TUTOR : AFRIANTI,S.Pd, M.Pd NAMA : MAULANA TRISNAWATI NIM : 856581614 PRODI : BI PGSD
1. Jelaskan mengapa pendidikan IPS di SD sangat penting untuk diajarkan?
Jawab : IPS dapat dikatakan sebagai studi mengenai interelasi ilmu-ilmu social dan humaniora dalam menelaah gejala dan masalah social yang terpadu di masyarakat (Nursid Sumaatmaja,1980). Bahan kajiannya menyangkut peristiwa, seperangkat fakta, konsep dan generalisasi yang berkait denga isu-isu actual dan masalah-masalah social. IPS sangat penting untuk diajarkan di Sekolah Dasar karena banyak hal yang bias dipelajari melalui IPS. Karena segala sesuatu yang terjadi pada diri kita tak lepas dari masalah social. Contoh kecilnya, setiap orang sejak lahir tidak terpisahkan dari manusia lain, khususnya dari kedua orang tuanya dan lebih khusus lagi adalah dari ibunya yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang- orang yang lebih tua darinya, hubungan social itu terjadi. Tanpa hubungan social dan bantuan orang lain, terutama ibunya, si bayi yang tidak berdaya itu, tidak akan mampu. Selanjutnya, pengenalan mannusia lain diluar dirinya, tidak hanya terbatas pada orang- orang dalam keluarga, melainkan teman- teman sepermainan, para tetangga, warga kampung dan seterusnya. Semakin besar hubungan social tersebut makin meluas. Dari pengalaman, pengenalan dan hubungan social dalam diri seseorang akan tumbuh pengetahuan tentang seluk beluk hidup bermasyarakat berkenaan dengan kebutuhan tertentu, sifat-sifat orang lain, tempat yang pernah dikunjung, hal-hal yang baik dan buruk dan hal-hal yang salah dan benar dalam hidup bermasyarakat. Semua hal tersebut diajarkan melalui Ilmu Pengetahuan Sosial dengan cakupan yang lebin spesifik lagi, yaitu sosiologi, ekonomi, geografi dan sejarah. Hal ini penting dipelajari dan dipahami guna untuk mencapai tujuan Pendidikan IPS di Sekolah Dasar, yaitu “membina peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya sendiri serta masyarakat dan negara”. IPS sebagai bidang Pendidikan, tidak hanya membekali peserta didik dengan pengtahuan social, melainkan lebih jauh dari pada ituyakni berupaya membina dan mengembangkan peserta didik menjadi SDM Indonesia yang berketerampilan social dan intelektual sebagai warga negara yang memiliki perhatian serta berkepedulian social yang bertanggungjawab merealisasikan tujuan nasional. Kehidupan dimasyarakat dan bemasyarakat yang terus berkembang menjadi landasan bagi pengembangan IPS sebagai bidang Pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan serta kemajuan kehidupan tersebut. 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi dan berikan contohnya yang berkaitan dengan Pendidikan IPS di SD Jawab : • Peristiwa Pengertian peristiwa dalam Ilmu pengetahuan social adalah hal-hal yang pernah terjadi. Apakah yang terjadi itu? Yakni semua kejadian diatas muka bumi ini (bahkan dialam semesta) yang menyangkut kehidupan manusia. Peristiwa atau kejadian ada yang bersifat alamiah, seperti gunung Meletus, banjir, tsunami, gempa bumi, gerhana matahari dan sebagainya. Juga terdapat peristiwa yang bersifat insaniah, yakni perisiwa yang berkaitan dengan umat manusia, seperti pembangunan jembatan , skandal korupsi, pemilu reformasi dan lain sebagainya. Sunggguhpun peristiwa merupakan suatu kejadian yang benar-benar dan pernah terjai, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya. Contoh peristiwa yang berkaitan dengan Pendidikan IPS di SD adalah pengalaman peserta didik menjalankan ibadah puasa ditengah pandemi covid-19 yang mana pada tahun lalu pemerintah melarang kegiatan keagamaan yang berpusat dimasjid. Bagaimana pengalaman peserta didik menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya dibulan suci dengan dirumah saja tentu berbeda pengalamannya seperti dibulan Ramadan yang biasanya dimana biasanya seluruh kegiatan berpusat dimasjid dan dilakukan secara berjamaah (bersama-sama). • Fakta Secara harfiah kata ‘fakta’ berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah terjadi benar, ada. Bisa juga diartikan bahwa itua adalah segala sesuatu yang dipercaya atau apa yang benar dan merupakan kenyataan, realitas yang riil, benar dan juga merupakan kenyataan yang nyata. Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya studi social atau IPS, terjadi karena adanya interaksi antara fakta dan teori. Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru, fakta juga dapat merupakan alasan untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang telah ada. Menurut Banks (1985) fakta merupakan pernyataan positif dan rumusan sederhana. Fakta juga adalah data actual. Fakta yang berkaitan dengan Pendidikan IPS di SD, contohnya Peserta didik mengerti dan memahami dimana tempat tinggal mereka, siapa orang tuanya, berapa jumlah anggota keluarganya. peseta didik diberikan pemahaman bahwa fakta itu banyak dan segala yang ada disekitar lingkungan. ada fakta berupa data-data misalnya berapa jumlah anggota keluarganya,, ada fakta ang tampak sebagaimana keadaannya, misalnya kondisi jalan atau kondisi rumah mereka. ada juga fakta sebagai hasil pengematan secar lebih khusus misalnya tentang berapa jumlah penduduk yang ada dalam satu lingkungan RT. • Konsep Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan yang abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda atau gagasan atau peristiwa. Misalnya, kita sebutkan kata ‘keluarga’ maka kedalam konsep keluarga itu termasuk bapak, ibu, anak-anak saudara dan sebagainya. Membentuk konsep merupakan tugas intelektual dan itu tidak mudah. konsep dapat dipelajari dengan efektif jika disertai dengan mengemukakan sejumlah contoh yang positif. misalnya jika kita ingin mengembangkan pengertian 'kebebasan'. cotoh positif dapat kita kemukakan tentang kebebasan manusia untuk menentukan pilihannya (misalnya yang sederhana : memilih sekolah, warna pakaian, makanan dan sebagainya). hasil penelitian menunjukkan konsep efektif diajarkan jika sejumlah contoh positif dikemukakan sehingga dapat dibentuk karakteristik dari konsep yang diajarkan, diikuti dengan contoh negatif yang menggambarkan absensinya karakteristik yang membedakannya. Contoh konsep sederhana yang berkaitan dengan pendidikan IPS di SD, yaitu peserta didik diberikan sebuah kebebasan untuk menetukan kebebasan dalam memilih ketua kelas. masing- masing peserta didik diberikan hak untuk memilih satu suara. Peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih siapa yang akan menjadi ketua kelasnya. • Generalisasi Schuneke (1988) mengemukakan bahwa generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terkait dengan konsep. cara yang paling mudah untuk memahamigeneralisasi dalam hubungannya dengan konsep adalah dengna cara menelusuri proses terbentuknya generalisasi. untuk itu, diperlukan oaling sedikit dua konsep, bisa dari satu disiplin ilmu sosial atau dari disiplin ilmu sosial yang berbeda. misalnya, dari bidang keilmuan sosiologi saja atau paduan dari sosiologi atau sejarah atau disiplin ilmu sosial lainnya. Misalnya anggota ABRI mempunyai acara tersendiri dalam mengatur hubungan interpersonalnya, khususnya dalam hubungan hierarkis menurut jenjang kepangkatan. Kelompok lain misalnya, pegawai negeri, karyawan, kehidupan disekolah dan lain-lainnya. Contoh generalisasi yang berkaitan dengan pendidikan IPS di SD dimulai dari generalisasi yang diambil dari kehidupan peserta didik sehari-hari, yaitu mahalnya harga cabai rawit. Dampak positif bagi petani jika harga cabai mahal ialah peteani memperoleh keuntungan yang besar. Namun bagi produsen hal ini tentulah sangat menjadi polemik. Menganalisis penyebab Mahalnya harga cabai. Hal ini erat hubungannya dengan IPS sebagai pelaku ekonomi. Dimana harga barang dan jasa mencerminkan anatar kelangkaan dan kebutuhan. Semakin tinggi permintaan dan kebutuhan maka harga barang dan jasa akan semakin mahal. 3. Jelaskan keterkaitan antar konsep waktu, kontinitas, dan perubahan dalam pembelajaran IPS untuk materi sejarah! Jawab : sejarah memiliki konsep dasar waktu, Rochiati (2006:3) menganjurkan cara pendekatan melalui pendekatan keluarga. dijelaskan bahwa jika anak sudah menganal bilangan maka guru dapat menanyakan tanggal tahun kelahirannya. kemudian guru bisa melanjutkan pertanyaan apakah siswa mempunyai kakak atau adik serta tahun kelahirannya masing-masing. Gambarkan tahun-tahun kelahirannya dalam sebuah garis lurus, siswa menempatkan tahun kelahirannya pada sebuah titik, pada garis tersebut, kemudian menempatkan tahun kelahiran adiknya paada titik berikutnya, serta tahun kelahiran kakaknya sebelum tahu kelahirannya sendiri. Dengan cara ini peserta didik belajar mengenal waktu tentang sekarang, masa lampau dan masa yang akan datang sesuai dengan kemampuan dan perkembangan usianya. kontinuitas menunjukkan kejadian yang berlangsung secara kronologis, sedangkan perubahan menunjukkan adanya perbedaan sebagai hasil pertumbuhan dan perkembangan kahidupan manusia. konsep perubahan dalam pembelajaran sejarah yaitu, a) perubahan berkangsung secara bertahap, dan berkelanjutan, namum kecepatan perubahan pada berbagai masyarakat tidaklah sama. b) setiap peristiwa dilatarbelakngi oleh multi sebab yang bersifat kompleks. c) setiap perubahan memiliki dasar "belief" (keyakinan) tentang apa yang dianggap penting bagi masyarakatnya. d) dalam perkembangan kehidupan manusia selalu terjadi konflik, namum konflik juga bisa membuat perubahan. 4. jelaskan keterkaitan antara nilai dan sikap dalam proses pembelajaran ? Jawab : Mubarok (2007) menjelaskan, bahwa su hal yang sangat penting yang harus dipertimbangkan dalam pendidikan IPS adalah segala tingkatan dan jenjang pendidikan adalah pendidikan nilai atau pendidikan moral. Dikemukakan pula bahwa sebagian besar oranng tua setuju dengan penekanan kepada aspek pendidikan nilai itu. Namun, diakui bahwa belum ada kesepakatan mengenai apa dan bagaimana pendidikan nilai itu harus dilakukan. sebagian berpendapat bahwa pendidikan nilai diberikan kepada peserta didik dengan tujuan agar peserta didik sendiri mampu mengembangkan ukuran nilainya sendiri. Sebagian lagi berpendapat bahwa pendidikan nilai harus diberikan dengan tujuan peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan tatanan nilai yang hidup dan dianut dalam masyarakat. Namun pada kenyataannya, nilai senatiasa merupakan bagian dari kurikulum di sekolah. bagi kita tentu saja tidak perlu mempertentangkan perbedaan kedua pendapat itu, dalam kehidupan masyarakat kita yang menjunjung tinggi nilai- nilai luhur pancasila, muara pendidikan sudah jelas, yaitu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. kedua pendapat diatas dapat dipadukan dalam arti bahwa kita telah sepakat mengenai tatanan sistem nilai yang harus menjadi acuan kegiatan pendidikan IPS, yakni Pancasila. Sementara dalam proses pendidikan kita kembangkan kemampuan peserta didik agar dapat mengembnagkan dan menemukan sendiri ukuran-ukuran nilai yang dihayati dengan sungguh-sungguh dan tentunya tidak akan menyimpang dari nilai-nilai luhur pancasila. Salah satu contoh materi Pelajaran IPS yang mengandung nilai dan sikap dalam proses pembelajaran adalah " penampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga" materi ini sangat luas lingkup bahasannya. mencakup aspek-aspek kajian ilmu sosial, seperti geografi, ekonomi, politik, sosial budaya dan lain-lain. NIlai-nilai yang dapat kita kemukakan dari materi diatas adalah : 1) nilai material, peserta didik dapat menyaksikan betapa luasnya wilayah kerjasama ini dan dapat mengetahui manfaat dari kerja sama ini bagi negerinya. 2) nilai vital, kemampuan yang kiat miliki ternyata tidak kalah dari bangsa lain. hal ini juga merupakan dorongan kuat u tnuk lebih meningkatkan kualitas kerjasama. 3) nilai kerohanian, memahami dan mengerti kenapa kerjasama ini sibentuk serta apa tujuan khususnya bagi bangsa Indoensia. bedasarkan informasi-informasi yang tepat, siswa dapat memprediksikan kira-kira bagaimana perkemabangannya dimasa depan. Sedangkan nilai sikao yang dapat kkita kembangkan, yaitu : 1) sikap keagamaan dengan menanamkan rasa syukur. 2) tanggap tetrhadap berbagai perkembangan yang terjadi disekitarnya. 3) rasional dalam menerima informasi dari berbagai pihal. 4) sikap "ingin mengetahui" persoalan-persoalan yang terjadi disekitarnya