Presentasi Audit Sektor Publik Kelompok 5 (1).ppt
Presentasi Audit Sektor Publik Kelompok 5 (1).ppt
INTERNAL
A. DEFINISI PENGENDALIAN INTERNAL
1. Definisi Awal
Pada tahun 1930 George E. Bennet mendefinisikan sistem pengecekan
internal sebagai koordinasi dari sistem akun-akun dan prosedur perkantoran
yang berkaitan sehingga seorang karyawan selain mengerjakan tugasnya
sendiri juga secara berkelanjutan mengecek pekerjaan karyawan yang lain
untuk hal-hal tertentu yang rawan kecurangan.
2. Penentuan Risiko
Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal yang terus
berkembang, dan mencakup penentuan risiko di semua aspek
organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko.
COSO menambahkan pertimbangan tujuan di semua bidang operasi
untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja harmonis.
B. MODEL COSO
3. Aktivitas Pengendalian
Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan dengan
konsep kontrol internal meliputi persetujuan, tanggung jawab, kewenangan,
dll, dan harus dievaluasi risikonya untuk organisasi secara keseluruhan.
5. Pengawasan
Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas
informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan
manajemen kontrol.
C. SARANA UNTUK MENCAPAI
PENGENDALIAN
1. Organisasi
Organisasi (organization) sebagai sarana kontrol merupakan struktur peran yang
disetujui untuk orang-orang di dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat
mencapai tujuannya secara efisien dan ekonomis.
a. Tanggung jawab harus dipisahkan,
b. Manajer memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan,
c. Tanggung jawab seseorang didefenisikan dengan jelas,
d. Pegawai menyerahkan tanggung jawab memiliki tindak lanjut yang efektif,
e. Orang yang didelegasi tugas harus dalam pengawasan yang ketat,
f. Karyawan harus mempertanggungjawabkan tugasnya ke atasan,
g. Organisasi harus cukup fleksibel,
h. Struktur organisasi harus sederhana.
C. SARANA UNTUK MENCAPAI
PENGENDALIAN
2. Kebijakan-kebijakan
Suatu kebijakan (policy) adalah pernyataan prinsip yang membutuhkan menjadi
pedoman, atau membatasi tindakan.
C. SARANA UNTUK MENCAPAI
PENGENDALIAN
3. Prosedur-prosedur
Prosedur (procedur) adalah sarana yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
C. SARANA UNTUK MENCAPAI
PENGENDALIAN
4. Personalia
Orang-orang yang diperjakan atau di tugaskan harus memiliki kualifikasi untuk
melaksanakan tugas yang diberikan. Bentuk kontrol terbaik disamping kinerja
masing-masing individu adalah supervisi. Jadi, standart supervisi yang tinggi
harus ditetapkan
C. SARANA UNTUK MENCAPAI
PENGENDALIAN
5. Akuntansi
Akuntansi (accounting) merupakan sarana yang sangat penting untuk kontrol
keuangan pada aktivitas dan sumber daya. Akuntansi membentuk kerangka kerja
yang bisa disesuaikan dengan pemberian tanggung jawab dengan kata lain
“penjaga gawang” keuangan dalam organisasi.
C. SARANA UNTUK MENCAPAI
PENGENDALIAN
6. Penganggaran
Anggaran (budget) adalah sebuah pernyataan hasil-hasil yang diharapkan dan
dinyatakan dalam bentuk numerik. Anggaran menetapkan standar masukan
sember daya dan hal-hal yang harus dicapai sebagai keluaran dan hasil.
C. SARANA UNTUK MENCAPAI
PENGENDALIAN
7. Pelaporan
Pelaporan (Reporting) menurut Luther M. Gullick dalam bukunya “papers on
the science of administration” merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi.
Pada kebanyakan organisasi, manajemen berfungsi dan membuat keputusan
berdasarkan laporan yang diterima. Oleh karena itu laporan haruslah tepat
waktu, akurat, bermakna, dan ekonomis.
C. SARANA UNTUK MENCAPAI
PENGENDALIAN