1
1
1,2,Program Studi DIV Teknik Energi, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya
Jl. Srijaya Negara, Bukit Lama, Bukit Besar, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30139, Telp 0711353414
*e-mail : arifzakiatulfikri13@gmail.com ; anisa.rahmawati957@gmail.com ; Agus.manggala@polsri.ac.id ;
zurohaina@polsri.ac.id ; jaksenmamin@gmail.com
ABSTRACT
Biobriquette stove is one type of stove that can be developed as a renewable energy source. This bio briquette stove is also
one of the best solutions for improving the briquette combustion system, which is still less desirable and the treatment is still
traditional. The prototype of this bio-briquette stove was carried out to test its performance using the hot start water boiling
test (WBT) method. In this study, primary air is supplied by a blower with a speed of 6.8 m/s, and the use of heat from the
combustion chamber which can be converted into electrical energy by a thermoelectric generator component with the largest
voltage obtained is 10 Volts. Performance testing of this biobriquette stove prototype refers to SNI 7926:2013, this prototype
is included in the medium-size stove category because it has a maximum capacity of 3 kg with an operating time of 2 hours
58 minutes. The best thermal efficiency obtained is 28,27% with specific fuel consumption (Sc) of 0.61 kg/h, the greater the
efficiency value, the smaller the fuel consumption, and for the best combustion efficiency, the value is 0.9927.
37
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
meningkatkan efisiensi pembakaran, yaitu depan (Andrapica dkk, 2015). Komponen
mengurangi pencemaran udara dari polusi TEG ini cukup ditempatkan pada dinding
asap yang berbahaya bagi kesehatan tungku untuk menerima panas buangan dari
(Arrahma dkk, 2021). Desain kompor tungku dan untuk menghubungkan sumber
biobriket secara teoritis telah banyak daya sisi panas dan dingin yang
dikembangkan pada penelitian sebelumnya, memungkinkan mekanisme ini
akan tetapi kabanyakan peneliti lebih menghasilkan daya dari perbedaan suhu
menganalisis komposisi dan jumlah udara yang dihasilkan. (khalid dkk, 2016).
terhadap bahan bakar. Berdasarkan Thermoelecric generator merupakan
penelitian yang dilakukan oleh Suwarsono, komponen yang memiliki prinsip fisika
dkk (2017). Modifikasi pada saluran (seeback) dalam kerjanya untuk
pembakaran sekunder telah berhasil mengkonversi energi listrik menjadi energi
meningkatkan kualitas pembakaran, yaitu : panas, namun komponen ini juga memiliki
peningkatan temperatur dalam pembakaran, fungsi lain yang dapat dimanfaatkan pada
lama waktu operasi pembakaran, dan kompone thermoelectric generator yang
berkurangnya emisi gas karbon monoksida. jarang diketahui masyarakat yaitu
Pada rancangan kompor biobriket kebalikannya dengan mengkonversi energi
terbaru telah menggunakan blower pada panas menjadi energi listrik (Huda dan
bagian pemasok udara sehingga terjadi Kumala, 2020).
aliran udara dari atas menekan kebawah Water Boiling Test (WBT) adalah
dalam tungku yang memberikan asupan metode pengujian untuk mengetahui kinerja
udara yang kebih untuk memanaskan pada kompor biobriket, dimana kondisi
pembakaran briket sehingga panas yang iklim, jenis bahan bakar (kelembaban,
dihasilkan lebih optimal (Wibisono, 2018). spesies, bentuk), jenis alat masak, termasuk
Blower akan berfungsi mensuplai udara metode dalam mengoperasikan tungku
pada briket supaya mempercepat dipertahankan sama disepanjang proses
pembakaran briket dan memberikan panas pengujian (Mulyanto dkk, 2016).
yang sempurna. Proses pembakaran yang Penggunaan air berfungsi sebagai media
sempurna pada kompor biobriket tersebut transfer panas untuk mengetahui besarnya
dilihat dari dari waktu proses pembakaran energi yang dihasilkan oleh kompor.
suhu yang dihasilkan oleh pembakaran Dengan menggunakan metode Water
tersebut dan kualitas suplai udara yang Boiling Test (WBT).
masuk ke kompor briķet tersebut. Pada dasarnya, pengujian WBT dibagi
Pada saat proses pembakaran bahan menjadi tiga bagian: Pengujian WBT start
bakar pada kompor biomassa terdapat dingin, WBT start panas dan WBT
energi termal (energi panas) pada dinding simmering. Penjelasannya sebagai berikut:
ruang bakar kompor biomassa dan asap
hasil dari pembakaran bahan bakar yang a. WBT start dingin: Berjalan saat kompor
tidak dimanfaatkan. Salah satu inovasi yang dingin atau dimatikan. Selanjutnya
dapat digunakan untuk pemanfaatan energi memanaskan air dalam panci sampai
panas ini yaitu dengan mengkonversinya mendidih, mematikan kompor ketika air
menjadi energi listrik. Teknologi yang mendidih, dan melakukan pengamatan
dapat digunakan untuk mengkonversi selama pengujian, dia mencatat waktu
energi panas menjadi energi listrik dapat yang dibutuhkan untuk merebus air,
menggunakan komponen thermoelectric massa air menguap, Perhatikan suhu air
generator yang sumber energinya dengan saat mendidih, massa bahan bakar yang
memanfaatkan panas buangan, dimana tersisa dan jumlah abu (abu) yang
perkembangannya dapat menjadi salah satu terbentuk.
inovasi teknologi dapat digunakan sebagai b. Metode WBT start panas : Metode ini
sumber energi alternatif terbarukan dimasa hampir sama dengan metode WBT cold
38
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48
b. Blower
Digunakan sebagai penyuplai udara c. Thermoelectric Generator (TEG)
pembakaran ke dalam ruang bakar. Komponen Ini menggunakan
Spesifikasi blower dapat dilihat pada tabel fenomena yang disebut efek Seebeck untuk
3 dibawah ini : mengubah energi panas (perbedaan suhu)
Tabel 3 Spesifikasi Blower secara langsung menjadi energi listrik.
Kuat Kecepatan Thermoelectric generator ini disusun seri
Tegangan Daya bartujuan agar dapat menghemat daya
Arus udara
(Volt) (Watt) yang dikeluarkan pada komponen ini.
(A) (m/s)
Kelebihan lainnya yang dimiliki susunan
12 1,20 15 8,7
seri terletak pada pengerjaan yang mudah,
39
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
serta tidak memerlukan banyak
penghubung pada penyambung jalur Mulai
listrik. Bentuk Rangkaian seri pada
thermoelectric generator dapat dilihat
pada Gambar 1 seperti yang terlampir: Studi Literatur
Biobriket
Tempurung Uji Coba Kompor Biobriket
Kelapa
Tidak sesuai
Pengambilan
Data
40
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48
41
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
Gambar 2. Tampak Depan Kompor Gambar 3. Tampak Samping Kompor
Biobriket Biobriket
42
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48
30
28
26
Efisiensi (%)
24
22
20
18
stage 1 stage 2 stage 3 stage 4
43
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
Stage 2 3 67,05 22,35 0,11
Stage 3 3 73,54 24,51 0,07
Stage 4 3 83,35 27,78 0,19
Total 118,55 11
Tinjauan konsumsi spesifik bahan bakar ditampilkan pada gambar 4 yang terlampir sebagai
berikut :
1.1
0.9
Sc (Kg/h)
0.8
0.7
0.6
0.5
stage 1 stage 2 stage 3 stage 4
Tinjauan konsumsi bahan bakar termal, dimana semakin dekat alas ruang
dilakukan untuk menentukan jarak terbaik bakar dengan udara primer maka semakin
antara bahan bakar dengan tungku untuk sedikit konsumsi bahan bakar. Hal tersebut
mendapatkan efisiensi terbaik yang disebabkan oleh cepatnya api untuk
memenuhi standar SNI dan konsumsi menyala dengan stabil sehingga
bahan bakar yang tidak terlalu tinggi. Hasil menyebabkan waktu boiling test lebih
tinjauan menunjukkan adanya perbedaan singkat. Jumlah bahan bakar biobriket
konsumsi bahan bakar per-stage, dimana yang tersisa setelah proses pembakaran
konsumsi bahan bakar terendah berada dapat dipengaruhi oleh lamanya waktu
pada stage 3 dan 4 pada percobaan ke 2 dalam pendidihan dan lamanya start-up
dan 3. Kenaikan konsumsi spesifik bahan time bahan bakar biobriket (Arrahma,
bakar pada stage 4 percobaan pertama 2019). Beda nyata konsumsi spesifik
disebabkan oleh supplai udara primer yang bahan bakar dapat diketahui dengan
kurang dikarenakan daya baterai untuk menggunakan Analysis of Variance
menggerakan fan telah berkurang. Hasil (ANOVA), dimana dapat dilihat nilai F
menunjukkan konsumsi bahan bakar hitung yang lebih kecil dibandingkan
berbanding terbalik dengan efisiensi dengan F kritis yang menunjukkan bahwa
44
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48
tidak adanya beda nyata dari pengaruh signifikan pada setiap stage.
konsumsi spesifik bahan bakar yang
Total 0,190 11
Telah dilakukan tinjauan terhadap efisiensi pembakaran yang ditampilkan pada gambar 5
berikut :
100
99
Efisiensi Pembakaran (%)
98
97
Efiensi
Pembakaran
96
SNI
95
94
1 2 3 4
Sampel (Gas Buang)
45
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
buruk, atau waktu tinggal gas pembakaran efisiensi memenuhi standar SNI.
yang terlalu singkat di zona pembakaran Pada prototype kompor biobriket
dapat mengakibatkan konsentrasi CO yang ini terdapat panas buang yang bisa
tinggi dalam gas buang. Meningkatkan dimafaatkan sebagai salah satu energi
laju aliran udara primer dapat mengurangi alternatif pembangkit listrik sederhana,
kandungan CO/CO2 rasio emisi gas buang dengan menggunakan bantuan komponen
menurut Meng X dkk (2018). Peningkatan thermoelectric generator yang memiliki
laju aliran udara primer mengurangi rasio prinsip kerja mengkonversi energi panas
CO/CO2 dalam emisi gas buang langsung menjadi energi litrik, data
(Susastriawan, dkk, 2012). Berdasarkan pengatan pada komponen thermoelectric
perhitungan yang telah dilakukan generator ini dapat dilihat pada gambar
menggunakan data hasil analisa 4.5 yang terlampir seperti di bawah ini
menggunakan 4 sampel didapatkan
.
12
10
Tegangan (Volt)
8
6
4
2
0
60 54 59 63 68 91
Perbedaan Temperatur (⁰C)
Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa 4. KESIMPULAN DAN SARAN
perbedaan temperatur antara sisi panas dan 4.1 Kesimpulan
sisi dingin, atau semakin besar perbedaan 1. Mengacu pada SNI 7926:2013, untuk
temperatur maka semakin tinggi nilai efisiensi termal yaitu sebesar 20%
tegangan yang dihasilkan. Nilai tegangan didapatkan nilai efisiensi terendah
yang dihasilkan pada sisi panas dan dingin yaitu pada stage 1 sebesar 18,56%
berbanding lurus. Pada prototype ini telah untuk efisiensi termal tertinggi yaitu
berhasil memanfaatkan energi panas buang pada stage 4 sebesar 28,27%. Untuk
yang dihasilkan oleh pembakaran didalam efisiensi pembakaran standar yaitu
kompor biobriket dan dikonversi menjadi sebesar 0,96 dari pengamatan telah
energi listrik yang dapat digunakan untuk didapatkan efisiensi pembakaran
mengerakkan kipas 12 Volt. Menurut terbesar pada sampel 2 sebesar
Wiranda (2021) perbedaan temperatur 0,9927. Untuk nilai konsumsi spesifik
yang di dapat menunjukkan kenaikan yang bahan bakar (Sc) standar yaitu sebesar
cukup signifikan seiring dengan lamanya 1 Kg/h, pada hasil pengamatan nilai
waktu proses pembakaran, kinerja dari Sc tertinggi didapat pada stage 1
thermoelectric generator ini menunjukkan sebesar 1,05 Kg/h untuk nilai Sc
potensi yang cukup menjanjikan untuk terendah yaitu pada stage 4 yaitu
dijadikan sumber energi alternatif sebesar 0,61 Kg/h.
terbarukan. 2. Tegangan terbesar yang berhasil
didapatkan dengan menggunakan
46
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48
47
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
Meng X, Sun R, Ismail TM, Zhou W, Ren
X 2018. Parametric studies on corn Zakariya, Muhammad afif., Mochamad
straw combustion characteristics in Arif Irfa, dan Mohammad Munib
a fixed bed: ash and moisture Rosadi. 2020. Analisis Pengaruh
content. Energy 158:192–203 Variasi Bahan bakar Terhadap Uji
Efektivitas Kompor Biomassa.
Mulyanto, A., Mirmanto, M., dan Athar, ARMATUR. Vol. 1, No. 2, Hal. 55-
M. 2016. Pengaruh Ketinggian 60
Lubang Udara Pada Tungku
Pembakaran Biomassa Terhadap
Unjuk Kerjanya. Dinamika Teknik
Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan
Teknik Mesin, (6)1.
48