Negosiasi Pemecahan Konflik
Negosiasi Pemecahan Konflik
Para siswa heboh karena mendengar pengumuman bahwa uang iuran PHBN
sebesar Rp 100.000,00 per siswa. Salah seorang siswa memberanikan diri
untuk menghadap waka kesiswaan perihal siswa yang tidak setuju dengan
nominal iuran PHBN tersebut.
Wakil siswa : Assalamualaikum Wr. Wb.,
Waka kesiswaan : Waalaikumsalam Wr. Wb., silakan duduk.
Wakil siswa : Terimakasih pak.
Waka kesiswaan : Ada apa ini? Sepertinya ada hal yang penting?
Wakil siswa : Iya, pak. Ini mengenai iuran PHBN.
Waka kesiswaan : Ada apa dengan iuran PHBN?
Wakil siswa : Kami merasa keberatan pak dengan iuran sebesar Rp 100.000,00.
Kami ingin meminta keringanan biaya pak.
Waka kesiswaan : Begini mas. Dari pihak guru dan kepala sekolah dan
jajarannya sudah merapatkan hal ini. Jadi sepertinya tidak mungkin untuk
diturunkan.
Wakil siswa : Apa benar-benar tidak bisa turun pak? Kasihan teman-teman yang
mempunyai adik yang berada di bangku SMP dan SD. Orang tua mereka harus
bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya saat PHBN. Kami
harap iuran dapat diturunkan menjadi Rp 60.000,00
Waka kesiswaan : Kalo Rp 60.000,00 kurang mas. Dalam PHBN nanti kita
membutuhkan dana
Rp 80.000.000,00. Dari sekolah dan guru sudah
terkumpul uang sebesar Rp 21.000.000,00, maka dengan 679 siswa akan
didapat Rp 67.900.000,00. Jika iuran Rp 60.000,00 nanti hanya hanya didapat
Rp 40.740.000,00. Itu kurang sekali dari kebutuhan sekolah kita.
Wakil siswa : Mohon diturunkan pak. Kami akan membantu dalam pembuatan
maskot, persiapan - persiapan dan lain-lain. Yang penting iurannya bisa turun.
Waka kesiswaan : Baiklah saya akan mengusulkan Rp 75.000,00. Tapi kamu
harus menkoordinasikan teman-teman untuk membantu persiapan persiapan
sekolah.
Wakil siswa : Baik pak, akan saya lakukan. Terimakasih pak. Wasalamualaikum.
Waka kesiswaan : Ya, sama sama. Wassalamualaikum Wr. Wb.,
NEGOSIASI JUAL-BELI
Siang itu di pasar Klewer, seperti biasa terjadi kegiatan jual beli. Anton yang
sedang berekreasi ingin membelikan oleh-oleh untuk ibunya. Dia ingin
membelikan kerudung. Terjadilah tawar menawar antara Anotn dan Penjual
kerudung.
Penjual : Selamat siang.
Anton : Selamat siang.
Penjual : Mau beli apa mas?
Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.