanyaan Diagnosa
Tingkat kompetensi 4a
Soal Yang termasuk dalam manifestasi klinis
hipersensitivits tipe cepat adalah kecuali:
a. Urtikaria
b. Angioedema
c. Pingsan dan Hipotensi
d. Batuk
e. Kejang bronkus
Referensi Samsuridjal Djauzi, Heru Sundaru, Dina
Mahdi, Nanang Sukmana. Alergi Obat.
Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru W.
Sudoyo, Marcellus S.K, Bambamg S, Ari
F.S.
InternaPublishing 2014.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta Ihda Hayati Lubis


Periode ujian 36
Asal FK FK USU Page | 233
Kategori Ujian Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Standar Vaskulitis
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Klasifikasi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Berikut ini yang termasuk ke dalam vaskulitis primer adalah:
a. Vaskulitis karena obat
b. Vaskulitis berhubungan dengan keganasan
c. Vaskulitis berhubungan dengan keganasan
d. Poliarteritis nodusa (poliarteritis nodusa klasik)
e. Hepatitis kronik aktif, sirosis biliaris primer
Referensi Nanang Sukmana. Vaskulitis dalam buku ajar
penyakit dalam. Edisi VI. 2014: H519-524

Nama Peserta Ihda Hayati Lubis


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori Ujian Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Standar Vaskulitis
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Berikut ini yang termasuk kriteria diagnostik angiitis leukositoklastik adalah:
a. Usia awitan penyakit > 16 tahun, purpura palpabel yang tidak berhubungan
dengan trombositopenia, ruam makulopapular
b. Kelainan sinus paranasal, mononeuropati, infiltrate paru yang menetap
c. Usia mulai terkena kurang atau sama dengan 20 tahun
d. Inflamasi oral atau nasal
e. Sedimen urin ditemukan mikrohematuria atau kavitas, eosinophil > 10% hitung jenis,
mononeuropati
Referensi Nanang Sukmana. Vaskulitis dalam buku ajar
penyakit dalam. Edisi VI. 2014: H519-524

Nama Peserta Ihda Hayati Lubis


Periode ujian 36
Asal FK FK USU
Kategori Ujian Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Standar Rinosinusitis Alergi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Faktor mayor yang berhubungan dengan diagnosis rinosinusitis:
a. Halitosis, lesu, batuk
b. Hidung tersumbat, demam pada stadium akut, hiposmia, sekret hidung purulent,
muka terasa nyeri,
c. Demam (pada yang bukan akut), sakit gigi, telinga terasa sakit, sakit kepala
d. Telinga terasa sakit/tertekan/penuh, lesu, batuk
e. Demam (pada yang bukan akut)
Referensi Heru Sundaru. Rinosinusitis Alergi dalam
buku ajar penyakit dalam. Edisi VI. 2014:
H504-507
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Wahyu Mulyasari


Periode Ujian 36
Asal FK FK Sumatra Utara Page | 234
Kategori soal Alergi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi 4A
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang perempuan 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bentol dan gatal hampir
seluruh tubuh sejak 2 jam yang lalu, pasien juga mengeluh bibir dan mata bengkak. Sebelum
muncul keluhan tersebut pasien baru minum obat natrium diklofenak untuk nyeri pinggang.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis dengan hemodinamik stabil. Status
dermatologis region generalisata urtikaria multiple, angioedema (+), reaksi yang terjadi pada
pasien ini disebabkan oleh :
a. Kompleks imun yang mengendap dijaringan
b. Respon sel B yang diaktivasi oleh sel dendritik
c. Respon sel T sitotoksik yang telah tersensitisasi oleh antigen
d. Pelepasan mediator histamine dari sel mast yang diperantarai oleh IgE
e. Komplemen yang teraktivasi oleh kompleks Ag-Ab yang mengendap di kulit
Referensi Samsuridjal. 2014. Alergi Obat di Bidang Ilmu
Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid I hal.513-517

Nama Peserta dr. Wahyu Mulyasari


Periode Ujian 36
Asal FK FK Sumatra Utara
Kategori soal Alergi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi 4A
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang laki-laki berusia 24 tahun dengan riwayat asma bronkiale dating control ke poliklinik
penyakit dalam. Pasien rutin berobat dan mendapatkan inhaler. Sesak napas kambuh hanya 1 kali
selama sebulan terakhir. Sejak dua hari yang lalu pasien mengkonsumsi CTM 4 mg malam hari,
cetirizine 10mg oagi hari dan metilprednisolon 8 mg pagi hari karena muncul bentol dikulit
setelah makan ikan laut. Pasien direncanakan melakukan pemeriksaan tes tusuk kulit. Waktu
yang tepat untuk melakukan tes tusuk kulit pada pasien ini adalah :
a. Setelah pasien menghentikan konsumsi metiprednisolon
b. Setelah pasien menghentikan konsumsi CTM minimal 7 hari
c. Setelah menghentikan inhaler 3 hari
d. Setelah menghentikan inhaler 7 hari
e. Setelah pasien menghentikan konsumsi ceterizine minimal 7hari
Referensi Azhar Tanjung. 2014. Prosedur Diagnostik
Penyakit Alergi di Bidang Ilmu
Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid I hal.473-477
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KOLEGIUM (PAPDI)
ILMU PENYAKIT DALAM

Nama Peserta dr. Wahyu Mulyasari


Periode Ujian 36
Asal FK FK Sumatra Utara Page | 235
Kategori soal Asma
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi 4A
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patognesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang wanita 70 tahun datang dengan keluhan sesak, dirasakan terus-menerus sejak
2 hari yang lalu, disertai mengi, batuk berdahak warna putih. Pasien memiliki
riwayat asma sejak usia 10 tahun. Pasien tinggal bersama anaknya yang merokok
dirumah sejak 30 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik, didapatkan barrel chest, sela iga
melebar, wheezing di sepertiga tengah kanan dan kiri. Pemeriksaan penunjang
rontgen thorak didapatkan kesan emfisematous lung, diafragma mendatar dan hasil
spirometri FEV1 50%, FVC 65%. Pasien biasa menggunakan obat rutin salbutamol
dan fenoterol inhaler. Patofisiologi yang terjadi pada pasien ini :
a. Infeksi saluran nafas kronik
b. Akumulasi makrofag pada daerah yang terkena paparan
c. Reaksi antibodi berupa IgM dan IgG terhadap antigen permukaan sel
d. Pengendapan kompleks antigen-antibodi yang terlarut dalam jaringan
e. Degranulasi sel mast menghasilkan histamin, yang menempati
reseptor otot saluran nafas
Referensi Heru S, Sukamto. Asma Bronkial. In: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF,
editors. Buku ajar ilmu
penyakit dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014.p.478-88

Anda mungkin juga menyukai