Anda di halaman 1dari 7

Analisis Perkembangan Tokopedia Dan Gojek Pasca penggabungan dua perusahaan (Go-

Jek dan tiktok) Sebagai Goto Dan Kolaborasi Go-Jek Dengan Tiktok Terhadap
Perekonomian
Eko Budi Satoto, Dr, Ir.1), Maughfiroh Putri Nurholisah2), Vevina Thalita Andriani3) , Sofia
Mega Fitri 4) *
1) Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Jember,
Indonesia

Abstrak
Penggabungan dua perusahaan besar, Go-Jek dan TikTok, menjadi Goto dan kolaborasi Go-Jek
dengan TikTok, telah menciptakan dampak yang signifikan dalam perekonomian digital.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan Tokopedia dan Gojek setelah
penggabungan menjadi Goto serta kolaborasi Gojek dengan TikTok terhadap perekonomian.
Melalui pendekatan analitis, penelitian ini mengevaluasi dampak penggabungan ini terhadap
pertumbuhan perusahaan, adaptasi konsumen, dan perekonomian secara keseluruhan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggabungan perusahaan Go-Jek dan TikTok menjadi Goto
telah menghasilkan sinergi yang kuat, memperluas portofolio layanan, dan meningkatkan daya
saing di pasar. Kolaborasi Gojek dengan TikTok telah membuka peluang baru dalam pemasaran
dan integrasi layanan, meningkatkan eksposur merek, dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.
Selain itu, perekonomian juga mengalami dampak positif melalui peningkatan aktivitas ekonomi
digital, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Kesimpulannya,
penggabungan perusahaan menjadi Goto dan kolaborasi antara Gojek dengan TikTok telah
memberikan kontribusi positif dalam memperkuat perekonomian digital. Dengan sinergi antara
layanan, teknologi, dan strategi pemasaran, kedua perusahaan telah berhasil mengambil
langkah-langkah yang inovatif untuk meningkatkan pertumbuhan dan keberlanjutan dalam era
ekonomi digital yang berkembang pesat.
Kata Kunci: Penggabungan Perusahaan, Kolaborasi Bisnis, Perekonomian Digital, Pertumbuhan
Perusahaan, Adaptasi Konsumen.

Pendahuluan
Penggabungan dua perusahaan raksasa, Go-Jek dan TikTok, menjadi Goto, serta
kolaborasi antara Go-Jek dengan TikTok telah menjadi peristiwa penting dalam lanskap
ekonomi digital. Langkah ini menandai evolusi strategis dalam upaya menghadapi
tantangan dan peluang di era digital yang terus berubah. Dalam konteks ini, analisis
perkembangan Tokopedia dan Gojek pasca penggabungan menjadi Goto, serta dampak
kolaborasi Go-Jek dengan TikTok terhadap perekonomian menjadi fokus utama
penelitian ini. Kombinasi dua entitas besar tersebut membawa implikasi yang signifikan
bagi dinamika ekonomi digital dan strategi bisnis di Indonesia.
Dalam pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun-tahun sebelumnya,
transformasi digital menjadi semakin penting. Strategi dan implementasi ekonomi
digital telah menjadi fokus banyak organisasi dalam upaya memperkuat dan
memperluas jangkauan bisnis mereka. Pandemi telah memaksa perusahaan untuk
beradaptasi dengan cepat, dan penggabungan antara Go-Jek dan TikTok menjadi Goto
menjadi salah satu manifestasi strategi tersebut. Dalam konteks ini, analisis strategi dan
implementasi ekonomi digital dalam meningkatkan pendapatan pasca-pandemi COVID-
19, seperti yang diteliti oleh Kharasia (2023), memberikan pandangan penting tentang
perubahan yang terjadi dalam paradigma bisnis.
Selain itu, strategi pemasaran juga menjadi kunci dalam memperkuat posisi bisnis di
tengah ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi. Penelitian oleh Wijoyo,
Ariyanto, & Wongso (2021) tentang strategi pemasaran UMKM di masa pandemi
memberikan wawasan tentang bagaimana adaptasi strategi pemasaran menjadi kunci
dalam menjaga kelangsungan bisnis. Dalam konteks kolaborasi Go-Jek dengan TikTok,
strategi pemasaran yang inovatif dan berorientasi pada konsumen dapat menjadi faktor
penentu keberhasilan dalam memanfaatkan potensi kolaborasi antara kedua entitas
tersebut.
Peningkatan literasi digital juga menjadi aspek penting dalam mendukung
transformasi ekonomi digital. Penelitian oleh Putri (2021) tentang literasi digital dan
strategi social enterprise memberikan pemahaman tentang bagaimana penguasaan
literasi digital dapat menjadi modal utama dalam memanfaatkan potensi ekonomi
digital secara efektif. Dalam konteks ini, penggabungan antara Go-Jek dan TikTok
menjadi Goto dan kolaborasi Go-Jek dengan TikTok tidak hanya mempengaruhi
dinamika bisnis, tetapi juga memberikan dorongan bagi peningkatan literasi digital di
kalangan masyarakat.
Dalam hal ini, penting untuk memahami bagaimana bisnis digital dan pemasaran
saat ini berkembang, seperti yang diteliti oleh Zainal Arifin et al. (2023). Penelitian ini
memberikan gambaran yang jelas tentang kemajuan terkini dalam praktik bisnis digital
dan strategi pemasaran yang relevan dalam konteks perubahan masyarakat menuju
Society 5.0. Dengan memahami tren dan perubahan dalam bisnis digital dan pemasaran,
perusahaan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang
yang muncul dalam era ekonomi digital yang berkembang pesat.
Demikianlah, pemahaman terhadap strategi dan implementasi ekonomi digital,
strategi pemasaran, literasi digital, dan tren bisnis digital saat ini menjadi landasan
penting dalam analisis perkembangan Tokopedia dan Gojek pasca penggabungan
menjadi Goto, serta kolaborasi Go-Jek dengan TikTok terhadap perekonomian. Dengan
mempertimbangkan kerangka pemikiran yang diberikan oleh penelitian terdahulu,
penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang dinamika dan
implikasi dari langkah-langkah strategis yang diambil oleh dua entitas tersebut dalam
konteks ekonomi digital yang terus berkembang.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Dalam penelitian yang menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif bertujuan
untuk mendapatkan gambaran umum tentang perkembangan Tokopedia dan Gojek
pasca penggabungan menjadi Goto, serta kolaborasi Go-Jek dengan TikTok terhadap
perekonomian.
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ada dua cara,
yang pertama adalah dengan melakukan wawancara secara langsung dengan para
pemangku kepentingan kunci, seperti pimpinan perusahaan, manajer, dan analis
industri. Selain itu, dengan para pengguna aplikasi Tokopedia, pengemudi Gojek, para
pengguna Gojek, dan juga pengguna aplikasi Tiktok. Wawancara akan diarahkan untuk
mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang strategi, implementasi, dan
dampak dari penggabungan dan kolaborasi tersebut. Cara pengambilan data yang
kedua adalah dengan menggunakan metode studi pustaka untuk mendapatkan teori-
teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
Jenis data yang peneliti gunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh langsung dari para informan ketika peneliti melakukan wawancara.
Sedangkan untuk data sekunder peneliti peroleh dari berbagai macam literatur dan
situs internet yang dapat mendukung hasil data primer.
Pembahasan
Penggabungan antara dua raksasa teknologi, Go-Jek dan TikTok, menjadi Goto, serta
kolaborasi Go-Jek dengan TikTok, telah menciptakan dampak yang signifikan dalam
lanskap ekonomi digital Indonesia. Analisis perkembangan Tokopedia dan Gojek pasca
penggabungan menjadi Goto, serta dampak kolaborasi Go-Jek dengan TikTok terhadap
perekonomian, memerlukan pemahaman mendalam tentang perubahan strategis,
adaptasi pasar, dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Secara strategis, penggabungan Go-Jek dan TikTok menjadi Goto merupakan langkah
yang menarik untuk menciptakan sinergi antara layanan transportasi, pembayaran
digital, dan hiburan online. Integrasi ini bertujuan untuk memperluas cakupan pasar,
meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan ekosistem yang lebih
komprehensif bagi pengguna. Sebagai hasil dari penggabungan ini, Tokopedia dan Gojek
telah mengalami transformasi dalam portofolio layanan mereka, menghadirkan
pengalaman pengguna yang lebih holistik, dan meningkatkan daya saing di pasar.
Dari perspektif perekonomian, penggabungan ini telah memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pertumbuhan sektor ekonomi digital. Dengan menggabungkan
infrastruktur dan sumber daya dari dua perusahaan yang kuat, Goto mampu
menjangkau lebih banyak pengguna dan mitra usaha di seluruh Indonesia. Ini
menghasilkan penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan bagi mitra
pengemudi dan pedagang, serta stimulasi aktivitas ekonomi di berbagai sektor terkait.
Kolaborasi antara Go-Jek dan TikTok juga membawa dampak yang positif terhadap
perekonomian, terutama dalam hal pemasaran dan integrasi layanan. Dengan
memanfaatkan basis pengguna yang besar dari kedua platform, kolaborasi ini telah
menciptakan peluang baru untuk pemasaran digital, menghadirkan konten yang lebih
menarik dan relevan bagi pengguna, dan meningkatkan eksposur merek untuk bisnis-
bisnis kecil dan menengah (UKM). Ini memberikan dorongan tambahan bagi
pertumbuhan sektor UKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
Selain itu, kolaborasi Go-Jek dengan TikTok juga menggambarkan bagaimana
teknologi dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. Melalui
inovasi dalam layanan pembayaran digital, pengembangan konten kreatif, dan integrasi
solusi teknologi, kolaborasi ini telah memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat
Indonesia untuk terlibat dalam ekosistem digital. Hal ini memberikan peluang bagi
pengusaha baru dan pelaku usaha kecil untuk berkembang dan bersaing di pasar yang
semakin terhubung secara digital.
Namun demikian, ada juga tantangan yang perlu dihadapi dalam mengoptimalkan
potensi penggabungan dan kolaborasi ini terhadap perekonomian. Salah satu tantangan
utama adalah mengelola integrasi infrastruktur dan budaya perusahaan yang berbeda
dari dua entitas yang bergabung. Penting untuk memastikan bahwa integrasi ini
berjalan lancar dan efisien tanpa mengganggu operasi yang ada atau mengurangi nilai
bagi pemangku kepentingan.
Selain itu, perlu juga diperhatikan potensi dampak sosial dan keamanan dari
penggabungan dan kolaborasi ini. Peningkatan penggunaan platform digital dalam
kehidupan sehari-hari meningkatkan kebutuhan akan perlindungan data, privasi, dan
keamanan pengguna. Perusahaan-perusahaan yang terlibat perlu bekerja sama dengan
regulator dan pihak terkait untuk memastikan bahwa keamanan dan privasi pengguna
tetap terjaga.
Dalam kesimpulan, analisis perkembangan Tokopedia dan Gojek pasca
penggabungan menjadi Goto, serta kolaborasi Go-Jek dengan TikTok terhadap
perekonomian, menunjukkan dampak yang signifikan dan beragam dalam lanskap
ekonomi digital Indonesia. Penggabungan dan kolaborasi ini telah memperluas cakupan
layanan, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan bagi pelaku
usaha, dan merangsang pertumbuhan sektor ekonomi digital secara keseluruhan.
Namun, tantangan dalam mengelola integrasi, memperhatikan dampak sosial, dan
memastikan keamanan data tetap menjadi perhatian utama dalam mengoptimalkan
manfaat dari langkah-langkah strategis ini.
Selain dampak positif yang telah disebutkan sebelumnya, penggabungan antara
Tokopedia dan Gojek menjadi Goto, serta kolaborasi antara Go-Jek dengan TikTok, juga
memunculkan sejumlah perubahan dalam dinamika persaingan di pasar. Kedua
perusahaan tersebut sebelumnya telah menjadi pemain utama dalam sektor masing-
masing, yaitu perdagangan elektronik (e-commerce) dan layanan transportasi dan
pembayaran digital. Namun, dengan penggabungan dan kolaborasi ini, mereka tidak
hanya menghadirkan kompetisi yang lebih kuat bagi pesaing mereka di dalam negeri,
tetapi juga mengukuhkan posisi mereka di pasar regional dan internasional.
Dalam hal persaingan domestik, penggabungan antara Tokopedia dan Gojek menjadi
Goto menciptakan entitas yang lebih kuat dan terdiversifikasi. Goto mampu
menawarkan paket layanan yang lebih lengkap kepada pengguna, mulai dari pembelian
barang secara online hingga pengiriman barang, layanan transportasi, dan pembayaran
digital. Ini menghasilkan ekosistem yang lebih terintegrasi dan menyediakan satu atap
bagi kebutuhan konsumen. Dengan demikian, pesaing dalam sektor e-commerce dan
layanan on-demand lainnya harus meningkatkan inovasi dan diferensiasi produk
mereka untuk tetap bersaing.
Di tingkat regional dan internasional, penggabungan antara Tokopedia dan Gojek
menjadi Goto telah menempatkan mereka sebagai pemain utama dalam ekosistem
digital Asia Tenggara. Hal ini terutama mengingat pertumbuhan pasar yang cepat di
wilayah ini dan persaingan yang semakin sengit dari perusahaan asing seperti Alibaba,
Amazon, dan Grab. Kolaborasi antara Go-Jek dengan TikTok juga memberikan
keunggulan tambahan dalam hal pemasaran dan penetrasi pasar di antara generasi
muda, yang merupakan segmen pengguna yang semakin penting dalam ekonomi digital.
Namun demikian, perubahan dalam dinamika persaingan ini juga menimbulkan
tantangan baru bagi Tokopedia, Gojek, dan perusahaan sejenis lainnya. Penggabungan
dan kolaborasi tersebut telah menciptakan entitas yang memiliki kekuatan pasar yang
lebih besar, yang dapat menghasilkan kekhawatiran tentang dominasi pasar dan
penyalahgunaan posisi dominan. Regulator harus memainkan peran penting dalam
memastikan bahwa persaingan yang sehat dipertahankan dan bahwa konsumen tetap
mendapat manfaat dari inovasi dan kompetisi.
Selain itu, perusahaan juga dihadapkan pada tantangan dalam mengelola
pertumbuhan yang cepat dan kompleksitas operasional yang meningkat. Integrasi
sistem, budaya perusahaan, dan kebijakan bisnis menjadi tantangan yang harus diatasi
agar penggabungan dan kolaborasi tersebut dapat menghasilkan nilai tambah yang
berkelanjutan bagi semua pihak terkait.
Dalam konteks perekonomian secara keseluruhan, penggabungan antara Tokopedia
dan Gojek menjadi Goto, serta kolaborasi antara Go-Jek dengan TikTok, telah
memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan transformasi ekonomi
digital di Indonesia. Namun, sambil mengakui manfaatnya, penting juga untuk
memperhatikan risiko dan tantangan yang terkait dengan perubahan ini, serta untuk
memastikan bahwa dampaknya terhadap persaingan, inovasi, dan keadilan ekonomi
dikelola dengan baik.
Sebagai kesimpulan, penggabungan antara Tokopedia dan Gojek menjadi Goto, serta
kolaborasi antara Go-Jek dengan TikTok, telah menjadi tonggak penting dalam
perkembangan ekonomi digital Indonesia. Dengan menyatukan sumber daya dan
menghadirkan inovasi baru, entitas gabungan ini telah menciptakan peluang baru bagi
pertumbuhan ekonomi, menciptakan nilai tambah bagi konsumen, dan memperkuat
posisi Indonesia dalam peta persaingan global. Namun, tantangan dan risiko yang
terkait dengan perubahan ini tidak boleh diabaikan, dan upaya yang terus menerus
diperlukan untuk memastikan bahwa dampaknya yang positif dapat dipertahankan dan
diperluas.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, penggabungan antara Tokopedia dan Gojek menjadi Goto,
serta kolaborasi antara Go-Jek dengan TikTok, telah membuka babak baru dalam
perekonomian digital Indonesia. Langkah strategis ini tidak hanya menciptakan entitas
yang lebih kuat dan terdiversifikasi, tetapi juga membawa dampak yang signifikan bagi
pertumbuhan ekonomi dan transformasi bisnis di tingkat nasional dan regional.
Pertama-tama, penggabungan dan kolaborasi ini telah memperkuat posisi Tokopedia
dan Gojek sebagai pemain kunci dalam ekosistem digital Indonesia. Entitas gabungan
yang lebih besar dan terintegrasi ini mampu menyediakan layanan yang lebih lengkap
dan holistik bagi pengguna, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan efisiensi
operasional secara keseluruhan.
Selanjutnya, penggabungan dan kolaborasi tersebut telah memberikan dorongan
tambahan bagi pertumbuhan sektor ekonomi digital di Indonesia. Dengan
memanfaatkan infrastruktur dan teknologi yang ada, Goto dan Go-Jek dapat
menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan bagi mitra usaha, dan
merangsang aktivitas ekonomi di berbagai sektor terkait.
Di samping itu, penggabungan dan kolaborasi ini juga memperkuat posisi Indonesia
dalam persaingan global dalam ekonomi digital. Dengan menjadi pemain utama di Asia
Tenggara, Tokopedia dan Gojek mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
teknologi besar di tingkat regional dan internasional, dan meningkatkan citra Indonesia
sebagai pusat inovasi digital di kawasan tersebut.
Namun, ada juga tantangan yang harus diatasi dalam mengoptimalkan manfaat dari
penggabungan dan kolaborasi ini. Integrasi infrastruktur, budaya perusahaan, dan
kebijakan bisnis menjadi kunci dalam memastikan bahwa entitas gabungan ini dapat
beroperasi dengan efisien dan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan.
Selain itu, pengawasan regulator juga penting dalam memastikan bahwa persaingan
yang sehat dipertahankan dan bahwa kepentingan konsumen dilindungi. Regulator
harus memainkan peran aktif dalam mengawasi dan mengatur aktivitas perusahaan
gabungan untuk mencegah penyalahgunaan posisi dominan dan memastikan bahwa
inovasi terus berkembang.
Secara keseluruhan, penggabungan antara Tokopedia dan Gojek menjadi Goto, serta
kolaborasi antara Go-Jek dengan TikTok, menandai langkah penting dalam
perkembangan ekonomi digital Indonesia. Dengan memperkuat ekosistem digital,
menciptakan nilai tambah bagi pengguna, dan memperkuat posisi Indonesia dalam
persaingan global, langkah ini menjanjikan masa depan yang cerah bagi ekonomi digital
Indonesia. Namun, tantangan dan risiko yang terkait harus dikelola dengan bijaksana
untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak terkait dalam
jangka panjang.
Daftar Pustaka
Kharasia, F. P. (2023). STRATEGI DAN IMPLEMENTASI EKONOMI DIGITAL DALAM
MENINGKATKAN PENDAPATAN PASCA PANDEMI COVID-19 BERDASARKAN
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Toko Kue & Roti Yussy Akmal Bandar
Lampung) (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
Wijoyo, H., Ariyanto, A., & Wongso, F. (2021). Strategi Pemasaran UMKM di masa pandemi. Insan
Cendekia Mandiri.
Zainal Arifin, S. E., Yoes, S. E., Sarwo Eddy Wibowo, M. M., Angellia, F., Kom, S., MSI, M., ... & Kom,
M. (2023). Bisinis Digital Digital Marketing Saat ini (Kemampuan Digital Marketing
dengan Menguasai Digital Konten Spesialist pada Masa Society 5.0). PT. Sonpedia
Publishing Indonesia.
UPNVJT, P. A. B. (2023). Prosiding SINABIS 2022 Strategi Pengembangan dan Inovasi Usaha
melalui Program Pengabdian Masyarakat Pasca Pandemi COVID 19.(ISSN 2722-6484).
Penerbit Sasanti Institute.
Putri, A. S. (2021). Literasi Digital: Strategi Social Enterprise Sebagai Crowdfunding Platform
Dalam Memberdayakan Masyarakat Berdonasi Secara Online (Studi Kasus Kitabisa.
com) (Bachelor's thesis, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
Riyadi, S. A., Suhud, U., & Usman, O. (2023). Pengaruh E-Service Quality dan Brand Image
Terhadap E-Satisfaction dan E-Loyalty pada Pengguna Tiktok Shop. Jurnal Bisnis,
Manajemen, dan Keuangan, 4(1), 1-16.
Priyono, M. B., & Sari, D. P. (2023). Dampak Aplikasi Tiktok Dan Tiktok Shop Terhadap UMKM Di
Indonesia. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(17), 497-506.
Yanti, S. D., Astuti, S., & Safitri, C. (2023). Pengaruh Pengalaman Belanja Online Dan Kepercyaan
Terhadap Minat Beli Ulang Di Tiktok Shop (Studi Kasus Mahasiswa Fkip Uhamka
2018). Jurnal Emt Kita, 7(1), 47-61.
Puspitaningrum, D. H., & Immanuel, F. T. (2024). Pedagang Digital Kolaborasi Tiktok Shop dan
Tokopedia. ETIC (EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL), 1(2), 50-54.
Pang, M., & Tarigan, A. (2023). PENGARUH KONTEN SOSIAL MEDIA MARKETING PADA
APLIKASI TIKTOK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHOPEE. Digismantech (Jurnal
Program Studi Bisnis Digital), 3(1).

Anda mungkin juga menyukai