Anda di halaman 1dari 4

Ujian Akhir OSKM ITB 2021

1. Realita Pendidikan dan Pendidikan yang Berkebudayaan


Atta adalah anak tunggal dalam keluarganya. Keluarga Atta tinggal di sebuah desa yang
kebanyakan orangnya masih hidup dengan cara tradisional dan menganut kepercayaan
kejawen (kepercayaan etnis jawa dan bukan agama). Ibunya sama sekali tidak bersekolah,
namun berkat kerja kerasnya ia berhasil menyekolahkan Atta hingga universitas di luar
desanya.
A. Berkat proses pendidikan yang selama ini ia jalani, Atta memahami konsep agama dan
pentingnya menganut agama dalam Pancasila. Atta sadar bahwa kepercayaan kejawen
tidak diakui oleh negara. Ia memaksa Ibunya menganut sebuah agama yang diakui oleh
negara karena menurut dia hal itulah yang memang seharusnya dilakukan semua
bangsa Indonesia. Namun, Ibunya menolak dan tetap ingin menganut kepercayaannya.
Menurut Ibunya, masalah diakui atau tidak bukanlah soal terpenting. Jika Atta tetap
bersikukuh bahwa Ibunya perlu menganut agama dan ia meminta saranmu sebagai
teman terhadap masalah ini, apakah pendapat atau solusi yang akan kamu utarakan
untuknya? Kaitkan dengan bagaimana seharusnya pendidikan yang kontekstual dapat
memberikan solusi untuk masalah ini.
B. Desa yang ditinggali Atta masih menggantungkan hidupnya dengan bertani dan
berkebun, di desa tersebut hanya ada satu sekolah formal dan sangat sedikit sekali
anak-anak yang disekolahkan oleh orang tuanya. Kebanyakan orang tua memilih tidak
menyekolahkan anak-anaknya karena dirasa tidak perlu. Pemerintah berencana
membangun sekolah formal lebih banyak lagi di desa tersebut. Menurut pemerintah,
masyarakat desa ini tidak terdidik dan memperburuk indeks pendidikan Indonesia
sehingga perlu dibangun dan dimajukan. Namun, masyarakat menolak hal tersebut. Apa
pendapat kamu mengenai masalah ini? Pilih salah satu:
- Posisikan dirimu sebagai salah satu warga desa yang berkesempatan
berdialektika dengan perwakilan pemerintah dan susun argumen yang akan
kamu sampaikan.
- Posisikan dirimu sebagai pemerintah yang ingin membangun pendidikan di desa
untuk menyampaikan argumenmu kepada masyarakat desa.

2. Identitas Mahasiswa
Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari berbagai latar belakang serta berasal dari berbagai
jurusan ingin melakukan program pemberdayaan di sebuah desa. Ketika sampai di desa
tersebut, kepala desa dan masyarakat sekitar menyambut dengan baik. Kemudian mereka
mengadakan pertemuan dengan kepala desa. Beliau memaparkan masalah-masalah yang ada
di desanya. Sebagian mahasiswa lainnya bertugas untuk mencari informasi dari warga sekitar.
Jelaskan sikap kalian sebagai mahasiswa (invividu) dan sebagai sekelompok mahasiswa
(kelompok) serta alasannya setelah mendapatkan informasi mengenai keluhan serta
permasalahan yang ada di desa tersebut! Hubungkan dengan posisi, potensi, serta potensi
kalian sebagai mahasiswa.

3. Lingkungan Mahasiswa
a. Anggota Keluarga Mahasiswa (KM) ITB adalah…
i. Kabinet KM IT, Kongres KM ITB, dan MWA-WM ITB
ii. Seluruh mahasiswa S-1, S-2, dan S-3 ITB
iii. Seluruh mahasiswa S-1 ITB
b. ITB Multikampus di bawah ini benar, kecuali…
i. ITB Ganesha
ii. ITB Jatinangor
iii. ITB Cirebon
iv. ITB Surabaya
c. Apa pandanganmu terhadap ITB (baik segi fasilitas, sarana prasarana, maupun
multi kampus) dan/atau kemahasiswaan ITB (sistem, budaya, dll)?

4. Esensi Kaderisasi
Dwika Alamjati adalah seorang mahasiswa aktif di salah universitas yang sedang mengadakan
sebuah acara akbar berupa penerimaan mahasiswa baru atau yang biasa disebut orientasi
mahasiswa. Orientasi mahasiswa adalah salah satu bentuk implementasi dari bentuk
kaderisasi. Dalam keberlangsungannya, orientasi mahasiswa tersebut banyak terjadi hal yang
tidak diinginkan oleh mahasiswa baru karena terkesan mengekang dan semena-mena.
a. Banyak dari para peserta yang bertanya kepada Dwika mengenai esensi sesungguhnya
dari proses penerimaan mahasiswa baru. Jika kamu menjadi Dwika Alamjati, apa yang
akan kamu sampaikan?
b. Menurutmu, bagaimana seharusnya proses penerimaan mahasiswa baru yang sesuai
dan relevan?

5. Kesadaran diri
a. Menurutmu, apa arti dari self-awareness? Kenapa penting untuk memiliki
self-awareness?
b. Apakah hasil dari tools yang digunakan untuk memahami seseorang menggambarkan
hasil akhir karakteristik orang tersebut?

6. Kebudayaan dan Pemosisian Kebudayaan (3T)


Frensip berasal dari daerah Giriwarsa. Masyarakat daerah tersebut memiliki tradisi untuk
menikahkan anak perempuannya sebelum berusia 20 tahun. Jika tradisi tersebut tidak
dilakukan, terdapat sanksi sosial berupa dikucilkan bahkan bisa lebih buruk. Semenjak Frensip
menginjak usia remaja dan lebih memahami dirinya, ia merasa kurang setuju dengan tradisi
tersebut, tetapi ia belum memiliki alasan yang pasti mengapa hal tersebut tidak sesuai baginya.
Orang tua Frensip sendiri merupakan orang tua yang cukup teguh memegang tradisi, tetapi
masih bisa diajak untuk berdiskusi mengenai tradisi-tradisi yang ada.
Suatu hari, Frensip merantau ke daerah Jatarupa untuk menempuh pendidikan tinggi. Di
tempat ini, Frensip mendapatkan informasi baru mengenai nilai-nilai yang selama ini berbeda
dari apa yang masyarakat Giriwarsa pegang, seperti bahwa setiap manusia memiliki kebebasan
untuk memilih, termasuk juga berkaitan apakah ia ingin menempuh pendidikan, menikah, dan
keputusan lainnya selagi hal tersebut dipertanggungjawabkan oleh orang yang bersangkutan
(tidak ada paksaan atas sesuatu). Setelah mendapat informasi ini, Frensip merasa bingung
apakah seharusnya tradisi yang dilakukan masyarakat Giriwarsa ini tetap dilakukan atau tidak.
Ditambah pula, usia Frensip yang sudah mendekati usia 20 tahun. Artinya, ia akan segera
ditanya oleh orang tuanya untuk memikirkan masalah pernikahan.
a. Bagaimana tradisi di atas jika dikaitkan dengan pemosisian kebudayaan (tontonan,
tuntunan, dan tatanan)? Jelaskan pula unsur kebudayaan apa yang terdapat pada
kasus di atas.
b. Jika posisi kalian adalah sebagai Frensip, apa yang ingin kalian lakukan dan apakah
Frensip boleh membawa perubahan terhadap nilai yang ada di masyarakat
Giriwarsa (mendobrak tradisi tersebut)?
c. Jika posisi kalian adalah sebagai outsider, bagaimana sikap/tanggapan kalian
terhadap tradisi tersebut?

7. Kebebasan yang Bertanggung Jawab


Ari merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Pada awal masa
pandemi, ia dapat dikatakan sebagai salah satu orang yang sangat menaati protokol kesehatan.
Namun, seiring berjalannya pandemi, ia semakin merasa jenuh dan bosan. Melihat
teman-temannya yang selalu berkumpul dan jalan-jalan, ia pun tergoda untuk melakukan hal
yang sama. Namun, Ari mengingat bahwa sebagai seorang insan akademis, ia bebas untuk
melakukan tindakan namun segala tindakannya harus berdasarkan fakta yang ada dan
menjunjung kebenaran ilmiah. Ari kemudian mencari informasi mengenai persebaran Covid-19
serta progres penanganannya. Berdasarkan fakta yang ada, ternyata vaksin sudah mulai
dijalankan dan public figure yang dia sukai pun sudah bebas berkegiatan setelah divaksin. Pada
akhirnya, berlandaskan hanya satu fakta tersebut, pengetahuan bahwa Ari memiliki kebebasan
untuk melakukan sesuatu, dan pengetahuan Ari mengenai konsep herd immunity, Ari
memutuskan untuk bermain, berkumpul, lalu jalan-jalan setiap hari. Beberapa hari setelah ia
mengambil tindakan tersebut, Ari terkena Covid-19. Ari merasa menyesal, namun ketika melihat
berita bahwa kasus Covid-19 kembali melonjak, Ari menyalahkan pemerintah karena tidak baik
dalam menangani Covid-19, sehingga kasus bertambah dan ia dapat terkena Covid-19.
Untuk menjawab pertanyaan di bawah ini, silakan posisikan diri kamu sebagai Ari—seorang
insan akademis dengan pemahaman mengenai kebebasan berlandaskan kebenaran ilmiah.
Hubungkan pula jawaban yang ingin kamu sampaikan dengan materi kebebasan yang
bertanggung jawab yang disampaikan di talk show.
A. Silakan beri pandangan apakah menurutmu tindakan Ari benar atau salah, serta
tunjukkan dimana letak benar dan/atau salahnya.
B. Dapatkah kamu jabarkan kira-kira langkah dan tindakan apa yang akan kamu lakukan,
ketika kamu juga merasa jenuh dengan pandemi, serta melihat teman-temanmu bebas
berkumpul dan jalan-jalan?

8. Tantangan Masa Depan


A. Climate change adalah masalah struktural yang tidak dapat diselesaikan secara
individu. Menurut kamu, siapa saja yang perlu terlibat untuk menyelesaikan masalah ini?
Jelaskan peran orang-orang tersebut!
B. Apakah teknologi dan pendidikan dapat menimbulkan ketimpangan? Jelaskan
alasanmu!
9. Esensi visi hidup dan pembuatan rancangan tahapan
A. Menurutmu, apa arti visi hidup dan apakah penting untuk memiliki visi hidup?
B. Apa pendapatmu apabila ada seseorang yang tidak memiliki visi hidup? Apakah kamu
setuju bahwa visi hidup dibentuk bukan ditemukan?

Anda mungkin juga menyukai