pdf-makalah-alinyemen-horizontal_compress
pdf-makalah-alinyemen-horizontal_compress
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Tugas Teknik Jalan Raya mengenai
Alinyemen Horizontal (Spiral Lingkaran Spiral) ini dengan baik meskipun terdapat
kekurangan dalam makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan
kita mengenai Alinyemen Horizontal dalam Teknik Jalan Raya. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi yang membacanya. Sekiranya makalah
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membiacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………
1
Daftar Isi…………………………………………………………………………………..
2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….
3
1.1.
Latar Belakang………………………………………………………………
3
1.2.
Tujuan……………………………………………………………………….
4
1.3.
Rumusan Masalah…………………………………………………………..
BAB II ISI………………………………………………………………………………..
5
2.1.
Dasar Teori…………………………………………………………………
5
2.1.1. Perencanaan Alinyemen Horizontal……………………………….
5
2.1.2. Jenis Lengkung Horizontal…………………………………………
7
2.1.3. Spiral-Circle-Spiral (SCS)………………………………………….
7
2
2.1.4. Metoda Pencapaian Superelevasi pada Tikungan SCS…………….
9
2.2.
Permasalahan……………………………………………………………….
11
3.1.
Kesimpulan…………………………………………………………………
26
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………
27
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
4
a. Untuk mengetahui tahapan perencanaan alinyemen horizontal
c. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan spiral lingkaran spiral (S-C-S)
5
BAB II
ISI
a. Superelevasi (e)
6
Di daerah datar, superelevasi maksimumnya lebih tinggi daripada di
daerah berbukit dan pegunungan. Dalam hal ini, batasan superelevasi
maksimum yang dipilih lebih ditentukan pada tingkat kesukaran
dalam pelaksanaan pembuatan jalan.
b. Jari-Jari Tikungan
Tikungan jalan terdiri dari lingkaran dan lengkung peralihan. Penentuan
ukuran bagian-bagian tikungan didasarkan pada keseimbangan gaya yang
bekerja pada kendaraan yang melintasi tikungan tersebut. Di dalam
perancangan geometrik jalan, ketajaman lengkung horizontal dapat
dinyatakan dalam jari-jari lengkung (R) atau dalam derajat lengkung (D).
Besarnya jari-jari minimum (Rmin) lengkung pada alinyemen horizontal
dapat dicari dengan rumus:
Keterangan:
c. Lengkung Peralihan
Lengkung peralihan adalah lengkung transisi pada alinyemen horizontal dan
sebagai pengantar dari kondisi lurus ke lengkung penuh secara berangsur-
7
angsur. Pada lengkung peralihan, perubahan kecepatan dapat terjadi secara
berangsur-angsur serta memberikan kemungkinan untuk mengatur
pencapaian kemiringan (perubahan kemiringan melintang secara berangsur-
angsur).
8
Gambar 2.1 Lengkung Spiral-Circle-Spiral
9
E = Panjang eksternal total dari PI ke tengah lengkung lingkaran
(m)
XC = Jarak dari TS ke titik proyeksi pusat lingkaran pada tangent
∆ = Sudut pertemuan antara tangent utama
θs = Sudut spiral
Xc,yc = Koordinat SC atau CS terhadap TS-PI atau PI-TS
10
Lengkung Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)
syarat Lc ≥ 20 m, Lc ≥ 25 m (AASHTO)
11
2.2. PERMASALAHAN
Diketahui :
A PI 1 PI 2 B
STA 0+000
X= X= X=512192.722
X=511752.584 511838.916 512109.480
Y=8820342.37
Y=8820213.933
Y= Y=8820286.2 6
12
Jalan memiliki fungsi arteri dan berada di perbukitan
VR = 60 km/jam
emak = 10%
Rc = 350 m
Koefisien gesek untuk emax = 6%, 8% dan 10%
f = -0.00065x60+0.192
= -0.039+0.192
= 0.153
60 2
Rmin 115m
127 0,10 0,153
2
VR
Rmin
127 emak f mak
Panjang jari-
jari minimum
13
Perencanaan Tikungan :
d A PI 1 X PI1 X A 2 YPI 1 YA 2
d PI 2 B X B X PI 2 2 YB YPI 2 2
14
2. Mencari besar sudut tikungan
X
Y
azimuth = arc tan
Sudut
Titik A PI 1 PI 2 B
X 511752.584 511838.916 512109.480 512192.722
Y 8820213.933 8820271.599 8820286.275 8820342.376
X - 86.332 270.564 83.242
Y - 57.666 14.676 56.101
Arc tan 33.7411906 3.104809342 33.97802575
Azimuth 33.7411906 3.104809342 33.97802575
30.64 30.87
15
3. Perhitungan
Menggunakan tikungan jenis FC dengan Rc= 350 m > Rmin
A−PI 1−PI 2
Menghitung komponen tikungan (Tikungan ke-1)
∆1
Rc= 350 m, =30.64°
Tc 1
Dari rumus = Rc. tan ½
= 350 tan½(30.64°)
= 95.8686118 m
16
Ec1 Tc 1
Dari rumus = .tan ¼
= 12.8922577 m
2Rc
Lc
360
30.64 * 2 350
187.147003m
360
Dari rumus
191.737224> 187.147003...............Oke!!!
PI 1−PI 2−B
Menghitung komponen tikungan (Tikungan ke-2)
∆1
Rc= 350m, = 30.87°
Tc 2
Dari rumus = Rc. tan ½
= 250 tan½(30.87°)
= 96.6466976 m
Ec2 Tc 2
Dari rumus = .tan ¼
= 13.0985874 m
17
2Rc
Lc
360
30.87 * 2 350
188.593747m
360
Dari rumus
2* 96.6466976 >188.593747
193.293395 >188.593747...............Oke!!!
5. Stationing (STA)
Sta A= 0+000
Sta TC1 =Sta A + (dA-PI1 – Tc1)
= (0+000) + (103.819949 – 95.8686118)
= 0+7.95133704 m
Sta PI1 = Sta A + dA-PI1
= (0+000) + 103.819949
= 0+103.819949 m
Sta CT1 = Sta TC1 + Lc1
= (0+7.95133704) + 187.147003
= 0+195.09834 m
18
Perencanaan Tikungan 1 (A-PI1)
VR = 60 km/jam
emak = 10%
Rc = 350 m
C = 0,4 m/s2
Ls 2
Xs Ls 1
40 Rc 2
Dari rumus
502
50 1 49,921875m
40(200) 2
19
Ls 2 502
Ys 2,083333m
6 Rc 6(200)
Dari rumus)
90 Ls 90 50
s 7,161972
Rc 200
Dari rumus
Ls 2
p Rc (1 cos s )
6 Rc
Dari rumus
502
p 200(1 cos 7,161972)
6( 200)
0,522867m
Ls 3
k Ls Rc sin s
40 Rc 2
Dari rumus
503
k 50 150 sin 7,161972
40( 200) 2
24,986928
Ts ( Rc p ) tan 1 k
2
Dari rumus
Es ( Rc p) sec 1 Rc
2
Dari rumus
20
Lc
2s Rc
180
Dari rumus
Lc
30,64 2(7,161972) 200
180
56,941145m
Ltot = Lc+2Ls
= 56,941145 +2 (50)
= 156,941145 m
Sta A = 0 +000
Sta PI = Sta A + dA-PI
= ( 0 + 000 ) + 103,82 = 0 + 103,82 m
Sta TS = Sta A + dA-PI – Ts
= (0 + 000) + 103,82 - 79,91 = 0 + 23.91 m
Sta SC = Sta TS + Ls
= ( 0 + 23,91 ) + 50 = 0 + 73,91 m
Sta CS = Sta SC + Lc
= ( 0 + 73,91 )+ 56,94 = 0 + 130,85 m
Sta ST = Sta CS + Ls
= (0+130,85 ) + 50 = 0 + 180,85 m
Sta PI2 = Sta ST - Ts + dPI-B
= ( 0 +180,85 ) - 79,91 +270,96 = 0 + 371,90 m
Jadi, panjang jalan rencana dari A – PI2 adalah 371,90m
21
Perencanaan Tikungan 2 (PI2-B)
VR = 60 km/jam
emak = 10%
Rc = 250 m
C = 0,4 m/s2
22
Menggunakan tikungan 2 jenis SCS dengan Rc = 250 m > Rmin = 115m
Ls 2
Xs Ls 1
40 Rc 2
Dari rumus
502
50 1 49,950000 m
40(250) 2
Ls 2 502
Ys 1,666667 m
6 Rc 6(250)
Dari rumus)
90 Ls 90 50
s 5,729578
Rc 250
Dari rumus
Ls 2
p Rc (1 cos s)
6 Rc
Dari rumus
23
502
p 250(1 cos 5,729578)
6( 250)
0,417708m
Ls3
k Ls Rc sin s
40 Rc 2
Dari rumus
503
k 50 150 sin 5,729578
40(250) 2
24,991646
Ts ( Rc p ) tan 1 k
2
Dari rumus
Es ( Rc p) sec 1 Rc
2
Dari rumus
Lc
2s Rc
180
Dari rumus
Lc
30,87 2(5,729578) 250
180
84,709819m
Ltot = Lc + 2Ls
= 84,709819 + 2 (50)
= 184,709819 m
24
2. Mencari posisi titik-titik tikungan
Jika titik PI1 adalah awal proyek, maka :
25
Hasil Perencanaan Metode Spiral Circle Spiral (S-C-S)
26
27
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
a. Superelevasi (e) yaitu kemiringan melintang jalan pada lengkung horizontal yang
bertujuan untuk memperoleh komponen berat kendaraan guna mengimbangi gaya
sentrifugal. Keadaan yang menyebabkan superelevasi maksimum:
Keadaan cuaca, seperti turun hujan dan berkabut
Keadaan medan, seperti datar, berbukit atau pegunungan
b. Jari-Jari Tikungan
c. Lengkung Peralihan
DAFTAR PUSTAKA
28
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992. Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan
Perkotaan. Jakarta.
AG, Tarmizi. Geometrik (Jalan) Khusus Jurusan Teknik Sipil”. 17 Juni 2012.
http://pendidikan-dan-teknologi.blogspot.co.id/2012/06/geometrik-jalan-khusus-
jurusan-teknik.html?m=1
29