Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PERTEMUAN KE-5
MATERI KE-4
SATUAN DAN PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti matakuliah Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan Oleh doen Pengampuh : Aliet Noorhayati Sutisno, M.Phil

Mufasihatul M
NIM. 210641102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2024
PENDAHULUAN

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, penyelenggaraan pendidikan dapat


diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal. Jalur pendidikan formal diselenggarakan di
sekolah, sedangkan jalur pendidikan nonoformal diselenggarakan di lingkungan masyarakat, yang terdiri atas
berbagai satuan dan jenis program dengan menggunakan beberapa pendekatan yaitu Pedagogi dan
Andragogi.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Satuan dan Program Pendidikan Masyarakat


Pendidikan memiliki peran penting sumber daya manusia (SDM) Indonesia lebih
meningkat. Karena kelanjutan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikan yang dimiliki oleh
bangsa itu sendiri. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
mengenai Pendidikan Nasional, bahwa tujuan Pendidikan Nasional yaitu memajukan
keunggulan masyarakat Indonesia yang berdasarkan sila yang terdapat pada Pancasila. Maka
dari itu, hendaknya seluruh anggota masyarakat yang berhubungan dengan pendidikan baik
secara langsung maupun tidak langsung memahami dengan baik isi Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 tersebut. Dengan adanya kesamaan pemahaman dalam hal
pendidikan tersebut, maka keseluruhan usaha Pendidikan Nasional akan memperoleh
dukungan dari berbagai penjuru dan keberhasilan pun akan terjamin.
Pendidikan yang mengarah pada perbaikan adalah pendidikan yang menyebar secara rata,
bermutu, dan sesuai kebutuhan masyarakat. Mengingat fungsi strategis pendidikan tersebut,
ide-ide atau pemikiran mengenai pendidikan terutama pendidikan dasar sebagai prioritas utama
dalam pembangunan Nasional akan senantiasa didukung oleh pemerintah Indonesia. Selain
pendidikan dalam jenjang persekolahan juga diperlukan pendidikan dalam keluarga dan
pendidikan di luar sekolah sebagai penunjang atau pelengkap dari pendidikan sekolah (formal)
itu sendiri. Pendidikan luar sekolah (PLS) merupakan pendidikan yang dilaksanakaan bertujuan
untuk memberdayakan masyarakat. Pendidikan Luar Sekolah merupakan salah satu proses
pendidikan berbasis masyarakat memiliki keluasan di mana pendidikan luar sekolah menganut
proses pendidikan yang dapat membina warga belajarnya menjadi seseorang yang memiliki
potensi yang dapat mengangkat harkat dan martabatnya dalam kehidupan masyarakat (Aini,
2006). Menurut Sudjana (2004) menyatakan bahwa Pendidikan Luar Sekolah adalah pelengkap
dari pendidikan formal, pendidikan luar sekolah adalah paralel dari pendidikan formal dan juga
pendidikan luar sekolah merupakan alternatif dari pendidikan formal. Pendidikan Luar Sekolah
berguna dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dengan pemusatan pada kemampuan
dan keterampilan fungsional serta mengembangkan sikap dan pribadi profesional yang tidak
didapatkan dalam mengikuti pendidikan formal.

B. Karakteristik Satuan dan Program Pendidikan Masyarakat


1. PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), merupakan institusi pendidikan nonformal
yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat atau ormas, orsosmas atau organisasi
keagamaan. Pemerintah berperan sebagai fasilitator.
2. SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), merupakan institusi pendidikan nonformal yang dimiliki
dan dikelola oleh Departemen pendidikan di level kabupaten.
3. Pondok Pesantren, merupakan institusi pendidikan di bawah pengawasan Departemen
Agama. Dengan penandatanganan MoU dan kerjasama antara Departemen Agama dan
Departemen Pendidikan, banyak pondok pesantren yang menyelenggarakan program
Pendidikan Kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C.
4. Majlis Taklim, sebagai perkumpulan masyarakat bertemu untuk belajar dan mendalami
ajaran agama islam dapat menyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan Program Paket A,
Paket B dan Paket C.
5. Sekolah Rumah, adalah layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan
oleh orang tua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain sehingga potensi anak yang unik
berkembang secara maksimal.
6. Sekolah Alam, merupakan suatu bentuk pelayanan pendidikan yang menyatu dengan alam.
7. Sekolah Kelas Campuran, dikenal dengan “Multy Grade Teaching” atau juga “Multigrade
Class” adalah sekolah di mana peserta didik yang berbeda-beda tingkatan/level/kelas di
campur dan ditempatkan dalam satu kelas.
8. Susteran, merupakan lembaga pendidikan untuk para biarawati di lingkungan Umat
Kristen-Katolik.
9. Diklat-diklat dan UPT, dalam rangka memperluas akses pendidikan Kesetaraan
Departemen Pendidikan Nasional telah menjalin kerjasama dengan berbagai departemenn.

C. Langkah-Langkah Realisasi Satuan dan Program Pendidikan Masyarakat


1. Mengenali gejala masalah yang ada di masyarakat
2. Mengidentifikasi akar masalah
3. Mengidentifikasi kemungkinan terburuk.
4. Mengidentifikasi solusi dari masalah.
D. Macam-Macam Satuan dan Program Pendidikan Masyarakat
1. Satuan Pendidikan di Masyarakat
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 26 ayat (4), tercantum bahwa
satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar,
pusat kegiatan belajar masyarakat, majelkis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci dari masing- masing satuan pendidikan non formal
yang ada dimasyarakat.
a. Kursus
Kursus berasal dari bahasa Inggris yaitu “Course” yang berarti “mata pelajaran atau
rangkaian mata pelajaran”. Dalam PP No. 73 Tahun 1991 dijelaskan bahwa kursus adalah
satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang
memberikan pengetahuan keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar.
Sedangkan menurut Artasasmita (1985), kursus adalah sebagai kegiatan pendidikan yang
berlangsung didalam masyarakat yang dilakukan secara sengaja, terorganisir, dan sistematik
untuk memberikan materi pelajaran tertentu kepada orang dewasa atau remaja dalam
waktu yang singkat agar mereka memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri dan masyarakat. Contohnya seperti kursus
menjahit, kursus komputer, kursus kecantikan.
b. Pelatihan
Pelatihan adalah kegiatan atau pekerjaan melatih untuk memperolah kemahiran atau
kecakapan, pelatihan berkaitan dengan pekerjaan. Menurut Artasasmita (1985), pelatihan
adalah “kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja, terorganisir dan sistematis
diluar sistem persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu pengetahuan dan
keterampilan tertentu kepada kelompok tenaga kerja tertentu dalam waktu yang singkat
dengan mengutamakan praktek daripada teori, agar mereka memperoleh pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan tertentu
dengan cara yang efesien dan efektif. Pelatihan bertujun untuk melatih kekreatifan dan
kemampuan seseorang. Contohnya seperti pelatihan kepemimpinan, pelatihan tutor,
pelatihan metode pembelajaran.
c. Kelompok Belajar
Kelompok belajar yaitu salah satu wadah dalam rangka membelajarkan masyarakat.
Menurut Zaenudin (1985), kelompok belajar adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan
terencana melalui bekerja dan belajar dalam kelompok belajar untuk mencapai suatu
kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang.
Contoh : kelompok Belajar Paket A, Kelompok Belajar Paket B, Kelompok Belajar Paket
C, Kelompok Belajar Usaha.
d. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Menurut Sihombing (2001), PKBM merupakan tempat belajar yang dibentuk dari, oleh,
dan untuk masyarakat dalam rangka usaha untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, hobi, dan bakat warga masyarakat.Melalui PKBM diharapkan terjadi
kegiatan pembelajaran dalam masyarakat dengan memanfaatkan sarana, prasarana, dan
potensi yang ada disekitar lingkungan masyarakat, supaya masyarakat mempunyai
kemampuan dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf
hidupnya.
Program pembelajaran yang dapat dilaksanakan di PKBM, diantaranya Kejar Paket A,
Kejar Paket B, Kejar Paket C, KBU, PADU, Kelompok Pemuda Produktif.
e. Majlis Ta’lim
Majelis Ta’lim adalah suatu lembaga pendidikan yang dibentuk atas dasar pendekatan dari
kebutuhan masyarakat (bottom up approach), dengan kegiatannya lebih berorientasi pada
keagamaan, khususnya Agama Islam. Melalui Majelis Taklim dibahas berbagai aspek yang
ditinjau dari sudut pandang Agama Islam.
f. Satuan Pendidikan Yang Sejenis
Satuan pendidikan yang sejenis adalah satuan yang tidak termasuk pada luar satuan yang
sudah dijelaskan terdahulu. Satuan lainnya diantaranya pesantren, sanggar seni,
TKA/TPA.
Pesantren adalah lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program
pendidikan keagamaan. sanggar seni lebih ditujukan pada tempat kegiatan khusus dalam
beraneka seni yang diikuti oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Sedangkan
TKA/TPA yaitu lembaga pendidikan khusus bagi anak usia dini dalam bidang keagamaan,
khususnya agama islam.
2. Program Pendidkan Di Masyarakat
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pada pasal 26 ayat (3),
tercantum program pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
pendidikan kesetaraan, serta pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.
a. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan Kecakapan Hidup adalah kemampuan yang mencakup penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang saling berinteraksi diyakini sebagai unsur
penting untuk lebih mandiri. Pendidikan Kecakapan Hidup berpegang pada prinsip
belajar untuk memperoleh pengetahuan (kearning to know), belajar untuk dapat
berbuat/bekerja (learning to do), belajar untuk menjadi orang yang berguna (learning
to be), dan belajar untuk hidup bersama dengan orang lain (learning to live together).
Berdasarkan prinsip di atas, pada dasarnya pendidikan kecakapan hidup bermaksud
memberi kepada seseorang bekal pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
fungsional praktis serta perubahan sikap untuk bekerja dan berusaha mandiri,
membuka lapangan kerja dan lapangan usaha serta memanfaatkan peluang yang
dimiliki sehingga dapat meningkatkan kualitas kesejahteraannya.
b. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak usia dini (0-6
tahun) yang dilakukan pemberian berbagai rangsangan untuk membantu
pertumbuhan, perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam
memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
Secara umum tujuan dari program PAUD adalah memberikan dukungan bagi
kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya anak usia dini serta meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran orang tua dan masyarakat akan pentingnya
pendidikan bagi anak usia dini.
c. Pendidikan Kepemudaan
Pendidikan kepemudaan adalah program pendidikan yang sasarannya khusus pemuda.
Contohnya adalah dengan dibentuknya Kelompok Usia Pemuda Produktif (KUPP).
Melalui program KUPP diharapkan para pemuda melalui kemampuan tertentu dalam
bidang usaha sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.
d. Pendidikan Pemberdayaan Pendidikan
Pendidikan pemberdayaan Perempuan diperuntukkan khusus untuk perempuan. Hal
ini didasarkan atas masih banyak perempuan yang belum berdaya, padahal mereka
memiliki potensi yang perlu dikembangkan.
KESIMPULAN

Berdasarkan pada UU sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 10, satuan pendidikan
adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal,
non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Menurut UU sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 26 ayat 4 satuan pendidikan yang ada
dimasyarakat yaitu lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan
belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Sedangkan program pendidikan yang ada dimasyarakat menurut UU sisdiknas No 20
STahun 2003 pasal 26 ayat 3 adalah pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan berdaya perempuan, pendidikan keaksaraan, pendididkan
keterampilan dan pendidikan kesetaraan.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dalam satuan pendidikan dimasyarakat ada
dua yaitu pendekatan pedagogi dan andragogi. Kedua pendekatan ini tidak bisa dipisahkan
dalam penggunaannya meskipun secara pengertian memiliki arti yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Halimah, Ihat, dkk. 2007. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta: Universitas


Terbuka
Aini, W. (2006). Konsep Pendidikan Luar Sekolah. Padang: PLS UNP Padang.
Sudjana, N. (2014). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (13th ed.). Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Syur’aini. (2018). Gambaran Motivasi Warga Belajar Mengikuti Pelatihan Menjahit Di PKBM
Nurul Hidayah Kecamatan Kamang Megek Kabupaten Agam. SPEKTRUM: Jurnal
Pendidikan Luar Sekolah (PLS), 1(1), 450–454. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pnfi
Sudjana, N. (2014). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (13th ed.). Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Syur’aini. (2018). Gambaran Kompetensi Profesional Tutor Menurut Warga Belajar Pada
Program Kesetaraan Paket B Di PKBM Legusa Kabupaten Lima Puluh Kota. SPEKTRUM:
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS), 1(1), 424–430. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pnfi

Anda mungkin juga menyukai