Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH, HUSEMAS DAN


LAYANAN KHUSUS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. ANGGI SUKMA NINGRUM (2023121016)
2. DWI RESTU MAVAREZA (2023121020)
3. HIKMAH AULIA (2023121019)
4. SITI RAHMA (2023121025)
5. TRI AYU ULANDARI (2023121003)

Dosen pengampu: RINA SEPTINA SE, M.Pd


Mata kuliah : PROFESI KEPENDIDIKAN
Program studi : PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG


TAHUN2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang berjudul "Administrasi
Keuangan Sekolah, Husemas dan Layanan Khusus “.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Rina Septina SE, MP.d yang telah
mempercayakan tugas ini kepada kelompok 4, sehingga sangat membantu penulis untuk
memperdalam pengetahuan pada bidang studi ini.
Kami sadar bahwa masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami memohon maaf atas ketidaksempurnaan tersebut.

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari para pembaca untuk
meningkatkan kualitas penulisan di masa yang akan datang.

Palembang, 30 November 2023

Kelompok 4

ii
Daftar isi
Halaman judul…………………………………………………………………i
Kata pengantar………………………………………………………………ii
Daftar isi………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2Latar belakang……………………………………………………………1
1.2Rumusan masalah ………………………………………………………..2
1.3 tujuan penulisan………………………………………………………….2
BAB 11 PEMBAHASAN
A. Pengertian administrasi sekolah………………………….……3
B. Perencanaan keuangan sekolah…………………………………3
C.
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Di dalam administrasi keuangan sekolah terdapat rangkaian Setiap kegiatan perlu diatur
agar kegiatanberjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Kegiatan di sekolah yang sangat
kompleks termasuk kegiatan keuangan juga membutuhkan pengaturan yang baik.Keuangan
di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang.
Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya, sehingga disekolah perlu manajemen keuangan
yang baik.

Sebagaimana yang terjadi di substansi administrasi pendidikan pada umumnya,kegiatan


administrasi keuangan dilakukan melalui proses perencanaan,pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.Beberapa kegiatan administrasikeuangan
yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan aktivitas terdiri
dariperencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukandalam
pelaksanaan program, pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah. Sebagai suatu lembaga
pendidikan perlu ditingkatkan dan disesuaikan denagan kebutuhan dan perkembangan
pembangunan disegala bidang baik segi sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas kerja
maupun kesejahtraan yang layak bagi seluruh tenaga pendidik. Untuk memenuhi sasaran
tersebut sangat diperlukan biaya yang cukup danadministrasi yang tertib.

Selain administrasi keuangan sekolah, ada beberapa unsur lagi dalam administrasi
komponen sekolahyang akan dibahas dimakalah ini diantaranya administrasi hubungan
sekolah dengan masyarakat dan administrasi layanan khusus

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan administrasi keuangan sekolah?
2. Apa saja perencanaan keuangan sekolah ?
3. Bagaimana penggunaan keuangan sekolah?
4. Bagaimana pertanggungjawaban keuangan sekolah
5. Bagaimana peran guru dalam administrasi keuangan sekolah?

1
6. Apa yang dimaksud dengan administrasi husemas?
7. Apa saja tujuan administrasi dari husemas?
8. Apa saja prinsip-prinsip dari husemas?
9. Bagaimana proses pengelolaan husemas?
10. Bagaimana peranan guru dalam husemas?
11. Apa yang dimaksud dengan administrasi layanan khusus?
12. Apa saja jenis-jenis dalam administrasi layanan khusus?
13. Bagaimana pengelolaan perpustakaan sekolah?
14. Bagaimana pengolahan labor/workshop?
15. Bagaimana pengolahan uks?
1.3Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang administrasi keuangan
2. Mengetahui perencanaan keuangan sekolah
3. Mengetahui penggunaan keuangan sekolah
4. Mengetahui tentang pertanggungjawaban keuangan sekolah
5. Mengetahuiperan guru dalam administrasi keuangan sekolah
6. Mengetahui tentang administrasi husemas
7. Mengetahui tujuan dari husemas
8. Mengetahui prinsip-prinsip husemas
9. Mengetahui proses pengelolaan husemas
10. Mengetahui peranan guru dalam husemas
11. Mengetahui tentang layanan khusus
12. Mengetahui jenis-jenis layanan khusus
13. Mengetahui pengolahan perpustakaan sekolah
14. Mengetahui pengolahan labor/work shop
15. Mengetahui pengolahan uks
2
BAB II

PEMBAHASAN

1.Administrasi Keuangan Sekolah

a. Pengertian administraasi keuangan sekolah

Pengertian keuangan sekolah cenderung dibatasi pada ruang lingkup yang lebih sempit, yaitu
pencatatan uang masuk dan uang keluar.Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen
keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian,
manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-
jawaban keuangan sekolah.

Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien. Makin efisien suatu sistem
pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan pendidikan.
Untuk itu, bila sistem keuangan sekolah dikelola secara baik akan meningkatkan efisiensi
penyelenggaraan pendidikan. Artinya, dengan anggaran yang tersedia, dapat mencapai
tujuan-tujuan pendidikan secara produktif, efektif, efisien, dan relevan antara kebutuhan di
bidang pendidikan dengan pembangunan masyarakat. Untuk mencapai hal-hal seperti di atas
maka diperlukan adanya proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
mengkoordinasikan, mengawasi, dan melaporkan kegiatan bidang keuangan agar tujuan
sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.

b. Perencanaan Keuangan Sekolah


Rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) pada dasarnya
memuat tentang berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah
selama 1 kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah, keuangan untuk membiayai
program tersebut selam 1 tahun anggaran. Penyusunan RAPBS dapatmenempuh
beberapa langkah. Sutisna 1989 menyatakan langkah dimaksud sebagai berikut:
1. Penetapan Tujuan. Perumusan Tujuan adalah suatu keharusan dalam
penyusunan anggaran yang efektif.

2. Penjabaran tujuan kedalam program pendidikan .


3.Penentuan sumber daya manusia dan materil yang berimplementasikan program-program
pendidikan yang ditetapkan. Pada tahap ini mesti ada
gambaran yang jelas mengenai:
1. Jumlah staff dan kemampuan-kemampuan
2. Gedung dan fasilitas fisik
3. Perlengkapan dan pembengkelan
4. Pelayanan bantuan, operasi dan pemeliharaan
5. Pelayanan administrative
4. Pembuatan perkiraan anggaran belanja dengan teliti.

Pengeluaran biaya sekolah meliputi aspek:


1. Pengawasan umum
2. Pengajaran
3. Pelayanan bantuan
4. Pemeliharaan gedung
5. Operasi
6. Pengeluaran tetap, jasa hutang
c. Pengunaan keuangan sekolah
Depdagri dan depdikbud 1996 menyatakan bahwa dalam administrasi keuangan harus ada
pemisahan tugas dan fungsi otorisator, ordonator dan pembendaharawan. Otorisator adalah
pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan terjadinya
penerimaan atau pengeluaran keuangan. Ordonator adalah pejabat yang berwenang yang
melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan
berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang
yang melakukan penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya, yang
dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban.
Penggunaan uang mestinya sesuai dengan alokasi anggaran yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Oleh karena itu pengaturan penggunaan dan pembukuan keuangan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang dan smuanya harus melalui proses dan prosedur yang
berlaku. Berkenaan dengan hal ini, sutopo dan sumanto 1982 menyatakan sebagai berikut:
4
1. sebaiknya orang yang memegang kas tidak sekaligus memegang pembukuannya.
2. Setelah uang diterima harus dibukukan dan ditulis sesuai dengan mata anggaran
masing-masing.
3. Penggunaan uang harus ada bukti atau dokumen berupa kwitansi.
4. Semua pengeluaran harus dibukukan.
5. Setiap document yang dijadikan bukti pengeluaran harus diberi nomor, tanggal, harus
dibubuhi, diparaf oleh pejabat yang bertanggung jawab (kepala sekolah).
6. Tiap halaman buku harus diberi huruf dan paraf oleh pemegang buku kas.
7. Dll

Beberapa buku yang diperlukan dalam penyelenggaraan keuangan sekolah adalah:


1. Buku kas
2. Legel gaji
3. Buku kas harian
4. Buku catatan SPMU
5. Buku / daftar SPJ
6. Buku pemeriksaan
7. Buku setoran Pajak
8. Buku BP3
9. Buku tabunan

d. Per

tanggung jawaban keuangan sekolah


Pertanggung jawaban dapat disampaikan pada pimpinan, sumber pemberi dana
maupun kepada personil sekolah untuk dapat diketahui bersama. Hal ini perlu
dilakukan mengingat “ keuangan “ merupakan hal yang sangat sensitive.
Ketidakjelasan laporan pertanggung jawaban keuangan sekolah akan menambah
anggapan negative terhadap kepala sekolah dalam hal penyelenggaraan keuangan sekolah
yang tidak tertib.

5
e. Peran guru dalam Administrasi Keuangan Sekolah
Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian, guru
diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban mereka
juga memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu untuk perbaikan
proses belajar mengajar (Alfafa, 2015). 1 Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan in
i meliputi:
1. Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
2. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
3. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
4. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
5. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah (RAPBS).
6. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
7. Menyetorkan pajak PPN dan PPh.
8. Membagikan gaji atau rapel.
9. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.

2.Hubungan sekolah dan masyarakat


A.Pengertian hubungan sekolah dan masyarakat (husemas)
Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk
meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta
mendorong minat dan kerjasama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah
(Afriansyah, 2019b).
Definisi diatas mengandung beberapa element penting, sebagai berikut:
1. Adanya kepentingan yang sama antara sekolah dan masyarakat
2. Untuk memenuhi harapan masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta
dalam pengembangan sekolah
3. Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerjasama yang baik, melalui komunikasi
dua arah yang efisien (Afriansyah, 2019a).
b. Tujuan Hubungan sekolah dan masyarakat

1
6
Bent dan Krononberg (Ametembun, 1973;153) mengemukakan 3 tujuan utama dari hubungan
sekolah dan masyarakat. Ketiga tujuan tersebut adalah :

1. To prevent misunderstanding

2. To secure financial support

3. To secure cooperation I policy making

Yang dimaksud dengan tujuan tersebut diatas adalah :

1. Untuk mencegah kesalahpahaman masyarakat terhadap sekolah sehingga tercipta opini


yang baik dari masyarakat tentang pendidikan umumnya.

2. Untuk memperoleh sumbangan financial dan sumbangan material dari masyarakat .

3. Untuk menjalin kerjasama dalam pembuatan –pembuatan kebijaksanaan.

Elsbree (hendiyat sutopo, 1982;236) mengemukakan tujuan hubungan sekolah

dengan masyarakat sebagai berikut :

1. meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak secara maksimal

2. untuk meningkatkan tujuan masyarakat dan meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat

3untuk mengembangkan antusiasme / semangat dalam membantu kegiatan

hubungan sekolah dengan masyarakat disekolah

c. Prinsip-prinsip husemas
Prinsip-prinsip itu adalah :
1. prinsip otoritas, yaitu bahwa husemas harus dilakukan oleh orang yang mempunyai
otoritas, karena pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah.
2. Prisnsip kesederhanaan, yaitu bahwa program-program hubungan sekolah
masyarakat harus sederhana dan jelas.
3. Prinsip sensitivitas, yaitu bahwa dalam menangani masalah hubungan dengan masyarakat
sekolah harus sensitive terhadap kebutuhan serta harapan masyarakat.
4. Prinsip kejujuran, yaitu bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat apa adanya dan
disampaikan secara jujur
5. Prinsip ketepatan, bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat
baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai.

7
d. Proses pengelolaan husemas
1.Penyusunan program,

Penyusunan program husemas memperhatikan dana yang tersedia, ciri masyarakat, daerah

jangkauan, sarana atau media, dan teknik yang akan dilaksanakan dalam mengadakan
hubungan dengan masyarakat. Jika perencanaan tidak memperhatikan hal-hal tersebut,

dikhawatirkan kegiatan tersebut tidak akan mencapai sasaran yang di inginkan.

2. Pelaksanaan/ pengorganisasian,

Pada dasarnya semua komponen sekolah dan pelaksanaan husemas. Oleh karena itu,

tugas-tugas mereka perlu dipahami dan ditata, sehingga penyelenggara husemas dapat
berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan husemas perlu diperhatikan koordinasi antara

berbagai bagian dan kegiatan, dan di dalam penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi.

3. Pengawasan,

Pengawasan pada administrasi hubungan sekolah dan masyarakat dapat berupa evaluasi.

Husemas dapat dievaluasi melalui dua kriteria, yaitu:

a. Efektifitas, yaitu sejauh apa tujuan tercapai,

b. Efisiensi, yaitu mengenai sumber dan potensi dengan baik.

e. Peranan guru dalam husemas


Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di sekolah menengah. Ada beberapa
hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan husemas itu, yaitu:

1) Membantu sekolah dalam melaksanakan teknikteknik husemas.


2) Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat.

3) Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya

(kode etik guru).

3.Administrasi layanan khusus

a. Pengertian administrasi layanan khusus

Administrasi layanan khusus adalah suatu layanan yang secara khusus atau suatu usaha yang
tidak secara langsung berkaitan dengan proses belajar-mengajar di dalam kelas. Namun,
secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar dapat lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar. Administrasi layanan khusus di suatu sekolah merupakan
bagian penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan juga efisien.
Sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dari
penduduk bangsa Indonesia itu sendiri.

Sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses
pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan harus
menjaga dan meningkatkan kesehatan, baik jasmani maupun rohani peserta didik. Hal ini
sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab II Pasal 4
yang memuat tentang adanya tujuan pendidikan nasional. Untuk memenuhi tugas dan
tanggung jawab tersebut, maka sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang
dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat
tercapai.

Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan diorganisasikan untuk
mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus
siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk
memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di
sekolah. Pendidikan di sekolah juga berusaha agar peserta didiknya senantiasa berada dalam
keadaan baik. Baik di sini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan
memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan
pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Kepala sekolah perlu mempertimbangkan secara matang apabila hendak menyelenggarakan


program layanan khusus. Apakah bidang-bidang layanan khusus tersebut, memberikan
bantuan terhadap sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Meskipun demikian, apabila layanan bantuan atau layanan khusus diorganisasikan secara
baik dan dikelola dengan baik, maka akan menghasilkan kemungkinan-kemungkinan
perbaikan pertumbuhan murid. Kepala sekolah harus selalu melihat hubungan antara layanan
khusus dengan program pendidikan secara menyeluruh.
9

Pada hakikatnya, untuk mempermudah penyelenggaraan kegiatan layanan khusus, kepala


sekolah dituntut memiliki kemampuan menerapkan pendekatan psikologis di dalam
administrasian personal. Kepala sekolah yang baik harus memanfaatkan keterampilan
kepemimpinannya untuk menunjukan tindakan yang menghasilkan organisasi dan
manajemen yang efisien atas layanan khusus. Ada pula jenis layanan khusus pada
administrasi layanan khusus seperti (1) pustaka, (2) laboratorium, (3) UKS, (4) kafe, (5)
sarana ibadah, (6) asrama, (7) koperasi, dan (8) transportasi.\

B.Jenis layanan khusus


1. Pustaka
2.laboratium
3.Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
4 .kafetaria
5.sarana ibadah
6 asrama
7.koperasi
8.transportasi

informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan
B.pengolahan perpustakaan sekolah
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik,
dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani pustaka.
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola
sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk
mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.

Ada beberapa jenis perpustakaan sekolah, yang pada dasarnya disesuaikan dengan jenjang
atau tingkat sekolah yang bersangkutan. Jenis perpustakaan sekolah tersebut adalah
perpustakaan taman kanak-kanak, perpustakaan sekolah dasar, perpustakaan sekolah lanjutan
tingkat pertama, dan perpustakaan sekolah lanjutan tingkat atas. Semua jenis perpustakaan
sekolah yang disebutkan di atas dikelola berdasarkan tujuan khusus masing-masing jenis
pada jenjang sekolah.

 Fungsi perpustakaan sekolah, yaitu fungsi pendidikan; fungsi informasi;


fungsi rekreasi, fungsi penelitian; fungsi penyaluran hobi; dan fungsi
penanaman rasa tanggung jawab.
 Pengolahan bahan pustaka, yaitu klasifikasi; katalogisasi; pemberian stempel
pada buku; pemberian nomor pada buku; dan pengaturan buku pada rak.

10

C.PENGOLAHAN LABOR/W0RKHOSP

Laboratorium merupakan sarana pendukung dalam pembelajaran di sekolah. Secara


sederhana laboratorium dapat diartikan sebagai suatu tempat yang mana dosen, mahasiswa,
guru, siswa, dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah seperti praktikum, observasi,
penelitian, demokrasi, dan pembuatan model dalam rangka kegiatan belajar-mengajar.

D.PENGOLAHAN UKS

Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan peserta didik yang optimal.
Usaha kesehatan sekolah tersebut bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah akan tetapi
tanggung jawab peserta didik dan masyarakat di mana sekolah itu berada. Selain itu, layanan
kesehatan juga dapat diartikan sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu (mungkin
bersifat sementara) murid-muridnya yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan
kesehatan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan peserta didik
adalah suatu layanan kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah dan menjadikan
peserta didik sebagai sasaran utama, dan personalia sekolah yang lainnya sebagai sasaran
tambahan.
11

DAFTAR PUSTAKA
 Indriani, M. (2020). Administrasi Layanan Khusus.
 Muslim, A. (2019). Administrasi Layanan Khusus.
 Pratiwi, D., & Afriansyah, H. (2020). Administrasi Layanan Khusus.
 Yulia, F. (2019). Administrasi Layanan Khusus.

Anda mungkin juga menyukai