Anda di halaman 1dari 4

Negosiasi di Sekolah

Ketua kelas : Selamat siang bu novi


Wali Kelas : Iya malik ada apa ?
Ketua kelas : Begini bu, saya dan teman sekelas menginginkan kegiatan akhir
semester ini.
Wali Kelas : rencananya kapan itu akan di laksanakan malik ?
Ketua kelas : rencananya setalah uas, tepatnya hari sabtu.
Wali Kelas : lo, kalian kan udah harus persiapan untuk pentas seni perpisahan
kakak kelas kelian.
Ketua kelas : Tapi bu, itu kan terlalu lama bu, sedangkan bulan depan juga sudah
mendekati bulan ramadhan bu. kalo setelah acara pentas seni perpisahan kakak
kelas boleh ya bu ?
Wali Kelas : Iya sudah kalau itu mau kalian, tapi ada satu syarat yang harus kalian
lakukan !
Ketua kelas : looh,, apa itu syaratnya bu novi ?
Wali Kelas : Kerjakan soal pada lembar kerja siswa (LKS) matematika bab 2 No 1 -
20.
Ketua kelas : Waduh bu, kok banyak banget bu, 5 saja bu ya ?
Wali Kelas : iya dah 10 saja, Stuju ?
Ketua kelas : iya dah stuju deh bu. Makasih banyak bu, tapi kegiatannya tetep
berjalan setelah pentas seni kan bu ?
Wali Kelas : iya malik. Tapi tugase dikerjakan dulu !
Ketua kelas : Siap bu novi cantik

Negosiasi pengusaha perwakilan Rumah Batik dan sebuah perusahaan batik yang lain.

A: "Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?"


B: "Selamat siang, saya ingin bertemu dengan manager perusahaan ini."
A: "Baik, Pak. Silakan tunggu sebentar."
B: "Terima kasih."
(Setelah manager perusahaan datang)
M: "Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"
B: "Selamat siang. Saya Arul dari Rumah Batik Sentosa."
M: "Saya Bara, manager perusahaan batik ini. Ada keperluan apa ya, Pak?"
B: "Maksud kedatangan saya ke sini untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan Bapak.
M : Kerja sama dalam hal apa?"
B: "Saya ingin mengenalkan batik ke pasar Internasional. Menurut bapak bagaimana?"
M: "Ide yang bagus. Sebenarnya dulu kami juga akan menjalankan bisnis itu, tetapi
sayangnya saat itu kami kekurangan investor, jadi dibatalkan."
B: "Untuk itu saya ingin mengajak perusahaan Bapak untuk bekerja sama dengan Rumah
Batik kami."
M: "Perlu bapak tahu bahwa itu bukan hal yang mudah. Kebanyakan investor lebih memilih
memberi dana untuk bisnis lain dari pada batik.
B: "Tetapi pasti tidak semua pengusaha berpikiran seperti itu. Kami berniat mengembangkan
batik menjadi tren dunia dengan alasan.
M: "Perlu diketahui bahwa untuk melakukan bisnis ini, kita butuh banyak biaya. Sedangkan
sponsor kami sekarang hanya sedikit."
B: "Kita bisa mencari sponsor dari perusahaan-perusahaan besar pak."
M: "Bagaimana cara kita melakukannya?"
B: "Nah itu tugas kita untuk meyakinkan setiap perusahaan bahwa kerja sama kita akan
berhasil dan sukses."
M: "Baik Pak, saya akan terima tawaran kerjasama nya. Dikarenakan semangat kerja bapak
yang tinggi untuk menggapai impian itu."
B: "Terima kasih Pak, saya akan berusaha lebih keras lagi."
M: "Kapan kita bisa mencari sponsor?"
B: "Saya harap secepatnya, besok saya akan kembali kesini untuk menyerahkan proposal
kerja perusahaan kita."
M: "Baiklah, besok saya tunggu disini."
B: "Terima kasih atas kerjasama nya, Pak. Selamat siang."
M: "Selamat siang."

Negosiasi Pemecahan Konflik 2 Pihak


Petugas :"Selamat siang, Pak. Kami dari petugas dari atasan untuk melakukan penggusuran
di area ini karena tanah yang ditempati ini merupakan milik negara.

Pak RT :"Wah tidak bisa sembarangan gitu dong pak, kami disini sudah tinggal puluhan
tahun, warga juga sudah membayar pajak tanah.

Petugas :"Begini pak, pihak kami sudah pernah memberikan pilihan agar segera pindah dari
tanah ini. Peringatan tersebut juga sudah lama kami berikan."

Pak RT :"Iya pak saya juga tahu, tapi waktu pastinya kan kami tidak tahu, jadi kami juga
bingung harus pindah kapan.

Petugas :"Kami disini hanya menjalankan tugas pak."

Pak RT :"Tapi ya jangan semena-mena gitu pak, kami ini rakyat kecil, penghasilan juga
kecil, kadang buat makan sehari-hari saja warga saya ada yang kesusahan."

Petugas :"Begini saja, pak. Kami sebagai petugas akan memberi keringanan waktu 1 minggu
dari sekarang"

Pak RT :"Baik pak, tapi saya juga meminta untuk disiapkan lokasi untuk warga saya yang
rumahnya digusur."
Petugas :"Oke pak, semua sudah disiapkan oleh pemda.
Pak RT :"Baik pak, nanti akan saya informasikan ke warga saya, supaya mereka
menyiapkan diri mereka."

Petugas :"Terima kasih"

Negosiasi Pedagang dan Pengelola Pasar Tentang


Masalah Penggusuran
Wakil Pedagang : Selamat siang, Pak.
Pengelola Pasar : Selamat siang. Silakan duduk.

Wakil Pedagang : Terima kasih, Pak. Saya Kardi, pedagang di Pasar Raya.
Pengelola Pasar : Ada keperluan apa ya, Pak?

Wakil Pedagang : Saya sebaga perwakilan dari para pedagang Pasar Raya ingin
membahas masalah penggusuran.
Pengelola Pasar : Memangnya kenapa, Pak?

Wakil Pedagang : Kami sebagai pedagang tidak setuju apabila Pasar raya akan digusur,
Pak.
Pengelola Pasar : Mohon maaf, Pak. Ini sudah keputusan Pemerintah.
Wakil Pedagang : Tidak bisa begitu dong, Pak. Kalau Pasar Raya digusur, kami harus
mencari nafkah di mana, Pak?

Pengelola Pasar : Sekali lagi saya mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menghentikan rencana
penggusuran pasar tersebut.
Wakil Pedagang : Kalau begitu, kami akan melakukan demo besar – besaran.

Pengelola Pasar : Tidak bisa demikian. Begini saja, saya akan coba mengusulkan untuk
merelokasi pasar raya ke tempat lain.
Wakil Pedagang : Mau direlokasi ke mana, Pak?
Pengelola Pasar : Bagaimana kalau di Jalan Diponegoro? Lokasinya cukup
strategis dan juga belum terlalu padat.
Wakil Pedagang : Baik, Pak. Saya Setuju.
Pengelola Pasar : Baiklah kalau begitu. Saya akan segera usulkan rencana
relokasi secepatnya. Tapi saya minta Bapak dan teman-teman tidak melakukan aksi demo.
Wakil Pedagang : Baik, Pak. Boleh saya keluar?
Pengelola Pasar : Ya, silakan.
Wakil Pedagang : Terima kasih, Pak. Selamat siang.
Pengelola Pasar : Selamat siang.

Kerja Atau Kuliah ?


Ayah : Nak, kamu kan sebentar lagi lulus SMA, bapak ingin kamu kuliah di pertambangan.

Anak : aku tidak mau ayah, saya ingin langsung kerja saja.

Ayah : tetapi bapak lihat kamu lebih cenderung ke tekhnik pertambangan.

Anak : tapi aku ingin langsung kerja agar bisa membantu keuangan keluarga.

Ayah : bapak mengerti nak, tapi kau punya potensi untuk masuk ke perguruan tinggi agar
kamu bisa dapat perkerjaan yang lebih baik lagi.

Anak : tapi ayah, kan kalau masuk perguruan tinggi harus mempunyai dana yang besar.

Ayah: ya itu benar, bapak sudah menyiapkan uangnya untuk membiayaimu masuk perguruan
tinggi dan
kalau kamu masuk perguruan tinggi, kamu bisa kerja sambilan.

Anak : baiklah, aku akan masuk perguruan tinggi agar bisa mendapat pekerjaan yang lebih
baik, doain aku yah ayah.

Ayah : ayah akan selalu mendoakanmu, wahai anakku.

Anda mungkin juga menyukai