Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar A. Pengertian Hipertensi Hipertensi adalah suatu kondisi tubuh yang ditandai dengan adanya tekanan darah diatas normal (140/90 mmHg) dalam keadaan yang kronis. Hipertensi juga merupakan suatu kondisi medis yang berbahaya karena meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular (penyakit jantung coroner, gagal jantung, serangan jantung, dan fibrilasi antrium). Hipertensi memiliki dua jenis faktor resiko, yaitu faktor resiko yang tidak dapat dikontrol dan faktor resiko yang dapat dikontrol. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol merupakan resiko yang muncul karena kondisi internal dari individu dengan hipertensi, sehingga faktor herediter, jenis kelamin, dan usia merupakan faktor resiko yang tidak dapat dikontrol. Faktor resiko yang dapat dikontrol adalah resiko yang terjadi karena faktor eksternal yang masih dapat dimodofikasi keadaannya. Faktor resiko yang dapat dikontrol, yaitu sedentary lifestyle, obesitas, merokok, komsumsi alcohol, dan komsumsi garam yang berlebihan. Hipertensi menjadi masalah besar secara global dengan jumlah penderita sebesar 626 juta pada perempuan dan sebanyak 652 juta pada laki-laki ditahun 2019 (Zhou et al., 2021). Kehadiran obat-obatan herbal menjadi alternatif yang sangat mumpuni untuk mengatasi masalah kesehatan hipertensi. Karena itu, kebutuhan kajian herbal sebagai anti-hipertensi harus lebih komprehensif, agar dalam penggunaan bahan herbal tersebut tepat guna, sesuai dosis yang diterima oleh tubuh pasien. B. Derajat Kesehatan Menurut HL BLUM Menurut HL BLUM derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 hal, yaitu : 1. Perilaku Perilaku masyarakat yang sehat akan menunjang dan berdampak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 2. Lingkungan Lingkungan yang bersih sangat berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perbandingan angka orang sakit yang signifikan terjadi antara lingkungan yang bersih dengan lingkungan yang kumuh / kotor. 3. Keturunan Berbagai penyakit dapat kita cegah dengan cara membersihkan lingkungan, dsb. Namun ada juga penyakit yang kita tidak mencegahnya, seperti penyakit turunan. Semakin besar resiko penyakit turunan maka akan semakin sulit meningkatkan derajat kesehatan, untuk mencegah penyakit turunan perlu adanya konseling perkawinan yang baik sebelumnya. 4. Pelayanan Kesehatan Tersedianya fasilitas kesehatan dengan mutu pelayanan yang baik dan terjangkau akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan baik. C. Determinan Kesehatan Penyakit Hipertensi Determinan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada derajat kesehatan. a. Faktor Perilaku Perilaku yang menyebabkan terjadinya hipertensi yaitu Jarang berolahraga, Pola konsumsi Makanan asin dan MSG, dan Perokok pasif. perilaku hidup sehat dengan mengatur pola makan dengan membatasi asupan garam dan msg, lemak, alkohol, berhenti merokok, dan mengontrol berat badan; melakukan aktivitas fisik; istirahat dan tidur. b. Faktor Lingkungan Penyebab hipertensi yang disebabkan oleh lingkungan yaitu lingkungan anggota rumah tangga ada yang merokok beban ekonomi yang dirasa semakin berat kurang ventilasi dan pencayaan stres psikis tinggal dekat pantai, dan kebiasaan merokok, budaya memasak gorengan dan bersantan. c. Faktor Keturunan Kondisi ketika seseorang mempunyai tekanan darah yang terukur pada nilai 130/80 mmHg atau lebih tinggi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang . d. Faktor Pelayanan Kesehatan Akses untuk menuju pelayanan kesehatan tidak mudah, karena keterbatasannya fasilitas yang belum memadai, dan juga SDA manusia belum memadai natural history penyakit hipertensi. DAFTAR PUSTAKA
Arum, 2019; Dismiantoni et al., 2020; Kusumawaty et al., 2016
Dismiantoni et al., 2020; MONIKA MERTHAYANI et al., 2020 Al GIZZAI: PUBLIC HEALTH NUTRITION JOURNAL C. (2021). Antihypertensive Drugs and the Risk of Cancer: A Nationwide Cohort Study. Journal of Clinical Medicine, 10(4), 771. Kusumawaty, J., Hidayat, N., & Ginanjar, E. (2016). Hubungan Jenis Kelamin dengan Intensitas Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis. Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan