Anda di halaman 1dari 3

OTITIS MEDIA AKUT

No. Dokumen : SOP/ C7/139/I/2023


No. Revisi : 03
SOP
Tanggal Terbit 02 Januari 2023
Halaman : 1/3

UPTD Ikhsan Zuarsa


PUSKESMAS NIP.197309181995031001
KALAPANUNGGAL

- No ICPC II : H71 Acute otitis media


1. Pengertian
- No ICD X : H65.0 Acute serous otitis media / H65.1 Other acute nonsuppurative
otitis media / H66.0 Acute suppurative otitis media
- Tingkat Kemampuan 4A
- OMA adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustachia, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang terjadi dalam waktu < 3 minggu
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan Otitis Media Akut
2. Tujuan
sesuai standar.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kalapanunggal Nomor


440/33/SK.C7/PKM-KLP/XII/2022 Tentang Kebijakan Layanan Klinis

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/1936/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
1. Anamnesa (Subjective)
5. Langkah-
 Stadium oklusi tuba
Langkah/Pr
- Telinga terasa penuh atau nyeri, pendengaran dapat berkurang
osedur
 Stadium hiperemis
- Nyeri telinga makin intens, demam, rewel dan gelisah, muntah, nafsu
makan hilang, anak biasanya sering memegang telinga yang nyeri
 Stadium supurasi
- Sama seperti stadium hiperemis
 Stadium perforasi
- Keluar sekret dari liang telinga
 Stadium resolusi
- Setelah secret keluar, intensitas keluhan berkurang. Bila perforasi
permanen, pendengaran dapat tetap berkurang
Faktor Risiko
- Bayi dan anak
- ISPA berulang
- Menyusu dari botol dalam posisi berbaring telentang
- Kelainan kongenital (sumbing langit-langit, sindrom Down)
- Paparan asap rokok
- Alergi
- Tingkat sosio-ekonomi yang rendah
2. Pemeriksaan Fisik (Objective)
a. Suhu dapat meningkat
b. Otoskopi
- S.oklusi tuba : MT suram, retraksi, reflex cahaya hilang
- S. hiperemis : MT hiperemis dan edema
- S. Supurasi : MT menonjol kearah luar (bulging) berwarna kekuningan
- Stadium perforasi : Perforasi MT, LT luar basah atau dipenuhi secret
- S. Resolusi : MT tetap perforasi atau utuh, Sekret sudah berkuran atau
mongering
c. Tes Penala
Dapat ditemukan tuli konduktif, yaitu : tes Rinne (-) dan tes Schwabach
memendek pada telinga yang sakit, tes weber terjadi lateralisasi ke telinga yang
sakit
3. Diagnosis (Assesment)
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosis.
4. Penatalaksanaan (Plan)
a. Medikamentosa
- H202 3% 3 kali sehari, 4 tetes di telinga yang sakit, didiamkan selama 2-5
menit
- Asam asetat 2%, 3 kali sehari 4 tetes di telinga yang sakit
- Ofloxacin 2 kali sehari, 5-10 tetes di telinga yang sakit selama maksimal 2
minggu
- Oral sistemik : antibiotik, antihistamin, dekongestan, analgetik / antipiretik
b. Konseling dan Edukasi
- Untuk bayi / anak, orang tua dianjurkan untuk memberikan ASI minimal 6 bulan
sampai 2 tahun
- Menghindarkan bayi / anak dari paparan asap rokok
Kriteria Rujukan
- Jika terdapat indikasi miringotomi
- Bila terjadi komplikasi dari otitis media akut
Prognosis
Bonam
6. Diagram Alir -

7. Hal-hal yang -
harus
diperhatikan
8. Unit Terkait R. Pemeriksaan Umum, R. Pemeriksaan Lansia, R. Pemeriksaan KIA

9. Dokumen Rekam Medis


Terkait

10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan


Historis 1. Tata Naskah Mengikuti 2 Januari 2019
Sesuai SK Prosedur
Perubahan Tata Naskah Pengisian SOP
2018 10 Langkah
2. Referensi KMK No 2 Januari 2019
yang HK.02.02/Menk
digunakan es/514/2015
3. Referensi KMK 2 Januari 2023
yang No.HK.01.07/M
digunakan ENKES/1936/20
22

Anda mungkin juga menyukai