Anda di halaman 1dari 5

EFEKIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SECARA DARING


DENGAN MEDIA ANIMASI PADA MATERI UNSUR-UNSUR DESAIN
GRAFIS DAN PRINSIPNYA KELAS X TKJ SMK BINA BANUA
BANJARMASIN
Esa Septian, Asy'ari, dan Nonong Rahimah
STKIP PGRI BANJARMASIN
3061746047@Mhs.StkipBjm.co.id

ABSTRAK
Pembelajaran materi unsur-unsur desain grafis dan prinsipnya selama ini masih menggunakan
model pembelajaran konvesional sehingga siswa berisikap pasif dan cukup membosankan.
Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD Secara
daring dengan media animasi pada materi unsur-unsur desain grafis dan prinsipnya pada kelas
X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen,
sampel terdiri dari atas satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen data hasil belajar siswa
menggunakan tes hasil belajar, uji hipotesis menggunakan uji idependent sample t-test.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan media animasi lebih efektif dari pembelajaran konvesional.
Kata Kunci: Efektivitas, Model STAD, Secara Daring, Media Animasi.

ABSTRACT
Learning material for graphic design elements and principles is still using conventional
learning models so that students are passive and quite boring. This study aims to determine
the effectiveness of the STAD cooperative learning model online with animation media on
graphic design elements and principles in class X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin. This
study used an experimental method, the sample consisted of one control class and one
experimental class. Student learning outcomes data used learning outcomes tests, hypothesis
testing using independent sample t-test. Based on the results of the study, it was found that the
STAD cooperative learning model with animation media was more effective than conventional
learning.
Keywords: Effectiveness, STAD Model, Online, Animation Media.

Selama ini metode yang digunakan oleh guru


disekolah adalah metode konvesional .
PENDAHULUAN berdasarkan pengamatan yang diperoleh
Pembelajaran materi unsu-unsur siswanya cendrung bersikap pasif dan
desain grafis dan prinsipnya adalah membosankan pada saat proses pembelajaran
pembelajaran yang ada di SMK Bina Banua berlangsung diskelas hal in mengakibatkan
Banjarmasin termasuk dalam mata pelajaran jarang memberikan umpan balik dengan
program keahlian TKJ. Untuk dapat guru.hal ini tentunya berpengaruh terhadap
melanjutkan ketahap selanjutnya siswa harus hasil belajar siswa dikelas. Hal ini perlu perlu
dapat menuntaskan mata pelajaran tersebut adanya metode yang tepat dalam proses
dalam satu semester. Sehingga hal tersebut pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat
menjadikan sebuah tantangan untuk guru dilakukan adalah menggunakan model
untuk dapat siswanya memhami konsep mata pembelajaran kooperatif . secara umum
materi unsur-unsur desain grafis dan prinsip. model pembelajaran kooperati adalah metode
pembelajaran kelompok kecil yang saling
berkerja sama. Dimana setiap kelompok akan
diberi berupa penghargaan atas prestasinya untuk menyerlesaikan informasi dan
tersebut. Setiap penghargaan yang diberikan ketrampilan yang sedang dipelajari
adalah penghargaan dari kelompok tersebut . menghadapi kuis individu.
Setiap anggota disusun berdasarkan Teknik pembelajaran kooperatif tipe STAD
kemampuan siswa, agar saling mentransfer adalah setelah guru memberikan materi
pengetahuan satu sama lain dari siswa menggunakan Teknik media animasi, siswa
kemampuan yamg tingkatnya tinggi hingga dipersilahkan untuk berkumpul diberi
rendah , setiap kelompok bertanggung jawab kebebasan dalam memilih teman
tidak hanya dalam pembelajaran melainkan sekelompoknya untuk bekerja sama, untuk
juga bertanggung jawab juga terhadap teman menyelesaikan kuis yang diberikan oleh guru
sekelompoknya terhdap hasil belajar yang didepan kelas yang, dalam hal ini siswa
didapat, sehingga tercipta keberhasilan dalam diperintah untuk aktif berdiskusi dengan
belajar. teman sekelompoknya.
Salah satu metode yang dapat digunakan Hasil kuis yamg pelajari akan dibahas
adalah metode kooperatif tipe STAD yang Bersama-sama di kelas dengan kelompok
dikombinasi media animasi (dalam salvin yang lain agar proses pembelajaran terlihat
(1985), bahwa pembelajaran kooperatif lebih aktif siswanya.tiap kelompok
adalah suatu model pembelajaran dimana memberikan tanggapan atas apa yang
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- dijawab oleh teman , begitu juga sebaliknya
kelompok kecil secara kolaboratif yang dengan kelompok lain, media animasi disini
anggotanya 4-5 orang sedangkan (dalam merupakan suatu cara untuk penyampaian
sadiman, dkk 2002:6) media sebagai segala pesan kepada siswa , agar tujuan
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pembelajaram yang kita inginkan tercapai.
pesan dan pengirim pesan dan penerima Kata efektif berasal dari Bahasa inggris yaitu
pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, effective yaitu berhasil , sedangkan
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian efektivitas mengadung arti “keefektifan
siswa dalam hal ini media terdiri dari keberhasilan, , kata efektivitas berkaitan
bermacam-macam salah satunya media yang dengan suatu keberhasilan atau kemanjuran
digunakan dalam pembelajaran adalah media dalam hal ini penelitian ini dapat dilihat dari
animasi menurut munir (2016:117) animasi pada penilian kefektifan ini ialah hasil belajar
merupakan suatu kegiatan menghidupkan, siswa menunjukan perbedaan hasil yang
menggerakan benda mati. dengan struktur signifikan yang mana hasil belajar kelas
kelompok. Kelompok Post-test Only Control control berbeda dengan hasil belajar kelas
Design yaitu kelompok eksperimen dan eksperimen.
control dibandingkan. dimana kelas
eksperimen mendapatkan perlakuan
sedangkan kelas control tidak mendapat
perlakuan. METODE
Model pembelajarn kooperatif tipe STAD
Metode yang digunakan dalam
Komponen STAD biasanya Presentasi Kelas,
penelitian ini adalah metode Eksperimen
Tim , Kuis, Skor Kemajuan Individu,
Rekognisi Tim. Tahap presentasi media yang yang mana metode ini menggunakan metode
ditampilkan merupakan media animasi yang penelitian true experimental Desin dikatakan
true experimental desin yaitu peneliti dapat
menggunakan format pembelajaran dengan
mengontol semua variable yang
tanya jawab, pada tahap ini siswa di
mempengaruhi jalan eksperimen tersebut .
perintahkan untuk menyimak pembelajaran
penelitian eksperimen ini adalah
terlebih dahulu kemudian siswa menjawab
secara lisan tentang pertanyaan materi yang membandingkan kelompok kontrol dan
telah disampaikan kelompok eksperimen , kelompok kontrol
tidak diberi Tindakan , sedang kelompok
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
eksperimen diberikan Tindakan yang kelas
memiliki ciri utama memotivasi siswa dalam
control diberi tidak diberi perlakuan dan kelas
satu kelompok untuk saling memberi
semangat, saling bekerja sama dalam satu eksperimen diberi perlakuan,, dalam hal ini
kelompok untuk saling memberi semangat , instrument penelitian digunakan ada dua
yaitu instrument pengumpulan data yaitu
saling bekerja sama dan saling membantu
berupa soal tes, sedamgkan instrument
pembelajaran yaitu seluruh alat yang pembelajaran dalam hal ini kegiatan belajar
digunakan untuk membantu proses mengajar dikelas.

Teknik pengumpulan data dalam peneltian


Ini meliputi : wawancara digunakan apabila Teknik analisi data meliputi analisis
inginMelakukan studi pendahuluan untuk deskriptif merupakan pemberian
menemukan Masalah yang ingin diteliti, perlakuan kepada dua sampel tersebut di
Teknik dokumentasi Merupakan catatan beri soal tes yang sama dalam penelitian
peristiwa yang lalu dapat berupaTulisan, ini bertujuan untuk mengetahui metode
gambar-gambar, atau karya seseorang pembelajaran menggunakan media
(sugiyono 2015) animasi , data yang diperoleh dari hasil
Teknik analisis instrument penelitian meliputi belajar siswa yang menggunakan media
ujiValiditas suatu ukuran untuk meningkatkan animasi untuk mengetahu perbedaan hasil
kevalidan(suharsimi Arkianto , 2006:168) belajar siswa antara kelas eksperimen dan
sedangkan uji relabilitas ketetapanAlat koelas control, analisis deskritip
tersebut dalam mengukur apa yang menjelaskan nilai rata-rata, banyak siswa
dilakukannya (sudajana & Ibrahim, 2001:120) , nilai minimun dan maximun.
Taraf kesukaran adalah suatu soal yang baik Uji hipotesis mengunakan uji
ialah soal itu tidak terlalu mudah dan tidak independent sample t-test untuk
terlalu sulit (sumi arkanto 2015:222). mengetahu perbedaan peningkatan hasil
Setelah data lain tersebut terkumpul, baru belajar siswa yang diperlakukan
melakukan Uji persyaratan analisis meliputi: perbedaan terhadap kelas eksperiemn dan
uji normalitas, apakah data tersebut control.
berdistribusi normal atau tidak, uji
homogenitas untuk mengetahui apakah data
dari dua sampel tersebut mempunyai varian
homogen atau sebaliknya.

kelas control maka Ho diterima Ha ditolak


sedangkan kelas eksperimen 0,025>0,05
HASIL
maka Ho diterima Ha ditolak ,untuk uji
Dalam penelitian ini hasil dari homogenitas, diperoleh hasil 0,107 dimana
penelitian pembelajaran konvesioanal dan 0,107>0,05 maka Ho diterima disimpulkan
kooperatif tipe STAD, Waktu ddalam proses data homogen, dalam deskrtip hasil
pembelajaran Koperatif ataupun konvesional penelitian diketahui jumlah rata-rata hasil
sama-sama 90 menit, yang didapat yaitu belajar siswa kelas kontrol diperoleh 67,52
berupa hasil belajar siswa yang kemudian , di dan standar deviasi 11,957, sednagkan untuk
uji menggunakan hasil persyaratan analisis kelas Eksperimen diperoleh 75,00 dan
meliputi persyaratan uji normalitas yang standar deviasi 77,014 maka disimpulkan
mana diperoleh untuk hasil belajar siswa bahwa hasil belajar kelas eksperimen dan
Tabel 2 Uji Normalitas kelas control memiliki perbedaan terhadap
Kelas Kolmogrov Kesimpulan hasil belajar siswanya. Uji hipotesis dalam
Smirnov penelitian ini menggunakan uji independent
Kontrol 0,005> 0,05 Data sampel t-test Alasan karena menggunakan uji
Berdistribusi
Normal
tersebut hasil tersebut berditribusi normal dan
Eksperimen 0,025>0,05 Data telah homogen, diketahui bahwa hasil uji
Berdistribusi independent sampel t-test 0,002 yang berati
Normal Ho diterima sedangkan Ha ditolak, dasar
pengambilan keputusan sebesar 5% atau 0,05
Tabel. 3 Hasil Uji Homogenitas apabila nilai Sig, (2-tailed)< 0,05 maka Ho
Leave Kesimpulan diterima sedangkan Sig, (2-tailed)>0,05
Stattic df1 df2 Sig. maka Ha ditolak, maka dapat kesimpulan
2,702 1 44 0,107 Homogen tidak terdapat perbedaan terhadap nilai rata-
rata hasil belajar siswa pada materi dasar-
dasar desain grafis antara kelas pembelajaran
konvesional dan kooperatif STAD yang [6] Sugiyono. (2012). Model-Model
dikombinasi dengan media animasi di SMK Pembelajaran Mengembangkan
Bina Banua Banjarmasin. Profesionalisme Guru. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

[7] Salvin. (1985). Penerapan Metode


KESIMPULAN Pembelajaran Kooperatif Teknik Team
Games Tourment Dalam Upaya
Berdasarkan hasil dan pembahasan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
maka dapat dismpulkan penerapan
mata Pelajaran Matematika Sub Materi
pembelajaran Kooperati tipe STAD yang
Pokok Bilangan Bulat. Jurnal Edu MA,
dikombinasi media animasi lebih efektif dari 01,117.
pada penerapan pembelajaran konvesional
pada materi dasar desian grafis dan
[8] Rusman, Model-Model Pembelajaran
prinsipnya pada hasil belajar siswa kelas X
Mengembangkan Profesionalisme Guru,
TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.
Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2011,
Hal dapat diketahui dari rata-rata hasil
h. 212.
belajar siswa yaitu 75,00 dengan
menggunakan model Kooperatip Tipe STAD [9] Jamal Ma’mur Asmani: (2016). Manfaat
dan rata-rata hasil belajar menggunakan
Model Pembelajaran Koperatif.h.13-14.
konvesional 67,52 , untuk uji hipotesis
diperoleh Sig. (2-tailed) 0,002> 0,05 maka
Ho terima , yang artinya menyatakan bahwa
[10] Salvin, (2005). Cooperative learning
tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil teori, riset dan praktik. Bandung:Nusa
belajar siswa baik menggunakan model Media
Kooperatif tipe STAD yang dikombinasi
media animasi pada materi dasar desain grafis
dan prinsipnya dari penerapan model
pembelajaran Konvesional dikelas X TKJ
SMK BINA BANUA BANJARMASIN.

DAFTAR PUSTAKA [11] Djajadistara (2010). Keunggulan


dan kelemahan Model
[1] Ardiansyah.(2020). Dampak Sistem Pembelajaran Konvesioanl.
pmebelajaran Daring terhadap kegiatan Bandung
belajar mangajar pada masa pandemi .
covid-19 di SDN 3 Srimonosari. Jurnal [12] Robert E.Slavin, Coopeative
As-Salam. Learning Teori, Riset, dan Praktik,
(Bandung:Nusa Media,2010).
[2] Abdusshomad. (2020). Analisis Problem
Pembelajaran Daring Terhadap [13] Suheri, Agus.2006. Animasi
Pendidikan Krakter Peserta Dididk. Multimedia Pembelajaran, Jurnal
Jornal of Ilmu Pedidikan.01.168. Media Teknologi, Vol.2, No 1.
[3] Arsyad. (2002). Penegertian Media. Cianjur:Universitas Surya Kencana.
Institut Bisnis&Informatika. Surabaya.
[4] Arief S. Sadiman , Media Pendidikan,
(Jakarta:PT Raja Grafindo,2008), h.56.

[5] Isjoni. (2012). Model-Model


Pembelajaran DAN Pemefolehan Bahasa
Kedua/Asing.Jurnal Punjangga 01.108

Anda mungkin juga menyukai