5.3 OrgGudep
5.3 OrgGudep
I. PENDAHULUAN
1. Gugusdepan disingkat Gudep adalah kesatuan organik dalam Gerakan
Pramuka yang merupakan wadah berhimpun anggota Gerakan
Pramuka.
2. Anggota putera dan puteri dihimpun dalam Gudep yang terpisah, dan
merupakan Gudep yang berdiri sendiri. Gudep mempunyai satuan-
satuan berdasarkan kelompok usia yaitu Perindukan Siaga, Pasukan
Penggalang, Ambalan Penegak dan Rancana Pandega.
3. Gudep merupakan ujung tombak Gerakan Pramuka, tempat
diselenggarakannya proses pendidikan agar peserta didik menjadi
warga Negara yang berkualitas, berkepribadian, berkepemimpinan,
berdisiplin dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku, sehat dan
kuat mental, moral, dan fisiknya, berjiwa patriot yang dijiwai nilai-nilai
kejuangan bangsa, berkemampuan untuk bekerja dengan semangat
kebersamaan, kepedulian, bertanggungjawab, berfikir kreatif, inovatif,
dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi tugas-tugas, dan
mempunyai kesetiaan (komitmen).
6. Administrasi Gudep
a. Buku -buku Administrasi
1) buku Induk
2) buku Keuangan
3) buku Acara Kegiatan
4) buku Inventaris
5) buku Agenda dan Ekspedisi
6) buku Harian
7) buku/Kartu Data Pribadi
8) buku Risalah Rapat
1) Peserta didik.
a) Perindukan Siaga idealnya terdiri atas antara 18-24 Pramuka
Siaga yang dibagi menjadi 3-4 kelompok kecil disebut
Barung. Jumlah anggota Barung yang terbaik terdiri atas 6
Pramuka Siaga.
b) Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga
dengan bantuan Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka
Siaga.
c) Setiap Barung menggunakan nama warna yang dipilih
sendiri, seperti: Barung Merah, Barung Biru, Barung Kuning,
Barung Hijau, dan lainnya.
d) Barung tidak menggunakan bendera barung
119
2) Pembina
a) Perindukan Siaga dibina oleh Pembina Siaga dan dibantu
oleh Pembantu Pembina Siaga.
b) Perindukan Siaga putera dapat dibina oleh Pembina dan
Pembantu Pembina putera maupun puteri sedangkan
Perindukan Siaga puteri hanya dapat dibina oleh Pembina
dan Pembantu Pembina puteri.
3) Pembinaan Kepemimpinan
a) Barung secara bergilir dipimpin oleh Pemimpin dan Wakil
Pemimpin Barung yang dipilih oleh dan dari para anggota
barung. Setiap kegiatan barung, didampingi oleh Pembina
dan Pembantu Pembina Siaga.
b) Para pemimpin barung memilih salah satu pemimpin
barung untuk melaksanakan tugas di tingkat perindukan,
disebut Pemimpin Barung Utama, dipanggil Sulung.
Pemimpin Barung Utama tetap memimpin barungnya.
c) Untuk melatih kepimpinan para Pramuka Siaga, dibentuk
Dewan Perindukan Siaga, disingkat Dewan Siaga yang
beranggotakan seluruh anggota Perindukan. Ketua Dewan
Siaga adalah Pemimpin Barung Utama. Dewan Siaga
mengadakan pertemuan tiga bulan sekali atau sesuai
kebutuhan aktivitas. Acara pertemuan Dewan Siaga adalah
membahas hal-hal tertentu seperti memilih kegiatan yang
diusulkan Pembina, mengurus dan mengatur kegiatan-
kegiatan Perindukan Siaga, serta menjalankan putusan-
putusan yang diambil oleh Dewan Siaga termasuk
pemberian penghargaan.
1) Peserta didik
a) Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32 Pramuka
Penggalang yang dibagi menjadi 3-4 kelompok yang
disebut Regu. Jumlah anggota regu yang terbaik adalah 6-
8 Pramuka Penggalang.
b) Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang
sendiri. Bila diperlukan dapat dibantu oleh para Pembina
dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang.
c) Setiap regu menggunakan nama yang dipilih sendiri oleh
anggotanya. Regu putera menggunakan nama
hewan/binatang, sedangkan regu puteri menggunakan
nama bunga atau tumbuh-tumbuhan. Nama tersebut
merupakan identitas regu dan mengandung kiasan dasar
yang dapat memberikan motivasi kehidupan regu.
120
2) Pembina
a) Pasukan dibina oleh Pembina Penggalang dibantu
Pembantu Pembina.
b) Pasukan Penggalang Putera dibina oleh Pembina dan
Pembantu Pembina Putera, sedangkan Pasukan Penggalang
Puteri dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina Puteri.
3) Pembinaan Kepemimpinan
a) Regu dipimpin secara bergantian oleh seorang Pemimpin
Regu dan Wakil Pemimpin Regu yang dipilih oleh dari para
anggota regu dalam musyawarah Dewan Regu.
b) Para Pemimpin Regu memilih salah satu pemimpin regu
untuk melaksanakan tugas di tingkat pasukan yang disebut
Pemimpin Regu Utama dipanggil Pratama.
c) Untuk melatih kepemimpinan para Pramuka Penggalang,
dibentuk Dewan Pasukan Penggalang disingkat Dewan
Penggalang, yang terdiri atas Pemimpin Regu Utama, para
Pemimpin Regu, Wakil Pemimpin Regu, Pembina
Penggalang dan para Pembantu Pembina. Ketua Dewan
Penggalang adalah Pratama, sedangkan jabatan Penulis
dan Bendahara Dewan Penggalang dipegang secara begilir
oleh para anggota Dewan Penggalang.
Kegiatan Dewan Penggalang sebagai berikut
Dewan Penggalang mengadakan rapat sebulan sekali.
Dewan Penggalang bertugas mengurus dan mengatur
kegiatan Pasukan Penggalang, mengevaluasi program
kegiatan, merekrut anggota regu baru, menyelenggarakan
pemilihan Pemimpin dan Wakil pemimpin regu, menyiapkan
materi yang akan dibahas dalam Dewan Majelis
Penggalang.
Dalam rapat Dewan Penggalang, Pembina dan Pembantu
Pembina bertindak sebagai .penasehat pengarah,
pembimbing, serta mempunyai hak mengambil keputusan
terakhir, dalam hal-hal yang dinilai membahayakan peserta
didik.
d) Untuk melatih kepemimpinan dan rasa tanggung jawab
Pramuka Penggalang, dibentuk Dewan Kehormatan
Pasukan Penggalang yang terdiri atas Pemimpin Regu
Utama, para Pemimpin Regu, Pembina dan Para Pembantu
Pembina. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan
Penggalang adalah Pembina Penggalang dan Pembantunya,
121
- Seorang Bendahara
- Beberapa orang Anggota
Dewan Ambalan dipilih dari pemimpin-pemimpin dan wakil
pemimpin Sangga, bersidang sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
program kegiatan, merekrut anggota baru, membantu
Sangga dalam mengintegrasikan anggota baru, dan
menyiapkan materi yang akan dibahas dalam Majelis
Penegak.
c) Untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggungjawab
para Pramuka Penegak dibentuk Dewan Kehormatan
Penegak yang terdiri atas Anggota Dewan Penegak dan
Pembina. Dewan Kehormatan Penegak bersidang untuk
membahas :
peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka
Penegak
pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan
pelanggaran terhadap kode kehormatan.
Pembina dan Pembantunya bertindak sebagai pengarah dan
penasehat.
d) Majelis Penegak mengadakan pertemuan sekurang-
kurangnya 6 bulan sekali atau setiap kali diperlukan, dengan
tugas:
menyusun aturan-aturan yang mengikat bagi
seluruh anggota
menetapkan sasaran tahunan untuk diajukan kepada
Pembina Pasukan dan diteruskan kepada Pembina
Gudep yang selanjutnya dinyatakan dalam rencana
gudep
membahas dan memberikan persetujuan kegiatan
bersama kalender kegiatan yang diajukan Dewan
Penegak
Pembina dan Pembantu Pembina mempunyai hak bicara tetapi
tidak mempunyai hak suara.
3) Pembinaan Kepemimpinan
a) Untuk mengembangkan kepemimpinan di Racana dibentuk
Dewan Racana Pandega disingkat Dewan Pandega yang
dipimpin oleh seorang Ketua, dengan susunan sebagai
berikut :
seorang Ketua
seorang Wakil Ketua
seorang Sekretaris
seorang Bendahara
seorang Anggota.
Dewan tersebut dipilih dari para anggota racana.
b) Untuk membina kepemimpinan dan tanggungjawab para
Pramuka Pandega dibentuk Dewan Kehormatan Pandega
yang terdiri atas para anggota racana yang sudah dilantik.
Dewan Kehormatan Pandega bersidang untuk membahas
peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka
Pandega.
pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan
pelanggaran terhadap kode kehormatan.
Dalam Dewan Kehormatan Pandega, Pembina bertindak
sebagai konsultan.
125
126
III. PENUTUP
Tolok ukur kemajuan dan keberhasilan kepramukaan dapat dilihat dari
kegiatan di Gugusdepan. Oleh karena itu hendaknya Gugusdepan
hendaknya:
1. Memiliki Rencana Kerja yang mantap
2. Memiliki Program Kerja yang praktis
3. Didukung Pembina Pramuka yang berkualitas
4. Bersama Mabigus dan tokoh masyarakat mengusahakan dukungan
fasilitas dan dana kegiatan.
5. Secara berkala mengadakan pengarahan dan koordinasi dengan
Pembina Satuan.
KEPUSTAKAAN
1. AD & ART GERAKAN PRAMUKA