Anda di halaman 1dari 67

Nama Peserta dr.

Dedi Sarjana
Periode Ujian Oktober 2020
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis soal/jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
laki laki 28 tahun,pergi ke RS dekat rumahnya, dengan keluhan Demam sejak 3 hari ini,
setelah sampai di RS ,penderita menjalani pemeriksaan darah dengan hasil Hb 12,4
leukosit 4500, hematokrit 38%,trombosit 172000, dari pemeriksaan Ns1 positif,
menurut saudara apakah yg di alami penderita tsb :
a. Penderita menderita malaria
b. Penderita menderita DBD
c. Penderita menderita chikungunya
d. Penderita menderita demam dengue

e. Bukan salah satu diatas

Jawaban : B

Referensi Suhendro, Leonard Nainggolan,


Khie Chen, Herdiman T Pohan,
Buku Ajar PAPDI Edisi VI Jilid I
halaman 543
Nama Peserta dr. Dedi Sarjana
Periode Ujian Oktober 2020
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis soal/jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
2. Seorang laki laki usia 41 tahun, datang ke dokter, dengan keluhan Demam, disertai
sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot, TD saat masuk 120/70 mmHg, nadi 100
x/menit,RR 20x/menit, temp 38,4 C , dari pemeriksaan uji turniquet negatif,
pemeriksaan laboratorium Hb 12,8, leukosit 4800, hematokrit 37%, trombosit 130000,
menurut saudara apakah pemeriksaan lanjutan dalam menegakkan diagnosa penderita
tsb :
a. Widal test
b. Ig M anti dengue (+)
c. Ig G anti dengue (+)
d. Ns1
e. Isolasi virus dengue

Jawaban : B

Referensi Suhendro, Leonard Nainggolan,


Khie Chen, Herdiman T Pohan,
Buku Ajar PAPDI Edisi VI Jilid I
halaman 543
Nama Peserta dr. Dedi Sarjana
Periode Ujian Oktober 2020
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis soal/jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Laki laki usia 24 tahun, dgn demam dan nyeri otot dan nyeri sendi, penurunan nafsu
makan dan sakit kepala di jumpai, dilakukan pemeriksaan fisik dgn hasil kesadaran
compos Mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 100 x/i, RR 22x/i, temp 38 c , dilakukan uji
torniquet (+), dan pemeriksaan darah Hb 12,leukosit 4000 trombosit 100.000,
hematokrit 44, apakah penatalaksanaan lanjutan pada penderita tsb :

a. Diberikan cairan kristaloid 3 ml/kgbb/jam, dievaluasi 2 jam


b. diberikan cairan kristaloid 5 ml/kgbb/jam, di evaluasi 1 jam
c. Diberikan cairan kristaloid 6 ml/kgbb/jam, dievaluasi 2 jam
d. Diberikan cairan kristaloid 8 ml/kg BB/ jam, di evaluasi 3 jam.
e. Diberikan cairan kristaloid 10 ml/kgbb/jam, di evaluasi 1 jam

Jawaban : E

Referensi Suhendro, Leonard Nainggolan,


Khie Chen, Herdiman T Pohan,
Buku Ajar PAPDI Edisi VI Jilid I
halaman 543
Pembuat Soal dr. Taufik Ardhi Prakarsa

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar HIV


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Komplikasi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

1. Seorang wanita, berumur 22 tahun, diketahui hamil anak pertama, 16 minggu dan
baru 1 minggu terakhir diketahui menderita HIV. Wanita ini dibawa ke UGD oleh
keluarganya karena ada penurunan kesadaran perlahan sejak 2 hari terakhir
disertai kejang tonik-klonik general. Kira-kira 1 minggu terakhir pasien sering
mengeluh demam, nyeri kepala, mual, muntah, dan penglihatan kabur. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran KGB leher dan korioretinitis. Pasien
belum pernah minum ARV karena takut. Karena kehamilannya, keluarga pasien
menolak untuk dilakukan CT-Scan kepala karena takut bahaya radiasinya. Bayi di
kandungan pasien mengalami hidrosefalus dan kalsifikasi otak. Hasil pemeriksaan
laboratorium apa yang dapat membantu menegakkan diagnosis penyebab kondisi
pada pasien ini, selain pemeriksaan HIV:
a. IgG Rubella
b. IgG CMV
c. IgG Toksoplasma
d. IgG HSV1
e. IgG HSV2

Referensi Herdiman T.Pohan. Toksoplasmosis.


Buku Ajar PAPDI Edisi VI, 2015,
hal. 624-631.
Pembuat Soal dr. Taufik Ardhi Prakarsa

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Oportunistik


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

2. Seorang penderita berusia 25 tahun datang dengan penurunan kesadaran yang


menurun perlahan selama 2 minggu. Pasien adalah seorang pecandu narkoba
namun tidak pernah sakit ebelumnya. Pada pemeriksaan anda temukan kaku
kuduk serta papil edema. Pada pemeriksaan CT Scan anda temukan hidrosefalus,
edema difus, atrofi, penyangatan meningen dan pleksus koroideus.
Medikamentosa pilihan anda adalah :
a. Flukonazol oral 200-400mg/hari hingga CD4 > 200
b. Flukonazol oral 400 - 800mg/ hari dan fluorositosin oral 100 mg/kgBB/hari
selama 6 - 10 minggu
c. Flukonazol oral 400 mg/hari selama 8 minggu atau hingga cairan
serebrospinal steril.
d. Pirimetamin oral 200mg hari pertama, selanjutnya 50 — 75 mg/hari +
leukovorin oral 10 — 20 mg/ hari + sulfadiazin oral 1000 — 1500mg/hari.

pirimetamin + leukovorin + salah satu: atovaquone oral 2x1500 mg,


azitromisin oral 1x900 - 1200mg, klaritromisin oral2x500 mg, dapson oral
1x100 mg, minosiklin oral2x150—200mg.

Referensi SUMBER PPK PAPDI – Infeksi


Oportunistik pada AIDS hal 938
Pembuat Soal dr. Taufik Ardhi Prakarsa

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Oportunistik


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

3. Seorang laki-laki, pengguna narkoba suntik, berumur 35 tahun, dibawa ke UGD


oleh keluarganya karena ada penurunan kesadaran perlahan sejak 2 hari terakhir
disertai kejang tonik-klonik general. Kira-kira 1 minggu terakhir pasien sering
mengeluh demam, nyeri kepala, mual, muntah, dan penglihatan kabur. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran KGB kenyal di daerah leher,
hemiparese kanan, dan korioretinitis. Hasil CT-Scan kepala dengan kontras
menunjukkan lesi multipel yang tidak enhance dengan kontras, berlokasi di
substansia alba. Hasil pemeriksan laboratorium didapatkan tes HIVrapid +.
Belum dilakukan pemeriksaan serologi apapun.
Dari hasil yang ada, penyebab penurunan kesadaran paling mungkin pada kasus
di atas
adalah :
a. Toksoplasmosis serebral
b. Tuberkuloma
c. Limfoma SSP primer
d. Progressive multifocal leucoencephalopathy
e. Herpes simplex virus tipe 1

Referensi Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan


J, Tahapary DL. Infeksi oportunistik
pada AIDS. Panduan Praktik Klinis,
2015, hal 934-944.
Pembuat Soal Dr. Fadly Afif Rambe

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Rabies


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Manakah diantara pernyataan berikut yang benar mengenai manifestasi klinis


penyakit rabies?

A. Masa inkubasi tidak tergantung pada jumlah virus dan lokasi gigitan
B. Semakin dekak jarak lokasi gigitan dengan susunan syaraf pusat, maka akan
semakin Panjang masa inkubasi
C. Fase prodromal berlangsung 2 sampai 10 minggu, diawali dengan gejala rasa
baal, nyeri, dan gatal pada luka gigitan.
D. Episode hipereksitabilitas berlangsung dalam beberapa jam, ditandai dengan
kebingungan, hiperestesia, halusinasi, agitasi dan tingkah laku agresif
E. Tanda klinis yang merupakan disfungsi autonomic meliputi hipersalivasi,
hiperlakrimasi, berkeringat, piloereksi dan priapismus pada laki-laki.

Referensi I Ketut Agus Somia. 2014. Rabies.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid I:hal 746 - 753
Pembuat Soal Dr. Fadly Afif Rambe

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Rabies


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki – laki 40 tahun, datang ke polikinik penyakit dalam dengan keluhan
digigit anjing. Pasien digigit di daerah kaki. Tiga bulan sebelumnya pasien pernah
digigit anjing dan sudah mendapat vaksin rabies lengkap. Bagaimanakah anjuran
vaksinasi dengan memakai culture cell rabies vaccine pada pasien tersebut ?

A. Vaksin diberikan pada hari 0, 3, 7, 14, dan 28


B. Vaksin diberikan 2 dosis pada hari ke 0 selanjutnya 1 dosis pada hari ke-7
dan 21
C. Vaksin diberikan 4 dosis pada hari 0, 3, 7, dan 28
D. Vaksin diberikan 2 dosis pada hari ke 0 dan 3
E. Tidak perlu diberikan vaksin

Referensi I Ketut Agus Somia. 2014. Rabies.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid I:hal 746 - 753
Pembuat Soal Dr. Fadly Afif Rambe

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Rabies


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Berikut ini merupakan cara perawatan luka pada pasien yang terpapar gigitan hewan
penular rabies, kecuali..

A. Perawatan luka harus dilakukan sesegera mungkin


B. Perawatan luka meliputi pembersihan luka selama paling sekiti 15 menit,
memakai iar mengalir dan sabun.
C. Disinfeksi luka dengan etanol atau iodine povidon.
D. Penjahitan luka harus dilakukan sesegera mungkin.
E. Pemberian antibiotika dan tetanus toksoid jika ada indikasi

Referensi I Ketut Agus Somia. 2014. Rabies.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid I:hal 746 - 753
Pembuat Soal dr. Frans Setiadi Sarumpaet

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik dan penyakit infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Malaria


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang pasien wanita 30 tahun datang ke poli rawat jalan dengan keluhan demam
sejak 7 hari disertai menggigil dan rasa pegal di badan. Pasien baru kembali dari
tugas dinas ke Nias Selatan. Pasien diketahui sedang hamil 16 minggu, Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmhg frekuensi nadi 90 x /menit ; frekuensi
nafas 20 x /menit ; suhu 380C, konjungtiva pucat dan sklera ikterik tidak ada, hepar
teraba normal, lien schuffner 1. Dari pemeriksaan laboratorium di dapatkan Hb.
10,2g/dl; Hct.30 %; leukosit 11.000/ul; trombosit 101.000/ul. Hasil pemeriksaaan
apusan darah didapatkan Plasmodium falciparum dan vivax (+). Pemilihan terapi
yang paling tepat pada pasien ini adalah?
a. DHP tablet selama 3 hari dilanjutkan primakuinn selama 14 hari
b. DHP tablet selama 3 hari
c. DHP tablet selama 3 hari dan primakuin dosis tunggal
d. Doksisiklin selama 7 hari
e. Primakuin selama 14 hari

Jawaban : B
Referensi Buku saku tatalaksana kasus malaria
2019. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. hal 13.
Pembuat Soal dr. Frans Setiadi Sarumpaet

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik dan penyakit infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Malaria


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang pria usia 26 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam untuk berkonsultasi ,
pasien sadar baik, demam tidak dijumpai tidak nafsu makan, buang air kecil normal,
badan terasa lemas. Riwayat sebelumnya bepergian ke Jayapura untuk urusan
pekerjaan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan RDT malaria (+). Pemeriksaan
preparat hapus darah tebal masih ditemukan schizon p.falciparum. Pasien sudah
dirawat dan mendapat pengobatan malaria pada 10 hari lalu. Pemeriksaan tanda vital
saat ini tekanan darah 120/80 mmHg, mmhg frekuensi nadi 90 x /menit ; frekuensi
nafas 20 x /menit ; suhu 37,20C. Klasifikasi respon pengobatan disebut sebagai?

A. Relaps
B. Late clinical failure
C. Early treatment failure
D. Appropiate clinical response
E. Late parasitological failure

Jawaban: E
Referensi Paul N. hariyanto. Malaria dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, halaman: 595-611.
Pembuat Soal dr. Frans Setiadi Sarumpaet

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik dan penyakit infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Malaria


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki - laki 19 tahun,datang ke IGD dengan poli penyakit dalam dengan
keluhan bengkak pada perut, tidak nafsu makan, dan rasa lemah. Pasien saat ini telah
pindah rumah bersama orang tua dan tinggal menetap di Nias selama 2 tahun ini.
Pemeriksaan fisik: sadar penuh, tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 88 x/mnt, RR 24
x/mnt, suhu badan 37°C. Pemeriksaan fisik abdomen ditemukan splenomegali hacket
4-5. Pemeriksaan penunjang : Hb 11.2 g/dl, Leukosit 10.000/mm3, Trombosit
102.000 /mm3, ureum 40 mg/dL, creatinin 1,0 mg/dL, HbsAg (-) anti HCV (-).
Manakah dari pernyataan berikut yang benar terkait kriteria diagnostik Sindrom
Splenomegali Tropik ?
a. Limfositopenia pada sinusoid hati
b. Tidak ditemukan peningkatan antibodi
c. Dijumpai limfositosis perifer dan pada sumsum tulang
d. Ukuran limfa menetap setelah 3 bulan pengobatan kemoprofilaksis
e. Tidak dijumpai peningkatan IgM

Jawaban : C
Referensi Paul N. Harijanto, Malaria. Buku ajar
ilmu penyakit dalam Jilid 1. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing; 2014.
P.595-612
Pembuat Soal dr. Andrie Wiguna

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik dan penyakit infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Leptospirosis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan penunjang

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang Laki-laki 37 tahun, datang ke UGD RSUP H. Adam Malik dengan keluhan
demam sejak 4 hari yang mendadak tinggi disertai mual, muntah, nyeri perut dan
nyeri otot terutama pada betis. Riwayat perdarahan pada gusi sering dialami pasien
saat menyikat gigi dalam 2 hari ini. Pasien bekerja sebagai pedagang dan tinggal di
jakarta di pemukiman padat penduduk yang sering terkena genangan banjir bila hujan
deras. Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan GCS 15, tekanan darah 120/70
mmHg, nadi 64x/menit, RR 20x/menit, Temperatur axila 390 C, dari pemeriksaan
fisik ditemukan conjunctival suffusion, ruam ptechie pada kulit, ikterus. Dari
pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 12 g/dl, leukosit 13.500/µl, trombosit
95.000/µl, ureum 41 mg/dl, creatinin 1,1 mg/dl. HIV rapid test nonreaktif.
Pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis pasti pasien ini adalah?
a. Peningkatan titer Microscopic Agglutination Test dan isolasi leptospira dari
cairan tubuh
b. HbA1 C
c. ANA test
d. CD 4
e. Fibrinogen

Jawaban : A
Referensi Umar Zein. 2014. Leptospirosis Dalam
Buku Ajar Ilmu Penyakit DalamEdisi
6. Cetakan Ketiga (Agustus 2017). Jilid
I: hal 633-638
Pembuat Soal dr. Andrie Wiguna

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik dan penyakit infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Leptospirosis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang lelaki berusia 65 tahun, dibawa oleh keluarganya ke UGD RSUP H. Adam
Malik Medan dengan demam dalam 1 minggu ini dan kesadaran mulai menurun.
Selama ini pasien dirawat dirumah dan oleh keluarga diberi obat demam. Pasien
sebelumnya mengeluhkan nyeri kepala dan nyeri otot serta uncul kemerahan di kulit
yang tidak gatal. 2 hari terakhir BAK mulai sedikit dari biasanya. Pasien sehari hari
bekerja sebagai petugas kebersihan di peternakan sapi. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai conjungtival suffusion, sklera ikterik, terdapat nyeri tekan epigastrium,
terdapat ptekie pada daerah ekstremitas bawah. Tanda vital sensorium somnolen
Tekanan darah 100/70 mmHg, HR 86 x/menit, RR26 x/menit, Temperatur axila 400
C. Pemeriksaan laboratorium Hb 10 g/dl, leukosit 14.500/µl, trombosit 85.000/µl,
ureum 151 mg/dl, creatinin 3 mg/dl. HbsAg dan AntiHCV nonreaktif. Selama
perawatan di RS pasien ditemukan titer MAT yang meningkat dengan didapati isolasi
leptospira dari darah. Dibawah ini yang merupakan penanda keadaan leptospirosis
berat pada pasien ini adalah :
a. Titer MAT yang meningkat
b. Conjunctival suffusion
c. Leukositosis
d. Gangguan renal dan gangguan kesadaran
e. Demam

Jawaban : D
Referensi Umar Zein. 2014. Leptospirosis Dalam
Buku Ajar Ilmu Penyakit DalamEdisi
6. Cetakan Ketiga (Agustus 2017). Jilid
I: hal 633-638

Pembuat Soal dr. Andrie Wiguna

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik dan penyakit infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Leptospirosis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang lelaki berusia 45 tahun di bawa oleh keluarganya ke IGD karena kesadaran
semakin turun dalam jam 8 sebelumnya. Menurut Keluarga pasien sudah mengalami
demam sejak 6 hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri pada otot
terutama pada daerah betis. Pada kulit dijumpai bercak kemerahan kemudian terlihat
mata dan badan semakin kuning. BAK sedikit dan berwarna kuning pekat. Selama ini
pasien hanya dirawat dirumah dengan diberikan obat penurun demam. Pada
pemeriksaan kesadaran somnolen tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 64x/menit, RR
24x/menit, Temperatur axila 400 C, dari pemeriksaan fisik ditemukan conjunctival
suffusion, ruam ptechie pada kulit,dan ikterus. Dari pemeriksaan laboratorium
menunjukkan Hb 12 g/dl, leukosit 13.500/µl, trombosit 95.000/µl, ureum 41 mg/dl,
creatinin 1,1 mg/dl. HIV rapid test nonreaktif. Dibawah ini yang merupakan salah
satu mekanisme yang terlibat pada patogenesis leptospirosis adalah :
a. Invasi bakteri langsung dan reaksi imunologis
b. Obstruksi saluran limfe
c. Adanya aglutinin O dalam serum penderita
d. Adanya aglutinin H dalam serum penderita
e. Platelet activating factor

Jawaban : A
Referensi Umar Zein. 2014. Leptospirosis Dalam
Buku Ajar Ilmu Penyakit DalamEdisi
6. Cetakan Ketiga (Agustus 2017). Jilid
I: hal 633-638
Pembuat Soal dr. Haryandi

Asal Institusi Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Toksoplasmosis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Berikut ini yang salah mengenai diagnosis toksoplasmosis :


A. Diagnosis toksoplasmosis akut dapat dipastikan bila menemukan takizoit
dalam biopsi otak atau sumsum tulang
B. Pemeriksaan CT scan otak menunjukkan gambar yang menyerupai cincin
yang multiple terutama pada ganglia basal dan corticolmedullary junction
C. PCR memiliki sensitivitas yang rendah dan spesifisitas yang terbalik
D. Serologi IgG banyak digunakan untuk infeksi lama
E. Tes Sabin-Feldman didasarkan oleh rupturnya T.gondii yang hidup dengan
antibodi spesifik dan komplemen di dalam serum yang diperiksa

Referensi Herdiman T. Pohan.2014.


Toksoplasmosis.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Hal 629
Pembuat Soal dr. Haryandi

Asal Institusi Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Toksoplasmosis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang pasien baru terdiagnosis AIDS dan akan mendapatkan ARV. Pencegahan
utama yang dapat dilakukan untuk menghindari infeksi toksoplasma adalah :
A. Diberikan kotromoksazol bersama dengan ARV
B. Pada wanita, maka tidak boleh hamil
C. Memasukkan sinar matahari langsung pada tempat tinggal
D. tidak memelihara kucing
E. Menghindari makan daging belum matang

Referensi Herdiman T. Pohan


Buku Ajar PAPDI - Toksoplasmosis
hal 631
Pembuat Soal dr. Haryandi

Asal Institusi Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Toksoplasmosis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang pasien berusia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala dan
mata serta penglihatan terasa kabur yang dirasakan sejak 1 minggu lalu. Pasien telah
didiagnosis AIDS sejak 1 tahun yang lalukemudian meminum ARV namun sering
lupa. Pada pemeriksaan funduskopi ditemukan nekrosis multifocal atau bilateral,
bercak multiple yellowfish white di daerah kutub posterior. Diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini adalah :
A. Koreoretinitis TB
B. Koreoretinitis Toxoplasma
C. CMV retinitis
D. Retina detachment
E. Histoplasmosis

Referensi Herdiman T. Pohan.2014.


Toksoplasmosis.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Hal 628
Pembuat Soal Dr. Otneil Karnianta

Kategori Soal Penyakit Tropis dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Toxoplasmosis Kehamilan


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita berusia 27 tahun sedang hamil 28 minggu datang ke klinik penyakit
dalam atas rekomendasi sejawat obstetri dikarenakan pemeriksaan IgG dan IgM anti
toxoplasma positif. Pasien memelihara banyak kucing dirumahnya. Apakah
jemeriksaan yang tepat untuk membuktikan janin terinfeksi toxoplasma?

a. Kultur cairan amnion


b. Analisa cairan amnion
c. PCR cairan amnion
d. IgG dan IgM antitoxoplasma serum
e. Pemeriksaan feses rutin

Jawaban : C
Referensi Pohan H. Toksoplasmosis. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid
I:hal 630
Pembuat Soal Dr. Otneil Karnianta

Kategori Soal Penyakit Tropis dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Toxoplasmosis pada Kehamilan


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita, 29 tahun, hamil dengan usia kandungan 27 minggu datang dengan
membawa hasil pemeriksaan IgG dan IgM anti toxoplasma positif dan hasil
pemeriksaan polymerase chain reaction dari cairan amnion juga positif
toxoplasmosis. Riwayat

Penatalaksanaan yang tepat untuk kasus diatas adalah?

a. Sulfadiazin 4 gr/hari + Pirimetamin 25 mg/hari + As.Folat 15 mg/hari


b. Spiramisin 3 gr/hari + Pirimetamin 25 mg/hari + DHA 400mcg/hari
c. Azitromisin 500 mg/hari + Pirimetamin 50 mg/hari + As.Folat 15 mg/hari
d. Clindamycin 3x300 mg/hari + Pirimetamin 25 mg/hari + DHA 400mcg/hari
e. Spiramisin 3gr/hari + Pirimetamin 25 mg/hari + As.Folat 15 mg/hari

Referensi Pohan H. Toksoplasmosis. Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid
I:hal 630
Pembuat Soal Dr. Otneil Karnianta

Kategori Soal Penyakit Tropis dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Toxoplasmosis pada Kehamilan


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pencegahan

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita 24 tahun sudah menikah, berencana ingin hamil. Pasien tersebut
sudah menjalani pemeriksaan di bagian obstetri dan ginekologi dan dijumpai tidak
ada kelainan. Pasien diketahui bekerja di penangkaran hewan dan memeliharan
beberapa ekor kucing dirumahnya. Pernyataan yang bukan merupakan tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terinfeksi toxoplasma adalah?

a. Hindari konsumsi daging kurang matang ataupun mentah, cuci tangan setelah
kontak dengan daging mentah.
b. Hindari memelihara kucing dirumah
c. Hindari memberi makan daging mentah pada kucing dan hewan peliharaan
lain dirumah
d. Gunakan tangan saat membersihkan kotoran kucing.
e. Cuci sayur dah buah sebelum dikonsumsi.

Referensi Panduan Praktis Klinis Ilmu


Penyakit Dalam. Infeksi pada
Kehamilan. Hal. 947.
Pembuat Soal Dr. Aprilia Jati

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Kandidiasis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan


sering gatal dan kemerahan 2 minggu terakhir di daerah lipat paha dan sekitar
permukaan atas paha, serta menyebar ke daerah vulva dan perineum. Hal yang sama
muncul dibawah lipatan payudara dan sekeliling umbilicus. Kemungkinan diagnosis
pasien ini adalah :

A. Kandidiasis Orofaringeal
B. Kandidiasis Vaginal
C. Kandidiasis Intertrigo
D. Kandidiasi Interdigital
E. Bukan salah satu diatas

Referensi Erni Juwita. 2014. Kandidiasis. Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
VI. Jilid I:hal 755-762.
Pembuat Soal Dr. Aprilia Jati

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Jamur


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam, nyeri
kepala dan kaku kuduk. Pasien tanpa riwayat minum obat sebelumnya, riwayat alergi
dan HIV tidak ada. Pemeriksaan ct scan menunjukkan hasil normal. Pada
pemeriksaan punksi lumbal hitung sel leukosit 15/uL (90% monosit), protein 5 g/dL,
glukosa 45 mg/dL dan pewarnaan tinta india positif. Terapi yang sesuai pada pasien
tersebut adalah:

A. Ceftriakson dan vankomisin selama 2 minggu


B. Amfoterisin B selama 10 minggu diikuti flukonazol oral 400mg/hari
selama 6-12 bulan
C. Amfoterisin B selama 2 minggu diikuti flukonazol oral 400mg/hari
D. Amfoterisin B dan flucytosine selama 2 minggu
E. Amfoterisin B selama 2 minggu
Referensi Nasronudin. 2014. Infeksi Jamur.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Jilid I:hal 711-720.
Pembuat Soal Dr. Aprilia Jati

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Jamur (Koksidioidomikosis)


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Berikut ini yang merupakan obat pilihan pada Koksidioidomikosis diseminata :


A. Amfoterisin B IV 0.3-0.5 mg/kg BB
B. Amfoterisin B IV 0.5-0.7 mg/kg BB
C. Amfoterisin B IV 0.3-0.5 mg/kg BB perbaikan, dilanjutkan ketokonazol 400-
800mg/hari
D. Amfoterisin B IV 0.5-0.7 mg/kg BB perbaikan, dilanjutkan ketokonazol
400-800mg/hari
E. Ketokonazol 400-800 mg/hari

Referensi Nasronudin. 2014. Infeksi Jamur.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Jilid I:hal 711-720.
Pembuat Soal Dr. Annisa Yuanita

KategoriSoal PTI

LingkupBahasanDalamStandarKompetens Helmintiasis
i

JenisSoal/JenisPertanyaan Patogenesis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam disertai mual, muntah, nyeri otot dan
nyeri pada perut kanan. Setelah dilakukan pemeriksaan feces ditemukan telur dari
fasciola hepatica. Bagaimana pathogenesis kelainan yang dialami pasien saat ini?

A. Metaserkaria yang tertelan melekat pada duodenum, bermigrasi ke rongga


peritoneum dalam 2-12 jam
B. Setelah 24 jam larva ini menembus parenkim hati menyebabkan nekrosis dan abses
hati eosinofilik
C. Cacing hati yang belum matang ini mencapai sistem billier dan mengalami
pematangan, melekat kuat dengan mengakibatkan fibrosis dan hyperplasia
mukosa
D. Hospes defenitifnya dari kucing, anjing, babi, manusia dan mamamlia pemakan ikan.
E. Kadang-kadang larva bermigrasi ke organ lain mengakibatkan fascioliasis
endogen
Referensi Yosia Ginting. 2014. Cacing
Hati. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6.
Jilid I:hal 796-801
Pembuat Soal Dr. Annisa Yuanita

KategoriSoal PTI

LingkupBahasanDalamStandarKompetens Filariasis
i

JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosa

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Pasien laki-laki umur 29 tahun datang dengan keluhan demam yang dialami sejak 3
minggu ini demam naik turun, keluhan disertai nyeri kepala dan badan terasa pegal,
pasien juga mengeluh pada selangkangan kiri dijumpai benjolan yang terasa nyeri,
keluhan batuk tidak dijumpai, keluhan berkeringat malam tidak dijumpai, riwayat
TBC disangkal, pasien bekerja sebagai penjaga hutan didaerah papua dan
dilingkungan tempat tinggalnya dijumpai penderita dengan kaki besar seperti gajah.
Dari pemeriksaan fisik dijumpai vital sign TD 120/70 mmhg, HR 90x/mnt, Temp
38oc. Leher, thorax, abdomen dalam batas normal. Pada pemeriksaan inguinal sinistra
dijumpai pembesaran KGB sebesar kelereng konsistensi keras, mobile, terasa nyeri,
ekstremitas bawah dalam batas normal.
Untuk mendapatkan mikrofilaria aktif yang terbaik adalah spesimen diambil dari :
A. darah arteri
B. darah vena
C. darah perifer
D. feses
E. urine

Referensi Herdiman T. Pohan 2014.


Filariasis. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid
I:hal 769-775.
Pembuat Soal Dr. Annisa Yuanita

KategoriSoal PTI

LingkupBahasanDalamStandarKompetens Filariasis
i

JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang pria 30 tahun, datang dengan keluhan bengkak pada kedua kaki, edem pitting
tidak dapat kembali normal dengan diangkat, pasien mengatakan sering berburu
dihutan, setelah diperiksa darah perifer didapatkan leukositosis dengan eusinofilia.
Limfadenopati termasuk derajat :

A. satu
B. dua
C. tiga
D. empat
E. lima

Referensi Herdiman T. Pohan 2014.


Filariasis. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid
I:hal 769-775
Pembuat Soal Dr. Dwi Rahayu Darusman

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Demam Tifoid


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang perempuan berusia 25 tahun, hamil anak kedua ,dengan usia kehamilan 10
minggu datang berobat ke UGD demam sudah 1 minggu, disertai nyeri kepala, mual,
muntah dan diare. Demam terutama sore hari. Kesadaran compos mentis, TD 110/70,
HR 60x/I, RR 22x/I, T 38,0oC. BB 50 kg. dijumpai lidah kotor dan tremor.
1. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini :
A. Kotrimoksazol 2 x 960mg, selama 2 mgg
B. Kloramfenikol 2 x 500mg, selama 1 mgg
C. Azitromisisn 2 x 500mg, selama 1 mgg
D. Norfloksasin 2 x 400mg, selama 2 mgg
E. Seftriakson 3 gr/hr selama 5 hari

Referensi Djoko Widodo, 2014. Demam


Tifoid. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid
I:hal 549 - 558.
Pembuat Soal Dr. Dwi Rahayu Darusman

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Demam Tifoid


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang perempuan berusia 25 tahun, hamil anak kedua ,dengan usia kehamilan 30
minggu datang berobat ke UGD demam sudah 1 minggu, disertai nyeri kepala, mual,
muntah dan diare. Demam terutama sore hari. Kesadaran compos mentis, TD 110/70,
HR 60x/I, RR 22x/I, T 38,0oC. BB 50 kg. dijumpai lidah kotor dan
tremor.sebelumnya pasien sudah minum kloramfenikol selama 1minggu.
Efek samping apa yang mungkin dapat terjadi pada kasus ini:
A. Partus inpartu
B. Grey Syndrom
C. Eklamsi
D. Toksik tifoid
E. Miokarditis

Referensi Djoko Widodo, 2014. Demam Tifoid.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Jilid I:hal 549 - 558.
Pembuat Soal Dr. Dwi Rahayu Darusman

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Demam Tifoid


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang perempuan berusia 25 tahun, dibawa keluarganya berobat ke UGD karena


kejang dan demam sudah 1 minggu, disertai nyeri kepala, mual, muntah dan diare.
Demam terutama sore hari. Kesadaran apatis, TD 110/70, HR 60x/I, RR 22x/I, T
38,0oC. BB 50 kg. pada pemeriksaan fisik dijumpai, hepatomegaly, splenomegaly.
Dengan hasil tubex (+4)
1. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini :
A. Sefotaksim 4gr/hari dalam 100 cc D5% selama 5hari
B. Kloramfenikol 4 x 500mg, ampisilin 4 x1 gram, deksametason 3 x 5mg
C. Azitromisisn 2 x 500mg, Seftriakson 3 gr/hr
D. Ampisilin 100mg/kgBB/hr, probenesid 30mg/kgBB
E. Trimetoprin – sulfametoksazol 2tablet/ 2 kali/ hari

Referensi Djoko Widodo, 2014. Demam Tifoid.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Jilid I:hal 549 - 558.
Pembuat Soal dr. Evi Haryanti Damanik

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Sepsis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki-laki usia 58 tahun dibawa ke IGD RSUP HAM Medan dengan keluhan
penurunan kesadaran dalam satu hari ini. Dari alloanamnese didapati bahwa pasien
demam tinggi sejak 5 hari ini dan hanya diberikan obat penurun panas yang dibeli di
warung, batuk berdahak berwarna kuning disertai sesak nafas ada, keringat malam
dan penurunan berat badan akhir- akhir ini tidak ada, riwayat kejang ataupun trauma
pada kepala tidak ada, pasien merupakan penderita DM dengan pengobatan tidak
teratur. Dari pemeriksaan fisik didapati pasien dengan sensorium sopor, tekanan
darah 80/50 mmhg, frekuensi nadi 110x/menit, lemah, frekuensi nafas 28x/menit,
suhu tubuh 39 derajat celcius, dan produksi urin 400cc/24jam.
1. Tatalaksana yang tepat pada kasus diatas adalah:
A. Pemberian Kortikosteroid dalam waktu kurang dari 2 jam
B. Pengukuran kadar laktat dalam waktu kurang dari 2 jam
C. Pemberian antibiotik broadspektrum dalam waktu kurang dari 2 jam
D. Pemberian cairan kristaloid 30cc/KgBB dalam waktu kurang dari 1 jam
E. Pengukuraan kadar procalcitonin dalam waktu kurang dari 1 jam

Jawaban : D

Referensi Levy MM, Evans L, Rhodes A. The


Surviving Sepsis Campaign
Bundle: 2018 Update.
Pembuat Soal dr. Evi Haryanti Damanik

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Sepsis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

2. Pilihan antibiotik empiris pada kasus diatas adalah:


A. Vankomisin 2x15 mg/KgBB selama 7 hari
B. Cefepime 2x2 gr selama 14 hari ditambah gentamisin 1x5 mg/KgBB
selama 14 hari
C. Ceftriaxon 1x2 gr selama 14 hari ditambah azitromisin 1x500 mg selama 14
hari
D. Imipenem 4x0,5 gr selama 14 hari dan azitromisin 1x500 mg selama 14 hari
E. Piperasilin-tazobaktam 4x3 gr selama 7 hari

Jawaban : B

Referensi A. Guntur Hermawan, Sepsis, Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
VI. Hal 692-699.
Pembuat Soal dr. Evi Haryanti Damanik

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Sepsis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Komplikasi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

3. Komplikasi yang dapat dijumpai pada keadaan sepsis adalah, kecuali:


A. ARDS
B. Perdarahan usus
C. Gagal hati
D. Gagal ginjal kronik
E. Gagal jantung

Jawaban : D

Referensi A. Guntur Hermawan, Sepsis, Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Hal 692-699.
Pembuat Soal Dr. Ridyana Hanim Nasution

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Nosokomial


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal 1

Seorang pria usia 68 tahun saat ini dirawat di Unit perawatan intensif (ICU) dengan
post laparotomy atas indikasi gaster perforasi. Setelah 5 hari perawatan di ICU,
pasien demam tinggi dan sesak nafas. Sens apatis, TD 100/80 mmHg, puls 105
x/menit, pernafasan 28 x/menit, temp 38,5. Apa sajakah tiga kuman utama yang harus
diperhatikan untuk pengendalian kuman resistensi antibiotik?

A. Cephalosporin-resistant (Extended spectrum beta-lactamase/ESBL) Klebsiela


Pneumonia, Vancomycin resistant enterococcus faecium (VRE), Methicillin
resistant S.Aureus (MRSA)
B. Pseudomonas, E.colli, Methicillin resistant S.Aureus (MRSA)
C. Klebsiella pneumonia, Vancomycin resistant enterococcus faecium (VRE), E.colli
D. Methicillin resistant S.Aureus (MRSA), E.histolitica, Pseudomonas
E. Vancomycin resistant enterococcus faecium (VRE), Acinetobacter sp., E.colli

Referensi
Usman Hadi, Resistensi Antibiotik.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
1. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing;
2014. P.708
Pembuat Soal Dr. Ridyana Hanim Nasution

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Nosokomial


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal 2

Manakah dari pernyataan berikut yang kurang tepat mengenai pemberian antibiotik
pada infeksi nosokomial?

A. Antibiotik golongan karbapenem atau kombinasi antibiotik dengan


antibetalaktamase, seperti tazobactam, sulbaktam atau asam klavulanat dapat
diberikan apabila diperkirakan adanya infeksi ESBL
B. Pada kecurigaan infeksi MRSA, diberikan antibiotik golongan glikopeptida seperti
vankomisin atau golongan oxazolindinon seperti linezolid
C. Pada infeksi nosokomial dengan gejala klinis yang relatif stabil, pemberian
antibiotik dimulai dengan antibiotik narrow spectrum
D. Pemberian antibiotika dengan cara eskalasi adalah pemberian antibiotik
broad spectrum pada infeksi nosokomial dengan gejala yang relatif stabil
E. Linezolid adalah antibiotik narrow spectrum pada kuman gram positif

Referensi
Infeksi Nosokomial. PAPDI VI. BAB
91. Hal. 690
Pembuat Soal Dr. Ridyana Hanim Nasution

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Nosokomial


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal 2

Seorang pria 65 tahun dirawat di ICU dengan penurunan kesadaran, sesak nafas dan
demam tinggi sejak 1 hari ini. Pasien ini sebelumnya dirawat di ICU selama 2 minggu
oleh karena stroke. Dari pemeriksaan fisik, KU berat, kesadaran somnolen, tekanan
darah 90/70 mmHg, nadi 110 x/menit, pernafasan 30 x/menit, temperature 39 0c.
Apabila dari pemeriksaan kultur darah dijumpai hasil MRSA (+), maka pemberian
antibiotik yang tepat untuk pasien tersebut adalah?

A. Seftazidim atau sefoperazon


B. Vankomisin atau linezolid
C. Azitromisin atau Klaritromisin
D. Levofloksasin atau Moksifloksasin
E. Amikasin atau Aztreonam

Referensi
Infeksi Nosokomial. PAPDI VI. BAB
91. Hal. 690
Pembuat Soal dr. Ayuhati Siregar

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Tetanus


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

1.Seorang pria, 26 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sulit membuka mulut 1 hari
sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien juga mengeluhkan kesulitan menelan dan
kekakuan pada otot wajah. Riwayat telapak kaki tertusuk paku dijumpai 2 minggu
yang lalu. Pasien sehari – hari bekerja sebagai tukang tambal ban. Pada pemeriksaann
fisik didapatkan sensorium compos mentis, TD 110/80 mmHg, nadi 88 x/menit, RR
20 x/menit, suhu 37,4C, trismus(+), risus sardonicus (+), konjungtiva tidak pucat,
sclera tidak ikterik, pemeriksaan paru dan jantung dalam batas normal, luka pada
telapak kaki. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb.13,2g/dl; Hct.30%;
leukosit11.000/ul; trombosit 148.000/ul. Pilihan utama antibiotik pada pasien ini
adalah?
A. Metronidazole 3x500mg
B. Metronidazole 4x500mg
C. Klindamisin 4x300mg
D. Amoksisilin klavulanat 4x625mg
E. Penisilin G 100.000-200.000 U/kgBB/hari, Intravena
Referensi Gatoet Ismanoe. 2014. Tetanus.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. hal.639-642.
Pembuat Soal dr. Ayuhati Siregar

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Tetanus


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

2.Seorang perempuan berumur 20 tahun datang ke IGD karena kecelakaan kereta.


Dari hasil pemeriksaan dijumpai keadaan umum baik dan luka di badan, lengan dan
kaki terdapat luka yang bersih. Riwayat imunisasi pasien diketahui lengkap 5 tahun
lalu dosis terakhir. Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah tetanus yang optimal?
A. Tetanus immunoglobulin
B. Tetanus toxoid dan tetanus immunoglobulin
C. Tetanus toxoid
D. Tetanus toxid diikuti tetanus immunoglobulin 7 hari kemudian
E. Tidak perlu diberi tetanus toxoid maupun tetanus imunoglobulin

Referensi C. Louise Thwaites, Lam Minh Yen.


2018. Tetanus. Harrison's
Principles Of Internal Medicine.
20th edition. Hal: 1102-1105.
Pembuat Soal dr. Ayuhati Siregar

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Tetanus


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

3.Pernyataan yang tepat mengenai klasifikasi derajat keparahan tetanus berdasarkan


Ablet adalah

A. RinganTrismus ringan, kekakuan general, disertai gangguan respirasi


B. Sedang Trismus sedang, kekakuan general disertai gangguan otonomik
C. BeratTrismus berat disertai kekakuan dan spasme yang berlangsung hanya
sebentar
D. BeratTrismus berat disertai kekakuan dan spasme yang berlangsung
terus menerus, disfagia berat
E. Sedang Trismus sedang, kekakuan general tanpa gangguan respirasi, tanpa
disfagia
Referensi Gatoet Ismanoe. 2014. Tetanus.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. hal.639-642.
Pembuat Soal Dr. Azmi Zulfa Hidayati

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Nosokomial


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Pasien laki-laki usia 61 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan buang air kecil
tersendat-sendat dan tidak tuntas. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 bulan ini dan
dirasakan semakin memberat sehingga pasien tidak dapat BAK sama sekali dalam 2
hari ini. Saat di Rumah Sakit dilakukan pemasangan kateter urin dan direncanakan
USG ginjal dan saluran kemih. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol.
4 hari kemudian pasien mengalami demam, disertai menggigil dan nyeri suprapubik.
Hasil laboratorium Hb 14 g/dL; lekosit 15.000/mm3; trombosit 356.000/mm3;
glukosa darah sewaktu 205 mg/dL; ureum 60 mg/dL; kreatinin 1,7 mg/dL; urinalisis:
lekosit +4; darah +1; protein +1, nitrit (+). Kuman tersering penyebab penyakit
tersebut adalah :
A. Proteus sp
B. Pseudomonas aeruginosa
C. Acinetobacter baumanii
D. Enterobacter sp
E. Staphylococcus aureus
Referensi Widodo, Djoko. Irwanto, Ronald.
2009. Infeksi Nosokomial. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
6. Jilid I:hal 686.
Pembuat Soal Dr. Azmi Zulfa Hidayati

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Nosokomial


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Pasien laki-laki usia 61 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan buang air kecil
tersendat-sendat dan tidak tuntas. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 bulan ini dan
dirasakan semakin memberat sehingga pasien tidak dapat BAK sama sekali dalam 2
hari ini. Saat di Rumah Sakit dilakukan pemasangan kateter urin dan direncanakan
USG ginjal dan saluran kemih. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol.
4 hari kemudian pasien mengalami demam, disertai menggigil dan nyeri suprapubik.
Hasil laboratorium Hb 14 g/dL; lekosit 15.000/mm3; trombosit 356.000/mm3;
glukosa darah sewaktu 205 mg/dL; ureum 60 mg/dL; kreatinin 1,7 mg/dL; urinalisis:
lekosit +4; darah +1; protein +1, nitrit (+). Antibiotik empiris yang menjadi pilihan
untuk diberikan pada kasus tersebut antara lain, kecuali :
A. Ceftriaxone
B. Meropenem
C. Trimetoprim-sulfametoxazole
D. Doksisiklin
E. Levofloxacin
Referensi Widodo, Djoko. Irwanto, Ronald.
2014. Infeksi Nosokomial. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
6. Jilid I:hal 686.
Pembuat Soal Dr. Azmi Zulfa Hidayati

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Nosokomial


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Berikut adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Ventilator
Associated Pneumonia, kecuali :
A. Memposisikan pasien setengah berbaring (semi recumbent)
B. Menghindari penggunaan antibiotik secara berlebihan
C. Mencegah terjadinya akumulasi sputum
D. Penggunaan ranjang khusus (oscillating bed)
E. Mencegah peningkatan asam lambung

Referensi Widodo, Djoko. Irwanto, Ronald.


2014. Infeksi Nosokomial. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
6. Jilid I:hal 687.
Pembuat Soal Dr Wika Lydia

Asal Institusi FK Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Toksikologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Keracunan Makanan


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang mahasiswa berusia 19 tahun datang berobat IGD dengan keluhan sesak nafas.
Menurut pengakuan teman pasien sebelumnya pasien minum pembersih lantai 5 jam yang
lalu karena di putus oleh pacarnya. Pasien juga mengalami mual muntah saat di RS. Kejang
tidak dijumpai . Pemeriksaan awal menunjukkan stasts Sens : compos mentis, TD : 110/75,
FN : 120 x/menit, ireguler, RR : 34x/i. Pemeriksaan fisik tidak menunjukkam adanya dilatasi
pupil maupun pin point pupil . Pemeriksaan lain dalam batas normal. Hasil EKG dengan
kesan : ventrikuler takikardia. Hasil pemeriksaan darah dijumpai Hb : 13 g/dl, Leukositb:
13800, trombosit : 450.000, elektrolit : natrium : 128, Kalium : 3,0, Chlorida : 105 AGDA
dengan hasil : Alkalosis metabolik. Tindakan yang telah dilakukan adalah melepaskam
pakaian, memasukkan sepatu dan aksesoris ke wadah plastik kedap air, pembebasan jalan
nafas,Oksigen, dan pemasangan selang infus . Dokter akan meakukan tindakan eliminasi
1. Dibawah ini yang termasuk tindakan eleminasi adalah, kecuali
A. Peritoneal dialisis
B. Aspirasi kumbah lambung
C. Asidifikasi urin
D. Forced diuresis
E. Alkalinisasi urin

JAWABAN : B

Referensi Widayat Djoko,Djoko Widodo 2009.


Keracunn Makanan. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi 7. Jilid
I:hal 1078-1083
Pembuat Soal Dr Wika Lydia

Asal Institusi FK Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Toksikologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Keracunan Makanan


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

2. Dibawah ini yang tidak termasuk prinsip pengobatan aritmia pada keracunan adalah
A. Pemberian obat anti aritmia
B. Koreksi gangguan elektrolit
C. Oksigenasi
D. Pemberian obat inotropik
E. Koreksi asam basa

JAWABAN : A
Referensi Widayat Djoko,Djoko Widodo 2009.
Keracunn Makanan. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi 7. Jilid
I:hal 1078-1083
Pembuat Soal Dr Wika Lydia

Asal Institusi FK Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Toksikologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Keracunan Jengkolat


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang anak laki-laki, 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut bagian bawah 1
hari ini.Ia juga mengeluh sakit BAK yang semakin lama semakin bertambah sejak 1 hari yang
lalu sehingga penderita menangis tiap kali BAK. Keluhan disertai dengan air seni penderita
bewarna kemerahan. Penderita sehari sebelumnya makan jengkol yang diberikan oleh ibu
penderita. Paisien tidak ada keluhan demam .

3. Berdasarkan temuan Anda, apa diagnosa dan tatalaksana yang mungkin pada pasien ini,
kecuali
A. Keracunan jengkolat dan diaisis jika keluhan memberat ke gagal finjal akut
B. Keracunan jengkolat dan hidrasi agresif
C. Keracunan jengkolat dan diuresis
D. Keracunan jengkolat dan pemberian antibiotik
E. Keracunan jengkolat dan pemberian natrium bikarbonar

JAWABAN : D

Referensi Rudi Wisaksana. 2009. Keracunn


Jengkolat Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 7. Jilid I:hal 1034-1035
Nomor soal 1
Nama Peserta Dr. Muhammad Arif Habibi Nasution
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Penyakit Tropik dan Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penatalaksanaan Gigitan Ular
Kompetensi
Jenis soal Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang perawat Nusantara Sehat, laki-laki usia 35 tahun, sedang melakukan kunjungan
kesehatan ke suatu desa di daerah terpencil di Sumatera Utara. Setibanya di lokasi yang
dituju, tiba-tiba pasien merasakan nyeri yang menyengat pada pergelangan kaki
kanannya. Pasien ternyata melihat ada seekor ular yang tidak jelas datangnya dari mana.
Pasien tersebut lalu melihat tampak bekas taring/gigitan yang berwarna kemerahan pada
lokasi yang dirasakan nyeri. Selanjutnya pasien tersebut langsung dibawa pergi menuju
puskesmas terdekat. Perjalanan yang ditempuh dari desa tersebut ke puskesmas terdekat
adalah kurang lebih 3 jam lamanya. Sesampainya di puskesmas, pasien masih dalam
kondisi sadar. Nyeri pada pergelangan kaki kanan (+), warna kemerahan di sekitar
gigitan (+) sekitar 7 cm, dan mulai terasa kebas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
sensorium komposmentis, TD 120/80mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan 20x/menit,
Temp 36,5oC. Tindakan awal yang paling tepat untuk dilakukan pada pasien ini
setibanya di puskesmas adalah :
A. Mengikat daerah proksimal dan distal dari bekas gigitan
B. Melakukan pemasangan cast/bidai pada pergelangan kaki
C. Memberikan SABU polivalen 1 ml
D. Melakukan penatalaksanaan jalan napas, fungsi pernapasan dan sirkulasi
E. Memasang verban luas dan ketat di atas luka

Jawaban : D
Referensi Penatalaksanaan Gigitan Ular In : Panduan Praktis Klinis
Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam, Interna
Publishing, 205 hal 966
Nomor soal 2
Nama Peserta Dr. Muhammad Arif Habibi Nasution
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Tropik dan Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penatalaksanaan Keracunan Bisa
Kompetensi Kalajengking
Jenis soal Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 18 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam karena digigit oleh
kalajengking peliharaannya yang baru saja didatangkan dari Afrika. Pasien digigit pada
area telapak tangan kanan. Kejadiannya berlangsung sekitar 30 menit yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik sensorium komposmentis, TD 120/80mmHg, nadi 92x/menit,
pernafasan 22x/menit, Temp 36,5oC. Dijumpai pada area plantar manus dekstra tepatnya
area digiti I-II, bekas gigitan (+) kemerahan (+), ada rasa kebas dan nyeri berdenyut.
Saat ini pasien tidak dalam keadaan sesak napas. Pasien juga mengeluhkan rasa kebas
pada fossa cubitti brachial dextra. Tidak dijumpai bekas gigitan pada daerah tersebut.
Berdasarkan deskripsi gambaran klinis gigitan kalajengking tersebut, maka tingkat
keparahan sengatan berdasarkan gejala lokal dan klinis adalah tingkat:

A. Tingkat I
B. Tingkat II
C. Tingkat III
D. Tingkat IV
E. Tingkat V

Jawaban : B
Referensi Djoni Djunaedi. Penatalaksanaan Keracunan Bisa
Kalajengking in Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Chapter 149
Nomor soal 3
Nama Peserta Dr. Muhammad Arif Habibi Nasution
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Tropik dan Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Sengatan Serangga
Kompetensi
Jenis soal Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 28 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan rasa
nyeri pada pipi kanan nya yang dirasakan sejak 30 menit yang lalu. Pasien merupakan
seorang fotografer yang sedang melakukan kegiatan pemotretan di dalam hutan di
daerah Samosir. Pasien mengaku saat sedang memotret dekat pohon yang besar, tiba-
tiba pasien digigit di wajahnya oleh seekor laba-laba yang berwarna cokelat dan
berwana ungu gelap pada daerah punggung hewan tersebut. Mulanya gigitan tidak
terasa panas ataupun terasa nyeri, namun makin lama dirasa gatal dan nyeri bertambah
hebat. Dari pemeriksaan fisik sensorium komposmentis, TD 110/70mmHg, nadi
92x/menit, pernafasan 22x/menit, Temp 36.5, Pasien dibawa ke unit kesehatan terdekat
dan diobservasi di UGD. Pada jangka waktu 72 jam selanjutnya, terapi yang tepat untuk
diberikan pada pasien ini adalah :

A. Dapson 50-100mg 2kali/hari per oral


B. Dapson 50mg dosis tunggal per oral
C. Dapson 50-100mg 1kali/hari per oral
D. Dapson 50mg 3kali/hari per oral

Jawaban : A
Referensi Budiman Darmo Widjojo. Sengatan Serangg in
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Chapter 147
Pembuat Soal Dr. Muhammad Hanif Wibowo

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Keracunan zat kimia


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Wanita, 53 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan tidak sadar, tidak dijumpai riwayat
terjatuh, Kesadaran sopor-koma, TD 110/70, RR 32, N 100, T 36,8. Pinpoint pupil
(+). Keracunan apa sajakah yang dapat menjadi kemungkinan pin point pada pupil
pasien tersebut ?

a. Klonidin
b. Antidepresan trisiklik
c. Amfetamin
d. Sulfas Atropin
e. Haloperadol

Jawaban : A
Referensi Widayat Djoko, Djoko Widodo,
2014. Keracunan bahan kimia
obat dan makanan . Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid I:hal 1078 - 1083.
Pembuat Soal Dr. Muhammad Hanif Wibowo

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Keracunan zat kimia


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Wanita, 25 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan Lemas, keluar buih dari mulut. Teman
kosan pasien melihat pasien meminum obat racun serangga dan sudah tidak sempat
mencegahnya, kemudian pasien tiba-tiba lemas dan kemudian langsung dibawa ke IGD
rumah sakit terdekat Kesadaran Lemas , TD 110/70, RR 32, N 100, T 36,8. Pinpoint pupil (+).
Di lakukan tindakan dekontaminasi gastrointestinal, berikut ini adalah jenis tindakannya
kecuali

A. Induksi Muntah dengan cara stimulasi mekanis pada orofaring


B. Diberikan Air dingin atau susu 250 ml untuk mengencerkan racun yang tertelan
C. Diberikan arang aktif dengan dosis tunggal 100 gr + 240 ml Air
D. Irigasi usus dengan polietilen glikol 60 gr
E. Aspirasi dan kubah lambung

Jawaban C
Referensi Widayat Djoko, Djoko Widodo,
2014. Keracunan bahan kimia
obat dan makanan . Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid I:hal 1078 - 1083.
Pembuat Soal Dr. Muhammad Hanif Wibowo

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal PTI

Lingkup Bahasan Dalam Standar Keracunan zat kimia


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Berikut ini adalah kontra indikasi dalam tindakan induksi muntah pada kasus
keracunan, Kecuali

a. Kesadaran menurun
b. Kejang
c. Paparan < 4jam
d. Apneu
e. Keracunan Zat korosofi

Jawaban C

Referensi Widayat Djoko, Djoko Widodo,


2014. Keracunan bahan kimia
obat dan makanan . Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid I:hal 1078 - 1083.
Pembuat Soal dr. Widya Deli Satuti

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Keracunan Obat


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Laki-laki 21 tahun diantar ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pasien sebelumnya ditemukan
di kamar mandi dengan jarum suntik dan botol obat disampingnya, kesadaran sopor, tekanan
darah 80/50 mmHg, frekuensi nadi 60x/menit, frekuensi nafas 12x/menit, suhu 36,8oC, pupil
miosis. Apakah antidotum yang tepat diberikan pada pasien ini?
A. Kodein
B. Nalokson
C. Sulfas atropin
D. Opiat
E. Metadon

Jawaban: B

Referensi Hermawan, A.Guntur. 2014. Keracunan


Obat. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid I:hal 1046-1053.
Pembuat Soal dr. Widya Deli Satuti

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Keracunan Insektisida


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita berusia 21 tahun ditemukan dalam keadaan pingsan di kamarnya. Di


sampingnya ditemukan sekaleng cairan tanpa label. Pada pemeriksaan dari mulutnya ditemukan
keluar cairan ludah berbuih. GCS 345, pupil pin point, tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi
100 kali/menit, suhu badan 37oC, frekuensi pernapasan 22 kali/menit. Dari hetero anamnesis
penderita baru mengalami patah hati. Kemungkinan yang paling mendekati pada kasus ini
adalah keracunan….
A. Opioid
B. Sulfas atropin
C. Organofosfat
D. Gramoxon
E. Karbamat

Jawaban: C

Referensi Djoko, Widayat, Sudirman Katu. 2014.


Keracunan Insektisida. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid I:hal.1016-1033.
Pembuat Soal dr. Widya Deli Satuti

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Tropik Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Keracunan Logam Berat


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Laki-laki 35 tahun diantar ke IGD dengan demam, nyeri kepala, merasa lelah, batuk dan mulut
seperti merasakan logam dalam 6 jam terakhir. Penderita bekerja di pabrik peralatan elektronik.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/60 mmHg,
frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi nafas 18x/menit, suhu 38oC. Dokter mengira pasien
kemungkinan menderita metal fume fever. Yang bukan merupakan kemungkinan keracunan
pada pasien ini adalah…
A. Zinc oxide
B. Magnesium
C. Cobalt
D. Arsen
E. Seng oksida

Jawaban: D

Referensi Hadi, Usman. 2014. Keracunan Logam Berat.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
Jilid I:hal. 1060-1064.
Pembuat Soal dr. Amido Rey

Asal Institusi FK Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Penggunaan Antibiotik


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

1. Seorang laki-laki, 65 tahun mengeluhkan batuk sejak 5 hari ini, batuk berdahak
bewarna kekuningan. Keluhan disertai demam. Pasien merupakan pasien gagal ginjal
dan sudah menjalani hemodialisa reguler. Antibiotik yang aman di berikan pada
pasien ini adalah?
A. Amfoterisin B
B. Eritromisin
C. Klindamisin
D. Linkomisin
E. Teicoplanin

Jawaban: B
Referensi Nelwan, RHH. 2014. Pemakaian
Antimikroba Secara Rasional di
Klinik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid I:hal 700-
704.
Pembuat Soal dr. Amido Rey

Asal Institusi FK Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Penggunaan Antibiotik


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

2. Seorang perempuan, berusia 35 tahun, saat ini hamil 30 minggu G2P1A0


dikonsulkan ke poliklinik penyakit dalam karena mengalami demam sejak 7 hari
sebelumnya. Pada mulanya demam hanya bersifat ringan dan hilang timbul, tetapi
dalam 3 hari terakhir demam terus meninggi. Diare dialami sejak kemarin, 4 kali
sehari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis; tekanan darah
110/70 mmHg; frekuensi nadi 86x/menit, suhu 38,7oC. Antibiotik yang tidak boleh
diberikan untuk pasien ini adalah:
A. Ceftriaxone
B. Cotrimoxazole
C. Ceftazidime
D. Penisilin
E. Eritromisin

Jawaban: B
Referensi Nelwan, RHH. 2014. Pemakaian
Antimikroba Secara Rasional di
Klinik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid I:hal 700-
704.
Pembuat Soal dr. Amido Rey

Asal Institusi FK Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Penggunaan Antibiotik


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

3. Dari pernyataan berikut, manakah yang benar terkait mekanisme kerja antibiotik?
a. β-lactams bekerja menghambat dinding sel.
b. Tetracycline bekerja dengan cara merusak DNA sel.
c. Metronidazol bekerja dengan cara menghambat DNA gyrase (A subunit) dan
topoisomerase IV.
d. Polymyxins bekerja dengan cara menghambat DNA-dependent RNA polymerase
e. Vancomisin bekerja dengan cara menurunkan permeabilitas sel

Jawaban : A

Referensi Hadi, Usman. 2014. Resistensi


Antibiotik. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid
I:hal 705-709.
Nama Peserta dr. Emir Fariz Fajrin Purba
Periode Ujian Oktober 2020
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis soal/jenis pertanyaan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 1
Seorang perempuan 30 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan demam
tinggi mendadak sejak 3 hari yang lalu, disertai dengan sakit kepala, nyeri sendi, dan
mual. Pada pemeriksaan fisik terdapat hepatomegali. Pada pemeriksaan laboratorium
darah rutin didapatkan Hb 13 gr/dl, hematokrit 15 %, lekosit 4.300/ul, dan trombosit
168.000/ul. Serologi malaria negatif. Pemeriksaan diagnostik yang tepat pada pasien
saat ini adalah :
a. NS1
b. Hitung jenis
c. Dengue blot
d. PT/APTT
e. SGOT/SGPT
Referensi Suhendro, Leonard
Nainggolan, Khie Chen,
Herdiman T Pohan, Buku Ajar PAPDI
Edisi VI Jilid I halaman 542
Nama Peserta dr. Emir Fariz Fajrin Purba
Periode Ujian Oktober 2020
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis soal/jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
Pasien laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan utama demam. Keluhan sudah
dirsakan selama 4 hari disertai sakit kepala, nyeri sendi, BAB hitam. Pada pemeriksaan
didapatkan pasien tampak lemas, nadi teraba lemah dan cepat, tensi 80/60 dan uji
torniquet positif. Pemeriksaan laboratorium Hb 8,5 g% ,leukosit 3500, hematokrit 40%,
trombosit 35000. Diagnosis pasien adalah :

a. Demam dengue
b. Demam berdarah dengue derajat I
c. Demam berdarah dengue derajat II
d. Demam berdarah dengue derajat III
e. Demam berdarah dengue derajat IV
Referensi Suhendro, Leonard Nainggolan,
Khie Chen, Herdiman T Pohan,
Buku Ajar PAPDI Edisi VI Jilid I
halaman 543
Nama Peserta dr. Emir Fariz Fajrin Purba
Periode Ujian Oktober 2020
Asal FK FK Universitas Sumatera Utara
Kategori soal Tropik Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Dengue
Jenis soal/jenis pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 3
Pasien laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan utama demam. Keluhan sudah
dirsakan selama 4 hari disertai sakit kepala, nyeri sendi, BAB hitam. Pada pemeriksaan
didapatkan pasien tampak lemas, nadi teraba lemah dan cepat, tensi 80/60 dan uji
torniquet positif. Pemeriksaan laboratorium Hb 8,5 g% ,leukosit 3500, hematokrit
40%, trombosit 35000. Trombositopenia yang terjadi pada pasien ini disebabkan oleh
mekanisme berupa :
a. Perdarahan intra abdominal
b. Perbaikan hemokonsentrasi
c. Supresi sumsum tulang, destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit
d. Stress Related Mucosal Disorder
e. Volume overload

Referensi Suhendro, Leonard Nainggolan,


Khie Chen,
Herdiman T Pohan, Buku Ajar PAPDI
Edisi VI Jilid I halaman 540
Pembuat Soal dr. William M.T. Simanjuntak

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi HIV dan AIDS


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis dan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang dibawa oleh saudara laki-lakinya dengan
keluhan demam yang dialami pasien sejak 1 minggu terakhir, demam dikeluhkan
sepanjang hari, demam turun dengan obat demam. Pasien juga mengeluhkan muntah,
sakit kepala, batuk berdahak, riwayat batuk bercampur darah karena pasien terkadang
memaksakan keluar dahak saat batuk dan pandangan ganda yang digambarkan pasien
seperti berkunang-kunang. Dari anamnesis didapatkan pasien adalah seorang
homoseksual, aktif secara seksual dan sudah dinyatakan dokter sebagai ODHA
namun tidak mau makan obat dengan alasan obat seumur hidup. Selama observasi di
IGD pasien semakin mengantuk dan sulit dibangunkan. Saat ini sensorium somnolen,
TD 140/80 mmHg, nadi 99 kali per menit, laju napas 22 kali per menit, suhu 38,4 C.
Laboratorium Hb 9,6 g/dL, leukosit 3.420/mm3, trombosit 116.000/mm3. Faal ginjal
dalam batas normal. Pasien kemudian dilakukan CT scan kepala dan dikonsultasikan
ke sejawat Neurologi untuk lumbal pungsi dan rawat bersama. Dari CT scan kepala
didapatkan gambaran hidrosefalus dengan penyangatan pada meningen dan
pemeriksaan cairan serebrospinal dengan tinta india kesan positif. Pasien akhirnya
dirawat di high care unit untuk mendapatkan perawatan selanjutnya.
Diagnosis dan tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah:
A. Meningitis TB, terapi dengan R/H/Z/E/S kemudian evaluasi terhadap
probabilitas MDR TB
B. Ensefalitis toksoplasma , terapi pirimetamin dikombinasikan dengan
sulfadiazine dan kotrimoksazol selama 14 hari fase akut dan diteruskan hingga
6 minggu
C. Neurosifilis , terapi Benzatin penisilin G 1,2 juta unit, injeksi im sekali sehari
selama 14 hari
D. Meningitis kriptokokus, terapi induksi dengan Amfoterisin B
dikombinasikan dengan flukonazol , setelahnya dilanjutkan terapi
konsolidasi dengan flukonazol
E. Ensefalitis CMV, terapi gansiklovir 5 mg/kg iv setiap 12 jam selama 21 hari
dilanjutkan valgansiklovir 900mg per oral tiap 12 jam.
Referensi PNPK Tatalaksana HIV 2019.
Keputusan MenKes 2019, hal
95-99.

Pembuat Soal dr. William M.T. Simanjuntak

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi HIV dan AIDS


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan sesak
napas disertai batuk kering yang memberat dalam 1 minggu terakhir. Pasien telah
didiagnosis dengan HIV stadium 4 dengan wasting syndrome dan TB kelenjar pada
region coli dextra, dan sudah mendapatkan terapi ARV FDC, OAT FDC serta
Cotrimoxazole. Pasien bekerja sebagai buruh kerja harian di perkebunan dan tidak
teratur makan dan konsumsi obat. Hingga saat ini, pasien masih merahasiakan
kondisinya saat ini kepada teman kerjanya. Pasien juga mengeluhkan badan terasa
lemas dan tidak bertenaga walaupun berat badan sudah sempat naik 2 kilogram
sekitar 4 bulan yang lalu.
Berikut pernyataan yang benar mengenai kriteria kegagalan terapi pada pasien HIV
adalah kecuali :
A. Kegagalan terapi dinilai dari berbagai kriteria pada pasien HIV yaitu kriteria
klinis, virologis dan imunologis , setelah evaluasi kepatuhan berobat
B. Pada pasien yang tidak teratur konsumsi ARV, penilaian kegagalan
terapi dapat dilakukan setelah kembali meminum obat teratur dalam
sebulan, kemudian dilakukan pemeriksaan CD4 dan viral load
C. Kriteria gagal klinis pada pasien jika dijumpai infeksi Pneumocystis carinii
pneumonia dalam 1 minggu terakhir
D. Kriteria gagal imunologis pada pasien dengan jumlah CD4 yang awalnya 46
sel/mL menjadi 72 sel/mL
E. Kriteria gagal virologis pada pasien dengan viral load di atas 1000 kopi/mL
berdasarkan 2x pemeriksaan dengan jarak 6 bulan
Referensi PNPK Tatalaksana HIV 2019.
Keputusan MenKes 2019, hal
66-69.

Pembuat Soal dr. William M.T. Simanjuntak

Asal Institusi FK USU

Kategori Soal Penyakit Tropik dan Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi HIV dan AIDS


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang perempuan berusia 32 tahun, G2P1A0, datang berobat ke poliklinik Penyakit


Dalam untuk berkonsultasi mengenai hasil pemeriksaan laboratorium terbaru dari
sejawat di bagian Obstetri Ginekologi. Diketahui saat ini pasien sedang mengandung
anak kedua, keadaan umum baik, TD 120/70 mmHg, nadi 89 kali per menit, laju
napas 19 kali per menit, suhu 36,7 C, dari pemeriksaan fisik kesan dalam batas
normal, hasil laboratorium Hb 11,7 , leukosit 8900/mm3, trombosit 221.000/mm3,
urinalisis proteinuria +1, ureum 32 , creatinin 1,01, HbsAg non reaktif, sifilis negatif,
pemeriksaan HIV 3 metode reaktif. Berdasarkan kondisi di atas, maka pernyataan di
bawah ini yang benar sebagai langkah perencanaan untuk pasien tersebut adalah,
kecuali :

A. Seluruh ibu hamil dengan infeksi HIV harus diberikan terapi ARV , karena
kehamilan merupakan indikasi pemberian terapi ARV yang akan dilanjutkan
seumur hidup
B. Ibu hamil yang sudah mendapat terapi ARV sebelum kehamilan dapat
diteruskan tanpa perlu menyesuaikan panduan
C. Seluruh ibu hamil dengan infeksi HIV diberikan terapi awal ARV
menyesuaikan hasil pemeriksaan kadar CD4
D. Tindakan bedah sesar elektif pada usia gestasi 38 minggu diindikasikan untuk
mengurangi risiko transmisi vertikal infeksi HIV pada ODHA hamil dengan
viral load ≥ 1000 kopi/mL
E. Bedah sesar elektif tidak dilakukan secara rutin pada ODHA dengan
kehamilan
PNPK Tatalaksana HIV 2019.
Keputusan MenKes 2019, hal
Referensi 15-16.
Pembuat Soal dr. Nancy Piomas

Asal Institusi FK Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Rabies


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki-laki berusia 36 tahun datang ke IGD dengan keluhan terkena goresan
ringan oleh anjing liar. Setelah dilakukan pemeriksaan kulit pada kaki pasien
terdapat abrasi tanpa perdarahan dan dilakukan perawatan luka. Setelah perawatan
luka, apakah profilaksis pasca paparan yang dianjurkan terhadap pasien?

A. Tidak perlu profilaksis


B. Segera berikan SAR
C. Segera berikan SAR dan VAR
D. Segera berikan VAR
E. Antibiotik saja

Jawaban : B

Referensi I Ketut Agus Somia. 2014.


Rabies. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam edisi VI. Hal 746-753
Pembuat Soal dr. Nancy Piomas

Asal Institusi FK Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Rabies


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang petugas laboratorium peneliti rabies datang kepada anda untuk meminta
di vaksin. Apa rencana tindak lanjut dari saudara
A. Berikan vaksin dasar 3 dosis, tes serologi tiap tahun dan vaksin diulang bila
kadar titer antibody > 0,5 UI/ml
B. Berikan VAR 4 dosis (hari ke 0, 3, 7, 28) tanpa memberikan SAR
C. Berikan vaksin dasar 2 dosis, tes serologi tiap tahun dan vaksin diulang bila
kadar titer antibody < 0,5 UI/ml
D. Berikan vaksin dasar 3 dosis, tes serologi tiap 6 bulan dan vaksin diulang
bila kadar titer antibody < 0,5 UI/ml
E. Tidak perlu profilaksis

Jawaban: D

Referensi I Ketut Agus Somia. 2014.


Rabies. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam edisi VI. Hal 746-753
Pembuat Soal dr. Nancy Piomas

Asal Institusi FK Universitas Sumatera Utara

Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Rabies


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki-laki berusia 35 tahun dibawa keluarganya ke rumah sakit dengan


keluhan penurunan kesadaran hari ini. Pasien mengalami demam 1 minggu
disertai nyeri kepala, mual, muntah, berkeringat dan sempat kejang sebelum
penurunan kesadaran. Pasien bekerja di tempat penampungan hewan liar, dan
kakinya sempat digigit anjing liar 10 minggu yang lalu. Pasien sempat mengeluh
kesemutan pada kakinya yang terluka, nyeri tenggorokan, kesulitan menelan dan
semakin lemas 1 minggu terakhir. Belum ada pemeriksaan dan terapi apapun
diberikan pada pasien ini. Diagnosis yang paling mungkin:

A. Possible rabies
B. Definite rabies
C. Probable rabies
D. Suspect rabies
E. Confirm rabies

Jawaban : C
Referensi I Ketut Agus Somia. 2014.
Rabies. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam edisi VI. Hal 746-753

Anda mungkin juga menyukai