Anda di halaman 1dari 53

KEDARURATAN MEDIS

Asma, Stroke, Diabetes


Pingsan (syncope)

Terjadi karena sirkulasi darah ke


otak berkurang.
Gejala & tanda
- Perasaan limbung, mata berkunang-
kunang, telinga berdenging.
- Lemas, berkeringat dingin, menguap.
- Hilang kesadaran dalam beberapa
menit.
- Denyut nadi & napas lemah.
Penatalaksanaan

• Baringkan penderita dg.tungkai ditinggikan.


• Longgarkan semua hal yang mengikat/
mengganggu.
• Berikan akses udara.
• Beri kesempatan istirahat & diselimuti.
• Bila tidak pulih, periksa napas & nadinya,
segera bawa ke RS.
Syok

• Syok didefinisikan sebagai gangguan sistem


sirkulasi yang mengakibatkan gangguan
penyerapan nutrisi organ (hipoperfusi), terutama
pada organ vital : otak, jantung & paru-paru
serta gangguan oksigenasi jaringan.
Penyebab syok

Kegagalan jantung memompa darah, contohnya


pada kasus gagal jantung atau serangan jantung.
Kehilangan darah dalam jumlah besar. Contohnya
pada kasus perdarahan hebat, dehidrasi, luka bakar
& diare.
Pelebaran (dilatasi) pembuluh darah yang luas
sehingga darah tidak mengisinya dengan baik.
Kelainan ini karena kelumpuhan saraf akibat
cedera spinal, infeksi atau penyakit alergi yang
parah (anaphilaktik)
Tanda & Gejala Syok
Meski penyebabnya berbeda, tanda & gejala syok
menunjukan kesamaan, yakni :
• Nadi cepat & lemah.
• Napas cepat & dangkal.
• Kulit pucat, dingin & lembab.
• Mungkin terlihat sianosis pada bibir, lidah &
cuping hidung.
• Pandangan hampa, pupil mata melebar.
• Perubahan status mental seperti gelisah &
cemas.
• Merasa tidak nyaman & takut, lemah, pusing,
haus, mual yang mungkin disertai muntah.
Penanganan Syok

• Bawa ke tempat teduh & aman.


• Baringkan terlentang, tinggikan
tungkai ± 20-30 cm.
• Longgarkan pakaian.
• Selimuti untuk mencegah
kehilangan panas.
• Tenangkan penderita.
• Pertahankan ABC.
• Beri O2 jika ada sesuai protokol.
• Kontrol perdarahan & rawat cedera lain.
• Jangan beri makan dan minum dahulu.
• Periksa tanda vital secara berkala.
• Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Kedaruratan Medis Akibat Pengaruh
Suhu Lingkungan

• Paparan suhu lingkungan baik panas maupun dingin dapat


mengganggu proses metabolisme dan mengganggu
keseimbangan suhu tubuh secara keseluruhan.
• Gangguan tubuh akibat paparan suhu panas lingkungan adalah
: Kejang (kram) panas, Kelelahan panas, Sengatan panas.
• Gangguan tubuh akibat paparan suhu dingin lingkungan adalah
: Hipothermia & frostbite
Kejang (kram) Panas
Gangguan berupa kejang disertai nyeri otot yg terjadi saat ber-
aktifitas fisik. Terjadi akibat kehilangan cairan elektrolit dalam
jumlah besar melalui keringat.

• Gejala & tanda : kejang disertai


nyeri yg biasanya terjadi pd. otot
tungkai & perut, lelah, mual &
mungkin pingsan.
Penatalaksanaan :

• Letakan penderita di tempat teduh, baringkan hingga kejangnya


hilang.
• Berikan minum yg. dicampur sedikit garam. Jangan membuang
waktu mencari garam, yg penting segera meng-ganti cairan yg
hilang.
• Rujuk ke RS jika kejang tidak berhenti.
Kelelahan Panas
(Heat exhaustion)

• Kelelahan karena beraktifitas di lingkungan yg bersuhu relatif


tinggi & kehilangan cairan tubuh/elektrolit dari proses
berkeringat yang berlebihan dapat mengganggu sistem
sirkulasi.

• Gejala & tanda : napas cepat & dangkal, nadi lemah, kulit
teraba dingin, lembab, pucat & keriput, keringat berlebih,
lidah terasa kering & haus, kadang hingga pingsan.
Penatalaksanaan :

• letakan penderita di tempat teduh


• kendorkan semua pakaian yg mengikat
• tinggikan tungkainya 20 -30 cm
• berikan oksigen jika ada sesuai protokol
• beri minum jika sadar dan bawa ke RS jika perlu.
Sengatan Panas ( Heat Stroke)
o Terjadi akibat aktifitas fisik berlebihan di lingkungan yang
bersuhu tinggi atau di tempat dengan kelembaban tinggi
& ventilasi kurang baik.
o Tubuh mengalami kelebihan
panas. Sistem pengaturan
tubuh gagal melakukan tu-
gasnya. Diperparah dengan
kondisi penderita yang tidak
lagi berkeringat.
o Suhu tubuh menjadi terlalu
tinggi & berbahaya bagi
kese-lamatan penderita.
Kondisi ini bisa mengancam
nyawa.
Sengatan panas

Gejala & Tanda

• Napas cepat & dalam.


• Nadi cepat tapi lemah.
• Kulit teraba kering, panas & kemerahan.
• Pupil mata melebar.
• Kejang/gemetar pada otot.
• Bisa hingga hilang kesadaran.
Penatalaksanaannya.

• Turunkan suhu tubuh secepat mungkin.


• Letakan kantong es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut,
sekitar mata kaki & samping leher.
• Bila mungkin rendam pende-rita dalam bak air dingin dan
tambahkan es ke dalamnya.
• Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Hipothermia &
Faktor Pencetusnya.
Hipothermia Faktor Pencetus

• Gangguan medis berupa • Faktor suhu lingkungan yang


turun-nya suhu tubuh karena dingin (suhu tidak harus
panas yang dibentuk tubuh dingin sekali untuk bisa
tidak mam-pu mengimbangi mencetuskan kondisi
& mengganti-kan kehilangan hipothermia).
panas tubuh. • Faktor cuaca (angin, hujan &
lembab).
• Dapat terjadi akibat berada
pada lingkungan yang • Faktor diri sendiri : usia,
bersuhu rendah dalam penyakit / cedera yang
waktu cukup lama. dialami, kondisi lelah &
lapar, asupan alkohol / drugs
• Suhu tubuh
o
turun drastis yg. berlebihan, badan yang
dari 37 C hingga di bawah tidak terlindung dari angin &
35o C. (kondisi hipothermia) hujan.
Proses Alamiah
Hilangnya Panas Tubuh
Proses alamiah hilangnya panas tubuh di
dalam lingkungan :
• Proses konveksi.
• Proses konduksi.
• Proses evaporasi.
• Proses radiasi.
• Proses respirasi.
Proses Alamiah
Hilangnya Panas Tubuh
• Konveksi : Paparan angin dingin langsung menerpa
kulit. Panas tubuh banyak terserap untuk
menghangatkan per-mukaan kulit membuat tubuh
bag. dalam berangsur dingin.
• Konduksi : Hilangnya panas tubuh melalui kontak
langsung dengan permukaan benda yang dingin.
• Evaporasi : Hilangnya panas tubuh karena penguapan
dari permukaan tubuh yang basah (karena
keringat/air). Proses ini juga bisa mengakibatkan
dehidrasi.
• Radiasi : Hilangnya panas tubuh (terutama dari bag. tubuh yang terbuka)
karena terpapar suhu dingin lingkungan.
• Respirasi : Hilangnya panas tubuh melalui proses respirasi. Saat bernapas
di lingkungan dingin, tubuh menghirup udara dingin & menghembuskan
udara panas keluar.
Mencegah Kehilangan Panas Tubuh
berlebihan
• Lindungi tubuh dengan pakaian berlapis. Lapisan terluar sebaiknya
bisa menahan terpaan air & angin.
• Memakai baju berlapis dengan jenis serat terbuka yang
memungkinkan sirkulasi udara. Hal ini lebih baik daripada memakai
satu baju tebal tapi tidak memungkinkan sirkulasi udara.
• Hindari kontak langsung dengan benda dingin seperti batu, tanah,
batang kayu dll, tanpa perlindungan.
• Gunakan bahan pelindung dan alas yang bisa melindungi panas tubuh,
seperti jaket, sarung tangan & kaos kaki berbahan wool, balaclava,
matras dan sebagainya.
Tahap Hipothermia

Secara umum dikenal 3 tahap hipothermia :

• Hipothermia Ringan (Mild Hypothermia).


Suhu tubuh turun dari 37o C hingga 35o C
• Hipothermia Sedang (Moderateo Hypothermia).
Suhu tubuh turun dari 35 C hingga 32o C
• Hipothermia Berat (Severe Hypothermia).
o o
Suhu tubuh turun dari 32 C hingga 28 C

Kematian bisa terjadi bila suhu tubuh turun terus


o
hingga 25 C atau lebih rendah.
Hipothermia Ringan

Gejala & tanda :


o
• Suhu tubuh mulai menurun. Pada suhu 36 C tubuh akan menggigil.
• Merasa lelah, ngantuk dan kedinginan.
• Gerakan & pikiran mulai terlihat kacau & tidak terkontrol.
• Napas masih terlihat normal tapi terus menggigil & gemetar.
Hipothemia Sedang
Gejala & tanda :
o
• Suhu tubuh terus menurun hingga 32 C.
• Kulit tubuh memucat, otot menjadi kaku & jari tangan sulit digerakan.
• Menggigil hebat hingga akhirnya tidak lagi menggigil (energi tubuh habis).
• Status mental turun, respon & gerakan melambat, susah berkata-kata.
• Kondisi tubuh semakin lemah & terlihat bagai orang yang mengantuk berat.
• Bag. tubuh yang terakhir hangat telah menjadi dingin. (samping leher, ketiak &
lipat paha)
Hipothermia Berat

Gejala & tanda :


o
• Suhu tubuh terus menurun hingga 28 C.
• Napas & nadi sangat lambat.
• Tidak lagi menggigil.
• Tubuh teraba sangat dingin & membiru.
• Kesadaran jauh menurun hingga tidak ada.
• Pupil mata melebar & tidak bereaksi
o
• Di bawah suhu 28 C jantung bisa berhenti bekerja & kematian bisa terjadi
o
sebelum suhu tubuh mencapai 25 C.
Prinsip Pertolongan Pertama Penderita
Hipothermia
Prinsip dasarnya adalah be-
rusaha mengembalikan suhu
tubuh yang drop pada kon-
disi normal (rewarming) de-
ngan cara melindungi tubuh
dari terpaan suhu
lingkungan yang dingin,
melakukan transfer energi &
panas ke dalam tubuh serta
mengkon-disikan
lingkungan disekitar
penderita menjadi hangat.
Pertolongan Teknis Penderita
Hipothermia di Lokasi

Bila penderita masih respon :


• Rawat penderita hipothermia dengan lembut & hati-
hati.
• Lakukan prosedur penilaian penderita.
• Segera lindungi penderita dari terpaan angin dan
suhu lingkungan yg.dingin.
Lanjutan Hipotermia

• Bawa ke dalam shelter/tempat yg. terlindung & telah dihangati


sehingga penderita bisa menghirup udara hangat.
• Hindarkan penderita dari proses konduksi (kontak langsung
dg.benda dingin)
• Ganti semua pakaian basah yg. melekat di tubuh penderita
dg.pakaian yang kering (sebaiknya lebih dari 2 lapis pakaian kering)
dan selimuti.
Kejang epilepsi (ayan)
Fase Serangan epilepsi

1. Fase Aura ; penderita merasa


melihat atau mendengar
sesuatu.
2. Fase Tonik ; kesadaran
menurun hingga tidak ada
selama 15-20 detik diikuti
dengan kekakuan otot selama
5-15 detik.
3. Fase klonik ; terjadi kejang-
kejang selama 1 -5 menit.
4. Fase akhir ; penderita yg.
kelelahan akan jatuh tertidur
selama 5 – 30 menit.
Gejala & Tanda Epilepsi

• Pandangan tiba-tiba kosong, merasa mendengar atau


melihat sesuatu.
• Teriakan tercekik.
• Tiba-tiba jatuh, berbaring kaku sesaat, punggung
melengkung.
• Wajah & leher kebiruan, sembab.
• Mulut berbuih, kadang berdarah
• Lidah mungkin tergigit.
• Hilang kontrol BAB & BAK.
• Sadar kembali beberapa saat dalam keadaan bingung.
Penatalaksanaannya di Lokasi

• Jangan menahan/melawan kejangnya, lindungi saja dari


kemungkinan cedera atau menggigit lidahnya sendiri.
• Posisikan miring stabil.
• Bila serangan berlalu, lakukan
 Jaga airway tetap terbuka.
 Biarkan istirahat.
 Rawat cedera akibat kejang
 Hindarkan penderita dari rasa tegang dan malu.
Histeria

Terjadi karena Gejala & tandanya


secara kejiwa-an • Hilang kesadaran
sesaat dg. kesan
penderita ingin dibuat-buat,
menarik perhatian • Mungkin berguling-
atau menolak bera- guling,
da pada situasi • napas & nadi cepat,
yang tidak • Tak dapat
bergerak/berjalan
diinginkannya. tanpa sebab yg. jelas
Penata laksanaan Histeria

• Tenangkan & hindar-kan penderita dari kerumunan


massa.
• Bawa ke tempat tenang & didampingi.
• Anjurkan ke dokter, bila sudah tenang.
KEDARURATAN LAIN

KERACUNAN MAKANAN

GEJALA – TANDA UMUM :


• Mual dan muntah
• Nyeri diperut disertai kram
• Diare, mungkin bercampur darah
• Sakit kepala dan Demam
• Dapat menjadi syok dan tak sadar
KEDARURATAN LAIN

KERACUNAN MAKAN

PERTOLONGAN PERTAMA :
• Posisikan duduk atau berbaring ditempat nyaman
• Jika korban sadar ; usahakan untuk muntah, caranya dengan
menyentuh pangkal langit – langit
• Ulangi 15 menit kemudian
• Setelah muntah berikan minum, sebanyak mungkin
• Bawa segera ke fasilitas medis terdekat
• Usahakan sisa makanan dibawa ( jika masih ada )
• Ingat !!
- Jika penderita tak sadar; jangan pernah dirangsang untuk muntah
- Bawa segera ke fasilitas medis terdekat dalam posisi miring stabil
KEDARURATAN LAIN

RACUN TERINHALASI

GEJALA – TANDA :
• Pening
• Lemas
• Sakit Kepala
• Sukar bernapas
• Tidak sadar
• Bibir dan selaput lendir berubah warna
KEDARURATAN LAIN

RACUN TERINHALASI

PERTOLONGAN PERTAMA :
• Lindungi diri sendiri dahulu ( pakai alat pelindung yang sesuai )
• Minta Bantuan PMD
• Tetaplah didaerah aman
• Bila dapat mencapai korban ;
- Tempat di udara segar
- Periksa A – B – C
- Minta bantuan PMD
- Ikuti instruksi pusat informasi racun
- Awasi A – B - C
KEDARURATAN LAIN

RACUN TERINHALASI

PERTOLONGAN PERTAMA :
• Bila bekerja sekitar bahan kimia ;
- Penolong harus tahu prosedur Pertolongan Pertama khusus
- Akrab dengan peralatan pelindung bahan kimia
- Tahu cara pemakaian alat pelindung
- Pastikan bekerja di aliran udara yang baik
KEDARURATAN LAIN

RACUN TERSERAP KULIT

GEJALA – TANDA :
• Reaksi Kulit
• Gatal – Gatal
• Iritasi Mata
• Denyut Nadi dan Napas Abnormal
• Sakit Kepala
KEDARURATAN LAIN

RACUN TERSERAP KULIT

PERTOLONGAN PERTAMA :
• Pindahkan korban dari sumber
• Siram atau guyur dengan banyak air
• Lepaskan pakaian yang terkontaminasi
• Rawat dan cegah syok berkembang
• Awasi dan kontrol A – B – C
ASMA

Penyakit yang disebabkan oleh penyempitan


jalan nafas,karena otot-ototnya kejang
sehingga pasien sulit bernafas
(mengeluarkan nafas).
Gejala dan tanda umum

• Korban mungkin ditemukan dalam posisi duduk,


• Mengalami kesulitan bernafas
• Terdengar bunyi mengi saat mengeluarkan nafas
• Sering mengantuk
• Mungkin pucat dan berkeringat
• Kebiruan di bibir, cuping telinga, kuku dan kulit
• Tegang, cemas dan sukar diajak bicara
• Jarang menjadi tidak sadar
Tindakan PP

• A. Bila pasien sadar


• Posisikan nyaman dan duduk tegak

• Tenangkan dan yakinkan korban

• Jika bawa obat, bantu berikan

• Pastikan mendapat udara segar

• Bawa segera ke RS
Tindakan PP

• B. Bila korban tidak sadar


• Perhatikan dan awasi selalu kesadaran, sirkulasi, dan pernafasan

• Posisikan miring stabil

• Bawa segera ke fasyankes


Tindakan mengurangi Risiko
Kambuhnya Asma

• Bersihkan AC atau tempat kerja secara berkala

• Menjaga kelembapan kantor/tempat tinggal

• Menyingkirkan tempat berkumpulnya debu (karpet, korden)


STROKE

• Terjadi karena tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah


yang ada di otak, sehingga sirkulasi darah keorgan vital
terganggu.
Gejala dan Tanda

• Nyeri kepala (bisa satu-satunya gejala),


• Penurunan status mental hingga hilang kesadaran,
• rasa kesemutan/kelumpuhan di wajah/alat gerak,
• Sukar berbicara,
• Penglihatan kabur, pupil tidak sama besar kiri-kanan,
• Kejang-kejang,
• Kehilangan kontrol BAB & BAK,
• Faktor risiko meningkat dengan bertambahnya usia.
Tindakan PP

• Jangan panik, tenangkan & jangan tinggalkan penderita


sendirian,
• Posisikan senyaman mungkin atau baringkan penderita,
• Beri oksigen sesuai protokol
• Kendorkan pakaian yang mengikat, jangan berikan makan/
minum dahulu,
• Bila penderita tidak ada respon, segera lakukan Bantuan Hidup
Dasar & Resusitasi Jantung Paru,
• Hubungi bantuan medis & segera bawa ke fasilitas kesehatan
terdekat.
Diabetes Melitus

• Suatu penyakit yang disebabkan karena gangguan suatu


hormone insulin yang berfungsi mengatur kadar gula darah,
sehingga dapat menyebabkan gula darah tinggi (hiperglikemia)
atau rendah (hipoglikemia).
Gejala & tanda Hipoglikemia

• Terlihat seperti mabuk, bicaranya kacau,


• Agresif & atau gelisah,
• Nadi cepat,
• Kulit teraba dingin & keriput,
• Lapar,
• Sakit kepala,
• Kejang – kejang.
Tindakan Pertolongan Pertama
•  Pentingnya mengenali kemungkinan terjadi kasus hipoglikemia karena
penderita membutuhkan tindakan yang cepat. (Mengancam jiwa)
•  DRABC
•  Pastikan penderita tetap sadar untuk dapat memberikan asupan gula
lewat mulut (kandungan gula 15mg).
•  Produk gula akan bekerja 10 sd 15 menit untuk
• mengembalikan level glukosa didalam darah.
•  Apabila tanda dan gejala masih tetap berlangsung, maka pemberian produk
gula dapat diulang setiap 10 sd 15 menit.
•  Apabila penderita mengalami penurunan kesadaran bahkan tidak
sadar, segera hubungi bantuan untuk membawa penderita ke RS.
Gejala & tanda Hiperglikemia

Napas bau aseton(gula anggur),


Kulit kemerahan & kering,
Lapar / haus,
Nadi cepat & lemah,
Perubahan status mental hingga hilang kesadaran,
Terlihat seperti mabuk, bicaranya kacau
Sering BAK.
Tindakan PP

• Lebih banyak ke tindakan pencegahan seperti :


•  Edukasi mengenai tatalaksana pengobatan diabetes.
•  Edukasi mengenai perubahan pola hidup (diet sehat).

• Untuk kondisi seperti tanda dan gejala nyeri kepala, kelemahan tubuh
dan penurunan kesadaran sesuaikan dengan DRABC.

Anda mungkin juga menyukai