Anda di halaman 1dari 2

BERITA ACARA

RAPAT PENGORGANISASIAN MASYARAKAT ADAT BUGIS

KECAMATAN SEGEDONG KABUPATEN MEMPAWAH

Dengan mengucap BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM, Pada hari ini.Minggu Tanggal.Dua puluh tujuh


Bulan November.Tahun Dua ribu dua tiga. Bertempat di Rumah Adat MATOA, RT 14/ RW 03 Dusun Paret
Sompeng Desa Sungai Burung Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah.

Kami yang berkumpul pada hari ini adalah peserta kumpul pada rapat kami sebelumnya guna
mematangkan hal hal yang untuk kami sepakati bersama, terkait :

1. Mengukuhkan Lembaga pengurus dan majelis adat yang tokoh tokoh dan pemangku adatnya telah
berkiprah serta diakui selama ini secara turun temurun sejak adanya adat itu sendiri yang berlaku
khususnya dikecamatan segedong. Entitas Adat Bugis khususnya yang menjadi titik sejak awal adanya
komunitas masyarakat Bugis sedari awal dikecamatan segedong sejak tahun 1667.

2. Mengkonstruksikan secara sistematis beberapa hal terkait tugas adat dan tokoh adat yang selama ini
sifatnya belum terkoordinir dan terakomodir secara formil.

3. Guna menjawab tantangan perkembangan dan problematika hukum sosial budaya yang cukup pesat
saat ini. Yang dikhawatirkan dapat mendegradasi keutuhan dan kesakralan adat dan masyarakat adat
yang sejatinya harus dapat terus terjaga dan dihormati serta kesadaranregenarasi berikutnya. Sehingga
Adat tetap menjadi pilar utama sekaligus menjadi norma kebatinan dalam menjaga keutuhan kehidupan
sosial dan budaya baik diinternal komunitas adat maupun dalam pergaulan secara eksternal dengan
komunitas lain dan masyarkat umum dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tetap
berlandaskan Pancasila. dan Undang - Undang Dasar 1945.

Maka pada hari ini secara musyawarah dan mufakat bersama, kami menyepakati beberapa hal hal
dibawah ini :

1. Bahwa Lembaga Adat Bugis ini dibentuk untuk Tujuan Suci yang Semata mata bentuk Pelestarian dan
Penghormatan kepada Adat yang masih berlaku dan masyarakat Adat secara turun temurun bukan
untuk tujuan tertentu ataupun tujuan Komersil lainnya. Serta tetap berpedoman dan berdasarkan
Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945 serta Peraturan Perundang - undangan yang berlaku di
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Mengukuhkan tokoh adat tersebut dibawah ini sebagaimana mestinya yang berlaku dengan Gelar
Adat sebagai orang atau tokoh yang dituakan pemimpin Adat dikomunitas masyarakat Bugis di
wilayahnya masing masing dengan sebutan MATOA.

3 Mengukuhkan Saudara M. Yasin, Abdurrahman, Endang Kusnadi, Badrun Pratama untuk mengemban
tugas Adat sebagai Tokoh Adat dengan Gelar MATOA dan berhak pula atas gelar Arung, Opu dan Daeng
yang melekat pada dirinya sebagaimana garis Adat Silsilah keturunan yang melekat pada Tokoh tokoh
adat sebelumnya secara turun temurun dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hal yang
tersebut dan disepakati dalam hal ini.

4. Demi kepentingan dan kemudahan dalam berkoordinasi dengan para pihak terkait, maka dengan ini
pula telah disepakati untuk memberi Nama Lembaga Masyarakat Adat Bugis yang ada dikecamatan
Segedong khususnya, dan Anak Cucu keturunan MATOA umumnya yang telah berdomsili diluar
kecamatan Segedong dengan nama Matoa Adat Bugis Segedong ( MABS )

5. Untuk berikutnya MATOA dalam hal ini yang telah dikukuhkan untuk menginventarisir pembantu
( Ade' Pitu' ) diwilayahnya masing masing dan khasanah adat sebagaimana yang berlaku untuk tetap di
jaga serta lebih ditumbuh kembangkan agar rasa keamanan kenyamanan dalam kehidupan
dimasyarakat serta penghormatan terhadap Adat tetap menjadi prioritas utama dalam Norma Adat dan
sosial.

6. Dalam hal yang menjalan fungsinya MATOA sebagai tokoh Adat hendaknya dapat menjadi inspirasi
dan pencari Solusi terhadap masalah masalah yang terjadi dimasyarakat Adat. MATOA dapat bertindak
secara bersama sama dan dapat pula bertindak sendiri dalam keadaan insidentil dan kebutuhan yang
dianggap perlu. Dengan mengatas namakan masyarakat Adat selama hal tersebut tidak bertentangan
dengan Norma Adat dan kepentingan Masyarakat adat serta Peraturan Perundang - undangan yang
berlaku.

7. Menjalin komunikasi dan koordinasi untuk selanjutnya kepada OPD ( Organisasi/. Lembaga Perangkat
Daerah, APH ( Aparat Penegak Hukum ) dalam keikut sertaan dalam menjaga dan menciptakan
kondusivitas serta sumbang saran terbaik untuk Target target pembangunan baik Nasional maupun
ditingkat daerah.

8. Sehubungan dengan Hal tersebut diatas hendaknya dapat dihormati dijunjung tinggi semua pihak.
Dan disosialisasikan kepada masyarakat Adat dengan agenda selanjutnya yakni melakukan ritual Adat
Tudang Sipulung sebagai sumpah janji penghormatan dan kesakralan hal yang dimaksud.

9. Hal hal lain guna kebaikan dan kemanfaatan bersama hendaknya dapat dikoordinasikan dengan
Instansi Pemerintah dan Dinas terkait sebagai pedoman masyarakat Adat dan pemerintah selanjutnya.
Baik untuk saat ini maupun waktu yang akan datang. Yakni terkait Teknis dan adminstratif lainnya yang
diperlukan dan belum diatur. Diharapkan kerjasama dan ditindak lanjuti selanjutnya secara internal dan
oleh pihak pihak terkait lainnya.

Anda mungkin juga menyukai