Anda di halaman 1dari 12

Politeknik Negeri Sriwijaya,

Jurnal Kinetika Vol. 13,


No. 03 (November 2022) : 37 - 48

UJI KINERJA PROTOTYPE KOMPOR BIOBRIKET DITINJAU DARI VARIASI


KETINGGIAN ALAS RUANG BAKAR DAN PEMANFAATAN PANAS BUANGAN
MENGGUNAKAN THERMOELECTRIC GENERATOR

PERFORMANCE TEST OF BIOBRIQUETTE STOVE PROTOTYPE REVIEWING


FROM VARIATIONS OF HEIGHT OF THE COMBUSTION CHAMBER MAT AND
THE UTILIZATION OF WASTE HEAT USING THERMOELECTRIC GENERATOR

Arif Zakiatul Fikri1, Anisa Rahmawati2 , Agus Manggala3, Zurohaina4 , Jaksen5

1,2,Program Studi DIV Teknik Energi, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya
Jl. Srijaya Negara, Bukit Lama, Bukit Besar, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30139, Telp 0711353414
*e-mail : arifzakiatulfikri13@gmail.com ; anisa.rahmawati957@gmail.com ; Agus.manggala@polsri.ac.id ;
zurohaina@polsri.ac.id ; jaksenmamin@gmail.com

ABSTRACT
Biobriquette stove is one type of stove that can be developed as a renewable energy source. This bio briquette stove is also
one of the best solutions for improving the briquette combustion system, which is still less desirable and the treatment is still
traditional. The prototype of this bio-briquette stove was carried out to test its performance using the hot start water boiling
test (WBT) method. In this study, primary air is supplied by a blower with a speed of 6.8 m/s, and the use of heat from the
combustion chamber which can be converted into electrical energy by a thermoelectric generator component with the largest
voltage obtained is 10 Volts. Performance testing of this biobriquette stove prototype refers to SNI 7926:2013, this prototype
is included in the medium-size stove category because it has a maximum capacity of 3 kg with an operating time of 2 hours
58 minutes. The best thermal efficiency obtained is 28,27% with specific fuel consumption (Sc) of 0.61 kg/h, the greater the
efficiency value, the smaller the fuel consumption, and for the best combustion efficiency, the value is 0.9927.

Keywords : bio briquette stove, Water boiling test, thermoelectric generator.

1. PENDAHULUAN dapat berupa limbah seperti batok kelapa,


Seiring bertambahnya populasi serbuk gergaji dan sekam padi. Proses
manusia menyebabkan peningkatnya laju pembakaran briket dapat dibakar secara
pertumbuhan ekonomi dimasyarakat hal langsung atau menggunakan media
menyebabkan kebutuhan dan konsumsi pembantu seperti kompor (Arrahma dkk,
energi menjadi semakin meningkat. 2021).
Cadangan bahan bakar fosil yang menipis Sosialisasi kompor briket telah
dan masalah harga yang semakin mahal, berlangsung di kecamatan Plaju kota
maka diperlukan usaha untuk mencari Palembang, dengan kompor besi setinggi
alternatif bahan bakar lainnya, salah 80 cm dan beberapa kantong briket.
satunya dengan memanfaatkan energi Berdasarkan sosialisasi yang dilakukan,
biomassa (Kamba dan Romi, 2019). pengguna yang telah mengetahui
Ketersedian biomassa yang melimpah keunggulan kompor briket merasa bahwa
menjadikannya salah satu energi terbarukan kompor briket baik digunakan untuk
yang banyak dimanfaatkan. Pemanfaatan memasak dalam jumlah besar. Bahan bakar
energi biomassa dapat diolah dan dijadikan riket akan didistribusikan untuk memenuhi
energi alternatif yaitu berupa pembuatan kebutuhan usaha kecil, restoran, peternakan
briket. Briket merupakan salah satu su ber unggas dan industri makanan (KESDM,
energi terbarukan yang merupakan bahan 2012).
bakar dengan kandungan nilai karbon dan Kompor biomassa dapat ikut
kalori yang tinggi, serta untuk konsumsi berperan dalam menjaga terjadinya
energi, briket memiliki waktu penyalaan api pencemaran lingkungan (Zakariya dkk,
yang lama. Bahan baku pembuatan briket 2020). Kompor biomassa dapat

37
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
meningkatkan efisiensi pembakaran, yaitu depan (Andrapica dkk, 2015). Komponen
mengurangi pencemaran udara dari polusi TEG ini cukup ditempatkan pada dinding
asap yang berbahaya bagi kesehatan tungku untuk menerima panas buangan dari
(Arrahma dkk, 2021). Desain kompor tungku dan untuk menghubungkan sumber
biobriket secara teoritis telah banyak daya sisi panas dan dingin yang
dikembangkan pada penelitian sebelumnya, memungkinkan mekanisme ini
akan tetapi kabanyakan peneliti lebih menghasilkan daya dari perbedaan suhu
menganalisis komposisi dan jumlah udara yang dihasilkan. (khalid dkk, 2016).
terhadap bahan bakar. Berdasarkan Thermoelecric generator merupakan
penelitian yang dilakukan oleh Suwarsono, komponen yang memiliki prinsip fisika
dkk (2017). Modifikasi pada saluran (seeback) dalam kerjanya untuk
pembakaran sekunder telah berhasil mengkonversi energi listrik menjadi energi
meningkatkan kualitas pembakaran, yaitu : panas, namun komponen ini juga memiliki
peningkatan temperatur dalam pembakaran, fungsi lain yang dapat dimanfaatkan pada
lama waktu operasi pembakaran, dan kompone thermoelectric generator yang
berkurangnya emisi gas karbon monoksida. jarang diketahui masyarakat yaitu
Pada rancangan kompor biobriket kebalikannya dengan mengkonversi energi
terbaru telah menggunakan blower pada panas menjadi energi listrik (Huda dan
bagian pemasok udara sehingga terjadi Kumala, 2020).
aliran udara dari atas menekan kebawah Water Boiling Test (WBT) adalah
dalam tungku yang memberikan asupan metode pengujian untuk mengetahui kinerja
udara yang kebih untuk memanaskan pada kompor biobriket, dimana kondisi
pembakaran briket sehingga panas yang iklim, jenis bahan bakar (kelembaban,
dihasilkan lebih optimal (Wibisono, 2018). spesies, bentuk), jenis alat masak, termasuk
Blower akan berfungsi mensuplai udara metode dalam mengoperasikan tungku
pada briket supaya mempercepat dipertahankan sama disepanjang proses
pembakaran briket dan memberikan panas pengujian (Mulyanto dkk, 2016).
yang sempurna. Proses pembakaran yang Penggunaan air berfungsi sebagai media
sempurna pada kompor biobriket tersebut transfer panas untuk mengetahui besarnya
dilihat dari dari waktu proses pembakaran energi yang dihasilkan oleh kompor.
suhu yang dihasilkan oleh pembakaran Dengan menggunakan metode Water
tersebut dan kualitas suplai udara yang Boiling Test (WBT).
masuk ke kompor briķet tersebut. Pada dasarnya, pengujian WBT dibagi
Pada saat proses pembakaran bahan menjadi tiga bagian: Pengujian WBT start
bakar pada kompor biomassa terdapat dingin, WBT start panas dan WBT
energi termal (energi panas) pada dinding simmering. Penjelasannya sebagai berikut:
ruang bakar kompor biomassa dan asap
hasil dari pembakaran bahan bakar yang a. WBT start dingin: Berjalan saat kompor
tidak dimanfaatkan. Salah satu inovasi yang dingin atau dimatikan. Selanjutnya
dapat digunakan untuk pemanfaatan energi memanaskan air dalam panci sampai
panas ini yaitu dengan mengkonversinya mendidih, mematikan kompor ketika air
menjadi energi listrik. Teknologi yang mendidih, dan melakukan pengamatan
dapat digunakan untuk mengkonversi selama pengujian, dia mencatat waktu
energi panas menjadi energi listrik dapat yang dibutuhkan untuk merebus air,
menggunakan komponen thermoelectric massa air menguap, Perhatikan suhu air
generator yang sumber energinya dengan saat mendidih, massa bahan bakar yang
memanfaatkan panas buangan, dimana tersisa dan jumlah abu (abu) yang
perkembangannya dapat menjadi salah satu terbentuk.
inovasi teknologi dapat digunakan sebagai b. Metode WBT start panas : Metode ini
sumber energi alternatif terbarukan dimasa hampir sama dengan metode WBT cold

38
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48

start, tetapi pengujian dilakukan saat Penelitian ini merupakan penelitian


tungku berada pada suhu tinggi atau rancang bangun dan uji kinerja dari
nyala api stabil. prototype kompor biobriket dengan
c. WBT simmering: Hal ini dilakukan menggunakan bahan bakar biobriket
dengan menjaga suhu air mendidih tempurung kelapa
konstan selama 45 menit, dan suhu tidak
boleh naik atau turun lebih dari 3 ° C Pendekatan Desain Struktural
dari suhu air mendidih. Langkah a. Kompor Bioberiket
selanjutnya adalah Mengamati dan Secara struktural prototype kompor
mencatat waktu waktu yang dibutuhkan biobriket ini terbuat dari plat besi yang
air untuk mendidih, massa air yang memiliki ketebalan 1,2 inch. Bagian
menguap, suhu air saat mendidih, massa isolator menggunakan glasswool yang
bahan bakar yang tersisa, dan jumlah direkatkan pada plat besi mengikuti
abu yang terbentuk. diameter bagian dalam kompor. Spesifikasi
Kompor briket dapat dilihat pada Tabel 2
dibawah ini :
2. METODELOGI PENELITIAN

Tabel 2. Spesifikasi Prototype Kompor Biobriket


Ukuran
Keterangan Tinggi Diameter Ketebalan Volume
(cm) (cm) (L)
a. Chimney (Cerobong Asap) 5 2 cm 0,03 0,035
b. Hopper/Storage BB 18 12 cm - 3
c. Feed flow (Aliran Bahan Bakar) 38 1,5 inch 0,03 -
d. Stack gas (Aliran Gas Buang) 32 0,5 inch 0,03 -
e. Tungku 2 - - -
f. Glasswool (dinding terluar) 42 - 5 -
g. Air flow (Aliran Udara) 42 - 2,5 -
h. Ruang bakar (Ruang Bakar) 30 22 cm - 7,6
Stage 1 5 22 cm - 1,9
Stage 2 5 22 cm - 1,9
Stage 3 5 22 cm - 1,9
Stage 4 5 22 cm - 1,9
i. Primary feed air flow 5 0,5 inch - -
j. Ash Storage (Wadah Abu) 15 x 10,5 x 7,5 - - 1,5

b. Blower
Digunakan sebagai penyuplai udara c. Thermoelectric Generator (TEG)
pembakaran ke dalam ruang bakar. Komponen Ini menggunakan
Spesifikasi blower dapat dilihat pada tabel fenomena yang disebut efek Seebeck untuk
3 dibawah ini : mengubah energi panas (perbedaan suhu)
Tabel 3 Spesifikasi Blower secara langsung menjadi energi listrik.
Kuat Kecepatan Thermoelectric generator ini disusun seri
Tegangan Daya bartujuan agar dapat menghemat daya
Arus udara
(Volt) (Watt) yang dikeluarkan pada komponen ini.
(A) (m/s)
Kelebihan lainnya yang dimiliki susunan
12 1,20 15 8,7
seri terletak pada pengerjaan yang mudah,

39
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
serta tidak memerlukan banyak
penghubung pada penyambung jalur Mulai
listrik. Bentuk Rangkaian seri pada
thermoelectric generator dapat dilihat
pada Gambar 1 seperti yang terlampir: Studi Literatur

Desain Gambar Teknik


dan Pembuatan Maket

Fabrikasi Kompor Biobriket

Biobriket
Tempurung Uji Coba Kompor Biobriket
Kelapa

Tidak sesuai
Pengambilan
Data

Gambar 1. Rangkaian TEG Pengelolahan dan Analisa Data

Komponen ini memiliki ukuran 40 mm x


40 mm dengan ketebalan 3,4 mm. Pembuatan Jurnal dan
Pembuatan Laporan
Spesifikasi Thermoelectric Generator
dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini:
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Uji kinerja pada Prototype Kompor
Tabel 4 Spesifikasi Thermoelectric
Biobriket ini menggunkan metode water
Generator
boiling test (WBT) Start Panas yaitu
∆Tmax Perbedaan Tegangan Kuat
o pengujian dilakukan pada saat kompor
( C) Temperatur (V) Arus
dalam keadaan panas atau nyala api sudah
(oC) (mA)
stabil, kemudian air dengan basis 1 L air
20 0,97 225
yang terdapat di dalam panci dipanaskan
40 1,8 368
sampai airnya mendidih dengan basis
150 60 2,4 469 bahan bakar yang digunakan yaitu 1 kg
80 3,6 558 biobriket tempurung kelapa, setelah air
100 4,8 669 mendidih kemudian kompor dimatikan,
kemudian dilakukan pengamatan dan
mencatat waktu yang diperlukan untuk
Penelitian ini telah dilaksanakan
mendidihkan air, massa air yang
selama 4 (empat) bulan yaitu pada bulan
terevaporasi, temperatur air pada saat
Maret sampai Juli 2022. Tempat penelitian
mendidih, massa bahan bakar tersisa, dan
ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik
jumlah abu yang terbentuk. Data-data
Kimia dan Laboratorium Teknik Energi
tersebut dipakai untuk menghitung heat
Politeknik Negeri Sriwjiaya. Diagram alir
input, heat output, heat loss, efisiensi
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1
termal, konsumsi spesifik bahan bakar
dibawah ini :
(Sc), dan efisiensi pembakaran. Tahapan
perhitungan seperti yang terlampir
dibawah ini :

40
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48

1. Efisiensi Termal (ηT) berikut:


Efisiensi termal menurut Pambudi, ∆𝑚
Sc = 𝑡 𝑘
dkk (2019) merupakan rasio perbandingan (Sumber :SNI 7926:2013)
nilai kalor bahan bakar terhadap kalor Dimana:
yang diterima oleh air untuk menaikkan Sc = Konsumsi Spesifik Bahan
temperatur dan evaporasinya. Seperti yang Bakar (kg/jam)
dinyatakan pada SNI 7498:2008 efisiensi ∆𝑚𝑏𝑡 = Massa bahan bakar terpakai
thermal, minimum pada kompor briket (kg)
yaitu sebesar 35%. Nilai ini dapat dicari t = waktu untuk mendidihkan air
dengan menggunakan rumus dibawah ini. (jam)
𝑚𝑎.𝐶𝑝.∆𝑇+ ∆𝑚𝑎.𝐿
ηT = x 100% 3. Efisiensi Pembakaran (Ƞc)
∆𝑚𝑘.𝐿𝐻𝑉
(Sumber :SNI 7926:2013) Merupakan nilai yang menyatakan
Dimana : kesempurnaan dalam proses pembakaran
ղT = Efisiensi termal (%) ditandai dengan minimnya kandungan gas
ma = Massa air (kg) karbon monoksida dalam gas hasil
Cp = Kalor jenis air bernilai 4.1866 pembakaran. Efisiensi pembakaran ini
J/kg°C dapat dihitung dari perbandingan
ΔT = Perbedaan temperatur air (°C) konsentrasi karbon monoksida (CO) dan
Δma = Massa air yang menguap (kg) karbon dioksida (CO2) yang terkandung
L = Kalor penguapan air bernilai dalam gas pembakaran, dan dapat dihitung
2.268.000 J/kg dengan menggunakan rumus berikut.:
Δmk = Massa bahan bakar terpakai (kg), Ƞc
𝑁
= 1- 𝑁 𝐶𝑂
LHV = Lower Heating Value (J/kg). 𝐶𝑂2
(Sumber :SNI 7926:2013)
Dimana :
2. Konsumsi Spesifik Bahan Bakar
Ƞc = Efisiensi pembakaran
(Sc)
NCO = Konsentrasi CO gas buang (%)
Sc adalah perbandingan antara jumlah
bahan bakar yang dikonsumsi selama NCO2 = Konsentrasi CO2 gas buang (%)
proses pengujian dan waktu yang
diperlukan untuk memanaskan air sampai Desain dari Prototype Kompor
mencapai titik didihnya. Nilai ini dapat Biobriket ini dapat dilihat pada gambar
dihitung dengan menggunakan rumus seperti yang terlampir di bawah ini :

41
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
Gambar 2. Tampak Depan Kompor Gambar 3. Tampak Samping Kompor
Biobriket Biobriket

3. Hasil dan Pembahasan


Bahan bakar biobriket tempurung Negeri Sriwijaya dengan hasil Analisa
kelapa yang kandungannya sudah dianalisa yang didapatkan dapat dilihat pada tabel
di Laboratorium Teknik Kimia Politeknik yang terlampir sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Analisa Biobriket


Parameter Nilai (%)
Fixed Carbon 75
Moisture 8
ash 6
Volatile Matter 11
Gross Heating Value (cal/gr) 6.232,9183

42
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48

30

28

26
Efisiensi (%)

24

22

20

18
stage 1 stage 2 stage 3 stage 4

SNI Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

Gambar 3. Diagram Efisiensi Termal Briket Tempurung Kelapa

Gambar 3 menunjukkan adanya kenaikan daripada jumlah panas yang diperlukan


efisiensi yang berbanding lurus dengan untuk keperluan pemanasan.
stage, dimana semakin tinggi efisiensi Mengutip Charisma (2021)
maka semakin jauh jarak alas ruang bakar semakin besar atau tinggi nilai efisiensi
terhadap tungku. Hal tersebut disebabkan termal yang di dapatkan maka kinerja
oleh jarak sumber udara primer yang kompor tersebut akan semakin baik karena
berasal dari fan semakin mendekati alas dapat mendidihkan air dengan waktu yang
ruang bakar sehingga membuat api lebih cepat dengan pengunaan bahan bakar
cepat stabil. Udara lebih banyak masuk seminimal mungkin. Efisiensi termal
melalui lubang udara pada alas ruang kompor meningkat dengan meningkatnya
bakar dibandingkan dengan lubang udara moisture content di dalam briket ketika
pada diding ruang bakar melalui jalur karakteristik kinerja kompor sangat
udara yang mengelilingi ruang bakar. bergantung pada kualitas bahan bakar
Semakin jauh jarak alas ruang (Bello R.S & Onilude M.A., 2020). Beda
bakar/semakin tinggi stage dari sumber nyata efisiensi termal per-stage
udara primer menyebabkan menurunnya menggunakan bahan bakar briket
efisiensi, hal tersebut disebabkan oleh tempurung kelapa dapat dilihat dengan
sulitnya membuat api nyala dengan stabil. menggunakan Analysis of Variance
Mengutip Susastriawan, dkk (2019) (ANOVA), dimana nilai F hitung yang
meskipun daya api yang dihasilkan lebih lebih besar dibandingkan dengan F kritis
besar memungkinkan efisiensi termal menunjukkan bahwa adanya pengaruh
rendah, hal ini dikarenakan banyak panas efisiensi termal yang signifikan pada setiap
yang hilang melalui badan kompor stage.

Tabel 5. ANNOVA Konsumsi Spesifik Bahan Bakar


SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
Stage 1 3 57,65 19,22 0,34

43
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
Stage 2 3 67,05 22,35 0,11
Stage 3 3 73,54 24,51 0,07
Stage 4 3 83,35 27,78 0,19

ANOVA Efisiensi Termal Tempurung Kelapa 1


Source of Variation SS df MS F P-value F crit
Stage 117,15 3 39,05 222,11 4,85E-08 4,07
Galat 1,41 8 0,18

Total 118,55 11

Tinjauan konsumsi spesifik bahan bakar ditampilkan pada gambar 4 yang terlampir sebagai
berikut :

1.1

0.9
Sc (Kg/h)

0.8

0.7

0.6

0.5
stage 1 stage 2 stage 3 stage 4

SNI Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

Gambar 4. Grafik Konsumsi Spesifik Bahan Bakar

Tinjauan konsumsi bahan bakar termal, dimana semakin dekat alas ruang
dilakukan untuk menentukan jarak terbaik bakar dengan udara primer maka semakin
antara bahan bakar dengan tungku untuk sedikit konsumsi bahan bakar. Hal tersebut
mendapatkan efisiensi terbaik yang disebabkan oleh cepatnya api untuk
memenuhi standar SNI dan konsumsi menyala dengan stabil sehingga
bahan bakar yang tidak terlalu tinggi. Hasil menyebabkan waktu boiling test lebih
tinjauan menunjukkan adanya perbedaan singkat. Jumlah bahan bakar biobriket
konsumsi bahan bakar per-stage, dimana yang tersisa setelah proses pembakaran
konsumsi bahan bakar terendah berada dapat dipengaruhi oleh lamanya waktu
pada stage 3 dan 4 pada percobaan ke 2 dalam pendidihan dan lamanya start-up
dan 3. Kenaikan konsumsi spesifik bahan time bahan bakar biobriket (Arrahma,
bakar pada stage 4 percobaan pertama 2019). Beda nyata konsumsi spesifik
disebabkan oleh supplai udara primer yang bahan bakar dapat diketahui dengan
kurang dikarenakan daya baterai untuk menggunakan Analysis of Variance
menggerakan fan telah berkurang. Hasil (ANOVA), dimana dapat dilihat nilai F
menunjukkan konsumsi bahan bakar hitung yang lebih kecil dibandingkan
berbanding terbalik dengan efisiensi dengan F kritis yang menunjukkan bahwa

44
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48

tidak adanya beda nyata dari pengaruh signifikan pada setiap stage.
konsumsi spesifik bahan bakar yang

Tabel 6. ANNOVA Konsumsi Spesifik Bahan Bakar


SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
Stage 1 3 2,79 0,93 0,01
Stage 2 3 2,76 0,92 0,00
Stage 3 3 2,20 0,73 0,01
Stage 4 3 2,20 0,73 0,01

ANOVA Konsumsi Spesifik Bahan Bakar Tempurung Kelapa 1


Source of Variation SS df MS F P-value F crit
Stage 0,111 3 0,037 3,770 0,059 4,066
Galat 0,079 8 0,010

Total 0,190 11

Telah dilakukan tinjauan terhadap efisiensi pembakaran yang ditampilkan pada gambar 5
berikut :
100

99
Efisiensi Pembakaran (%)

98

97
Efiensi
Pembakaran
96
SNI

95

94
1 2 3 4
Sampel (Gas Buang)

Gambar 5. Grafik Efisiensi Pembakaran

Efisinsi pembakaram merupakan konsentrasi karbon monoksida dan karbon


nilai yang menyatakan kualitas dioksida dengan nilai efisiensi minimal
kesempurnaan dari suatu proses yaitu 0,96 untuk dinyatakan lulus SNI.
pembakaran yang ditandai dengan Mengutip Roy (2012) temperatur
minimnya kandungan CO dan CO2 dalam pembakaran yang rendah, oksigen yang
gas hasil pembakaran. Efisiensi tidak mencukupi, pencampuran bahan
pembakaran didapatkan dari perhitungan bakar dengan udara pembakaran yang

45
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
buruk, atau waktu tinggal gas pembakaran efisiensi memenuhi standar SNI.
yang terlalu singkat di zona pembakaran Pada prototype kompor biobriket
dapat mengakibatkan konsentrasi CO yang ini terdapat panas buang yang bisa
tinggi dalam gas buang. Meningkatkan dimafaatkan sebagai salah satu energi
laju aliran udara primer dapat mengurangi alternatif pembangkit listrik sederhana,
kandungan CO/CO2 rasio emisi gas buang dengan menggunakan bantuan komponen
menurut Meng X dkk (2018). Peningkatan thermoelectric generator yang memiliki
laju aliran udara primer mengurangi rasio prinsip kerja mengkonversi energi panas
CO/CO2 dalam emisi gas buang langsung menjadi energi litrik, data
(Susastriawan, dkk, 2012). Berdasarkan pengatan pada komponen thermoelectric
perhitungan yang telah dilakukan generator ini dapat dilihat pada gambar
menggunakan data hasil analisa 4.5 yang terlampir seperti di bawah ini
menggunakan 4 sampel didapatkan
.

12
10
Tegangan (Volt)

8
6
4
2
0
60 54 59 63 68 91
Perbedaan Temperatur (⁰C)

Gambar 4.5 Grafik Pengaruh Perbedaan Temperatur Terhadap Tegangan

Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa 4. KESIMPULAN DAN SARAN
perbedaan temperatur antara sisi panas dan 4.1 Kesimpulan
sisi dingin, atau semakin besar perbedaan 1. Mengacu pada SNI 7926:2013, untuk
temperatur maka semakin tinggi nilai efisiensi termal yaitu sebesar 20%
tegangan yang dihasilkan. Nilai tegangan didapatkan nilai efisiensi terendah
yang dihasilkan pada sisi panas dan dingin yaitu pada stage 1 sebesar 18,56%
berbanding lurus. Pada prototype ini telah untuk efisiensi termal tertinggi yaitu
berhasil memanfaatkan energi panas buang pada stage 4 sebesar 28,27%. Untuk
yang dihasilkan oleh pembakaran didalam efisiensi pembakaran standar yaitu
kompor biobriket dan dikonversi menjadi sebesar 0,96 dari pengamatan telah
energi listrik yang dapat digunakan untuk didapatkan efisiensi pembakaran
mengerakkan kipas 12 Volt. Menurut terbesar pada sampel 2 sebesar
Wiranda (2021) perbedaan temperatur 0,9927. Untuk nilai konsumsi spesifik
yang di dapat menunjukkan kenaikan yang bahan bakar (Sc) standar yaitu sebesar
cukup signifikan seiring dengan lamanya 1 Kg/h, pada hasil pengamatan nilai
waktu proses pembakaran, kinerja dari Sc tertinggi didapat pada stage 1
thermoelectric generator ini menunjukkan sebesar 1,05 Kg/h untuk nilai Sc
potensi yang cukup menjanjikan untuk terendah yaitu pada stage 4 yaitu
dijadikan sumber energi alternatif sebesar 0,61 Kg/h.
terbarukan. 2. Tegangan terbesar yang berhasil
didapatkan dengan menggunakan

46
Politeknik Negeri Sriwijaya,
Jurnal Kinetika Vol. 13,
No. 03 (November 2022) : 37 - 48

thermoelectric generator yaitu sebesar Density Briquettes Produced from


10 Volt pada perbedaan temperatur Sawdust Admixture and its
91oC, Semakin besar perbedaan suhu Performance in Briquette Stove.
panas-dingin atau ∆T maka nilai London Journals Press. University of
tegangannya semakin tinggi, karena Ibadan, Nigeria.
pengaruh perbedaan suhu panas-
dingin terhadap nilai tegangan Charisma, C. J., Suwandi, D., Si, M.,
berbanding lurus. Nurwulan, F., Pfis, M., Prodi, S.,
Fisika, T., Elektro, F. T., & Telkom,
U. 2021. Pengaruh Variasi Jumlah
Lubang Udara Pada Ruang Bakar
4.2 Saran Tungku Gasifikasi Tipe Downdraft
1. Memperbaiki desain jalur bahan bakar Terhadap Kinerja Kompor
dari hopper ke dalam ruang bakar agar Gasifikasi the Influence of Variation
tidak terjadi hambatan pada saat of Hole on the Gasifier Against the
penyaluran bahan bakar Performance of the Downdraft Type
2. Memperbaiki posisi sistem saluran of Gasification Stoves. 8(2), 1877–
udara, saluran abu dan mesin di dalam 1883.
kompor agar mendapatkan sistem
yang lebih baik dan efisien Huda, D., N., & Kumala, S. A. 2020.
penggunaanya. Identifikasi termoelektrik generator
3. Memvariasikan posisi termoelektrik sebagai pembangkit tenaga listrik.
generator agar mendapatkan posisi Prosiding Seminar Nasional Sains,
yang baik untuk memanfaatkan vol. 1, no. 1, pp. 6–13
sumber panas dari ruang bakar agar
didapatkan teganga yang lebih tinggi Kamba, Mustakim dan Romi Djafar, 2019,
dan lebih stabil Kompor Biomassa Simstem Batch
Menggunakan Bahan Bakar Sekam
DAFTAR PUSTAKA Padi, Jurnal Teknologi Pertanian
Andrapica, G., Mainil, R. I., & Aziz, A. Gorontalo, Vol. 4, No.1, Hal 15-25
2015. Pengujian thermoelectric
generator sebagai pembangkit listrik Kementrian Energi dan Sumber Daya
dengan sisi dingin menggunakan air Mineral, Direktorat Jendral Mineral
bertemperatur 10oC. J. Sains dan dan Batubara. 2012. Briket Batubara
Teknol, vol. 14, no. 2, pp. 45–50. Mahal.https://www.minerba.esdm.go
.id/berita/minerba/detil/20121013
Arrahma. Defy Zuni., Nuria Aryani Tasya, briket-batu-bara-mahal, Diakses
Ida Febriana, Yohandri Bow, Aisyah Pada 28 Juli 2022 Pukul 12.30.
Suci Ningsih, 2021, Analisis Kinerja
Kompor Briket Ditinjau Dari Variasi Khalid, M., Syukri, M., & Gapy, M. 2016.
Udara Masuk Dan Jumlah Lubang Pemanfaatan energi panas sebagai
Pada Ruang Bakar, Jurnal pembangkit listrik alternatif berskala
Pendidikan dan teknologi Indonesia, kecil dengan menggunakan
Vol. 1, No. 11, Hal. 439-446. termoelektrik. J. Karya Ilm. Tek.
Elektro, vol. 1, no. 3, pp. 57–62.
Bello R. S dan Onilude M.A. 2020.
Combustion Characteristics of High-

47
ISSN: 1693-9050
E-ISSN: 2623-1417
https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index
Meng X, Sun R, Ismail TM, Zhou W, Ren
X 2018. Parametric studies on corn Zakariya, Muhammad afif., Mochamad
straw combustion characteristics in Arif Irfa, dan Mohammad Munib
a fixed bed: ash and moisture Rosadi. 2020. Analisis Pengaruh
content. Energy 158:192–203 Variasi Bahan bakar Terhadap Uji
Efektivitas Kompor Biomassa.
Mulyanto, A., Mirmanto, M., dan Athar, ARMATUR. Vol. 1, No. 2, Hal. 55-
M. 2016. Pengaruh Ketinggian 60
Lubang Udara Pada Tungku
Pembakaran Biomassa Terhadap
Unjuk Kerjanya. Dinamika Teknik
Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan
Teknik Mesin, (6)1.

Roy MM, Corscadden KW. 2012. An


experimental study of combustion and
emissions of biomass briquettes in a
domestic wood stove. Appl Energy
99:206–212
SNI 7926:2013. Kinerja Tungku Biomassa
SNI (Standar Nasional Indonesia).
Badan Standarisasi Nasional.

Susastriawan, A. A. P., Badrawada, I. G.


G., & Budi, D. P. 2020. An effect of
primary air draft and flow rate on
thermal performance and CO/CO2
emission of the domestic stove fed
with the briquette of coconut shell.
Biomass Conversion and
Biorefinery, 10(4), 1099–1104.

Suwarsono, Sudarman, Budiono, Hendrayati,


R.H, Fajriansyah, MH., Setiawan, E.,
Hadi, K. 2017. Pengaruh Modifikasi
Lubang Udara Primer Pada Kompor
Biomassa. Seminar Nasional Teknologi
dan Rekayasa (SENTRA).

Wibisono, Arifin Nur. 2020. Desain Kompor


Biopelet Emisi Rendah Berbasis
Tekanan Putaran Angin. Jurusan Teknik
Pertanian. Fakultas Teknologi
Pertanian. Universitas Jember.

Wiranda, M., Kamaludin. 2021. Analisis


Performa Kinerja Termoelektrik
Generator Pada Kompor Sebagai
Pembangkit Listrik. Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah
Makasar.

48

Anda mungkin juga menyukai