Anatomi Dan Fisiolog Pankreas Baru
Anatomi Dan Fisiolog Pankreas Baru
pankreas
ANATOMI DAN FISIOLOGI
PANKREAS
PENDAHULUAN
Teknik penggambaran anatomi pankreas pada saat ini sudah sangat berkembang, dengan
kemampuan dalam manipulasi operasi pankreas baik dengan endoskopi ataupun perkutaneus membuat
kita perlu untuk mengetahui lebih jauh mengenai anatomi pankreas. Anatomi pankreas dapat dengan
mudah didapatkan melalui buku-buku, namun fungsi dan terapi yang berhubungan dengan anatominya
masih sangat kurang diketahui.
Penyakit-penyakit pankreas lebih sulit diatasi baik dengan obat-obatan maupun operasi
dibanding dengan organ abdomen lainnya. Pankreas terletak tersembunyi di dalam rongga
retroperitoneum abdomen bagian atas, dilindungi oleh tulang iga pada bagian anterior, dan tertutup
oleh hampir seluruh kolon tranversum dan mesokolon transversum. Pada laparatomi, pankreas tidak
dapat langsung terlihat ataupun dipalpasi tanpa mengadakan diseksi luas, mobilisasi maupun retraksi
dari organ di sekitarnya.(1)
EMBRIOLOGI
Pankreas mulai dibentuk pada kehidupan mudigah, 3 mm dengan terbentuknya kantung
endodermal pada dinding dorsal bakal duodenum. Beberapa saat kemudian juga terbentuk sebuah
kantung dibagian ventral duodenum dan terletak di sudut yang di bentuk antara duodenum dan
pertumbuhan tonjolan bakal hati, sangat berdekatan dengan muara bakal saluran empedu. Kantung ini
membentuk bagian pankreas ventral. Keduanya mulai terlihat pada umur kehamilan 4 minggu. Bagian
dorsal Pankreas tumbuh lebih cepat dari pada bagian ventralnya, dan terletak di kranial pankreas
ventral. Rotasi pars descendens duodenum pada sumbu panjangnya, menyebabkan pankreas ventral
dan duktus biliaris berpindah ke posterior pankreas dorsal dan bersatu pada minggu ke 7 – 8 kehamilan.
Suatu segmen penghubung mempersatukan duktus pankreatikus dorsal dan ventralis yang terbentuk
pada minggu ke-6 kehamilan, sementara ujung duodenal dari duktus pankreatikus dorsalis mengalami
atropi, pada sekitar 44 % populasi duktus pankreatikus asessorius akan kehilangan hubungannya
dengan duodenum, tapi pada sekitar 10 % populasi, duktus pankreatikus asessorius akan bermuara ke
dalam duodenum cukup besar sehingga dapat menggantikan seandainya duktus pankreatikus utama
terjadi obstruksi, pada sekitar 9 % populasi, duktus pankreatikus utama tidak berhubungan dengan
duktus kaput pankreas yang disebut juga pankreas divisum. (Gambar 1). (2,3,4,5)
-1-
Anatomi & fisiologi
pankreas
Gambar 1. Perkembangan pankreas dan dasar embriologis variasi anatomi duktus pankreatikus (dikutip
dari kepustakaan 3)
Secara mikroskopik pankreas merupakan kelenjar ganda yang terdiri dari bagian yaitu bagian
eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin untuk pencernaan terdiri dari kelenjar asiner, sel-sel asinus
pankreas (sel-sel eksokrin pankreas) dan granula-granula zimogen terbentuk selama bulan ketiga
(minggu ke 12 kehamilan) dan berkembang dengan cepat dalam 2 bulan. Sedang sel-sel endokrin
pankreas (sel islet langerhans) berupa massa pulau kecil, berkembang selama minggu ke-9 kehamilan
dan dapat diidentifikasi pada bulan ke-3. Kebanyakan sel islet berkembang pada bagian kaudal dan
dorsal pankreas. Sel yang pertama kali terbentuk adalah sel alpha, dan segera diikuti sel beta dan sel
delta. Pematangan dari seluruh kelenjar pankreas terjadi pada akhir dari masa kehamilan. (1,2,4).
ANATOMI PANKREAS
Pankreas merupakan organ lunak dengan permukaan berlobus-lobus dengan panjang sekitar
12 -20 cm, terletak melintang di bagian atas abdomen daerah epigastrium dan hipokondrium kiri, di
belakang gaster dalam ruang retroperitoneal. Di bagi atas, kaput dengan prosessus uncinatus, kolum,
korpus dan kauda. Kaput pankreas terletak setinggi vertebra L2 dekat midline. Sedangkan kauda
pankreas terletak setinggi vertebrata L1 bagian atas kaput pankreas dihubungkan dengan korpus
pankreas oleh kolum pankreas yaitu bagian pankreas yang lebarnya biasanya tidak lebih dari 4 cm.
Bagian superior pankreas berhubungan dengan foramen gastroepiploicum yang ditutupi oleh omentum
minus dan struktur-struktur yang mengisi di dalam omentum tersebut. Di bagian anterior, pars superior
duodenum menutupi bagian superior kaput pankreas dan dibawahnya, mesokolon tranversa terletak
melintang (Gambar 2). (2,4,5,6)
Gambar 2. Letak pankreas terhadap organ sekitarnya dengan sebagian omentum minus diangkat dan
curvature gastrika minor ditarik kekanan bawah (dikutip dari kepustakaan 7)
Adapun batas-batas dari bagian pankreas adalah sebagai berikut :
-2-
Anatomi & fisiologi
pankreas
1. Kaput Pankreas meluas ke kanan sampai pada lengkungan duodenum, terletak sebelah
anterior dari vena cava inferior dan vena renalis kiri.
2. Processus uncinatus yang merupakan bagian dari kaput pankreas terletak di bawah vena
mesenterika superior.
3. Kolum pankreas yang merupakan hubungan antara korpus dan kaput pankreas terletak di atas
pembuluh darah mesentrika superior dan vena porta.
4. Korpus pankreas berbentuk segitiga dan meluas hingga ke hilus ginjal kiri. Terletak di atas
aorta, vena renalis kiri, pembuluh darah limpa dan pangkal vena mesenterika inferior.
5. Kauda pankreas terletak pada ligamentum lienorenal dan berakhir pada hilus limpa
(Gambar 3). (6)
-3-
Anatomi & fisiologi
pankreas
-4-
Anatomi & fisiologi
pankreas
Kaput pankreas dialiri oleh vena yang paralel dengan arterinya yang pada bagian anterior dari kaput
akan bermuara pada mesenterika superior dan bagian posterior bermuara pada vena porta. Sehingga
pada reseksi kaput pankreas, vena-vena tersebut harus diligasi dengan hati-hati, sedang aliran vena dari
korpus dan kauda pankreas akan bermuara langsung pada vena splenika melalui vena pankreatika
inferior ke vena mesenterika inferior dan superior (Gambar 7).(1,5)
Pankreas menerima persarafan dari simpatis melalui nervus splanikus dan parasimpatis melaui
nervus vagus. Umumnya nervus mengikuti perjalanan pembuluh darah dan duktus pankreas dalam
-5-
Anatomi & fisiologi
pankreas
perjalanannya menuju ke sel asini pankreas. Nervus splanikus membawa serat afferen nyeri visera
melalui pleksus dan ganglia seliakus(Gambar 9).(5,8)
FISIOLOGI PANKREAS
Telah dijelaskan di atas bahwa pankreas merupakan kelenjar ganda yang terdiri dari eksokrin
dan endokrin, 99% dari kelenjar merupakan eksokrin yang terdiri atas sel-sel asinus pankreas dan
duktus pankreas dan 1 % lainnya merupakan endokrin oleh sel islet Langerhans.
Sekresi Eksokrin
Sekresi Pankreas mengandung enzim untuk mencernakan 3 jenis makanan utama : Protein
(tripsin, kimotripsin, karboksi polipeptidase), karbohidrat (amilase pankreas), dan lemak (lipase
pankreas). Disintesis oleh sel asinus pankreas dan kemudian dikeluarkan melalui duktus pankreatikus.
Sel eksokrin pankreas mengeluarkan cairan elektrolit dan enzim sebanyak 1500-2500 ml. Sehari
dengan pH 8 sampai 8,3. Sekresi eksokrin pankreas diatur oleh mekanisme humoral dan neural dalam
tiga fase yaitu fase sefalik melalui asetilkolin yang dibebaskan ujung n. vagus merangsang sekresi
enzim pencernaan pankreas. Pada fase gastrik, dengan adanya protein dalam makanan akan
merangsang keluarnya gastrin yang juga merangsang keluarnya enzim pencernaan ke dalam
duodenum, dan ketika kimus yang bersifat asam memasuki duodenum pada fase intestinal, membran
mukosa duodenum menghasilkan hormon peptida sekretin ke aliran darah. Hormon ini kemudian akan
menstimulasi sekresi pankreas yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi. Ion ini
berguna untuk menetralisir asam pada kimus dan menciptakan suasana yang memungkinkan kerja dari
enzim pencernaan. Hormon kolesistokinin juga merupakan perangsang yang sangat kuat terhadap
sekresi enzim terutama dengan adanya protein dan lemak dalam kimus. Seperti halnya sekretin
kolesistokinin juga dikeluarkan melalui pembuluh darah yang merangsang keluarnya cairan pankreas
yang mengandung enzim pencernaan dalam konsentrasi tinggi.(2,8,10,11)
-6-
Anatomi & fisiologi
pankreas
Mukosa intestinal
menghasilkan
sekretin dan
kolesistokinin ke
aliran darah
Sekresi cairan
Sekresi cairan
pankreas yang
pankreas yang
kaya bikarbonat
Ion bikarbonat kaya bikarbonat
dan enzim
menetralisir dan enzim
pencernaan
asam pencernaan
Bagan 1. Sekresi eksokrin
amylase dan lipase sudah dalam bentuk aktif. Enzim-enzim ini tersimpan dalam granula
zimogen sampai terdapat rangsangan untuk melakukan sekresi dan enzim dikeluarkan dengan proses
eksostosis, dan kemudian diaktifkan di dalam lumen intestinal (tabel 1).(12)
Sekresi Endokrin
Sekresi hormon dihasilkan oleh sel islet dari Langerhans. Setiap pulau berdiameter 75 sampai
150 makron.Berjumlah sekitar 1 – 2 juta, dan dikelilingi oleh sel-sel asinus pankreas, disekelilingnya
terdapat kapiler darah khusus dengan pori-pori yang besar. Sel-sel islet pankreas mempunyai tiga tipe
sel mayor, yang masing-masing memproduksi endokrin yang berbeda yaitu sel alfa (20 %) terletak di
perifer dan memproduksi glukagon, sel beta (75 %) terletak di sentral memproduksi hormon insulin,
sel delta (5 %) yang mensekresi hormon somotostatin, dan sisanya yang memproduksi pankreas
polipeptida (Gambar 10).(13)
-7-
Anatomi & fisiologi
pankreas
Insulin
Pengeluaran insulin oleh sel B dirangsang oleh kenaikan glukosa dalam darah yang ditangkap
oleh reseptor glukosa pada sitoplasma permukaan sel B yang akan merangsang pengeluaran ion
kalsium dalam sel. Ion kalsium akan meningkatkan eksostosis dari vesikel seksresi yang berisi insulin
dan meningkatkan jumlah insulin dalam beberapa detik. Jika keadaan hiperglikemia masih bertahan
maka mRNA akan dibentuk dalam nukleus dan berpindah ke sitoplasma untuk selanjutnya
meningkatkan sintesis dari rantai polipeptida tunggal (proinsulin) di dalam RE. Dan selama
pembentukan dalam apparatus golgi, proinsulin ini akan diikat oleh 2 disulfida yang oleh enzim
protease akan diubah menjadi insulin dan disimpan dalam vesikel sekresi yang jika dibutuhkan akan
dikeluarkan melalui proses eksostosis (gambar 11).
Insulin bekerja dengan jalan terikat dengan reseptor insulin yang terdapat pada membran sel target.
Mekanisme kerja insulin dapat berlangsung segera dalam beberapa detik, dalam beberapa menit, atau
dalam beberapa jam. (Tabel 2)
Tabel 2. Mekanisme Kerja Insulin
-8-
Anatomi & fisiologi
pankreas
Merangsang sintesa protein
Menghambat perusakan protein
Aktifasi enzim glikogen sintetase dan enzim glikolitik
Menghambat enzim fosforilase dan enzim glukoneogenik
Oleh karena efeknya yang menonjol pada metabolisme karbohidrat dan oleh karena efeknya
terhadap metabolisme karbohidrat yang pertama kali ditemukan, maka awalnya insulin dikatakan
sebagai hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat. Tetapi, ternyata insulin juga memainkan
peranan yang penting dalam metabolisme lemak dan protein. Jadi fungsi utama insulin adalah
menyimpan energi pada hati,otot dan jaringan lemak. Efek biologis insulin pada ketiga jaringan dapat
dilihat pada tabel 3.
Pada HATI
Efek anabolik : Meningkatkan glikogenesis
Meningkatkan sintesa trigliserida, kholesterol dan VLDL
Meningkatkan sintesa protein
Meningkatkan
Sintesa protein : Meningkatkan transport asam amino
Merangsang sintesa protein ribosom.
Meningkatkan
Sintesa glikogen : Meningkatkan transport glukosa
Meningkatkan aktifitas enzim glikogen sintetase
Menghambat aktifitas enzim glikogen fosforilase
Pada LEMAK
Glukagon
Glukagon mempunyai fungsi yang berlawanan dengan hormon insulin yaitu meningkatkan
konsentrasi glukosa.Beberapa faktor yang mempengaruhi sekresi glukagon dapat dilihat pada tabel 4.
-9-
Anatomi & fisiologi
pankreas
STIMULASI INHIBISI
Asam amino (terutama alanin, glisin, serin, sistein Glukosa
dan threonin) Somatostatin
CCK, gastrin Sekretin
Kortisol Insulin
Latihan fisik Asam lemak bebas
Infeksi -adrenergik agonis
-adrenergik agonis GABA
Asetilkolin
Teofilin
Efek fisiologis terjadi melalui mekanisme kerjanya pada reseptor glukagon yang terdapat pada
membran sel.
Efek glukagon pada metabolisme glukosa adalah :
1. Pemecahan glikogen di hati(glikogenolisis).
2. Meningkatkan glukoneogenesis pada hati.
Glukagon juga meningkatkan lipolisis,menghambat penyimpanan trigliserida dan efek ketogenik.
Selain itu glukagon konsentrasi tinggi mempunyai efek inotropik pada jantung, juga meningkatkan
sekresi empedu dan menghambat sekresi asam lambung.
Somatostatin
Somatostatin merupakan polipeptida dengan 14 asam amino dan berat molekul 1640 yang
dihasilkan di sel-sel D langerhans. Hormon ini juga berhasil diisolasi di hypothalamus, bagian otak
lainnya dan saluran cerna. Sekresi somotostatin ditingkatkan oleh :
1. meningkatnya konsentrasi gula darah.
2. meningkatnya konsentrasi asam amino,
3. meningkatnya konsentrasi asam lemak, dan
4. Meningkatnya konsentrasi beberapa hormon saluran cerna yang dilepaskan pada saat makan
Somatostatin mempunyai efek inhibisi terhadap sekresi insulin dan glukagon. Hormon ini juga
mengurangi motilitas lambung, duodenum dan kandung empedu. Sekresi dan absorbsi saluran cerna
juga dihambat. Selain itu somatostatin menghambat sekresi hormon pertumbuhan yang dihasilkan
hipofise anterior
Pankreas polipeptida
Hormon ini terdiri dari 36 asam amino dengan berat molekul 4200. Sampai saat ini proses
sintesanya belum jelas. Sekresinya dipengaruhi oleh hormon kolinergik, dimana konsentrasinya dalam
plasma menurun setelah pemberian atropine. Sekresi juga menurun pada pemberian somatostatin dan
glukosa intravena. Sekresinya meningkat pada pemberian protein, puasa, latihan fisik dan keadaan
hipoglikemia akut.(2,10,14,15,16).
- 10 -